RETORT & Instrumentasinya. Prof. Purwiyatno Hariyadi, PhD

dokumen-dokumen yang mirip
RETORT; Instrumentasi dan Pengoperasiannya. Purwiyatno Hariyadi. Purwiyatno Hariyadi/ITP/Fateta/IPB. Skema Proses Pengalengan Ikan/Tuna

Prinsip-prinsip Pengoperasian Retort

Prinsip Kecukupan Proses Thermal

Prinsip Kecukupan Proses Thermal

KECUKUPAN PROSES STERILISASI KOMERSIAL: Pemahaman dan perhitungannya 2. METODA FORMULA

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 3.1 Skema alat uji Head Loss Mayor

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

FLOWLINE, MANIFOLD DAN SEPARATOR (1)

ITP730 Faktor-Faktor Kritis pada Proses Sterilisasi dengan Retort (Form FDA 2541 dan FDA 2541a)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB II TINJAUAN TEORITIS

SIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?

Proses Aseptis untuk Susu Cair:

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

#% $ #% &# ' # (#&!"# '!") $## *! % +#&!"# $ %!&!!&!'!! " (!) "

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American

Pengenalan Alat alat instrumen di dunia industri. Disusun oleh:rizal Agustian T NPM:

Construction

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Prinsip-prinsip Proses Termal

Bab III. Metodelogi Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

Komponen mesin pendingin

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO


BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Cooling Tower (Menara Pendingin)

Latar Belakang : Dasar Tek Pengolahan Pangan

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

1. Bagian Utama Boiler

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

SISTEM PEMELIHARAAN DAN CARA PENGATURAN SAFETY VALVE (KATUB PENGAMAN TEKANAN) PADA PERALATAN DI PABRIK MINI PTKI MEDAN

Basic Comfort Air Conditioning System

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

Pengeringan (drying)/ Dehidrasi (dehydration)

BAB II DASAR TEORI 2012

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

PERANCANGAN SISTEM PEMADAM TERINTEGRASI DAN ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK PADA ELECTRICITY BUILDING PLANT DAN SERVER ROOM (PT

MODEL F56A/F56F/F56D MANUAL VALVE FILTER

learning, sharing, meaningful

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

Bab III Metodelogi Penelitian

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Gambar 4.64 Tampak depan pemodelan CADWorx Plants daerah turbin uap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan pemakaian peralatan instrument tidak hanya sebagai alat ukur

BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

PENGOPERASIAN PESAWAT UAP

COOLING WATER SYSTEM

4. Bagian-bagian autoklaf

BAB IV ANALISA EKSPERIMEN DAN SIMULASI

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

II.TINJAUAN PUSTAKA. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION

BAB II LANDASAN TEORI

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasteurisasi dan Pendinginan Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Transkripsi:

RETORT & Instrumentasinya Prof. Purwiyatno Hariyadi, PhD Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB Director of Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Center, Bogor Agricultural University, BOGOR, Indonesia Anggota Institute for Thermal Process Specialist (IFTPS)-USA JENIS-JENIS RETORT : Still retort (retort diam/statis) Berdasarkan pada posisi geometeri : - Vertical retort - Horizontal retort Berdasarkan pada proses : - Retort dgn over pressure - Agitating retort - Hydrostatic retort - Crateless retort 1

STILL RETORT Retort diam, tanpa pengaduk/tidak dapat berputar Kalen disusun dalam keranjang kemudian dimasukkan ke dalam retort Ada juga retort yang tidak dilengkapi dengan keranjang (kaleng dijatuhkan ke dalam air) Proses thermal dilakukan dengan uap bertekanan (untuk kaleng pada suhu 250 o F atau 121 o C dengan tekanan 15 psi Lama pemanasan tergantung pada jenis makanannya (cair, semi padat, padat) STILL RETORT Setiap retort yang digunakan harus dalam kondisi bekerja baik Suplai uap harus cukup untuk mendapatkan suhu proses yang diinginkan Suplai air dingin bersih harus cukup untuk mendinginkan seluruh kaleng secara merata dalam waktu relatif singkat Harus ada ventilasi untuk membuang udara dari dalam retort Jenisnya dapat berupa retort vertikal atau horizontal 2

STILL RETORT STILL RETORT Skema Umum Retort Vertikal 3

STILL RETORT Skema Umum Retort Vertikal A--Water line. B--Steam line. C--Temperature control. D--Overflow line. E 1 --Drain line. E 2 --Screens. F--Check valves. G--Line from hot water storage. H--Suction line and manifold. I--Circulating pump. J--Petcocks. K--Recirculating line. L--Steam distributor. M--Temperature-controller bulb. N--Thermometer. O--Water spreader. P--Safety valve. Q--Vent valve for steam processing. R--Pressure gage. S--Inlet air control. T--Pressure control. U--Air line. V--To pressure control instrument. W--To temperature control instrument. X--Wing nuts. Y<INF>1--Crate support. Y<INF>2--Crate guides. Z--Constant flow orifice valve. Z 1 --Constant flow orifice valve used during come-up. Z 2 --Constant flow orifice valve used during cook. Skema Umum Retort Horizontal STILL RETORT 4

STILL RETORT Skema Umum Retort Horizontal A--Water line. B--Steam line. C--Temperature control. D--Overflow line. E 1 --Drain line. E 2 --Screens. F--Check valves. G--Line from hot water storage. H--Suction line and manifold. I--Circulating pump. J--Petcocks. K--Recirculating line. L--Steam distributor. M--Temperature-controller bulb. N--Thermometer. O--Water spreader. P--Safety valve. Q--Vent valve for steam processing. R--Pressure gage. S--Inlet air control. T--Pressure control. U--Air line. V--To pressure control instrument. W--To temperature control instrument. X--Wing nuts. Y<INF>1--Crate support. Y<INF>2--Crate guides. Z--Constant flow orifice valve. Z 1 --Constant flow orifice valve used during come-up. Z 2 --Constant flow orifice valve used during cook. STILL RETORT 5

STILL RETORT Instrumentasi penting Erat kaitannya dengan sterilitas Sterilitas MAR / LAF : botulism?? Kesalahan pengukuran = fatal Misalnya Thermometer secara salah menunjukkan suhu proses 121 0 C Suhu yang sesungguhnya adalah 120 0 C, maka efek sterilisasi yang terjadi sebetulnya baru mencapai sekitar 80% dari yang diharapkan. (Lethal rate; LR pada suhu 121.1 o C adalah 1, sedangkan LR pada suhu 120 0 C adalah 0.776 untuk nilai Z=10 o C). Waktu proses yang terlalu cepat (karena kesalahan penunjuk waktu : menyebabkan berkurangnya sterilitas produk secara nyata. 6

INSTRUMENTASI PENTING Master temperature indicator (MTI) : alat pengukur/penunjuk suhu utama Pengendali suhu, dengan ketelitian 0.5 sampai 1 o C Alat pencatat suhu/waktu; alat ini umumnya berhubungan dengan alat pengendali suhu (b) dan harus sesuai dengan (a) Alat pengukur tekanan (pressure gauge), ketelitian 1% Alat penunjuk waktu Alat penunjuk laju aliran 7

8

MASTER TEMPERATURE INDICATOR Mercury-in-Glass Thermometer (MIG)..1 Setiap retort : paling tidak 1 MTI Kolom air raksa tidak kurang dari 150 mm Skala paling kecil tidak lebih dari 1 o C (atau 2 o F) Quick response time : perhatikan disain pelapis bola termometer Mudah dibaca : sampai skala 0.5 o C (1 o F) USDA dan FDA : 17 skala F (9.4 skala C) 1 inchi Dipasang pada tempat yang mudah dibaca, (tidak dipasang di pintu retort. Diberi pelindung : mencegah kerusakan mekanik 9

Mercury-in-Glass Thermometer (MIG)..2 Bola termometer harus berada di dalam/ruang retort. Jika dipasang luar retort : lengkapi dgn pipa/tabung D 3/4 in (dilengkapi bleeder D 1/16 in Mercury-in-Glass Thermometer (MIG)..3 Termometer harus dikalibrasi dengan standar Pada saat pertama kali dipasang Rutin (setiap tahun setelah pemasangan) Saat ketepatan pengukuran suhu diragukan) Catatan kalibrasi : simpan dengan baik (tanggal kalibrasi, standar yang digunakan, metodologi, hasil dan personel yang melakukan kalibrasi/test) Berikan tag untuk setiap termometer (identifikasi dan info tentang kalibrasi). 10

KALIBRASI/PENGECEKAN KETEPATAN PENGUKURAN..1 Pipa >3/4 in Bleeder (D>1/16 in) Buka tutup kaca Cek kondisi termometer terpasang Termometer yang tidak terpasang dgn baik seharusnya tidak dipakai Pasang termometer acuan (yang telah dikalibarasi) pada bagian tengah Pasang termometer yang akan dikalibrasi di bagian pinggir pipa manifold. KALIBRASI/PENGECEKAN KETEPATAN PENGUKURAN..2 Panaskan sistem retort/manifold uap sampai pada suhu proses (venting telah dilakukan dgn baik : keluarkan semua udara) Buka kran uap pada alat testing Biarkan termometer mencapai keseimbangan (memerlukan waktu 10-15 menit) Bandingkan pembacaan pada masingmasing termometer 11

KALIBRASI/PENGECEKAN KETEPATAN PENGUKURAN..2 Sesuaikan pembacaan skala : jika perlu kendorkan sekrup pada skala termometer atur (keatas/kebawah) sehingga skala sesuai dgn standar kencangkan kembali skala termometer lakukan pembacaan lagi : pastikan termometer bekerja dgn baik. Untuk keperluan identifikasi, beri tanda (pada tag ) pada setiap termometer dan tanggal kapan termometer tersebut distandarisasi. ALAT PENGENDALI SUHU Pada Operasi Retort Waktu proses (Pt) dihitung setelah CUT (Come Up Time), yaitu pada saat suhu retort =suhu proses=rt Selama proses (sesuai dengan process schedule) Suhu dipertahankan Harus dikendalikan : kran pengatur uap Kran pengatur uap : Bekerja dgn diaphragma (diaphragm-operated control value) Tipe air-to-open. Bersifat failsafe. (Jika ada kerusakan pada sumber udara, kran akan otomatis tertutup = menghindari suhu dan tekanan berlebih -berbahaya- di dalam retort). 12

ALAT PENGENDALI SUHU PV : Pilot Valve D : Diaphragma F : Flapper Valve N : Nozzle R : Reducing Valve S : Salve Seat retort Steam steam ALAT PENGENDALI SUHU 13

ALAT PENCATAT SUHU-WAKTU 1 Hasil pencatatam diamankan/dikunci Cantumkan peringatan tertulis : hanya personel wewenang boleh melakukan penyesuaian Gunakan dengan kertas Time-Temp Chart sesuai dgn persyaratan pabrik alat ALAT PENCATAT SUHU-WAKTU 5 - Time-Temp Chart Mempunyai ketelitian sekitar 1 o F (0,5 o C) : terutama pada sekitar suhu proses Pada sekitar suhu proses (10 o F atau 5.5 o C menjelang suhu proses) gradasi skala hendaknya < 2 o F (1.1 o C) Skala pada kertas chart harus cukup jelas: < 55 skala Farenheit per inchi atau < 12 skala Celcius per centimeter, terutama pada 20 skala F (11.1 skala C) menjelang suhu proses 14

ALAT PENCATAT SUHU-WAKTU 6 note Sebagaimana termometer penunjuk suhu, bola termometer untuk alat pencatat suhu/waktu ini juga harus dipasang pada lokasi yang tepat. Umumnya, termometer untuk alat pencatat suhu/waktu ini dipasang berdekatan/bersebelahan dengan termometer penunjuk suhu. PENGUKUR TEKANAN (PRESSURE GAUGES) Suhu retort = tekanan retort Suhu 121 o C = tekanan 15 psi (1psi = 6.9 kpa) Retort harus dilengkapi dgn pengukur tekanan (pressure gauges) : memantau tekanan di dalam retort (P total ) P total = P uap + P udara Alat pengukur tekanan memberikan info penting : tentang kemungkinan penyimpangan (berdasarkan pada penyimpangan tekanan) Alat pengukur tekanan mempunyai skala 2 psi. 15

PENUNJUK WAKTU (TIMING DEVICES) Waktu merupakan faktor kritis, terutama pada suhu tinggi. LR pada suhu 121.1 o C = 1 LR pada suhu 115 o C = 0,245 Kesalahan 1 detik pada 121.1 o C = kesalahan 4 detik pada 115 o C Penggunaan jam tangan sebagai alat penunjuk waktu pada proses termal merupakan praktek yang dilarang oleh USFDA. Alat penunjuk waktu yang diperkenankan adalah jam dinding (baik analog maupun digital) yang ketelitiannya dikalibrasi. Jam dipasang pada tempat yang mudah dilihat bagi operator : operator membaca waktu dengan tepat. Jika jam tidak mempunyai skala sampai detik, maka perlu ditambahkan faktor 1 menit sebagai faktor pengaman pada setiap pembacaan waktu. MASUKAN/SUPLAI UAP Uap masuk ke dalam retort melalui pipa yang cukup besar (dari bagian atas atau bawah) Arah uap masuk berlawanan dengan arah uap keluar (ventilasi) Ada alat pengendali tekanan uap (suhu proses dipertahankan konstan, ketelitian +- 1 F) Tekanan uap yang masuk ke retort tidak kurang dari 90 psi Tekanan uap yang rendah memperlama pemanasan awal (come-up time) Jika suplai uap dialirkan ke beberapa retort sekaligus, besarnya pipa uap harus diperhitungkan 16

PENYEBAR UAP/steam spreader 1. Lanjutan dari pipa uap ke dalam retort untuk meningkatkan penyebaran uap dalam retort 2. L > 30 Ft 2 masukan pipa ke penyebar uap 3. Letak lubang: 90 o di atas pipa 4. Jumlah lubang Ai = 1.5 sampai 2 (Ap) 90 Ket: Ai = luas penampang lubang Ap = luas penampang pipa uap PENYEBAR UAP Jumlah luas permukaan lubang-lubang pada penyebar uap = 1.5-2 luas permukaan pipa pemasukan uap Jumlah lubang pada penyebar uap Ukuran Diameter/ Ukuran Pipa Pemasukan Uap (inci) Lubang ( inci) 1 1.25 1.50 2 2.5 3/16 47-62 81-108 111-148 183-244 260-346 1/4 27-36 45-60 62-84 102-137 147-196 3/8-21-28 28-37 45-60 66-88 1/2-11-15 15-20 26-36 36-48 17

UKURAN PIPA SUPLAI UAP Ukuran Pipa Jumlah Retort Retort vertikal & Retort horizontal horizontal dengan L < 15 kaki dengan L > 15 kaki 1 2.0 inci 2-2.5 inci 2 2.5 inci 3-3.5 inci 3 3.0 inci 3.5-5 inci 4 3.5 inci 4-5 inci Ukuran pipa suplai uap yang terlalu kecil : 1. Menyebabkan fluktuasi suhu : terutama pada saat retort yang lain mulai di jalankan 2. CUT meningkat venting lebih lama Vent Katup dengan bukaan yang dapat dikendalikan untuk membuang udara dari dalam retort dan menggantikannya dengan uap sebelum proses termal dimulai dan dihitung waktunya Vent dipasang pada arah berlawanan dengan lubang masuknya uap ke retort Katup vent dapat dibuka lebar dan selalu dijaga agar tidak tersumbat Jika digunakan manifold, usahakan pipa manifold sependek mungkin dan tidak banyak lekukan 18

BLEEDER - membantu sirkulasi udara - membuang udara - harus selalu mengeluarkan uap selama proses - 1/16 inci untuk lubang termometer 1/18 inci untuk di retort : monitor uap - cek dan dicatat kondisinya setiap 15 menit -condensate bleeder pembuangan kondensat terdapat di bag bawah retort. BLEEDER bukan vent lubang pembuang udara yang masuk bersamasama uap berfungsi membuat sirkulasi uap di dalam retort mengarahkan uap agar melewati bola termometer (suhu yang ditunjukkan oleh termometer adalah betul-betul suhu uap di dalam retort) dipasang pada semua termometer pada retort horizontal ada bleeder berjarak 30 cm dari setiap ujungnya 19

BLEEDER pada retort horizontal ada bleeder berjarak 30 cm dari setiap ujungnya pada retort vertikal bleeder ada satu bleeder yang dipasang berlawanan arah dengan lubang masuknya uap harus selalu terbuka dan mengeluarkan uap terus menerus secara bebas harus dipasang pada posisi yang mudah dilihat operator bisa juga dipasang dibawah retort untuk membuat air yang terkondensasi PEMELIHARAAN PERALATAN INSTRUMENTASI Praktek/kebiasaan yang baik disarankan/ disyaratkan USDA) : Secara rutin setelah pemasangan atau pada setiap saat dimana kinerja instrumentasi dipertanyakan maka perlu dilakukan pengecekan dan kalibrasi Untuk memperpanjang umur peralatan dan menjamin bahwa peralatan berfungsi dengan baik, maka pemeliharaan rutin perlu dilakukan dengan baik. 20

SUPLAI UDARA DAN SISTIM KONTROL SUHU Suplai udara untuk sistem kontrol perlu dilengkapi dengan sistem filter : untuk menjamin kebersihan, kekeringan dan tekanan Uap air, minyak, pelumas, cairan kososif atau pun partikel pada udara menyebabkan terganggunya operasi peralatan kontrol menyebabkan kegagalan/penyimpangan/kerusakan peralatan. Recording controller Pipa utama pemasukan udara minimum 1/2 in 75-100 psi Udara masuk Reducing valve filter air Filter udara drain air drain 1. Kran/valve : Kran globe (globe valve) : hambatan tinggi cocok untuk mengontrol aliran udara dan air masuk ke retort tidak direkomendasikan untuk dipakai untuk aliran venting Kran gate (gate valve) : hambatan rendah/tidak ada cocok untuk mengontrol aliran venting 2. Bleeder : Memberikan sirkulasi uap dalam retort : distribusi panas Membuang kondensat jika dipasang di bag bawah retort Ukuran D 1/16 in - 1/4 in Dipasang pada tempat yang mudah diamati oleh operator 3. Maffler : dipasang untuk mengurangi keebisingan pastikan muffler tidak menggangu aliran uapdari bleeder/vent 4. Spreader lanjutan dari pipa uap, masuk ke dalam retort meningkatkan distribusi uap dalam retort harus ada untuk retort horisontal INSTRUMEN LAIN 21

INSTRUMEN LAIN 5. Water level indicator : sight glass/kaca pandang harus ada pada retor bertekanan 6. Pengukur/pengendali laju aliran (Flow control) penting untuk proses in-line sterilization ; aseptic processing waktu tinggal = laju aliran sterilisasi diukur pada partikel dgn laju tercepat (fastest moving particle) dikontrol dengan menggunakan timing/metering pump : fixed rate pump variable speed pump : harus dicegah terjadinya perubahan oleh org tak berwenang (dikunci dan diberi peringatan) Terimakasih 22