BAB I PENDAHULUAN. atau orang-orang yang melakukan kejahatan. Lembaga Pemasyarakatan



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara hukum tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam. mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. research) penulis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara antara peneliti dan informan. Penelitian kualitatif bertolak dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak institusi pemerintah maupun swasta masih menganggap

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu lembaga yang sah dan memiliki kewenangan untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui pendidikan. Semua orang

BAB III METODE PENELITIAN. memasuki pemahaman lebih lanjut mengenai metode penelitian. Metode disini

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Koperasi Setia Budi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada PT Duta Bangsa Mandiri bertempat di JI. Raya Bromo Desa Rejo

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang sangat khas, yaitu menggali seluruh potensi dunia untuk

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. secara produktif, efektif dan efisien, sehingga menghasilkan lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan emosi menentukan potensi untuk mempelajari ketrampilanketrampilan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

Bab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk. data, teknik dan pengumpulan data, serta analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disiplin diri pada anak. Lingkungan keluarga merupakan salah satu lembaga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam, Al Qur an berfungsi menjadi petunjuk kehidupan umat manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian adalah BMT UGT Sidogiri yang beralamatkan di Jl.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat pembinaan bagi narapidana atau orang-orang yang melakukan kejahatan. Lembaga Pemasyarakatan merupakan unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kalau dilihat dari namanya Lembaga Pemasyarakatan mempunyai fungsi memasyarakatkan para narapidana supaya dapat diterima di kalangan masyarakat. Adapun menurut Pasal 3 UUD No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, fungsi Lembaga Pemasyarakatan adalah menyiapkan warga binaan pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab. Untuk membina para narapidana agar bisa bergaul kembali dengan masyarakat secara normal, maka petugas dari Lembaga Pemasyarakatan harus berupaya menyelenggarakan kegiatan yang bisa membuat para napi sadar akan perbuatannya dan mereka tidak mengulangi perbuatannya sehingga apabila mereka keluar dari Lembaga Pemasyarakatan, mereka bisa diterima oleh masyarakat. 1

2 Untuk mencapai tujuan di atas, maka ada banyak kegiatan yang di lakukan oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan. Seperti yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang, seperti pembinaan rohani, pembinaan kesenian dan olahraga, serta pembinaan kemandirian. Contoh pembinaan kerohanian adalah: tausyiah, baca tulis al-qur an, sholawat untuk narapidana yang beragama Islam. Sedangkan untuk narapidana yang non-muslim seperti acara kebaktian. Untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut maka harus dikelola dengan baik, karena walaupun pihak Lembaga Pemasyarakatan sudah mengadakan kegiatan yang banyak akan tetapi tidak dikelola dengan baik maka kegiatan tersebut tidak akan memberi dampak yang positif bagi para narapidana, dengan kata lain kegiatan tersebut akan sia-sia. Kalau dilihat fenomena dalam masyarakat, masih ada narapidana yang sudah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan akan tetapi masuk lagi, karena mereka melakukan kesalahan kembali. Itu artinya bahwa kegiatan yang dilakukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan belum berhasil. Maka perlu adanya sebuah kajian yang meneliti tentang penyebab ketidakberhasilan tersebut. Bisa jadi ketidakberhasilan tersebut dikarenakan mereka belum mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen. Karena manajemen adalah sebuah unsur yang sangat penting di dalam sebuah kegiatan. Dengan manajemen maka akan mengetahui tugas masing-masing bidangnya, sehingga tujuan dari melakukan kegiatan

3 bisa terpantau dan bisa terkontrol. Sebuah organisasi atau aktivitas jika dilaksanakan dengan manajemen dapat diketahui secara utuh kapasitas kemampuannya dan menunjukkan jalan yang paling utuh untuk mewujudkan tujuan-tujuannya (Munir, 2009: 82). Jika Lembaga Pemasyarakatan bisa mengimplementasikan fungsifungsi manajemen, maka kegiatan tersebut bisa terpantau mulai dari prakegiatan sampai pasca kegiatan. Karena fungsi manajemen menurut George Terry (1981), terdiri atas empat hal yaitu: 1. Planning (Perencanaan), yaitu merencanakan siapa yang akan mengisi acaranya, kapan acara akan dilaksanakan, dimana acara akan dilaksanakan dan alternatif-alternatif apa yang akan ditempuh jika tidak sesuai dengan rancangan awal. 2. Organizing (Pengorganisasian) yaitu pengelompokan sesuai dengan tanggung jawab dan tugas masing-masing sesuai dengan yang sudah disepakati. 3. Actuating (Penggerakan), dalam penggerakan ini, pemimpin menggerakkan semua elemen organisasi untuk melakukan semua aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan, dan dari sinilah aksi semua rencana akan terealisasi. 4. Controlling (Pengawasan), dalam pengawasan inilah maka dapat diketahui apakah manajer sudah berhasil melakukan tugasnya atau belum karena tugas dari manajer adalah untuk mengontrol semua kegiatan agar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Maka apabila fungsi manajemen bisa dilaksanakan semua maka tujuan dari kegiatan tersebut akan tercapai.

4 Dari pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang dalam upaya meningkatkan kesadaran beragama dan apabila mereka kembali ke masyarakat, mereka dapat diterima di tengah masyarakat, dan akhirnya peneliti mengangkatnya sebagai tema skripsi dengan judul Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Kegiatan Dakwah Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka muncul suatu permasalahan yakni: 1. Bagaimana implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang? 2. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan

5 Kelas II A Wanita Semarang Untuk menjelaskan bagaimanakah faktor pendukung dan penghambat kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang. b. Manfaat Penelitian Secara umum signifikasi manfaat penelitian ini meliputi 2 aspek, yakni teoritis dan praktis: 1. Secara Teoritis a. Penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan yang berkaitan dengan manajemen dakwah yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo Semarang. b. Memperluas cakrawala pengetahuan tentang implementasi fungsi manajemen dalam kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang khususnya dan bagi peneliti sendiri serta mahasiswa Fakultas Dakwah dan Kominikasi pada umumnya. 2. Secara Praktis a. Bermanfaat bagi Lembaga Pemasyarakatan, untuk meningkatkan fungsi-fungsi manajemen pada kegiatan dakwah yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang agar apa yang menjadi tujuan dari kegiatan dakwah tersebut dapat tercapai dengan baik.

6 b. Bermanfaat bagi para narapidana untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT, sesuai dengan tuntunan syariat Islam sehingga dapat mengendalikan sikap dan perilaku untuk berbuat kejahatan. 1.4. Tinjauan Pustaka Dalam rangka mewujudkan penulisan skripsi yang prosedural dan mencapai target yang maksimal, maka dibutuhkan tinjauan pustaka. Dalam tinjauan pustaka ini, penulis akan mengungkapkan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini. Pertama, skripsi saudari Siti Marhamah, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Aplikasi Manajemen Dalam Pelaksanaan Dakwah Oleh Fatayat NU Di Kabupaten Pati tahun 1996. Dalam skripsi tersebut disimpulkan bahwa dari sudut perencanaan dakwah, yang ditempuh Fatayat adalah menentukan sasaran dakwah, merumuskan program, menentukan bentuk dakwah serta menentukan sumber dana. Sedangkan pengorganisasian dakwahnya adalah membentuk struktur organisasi, menyusun job description, membagi tugas dalam bidang-bidang kerja, membentuk kepanitiaan dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Kedua, skripsi saudara Erma Baroroh, Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Penerapan Manajemen Pada Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Jakarta. Tahun 1993.

7 Di dalamnya membahas tentang pengembangan dakwah dan mencetak kader - kader dakwah yang potensial dan profesional melalui training-training yang mana kurang memperhatikan dan mempraktekkan unsur - unsur dan fungsi manajemen yang meliputi, planning, organizing, actuating, controlling, khususnya di dalam perencaannya di DDII bersifat defensif (tertutup). Sehingga pendukung dakwah tidak dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan program. Adapun motivasi keberhasilan dakwah DDII yakni adanya kesadaran persepsi bahwa kewajiban dakwah merupakan tugas dan tanggung antar personal, serta adanya kerjasama antar DDII dengan Timur Tengah. Ketiga, skripsi saudari Siti Mahmudah, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Aplikasi Manajemen Pondok Pesantren Al- Muhammad Wonorejo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora dalam Membina Kader Da i. Tahun 2001. Di dalamnya membahas tentang penerapan manajemen di dalam Pondok Pesantren Al-Muhammad Wonorejo dalam membina atau mencetak kader-kader da i jadi belum sepenuhnya total membahas yang ada di Pondok Pesantren tersebut. Hal ini disebabkan karena minimnya asrama yang sudah ada dan keterbatasan sumber daya yang sudah ada. Keempat Skripsi saudara Ali Mahdi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang berjudul Aplikasi Manajemen dakwah dalam

8 meningkatkan efektivitas kegiatan dakwah di yayasan panti asuhan alhikmah Polaman Mijen Semarang tahun 2004/2005 tahun 2008. Dalam skripsi ini dijelaskan, kegiatan dakwah dalam yayasan panti asuhan al-hikmah sudah berjalan dengan efektif dikarenakan para pengurus panti sudah menerapkan fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian dan penggerakan dengan baik. Akan tetapi untuk masalah kontroling kurang baik jadi kegiatan dakwahnya walaupun sudah baik akan tetapi belum sempurna. Kelima Skripsi saudari Siti Nurun Nikmah, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang berjudul Pengaruh Intensitas Mengikuti Bimbingan Penyuluhan Islam Terhadap Tingkat Pengamalan Ritual Narapidana di LP Kelas II A Kendal. Tahun 2011. Dalam skripsi ini dijelaskan, bahwa terdapat pengaruh pada narapidana di LP Kelas II A Kendal dalam mereka mengikuti kegiatan bimbingan penyuluhan islam terhadap tingkat pengamalan ritual mereka. Semakin banyak mereka mengikuti kegiatan bimbingan penyuluhan islam maka semakin intens narapidana dalam mengamalkan ritual agama Islam.

9 Dari kajian tersebut diatas terlihat berbeda, penulis membahas tentang bagaimana Implementasi fungsi manajemen dalam kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang. Di mana Lembaga Pemasyarakatan adalah salah satu lembaga yang bertugas untuk melatih para narapidana supaya bisa berhubungan dengan masyarakat secara normal lagi. Apalagi perempuan yang sangat berperan dalam mendidik anak. Supaya para napi nanti kembali kemasyarakat dengan normal maka lembaga pemasyarakatan perlu untuk mengimplementasikan fungsi manajemen dalam semua kegiatan agar kegiatannya bisa terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. 1.5. Kerangka Teoritik Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pelaksanaan atau penerapan. Sedangkan mengimplementasikan berarti melaksanakan atau menerapkan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005:427). Jadi implementasi adalah menerapkan sesuatu agar sesuai dengan aturannya. Fungsi. Fungsi adalah jabatan (yang dilakukan); pekerjaan yang dilakukan; kerja sesuatu bagian (Poerwadarminta, 1976:743). Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Sukarna, 1992:1)

10 Sehingga yang dimaksud dengan fungsi manajemen adalah manfaat dari adanya manajemen untuk meluruskan sebuah kegiatan agar sesuai dengan apa yang direncanakan. Dakwah adalah suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan direncana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur paksaan (Arifin, 1994: 6) Manajemen juga merupakan faktor utama yang turut andil dalam proses kegiatan dakwah melalui jalan pengaturan faktor-faktor yang penting untuk mewujudkan tujuan, dana, personel (da'i), materi, media dan informasi sesuai dengan kerangka kerja manajemen utama yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sehingga terwujud sebuah tujuan yang diinginkan dengan cara yang baik dan sistematis (Munir dan Wahyu Ilaihi, 2006: 82-83). Manajemen dakwah adalah proses merencanakan tugas, mengelompokkan tugas, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas itu. Kemudian menggerakannya ke arah pencapaian tujuan dakwah yang diinginkan (Amin, 2009: 228).

11 Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. (http://id.wikipedia.org/wiki/lembaga_pemasyarakatan). Untuk mewujutkan tujuan didirikannya Lembaga pemasyarakatan maka kegiatan di dalamnya harus dikelola dengan baik, karena manajemen adalah komponen yang sangat penting untuk meraih kesuksesan dalam semua kegiatan. Maka tujuan dari lembaga pemasyarakatan akan tercapai jika mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen. 1.6. Metodologi Penelitian 1.6.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan mengunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan data kuantitatif akan tetapi penekanannya menyatakan data dalam bentuk kata, kalimat dan gambar dalam usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil (Azwar, 1998 : 6).

12 Sedangkan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Contoh penelitian deskriptif yang paling populer adalah penelitian survai (Azwar, 1998: 7). 1.6.2. Sumber dan Jenis Data Menurut Lofland dan Lofland (1984: 47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 1993: 112). Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan (Arikunto, 2002: 107). Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber data yaitu primer dan sekunder.

13 a. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya merupakan data primer. (Subagyo, 1991: 87). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber primer adalah Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang, staf Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang, Pembimbing Agama Islam dan Narapidana, serta kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat fihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar, 1998: 91). Adapun data skunder dalam penelitian ini adalah buku maupun sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. 1.6.3. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data dalam penelitian, maka penulis akan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Metode Observasi

14 Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan tidak langsung misalnya melalui kuesioner dan test (Hadi, 2004: 151). Observasi sebagai alat pengumpul data dapat dilakukan secara spontan dapat pula dengan daftar isian yang telah disiapkan sebelumnya (Subagyo, 1991: 63). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang situasi umum di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang. 2. Metode Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2007: 317). Dalam interview dapat diketahui ekspresi muka, gerakgerik tubuh yang dapat dilihat dengan pertanyaan verbal. Dengan interview dapat diketahui tingkat penguasaan materi (Rumidi, 2006: 88). Wawancara yang dimaksud di sini adalah tentang masalah yang berkaitan dengan kegiatan dakwah. Data ini

15 diperoleh dengan cara melaksanakan tanya jawab langsung secara lisan dengan petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang, narapidana dan petugas pembinaan mental rohani. 3. Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi yaitu mencari data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002: 188). Studi dokumentasi berproses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan tujuan penelitian, menerangkan dan mencatat serta menafsirkannya serta menghubungkannya dengan fenomena lain (Bachtiar, 1997: 77). Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh dokumen atau arsip yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang sebagai sumber data yang penting, guna mengetahui semua data yang ada di Lembaga Pemayarakatan Kelas II A Wanita Semarang demi kesempurnaan penelitian.

16 1.6.4. Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 1993: 280). Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data, dalam menganalisa data, penulis menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Tujuannya adalah untuk menggambarkan keadaan/ status/ fenomena secara sistematis dan rasional (Arikunto, 2002: 245). Dalam teknik analisis ini penulis menganalisis bagaimana implementasi fungsi manajemen pada kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Bulu Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis manajemen dengan pendekatan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian (Siswanto, 2007: 2). Selain itu penulis juga menggunakan analisis SWOT untuk menganalisis kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang.

17 1.7. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan mempelajari, memahami serta mengetahui pokok bahasan skripsi ini, maka akan dideskripsikan dalam sistematika yang terdiri dari lima bab, masing-masing bab memuat sub-sub bab. BAB I Pendahuluan. Bab ini akan membahas tentang garis besar penelitian ini, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II Berisi landasan teori tinjauan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan, yang kemudian mengurai hal-hal sebagai berikut: Sub bab pertama mengurai sekilas tentang manajemen, sub bab kedua mengurai tentang dakwah, sedangkan sub bab ketiga mengurai tentang pengertian Lembaga Pemasyarakatan. BAB III Berisi uraian hasil-hasil penelitian yang memuat hal-hal sebagai berikut: gambaran umum Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang, kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang, implementasian fungsi manajemen di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang, faktor penghambat dan pendukung kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang. BAB IV. Bab ini akan membahas tentang analisis kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang

18 menggunakan analisis SWOT, selain itu penulis juga menganalisis tentang implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang menggunakan pendekakan fungsi-fungsi manajemen. BAB V. Dalam bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan, saran, dan penutup, disertai daftar pustaka dan lampiran-lampiran.