DESKRIPSI KARYA INTERIOR WIJAYA RESIDENCE Warm Interior Space BY: NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A 198502082009122004 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) DENPASAR 2012 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 ABSTRAK 3 BAB I PENDAHULUAN 4 BAB II DESKRIPSI 5 A. KONSEP 5 B. HASIL KARYA 6 BAB III PENUTUP 7 LAMPIRAN 2
ABSTRAK Berkembangnya perumahan saat ini meningkat seiring dengan kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Saat ini tempat tinggal tidak hanya saja digunakan oleh pemiliknya langsung, namun telah bergeser fungsi sebagai investasi yang nantinya disewakan kepada pihak lain. Demi memuaskan keinginan pihak yang akan menyewa, para pemilik rumah pun tak segan-segan untuk mengundang designer untuk merombak interior tempat tinggal yang akan disewakan. Proses perancangan lebih dititik beratkan pada konsep Warm Interior Space, yang bila dijabarkan maka warm ini mengacu kepada elegant and cozy hal ini dikarenakan letak tempat tinggal yang berada di kawasan elit kota Jakarta Selatan. Kawasan lingkungan serta kondisi arsitektur bangunan disesuaikan dengan konsep interior yang diangkat. 3
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini kebutuhan akan Perancangan ruang dalam atau interior mengalami peningkatan, desain interior telah menjadi gaya hidup atau lifestyle di lingkungan masyarakat modern. Keinginan untuk memiliki hunian idaman yang benar-benar mencirikan karakteristik pribadinya mendorong masyarakat memanfaatkan jasa designer interior untuk memberikan masukan mengenai perancangan ruangan. Hal ini tentu saja menjadi perkembangan yang positif bagi dunia desain di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya. Perancangan karya ini berupa pekerjaan interior yang terdiri dari perancangan ruang-ruang dalam serta mengatur tata letak furniture pada ruangan. Proses penciptaan karya Desain interior pada hunian membutuhkan data-data fisik dan nonfisik. Adapun data fisik berupa data-data yang yang berkaitan dengan fisik bangunan, terdiri dari tinggi jendela, tinggi plafond, ketinggian level lantai, luasan ruang, tata letak pintu dan jendela. Kemudian data non-fisik berupa pandangan dan keinginan pemilik rumah dan keluarganya yang akan menempati ruang tersebut, keseimbangan antara keinginan pemilik dengan designer akan membawa sebuah hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak. Kebutuhan desain pada hunian rumah tinggal memiliki keunikan tersendiri disbandingkan dengan desain interior yang difungsikan untuk tempat komersial maupun lainnya, hunian rumah tinggal merupakan tempat dimana seseorang atau sekelompok orang menghabiskan waktu pribadi maupun waktu bersama anggota keluarga, sehingga kenyamanan menjadi salah satu prioritas. Namun demikian, pandangan mengenai kenyamanan antara satu orang dengan orang lainnya berbeda, sehingga disini dituntut seorang designer mampu untuk menerjemahkan keinginan pemiliki rumah menjadi sebuah karya interior yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan klien. Menjembatani antara kebutuhan dan keinginan klien dengan perpaduan antara furniture dan bahan material yang digunakan dalam interior sedikit banyak akan mempengaruhi anggaran, sehingga kepiawaian dalam mengolah interior dengan beberapa keterbatasan juga menjadi tantangan seorang designer. 4
BAB II DESKRIPSI A. Konsep Konsep yang diangkat dalam perancangan ruang dalam hunian yang berada dikawasan Jakarta Selatan ini mengusung tema Warm interior Space, dengan penjabaran tema elegant dan cozy. Elegan karena berada di kawasan yang terbilang elit dengan bentuk bangunan yang mengusung tema modern, sehingga pemilihan material dan warna yang bersentuhan dengan keeleganan sebuah hunian. Cozy atau kenyamanan diwujudkan dalam desain yang unik dan berbeda dalam ruang kamar tidur, dimana masing-masing penghuni rumah memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda, sehingga ruang yang tercipta nyaman untuk digunakan saat beraktifitas. Conceptual Desain dilakukan dengan proses yang cukup cepat karena dalam pengerjaan project kali ini, klien hanya menginginkan perancangan interior, selain itu tengat waktu yang cukup mendesak juga mempengaruhi proses desain. Konsep awal dengan pemilihan material dan tema warna setiap ruangan telah mendapat persetujuan dari klien. Selanjutnya melangkah menuju proses development drawing, proses yang cukup singkat dengan pengaplikasian program software autocad dibantu photoshop. Usai menyeleseaikan development drawing selanjutnya adalah proses presentasi, dengan menggunakan software 3dmax untuk menghasilkan render yang maksimal, sehingga terbentuklah gambar image yang mampu menampilkan suasana interior ruang seperti yang sebenarnya. Hal ini cukup membantu dalam proses presentasi, terutama bila menemui klien yang awam terhadap ruang interior. Usai proses presentasi mendapat persetujuan klien selanjutnya adalah proses construction drawing yang meliputi gambar kerja dan pelaksanaan interior, dalam construction drawing, detail-detail yang tidak umum menjadi point yang harus diangkat, agar nantinya kontraktor di lapangan memahami proses pembuatannya. Untuk mendukung kesan elegant, maka pemanafaatan lighting dimaksimalkan, penggunaan hidden lamp serta spot lamp diatur sedemikian rupa, sehingga mampu menghasilkan tata cahaya yang mendukung kesan mewah. Selain itu, pemilihan furniture juga disesuaikan dengan konsep elegant, pilihan sofa Corbusier look menjadi salah satu andalan serta tentu saja penggunaan material marmer untuk finishing lantai dan di beberapa bagian dinding. 5
B. Hasil Karya Image pertama menjelaskan view ruang keluarga, ruang makan, dan dapur. Pada bagian ini merupakan bagian inti, dimana sehari-hari anggota keluarga berkumpul untuk menonton maupun sekedar untuk makan malam, sehingga suasana pada ruang ini dibuat warm atau hangat, pemilihan warna dan material sangat mendukung suasana ini. Image kedua menggambarkan view ruang tidur tamu, dipenuhi dengan dinding dilapisi kayu sintetis membuat Susana ruang menjadi hangat dan nyaman untuk ditempati. Image ketiga menggambarkan view ruang tidur anak, yang didominasi dengan warna pink keunguan, memberi efek dinamis dan keceriaan pada anak-anak, dengan tambahan bentuk tempat tidur klasik dan kelambu menyesuaikan dengan keinginan pemilik rumah yang anaknya ingin mendapat suasana tempat tidur bak putri raja. 6
BAB III PENUTUP Perancangan Interior Rumah tinggal ini bertempat di perumahan Wijaya Jakarta Selatan. Project yang memakan waktu hanya enam bulan, memaksimalkan pada konsep elegant and cozy. Hasil perancangan ini di pamerkan dalam pameran online kerjasama antara University of Western Australia dengan Moores Gallery di Perth, Australia. Demikianlah deskripsi karya ini dibuat, dengan tujuan sebagai penjelasan yang mengantarkan karya ini, sehingga mudah untuk dimengerti. 7
Moores Project 2011 - In Conjunction - ALVA Internasionale Exhibition - curated by Paul Trinidad HTTP://BFA1.ALVA.UWA.EDU.AU/MOORES_GALLERY. HTML CATALOG - Welcome to the In Conjunction Internasionale GALLERY Page Here are some of the works in the exhibition along with bios and additional information Artists I Made Bendi Yuda Oil painting I Komang Arba Wirawan Child Dancer Digital Photograph Made Saryana Bedugul Digital Photograph Anis Raharjo Kelaparan 2010 Digitally Processed Image Prof. LN. Lahiri Family Digital Reproduction Amoga Lelo Octaviano Heaven Can Wait Digital Photograph Nyoman Dewi Pebryani Warm Interior Space Digital Image 8