Praktek Penjualan Obat Generik Pada Dua Apotek di Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Apotek Nusa indah merupakan usaha yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK. 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Apotek Century Jalan

Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma. Ulfah Maghfirotun K

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelayanan kefarmasian oleh apoteker (Menkes, RI., 2014). tenaga teknis kefarmasian (Presiden, RI., 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 632/MENKES/SK/III/2011 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MAKALAH FARMASI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

satu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Apoteker berperan dalam mengelola sarana dan prasarana di apotek. Selain itu, seorang apoteker juga harus menjamin bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

74 LAMPIRAN WAWANCARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pharmaceutical care atau asuhan kefarmasian merupakan bentuk optimalisasi peran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi standar pelayanan yang berlaku (Sutrisna, 2008). peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PT.KIMIA FARMA PERSERO Tbk UNIT BISNIS BEKASI

KARAKTERISTIK TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ANTARA PENGGUNAAN OBAT GENERIK DAN OBAT PATEN DI APOTEK KETANDAN FARMA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PKPA di Apotek

II. TINJAUAN PUSTAKA. ragawi maupun non ragawi yang di anugerahkan Allah kepada manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pelayanan kefarmasiaan saat ini telah berubah orientasinya dari

Salinan Resep (2/3/2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Apoteker pengelola Apotek Afiah Farma ini adalah Bapak Muhammad

BAB 11: PERBEKALAN FARMASI

BAB I PENDAHULUAN. obat (Drug Oriented) ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care.

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan Tonggak sejarah. asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN. berorientasi kepada produk ( product oriented), juga berorientasi kepada pasien

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

Transkripsi:

65 BAB III Praktek Penjualan Obat Generik Pada Dua Apotek di Surabaya A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tentang latar belakang penelitian dengan maksud untuk menggambarkan obyek penelitian secara global. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. 1 Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan obat obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada 1 Charles J. P Siregara, Farmasi Rumah Sakit Teori dan Praktek, (Jakarta: Buku Kedokteran, 2003), 53. 65

66 pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien. 1. Apotek Putat Jaya Sejarah berdirinya Apotek Putat Jaya bermula pada awal tahun 2008, apotek ini berdiri sudah lima tahun. Apotek Putat Jaya ini berdiri atas prakarsa seorang pemilik modal yaitu Drs. Sriyono, dalam delapan bulan terakhir ini Apotek Putat Jaya mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mempunyai kurang lebih 3 orang petugas obat, seorang kasir, seorang apoteker dan asisten apoteker. 2 Kemajuan pesat yang dimiliki oleh apotek Putat Jaya juga dikarenakan Apotek ini terletak di Jl. Dukuh Kupang Timur VI/26, dimana Jl. Dukuh Kupang Barat IX/27 merupakan tempat yang strategis, berada di tengah-tengah antara kampus Wijaya Kusuma dan Pasar Dukuh Kupang. Seiring dengan berjalannya waktu sedikit demi sedikit Apotek Putat Jaya memperoleh langganan secara umum. Langganan apotek diperoleh berdasarkan pasien atau resep dari dokter praktek, klinik, puskesmas dan rumah sakit terdekat. 3 Pada saat sekarang ini Apotek Putat Jaya masih mengalami pengembangan yang pesat. Tujuan Pendirian Apotek Putat Jaya adalah sebagai berikut: 2 Sriyono,Wawancara, pada tanggal, 19 Mei 2012. 3 Keterangan dari Apoteker Apotek Putat Jaya, 19 Mei 2012.

67 1) Sebagai tempat pengabdian profesi Apoteker. 2) melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyrakat dengan berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompetensi profesi farmasi. 3) memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat. Visi dan Misi apotek Putat Jaya adalah sebagai berikut: 1) Visi Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan. 2) Misi Misi dari Apotek adalah: a. menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat. b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah, informatif dengan memerapkan konsep Pharmaceutical care secara professional.

68 c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik modal Struktur Organisasi adalah susunan hubungan antara atasan dengan para staff dan aktivitas satu sama lain serta terhadap ke seluruh pertanggung jawaban, wewenang melalui tujuan perusahaan pada pencapaian sasarannya, untuk itu struktur pengorganisasian tiap-tiap organisasi atau perusahaan dibuat agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan memperjelas tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang terkait, maka diperlukan bagian organisasi. Bagan organisasi adalah suatu gambaran dari struktur organisasi yang menunjukkan satuan-satuan organisasi. Berikut ini bagan struktur organisasi dari apotek Putat Jaya.

69 Pimpinan Apoteker Administrasi Ass. apoteker Juru resep Kasir Bag. Pelayanan obat Dalam struktur diatas dijelaskan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab secara bertingkat adalah sebagai berikut: a) Pimpinan dalam hal ini orang yang mempunyai Apotek yang memberikan perlindungan baik secara hukum maupun secara teknik. b) Apoteker bertugas sebagai penanggung jawab segala hal yang berhubungan dengan obat-obatan dan segala kegiatan apotek. c) Asisten Apoteker bertugas menarik obat-obatan yang dipesan melalui resep dan penanggung jawab yang berhubungan dengan obat. d) Juru resep bekerja membantu asisten apoteker meracik obat-obat dan mencatat daftar obat yang telah habis. e) Administrasi bertugas mengolah seluruh kegiatan manajemen di apotek dan membuat laporan penjualan bulanan dan juga laporan keuangan. f) Kasir bertugas melayani pembaran dari pembeli pasien dan juga melayani pembeli dari luar. g) Bagian pelayanan obat bertugas memberi pelayanan kepada pembeli dan membuat laporan penjualan harian.

70 2. Apotek Benih Kasih Apotek Benih Kasih merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat. Apotek ini berdiri pada tanggal 14 Desember 2009 yang beralamat di Jl. Kupang Gunung Barat X 17A Surabaya dengan pemilik bapak Sujito. Mengingat usianya yang masih muda apotek ini hanya mempunyai 2 orang karyawan. Dan dua orang karyawan tersebut mempunyai tugas rangkap misal kasir merangkap dibagian penjualan dan pembayaran, pimpinanan perusahaan merangkap pembelian dan lain-lain. 4 Adapun program kerja di Apotek Benih Kasih ini ialah : 1. Menciptakan citra yang positif di mata pasien sehingga menimbulkan percaya dan pasien yakin untuk menebus resep/membeli obat di Apotek Anak Sehat. 2. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perbekalan sediaan farmasi. 3. Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pasien. 4. Memberikan informasi sejelas-selasnya kepada pasien. Struktur organisasi Apotek Benih Kasih: Pimpinan 4 Sujito, Wawancara, Pemilik Apotek, 21 Mei 20012.

71 Apoteker Administrasi Kasir B. Mekanisme Penjualan Obat Generik Mekanisme penjualan obat generik yang terjadi pada tiga Apotek di Surabaya dalam prakteknya pada kemasan obat generiknya tidak semua obat generik di cantumkan labelisasi HET, dan harganya telah di patok sendiri sesuai keinginan para pemilik Apotek. Jadi pihak pembeli tidak mengetahui harga obat generik yang sebenarnya. 1. Apotek Putat Jaya Ketika penulis melakukan pengamatan pada apotek Putat Jaya terdapat banyak produk obat generik yang harganya melambung dari harga aslinya. Sebagian masih dijual oleh pemilik dengan harga sebagaimana normalnya harga obat generik tersebut, dan sebagian dijual dengan harga sesuai harga yang telah dipatoknya sendiri. Namun ketika penulis mengajukan pertanyaan terhadap pemilik Apotek bagaimana mekanisme penjualan obat generik mereka menjawab jika penjualannya tidak berbeda sama seperti obat-obatan yang lain, akan tetapi juga

72 sebagian obat generik yang mereka jual dengan harga di atas normal, sebagai bukti hasil wawancara dengan pemilik: Penjualan obat generik di sini ya sama seperti penjualan obat-obat yang lainnya mbak, saya mengambil laba yang tidak cukup banyak dari harga ketika saya beli dari distributor, namun ada beberapa obat yang saya menjualnya dengan harga hampir dua kali lipat dari harga asli. Alasan mengenai hal itu pasokan obatnya susah untuk didapet mbak seperti obat Digoksin tablet 0,0625 mg saya menjualnya duakali lipat dari harga aslinya. Susah mbak kalau tidak bener-bener telaten menjual obat generik untungnya cuma sedikit. 5 Dengan keterbatasannya informasi yang masyarakat dapatkan akan obat, dalam hal ini kaitannya dengan ketidaktahuan akan pengenalan, penggunaan, pemanfaatan dan harga obat yang ditetapkan pemerintah, terutama bagi konsumen yang memakai obat generik. Hal ini yang memicu para pemilik Apotek untuk melakukan kecurangan dalam mekanisme penjualan obat generik untuk tidak mendapatkan kerugian dalam penjualannya tersebut. 5 Sriyono, Wawancara, pemilik apotek, 17 Mei 2012.

73 6 Apotek Putat Jaya No Nama obat generic HET per/tablet Harga yang dijual 1 Amoxillin Syr 3. 304,- 7. 300,- 2 Amoxillin kaplet 250 mg 33. 320,- 35. 000,- 3 Ambroxol tablet 30 mg 15. 858,- 19. 250,- 4 Amoxillin kapsul 250 mg 38. 318,- 40.000,- 5 Ampisilin kaplet 250 mg 33. 320,- 35. 500,- 6 Betametason tablet 0,5 mg 9. 786,- 14. 000,- 7 Centasimin salep kulit 0,1% 25. 718,- 28. 750,- 8 Cetirizin sirup 5 mg/5 ml 15. 400,- 16. 000,- 9 Cefixime syr 37. 813,- 39. 800,- 10 Digoksin tablet 0,0625 mg 8. 793,- 15.000,- 11 Klonidin tablet 0,15 28. 700,- 31. 700,- 12 Mixagrip 1. 540,- 2000,- 13 Neozep Forte 1700,- 2350,- 14 OBH cairan 150 ml 2. 100,- 4000,- 15 OBH cairan 200 ml 4. 200,- 7. 500,- 16 Parasetamol sirup 120 mg 3. 220,- 5000,- 17 Parasetamol tablet 500 mg 14. 700,- 17. 200,- 18 Parasetamol drops 14. 700,- 17. 500,- Ketika penulis mengajukan pertanyaan tehadap pembeli di apotek Putat Jaya apakah mereka tahu apa itu generik dan HET mayoritas mereka menjawab kalau tidak mengerti sama sekali tentang HET mereka hanya tahu 6 Sriyono, Wawancara, pemilik apotek, 17 Mei 2012.

74 nama generiknya saja, mereka membeli obat tanpa mengetahui informasi lengkapnya: Sebelumnya saya nggak tahu Generik itu apa mbak, saya sebagai orang awam asal beli aja mbak. Bagi saya obat yang cocok, menurut saya ya itu yang saya beli dan saya nggak tahu soal generik itu, seperti obat yang baru saya beli sekarang ini sirup Paresetamol saya belinya tadi harganya 6800. 7 Obat generik itu ya obat murah mbak. Dari dulu itu yang saya beli saya konsumsi. Mengenai harga yang saya peroleh tidak ada permasalahan dari dulu, namun satu tahun terakhir ini ada kenaikan harga, tapi saya masih mampu untuk membelinya seperti Amoxilin, Paresetamol. Tapi kalau ditanya soal rugi ya saya rugi mbak tapi mau gimalagi susah buat komplain. 8 Jawaban dari kedua pembeli terrlihat jika mereka tidak begitu mengerti tentang obat generik dan HET. Ketentuan mengenai pencantuman HET merupakan ketentuan yang paling banyak dilanggar oleh produsen obat. Fakta yang terjadi di lapangan walaupun ada yang mencantumkan HET pada kemasan obatnya, hal tersebut masih tidak memenuhi ketentuan atau dalam faktanya antara harga yang dicantumkan dan harga yang dijual oleh apotek melebihi HET yang tercantum di label obat. Contoh produk obat yang penulis ambil untuk di jadikan sampel pada Apotek tersebut adalah obat Digoksin tablet 0,0625 mg, Parasetamol sirup 120 mg, Stopcold, dan Neozep Forte. Dari keempat merk obat tersebut hanya satu merk yaitu Parasetamol sirup yang mencantumkan HET pada labelnya dan itu harganya juga tidak sesuai dengan HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah 7 IbuNasiyah,Wawancara, pembeli, 17 Mei 2012. 8 Ibu Sulaisama,Wawancara, pembeli 17 Mei 2012.

75, dan merk yang lainnya tidak ada pencantuman HET pada labelisasi harga dalam kemasan obatnya. Hal ini jelas tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dalam KEPMENKES No. 069 Tahun 2006 tentang pencantuman HET pada label obat. 2. Apotek Benih Kasih Berbeda halnya dengan Apotek Putat jaya, ketika penulis melakukan pengamatan dan wawancara dengan karyawan Apotek, hasilnya hampir semua produk obat generik yang mereka jual harganya telah melebihi HET. Alasan penjualan obat generik melebihi HET adalah langkanya bahan baku sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya penimbunan oleh pemilik Apotek. Karyawan Apotek juga beralasan terjadinya penjualan obat generik melebihi HET dikarenakan karena tidak adanya uang receh dari nominal terendah pecahan Rp. 50,- sehingga pemilik Apotek melakukan pembulatan pada harga obat tersebut. 9 Akan tetapi di hari yang lain berbeda alasan ketika penulis menyakan langsung tehadap pemilik apotek Be#nih Kasih, mereka sama sekali tidak memberikan tanggapan mengenai mekanisme penjualan obat generik, karena menurut mereka itu merupakan privasi intern mereka, sebagai bukti hasil wawancara berikut: Itu rahasia kami, begini mbak semua penjual pada dasarnya tidak mau ada yang dirugikan, terus juga nggak ada yang ingin mngambil labah sedikit, semuanya pasti ingin yang lebih. 9 Kesimpulan penulis setelah melakukan wawancara dengan karyawan pemilik apotek

76 Lah dari situ, kami juga mempunyai pemikiran seperti ini. kan begini mbak kita mengambil kesempatan keuntungan dari obat yang kita jual, dan jelas kita tidak ingin mengalami kerugian dalam usaha kita. 10 Penulis juga malakukan wawancara mengenai obat generik dan HET pada orang-orang yang melakukan pembelian di Apotek tersebut untuk membandingkan dengan pembeli pada apotek Putat Jaya. Tidak jauh berbeda rata-rata dari mereka juga tidak mengetahui apa HET tersebut hanya satu dua orang saja yang mengetahui. Jadi ketika mereka melakukan pembelian obat generik, mereka langsung membayar nominal yang telah di tetapkan oleh pihak penjual. Sudah yang kedua kalinya saya beli obat generik disini. Harganya dua kali lipat dari apotek-apotek yang lain mbak, yang saya beli obat Amoxillin hargamya di sini 6500. Sebenarnya sih saya merasa dirugikan oleh penjual tersebut mbak, tapi mau gimana lagi satu-satunya apotek yang deket sama rumah saya cuma apotek ini mbak, saya tidak memikirkan hal itu karena kepepet mbak. 11 Yang saya tahu generik itu obat yang di jual murah mbak. Tapi harga disini tidak seperti d apotek kebanyakan, dari dulu harga obat di apotek sini harganya mahal, jauh dari harga apotek yang lain, mungkin karena sepi pembeli mba. Cuma sekali saja saya masuk beli sirup OBH. 12 Data yang penulis peroleh dari Kementrian Kesehatan tentang harga obat generik jika dibandingkan dengan harga eceran yang dijual oleh Apotek Benih Kasih sangat jauh berbeda, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 10 Sujito, Wawancara, pemilik apotek, 27 mei 2012. 11 Ibu Ida, Wawancara, pembeli, 27 Mei 2012. 12 Bapak Nawi, Wawancara, pembeli 09 Juni 2012.

77 Apotek Benih Kasih No Nama Obat Generik HET per/tablet Harga yang dijual 1 Anti migren 14. 392,- 16. 000,- 2 Ambroxol tablet 30 mg 15. 858,- 17. 500,- 3 Amoxillin Syr 3. 304,- 6. 500,- 4 Ampisilin kaplet 250 mg 33. 320,- 36. 000,- 5 Klonidin tablet 0,15 28. 700,- 30. 000,- 6 Mixagrip 1. 540,- 1. 900,- 7 OBH cairan 200 ml 4. 200,- 5. 300,- 8 Parasetamol sirup 120 mg 3. 220,- 4. 200,- 9 Parasetamol tablet 500 mg 14. 700,- 17. 700,- 10 Stopcold 6. 720,- 7. 500,- 11 Amoxillin Syr 3. 304,- 5. 200,- 12 Ambroxol tablet 30 mg 15. 858,- 20. 750,- 13 Albendazol 13. 400,- 20. 750,- 14 Asam Askorbat 17. 320,- 21. 220,- 15 Ambroxol Syr 3. 230,- 5. 200,- 16 Anti migren 14. 392,- 19. 650,- 17 Mixagrip 1. 540,- 2. 500,-