NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2015 SEBESAR 95,11 ATAU TURUN SEBESAR 0,32 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA OKTOBER 2015 SEBESAR 96,43 ATAU NAIK SEBESAR 0,57 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JULII 2015 SEBESAR 95,42 ATAU NAIK SEBESAR 0,76 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.79 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JUNI 2016 SEBESAR 97,00 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,38 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2015 SEBESAR 96,85 ATAU TURUN SEBESAR 0,09 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.78 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.96 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2016 SEBESAR 96,63 ATAU MENURUN SEBESAR 0,52 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.36 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA FEBRUARI 2016 SEBESAR 97,47 ATAU MENURUN SEBESAR 0,22 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2016 SEBESAR 97,14 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,31 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2017 SEBESAR 92,86 ATAU MENURUN SEBESAR 1,15 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2016 SEBESAR 93,94 ATAU MENURUN SEBESAR 0.53 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2016 SEBESAR 94,44 ATAU MENURUN SEBESAR 0.11 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA AGUSTUS 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA FEBRUARI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JULI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JUNI 2017

NTP Sulawesi Utara September 2017 Naik 0,79 Persen

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MEI 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara Oktober 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2014 SEBESAR 96,41 ATAU TURUN 1,17 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2017 SEBESAR 102,59, NAIK 0,60 PERSEN DIBANDING MEI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2017 SEBESAR 101,25, TURUN 1,31 PERSEN DIBANDING JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU OKTOBER 2016 SEBESAR 99,65 ATAU NAIK 0,55 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2017 SEBESAR 103,50 ATAU TURUN 0,29 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2017 SEBESAR 101,98 ATAU TURUN 1,09 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2016 SEBESAR 98,11 ATAU TURUN 1,67 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2017 SEBESAR 103,10 ATAU TURUN 0,38 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU OKTOBER 2015 SEBESAR 94,11 ATAU NAIK 1,13 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU SEPTEMBER 2016 SEBESAR 99,11 ATAU NAIK 1,15 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2017 SEBESAR 101,90, NAIK 0,64 PERSEN DIBANDING JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2015 SEBESAR 95,03ATAU NAIK 0,35 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JANUARI 2017 SEBESAR 102,94 ATAU NAIK 0,69 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2016 SEBESAR 99,41 ATAU NAIK 2,10 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2014 SEBESAR 95,02 ATAU TURUN 1,63 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2015 SEBESAR 96,44 ATAU TURUN 1,14 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU FEBRUARI 2017 SEBESAR 103,79 ATAU NAIK 0,83 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2016 SEBESAR 102,23 ATAU NAIK 1,60 PERSEN

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Transkripsi:

No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2015 SEBESAR 95,11 ATAU TURUN SEBESAR 0,32 PERSEN Pada bulan Agustus 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 95,11 atau turun sebesar 0,32 persen dibanding NTP Juli 2015 yaitu sebesar 95,42. Penurunan NTP ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani masih kurang terlalu besar dibandingkan dengan peningkatan indeks harga yang dibayar petani, dengan masing-masing perubahan indeks sebesar 0,60 persen untuk indeks yang diterima dan 0,93 persen perubahan yang terjadi pada indeks yang dibayarkan petani. NTP tahun kalender dan YoY menurun masing-masing sebesar 2,31 persen dan 4,65 persen. Pada bulan Agustus 2015, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara terjadi inflasi sebesar 1,17 persen. Inflasi perdesaan ini umumnya lebih disebabkan oleh meningkatnya indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan yang mencapai 2,27 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Agustus 2015 sebesar 103,73 atau meningkat sebesar 0,51 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya, sebesar 103,21. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 1

umum yang dihitung di 33 provinsi, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (I t) terhadap indeks harga yang dibayar petani (I b), dimana komponen I b hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi rumah tangga dari komponen indeks harga yang dibayar petani (I b), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 1 NILAI TUKAR PETANI (NTP) GABUNGAN PROVINSI SULAWESI UTARA JULI AGUSTUS 2015 (2012 = 100) Indeks Gabungan Sulut Perubahan (%) Rincian Prbhn Tahun Juli 15 Agust 15 Agust 15 thd YoY Kalender Juli 15 [1] [2] [3] [4] [5] [6] Indeks Harga yang Diterima Petani 113.68 114.36 0.60-0.16 2.51 Indeks Harga yang Dibayar Petani 119.14 120.25 0.93 2.20 7.51 Konsumsi Rumah Tangga 122.49 123.93 1.17 2.86 8.74 Bahan Makanan 129.92 132.86 2.27 4.70 12.62 Makanan Jadi 115.86 116.36 0.43 4.02 6.87 Perumahan 116.56 116.88 0.28 1.47 4.77 Sandang 109.21 109.52 0.28 0.57 3.75 Kesehatan 111.84 111.89 0.05 3.85 5.88 Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 106.18 106.23 0.05 0.96 2.54 Transportasi dan Komunikasi 129.33 129.30-0.03-3.11 6.68 BPPBM 110.14 110.25 0.10 0.17 3.59 Bibit 108.75 108.60-0.14-0.55 1.64 Obat-obatan & Pupuk 106.94 107.06 0.11 0.21 2.14 Sewa Lahan, Pajak & Lainnya 107.82 107.91 0.09 1.52 2.60 Transportasi 129.23 129.63 0.31-5.76 10.54 Penambahan Barang Modal 106.71 106.73 0.01 0.19 1.46 Upah Buruh Tani 110.47 110.53 0.06 1.97 4.04 Nilai Tukar Petani 95.42 95.11-0.32-2.31-4.65 Nilai Tukar Usaha Pertanian 103.21 103.73 0.51-0.33-1.03 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sulawesi Utara, Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 2

NTP pada bulan Agustus 2015 sebesar 95,11 atau menurun sebesar 0,32 persen dibanding NTP bulan Juli 2015 sebesar 95,42 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani melalui harga barang/produk pertanian yang dihasilkan memiliki peningkatan yang lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan indeks yang dikeluarkan petani berupa konsumsi rumah tangga dan keperluan produksi pertanian, seperti terlihat pada Tabel 1. Di sisi lain NTP Sulawesi Utara masih berada di bawah nilai 100, artinya bahwa daya beli petani di Sulawesi Utara masih belum lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasarnya, 2012. Atau dengan kata lain bahwa kesejahteraan petani di Sulawesi Utara dapat diindikasikan masih kurang lebih baik dibandingkan tahun dasarnya, 2012. Tabel 2 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JULI - AGUSTUS 2015 (2012 = 100) Bulan Subsektor % Perub. Juli'15 Agustus 15 [1] [2] [3] [4] 1 Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) 112.14 114.80 2.38 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 120.29 121.30 0.85 c Nilai Tukar Petani (NTPP) 93.22 94.64 1.52 2 Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (It) 123.62 125.00 1.12 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 119.79 120.94 0.96 c Nilai Tukar Petani (NTPH) 103.20 103.36 0.16 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) 104.84 103.76-1.03 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 119.72 120.87 0.96 c Nilai Tukar Petani (NTPR) 87.58 85.85-1.97 4 Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) 116.72 117.34 0.53 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 114.90 115.87 0.84 c Nilai Tukar Petani (NTPT) 101.59 101.27-0.31 5 Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) 128.14 129.01 0.68 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 120.26 121.66 1.16 c Nilai Tukar Petani (NTNP) 106.55 106.04-0.48 5.1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) 135.73 137.34 1.19 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 120.73 122.19 1.21 c Nilai Tukar Petani (NTN) 112.43 112.40-0.02 5.2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) 114.45 113.99-0.40 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 119.42 120.71 1.08 c Nilai Tukar Petani (NTPi) 95.83 94.43-1.47 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 3

1. Indeks harga yang diterima petani (It) Indeks harga yang diterima petani (I t) adalah indeks yang berasal dari seluruh harga-harga yang didapatkan petani dari hasil penjualan seluruh komoditi pertanian yang diusahakan. Pada bulan Agustus 2015 indeks harga yang diterima petani (I t) di Provinsi Sulawesi Utara mencapai nilai 114,36. Indeks harga yang diterima ini mengalami peningkatan sebesar 0,60 persen jika dibandingkan dengan keadaan di bulan Juli 2015, sebesar 113,68. Peningkatan I t terjadi hampir di seluruh subsektor pertanian, dimana pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan, sebesar 2,38 persen. 2. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (I b) dapat menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya rumah tangga petani yang merupakan bagian kelompok terbesar yang ada di daerah perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani (I b) Sulawesi Utara di bulan Agustus 2015 adalah sebesar 120,25, meningkat sebesar 0,93 persen dibandingkan bulan Juli 2015, sebesar 119,14. Peningkatan indeks I b terjadi di seluruh sub sektor pertanian, dimana pertumbuhan yang terbesar berada pada subsektor perikanan tangkap, sebesar 1,21 persen. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) NTP sub sektor tanaman pangan pada bulan Agustus 2015 mengalami peningkatan sebesar 1,52 persen dibandingkan dengan NTPP bulan Juli 2015, dari nilai 93,22 di bulan Juli 2015 meningkat menjadi 94,64 di bulan Agustus 2015. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 2,38 persen, dimana laju pertumbuhan ini melebihi petumbuhan indeks harga yang dibayar petani yang meningkat hanya sebesar 0,85 persen. Indeks harga yang diterima petani berasal dari kelompok padi dan palawija dimana indeks pada masing-masing kelompok ini mengalami peningkatan masing-masing sebesar 2,77% dan 1,98%. Komoditi yang memberikan peningkatan indeks yang diterima petani terbesar didominasi Gabah dan Jagung, masingmasing sebesar 2,77% dan 3,77%. NTP pada sub sektor ini berada di bawah nilai 100, artinya bahwa tingkat daya beli rumah tangga petani pada sub sektor tanaman pangan di bulan Agustus 2015 masih belum lebih baik dibandingkan keadaan di tahun dasar 2012. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 4

b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor Hortikultura mengalami peningkatan sebesar 0,16 persen di bulan Agustus 2015. Hal ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibanding dengan peningkatan indeks harga yang dibayar petani. Peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 1,12 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,96 persen. Nilai NTPH di bulan Juli 2015 sebesar 103,20 meningkat menjadi 103,36 di bulan Agustus 2015. Komoditi yang mendominasi penurunan indeks NTP sub sektor hortikultura adalah Cabai Rawit, Tomat dan Bawang Daun, masing-masing turun sebesar 3,92%, 0,32%, dan 1,01%. Berbeda halnya dengan sub sektor tanaman pangan, NTP pada sub sektor hortikultura berada pada nilai di atas 100. Artinya adalah bahwa kemampuan daya beli rumah tangga petani sub sektor hortikultura dalam memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal untuk usaha pertaniannya lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasar 2012. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Agustus 2015, NTPR mengalami penurunan sebesar 1,97 persen, dari 87,58 di bulan Juli 2015 menurun menjadi 85,85 di bulan Agustus 2015. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan, sebesar 1,03 persen, dimana indeks ini lebih kecil dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani yang meningkat sebesar 0,96 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh menurunnya indeks beberapa komoditi pada sub sektor ini, antara lain Kakao, Cengkeh, dan Kemiri, masing-masing sebesar 6,55%, 19,76%, dan 18,07%. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Sama halnya dengan sub sektor sebelumnya, di bulan Agustus 2015 NTPT Peternakan mengalami penurunan, sebesar 0,31 persen, yakni dari nilai 101,59 di bulan Juli menurun menjadi 101,27 di bulan Agustus. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan, sebesar 0,53 persen, akan tetapi peningkatan tersebut tidak melebihi peningkatan yang dialami indeks yang dibayarkan petani, sebesar 0,84 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh menurunnya indeks komoditi pembentuk I t dari beberapa kelompok ternak dan hasil ternak yakni komoditi Babi sebesar 1,08 persen dan Telur Ayam Ras sebesar 1,58 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTNP subsektor perikanan mengalami penurunan sebesar 0,68 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (I t) mengalami peningkatan sebesar 0,68 persen, di sisi lain indeks yang dibayarkan petani juga meningkat, sebesar 1,16 persen. Peningkatan I t pada Agustus 2015 disebabkan oleh Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 5

meningkatnya indeks harga yang diterima pada kelompok perikanan tangkap sebesar 1,19 persen, sedangkan perikanan budidaya menurun sebesar 0.40 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh meningkatnya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 1,57 persen dan BPPBM sebesar 0,21 persen. 1). Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) NTN subsektor perikanan pada kelompok penangkapan ikan mengalami penurnan sebesar 0,02 persen di bulan Agustus 2015. Nilai NTN pada subsektor ini di bulan Juli 2015 sebesar 112,43 dan di bulan Agustus 2015 sebesar 112,40. Hal ini terjadi karena I t meningkat, sebesar 1,19 persen lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan I b sebesar 1,21 persen. Peningkatan I t disebabkan oleh peningkatan yang terjadi pada kelompok penangkapan penangkapan laut sebesar 1,63 persen. Sedangkan pada kelompok penangkapan perairan umum juga bergerak naik, sebesar 1,21 persen. Komoditi subsektor yang mempengaruhi penurunan NTN subsektor ini berasal dari komoditi ikan Kakap dan Tenggiri, dengan masing-masing perubahan sebesar 1,26 persen, 1,04. 2). Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) NTN subsektor perikanan budi daya di bulan Agustus 2015 menurun sebesar 1,47 persen. Penurunan ini dikarenakan I t menurun sebesar 0,40 persen, sedangkan indeks I b meningkat sebesar 1,08 persen. Indeks I t lebih banyak dipengaruhi oleh kelompok petani budi daya air tawar yang menurun, sebesar 0,41 persen, sedangkan petani yang berusaha budidaya air payau bergerak statis. Komoditi perikanan budidaya yang menjadi penyumbang terbesar pada peningkatan NTN subsektor ini adalah ikan Nila, Mujair, dan Lele, dengan masing-masing perubahan sebesar 0,58%, 0,11%, dan 0,41%.. Tabel 3. NILAI TUKAR PETANI PER SUB SEKTOR DAN PERUBAHANNYA JULI AGUSTUS 2015 (2012 = 100) Subsektor dan Kelompok Bulan % Perub. Juli 15 Agust 15 [1] [3] [4] [5 1 Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 112.14 114.80 2.38 - Padi 110.19 113.24 2.77 - Palawija 114.22 116.48 1.98 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 120.29 121.30 0.85 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.57 123.83 1.03 - Indeks BPPBM 112.45 112.62 0.15 2 Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (I t) 123.62 125.00 1.12 - Sayur-sayuran 124.95 126.49 1.23 - Buah-buahan 116.45 117.18 0.63 - Tanaman obat 117.42 115.95-1.25 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 119.79 120.94 0.96 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 6

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121.73 123.11 1.14 - Indeks BPPBM 110.90 110.98 0.07 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (I t) 104.84 103.76-1.03 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 104.84 103.76-1.03 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 119.72 120.87 0.96 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.34 123.81 1.20 - Indeks BPPBM 109.38 109.28-0.09 4 Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 116.72 117.34 0.53 - Ternak Besar 115.86 117.44 1.37 - Ternak Kecil 115.16 114.24-0.80 - Unggas 115.85 117.31 1.26 - Hasil Ternak 124.93 124.44-0.40 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 114.90 115.87 0.84 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123.24 124.70 1.19 - Indeks BPPBM 106.09 106.53 0.41 5 Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 128.14 129.01 0.68 - Tangkap 135.73 137.34 1.19 - Budidaya 114.45 113.99-0.40 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 120.26 121.66 1.16 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123.49 125.43 1.57 - Indeks BPPBM 113.26 113.50 0.21 1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (I t) 135.73 137.34 1.19 - Penangkapan Perairan Umum 111.36 113.18 1.63 - Penangkapan Laut 135.74 137.35 1.19 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 120.73 122.19 1.21 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123.68 125.65 1.60 - Indeks BPPBM 114.34 114.68 0.30 2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (I t) 114.45 113.99-0.40 - Budidaya Air Tawar 114.45 113.98-0.41 - Budidaya Air Payau 114.83 114.83 0.00 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 119.42 120.71 1.08 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123.16 125.02 1.51 - Indeks BPPBM 111.32 111.37 0.05 BPPBM=Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Sulawesi Nilai Tukar Petani pada bulan Agustus 2015 di pulau Sulawesi mengalami penurunan di hampir seluruh provinsi. Peningkatan NTP hanya terjadi Provinsi Gorotalo, sebesar 0,37 persen, sedangkan penurunan NTP yang terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,79 persen. Jika dilihat dari besaran NTP yang diperoleh masing-masing provinsi, terdapat tiga provinsi yang memiliki NTP di atas nilai 100, yakni Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Barat, sedangkan sisanya, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara masih berada dibawah nilai 100. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 7

Tabel 4. NTP 6 PROVINSI DI PULAU SULAWESI DAN PERSENTASE PERUBAHANNYA AGUSTUS 2015 (2012 = 100) It Ib NTP No. Provinsi % % % Indeks Indeks Indeks Perubahan Perubahan Perubahan [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] 1 Sulawesi Utara 114.36 0.60 120.25 0.93 95.11-0.32 2 Sulawes Tengah 115.41-0.55 118.11-0.05 97.71-0.50 3 Sulawesi Selatan 125.32 0.23 120.15 0.45 104.30-0.22 4 Sulawesi Tenggara 117.91-0.59 118.44 0.20 99.55-0.79 5 Gorontalo 123.94 1.34 121.49 0.97 102.02 0.37 6 Sulawesi Barat 121.10-0.64 115.87 0.13 104.51-0.76 5. Inflasi/Deflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Agustus 2015, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara terjadi inflasi sebesar 1,17 persen. Inflasi perdesaan ini disebabkan oleh meningkatnya indeks pada hampir semua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, dan peningkatan indeks yang terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan, sebesar 2,27, sedangkan kelompok transportasi dan komunikasi memberikan perubahan yang negatif pada inflasi perdesaan di Sulawesi Utara, sebesar 0,03 persen, seperti terlihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5. INDEKS HARGA KONSUMEN PERDESAAN DAN PERUBAHANNYA PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN JULI AGUSTUS 2015 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran Juli 15 Agustu 15 Prbh Agust 15 thd Juli 15 [1] [2] [3] [4] Konsumsi Rumah Tangga 122.49 123.93 1.17 Bahan Makanan 129.92 132.86 2.27 Makanan Jadi, Rokok & Tembakau 115.86 116.36 0.43 Perumahan 116.56 116.88 0.28 Sandang 109.21 109.52 0.28 Kesehatan 111.84 111.89 0.05 Pendidikan, Rekreasi, & OR 106.18 106.23 0.05 Transportasi & Komunikasi 129.33 129.30-0.03 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 8

6. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Jika dilihat secara umum pada bulan Agustus 2015 telah terjadi peningkatan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) sebesar 0,51 persen. Peningkatan NTUP persubsektor terjadi pada subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan dan Perikanan, dengan masing-masing penurunan sebesar 2,23%, 1,04%, 0,12%, dan 0,47%. Di sisi lain, subsektor tanaman perkebunan rakyat, perikanan tangkap dan perikanan budidaya mengalami penurunan indeks, masing-masing sebesar 0,94%, 0,02%, dan 0,45%, seperti yang terdapat pada tabel 6. Tabel 6. NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PER SUBSEKTOR PROVINSI SULAWESI UTARA, JULI AGUSTUS 2015 (2012=100) Subsektor Juli 15 Agust 15 Agust 15 thd Juli 15 1. Tanaman Pangan 99.72 101.94 2.23 2. Hortikultura 111.48 112.64 1.04 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 95.85 94.95-0.94 4. Peternakan 110.02 110.15 0.12 5. Perikanan 113.14 113.67 0.47 a. Tangkap 112.43 112.40-0.02 b. Budidaya 102.81 102.35-0.45 Sulawesi Utara 103.21 103.73 0.51 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 9

BPS PROVINSI SULAWESI UTARA Informasi lebih lanjut hubungi: Martedhy Mormin Tenggehi, S.Si Kabid. Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 Email: bps7100@bps.go.id Homepage: http://sulut.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.62/09/71/Th.IX, 01 September 2015 10