PENGARUH APLIKASI METODA STANDAR INTERNAL PADA PENENTUAN UNSUR Cr DAN Ni DALAM ZIRKALOY 2 DENGAN METODA SPEKTROMETRI EMISI

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN UNSUR PEMADU DALAM BAHAN ZIRCALOY-2 DENGAN METODE SPEKTROMETRI EMISI DAN XRF

PENENTUAN KANDUNGAN Sn, Fe, Cr, Ni DAN PENGOTOR ZIRCALOY-2 SEBAGAI BAHAN KELONGSONG DAN TUTUP UJUNG ELEMEN BAKAR REAKTOR DAYA

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM

KONTROL KURVA KALIBRASI SPEKTROMETER EMISI DENGAN STANDAR ALUMINIUM CERTIFIED REFERENCE MATERIALS (CRM)

APLIKASI SPEKTROMETER EMISI PADA ANALISIS UNSUR-UNSUR BAHAN PADUAN ALUMINIUM AlMgSi-1

VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN. UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM

PENGUJIAN KEMAMPUAN XRF UNTUK ANALISIS KOMPOSISI UNSUR PADUAN Zr-Sn-Cr-Fe-Ni

PENGARUH KEVAKUMAN TERHADAP ANALISIS UNSUR TI DAN SI DALAM AlMg 2 MENGGUNAKAN XRF (X-RAY FLUORESCENCE)

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN UNSUR IMPURITAS DALAM SERBUK U 3 SI 2 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT ICPS

METODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40

KOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY (

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

PENGARUH PENGOTOR PADA PENENTUAN BORON DALAM U 3 O 8 MENGGUNAKAN SPEKTROFLUOROMETRI LUMINESEN. Giyatmi*, Noviarty**, Sigit**

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF)

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENCEMBANCAN METODE ANALISIS MENCCUNAKAN" ALAT ICP AES PLASMA 40 UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN Sb

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

VALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40

PENGGUNAAN METODE INTENSITAS SINAR-X KARAKTERISTIK RELATIF Cr, Mn DAN Ni TERHADAP Fe PADA ANALISIS KANDUNGAN Cr, Mn DAN Ni, DALAM PADUAN BESI

ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

ISSN , A'NALISIS ZIRKONI{l

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN U-Zr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

PENGARUH PENAMBAHAN URANIUM PADA ANALISIS THORIUM SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO(III)

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS KADAR URANIUM DAN UNSUR PENGOTOR DI DALAM SERBUK AUK DAN UO 2

PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-ZR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI

PENENTUAN KANDUNGAN PENGOTOR DALAM SERBUK UO2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE PETRO KIMIA GRESIK DENGAN AAS

PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

OXEA - Alat Analisis Unsur Online

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BAHAN BAKAR U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK XRF DAN SSA

KOMPARASI HASIL ANALISIS KOMPOSISI KIMIA DI DALAM PADUAN U-Zr-Nb DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK XRF DAN AAS

X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)

PENGGUNAAN PEREAKSI XYLENOL ORANGE DALAM ANALISIS MOLYBDENUM MENGGUNAKAN METODE SPEKTROPHOTOMETRI

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

KALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL

KARAKTERISTIK UNSUR KARBON GRAFIT DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ION Cr DAN Pb DALAM CAIRAN SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

VALIDASI METODE F-AAS UNTUK MEMPEROLEH JAMINAN MUTU PADA ANALISIS UNSUR Cd, Cu, Cr, Pb, DAN Ni DALAM CONTOH UJI LIMBAH CAIR

KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

PENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN PADUAN Zr Nb Fe Cr

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

STUDI LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA UAP AIR JENUH PADA TEMPERATUR C

PENENTUAN URANIUM KONSENTRASI RENDAH DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Djoko Prakoso Dwi Atmodjo, Dadang Suryana, Hengki Wibowo. ABSTRAK

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

VALIDASI PENGUJIAN Cr, Cu DAN Pb DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

PENENTUAN ISOTOP 137 Cs DAN UNSUR Cs DALAM LARUTAN AKTIF CsNO 3

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PEMISAHAN RADIONUKLIDA 137 CS DENGAN METODA PENGENDAPAN CSCLO 4

Laporan Kimia Analitik KI-3121

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH XRF (X-ray fluorescence spectrometry)

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

PENGARUH UNSUR Zr PADA PADUAN U-Zr DAN INTERAKSINYA DENGAN LOGAM Al TERHADAP PEMBENTUKAN FASA

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

UJI KETAHANAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI (550OC) DARI LOGAM ZIRKONIUM DAN INGOT PADUAN

OPTIMISASI APLIKASI AIR FILTER UNTUK PENGUKURAN UNSUR Co, Cr, DAN Ni PADA SPEKTROMETER ENERGY DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (EDXRF) EPSILON 5

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENINGKATAN AKURASI DATA HRSANS DENGAN MODIFIKASI PERANGKAT LUNAK KENDALI PADA BAGIAN SAMPLE CHANGER

Identifikasi Unsur Utama Penyusun Permukaan Bahan Baja Ringan

REAKSI TERMOKIMIA PADUAN AlFeNi DENGAN BAHAN BAKAR U 3 Si 2

Spektrofotometri Serapan Atom

ANALISIS SIFAT TERMAL PADUAN AlFeNi SEBAGAI KELONGSONG BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

ANALISIS Zr DALAM PADUAN UZr (6%) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

VERIFIKASI METODE STEP DAN KONTINYU UNTUK PENENTUAN KAPASITAS PANAS MENGGUNAKAN THERMAL ANALYZER

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

PENERAPAN KOEFISIEN KOREKSI ELEMEN KARTU THERMOLUMINISENCE (TLD) UNTUK PERHITUNGAN DOSIS EKSTERNA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kecepatan Potong Pada Pemotongan Polymethyl Methacrylate Menggunakan Mesin Laser Cutting

PENGARUH UNSUR Al, Mg, DAN Na PADA ANALISIS URANIUM SECARA POTENSIOMETRI

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

ABSTRAK ABSTRACT

VALIDASI METODE UJI KEKERASAN MIKRO PADA KELONGSONG ZIRKALOY-4

PENGENDALIAN MUTU HASIL ANALISIS UNSUR Pb, Cd, DAN Cr DALAM CONTOH UJI AIR LIMBAH.

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN

PEMODELAN SISTEM TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

APLIKASI SERABUT KELAPA SEBAGAI ADSORBSI UNSUR Pb DALAM SAMPEL CAIR DENGAN METODE LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

ANALISIS KOMPOSISI BAHAN DAN SIFAT TERMAL PADUAN AlMgSi-1 TANPA BORON HASIL SINTESIS UNTUK KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR RISET

Transkripsi:

Urania Vol. 15 No. 2, April 2009 : 61-115 ISSN 0852-4777 PENGARUH APLIKASI METODA STANDAR INTERNAL PADA PENENTUAN UNSUR Cr DAN Ni DALAM ZIRKALOY 2 DENGAN METODA SPEKTROMETRI EMISI Dian Anggraini (1), Yusuf Nampira (1) dan Joko Kisworo (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK PENGARUH APLIKASI METODA STANDAR INTERNAL PADA DALAM PENENTUAN UNSUR Cr DAN Ni DALAM ZIRKALOY 2 TELAH DILAKUKAN DENGAN METODA SPEKTROMETER EMISI. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metoda internal standar terhadap akurasi hasil analisis. Kegiatan analisis dilakukan dengan menggunakan alat Spektrometer Emisi PV 30 dan untuk mendapatkan kurva kalibrasi digunakan bahan standar paduan Zirkonium CRM JAERI variasi konsentrasi. Hasil evaluasi kurva kalibrasi menunjukkan bahwa koefisien regresi unsur Cr dan Ni menggunakan metoda standar internal lebih tinggi dibanding dengan metoda absolut. Nilai koefisien regresi unsur Cr pada daerah kerja 0,041-0,15 % diperoleh sebesar 98,55 % dengan menggunakan metoda absolut dan menjadi 99,21% pada penggunaan metoda standar internal. Untuk unsur Ni, pada rentang daerah kerja 0,021-0,094 % diperoleh nilai regresi sebesar 93,11 % menggunakan metoda absolute dan bila menggunakan metoda standar internal menjadi 98,55 %. Konsentrasi Cr dalam bahan paduan Zirkaloy 2 menggunakan metoda absolut dan standar internal masing- masing diperoleh sebesar sebesar 0,1035 % dan 0,1081%. Berdasarkan uji t 0,5 kedua nilai tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan. Data ini membuktikan bahwa analisis menggunakan metoda standar internal dapat menghasilkan data yang lebih akurat dari pada metoda absolut. Untuk unsur Ni, data yang diperoleh tidak dapat dievaluasi secara kuantitatif karena intensitas pengukuran berada di luar daerah kerja pengukuran Ni. Kata Kunci : Analisis Unsur (Cr,Ni), zirkaloy 2, spektrometer emisi dan Metoda Standar Internal ABSTRACT THE INFLUENCE OF APPLICATION OF STANDARD INTERNAL METHOD IN THE DETER- MINATION OF ELEMENTS Cr AND Ni IN ZIRCALOY 2 HAS BEEN DONE BY EMISSION SPECTROMETER TECHNIQUE. The objective of the analysis is to study the influence of internal standard method to the accuracy of the analytical result. This analysis has been done by using of emission spectrometer using Zirconium standard material CRM JAERI of various concentration to obtain calibration curves. the Evaluation of calibration curves indicate that the element regression coefficient of Cr and Ni by standard internal method is inclining in comparison to that by absolute 78

ISSN 0852-4777 Pengaruh Apikasi Metoda Standar Internal Pada Penentuan Unsur Cr dan Ni dalam Zirkaloy 2 dengan Metoda Spektrometri Emisi (Dian Anggraini, Yusuf Nampira dan Joko Kisworo) method. The regression coefficient of Cr obtained at working area of 0.041 0.15% is 98.55% by using absolute method and 99.21% by standard internal method. The regression coefficient of Ni obtained at working area between 0.021 0.094% is 93.11% by absolute method and 98.55% by standard internal method. The concentration of Cr in Zirkaloy 2 obtained by standard internal and absolute method is similar in value, i.e. 0.1035% and 0.1081% respectively. Based on test t 0.5 however, both the concentration value for both methods has difference significantly. This fact proves that the analysis using standard internal method can yield more accurate data than that of absolute method. The data obtained for Ni cannot be evaluated quantitatively because the measurement intensity in the experiment was beyond the measurement working area of Ni. Key Word : Elemental analysis Cr, Ni, zirkaloy 2, emission spectrometer, standard and Internal Method. PENDAHULUAN Kontrol kualitas dilakukan pada setiap tahapan penyiapan elemen bakar nuklir sebelum difabrikasi dan dikenakan proses irradiasi dalam reaktor, dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian dengan persyaratan yang telah ditetapkan sehingga mutu produk elemen bakar nuklir yang dihasilkan dapat aman digunakan dalam operasi di teras reaktor. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan kontrol kualitas elemen bakar nuklir adalah pengujian komposisi kimia, yang meliputi analisis unsur uranium, unsur- unsur impuritas dalam bahan bakar (UO 2,U 3 O 8, U 3 Si 2 ) dan unsur-unsur pemadu serta impuritas pada bahan struktur (AlMg2, AlMgSi, Zirkaloy 2, Zirkaloy 4). Unsur-unsur yang dianalisis pada kedua bahan tersebut sebagian besar merupakan unsur-unsur logam yang secara kualitatif dan kuantitatif dapat ditentukan menggunakan metoda spektrometri, dalam hal ini dilakukan dengan metode spektrometri emisi. Analisis unsur dengan metoda spektrometri emisi didasarkan pada pemantauan dan pengukuran sinar yang dipancarkan dari peristiwa deeksitasi elektron terluar dari atom dalam sampel yang mengalami eksitasi. Setiap atom mempunyai tingkat kulit orbital tertentu sehingga sinar yang dipancarkan dari peristiwa ini mempunyai energi/panjang gelombang tertentu (karakteristik) sesuai dengan tingkat perbedaan tingkat energi yang terkait dengan peristiwa deeksitasi elektron dari atom yang bersangkutan. Oleh karena itu, analisis kualitatif unsur dalam sampel ditentukan berdasarkan energi atau panjang gelombang dari puncak spektrum emisi. Semakin tinggi jumlah atom yang mengalami peristiwa deeksitasi akan menyebabkan meningkatnya intensitas sinar yang mempunyai panjang gelombang yang bersangkutan (ketinggian puncak spektrum emisi) [1]. Berdasarkan pengukuran intensitas sinar emisi ini analisis unsur dalam bahan dilakukan secara kuantitatif. Peristiwa eksitasi dari suatu atom terjadi karena atom tersebut mendapatkan energi yang besarnya sesuai dengan energi eksitasi elektron terluar dari atom yang bersangkutan. Atomisasi dan eksitasi elektron luar dari unsur dalam sampel umumnya disebabkan sampel tersebut mengalami proses pembakaran lokal (exposure) [2]. Sumber eksitasi dengan cara pembakaran lokal yang umum digunakan antara lain direct current arcs, alternating current arcs, high voltage, alternating current sparks dan sistem elektrikal suatu seri lucutan listrik dari kapasitor berupa energi trigger tegangan tinggi [2]. 79

Urania Vol. 15 No. 2, April 2009 : 61-115 ISSN 0852-4777 Pada pengukuran suatu sampel secara berulang, besar exposure dan iluminasi dari sumber eksitasi mengalami fluktuasi. Hal ini mengakibatkan nilai intensitas dari pengukuran tersebut bila diplotkan dengan konsentrasinya akan menghasilkan data yang tidak beraturan dan dapat menimbulkan ketidaktepatan pada hasil analisis. Pengaruh dari fluktuasi kedua parameter tersebut dan faktor parameter peralatan lainnya yang dapat mempengaruhi intensitas sinar emisi perlu dilakukan suatu koreksi pada nilai intensitas terukur (analit). Selain itu, semua unsur yang ada dalam sampel analisis akan mengalami peristiwa yang sama dengan unsur analit yang ditentukan. Oleh sebab itu, perlu suatu indikator analisis (intensitas sinar emisi dari suatu unsur yang ditambahkan atau unsur dalam bahan yang dianalisis) sebagai kontrol untuk melakukan koreksi intensitas akibat dari ketidakstabilan sistem kontrol proses eksitasi atau sistem dalam pendeteksian sinar emisi. Koreksi ini dilakukan dengan melakukan pembandingan intensitas analit dengan menggunakan intensitas dari suatu unsur yang kandungannya diketahui dan kandungan tersebut relatif tetap yang digunakan sebagai unsur acuan (reference), yang dikenal dengan metoda standar internal [3,4]. Analisis unsur pemadu (Sn, Cr dan Ni) pada bahan struktur zirkaloy 2 dengan metoda absolut telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dan nilai koefisien regresi Sn,Cr dan Ni yang diperoleh masing- masing adalah 99,7%, 98,57%, 98,46% [3] dan 99,7%, 97%, 98% [4]. Sementara itu, nilai koefisien regresi dari kurva kalibrasi hasil analisis terkini adalah 99,9%, 98,55% dan 93,1% untuk unsur Sn, Cr dan Ni. Data-data tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresi unsur Sn cenderung konstan dengan ketepatan yang lebih baik (mendekati nilai 100% ) dibanding unsur Cr dan Ni. Koefisien regresi Cr dan Ni dapat ditingkatkan dengan memperkecil kesalahan pengukuran melalui penggunaan metoda standar internal. Untuk itu pada penelitian ini akan dilakukan analisis Cr dan Ni menggunakan metoda standar internal dengan bahan standar Zirkonium yang diduga dapat mengurangi kesalahan pengukuran. Hal ini berdasarkan bahwa Zirkonium dalam paduan logam Zirkaloy 2 merupakan unsur utama sehingga kandungannya dalam bahan relatif tetap dibandingkan dengan kandungan unsur pemadu lainnya, sehingga penggunaan zirkonium sebagai unsur pembanding (reference) internal dimungkinkan dapat mengontrol efek ketidak stabilan exposure dan iluminasi dari sumber eksitasi. Atas dasar keadaan tersebut maka diharapkan data Cr dan Ni yang diperoleh dapat lebih akurat. TEORI Penentuan kandungan unsur dengan menggunakan metode spektrometer didasarkan pada intensitas sinar emisi dari unsur yang bersangkutan. Untuk mengetahui kesetaraan antara intensitas sinar tersebut dengan konsentrasi / besar kandungan unsur tersebut dalam bahan yang di analisis, maka dilakukan kalibrasi dengan mengukur sederet standar yang mempunyai matriks sama. Bila matriks bahan yang dianalisis diasumsikan, kestabilan sistem eksitasi dan pendeteksian peralatan diasumsikan tidak berpengaruh pada intensitas sinar yang dipancarkan dari proses deeksitasi elektron dalam atom yang diukur, maka evaluasi analisis dilakukan dengan cara absolut. Evaluasi data ini memberikan hubungan antara antara intensitas sinar dengan konsentrasi unsur analit berupa persamaan linier (persamaan 1). I e = k. [C e ] (1) dengan I e = Intensitas unsur/ analit 80

ISSN 0852-4777 Pengaruh Apikasi Metoda Standar Internal Pada Penentuan Unsur Cr dan Ni dalam Zirkaloy 2 dengan Metoda Spektrometri Emisi (Dian Anggraini, Yusuf Nampira dan Joko Kisworo) C e = Konsentrasi unsur/analit K = bilangan tetapan Akan tetapi, intensitas sinar emisis analit yang diukur sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah efek matriks bahan yang dianalisis, fluktuasi exsposure dan iluminasi sumber eksitasi, fluktuasi dalam kecepatan input sampel (disebabkan proses volatilisasi oleh awan listrik) serta gangguan polusi pada optik, ketidakstabilan residual electrical dan mekanikal dalam sistem spektrometer. Faktor faktor tersebut akan mengakibatkan ketidakstabilan nilai intensitas sinar yang diukur dan tidak mungkin untuk dilakukan dengan pengaturan parameter instrumen. Pengontrolan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengukur intensitas unsur yang ada dalam sampel dan yang telah diketahui kandungannya (standar internal), sehingga saat dilakukan pembakaran unsur yang ditambahkan akan memperoleh faktor parameter yang sama dengan unsur yang ditentukan kandungannya (analit). Standar internal dapat berupa unsur yang ditambahkan dalam sampel atau unsur yang telah ada dalam sampel dan diketahui kandungannya. Jika satu atau lebih parameter yang mempengaruhi intensitas pengukuran bervariasi atau tidak terkontrol, intensitas analit dan standar internal akan terpengaruh dengan cara yang sama atau memiliki perilaku yang sama, sehingga adanya standar internal dapat mengkompesasi fluktuasi random dan sistimatik. Dengan demikian intensitas relatif hanya tergantung dari konsentrasi analit. Evaluasi hasil analisis melalui pengontrolan faktor-faktor analisis tersebut dilakukan dengan membandingkan intensitas analit dengan intensitas unsur yang digunakan sebagai standar internal. Intensitas dari garisspektra analit (I e ) dibanding dengan intensitas dari garis spektra internalstandar (reference, I is ) dinyatakan dalam pesamaan sebagai berikut : dengan : Ie/I is = k. [f(c e )/f (C is )] (2) I e = Intensitas unsur/ analit I is = Intensitas standar internal C e = Konsentrasi unsur/analit C is = Konsentrasi standar internal K = konstan Apabila konsentrasi standar internal bervariasi hanya sedikit, f (C is ) diasumsikan akan konstan sehingga kurva kalibrasi dapat diperoleh dengan memplotkan intensitas relatif sebagai fungsi konsentrasi C e, sehingga [3] : TATA KERJA I e /I is = F [C e /C is ] = F(C e ) (3) Deret bahan standar paduan zirkonium CRM JAERI dan bahan sampel zirkaloy 2 dipreparasi dengan cara yang sama yaitu dengan meratakan dan menghaluskan permukaan bahan yang akan dianalisis menggunakan mesin bubut Herzog. Setelah rata dan halus kemudian dibersihkan dengan alkohol dan didiamkan di udara sampai kering. Selanjutnya dimasukkan ke dalan sample holder alat spektrometer emisi dengan jarak sekitar 4 mm. Sebelum alat spektrometer emisi dioperasikan terlebih dahulu tingkat kevakuman diatur sampai mencapai 150Hz yang setara dengan 40 Bar. Aliran gas argon HP (high purity) untuk flashing dan analisis diatur sesuai petunjuk operasi sekitar 10 dan 5L/ jam. Setelah parameter pengukuran terpenuhi maka dilakukan pengukuran bahan standar paduam zirkonium CRM pada berbagai konsentrasi dan bahan sampel zirkaloy 2 dengan pengulangan masing- 81

Urania Vol. 15 No. 2, April 2009 : 61-115 ISSN 0852-4777 masing tiga kali untuk mendapatkan nilai intensitas analit Cr dan Ni serta nilai intensitas standar internal Zr. Metoda analisis spektrometri emisi merupakan metoda komparatif sehingga diperlukan kurva kalibrasi dalam penentuan secara kuantitatif. Pembuatan kurva kalibrasi dilakukan melalui hubungan intensitas terukur dan konsentrasi dari beberapa deret standar. Kurva kalibrasi metoda standar internal dibuat melalui hasil nilai pembagian intesitas Cr dan Ni dengan intenistas Zr terukur kemudian diplotkan dengan konsentrasi. Evaluasi kurva kalibrasi (Cr/Zr, Ni/Zr Vs Konsentrasi) dilakukan untuk mendapatkan persamaan regresi, koefisien regresi pada daerah linieritas melalui metoda least square. Selanjutnya konsentrasi Cr dan Ni dalam zirkaloy 2 ditentukan dengan mensubtitusi nilai intensitas Cr/Zr dan Ni/Zr ke dalam persamaan regresi. Untuk mengetahui adanya perbedaan antara nilai konsentrasi Cr dan Ni yang diperoleh dari metoda absolut yang diperoleh dari penelitian sebelumnya dengan metoda standar maka dilakukan uji t pada daerah kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Data intensitas Cr dan Ni yang diperoleh dari pengukuran deret bahan standar paduan zirkonium CRM dan nilai intensitas perbandingan Cr/Zr dan Ni/Zr serta kurva kalibrasi dari masing- masing unsur analit (Cr, Ni) terlihat pada Gambar 1a dan 1b. Nilai konsentrasi terhitung diperoleh dari subtitusi nilai intensitas terukur ke dalam persamaan regresi yang didapat dari hasil evaluasi kurva kalibrasi. Dari hasil evaluasi kurva kalibrasi juga diperoleh nilai koefisien regresi (R) yang menunjukkan ketepatan antara intensitas pengukuran dengan konsentrasinya, semakin mendekati nilai satu semakin baik. Nilai koefisien regresi unsur Cr dan Ni dituangkan pada Tabel 1 pada Lampiran. Pada Gambar 1, ditunjukkan bahwa nilai koefisien regresi unsur Cr dan Ni menggunakan metoda standar internal lebih tinggi dari pada metoda absolut. Unsur Ni dengan kisaran konsentrasi kerja lebih rendah dari Cr menunjukkan kenaikan koefisien regresi cukup signifikan sekitar 5,17%. Hal ini disebabkan oleh analit dengan konsentrasi semakin kecil akan memberikan intensitas sinar emisi semakin kecil, sehingga pengaruh faktor parameter proses eksitasi dan analisis akan lebih dominan berpengaruh terhadap intensitas sinar emisi analit yang konsentrasinya rendah bila dibandingkan pengaruhnya pada analit dengan konsentrasi lebih tinggi dalam sampel. Besar penyimpangan hasil analisis kandungan analit dalam sampel yang dihitung dari selisih konsentrasi terhitung dari percobaan dengan konsentrasi standar (yang telah diketahui nilainya) menjadi lebih kecil dengan menggunakan metoda standar internal, seperti yang terlihat pada Gambar 2. Fenomena ini terjadi karena unsur Zr sebagai bahan internal standar dan unsur analit memiliki perilaku yang sama pada proses eksitasi sehingga dapat mengkompensasi fluktuasi random dan sistematik. Pengaruh faktor analisis terhadap intensitas sinar emisi dipengaruhi oleh konsentrasi analit dalam sampel yang dianalisis, seperti yang terlihat dalam Tabel 2 untuk analisis unsur Ni dan Tabel 3 untuk unsur Cr pada Lampiran. Hal ini mengakibatkan hubungan intensitas pengukuran dengan konsentrasi bahan standar pada berbagai konsentrasi, yang tergambar dalam suatu bentuk kurva menjadi lebih tepat, seperti terlihat pada Gambar 1.a dan b. 82

ISSN 0852-4777 Pengaruh Apikasi Metoda Standar Internal Pada Penentuan Unsur Cr dan Ni dalam Zirkaloy 2 dengan Metoda Spektrometri Emisi (Dian Anggraini, Yusuf Nampira dan Joko Kisworo) Gambar 1a. Kurva hubungan antara intensitas pengukuran dengan konsentrasi unsur Cr dan paduan Cr/Zr Gambar 1b. Kurva hubungan antara intensitas pengukuran dengan konsentrasi unsur Ni dan paduan Ni/Zr Gambar 2. Hubungan antara penyimpangan hasil analisis terhadap konsentrasi Ni 83

Urania Vol. 15 No. 2, April 2009 : 61-115 ISSN 0852-4777 Gambar 3. Hubungan besar penyimpangan hasil analisis terhadap konsentrasi Cr Hasil analisis yang diperoleh dengan metode standar internal untuk unsur Ni dan Cr masih dipengaruhi oleh faktor ketidakstabilan dari sistem analisis. Penyimpangan tersebut akan mencapai nilai di bawah 10% bila konsentrasi analit dalam sampel lebih kecil dari 0,04 ppm, sedang penyimpangan untuk analit dengan konsentrasi lebih besar dari 1 ppm akan memberikan penyimpangan lebih kecil dari 5 %. Hasil pengukuran konsentrasi unsur Cr dalam bahan struktur reaktor daya Zirkaloy 2 dengan menggunakan metoda absolut dan standar internal diperoleh sebesar 0,1035% dan 0,1081%, sedangkan unsur Ni tidak dapat dieavaluasi karena nilai intensitas Ni yang terukur sebesar 1,0636 berada di luar daerah kerja pengukuran dari 1,1795 sampai dengan 1,2202 atau dalam kisaran konsenrasi 0,021 sampai 0,094% berat. Uji statistik melalui uji t dengan tingkat kepercayaan 95% terhadap kedua metoda tersebut diperoleh hasil t 0,5 perngukuran (22,549) lebih besar dari t 0,5 tabel (4,3) sehingga perbedaan nilai konsentrasi Cr hasil dari metoda absolut dan standar internal cukup signifikan [5]. Berdasarkan uji tersebut analisis menggunakan metode standar internal lebih akurat dibanding metode absolut. SIMPULAN Hasil evaluasi kurva kalibrasi dari pengukuran deret bahan standar CRM paduan zirkonium dengan metoda standar internal memberikan data yang lebih tepat dibanding dengan metoda absolut, yang ditunjukkan oleh adanya kenaikan nilai koefisien regresi dan penurunan nilai penyimpangan pengukuran. Kenaikan koefisien regresi unsur Cr adalah dari 98,55% menjadi 99,21% dan untuk unsur Ni adalah dari 93,11% menjadi 98,28%. Konsentrasi unsur Cr dalam bahan zirkaloy 2 secara kuantitatif menggunakan metoda absolut dan metoda standar internal diperoleh sebesar 0,1035% dan 0,1081%. Hasil uji secara statistik menggunakan uji t 0,5 menunjukkan perbedaan konsentrasi Cr menggunakan kedua metoda tersebut cukup signifikan. Analisis unsur Ni dalam bahan zirkaloy 2 tidak dapat dideteksi secara kuantitatif karena intensitas pengukuran Ni 84

ISSN 0852-4777 Pengaruh Apikasi Metoda Standar Internal Pada Penentuan Unsur Cr dan Ni dalam Zirkaloy 2 dengan Metoda Spektrometri Emisi (Dian Anggraini, Yusuf Nampira dan Joko Kisworo) berada di luar daerah pengukuran pada kurva kalibrasi. DAFTAR PUSTAKA 1. DOUGLAS.A.SKOOG. Principles of Instrumental Analysis. Donald.M.West HDLT Rinehart, 1971. 2. HOBART H WILLARD. Instrumental Methods of Analysis. Wadsworth Publishing Company, California, 1988, page 34-35. 3. ARIF NUGROHO dkk. Penentuan Kandungan Sn,Fe,Cr,Ni dan Unsur Pengotor Zirkaloy 2 sebagai Bahan Kelongsong dan Tutup Ujung Elemen Bakar Reaktor Daya. Urania,vol.14 No.4, Oktober 2008, hlm. 184. 4. DIAN ANGGRAINI, dkk. Penentuan Unsur Pemadu Dalam Bahan Zirkaloy 2 Dengan Metode Spektrometer Emisi dan XRF. Prosiding Pertemuam Dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, Yogyakarta, 19 Juli 2003, hlm. 29. 5. ANONIM. Manual Operation Emission Spectrometer PV 8030, Phillip Page 2-12, 2-13. 6. ASTM. Standard Test Method For Nuclear Material. USA, Vol. 12.1, E 158-86, 2000, page 401-402. 7. ROBERT.L.ANDERSON. Practical Statistics For Analytical Chemist. Van Nostrand Reinhold Company, New York, 1987, page 299. 85