ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Mukhasanah**

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny P GII P 1001 PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Ida Susila* dan Puji Wandayanti** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN POST SECTIO CAESAREA INDIKASI PARTUS TAK MAJU DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. proses fisiologis dan berksinambungan. Kehamilan dimulai dari konsepsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. menentukan jumlah Perdarahan yang terjadi karena tercampur dengan air

BAB I PENDAHULUAN. hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan, persalinan dan nifas

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia memperkirakan diseluruh dunia setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB I PENDAHULUAN. perinatal (Marmi, 2011 : 21). Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. hamil sehingga dapat membahayakan ibu dan janin jika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan

BAB I PENDAHULUAN. persalinan dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi yang di kandung (Saifuddin, 2009:284). (Hani, 2011:12). Berdasarkan pengalaman praktek di polindes Kradenan

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. satu sel telur dibuahi oleh satu sperma. Sel telur atau ovum manusia

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB 1 PENDAHULUAN. konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

Transkripsi:

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2011 Ida Susila* Mukhasanah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian ini untuk mengembangkan pola pikir dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan (SOAP) pada Asuhan Kebidanan Komprehensif NY S GIII P2002 Trimester III dengan Partus Lama di RSUD Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2015. Metode yang dipakai dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini deskriptif observasi yang dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dengan kehamilan sampai kontrasepsi diperoleh melalui wawancara, pengkajian data primer, sekunder, pemeriksaan fisik, penunjang dan dilakukan pendokumentasian standar asuhan kebidanan SOAP. Hasil penelitian terdapat kesenjangan pada kasus dengan teori yang ada. Pada pengkajian subyektif terdapat persamaan dalam hal usia ibu dan perpanjangan waktu pada kala I fase aktif. Pada pengkajian Obyektif terdapat persamaan dalam hal pemeriksaan fisik umum, khusus dan pemeriksaan dalam. Pada Analisa terdapat persamaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yakni dalam hal masalah potensial dan kebutuhan. Pada penatalaksanaan terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam hal observasi CHPB dan pemberian oksigen. Kata kunci : Partus Lama, Persalinan, Patologis PENDAHULUAN Partus lama merupakan persalinan yang sulit dimana terjadi gangguan kemajuan persalinan atau terjadi kemacetan dalam waktu ±2 jam. Tingginya angka kematian ibu disebabkan oleh partus lama, sedangkan partus lama disebabkan oleh kemacetan pada kala I fase laten atau fase aktif yang memanjang pada proses persalinan dan WHO memperkirakan 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca persalinan. Infeksi juga merupakan penyebab penting kematian dan kesakitan ibu. Disamping itu, dapat terjadi komplikasi yang berhubungan dengan sepsis, terutama jika terjadi partus lama. Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8 %. Partus lama dapat menimbulkan dampak yang serius pada ibu dan janin yaitu infeksi intrapartum,

rupture uteri, cincin retraksi patologis, pembentukan fistula, cedera otot-otot dasar pangul, kaput suksedaneum, molase kepala janin, asfiksia, kematian janin. Target AKI di Indonesia pada tahun 2010 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan survei Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 didapatkan data angka kematian ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Data yang diperoleh dari profil kesehatan jawa timur selama periode bulan Januari sampai Desember 2014 mendapatkan bahwa penyulit ibu terbanyak adalah partus lama sebanyak 1.480 kasus (16%). Sedangkan data dari Dinas Kesehatan kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa angka kejadian partus lama (2012) sebanyak 123 (3%) kasus. Berdasarkan data survey awal dari Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah mulai dari bulan Januari sampai Desember 2010 jumlah persalinan dengan partus lama 71 orang (13,7%). Upaya yang dapat dilakukan untuk partus lama adalah dengan setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan yang terlatih, sehingga komplikasi dapat terdektesi sedini mungkin dan dapat ditangani sesegera mungkin. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi dapat dilakukan dengan cara memberikan asuhan sayang ibu. Tujuan penelitian ini adalah mendapat gambaran nyata tentang teori dan praktek lapangan untuk mengembangkan pola pikir dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan (SOAP) pada Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny S GIIIP2002 dengan partus lama di RSUD Dr. Soegiri Lamongan 2011. PEMBAHASAN. Pengkajian Data Subyektif Terdapat persamaan pada data subyektif antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus pada usia ibu yang >35 tahun dan pada riwayat kesehatan sekarang yang dimana terjadi perpanjangan waktu pada kala I fase aktif yang berlangsung selama 27 jam. Pada teori diterangkan bahwa ibu dengan usia >35 tahun sangat mempengaruhi persalinan partus lama selain dari faktor usia partu lama juga di pengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan his, dan grandemulti. Dan dijelaskan bahwa persalinan tidak boleh >24 jam pada primi dan >18 jam pada multi yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. Pada usia >35 tahun sudah mengarah keresiko tinggi terjadinya komplikasi oleh karena itu pada waktu pemeriksaan antenatal sudah harus dicegah secara dini adanya komplikasi yang kemungkinan terjadi pada ibu dan pada riwayat kesehatan sekarang yang dimana terjadi perpanjangan waktu kala I fase aktif untuk itu harus dilakukan observasi dan pemantaun kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf, yang dimana pemantauan tidak boleh melewati garis waspada. Didukung dengan teori yang menyebutkan bahwa ibu yang berusia >35 tahun beresiko mengalami keguguran, diabetes gestational, tekanan darah tinggi dan ibu dengan usia >35 tahun beresiko mengalami inersia atau gangguan

kontraksi rahim sehingga memiliki persalinan lama yang berlangsung lebih dari 20 jam. Dan pada pemantauan kemajuan persalinan yang menggunakan partograf untuk memantau keadaan ibu dan janin untuk menentukan adanya persalinan abnormal. (Khumaira : 2007) Pengkajian Data Obyektif Pada data obyektif terdapat persamaan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus untuk pemeriksaan fisik umum, khusus dan pemeriksaan dalam. Pada tinjauan kasus dijelaskan keadaan umum ibu lemah, raut wajah kesakitan, nadi 94 x/menit, suhu 37,8 0 C. Pada pemeriksaan khusus didapatkan bibir kering, mata cowong, terjadi meteorismus, turgor kulit menurun, serta terjadi pembekakan pada jalan lahir Hal ini diperkuat dengan adanya teori yang menyebutkan bahwa keadaan umum ibu dengan partus lama yaitu cukup sampai lemah dikarenakan faktor kelelahan, suhu badan meningkat, nadi cepat, bibir kering, mata cowong dan terjadi meteorismus karena terdapat tandatanda dehidrasi dan ibu sudah kelelahan karena proses persalinan yang lama dan terjadi edema servik/pembekakan jalan lahir yang dikarenakanibu sudah meneran sebelumnya. Adanya tanda-tanda dehidrasi dan ibu kelelahan karena faktor proses persalinan yang lama harus sudah di duga sejak ibu datang kerumah sakit dan harus dicegah untuk mengoptimalkan kondisi ibu dan janinya dengan caramemperbaiki keaadaan umum ibu memberikan rehidrasi per infuse, dan menganjurkan kepada ibu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi agar kuat untuk menghadapi proses persalinan nantinya. Teori menyebutkan bahwa ibu dengan dehidrasi dan kelelahan dapat menyebabkan proses persalinan yang lama karena akan menyebabkan inersia atau gangguan kontraksi rahim yang dimana dapat menyebabkan persalinan lama. (Mansjoer : 2008) Pengkajian Data Analisa Masalah potensial terdapat persamaan, pada teori disebutkan dapat terjadi proses persalinan yang lama, partus kasep, rupture uteri, infeksi, dehidrasi dan terjadi syok. Sedangkan pada tinjauan kasus masalah potensial yang terjadi, proses persalinan yang lama > 24 jam dan dehidrasi dengan tandatanda meliputi mukosa bibir kering, nadi cepat, suhu meningkat, terdapat meteorismus, turgor kulit menurun. Kebutuhan persalinan dengan partus lama pada analisa terdapat kesamaan antara konsep dasar asuhan kebidanan dan kasus. Pada konsep asuhan kebidanan kebutuhanya meliputi nutrisi, pemantauan kemajuan persalinan 4 jam sekali, kolaborasi dengan dr. SpOG, rehidrasi dengan pemberian cairan fisiologis, pemantauan input dan output, persiapan proses persalinan, mobilisasi, pemantauan tanda gawat janin, dan memberikan dukungan pada ibu. Pada kasus sendiri kebutuhan ibu antara lain nutrisi, pemantauan kemajuan persalinan 4 jam sekali, kolaborasi dengan dr. SpOG, rehidrasi dengan pemberian cairan fisiologis, pemantauan input dan output, persiapan proses persalinan, mobilisasi, pemantauan tanda gawat janin, dan memberikan dukungan pada ibu.

Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian OD ini menjadi kebutuhan bagi ibu karena pada data subyektif dan obyektif diatas menjelaskan proses persalinan yang lama dan ibu sudah kelelahan menghadapi proses persalinan yang lama, memberikan dukungan psikologis dari suami dan keluarga, dan memenuhi cairan dan nutrisi memberi ibu makan dan minum serta pemasangan infus Kebutuhan ini dikuatkan dengan teori dari buku pelayanan kesehaan maternal neonatal menjelaskan bahwa indikasi pemberian OD dilakukan pada ibu yaitu aterm, KPD, kehamilan lewat waktu, dan tidak ada kemajuan persalinan. Dan memperbaiki keadaan umum dengan cara pemenuhan cairan dan nutrisi dan pemasangan infus untuk mencegah dehidrasi pada ibu. (Manuaba : 2009) Pengkajian Data Penatalaksanaan Pada penatalaksanaan terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dantinjauan kasus. Penatalaksanaan yang dilakukan meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Penatalaksanaan persalinan dengan partus lama pada tinjauan pustaka diantaranya dengan melakukan pendekatan terapeutik kepada ibu, menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, menganjurkan ibu untuk istirahat diantara his, menganjurkan kepada ibu untuk mobilisasi agar dapat mempermuda terjadinya proses persalinan, melakukan informed consent, mengobservasi CHPB 30 menit sekali, mengobservasi kemajuan persalinan setiap 4 jam sekali, melakukan pertolongan persalinan dengan 58 langkah, melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk tindakan selanjutnya, melakukan pimpinan persalinan dengan vakum/forsep, dan melakukan proses persalinan dengan sectio ceasarea Pada tinjauan kasus didapatkan penatalaksanaan diantaranya menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya,meminta suami atau keluarga untuk mendampingi memberikan dukungan, menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, menganjurkan ibu untuk istirahat diantara his, mengobservasi CHPB 1 jam sekali, melakukan pemasangan oksigen kepada ibu, mengobservasi kemajuan persalinan setiap 4 jam sekali, melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi dan tindakan selanjutnya, melakukan informed consent untuk pemberian OD, melakukan pemberian OD dengan 1 flas D5% + Oksitosin 5 unit dan melakukan pertolongan persalinan dengan 58 langkah. Pada tinjauan pustaka dan tinjauan teori didapatkan kesejangan pada observasi CHPB yang dilakukan 1 jam sekali yang dimana dalam teori dijelaskan observasi CHPB dilakukan 30 menit sekali selama fase aktif dan tiap 5 menit selama kala II untuk mendektesi adanya kemungkinan komplikasi secara dini. Dan pada Pemasangan oksigen pada ibu guna untuk memasok oksigen ke janin agar janin tidak mengalami pultadistres hal ini di jelaskan dalam teori bahwa DJJ normalnya 120-160x/menit yang dimana jika DJJ > 160x/menit atau < 120x/menit penatalaksanaan yang pertama kali dilakukan adalah dengan memberikan oksigen kepada ibu. (Mochtar, Rustam : 2008) PENUTUP

Kesimpulan Setelah melakukan asuhan kebidanan komprehensif Ny S GIIIP2002 Trimester III Dengan Partus Lama di RSUD Dr. Soegiri Lamongan, maka didapatkan kesimpulan; Pada pengkajian subyektif terdapat persamaan dalam hal usia ibu dan perpanjangan waktu pada kala I fase aktif, Pada pengkajian Obyektif terdapat persamaan dalam hal pemeriksaan fisik umum, khusus dan pemeriksaan dalam, Pada Analisa terdapat persamaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yakni dalam hal masalah potensial dan kebutuhan, Pada penatalaksanaan terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam hal observasi CHPB dan pemberian oksigen. Ausculapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2010: Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan KB. Jakarta: EGC Mochtar, Rustam. 2008: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Saran Dapat dijadikan sebagai literatur untuk perkembangan dan penyempurnaan penelitian yang sudah ada khususnya kasus persalinan dengan partus lama. Sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga tercapai asuhan kebidanan yang lebih komprehensif. Pemahaman tentang informasi yang berhubungan dengan partus lama akan membantu masyarakat dalam mendeteksi dini komplikasi dan tindakan yang harus dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan. DAFTAR PUSTAKA Khumaira, Marsha. 2007: Ilmu kebidanan. Yogyakarta: Citra Pustaka Yogyakarta Mansjoer, Arif, dkk. 2008: Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media