BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai negara demokrasi, pada tahun 2014 Indonesia kembali menyelenggarakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tahun 2014, Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total.

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aburizal Bakrie merupakan salah satu tokoh politik nasional di Indonesia.

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. bagi negara demokrasi perwakilan dibawah rule of law adalah diselenggarakannya. pemilihan umum yang bebas (Azed, 2000: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum melalui penggunaan media berbayar (surat kabar, radio, TV, dll)

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kandidat presiden juga memanfaatkan media online termasuk di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. Metro TV dalam pengantar buku Mata Najwa: Mantra Layar Kaca, Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tetap eksis selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pada harian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan orang-orang di pedesaan dan para ibu rumah tangga pun semakin gemar berbicara

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa reformasi yang terjadi di Indonesia menghasilkan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

KONSTRUKSI PEMIMPIN NASIONAL DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS. (Analisis Framing Laporan Jajak Pendapat KOMPAS dengan Topik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, termasuk dalam proses pemilihan kepala daerah. Pada Undang-

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai negara demokrasi, pada tahun 2014 Indonesia kembali menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu). Pemilihan umum untuk calon legislatif dilakukan pada 9 April 2014, sedangkan pemilihan presiden pada 9 Juli 2014. Menurut Canggara (2009:72) pemilihan umum yang demokratis menjadi arena pertarungan para anggota masyarakat untuk dipilih dan memilih para calon yang akan menduduki jabatan negara mulai dari presiden dan wakil presiden, anggota parlemen, utusan daerah, gubernur dan wakil gubernur sampai kepada bupati/walikota dan wakil bupati/walikota. Menjelang pemilu, dinamika politik terjadi di perhelatan dunia politik. Pada pemilu 2014 kali ini, publik disuguhkan sejumlah kandidat yang berbeda dari tahun sebelumnya, yakni tokoh fenomenal politik, Joko Widodo dan sebagian para pemilik media. Menurut Riyanti (2014:37), Jokowi disebut fenomenal karena sifat Jokowi yang ramah, baik hati, jujur, tegas dan mengayomi masyarakat khususnya di DKI Jakarta dengan kinerja Jokowi selama satu tahun sudah mulai tampak pembenahan sangat terasa. 1

Joko Widodo (Jokowi) merupakan kandidat yang diusung PDIP untuk maju bersaing dalam Pilpres 2014. Jokowi sapaan akrabnya begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namanya mulai melejit saat ia menjabat sebagai walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menjabat sebagai walikota Solo selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015, namun sebelum jabatannya berakhir, ia dicalonkan Partai Gerindra dan PDIP untuk memimpin ibu kota negara. Dalam situs detiknews.com disebutkan pada Januari 2013 Joko Widodo pernah dinobatkan sebagai wali kota terbaik ke-3 di dunia atas keberhasilannya dalam memimpin Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota paling bersih dari korupsi, serta kota yang paling baik penataannya. Atas rekam jejak itulah ia akhirnya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta dan didampingi Basuki Tjahja Purnama sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta. Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012. Sejak hari pertama kerja, Jokowi dikenal dekat dengan warga Jakarta. Jokowi juga selalu melakukan blusukan untuk memantau warga. Gaya blusukan-nya dianggap menarik simpati rakyat. Menurut artikel berita detiknews.com tanggal 14 Maret 2014 yang berjudul Tagar JKW4P Alias Jokowi For President Jadi Trending Topic, kini tepat di hari ke-515 Jokowi menyatakan dirinya didaulat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi calon presiden PDIP. Pada saat itu pula Jokowi menyatakan kesiapannya melaksanakan mandatnya di kawasan Rumah Si Pitung di Marunda, Jakarta Utara. 2

Kemunculan Jokowi ditetapkan sebagai capres periode 2014-2019, telah membawa wacana dan referensi baru dalam dunia politik di Indonesia. Pengalamannya selama menjadi kepala daerah di Solo dan Jakarta dengan profil yang dipandang bersih dari korupsi dan merakyat merupakan tolak ukur Jokowi layak menjadi seorang pemimpin yang diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang sudah akut dan kompleks di negeri ini (Paharizal, 2014:6). Munculnya Jokowi dalam persaingan pencapresan dinilai semakin membangkitkan persaingan pemilihan presiden 2014. Tak dapat membendung gejolak dinamika politik, isu pendeklarasian pencapresan Jokowi menjadi isu sensasional. Isu ini menjadi sensasional karena Jokowi yang dikenal popularitasnya dapat mengancam sejumlah peserta politik lainnya. Menurut situs www.kompas.com berdasarkan survei Litbang Kompas menempatkan Jokowi dengan elektabilitas tertinggi, yaitu 32,5 persen. Pujian dan kritikan menuai langkah Jokowi dalam pencapresan. Jokowi dinilai hanya haus akan jabatan. Lebih lanjut, dalam situs www.kompas.com disebutkan pencapresan Jokowi dinilai sangat miris bagi masyarakat Jakarta karena Jokowi rela meninggalkan orang yang telah memilihnya demi mementingkan ambisi partai. Demikian halnya menurut www.tribunnews.com, Jokowi harus membuktikan dirinya mampu memimpin DKI Jakarta untuk kemudian ikut mencalonkan diri sebagai calon Presiden (Capres) dalam pemilihan Presiden 2014 mendatang. Sinisme dan kritikan juga datang dari lawan politiknya yang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2014, Prabowo Subianto. Seperti yang dikutip Jurnal 3

Nasional edisi Selasa 18 Maret 2014 dengan judul Jokowi Abaikan Mandat, Prabowo mengkritik Jokowi dengan isu adanya para pembohong dan koruptor yang bergentayangan saat ini untuk menipu rakyat. Media sebagai sarana informasi bagi publik menjadikannya sebagai sorotan berita utama dalam pemilihan presiden 2014. Pro dan kontra menghiasi halaman masingmasing media. Berbagai media berbondong-bondong menulis pemberitaan pendeklarasian Jokowi dalam pemilihan presiden 2014. Bahkan media internasional pun turut memberitakan deklarasi pencapresan Jokowi. New York Times juga membahas isu pendeklarasian pencapresan Jowoki tahun 2014. Pada edisi 14 Maret 2014 www.nytimes.com, menyebutkan bahwa mantan walikota kota kecil di Provinsi Jawa Tengah, Jokowi menjadi fenomena politis setelah memenangkan pilkada Jakarta pada bulan September 2012 sebagai kandidat oposisi. Sebuah peristiwa atau isu dikatakan sebagai berita jika mengandung nilai berita. Menurut Iswhara (2008: 53) nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang biasa diterapkan, untuk menentukan layak berita (newsworthy). Peristiwa- peristiwa yang memiliki nilai berita ini misalnya yang mengandung konflik, bencana, dan kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan, keganjilan, human interest, seks, dan aneka nilai lainnya (Iswhara, 2008: 53-58). Terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam peristiwa Jokowi ini: 1. Kemasyhuran: Sosok Jokowi yang fenomenal membuat Jokowi populer dan digemari masyarakat. Hal ini terkait pemberitaan Jokowi dalam pencalonan 4

presiden yang tengah menjadi persorotan berbagai media baik nasional maupun internasional. 2. Aktual: Berita pendeklarasian Jokowi berlangsung tanggal 14 Maret 2014. Berita pendeklarasian ini tengah hangat dalam perbincangan siapa kandidat yang akan dipilih pada pemilihan presiden 2014. 3. Konsekuensi: Memiliki dampak pada skala nasional tentang pemilihan presiden di Indonesia. Menurut Cangara (2009: 117) kini media massa memainkan peranan yang sangat penting dalam proses politik, bahkan menurut Lichtenberg (Cangara, 2009: 117) media telah menjadi aktor utama dalam bidang politik. Penilaian Lichtenberg dirasakan benar dengan kehadiran media saat ini yang telah mewarnai perpolitikan di Indonesia. Para pemilik media telah menjadi aktor utama dalam bidang politik. Hal ini terbukti dari para pemilik media yang ikut terjun ke dunia politik. Para pemilik media ini juga merupakan para petinggi partai dan ingin mencalonkan diri sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Mereka bersaing untuk menduduki kursi pemilu presiden nanti. Media dijadikan kendaraan perpolitikan bagi para kandidat. Sebagai penguasa media, mereka menggunakan medianya untuk berkampanye. Hal ini terlihat pada teguran yang dilayangkan oleh KPI kepada salah satu stasiun televisi swasta. Terjadi pelanggaran atas pemanfaatan lembaga penyiaran untuk kepentingan pribadi dan atau kelompoknya. 5

Berdasarkan data hasil temuan KPI dalam situs www.kpi.go.id berjudul Teguran Tertulis Siaran Iklan WIN-HT Versi Pakaian Adat PT Cipta TPI MNCTV, pada bulan September 2013, dari 39 segmen pemberitaan politik, 17 di antaranya adalah pemberitaan tentang Partai Hanura, sedangkan 22 adalah pemberitaan yang terdiri dari berbagai partai politik. Ini menunjukkan adanya penggunaan media untuk kepentingan pemilik media. Hal ini tentu menjadi sebuah pertarungan karena Jokowi tidak memiliki alat yang dapat dijadikan sebagai kendaraan politik yakni media. Akan tetapi Jokowi tetap mendapat elektabilitas tinggi di antara para pesaingnya. Seperti yang dilansir www.kompas.com edisi 5 Juli 2013 dengan judul PDI-P: Kami Tak Punya Media, Tapi Eksis PDIP memang tidak mempunyai media, akan tetapi PDIP melihat bagaimana hasil survey berbicara tingkat elektabilitas PDIP. Seperti yang dilansir Koran Tempo pada infografis edisi Sabtu 15 Maret 2014, berbagai hasil sigi elektabilitas setelah mengusungkan Jokowi menunjukkan angka yang tinggi. Salah satunya seperti hasil survei Pol-tracking sebesar 30,8 persen. Hal ini menjadi menarik untuk peneliti teliti. Pada penelitian kali ini, peneliti akan meneliti empat media terkait pemberitaan pendeklarasian pencapresan Jokowi. Adapun empat media tersebut adalah Koran Sindo, Suara Pembaruan, Media Indonesia, dan Koran Tempo. Pertama, Koran Seputar Indonesia (SINDO) merupakan salah satu surat kabar harian di Indonesia. Koran Sindo terbit pertama kali pada 30 Juni 2005. Koran yang terbit setiap hari ini hadir dengan berlandaskan moto Satu Koran Segala Berita. 6

Koran ini berdiri dibawah naungan PT Media Nusantara Citra (MNC). Koran Sindo dimiliki oleh Hary Tanoe Soedibjo yang merupakan politisi partai Hanura. Hary Tanoe mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Wiranto pada Pilpres 2014. Setidaknya Koran Sindo memuat empat berita utama terkait isu pendeklrasaian pencapresan Jokowi antara lain, Empat Capres Bakal Bersaing, Prabowo Tagih Perjanjian Batutulis, Banyak Program DKI Belum Terealisasi dan Banyak Program DKI Hanya Seremonial. Berikutnya yang kedua, Koran Tempo merupakan surat kabar harian umum yang diterbitkan oleh PT Tempo Inti Media. Koran Tempo lahir pertama kali pada 2 April 2001. Sebelumnya Tempo dikenal sebagai majalah. Seiring berkembangnya media tersebut dan berganti kepemilikan, tim Tempo mengusulkan untuk melahirkan sebuah Koran harian, yakni Koran Tempo. Koran Tempo memberitakan paling banyak terkait pendeklarasian pencapresan Jokowi. Terdapat delapan berita Jokowi yang dikupas secara mendalam, empat di antaranya adalah Jokowi Resmi Calon Presiden, Prabowo Ungkit Janji Mega, Siasat Prabowo Menekan Jokowi, dan Popularitas PDI Perjuangan Melesat di Dunia Maya. Yang ketiga adalah Koran Suara Pembaruan. Koran Suara Pembaruan merupakan pengganti Koran Sinar Harapan yang sebelumnya sempat dibredel. Kini Koran Suara Pembaruan berada di naungan Berita Satu Media Holding Company yang dimiliki 7

oleh Lippo Group. Suara Pembaruan terbit setiap hari dengan edisi sabtu dan minggu yang digabungkan. Koran ini terbit setiap sore. Sedangkan Suara Pembaruan memuat sedikitnya tujuh pemberitaan terkait isu pendeklarasian pencapresan Jokowi. Terdapat empat berita diantaranya adalah Jokowi Dongkrak Partisipasi Pemilu 2014, Jokowi Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Intelek Kalau Mau Nyerang, dan Bukan Sekadar Pertarungan Kapabilitas vs Akseptabilitas. Dan yang keempat adalah Media Indonesia. Media Indonesia merupakan koran nasional yang terbit sejak 19 Januari 1970. Dengan tagline 'Jujur Bersuara', Media Indonesia terus berupaya menampilkan berita-berita aktual untuk memenuhi kebutuhan informasi para pembacanya. Situs Media Indonesia menuliskan visi media ini adalah untuk membangun sebuah harian independen serta menatap hari esok yang lebih baik tetap tidak berubah. Terdapat enam pemberitaan terkait pendeklrasian pencapresan Jokowi, antara lain, Jokowi Waspadai Utang Budi, Jam Terbang Jokowi Diragukan, Jadi Capres, Jokowi Digugat, Warga Tagih Janji Jokowi, PKS Tagih Penjelasan PDIP. Sama halnya dengan Koran Sindo, Media Indonesia juga terafiliasi oleh sebuah partai. Media Indonesia merupakan media milik Surya Paloh yang menjabat sebagai ketua Umum Nasional Demokrat. Kepemilikan media tidak akan lepas dari pemberitaan pada masing-masing media. Pemberitaan yang ditampilkan setiap masing-masing media berbeda satu sama lain. Media memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam menyajikan berita. 8

Cara pandang atau sudut pandang yang digunakan media itu yang nantinya akan menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan serta hendak dibawa kemana berita tersebut (Kriyantono, 2009: 253). Dalam hal ini terjadi pemaknaan dan pengkonstruksian suatu berita dengan makna tertentu. Menurut Eriyanto (2002: 37) sesungguhnya realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi hasil dari konstruksi. Dan berita merupakan salah satu bentuk konkrit hasil konstruksi realitas. Sehingga dapat dikatakan melalui berita kita dapat mengetahui sesungguhnya media bekerja dalam membingkai sebuah realitas sosial/peristiwa. Metode analisis framing merupakan metode analisis yang dipakai untuk melihat bagaimana media mengkonstruksi realitas. Metode ini berusaha mengerti (verstehen), dan menafsirkan makna dari suatu teks dengan jalan menguraikan bagimana media menmbingkai isu. Peristiwa yang sama bisa jadi dibingkai secara berbeda oleh media (Eriyanto, 2002: 7-10). Metode framing yang digunakan peneliti adalah Zhongdang Pan dan Kosicki. Peneliti menggunakan metode tersebut karena terdapat unsur-unsur perangkat Zhongdang Pan dan Kosicki. Pada berita-berita yang peneliti kaji banyak mengandung unsur retoris sehingga dapat dianalisis lebih lanjut. Seperti halnya yang ditemukan pada Koran Tempo pada edisi Senin 17 Maret 2014, terdapat banyak infografis tentang efek Jokowi, diantaranya hasil berbagai sigi elektabilitas, grafik IHSG yang tinggi, dan lain-lain. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana suatu berita diberitakan oleh masing-masing media. Selain itu peneliti menggunakan empat media 9

di atas dikarenakan kepemilikan empat media yang bersangkutan dengan pemberitaan kontra dan berimbang pendeklarasian Jokowi dalam pencapresan 2014. 1.2 Perumusan Masalah Bagaimana Koran Sindo, Suara Pembaruan, Koran Tempo dan Media Indonesia membingkai berita utama yang terbit segera (selama dua hari setelah pendeklarasian pemilihan presiden Jokowi)? 1.3 Tujuan Penelitian Mengetahui pembingkaian yang dilakukan Koran Sindo, Suara Pembaruan, Koran Tempo dan Media Indonesia pada berita utama yang terbit segera (selama dua hari setelah pendeklarasian pemilihan presiden Jokowi). 10

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis Hasil penelitian ini akan memberi kontribusi pemikiran terhadap perkembangan ilmu komunikasi khususnya studi analisis framing pada Koran Sindo, Suara Pembaruan, Koran Tempo dan Media Indonesia dalam berita utama yang terbit segera (selama dua hari setelah pendeklarasian pemilihan presiden Jokowi). 1.4.2 Kegunaan Praktis Memberikan pembelajaran bagaimana media mengonstruksi berita tentang pembingkaian yang dilakukan Koran Sindo, Suara Pembaruan, Koran Tempo dan Media Indonesia dalam berita utama yang terbit segera (selama dua hari setelah pendeklarasian pemilihan presiden Jokowi). 11