ARAH PEMIKIRAN FILOSOFI, DAN URGENSI KARYA TULIS ILMIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN. (Sutaryat Trisnamansyah, Prof., Dr.,M.A.)

dokumen-dokumen yang mirip
Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Keterkaitan antara Karya Tulis Ilmiah PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

I. PENDAHULUAN. unsur yang penting untuk pembaharuan pendidikan. Bagaimanapun baiknya kurikulum,

KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar )

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

GURU YANG MALAS MENULIS SUSAH NAIK PANGKAT??? (Menulis Artikel dapat membantu guru menambah Angka Kredit) Oleh: R.A.Mustika.H (Guru MIN 2 Palembang)

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: KOMPETENSI PROFESI TENAGA PENDIDIK MELALUI KARYA ILMIAH DEMI MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pada saat ini. Bukan karena adanya peningkatan melainkan

Urun pendapat tentang Karya Tulis Ilmiah (KTI) on Line

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN. tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bila ingin mencapai suatu keberhasilan,

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan efektif apabila satuan

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

USAHA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

KEBIJAKAN GURU DAN DOSEN 2. D E A S Y I D AWAT I

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaan, kecerdasan, dan keterampilan. Untuk dapat menghasilkan produk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan semakin banyak menghadapi masalah yang perlu. mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak baik pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ANALISIS KORELASI MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU Oleh Dionisius Sihombing dan Mayor Sihombing

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

Transkripsi:

ARAH PEMIKIRAN FILOSOFI, DAN URGENSI KARYA TULIS ILMIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS NILAI (Sutaryat Trisnamansyah, Prof., Dr.,M.A.)

Pokok Materi: Apa dan bagaimana profesionalisme guru Tiga persyaratan profesionalisme guru Kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi guru, dan sertifikatpendidik Pengembangan profesionalisme guru a.l. melalui KTI Filsafat dan landasan nilai dalam pengembangan profesionalisme guru (melalui KTI)

Guru adalah Satu Profesi Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Ciri-ciri Pekerjaan Profesional 1. Ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin didapatkan dari lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan kepada keilmuan yang dimilikinya yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah; 2. Memiliki suatu keahlian dalm bidang tertentu yang spesifik sesuai dengan jenis profesinya, sehingga antara profesi yang satu dengan yang lainnya dapat dipisahkan secara tegas;

Ciri-ciri Pekerjaan Profesional lanjutan 3.Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan yang dialaminya yang diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi latar belakang pendidikan akademik sesuai dengan profesinya, semakin tinggi pula tingkat keahliannya, yang dengan demikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya;

Ciri-ciri Pekerjaan Profesional lanjutan 4. Suatu profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak terhadap sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap efek yang ditimbulkan dari pekerjaan profesinya. 5.Suatu profesi memiliki kode etik 5. Suatu profesi memiliki organisisasi profesi

Persyaratan Guru Profesional Guru yang profesional dipersyaratkan: 1. Memiliki dasar ilmu yang kuat, relevan dengan perkembangan Ipteks 2. Menguasai kiat-kiat profesi berdasarkan penelitian dan praksis keilmuan, yaitu ilmu pendidikan. 3. Mengembangkan kemampuan profesional secara berkesinambungan. (Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan di sekolah).

lanjutan Guru profesional sebagai agen pembelajaran, diwajibkan memenuhi tiga persyaratan yaitu kualifikasi pendidikan minimum, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik merupakan bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan sebagai tenaga profesional.

Empat Jenis Kompetensi Guru 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional (Seharusnya kompetensi akademik)

1. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan pengelolaan peserta didik yang meliputi : a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan b. Pemahaman terhadap peserta didik c. Pengembangan kurikulum/silabus d. Perancangan pembelajaran e. Pelaksanaan pemebelajaran yang menddik dan dialogis f. Evaluasi hasil belajar, dan g. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang : a. Mantap b. Stabil c. Dewasa d. Arif dan bijaksana e. Berwibawa f. Berakhlak mulia g. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat h. Mengevaluasi kinerja sendiri, dan i. Mengembangkan diri secara berkelanjutan.

3. Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : a. Berkomunikasi lisan dan tulisan b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional c. Bergaul secara sfektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orange tua/wali peserta didik, dan d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi : a. Konsep, struktur, dan metode keilmuan /teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan mata ajar b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah c. Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari, dan d. Kompetisi secara professional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional

Apa yang dimaksud dengan sertifikasi guru? Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.

Apa yang dimaksud dengan sertifikat pendidik? Sertifikat pendidik adalah sebuah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.

Apa tujuan dan manfaat sertifikasi guru? Sertifikasi guru bertujuan untuk: a.menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional b.meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan c.meningkatkan martabat guru d.meningkatkan profesionalitas guru

Konstelasi Mutu Pendidikan Kualifikasi dan Kompetensi Penilaian Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan Proses dan Isi Kompetensi Lulusan Sarana & Prasarana Pengelolaan Kesejahteraan Pembiayaan

Manfaat sertifikasi guru dapat dirinci sebagai berikut: a.melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru. b.melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional. c.meningkatkan kesejahteraan guru

Mengapa sertifikasi guru dilakukan? Guru merupakan sebuah profesi seperti profesi lain: dokter, akuntan, pengacara, sehingga proses pembuktian profesionalitas perlu dilakukan. Seseorang yang akan menjadi akuntan harus mengikuti pendidikan profesi akuntan terlebih dahulu. Begitu pula untuk profesi lainnya termasuk profesi guru.

Apa sertifikasi guru menjamin peningkatan kualitas guru? Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Perlu ada kesadaran dan pemahaman dari semua pihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk menuju kualitas. Kesadaran dan pemahaman ini akan melahirkan aktivitas yang benar, bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk mencapai kualitas.

... menjamin peningkatan kualitas guru?... lanjutan Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk meningkatkan kualifikasinya, maka belajar kembali ini bertujuan untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga mendapatkan ijazah S-1. Ijazah S-l bukan tujuan yang harus dicapai dengan segala cara, termasuk cara yang tidak benar, melainkan konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan keterampilan baru.

... menjamin peningkatan kualitas guru?... lanjutan Demikian pula kalau guru mengikuti sertifikasi, tujuan utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi, melainkan untuk dapat menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana disyaratkan dalam standar kompetensi guru. Tunjangan profesi adalah konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud. Dengan menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk menghadapi sertifikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka sertifikasi akan membawa dampak positif, yaitu meningkatnya kualitas guru.

Lima macam kegiatan pengembangan profesi yang dapat dilakukan guru: Membuat KTI bukan satu-satunya dalam kegiatan pengembangan profesi guru. 1. Membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI), 2. Menemukan Teknologi Tepat Guna, 3. Membuat alat peraga/bimbingan, 4. Menciptakan karya seni, dan 5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

Karya Tulis Ilmiah (KTI) itu apa? Karya Tulis Ilmiah pada dasarnya merupakan laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah itu banyak macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah dalam bentuk KTI juga beragam. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain.kti juga berbeda dalam bentuk penyajiannya sehubungan dengan berbedanya tujuan penulisan serta media yang menerbitkannya.

Jenis-jenis KTI yang bisa dibuat guru 1. Laporan hasil penelitian 2. Tinjauan atau ulasan ilmiah 3. Tulisan ilmiah populer 4. Prasarana dalam kegiatan ilmiah 5. Buku pelajaran atau modul 6. Diktat pelajaran 7. Karya penerjemahan

Angka kredit dan kesamaan setiap KTI Meskipun berbeda macam dan besaran angka kredit yang diberikan kpd setiap KTI, tetapi semua KTI mempunyai kesamaan, yaitu: 1. Hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan 2. Kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah 3. Kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah 4. Tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah

Urgensi KTI dalam Pemgembangan Profesionalisme Guru Saat ini, jumlah guru dengan golongan IVa, telah cukup banyak. Jumlah itu akan terus bertambah pada tahun-tahun mendatang, karena: 1.Persyaratan kenaikkan golongan III/a sampai dengan golongan IV/a, memungkinkan guru dapat naik pangkat dengan relatif lancar. 2. Syarat kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke atas berbeda dengan adanya kewajiban pengumpulan angka kredit dari unsur Kegiatan Pengembangan Profesi.

Urgensi KTI dalam Pengembangan Profesionalisme Guru Harian Kompas, Edisi Jumat, 27 Maret 2009 mengungkapkan: Guru-guru pegawai negeri sipil di tingkat pendidikan dasar dan menengah sulit mencapai golongan pangkat di atas IV/a karena kemampuan mereka dalam membuat karya tulis ilmiah masih lemah. Padahal, membuat karya tulis menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat.

lanjutan Berdasarkan data Badan Kepegawaian Nasional Tahun 2005, sekitar 1,4 juta guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Umumnya guru-guru tersebut berada di golongan pangkat III/a sampai III/d yang jumlahnya mencapai 996.926 guru. Adapun di golongan IV ada 336.601 guru, dengan rincian golongan IV/a sebanyak 334.184 guru, golongan IV/b berjumlah 2.318 guru, golongan IV/c sebanyak 84 guru, dan golongan IV/d ada 15 guru.

lanjutan Saat ini, jumlah guru dengan golongan IVa, telah cukup banyak. Jumlah itu akan terus bertambah pada tahun-tahun mendatang, karena: 1.Persyaratan kenaikkan golongan III/a sampai dengan golongan IV/a, memungkinkan guru dapat naik pangkat dengan relatif lancar. 2. Syarat kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke atas berbeda dengan adanya kewajiban pengumpulan angka kredit dari unsur Kegiatan Pengembangan Profesi.

lanjutan Seorang guru yang sudah memperoleh 150 AK dari unsur utama (baca : PBM) tidak dapat diajukan PAKnya, oleh karena yang bersangkutan belum melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, yakni kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk peningkatan mutu baik bagi PBM dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan.

lanjutan Saat ini, jumlah guru dengan golongan IVa, telah cukup banyak. Jumlah itu akan terus bertambah pada tahun-tahun mendatang, karena: 1.Persyaratan kenaikkan golongan III/a sampai dengan golongan IV/a, memungkinkan guru dapat naik pangkat dengan relatif lancar. 2. Syarat kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke atas berbeda dengan adanya kewajiban pengumpulan angka kredit dari unsur Kegiatan Pengembangan Profesi.

Beberapa permasalahan dalam praktik penysunan KTI 1. Adanya KTI yang keasliannya diragukan. KTI tersebut diduga kuat bukan karya si penulis. 2. Adanya KTI yang tidak ada manfaatnya. KTI yang dihasilkan hanya sekedar gagasan yang terlalu umum, dan tidak jelas menunjukkan kegiatan apa yang telah dilakukan guru dalam pengembangan profesinya.

Mengapa permasalahan di atas terjadi? 1. Ada guru yang merasa kurang mampu, atau memang memerlukan peningkatan kemampuan dalam membuat KTI, sehingga pembuatan KTI merupakan hal yang menyulitkan. 2. Terdapat pengertian yang keliru. Ada yang berpendapat bahwa yang penting adalah ada KTI untuk dikirimkan kepada tim penilai guna mendapat pernilaian dalam perolehan angka kredit. Bagaimana cara membuatnya tidaklah penting.

Permasalahan lanjutan 3. Sementara itu, di lapangan terdapat banyak peluang untuk meminta tolong orang atau lembaga lain untuk membuatkan KTI bagi dirinya. Kemajuan di bidang teknologi informasi menjadikan makin mudah untuk menyalin, menjiplak dan bahkan mengkopi KTI orang lain.

Permasalahan lanjutan 4. Kehendak untuk membuatkan KTI makin membesar karena adanya kabar dari mulut ke mulut, bahwa mengajukan KTI yang tidak asli pun berhasil memperoleh nilai.

Guru bergolongan IV/a banyak; yang mengajukan kenaikan ke IV/b sedikit Saat ini jumlah guru yang telah berada pada golongan IVa sangat banyak. Sementara itu, guru yang sudah bergolongan IV/b ke atas jumlahnya relatif sedikit. Muncul isu yang dilontarkan yaitu adanya persyaratan Angka Kredit untuk kegiatan pengembangan profesi, khususnya disebabkan karena banyaknya KTI yang ditolak. Apa benar?

Laporan Hasil Penelitian Bab Pendahuluan: Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian Bab Tinjauan Pustaka Bab Metode Penelitian Bab Hasil Penelitian dan Pembahasannya Bab Simpulan dan Saran-Saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN : dokumen pelaksanaan penelitian lengkap

Tinjauan atau Ulasan Ilmiah BabPendahuluan: menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, PerumusanMasalah dan Cara PemecahanMasalah, Tujuan dan Kemanfaatan tinjauan atau ulasan ilmiah yang ditulis Bab Uraian Teori dari hal yang dipermasalahkan Bab Uraian Fakta dari hal yang dipermasalahkan Bab Diskusi yang menyangkut upaya pemecahan masalahmenurut gagasan si penulis Bab Simpulan dansaran-saran

Tulisan Ilmiah Populer Kerangka isinya lebih bebas.tidakmenggunakan urutan kerangka isi yang baku Tujuan penulisan secara populer dengan maksud agar menarik dan mudah dipahami oleh para pembaca. Kerangka isi tulisan ilmiah populer terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni pendahuluan, isi dan penutup.

Prasaran pada Pertemuan Ilmiah Menjadi pembicara dalam satu pertemuan ilmiah dituntut menyiapkan makalah sebagai penunjang sajian lisan. Makalah dalam pertemuan ilmiah yang berupa prasaran ilmiah itu, dapat digunakan sebagai KTI pada kegiatan pengembangan profesi guru. Isi prasaran dapat berupa intisari dari suatu laporan hasil penelitian, pengkajian, survey, dan evaluasi tinjauan ilmiah. Kerangka penulisan sesuai permintaan/ ketentuan dari penyelenggara

Buku Pelajaran/Modul Buku Pelajaran, sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru ybs. Judul bab atau topik isi bahasan, Judul bab atau topik isi bahasan, Penjelasan tujuan bab, Uraian isi pelajaran, Penjelasan teori, tambahan gambar, bagan, atau penjelasan lainnya, Sajian contoh, Soal latihan

Diktat Diktat, materi pelajaran tertulis buatan guru untuk mempermudah / memperkaya materi mata pelajaran Judul bab atau topik isi bahasan Judul bab atau topik isi bahasan Penjelasan tujuan bab Uraian isi pelajaran Penjelasan teori Sajian contoh Soal latihan

Terjemahan Karya tulis terjemahan adalah hasil karya penerjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah dari bahasa asing ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya, atau dari Bahasa Daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya.

Filsafat dan Landasan Nilai dalam Pengembangan Profesi Guru (antara lain melalui KTI) Filsafat yang melandasi adalah Filsafat pendidikan seumur hidup, belajar sepanjang hayat; Learning to know Learning to do learning to live together Learning to be

lanjutan Berbasis nilai/berlandaskan nilai. (Nilai adalah ukuran yang mengandung kebenaran/ kebaikan mengenai keyakinan dan perilaku individu dan warga komunitas yang paling dianut dan digunakan dalam pengambilan kepitusan dan pelaksanaan kinerja).

lanjutan Nilai-nilai: Beretika: Melakukan pengembangan profesi/kti dengan jujur, tulus, perlakuan yang adil. Togetherness (kebersamaan) Empathy (empati) Maturity (kematangan) Respect (saling menghormati, menghargai)

lanjutan Nilai-nilai: Kindness (berperilaku santun, rendah hati) Inovatif Keunggulan; bekeyakinan untuk selalu menjadi yang terbaik Teologis Teleologis

Kesimpulan tentang KTI 1. Membuat KTI merupakan salah satu bagian dari Kegiatan Pengembangan Profesi. 2. Jenis KTI tidak hanya berupa laporan penelitian, tetapi banyak. KTI yang berupa hasil penelitian sangat diminati guru. 3. KTI yang baik adalah yang APIK (Asli, Perlu, Ilmiah,dan Konsisten)

Kesimpulan tentang KTI lanjutan 4. Masing-masing KTI mempunyai kerangka isi yang berbeda-beda, dan juga besaran Angka Kredit yang tidak sama. 5. Banyak guru belum mengusulkan 5. Banyak guru belum mengusulkan kenaikan pangkat IV/b karena kemampuan dan kemauan dalam membuat KTI masih rendah

Upaya Apa yang Sebaiknya Dilakukan Guru? 1. Memahami profesinya sebagai guru; 2. Rajin membaca buku; 3. Rajin berlatih menulis; 4. Menghargai (managing) waktu dengan baik; 5. Tidak terjebak rutinitas kerja; 6. Lebih kreatif dan inovatif; 7. Mau meneliti, khususnya memahami dan melakukan PTK yang bertujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru.