Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

dokumen-dokumen yang mirip
ITS-SAT. Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver. Seminar Tugas Akhir. Respati Loy Amanda NRP.

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

Perancangan dan Pembuatan Receiver Untuk ITS-SAT pada Frekuensi MHZ

Perancangan dan Pembuatan Transmitter untuk Satelit ITS-SAT pada Frekuensi 436,9 MHz

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) A-276

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Rancang Bangun Modulator BPSK untuk Komunikasi Citra pada ITS-Sat

Rancang Bangun Demodulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit IiNUSAT - 1

PERANCANGAN DAN PERAKITAN MODULATOR FSK 9600 BAUD UNTUK PERANGKAT TRANSMITER PAYLOAD SATELIT IINUSAT-01

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

Rancang Bangun Modulator FSK 1200 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit Iinusat-01

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 436,9 Mhz untuk Portable Transceiver Ground Station Satelit Iinusat-01

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

SEMINAR TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TAHAP RF UPLINK 145 MHz PORTABLE TRANSCEIVER SATELIT IINUSAT-01 TRI HARYO PUTRA NRP

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB III LANDASAN TEORI

Perancangan Penyesuai Impedansi antara RF Uplink dengan Antena Pemancar pada Portable Transceiver Satelit Iinusat-01

PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

Sistem Telekomunikasi

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

Perancangan dan Perakitan Modulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transmiter Payload Satelit IINUSAT-01

Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

Rancang Bangun Demodulator FSK 1200 baud untuk Perangkat Receiver Payload Satelit IINUSAT-01

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

Amplitude Shift Keying

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

Desain dan Implementasi Modulator GMSK Baud untuk Pengiriman Citra pada Payload Satelit Nano

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: A-111

Teknik Telekomunikasi

Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

Rijal Fadilah. Transmisi Data

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

Modulasi Sudut / Modulasi Eksponensial

Perancangan dan Perakitan Modulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transmiter Payload Satelit IINUSAT-01

Transmisi Suara dan Pengendalian Penyuara melalui Jala-Jala berbasis IC LM1893

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

KOMUNIKASI DATA VIA JALA JALA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

DEMODULASI DELTA. Budihardja Murtianta

Rancang Bangun Demodulator Bpsk untuk Komunikasi Citra pada Stasiun Bumi

Perancangan Sistem Modulator Binary Phase Shift Keying

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB III Perencanaan Jaringan VSAT Pada Bank Mandiri dengan CDMA

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

Oleh : Dalmasius N A P.

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

Perancangan dan Implementasi Demodulator GMSK untuk Pengiriman Citra pada Sistem Komunikasi Satelit Nano 2,4 GHz

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISA KINERJA MODULASI GAUSSIAN MINIMUM SHIFT KEYING BERBASIS PERNGKAT LUNAK

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

KATA PENGANTAR. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan maupun kepada semua pembaca.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan dan Realisasi Sistem Pentransmisian Short Message dan Sinyal Digital pada

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB 4 ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

APLIKASI RANGKAIAN TERINTEGRASI DIRECT DIGITAL SYNTHESIZER (DDS) SEBAGAI PEMBANGKIT SINYAL FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Dan Implementasi RF-Downlink Pada S-Band Frekuensi 2400 Mhz Untuk Stasium Bumi Satelit Nano

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT Respati Loy Amanda, Eko Setijadi, dan Suwadi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: ekoset@ee.its.ac.id; suwadi@ee.its.ac.id Abstrak Setelah mengembangkan satelit nano IINUSAT-01 dan IINUSAT-02 bersama INSPIRE, ITS memulai kemandirian dalam membuat satelit yang dinamakan ITS-SAT. Salah satu fungsi satelit ini adalah melakukan pengiriman data teks pada lintasan uplink 145,9 MHz. Agar pengiriman data teks dapat berjalan dibutuhkan demodulator FSK pada frekuensi 145,9 MHz yang berfungsi untuk mendemodulasikan informasi awal. Demodulator FSK dirancang menggunakan IC Si4464 yang terintegrasi dengan Low Noise Amplifier serta Down Converter sehingga menjadi perangkat receiver terpadu. Rangkaian demodulator yang dirancang memiliki ukuran 3,9 x 2,1 cm. Hasil pengujian dan pengukuran perangkat menunjukkan bahwa demodulator FSK mampu bekerja dengan laju data 1200 baud. Frekuensi keluaran modulator FSK adalah 600 Hz dengan power spectral 24,87 dbm. Demodulator ini ditempatkan pada payload satelit ITS-SAT yang akan diintegrasikan dengan perangkat transceiver lainnya. S Kata Kunci Demodulator FSK, ITS-SAT, Payload, Receiver I. PENDAHULUAN etelah berhasil mengembangkan satelit nano Indonesia Inter University Satellite (IINUSAT) bersama Indonesian Nano-Satellite Platform Initiative for Research & Education (INSPIRE), ITS memulai kemandirian dalam mengembangkan teknologi satelit berdimensi nano dan piko. Rencana kedepannya satelit milik ITS tersebut akan diberi nama ITS-SAT, bersamaan dengan perkembangan satelit berukuran mini di universitas lainnya di Indonesia, seperti UI- SAT, UGM-SAT, dan ITB-SAT. Dalam sistem komunikasi radio pada payload satelit terdapat perangkat pemancar-penerima (transceiver) yang terdiri dari stasiun pemancar (transmitter), stasiun penerima (receiver), antena pemancar dan penerima, mikrokontroler, serta protokol komunikasi. Stasiun pemancar dan penerima pada satelit maupun stasiun pemancar terdiri dari amplifier yang berfungsi menguatkan sinyal, converter untuk mengonversikan sinyal baseband ke intermediate frequency dan sebaliknya, serta modem yang berfungsi sebagai pemodulasi sinyal informasi [1]. Modem yang merupakan singkatan dari modulator-demodulator, adalah perangkat transmisi data digital yang berfungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog (pada sisi modulator) dan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital kembali (pada sisi demodulator) sesuai dengan karakteristik media transmisi yang digunakan. Agar satelit dengan stasiun bumi dapat berkomunikasi dengan baik maka diperlukan Demodulator Frequency Shift Keying (FSK) sebagai pengiriman data teks pada receiver satelit dengan baud rate 1200 baud pada frekuensi 145,9 MHz di penerima satelit sesuai dengan stasiun bumi satelit IINUSAT-01. Modulasi yang digunakan pada sistem komunikasi radio ITS SAT ini adalah modulasi FSK atau jenis modulasi digital dengan pengiriman sinyal melalui pergeseran frekuensi. Umumnya modulasi FSK digunakan untuk komunikasi data dengan baud rate rendah. Modulasi FSK terdiri dari dua kondisi yaitu 1 (frekuensi mark) sebagai suatu nilai tegangan pada frekuensi tertentu dan 0 (frekuensi space) dengan nilai tegangan pada frekuensi yang berbeda. Dalam pengiriman data teks modulasi FSK lebih banyak digunakan dibandingkan modulasi digital lainnya, karena modulasi FSK rentan terhadap noise serta memiliki rangkaian yang sederhana. Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai rancang bangun demodulator FSK untuk perangkat receiver pada payload ITS- SAT. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Komunikasi Radio Pada Satelit Sistem komunikasi pada satelit termasuk dalam jenis sistem komunikasi Radio Frequency (RF), yang memiliki 2 bagian utama yaitu perangkat yang berada di angkasa (space segment ) dan perangkat yang berada di stasiun bumi (ground segment). Segmen angkasa berfungsi sebagai penerima informasi yang dikirim dari segmen stasiun bumi, dan memberikan informasi keadaan yang dipantau kembali ke segmen stasiun bumi. Satelit memiliki konfigurasi point-to-point (satu ke satu), point-to-multipoint (satu ke banyak), serta multipoint-to-point (banyak ke banyak) dengan dua lintasan utama, yaitu uplink dan downlink. Uplink merupakan jenis lintasan komunikasi yang dilakukan dari stasiun bumi ke satelit, sedangkan downlink merupakan jenis lintasan komunikasi yang dilakukan dari satelit ke stasiun bumi. Umumnya, sistem komunikasi radio pada satelit dengan jenis lintasan uplink menggunakan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2 konfigurasi multipoint-to-point, sedangkan pada jenis lintasan downlink menggunakan konfigurasi point-to-multipoint B. Modulasi Frequency Shift Keying (FSK) Modulasi FSK merupakan bentuk modulasi digital dari modulasi FM, dimana sinyal pemodulasinya merupakan deretan pulsa biner diantara tegangan diskrit [2]. Berbeda dengan modulasi FM yang yang bersifat kontinyu pada gelombang analog, modulasi ini menggeser frekuensi carrier menjadi beberapa frekuensi yang berbeda sesuai dengan keadaan digit biner yang sedang dilewatkan ( 0 atau 1 ). Kondisi 0 tersebut adalah kondisi space atau kondisi bawah, dan kondisi 1 disebut kondisi mark atau kondisi atas. Pada modulasi FSK dua sinyal sinusoidal memiliki amplitudo yang sama namun frekuensinya berbeda. Amplitudo direpresentasikan dengan simbol Ac sedangkan frekuensi dengan f1 dan f2. Secara matematis dapat dituliskan pada persamaan: s (t) = A c cos (2πf 1t) untuk logika 1 (1) s (t) = A c cos (2πf 2t) untuk logika 0 (2) Dalam modulasi FSK dikenal istilah frekuensi deviasi, atau setengah selisih antara frekuensi mark dan frekuensi space. Frekuensi deviasi tergantung pada amplitudo dari sinyal modulasinya. Pada hubungan antara frekuensi deviasi dengan frekuensi mark dan space, untuk frekuensi deviasi dinyatakan sebagai f dan frekuensi carrier dinyatakan sebagai fc. Sedangkan frekuensi mark dinyatakan sebagai fm dan frekuensi space dinyatakan sebagai fs. Hubungan antara frekuensi deviasi dengan frekuensi mark dan space dapat dilihat pada persamaan dibawah ini: Sedangkan spektrum yang dihasilkan pada modulasi FSK memiliki karakteristik pada gambar 1 berikut: Gambar. 1. Bandwidth pada Spektrum Modulasi FSK [3] C. Komunikasi Data Digital Dalam komunikasi digital dikenal istilah bit rate dan baud rate. Bit rate atau laju bit merupakan jumlah bit per satuan detik, dinyatakan dalam satuan bit per second (bps). Sedangkan baud rate adalah jumlah simbol per satuan detik. Nilai bit rate dan baud rate pada suatu sistem komunikasi digital akan bernilai sama jika sistem tersebut menggunakan satu bit untuk setiap kode sinyal pulsa. Jika sistem tersebut menggunakan beberapa bit untuk setiap kode sinyal pulsa maka nilai bit rate akan lebih besar dari baud rate. (7) (3) Gambar. 2. Bit Rate dan Baud Rate pada Modulasi FSK (5) Selain frekuensi deviasi, parameter yang dapat mempengaruhi sinyal FSK adalah indeks bandwidth (BW). Besarnya bandwidth dipengaruhi oleh frekuensi mark (fm), frekuensi space (fs), serta time bit (tb): (4) (6) III. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI A. Pendahuluan Sistem komunikasi radio pada satelit ITS-SAT memiliki dua komponen utama, yaitu payload satelit dan stasiun bumi. Pada payload satelit terdapat pemancar dan penerima (transceiver) untuk komunikasi data teks, pemancar dan penerima (transceiver) untuk komunikasi citra, mikrokontroler, paket assembler diassembler (PAD), serta kamera. Di dalam perangkat receiver payload satelit ITS-SAT terdapat dua tolak ukur utama dalam menentukan apakah sinyal informasi yang diterima efisien atau tidak, yaitu Demodulator FSK dan Low Noise Amplifer (LNA). Diagram blok sistem komunikasi pada receiver payload satelit ITS-SAT ditunjukkan pada gambar 3 berikut:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3 Low Noise Amplifier Gambar. 3. Diagram Blok Receiver pada Payload ITS-SAT B. Penentuan Kriteria Demodulator FSK Perancangan Demodulator FSK diawali dengan penentuan kriteria yang diinginkan, yaitu meliputi kecepatan transmisi data, frekuensi mark, frekuensi space, frekuensi deviasi, bandwidth, serta indeks modulasi. Kriteria tersebut akan berpengaruh terhadap keluaran sinyal pada demodulator FSK yang dirancang. Hasil perhitungan kriteria perancangan dapat diperoleh berdasarkan persamaan pada bab II. Berikut hasil penentuan kriteria Demodulator FSK: 1. Jenis modulasi yang digunakan adalah modulasi Frequency Shift Keying (FSK). 2. Frekuensi center (fc) yang digunakan adalah 145,9 MHz, disesuaikan dengan frekuensi uplink transmitter pada ground station satelit IINUSAT-01. 3. Baud rate yang digunakan sebesar 1200 baud dengan informasi masukan sebesar 600 Hz ( ). 4. Frekuensi deviasi ( f) demodulator FSK sebesar 1,2 khz, diperoleh dari datasheet IC yang digunakan. 5. Perhitungan frekuensi mark (fm) dan space (fs) pada demodulator FSK dapat diperoleh dari perhitungan dibawah ini: fc = 145,9 MHz f = 1,2 khz Down Converter fm = fc + f = 145900000 + 1200 = 145901200 Hz = 145,901200 MHz Demodulator BW = = = = 4800,960 Hz = 4,8 khz Hasil kriteria perancangan tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Kriteria Perancangan Demodulator FSK No Parameter Nilai 1 Baud rate 1200 baud 2 Frekuensi center (fc) 145,9 MHz 3 Frekuensi deviasi ( f) 1,2 khz 4 Frekuensi mark (fm) 145,901 MHz 5 Frekuensi space (fs) 145,898 MHz 6 Bandwidth (BW) 4,8 khz C. Perancangan Rangkaian Demodulator FSK Dalam perancangan Demodulator FSK pada frekuensi 145,9 MHz ini digunakan Integrated Circuit (IC) Si4464 sebagai komponen yang mengintegrasikan ketiga bagian blok diagram receiver payload ITS-SAT pada gambar 3. Pemilihan IC ini berdasarkan kriteria yang telah dirancang pada tabel 1, yaitu IC yang dapat bekerja dengan modulasi FSK, baud rate 1200, frekuensi kerja 145,9 MHz, serta memiliki ukuran relatif kecil yaitu 0,4 x 0,4 mm [4]. Selain itu IC Si4464 memiliki performansi tinggi dengan masukan tegangan yang relatif kecil yaitu +3.3 V. Agar dapat bekerja pada frekuensi 145,9 MHz diperlukan komponen pasif pendukung pada rangkaian receiver. Skematik rangkaian receiver dengan IC Si4464 yang dibuat melalui software ISIS 7 Professional ditunjukkan pada gambar 4 berikut: fs = fc - f = 145900000 1200 = 145898800 Hz = 145,898800 MHz 6. Bandwidth (BW) dan time bit (tb) demodulator dapat diperoleh dari perhitungan dibawah ini: tb = tb = tb = Gambar. 4. Skema Rangkaian Receiver dengan IC Si4464

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4 Agar perangkat yang dihasilkan memiliki dimensi yang lebih kecil maka digunakan jenis komponen SMD dengan crystal oscillator sebesar 30 MHz dan untuk antena menggunakan SMA connector female. D. Implementasi Demodulator FSK Untuk merealisasikan perangkat yang telah dirancang melalui skematik rangkaian, dibutuhkan desain PCB yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan menggunakan software Eagle 7.0. Hasil desain PCB yang direalisasikan berjenis double layer, yaitu memiliki jalur atas (top) dan bawah (bottom). Pembuatan PCB berjenis double layer ini dikarenakan jalur pin IC yang sangat tipis. Hasil realisasi PCB memiliki dimensi 3,1 cm x 2,9 cm. Untuk merealisasikan komponen diatas PCB dibutuhkan ketelitian yang tinggi karena IC yang digunakan merupakan jenis IC yang sensitif serta komponen yang digunakan merupakan komponen ceramic chip SMD jenis 0805. Tingkat ketelitian yang tinggi juga dibutuhkan pada saat penyolderan IC karena temperatur kerja maksimal IC sebesar +85 C dan IC yang digunakan merupakan jenis IC SMD dengan pin yang terletak disisi bawah IC. Realisasi demodulator FSK yang terintegrasi dengan perangkat receiver dengan dimensi 3,9 cm x 2,1 cm x 1,4 cm ditunjukkan pada gambar 5 berikut: Gambar. 5. Realisasi Receiver Payload ITS-SAT pada Frekuensi 145,9 MHz IV. PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk menguji kinerja demodulator FSK pada perangkat receiver terpadu yang telah direalisasikan dapat menggunakan function generator dan signal generator sebagai penghasil sinyal FSK termodulasi (modulator FSK). Langkah pengujian demodulator dapat dijelaskan pada gambar 7 berikut: Function Generator Signal Generator Spectrum Analyzer Power Supply Receiver FSK 145,9 MHz Osiloskop Gambar. 7. Diagram Blok Pengujian Demodulator dengan Function Generator dan Signal Generator Function generator berfungsi sebagai pemberi sinyal informasi masukan sebesar 600 Hz ( ) dengan jenis sinyal digital. Sedangkan signal generator berfungsi sebagai masukan frekuensi center yang bernilai 145,9 MHz dengan frekuensi deviasi 1,2 khz serta modulasi FM. Sebelum memulai pengujian perangkat receiver, sinyal keluaran function generator dan signal generator masing-masing harus diuji terlebih dahulu. Jika masing-masing sinyal keluaran telah sesuai yang diinginkan maka perangkat telah siap diuji. Hasil keluaran pada signal generator yang diberi masukan function generator adalah sinyal RF termodulasi FSK. Hasil tersebut hanya dapat dilihat pada spectrum analyzer yang berfungsi untuk menampilkan spektrum dan daya dari perangkat yang diukur dalam range frekuensi RF. Sedangkan osiloskop berfungsi untuk menampilkan bentuk sinyal perangkat dan level peak-to-peak dengan batas frekuensi hingga 60 MHz. Spektrum sinyal informasi awal sebelum dimodulasi (ditunjukkan pada gambar 8 dan 9) merupakan tolak ukur yang dapat dibandingkan dengan hasil keluaran sinyal informasi setelah didemodulasi oleh demodulator FSK pada receiver. Pengujian perangkat receiver diberi tegangan masukan sebesar 3.3 V yang dapat diatur pada power supply. Jika hasil keluaran receiver tidak jauh berbeda dengan sinyal informasi awal yang berupa sinyal digital dengan frekuensi 600 Hz, maka demodulator FSK dapat bekerja dengan baik. Berikut hasil sinyal keluaran dari alat ukur function generator dan signal generator sebagai penghasil sinyal termodulasi: Gambar. 6. Ukuran Receiver Payload ITS-SAT pada Frekuensi 145,9 MHz

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5 mengetahui hasil sinyal terdemodulasi, pin SDO pada receiver dapat dihubungkan dengan spectrum analyzer dan oscilloscope. Berikut hasil keluaran sinyal yang terdemodulasi oleh receiver: Gambar. 8. Sinyal Informasi Sebelum Dimodulasi di Spectrum Analyzer Gambar. 11. Sinyal Informasi yang Telah Didemodulasi (Sinyal Informasi Akhir) di Spectrum Analyzer Gambar. 9. Sinyal Informasi Sebelum Dimodulasi di Oscilloscope Gambar. 12. Sinyal Informasi yang Telah Didemodulasi (Sinyal Informasi Akhir) di Oscilloscope Gambar. 10. Sinyal Informasi Setelah Dimodulasi oleh Signal Generator Pada gambar 10 terlihat bahwa keluaran dari signal generator merupakan sinyal FSK termodulasi dengan frekuensi center (fc) sebesar 145,9 MHz, frekuensi mark (fm) sebesar 145,901 MHz, dan frekuensi space (fs) sebesar 145,898 MHz. Bandwidth pada spektrum dapat diperoleh dari span dikali jarak main lobe 1 ke main lobe 2. Pada gambar 10 bandwidth yang diperoleh adalah sebesar 4,708 khz. Keluaran pada Signal Generator kemudian dihubungkan kepada SMA connector receiver FSK 145,9 MHz. Untuk Dari gambar 11 terlihat bahwa hasil keluaran receiver merupakan spektrum sinyal baseband dengan frekuensi tengah 600 Hz dan daya sebesar -14,13 dbm (24,87 dbm 39 dbm). Sedangkan pada gambar 12 terlihat bahwa keluaran receiver tidak berbentuk digital pada oscilloscope. Frekuensi yang terbaca oleh oscilloscope juga tidak stabil meskipun oscilloscope dapat membaca hasil keluaran pada frekuensi yang mendekati frekuensi sinyal informasi awal yaitu sebesar 582,5 Hz. Level peak to peak pada oscilloscope sebesar 22,4 mv, berkurang 2,078 V dari level peak to peak sinyal informasi awal (2,08 V). Tidak stabilnya frekuensi yang terdeteksi dan berkurangnya level peak to peak pada oscilloscope dapat diperkirakan karena tingkat sensitivitas IC yang tinggi. IC diperkirakan tidak dapat bekerja secara maksimal karena temperatur kerja yang dipakai saat

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 6 penyolderan IC sebesar +300 hingga +400 C sedangkan temperatur maksimal IC sebesar +85 C. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perangkat yang telah diimplementasikan dan dianalisa pada pengujian kerja perangkat yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu demodulator dapat bekerja pada frekuensi 145,9 MHz dengan baud rate 1200. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi sinyal informasi akhir dari demodulator yang sama dengan frekuensi sinyal informasi awal pada spectrum analyzer. Namun demodulator tidak dapat bekerja secara maksimal karena temperatur kerja saat penyolderan melebihi temperatur kerja IC. Demodulator yang terintegrasi dengan perangkat receiver lainnya memiliki dimensi 3,9 cm x 2,1 cm x 1,4 cm. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012/2013 atas dukungan finansialnya terhadap riset mahasiswa di bidang satelit. DAFTAR PUSTAKA [1] Maini A. K. & Agrawal V, 2007, Satellite Technology Principles and Applications, John Wiley & Sons Ltd, England. [2] Roddy, Dennis., 2001, Satellite Communication 3rd Edition, McGraw- Hill, USA. [3] Sklar Bernard, 2001, Digital Communication Fundamental and Application, 2nd ed., California, USA. [4] Silicon Laboratories, 2013, HIGH-PERFORMANCE, LOW- CURRENT TRANSCEIVER, http://www.silabs.com/support%20documents/technicaldocs/si446 4-63-61-60.pdf, USA.