BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR TERBITAN BERKALA BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN YANG TERBIT DI INDONESIA SUMBER: DATABASE ISSN DAN ISJD PDII LIPI Oleh: Wahid Nashihuddin, SIP.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007: Peluang dan Tantangan Bagi Pustakawan 1

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. satunya disebabkan karena mereka ingin menjadi seorang akuntan yang

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. terdapat satuan unit kerja yang dapat berdiri sendiri maupun berada dibawah

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Seminar, Workshop & Munas FPPTI. Pendahuluan. Latar Belakang Pentingnya Sertifikasi Kesejahteraan Rakyat. Pertumbuhan ekonomi Daya Saing

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

UPAYA PEMERINTAH MENYIAPKAN SDM KEARSIPAN MELALUI PENDIDIKAN FORMAL. Sudiyanto. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. berkembang termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persoalan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya terkait dengan

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung

Peran lembaga pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi dalam mempersiapkan kompetensi lulusan

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. satu unsur penunjang yang paling penting bagi kegiatan operasional.

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi telah

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG

HASIL SELEKSI SNMPTN 2017

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang pendidikan. Perpustakaan merupakan tempat untuk

ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB II KAJIAN LITERATUR. Menurut Winardi (2004 : 1) motivasi (motivation) berasal dari kata Latin, yakni

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OTOMASI PERPUSTAKAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 24 TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan pada perguruan tinggi yang selalu berhasil memenuhi kuota

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

AYO JADI PUSTAKAWAN. Yuniwati Pustakawan Muda UNDIP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Program Beasiswa 1. Maksud 2. Tujuan 3. Sasaran B. Persyaratan a. Umum

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 18/MEN/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eulis Karmila, 2013

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Hal ini membuat

Utamanya sejak tahun 90an, gejala paling menonjol dalam dunia perpustakaan Indonesia

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI INDONESIA

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2

BAB I PENDAHULUAN. tentu sangat banyak membutuhkan para intelektual-intelektual untuk menunjang

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kehidupan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. Magang atau disebut kerja praktek bagi mahasiswa di perusahaan dan

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang kegiatan pembelajaran. Secara umum istilah pendidikan pemakai

BAB I PENDAHULUAN. banyak memiliki alternatif untuk bekerja. Menurut Astami (2001) dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini informasi banyak beredar luas di masyarakat. Apalagi di zaman yang canggih seperti sekarang perkembangan informasi tumbuh dengan sangat cepat. Informasi bisa didapatkan dengan cepat dan mudah, tidak membutuhkan banyak biaya dan waktu. Pertumbuhan informasi yang cepat tentu ada penyebabnya. Kebutuhan masyarakat yang tinggi akan suatu informasi sebagai pemenuhan kebutuhan informasi adalah salah satu penyebab tumbuh kembang informasi. Suatu informasi akan bernilai tergantung kepada tujuan dan penerimanya. Namun, informasi yang beredar di masyarakat belum tentu teruji kebenarannya, dan belum tentu dikelola dengan baik. Informasi akan sangat baik dan bernilai tinggi jika sudah dikelola dengan baik dan profesional. Secara umum, perpustakaan mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai tempat penyimpanan (storage), pendidikan (education), penelitian, informasi, kultural dan fungsi rekreasi. Yang dimaksud dengan fungsi informasi yaitu perpustakaan sebagai tempat penyedia informasi bagi pemustaka. Informasi yang diberikan bergantung pada jenis perpustakaannya. Misalnya untuk perpustakaan perguruan tinggi, informasi yang disediakan berkaitan dengan kegiatan belajar dan kurikulum mahasiswanya dan penelitian. Sedangkan untuk perpustakaan umum, informasi yang diberikan lebih beragam lagi dan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di lingkungan sekitar perpustakaan. Perpustakaan sebagai pusat informasi juga tercantum dalam Undangundang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan yaitu dalam pasal 3 yang berisi perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

Perpustakaan dikatakan baik jika mampu mencapai tujuan dan menjalankan fungsinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perpustakaan harus dikelola dengan baik. Kegiatan utama pada perpustakaan yaitu pengadaan bahan pustaka, pengolahan, pengatalogan, pelayanan dan pelestarian bahan pustaka dikerjakan oleh pustakawan profesional. Kegiatan tersebut dipelajari dalam pendidikan Ilmu Jika pengelola perpustakaan tidak mendapatkan pendidikan atau pengetahuan mengenai lima (5) kegiatan utama perpustakaan, maka perpustakaan tersebut tidak dapat dikatakan baik dan informasi yang dilayankan tidak tepat sasaran kepada pengguna sehingga perpustakaan tersebut kurang dimanfaatkan. Pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 17 yaitu penyelenggaraan perpustakaan dilakukan sesuai dengan standar nasional perpustakaan. Dan pasal 18 yaitu setiap perpustakaan dikelola sesuai dengan standar nasional perpustakaan. Kedua pasal tersebut tentunya berkaitan dengan tenaga perpustakaan yang terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan. Pustakawan adalah sebuah profesi dan untuk menjadi pustakawan, harus melalui pendidikan terlebih dahulu. Hal ini diperkuat dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 1 ayat 8 yaitu pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Jadi, untuk menjadi seorang pustakawan, syarat utamanya adalah harus mendapatkan pendidikan di bidang Ilmu Perpustakaan minimal D2. Saat ini masih ada masyarakat yang tidak menenal Program Studi ilmu perpustakaan, bahkan terkesan kaget ketika mengetahui Program Studi ilmu perpustakaan ada. Hal ini menandakan bahwa image pustakawan dan Program Studi Ilmu Perpustakaan masih rendah. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan mengenal Program Studi Ilmu Masyarakat lebih mengenal ilmu lain yang sudah terdengar umum dan layak dijadikan sebagai profesi seperti bidang ilmu kedokteran, ekonomi, hukum, dll. Masyarakat masih

menganggap bahwa pustakawan hanya sebagai penjaga buku dan tidak menyadari bahwa sebenarnya pustakawan sangat penting dan berjasa dalam bidang informasi dan komunikasi yaitu menghimpun, mengolah dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Bukan hanya masyarakat yang kurang menghargai profesi pustakawan. Pengelola perpustakaan, bahkan mahasiswa Program Studi ilmu perpustakaan merasa malu memperkenalkan dirinya sebagai pustakawan atau calon pustakawan. Purwanti (2006: 7) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Profesionalisme Pustakawan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara, mengatakan bahwa sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika dikatakan bahwa eksistensi profesi pustakawan masih sangat memprihatinkan di Indonesia, pustakawan dianggap sebagai profesi buangan yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Dalam penelitian terdahulu mengenai motivasi mahasiswa memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan yang diteliti oleh Siahaan (2010) dengan judul Faktor-faktor yang melatarbelakangi mahasiswa memilih program studi Ilmu Perpustakaan, kesimpulan yang didapat yaitu pada umumnya responden kurang berminat terhadap Program Studi Ilmu Faktor-faktor yang melatarbelakangi responden memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan atas dorongan dari orangtua/saudara. Motivasi memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan karena peluang kerja yang luas dan kesempatan untuk masuk ke Perguruan Tinggi berpeluang tinggi karena keketatan persaingan yang rendah. Dan kurangnya promosi mengakibatkan masyarakat kurang mengetahui keberadaan Program Studi Ilmu Prospek kerja untuk lulusan Ilmu Perpustakaan sangat luas. Hampir tidak satu pun lembaga, instansi maupun perusahaan yang tidak memiliki data, dokumen, arsip maupun berbagai jenis sumber informasi lainnya yang harus mereka kelola secara profesional. Oleh karena itu, lulusan dari program studi Ilmu Perpustakaan dapat bekerja dan berkiprah secara profesional hampir di tiap

lembaga, instansi pemerintah maupun perusahaan swasta sebagai ahli informasi, ahli dokumentasi, pustakawan, arsiparis maupun sebutan profesi lainnya dalam bidang informasi. Berbagai jenis perpustakaan mulai dari perpustakaan nasional, perpustakaan umum tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan khusus pada berbagai instansi pemerintah maupun swasta merupakan lapangan kerja bagi lulusan program studi ini. Hal ini didukung dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 30 yaitu Perpustakaan Nasional, perpustakaan umum Pemerintah, perpustakaan umum kabupaten/kota, dan perpustakaan perguruan tinggi dipimpin oleh pustakawan atau oleh tenaga ahli dalam bidang perpustakaan. Selain itu, lulusan dari program studi ini dapat juga membuka lapangan usaha sebagai wiraswasta dalam bidang informasi seperti konsultan informasi, konsultan perpustakaan, perusahaan jasa pengelolaan dan penyimpanan arsip dan dokumen, jasa pembuatan paket-paket informasi, dan berbagai jasa informasi lainnya. Meskipun image terhadap pustakawan masih rendah, beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia sudah membuka Program Studi Ilmu Perpustakaan, baik D2, D3 S1, S2. Menurut data yang tercantum di website duniaperpustakaan,com, hanya Universitas Terbuka yang membuka program studi tingkat D2 Ilmu Perpustakaan di Indonesia. Untuk D3, ada banyak universitas yang membuka program D3 Ilmu Perpustakaan yaitu sebanyak 25 universitas yang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta dan tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Untuk tingkat S1, universitas yang membuka program S1 Ilmu Perpustakaan yaitu sebanyak 20 universitas yang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta dan tersebar di pulau Sumatera dan pulau Jawa. Di antara 20 universitas tersebut disebutkan bahwa terdapat 3 universitas yang masih dalam proses membuka program studi Ilmu Perpustakaan yaitu IAIN ar Raniri di Banda Aceh, IAIN Imam Bonjol di Padang, dan Universitas Kristen Satya Wacana di Yogyakarta. Tetapi setelah di cek ke website resmi ketiga universitas tersebut, hanya IAIN Imam Bonjol Padang yang masih dalam proses

membuka program studi S1 Ilmu Untuk Universitas Kristen Satya Wacana di Yogyakarta dan IAIN ar Raniri di Banda Aceh, kedua universitas tersebut sudah membuka program studi S1 Ilmu Sedangkan untuk tingkat S2 terdapat 5 universitas yang terdiri dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di Sumatera Utara, perguruan tinggi negeri (PTN) yang membuka program studi untuk Ilmu Perpustakaan adalah. Pada tahun 1980, Fakultas Sastra (sekarang berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya sejak tahun 2011) membuka program studi Ilmu Perpustakaan untuk jenjang Strata 1 (S-1). Tetapi pada tahun 1983, Program Studi Ilmu Perpustakaan ditutup, dan sebagai gantinya dibuka Diploma 3 (D3) pada tahun 1985 dan terus berlanjut hingga sekarang. Kemudian pada tahun 2001, dibuka kembali Program Studi perpustakaan dengan nama Ilmu Perpustakaan untuk kelas regular dan ekstensi yang bertujuan untuk menghasilkan pustakawan yang memiliki kemampuan (kompetensi) akademik dan professional dalam bidang Ilmu Sejak dibuka sampai beberapa tahun belakangan, jumlah mahasiswa yang terdaftar hanya sekitar 30-40 orang saja. Pada lima tahun terakhir, jumlah mahasiswa baru yang masuk atau diterima meningkat. Tahun 2009 jumlah mahasiswa untuk tingkat S1 yang di terima sebanyak 41 orang sedangkan untuk tingkat D3 sebanyak 32 orang. Tahun 2010, jumlah mahasiswa untuk tingkat S1 yang di terima sebanyak 95 orang sedangkan untuk tingkat D3 sebanyak 41 orang. Tahun 2011 jumlah mahasiswa untuk tingkat S1 yang di terima sebanyak 64 orang sedangkan untuk tingkat D3 sebanyak 78 orang. Tahun 2012 jumlah mahasiswa untuk tingkat S1 yang di terima sebanyak 66 orang sedangkan untuk tingkat D3 sebanyak 78 orang. Tahun 2013 jumlah mahasiswa untuk tingkat S1 yang di terima sebanyak 110 orang sedangkan untuk tingkat D3 sebanyak 88 orang.

Melihat fenomena yang terjadi sejak tahun 2009 yaitu peningkatan minat masyarakat untuk memilih program Program Studi Ilmu Perpustakaan dan penambahan jumlah mahasiswa baru yang diterima di Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut faktor apa saja yang mendorong mahasiswa tingkat S1 dan D3 angkatan 2012 dan 2013 untuk memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan yang dilihat dari motivasi, persepsi dan harapan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah yang menjadi motivasi mahasiswa memilih program studi Ilmu Perpustakaan? 2. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap program studi Ilmu Perpustakaan? 3. Apakah yang menjadi harapan mahasiswa dalam memilih program studi Ilmu Perpustakaan? 1.3 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui motivasi mahasiswa memilih program studi Ilmu 2. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap program studi Ilmu 3. Untuk mengetahui harapan mahasiswa dalam memilih program studi Ilmu 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Program Studi Ilmu Perpustakaan, dapat digunakan sebagai bahan masukan dan acuan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan. 2. Bagi peneliti, agar dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dalam membahas masalah motivasi mahasiswa studi di program studi Ilmu 3. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai motivasi mahasiswa studi di program studi Ilmu 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini adalah membahas motivasi mahasiswa studi di Program Studi Ilmu Perpustakaan khusus untuk mahasiswa Ilmu Perpustakaan S1 dan D3 angkatan 2012 dan 2013.