BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

BAB V PENUTUP. masyarakat yang diberikan pada kandidat-kandidat partai politik.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

ABSTRAK. Nama : Ezra Karamang, dengan judul skripsi : Pengaruh Bauran Pemasaran Politik dan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

ZULHEFI Berubah untuk Menang? Strategi Pemasaran yang Digunakan Partai Buruh Brazil pada Pemilu Tahun Josiane Cotrim-Macieira

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

MUHAMMAD ARIF SYUHADA Program Studi Magister

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Marketing politik adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan dalam

Bab V. Penutup. masyarakat sebanyak-banyaknya. Partai berbondong-bondong menjual diri untuk. suara. Sebuah proses yang tentunya sangat melelahkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

Template for Microsoft PowerPoint

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab V. Kesimpulan. 1. Product tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilih, dengan. persentase pengaruh sebesar -0,0029 atau -0.

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Judul Penelitian : Oleh. Hendra Fauzi

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: Political Marketing, Decision to choose. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembaruan Parpol Lewat UU

I. PENDAHULUAN. pedesaan di masa demokrasi saat ini, terutama bagi pihak-pihak yang. motor penggerak bagi kesejahteraan masyarakatnya.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut dipakainya strategi-strategi pemasaran di dalam politik. Saat ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

PR POLITIK & MARKETING POLITIK. Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tetap eksis selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pada harian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINAI NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan dalam promosi adalah periklanan, periklanan

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

DI BALIK POLITIK PENCITRAAN. Oleh. Yoseph Andreas Gual

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. yang melibatkan birokrat masuk dalam arena pertarungan politik yang terjadi dalam

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak

PERAN SPIN DOCTOR DALAM PEMASARAN POLITIK Sri Hadijah Arnus (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Kendari)

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. ini didukung dengan berdirinya bermacam-macam partai politik. Diawali

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum melalui penggunaan media berbayar (surat kabar, radio, TV, dll)

BAB II. Landasan Teori. 1. Pengertian dan jenis Kampanye politik. untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

I. PENDAHULUAN. diperuntukkan untuk rakyat. Pemilihan umum merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada

DAFTAR PERTANYAAN. Akuntabilitas Anggota Legislatif Terpilih Pada Pemilu 2009.

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. twitter, facebook, dll untuk mencapai yang mereka inginkan yaitu dukungan dari. antarpribadi, dan organisasi (Tabroni, 2012:158).

Good Party Governance Solusi Tuntas Menuju Indonesia Baru

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

06ILMU. Komunikasi Pemasaran Politik. Product Development and Political Branding. Dr. Achmad Jamil M.Si KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keinginan dan tuntutan adanya pemilihan langsung sebenarnya diilhami praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek politik dalam pemilihan para bupati/walikota dan gurbernur yang dipilih lewat saluran DPRD yang dipraktekkan selama ini, juga membuat rakyat tidak percaya pada sistem pemilihan pemimpin melalui mekanisme saringan lembaga legislatif. Maka pemilihan pemimpin khususnya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, seharusnya dilakukan secara langsung. Hal ini diperlukan agar rakyat sendiri yang menentukan pilihannya. Dengan sistem pemilihan Kepala Daerah secara langsung memang telah mengubah pola hubungan antara kandidat dan pendukungnya, hubungannya bersifat langsung, fungsi mediasi partai menjadi tidak terlalu signifikan. Begitu pula dengan partai politik yang memenangi pemilu legislatif dan yang dianggap memiliki infrastruktur partai yang memadai sampai tingkat desa, ternyata mesin politik itu tidak berjalan maksimal terbukti dengan gagalnya pasangan kandidat mereka dalam pemilu kepala daerah putaran pertama. Hal ini menunjukkan pemilihan Kepala Daerah secara langsung ternyata benar-benar mengubah pola hubungan kandidat Kepala Daerah dengan pendukungnya.. Hal demikian dapat dibuktikan, hanya pasangan kandidat yang bisa menarik pemilih lebih banyak 1

2 ketimbang perolehan suara partai politik pendukungnya saja yang bisa mendapatkan posisi atas perolehan ketimbang perolehan suara partai politik pendukungnya saja yang bisa mendapatkan posisi atas perolehan Secara teoritis, paling tidak ada tiga faktor yang akan menentukan kesuksesan kandidat Kepala Daerah untuk memenangi pertarungan dalam pemilu Kepala Daerah Rinakit, (2004). Ketiga faktor tersebut yaitu popularitas pribadi, mesin politik, dan dana politik. Ada yang berpendapat bahwa figur yang populer adalah akan memenangi pertarungan. Ada juga yang mengandalkan mesin politik, yaitu siapa yang bisa menggalang koalisi terbanyak akan berpeluang besar untuk meraih kemenangan. Kemudian ada juga yang berasumsi mereka yang mempunyai dukungan dana yang tak terbatas akan bisa meraih dukungan maksimal. Menurut Qodar (2004), popularitas seorang tokoh ditentukan oleh proses evaluasi masyarakat yang terus dilakukan terhadap kompetensi dalam bidang keamanan, kesejahteraan rakyat, dan memberantas KKN; personalia mencakup kewibawaan, kejujuran dan perhatian pada rakyat; serta latar belakang yang mencakup kesamaan etnis, agama dan tokoh militer. Popularitas seorang tokoh memang sangat terkait dengan pencitraan oleh teknologi informasi, seperti televisi, dalam kegiatan Pemasaran politik yang memasuki wilayah privat dan berupaya mengontruksikan citra sang tokoh.. Citra yang dipersepsi publik akibat tayangan televisi, dan kegiatan Pemasaran politik lainnya, ditangkap oleh indera sebenarnya tidak memiliki eksistensi substansial.

3 Dalam wacana simulasi, manusia mendiami suatu ruang realitas dimana perbedaan antara yang nyata dan fantasi, yang asli dan yang palsu menjadi sangat tipis. Realitas simulasi menjadi ruang kehidupan baru dimana manusia menemukan dan mengeaktualisasikan dirinya. Melalui periklanan (televisi), penyiaran radio dan surat langsung, dunia simulasi dapat tampil secara sempurna. Dalam dunia simulasi seperti ini sangat mudah terjadi persepsi manusia termanipulasi oleh pesan iklan, siaran radio, dan pengiriman surat langsung. Adanya persaingan dalam pemilu Kepala Daerah, menyebabkan suatu tim sukses harus dapat menarik simpati masyarakat agar dapat memenangi pemilu Kepala Daerah. Dalam rangka untuk memenangi pemilu ini, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage), yaitu memiliki keunggulan dimata masyarakat, dibandingkan tim sukses Kepala Daerah yang lain. Salah satu keunggulan yang ada, yaitu unggul dalam program bauran pemasaran politik, agar masyarakat bersedia untuk memilih kandidat Kepala Daerah yang diajukan tim sukses. Tim sukses Kepala Daerah, telah melaksanakan program bauran pemasaran politik dengan tujuan untuk memperoleh simpati mayarakat agar mau memilih kandidat yang mereka ajukan. Dengan bauran pemasaran politik yang tepat dan ditunjang aspek lain yang mendukung seperti menjanjikan perubahan pada berbagai bidang, akan memperkuat citra kandidat. Kemudian, dengan kuatnya citranya Kandidat Kepala daerah tersebut tentunya diharapkan akan mendorong masyarakat untuk memilih kandidat Kepala Daerah.

4 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebut diatas, beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, antara lain yaitu : 1. Bagaimana pelaksanaan Bauran Pemasaran Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kota Semarang. 2. Bagaimana Citra Kandidat menurut masyarakat pemilih di Kota Semarang. 3. Bagaimana Bauran Pemasaran Politik berpengaruh terhadap Citra Kandidat dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kota Semarang. 4. Bagaimana Bauran Pemasaran Politik dan Citra Kandidat berpengaruh terhadap Keputusan Memilih Kepala Daerah di Kota Semarang. 5. Bagaimana Citra Kandidat berpengaruh terhadap Keputusan Memilih dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kota Semarang. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi lain yang memadai, sebagai bahan analisis pengaruh bauran pemasaran politik terhadap citra kandidat serta implikasinya pada keputusan memilih Kepala Daerah di Kota Semarang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Bauran Pemasaran Politik pada Pemilihan Kepala Daerah di Kota Semarang.

5 2. Untuk mengetahui Citra Kandidat pada Pemilihan Kepala Daerah di Kota Semarang. 3. Untuk mengetahui Bauran Pemasaran Politik terhadap Citra Kandidat. 4. Untuk mengetahui Bauran Pemasaran Politik dan Citra Kandidat terhadap Keputusan Memilih masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kota Semarang. 5. Untuk mengetahui Citra Kandidat terhadap Keputusan Memilih dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kota Semarang. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan diperoleh suatu informasi yang berguna : 1. Untuk Ilmu Manajemen Pemasaran, terutama bauran pemasaran politik kandidat Kepala Daerah, karena dalam penerapan/prakteknya teori yang telah ada akan berkembang lebih luas lagi dan dapat menjadi masukan bagi pengembangan ilmu tersebut. 2. Tim sukses, sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi pihak manajemen pelaksana kampanye yang akan menggunakan penelitian ini. 3. Peneliti lain, berupa informasi untuk penelitian lanjut mengenai bauran pemasaran politik yang dikaitkan dengan citra kandidat pada keputusan memilih.