IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Makarti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai berikut :

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Kondisi Geografis Daerah Kecamatan Marpoyan Damai

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Bunut Seberang 1. Sejarah Desa Bunut Seberang

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Kalirejo terbentuk sekitar pertengahan tahun 1950 oleh dua belas

KEADAAN UMUM DESA PENDOWOHARJO. A. Keadaan Alam 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. geografis, keadaan penduduk, keadaan pertanian yang ada di Desa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SEI. INJAB KELURAHAN TERKUL. luas wilayah Hektar (Ha). Secara georafis, Kelurahan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini memiliki luas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

Transkripsi:

46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Makarti Desa Makarti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa ini terdiri dari enam Rukun Kelurahan (RK), dan 24 Rukun Tetangga (RT). Desa yang memiliki luas wilayah 8.543 hektar ini, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sumberejo, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Purbasakti Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara, dan sebelah Barat dan Timur berbatasan dengan Desa Dayasakti. Desa Makarti memiliki jarak orbitasi 8 km dari ibukota Kecamatan Tumijajar yaitu Desa Dayamurni, dan 25 km dari ibukota Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu Desa Panaragan Jaya serta 110 km dari ibukota Propinsi Lampung yakni Bandar Lampung. Desa ini memiliki sarana perhubungan yang sudah lancar karena ditunjang oleh prasarana jalan yang sudah baik. Desa Makarti terletak pada 104,55 105,10 Bujur Timur dan 04,10-04,42 Lintang Selatan dengan ketinggian 39 Mdpl. Berdasarkan keadaan geografisnya, daerah ini mempunyai suhu udara berkisar antara 25 hingga 33 derajat Celsius. Curah hujan yang cukup tinggi antara 57-299 mm/bulan dengan kelembaban rata-rata 85,2%. Curah hujan tertinggi pada bulan

47 Nopember dan Desember, sedangkan curah hujan terendah pada bulan Juni dan Agustus. Musim kemarau terjadi pada bulan Februari sampai Agustus, dan musim hujan terjadi pada bulan September sampai Januari. B. Keadaan Penduduk Desa Makarti Penduduk merupakan faktor utama penggerak dan pelaksana pembangunan. Dengan demikian potensi penduduk merupakan modal dasar dalam proses pembangunan bila segenap potensi penduduk tersebut dapat diaktualisasikan menjadi gerak langkah bersama sesuai dengan cita-cita pembangunan desa. Berdasarkan data monografi Desa Makarti tahun 2013, jumlah penduduk secara keseluruhan sebesar 5.398 jiwa dengan jumlah penduduk pria 2.702 jiwa dan penduduk wanita 2.696 jiwa. Menurut Mantra (2004), sebaran petani padi berdasarkan umur produktif secara ekonomi dapat dibagi menjadi 3 klasifikasi yaitu kelompok umur 0-14 tahun merupakan kelompok usia belum produktif secara ekonomi, kelompok umur 15-64 tahun merupakan kelompok usia produktif, dan kelompok umur di atas 65 tahun merupakan kelompok usia tidak lagi produktif. Sebaran penduduk Desa Makarti berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sebaran penduduk Desa Makarti berdasarkan kelompok umur No Kelompok Umur (Th) Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 2 3 0 14 15 64 > 65 1656 3414 328 30,68 63,26 6,08 Sumber : Kantor Kepala Desa Makarti, 2014

48 Infomasi lain selain jenis kelamin, umur, dan usia produktif, keadaan penduduk Desa Makarti dapat pula dilihat berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah penduduk Desa Makarti dirinci berdasarkan tingkat pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 Tidak/Belum Sekolah 437 8,25 2 Tidak Tamat SD 1338 25,52 3 Tamat SD 2453 45,44 4 Tamat SLTP 839 15,54 5 Tamat SLTA 279 5,17 7 Perguruan Tinggi (D1 S3) 15 0.28 Sumber : Kantor Kepala Desa Makarti, 2014 Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Makarti berpendidikan mayoritas pada tingkat pendidikan dasar (SD), yaitu sebanyak 45,44 %. Sedangkan penduduk yang menyelesaikan jenjang pendidikan akademi hingga sarjana jumlahnya sangat kecil sebesar 0,28 %. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan pembangunan sebuah desa. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk suatu desa, maka semakin berkembang pula pembangunan di desa tersebut. Demikian juga dalam bidang pertanian, daya adopsi teknologi, kreatifitas berusahatani, serta keterampilan berusaha tani biasanya berbanding lurus dengan tingkat pendidikan masyarakatnya. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berpendidikan rendah, terutama masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Berdasarkan tingkat pendidikan, masyarakat Desa Makarti memiliki tingkat pendidikan yang tergolong masih rendah. Hal ini terlihat jelas dari besarnya persentase

49 penduduk yang hanya sebatas tingat SD. Rendahnya tingkat pendidikan di Desa Makarti antara lain disebabkan oleh faktor sosial ekonomi, dan masih kurangnya kesadaran atau motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tingkat sosial ekonomi yang rendah dipengaruhi oleh ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada di desa tersebut. Serapan lapangan pekerjaan yang mempekerjakan tenaga kerja secara konvensional dengan sistem manajemen seadanya juga akan memberikan penghasilan yang tidak memuaskan. Umumnya lapangan pekerjaan tersebut hanya berkisar pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Di pedesaan biasanya serapan lapangan pekerjaan yang banyak adalah sektor pertanian. Hal ini juga terlihat seperti di Desa Makarti, dimana sebagaian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Serapan penduduk berdasarkan mata pencaharian secara rinci dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah penduduk Desa Makarti dirinci berdasarkan jenis mata pencaharian No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase 1 Tidak/Belum Bekerja 1362 25,23 2 Petani 3790 70,21 3 Pegawai 61 1,13 4 Wiraswasta/Pedagang 101 1,87 5 Lain-lain 30 1,56 Jumlah 5398 100 Sumber : Kepala Desa Makarti, 2013 Tabel 9, menunjukkan bahwa Desa Makarti dapat dikategorikan sebagai desa penduduknya adalah petani. Masyarakat yang bekerja sebagai petani memiliki persentase terbesar yaitu 70,21% dibandingkan dengan masyarakat yang

50 bekerja di luar sektor pertanian. Serapan lapangan pekerjaan terkecil bekerja pada sektor pegawai sebanyak 1,13 %, serta 1,56% memiliki mata pencaharian lain-lain seperti ; seniman, tukang ojek, mekanik, dan sopir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mayoritas penduduk Desa Makarti memiliki mata pencaharian sebagai petani. C. Keadaan Sosial Ekonomi Desa Makarti Mayoritas penduduk Desa Makarti adalah berusahatani padi. Dengan demikian perekonomian utama masyarakatnya diperoleh dari sektor pertanian. Terdapat satu Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang ditopang oleh 17 kelompok tani yang masing-masing kelompok beranggotakan antara 20-50 orang. Selain sebagai aktifitas petani dalam pengembangan usahatani padi, kelompok tani juga menyediakan layanan simpan pinjam. Dari sisi perputaran ekonomi masyarakatnya Desa Makarti memiliki satu buah pasar dan 35 buah warung yang menyediakan barang untuk kebutuhan sehari-hari. D. Potensi Pertanian Desa Makarti Secara umum Kabupaten Tulang Bawang Barat menyimpan potensi pertanian yang sangat besar. Adanya ketersediaan lahan yang cukup, jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan yang besar, memiliki 8 wilayah kecamatan dengan letak yang strategis dekat dengan ibukota Provinsi Lampung serta sarana transportasi jalan yang sudah cukup bagus. Salah satu desa yang cukup bagus potensi pertaniannya adalah Desa Makarti. Desa Makarti memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup luas yakni 8.453 ha terdiri dari 338 ha

51 daerah pemukiman penduduk dan tanah pekarangan, serta 8.198 ha lahan pertanian. Jenis tanah yang dimiliki adalah jenis tanah Podzolik Merah Muning (PMK), aluvial, dan organosol yang cocok untuk tanaman perkebunan seperti karet dan kelapa sawit serta palawija seperti kacangkacangan, ubi, jagung, palawija dan padi. E. Kelembagaan Desa Makarti Pemerintahan desa dipimpin oleh Lurah (Kepala Desa), yang membawahi tiga Kepala Urusan (Kaur), lima Kepala Dusun (Kadus), serta enam Rukun Warga (RW) serta 24 Rukun Tetangga (RT). Dalam melakukan fungsi kepemimpinan lurah dibantu oleh bendahara, jurutulis (Carik) dan teknis lapangan (LPMK). Desa Makarti memiliki kelembagaan ekonomi berupa Koperasi Unit Desa (KUD), dan Kelompok Tani (KT). Sedangkan kelembagaan sosial yang ada di Desa Makarti meliputi : majelis taklim, remaja masjid, karang taruna, serta berbagai macam perkumpulan olahraga seperti : sepak bola, bola voly, tennis meja, pencak silat, karate, sepak takraw, masing-masing berjumlah satu perkumpulan. F. Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Makarti 1. Sejarah Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelompok Tani Sumber Rejeki merupakan wadah berkumpulnya segenap petani yang memiliki lahan pertanian/perkebunan yang masih belum maksimal pengolahannya. Kelompok tani ini merupakan kelompok

52 swadaya masyarakat petani yang tergabung dan tumbuh berdasarkan keakraban, keselarasan serta kesamaan kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya pertanian untuk bekerjasama dalam peningkatan produktivitas usaha di bidang pertanian, serta usaha lainnya, berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Berdasarkan kesadaran dan keinginan yang kuat, sekaligus sebagai upaya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, menekan angka pengangguran khususnya di Desa Makarti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat, maka para petani sepakat membentuk kelompok yang di berinama Kelompok Tani Sumber Rejeki. Kelompok Tani Sumber Rejeki merupakan salah satu dari 17 kelompok tani yang ada di Desa Makarti. Kelompok Tani Sumber Rejeki terbentuk pada tahun1998 dan baru mengalami pergantian kepemiminan dua kali selama 16 tahun terakhir. Wilayah kerja kelompok tani ini terletak di RK-5 Desa Makarti. Kelompok Tani Sumber Rejeki saat ini diketuai oleh Sukradi dan dibantu oleh Guntadi sebagai sekertaris, Giono sebagai Bendahara, dan Setiono sebagai Humas. Anggota kelompok tani ini berjumlah 57 termasuk pimpinan kelompok tani. Pimpinan kelompok tani dipilih secara musyawarah mufakat oleh seluruh anggota kelompok tani. Struktur kepengurusan Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Makarti disajikan pada Gambar 2.

53 KETUA GAPOKTAN KASNO KETUA KELOMPOK TANI SUKRADI HUMAS SETIONO SEKRETARIS GUNTADI, S.P BENDAHARA GIONO ANGGOTA KELOMPOK TANI Gambar 2. Struktur kepengurusan Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Makarti 2. Kegiatan Kelompok Tani Sumber Rejeki Banyaknya petani yang ikut serta dalam kegiatan kelompok tani merupakan cerminan bahwa kelompok tani masih dapat dipercaya oleh masyarakat. Tidak sedikit pula petani yang enggan untuk ikut dalam kelompok tani dengan berbagai alasan, antara lain rendahnya tingkat kepercayaan seorang petani terhadap penggelolaan keuangan kelompok tani, hubungan yang kurang baik terhadap presidium kelompok tani, dan tidak adanya ajakan secara langsung terhadap personal petani. Dalam mengatasi hal ini, kelompok tani dituntut untuk lebih transparan dalam pengelolaan keuangan, melakukan kegiatan bersama seperti gotongroyong perbaikan akses jalan menuju lahan pertanian, grebek tikus dan lain-lain.

54 Agenda Kelompok Tani Sumber Rejeki adalah agenda yang dibuat berdasarkan hasil keputusan musyawarah kelompok. Maksud dari agenda ini adalah sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan kegiatan kelompok agar lebih terencana dan terarah sehingga tujuan kelompok dapat tercapai sesuai dengan visi misi yang diharapkan. Berikut adalah agenda yang telah ditetapkan sesuai hasil keputusan musyawarah: a. Pertemuan rutin, pertemuan ini adalah pertemuan pimpinan kelompok tani dengan Gapoktan dalam rangka membahas kebutuhan penunjang kemajuan usahatani padi dalam kelompok tani setiap bulan. b. Pertemuan enam bulan, pertemuan semua anggota kelompok setiap dua mingggu setelah panen raya berlangsung. Tujuan dari pertemuan ini adalah pembukuan ulang baik keuangan maupun keanggotaan kelompok. c. Pertemuan insidental, pertemuan ini dilakukan hanya saat-saat tertentu seperti adanya bantuan yang tiba-tiba turun, serangan hama yang susah dikendalikan, perbaikan akses jalan menuju sawah. Keunggulan yang ditawarkan Kelompok Tani Sumber Rejeki kepada anggota kelompok tani adalah berupa penerapan teknologi baru usahatani padi, bidang keuangan yang meliputi pinjaman modal dan uang bagi hasil usaha, dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi. Kelompok Tani Sumber Rejeki pada awal kepengurusan memiliki kas sebesar Rp 20.000.000,00 yang diberikan dari kepengurusan sebelumnya. Selain uang kas yang ada Kelompok Tani Sumber Rejeki mendapatkan bantuan dana dari pemerintah sebesar Rp 70.000.000,00 yang berbentuk hand

55 tractor dan uang tunai yang selanjutnya dana tersebut disimpan sebagai kas kelompok tani. Fungsi dari uang kas tersebut adalah untuk memberikan kemudahan kepada anggota dalam memperoleh modal usahatani terutama usahatani padi. Pinjaman modal yang diberikan bervariasi mulai dari Rp 1.000.000,00 hingga Rp 3.000.000,00 sesuai kebutuhan dan kemampuan petani dalam mengembalikannya. Tahapan berikutnya setelah petani mendapatkan bantuan modal, petani harus mengembalikan modal setiap enam bulan sekali atau setelah panen sebesar 10% dari jumlah pinjamannya. Bunga modal yang terkumpul akan dihitung kembali sebagai kas. Selain tambahan kas dari bunga modal kelompok tani juga menyewakan hand tracktor dengan pendapatan per bulan hingga Rp 3.000.000,00. Uang kas yang terkumpul adalah cadangan dana untuk keperluan bila anggota kelompok tani ingin meminjam lagi di pertengahan musim. Pada akhir kepengurusan kelompok tani yaitu lima tahun sekali akan menyisakan Rp 20.000.000,00 untuk diberikan kepada kepengurusan selanjutnya. Sisa uang yang disimpan akan diberikan secara merata ke seluruh anggota kelompok tani. Anggota kelompok mendapatkan uang bagi hasil sebesar Rp 1.500.000,00 per orang. Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan kelompok tani menjadikan Kelompok Tani Sumber Rejeki masih tetap berdiri hingga sekarang.