Rindu Sang Pemimpi. Rina Widowati

dokumen-dokumen yang mirip
1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Monolog Lelaki Merindukan Pulang Oleh Hasan Al Banna

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

Atau ada juga yang hanya di dalam kota. Ada yang ke Dufan, Water Boom, atau ke Puncak. kata Anti lagi.

Pemilik jiwa yang sepi

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

Oleh: Windra Yuniarsih

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Loyalitas Tanpa Batas

Susan Santika. Au Bain-Marie. Tinderwings. Au Bain-Marie. Oleh: SUSAN SANTIKA. Copyright 2014 by SUSAN SANTIKA. Penerbit.

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Tujuh Sahabat. Satu Bintang

Ayu Prameswary. Jazz. Hujan. Pierre. fortherosebooks

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

The Coffee Shop Chronicles

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Berlari. Nurlaeli Umar

PMS: Petuah Menulis Sukses

Alifia atau Alisa (2)

Sang Pangeran. Kinanti 1

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

dengan penuh hormat. rumah. mata.

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

Kata Mereka tentang KUMCER Pasir

Nyai Ontosoroh. Heny Marwati. Anak-Anak Bumi Manusia 3

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Bima MSV. Mimpi Haristo. Penerbit MSVdream

Tresno Bapak. Saya menghabiskan hari pertama untuk keliling kota bersama Big Bro, maklum

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Matahari dan Kehidupan Kita

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Sebening Air Mata Tuhan

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bab 1 : Lerodia, Desa Penambang Pharite

Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/ :46:33

Ramadan di Negeri Jiran

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Keputusan ini terpaksa kulakukan. Karena hanya itulah pilihan yang terbaik bagi Anwar, kata Burhan.

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

DAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

41 A. Menyampaikan Pesan Pendek

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Aku ada dengan dirinya kali ini bukan karena keinginanku. Bukan karena cinta. Bukan karena kenal. Namun ini kebetulan. Diriku berdiri di depan sini.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

My Love Just For You vol1

SUNFLOWERS. Saya lebih suka menghadap ke matahari.

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Kumpulan Cerpen proyek menulis. Kasih tak sampai. Buku LIMA

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu

Kisah Seorang GADIS. a novel by. P.S. Putri. Penerbit

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

Aludrea Bersuami Lima 13. Langut 76. Rahasia Putri Salju 87. Soto Ayam Pak No 91. Menunggu 100. Dua Cinta 105. Seperti Mama 108. Teh Manis Panas 116

Bagian Satu: Masa Pencarian Cahaya

Annyeong Haseyo... 1 Panggilan adik laki-laki kepada kakak laki-laki

Perjuangan Meraih Cita-cita

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

Kegiatan Sehari-hari

I Want Him... Di Jogjakarta, lahirlah anaknya yang ketujuh, anak perempuan, dan itulah aku. Setelah kehamilan ibu yang boleh

cinta lingkungan pelajaran 3

Sinopsis dan Naskah Film Pendek. Polisi Cilik

Belajar Memahami Drama

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

57 Lampiran - Lampiran

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Cinta itu datang tanpa pernah dapat ditebak. Dia seperti angin yang masuk kedalam pintu hati tanpa pernah menyapa pemiliknya.

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Transkripsi:

Rindu Sang Pemimpi Rina Widowati

Rindu Sang Pemimpi Copyright 2015 by Rina Widowati Desain Sampul: Yoyok Prasetyo Tata letak : Rina Widowati 2

Tak bisa lagi tergantikan letak tertinggi rasa syukurku kepada Tuhan yang Maha Mengerti dan Memberi. Terima kasih paling berarti untuk Mukti Ardi Wibowo, yang selalu tersenyum setiap melihatku menulis. Terima kasih sahabat segala cuaca, Desy Prihatin, yang juga merelakan lekukan wajahnya tergores tegas di sampul depan. Terima kasih Bulan Narasi 2014, yang menggelitikku untuk menulis novel. Terima kasih kepada keberanian. 3

Surga Kecil..5 Kafe Nuit..14 Secangkir Teh Hangat..36 Mencari Lubang Kunci..55 Kembali Bermimpi..81 Annemijn..87 Kejutan Blueberry Smoothie..127 Klervoyan..142 Energi Secangkir Caffe Latte..151 Bima..160 Theta, Alpha Dan Sepotong Lemon..167 Yang Nyata Hanya Sahabat..189 Akhir Meja Romantis..199 Jodoh Tak Bisa Dijangkau Nalar..210 Sang Pemimpi..227 4

Surga Kecil Ada-ada saja suara yang menandakan hari sudah pagi, bukan jam beker yang menjerit atau kokokan ayam jantan. Suara itu, suara gesekan sekelompok lidi menggaruk-garuk tanah berumput demi menyatukan daun-daun kering. Srek... srek... srek, suara itu segera disusul suara derik pintu dan sibakan gorden. Pagi, Non, suara gesekan sapu lidi terhenti sejenak menyapa seseorang yang baru membuka lebar pintu kamarnya. Pagi, mbak Sih, suara itu masih parau. Menguap sambil meregangkan kedua tangannya ke atas, ia menikmati kenyamanan meregangkan tubuh setelah bangun dari tidurnya yang panjang. Semalam, jam delapan, Daisy sudah memeluk guling dan tak berkutik. Daisy masih mengumpulkan tenaga untuk bangkit dari kursi di teras depan kamar. 5

Mungkin benar kata orang, terlalu lama tidur badan malah jadi malas. Atau, mungkin bukan perkara tidur terlalu panjang, lihat saja letak kamar itu. Seperti surga mungil yang selalu siap membuai manusia dalam kenyamanan. Kamar Daisy ada di bagian rumah belakang, langsung berhadapan dengan taman hijau dengan pohon mangga rindang. Di beberapa dahannya menancap mesra tanaman simbar menjangan, belum lagi pot-pot bunga mawar klasik yang tertata rapi di bawah lampu taman. Aroma melati melengkapi buaian mesra surga mungil itu. Mbak Sih dan sapu lidinya sudah selesai menunaikan tugas, itu tandanya Daisy juga harus bangkit, berjalan ke ruang keluarga dan menyapa tante Wina. Tak pernah bosan ia melalui ritual ini setiap pagi. Seperti biasa, tante Wina sudah menyiapkan teh hijau dan empat mangkuk bubur havermut. Satu untuk tante Wina sendiri, satu untuk om Bas, satu 6

untuk Daryl, anak tunggal tante Wina dan om Bas, dan satu lagi untuk Daisy tentunya. Tapi hari itu, Daryl sedang camping bersama temantemannya. Mungkin tante Wina lupa. Atau, bisa jadi ia terlalu fokus dengan rutinitas paginya. Daisy terpaksa menghabiskan dua mangkuk pagi itu. Sorry, sayang. Tante lupa kalau nggak ada Daryl. Nggak apa-apa, tante. Lagian aku laper banget, kok, Daisy berkata jujur, tak sekedar ingin menghibur tantenya. Lho, kok pagi-pagi udah laper banget? Pasti kamu begadang lagi, ya? Daisy cuma tersenyum sambil menjulurkan sedikit ujung lidahnya. Daisy malu kalau sampai tante Wina tahu ia tidur lebih awal dan bangun paling siang. Meskipun tante Wina memperlakukannya seperti anaknya sendiri, Daisy tetap tak bisa menghilangkan rasa sungkan. Dia merasa harus tahu diri. 7

Jarang sekali Daisy mengambil peran meskipun sekedar membantu tante Wina di dapur atau mencuci mobil om Bas. Sesekali pernah, dia ikut mengiris-iris tempe, tapi tante Wina justru tampak terganggu dengan kehadirannya di dapur. Kalau mencuci mobil om Bas, pernah beberapa kali, itu juga cuma membantu mengolor selang dan menyemprot mobil karena diminta om Bas. Ah, paling tidak aku membersihkan kamarku dan mencuci bajuku sendiri. Aku sama sekali tak keberatan dengan tugas kecilku. Semua itu tak seberapa dibandingkan penerimaan mereka kepadaku. Awal-awal Daisy tinggal di rumah tante dan omnya, dia tak mau keluar kamar. Bukan karena sedih merindukan papi-maminya yang jauh, tapi karena dia malu. Iya malu, karena Daisy merasa tak bisa mengerjakan pekerjaanpekerjaan rumah. Apalagi melihat Daryl yang masih SMA, dengan cekatan memperbaiki atap 8

bocor tanpa diminta tante Wina. Sepupunya itu seorang remaja SMA yang jarang berada di rumah. Cukup sering Daisy mendengar tante Wina mengomeli Daryl yang suka menginap di rumah temannya, tanpa ijin. Tante Wina juga sering mengeluh hobi Daryl memboroskan uang demi mendandani mobilnya. Tapi, Daisy tak melihat hal yang salah pada remaja laki-laki berusia tujuh belas tahun itu, ia remaja sempurna. Ia tak pernah mengeluh mencuci seragamnya ketika mbak Sih libur, ia juga selalu mencuci mobil ayahnya setelah ia mencuci mobilnya sendiri. Betapa Daisy menginginkan masa remaja seperti sepupunya itu. Kalau semalam Daisy tidur panjang dan nyaman, sebenarnya ia hanya melampiaskan kerinduannya kepada dekapan selimut dan pelukan guling. Sudah beberapa hari tubuhnya enggan menepati jam biologis untuk beristirahat. Ia paksakan pandangannya 9

mencermati layar monitor, hanya memandang layar tanpa menyentuh keyboard. Dia membaca lagi skripsinya yang sudah sempurna. Hard copy sudah ditandatangani oleh kedua dosen pembimbingnya. Mestinya, dia bisa tertidur lelap sepanjang tiga bulan ke depan sambil menunggu kepastian tanggal sidang. Dia tak bisa tidur bukan karena skripsi, bukan karena ia tegang menanti tanggal sidang, lalu ia tak mampu memejamkan mata. Itu bukan momen istimewa, semua mahasiswa semester akhir juga akan mengalami momen mendebarkan ketika memasuki sebuah ruangan dan berhadapan dengan dosen penguji. Dan, pada akhirnya sudah bisa ditebak, rasa lega akan datang bertubi-tubi. Ini lebih menegangkan dari suasana sidang skripsi. Ini hanya persoalan mimpi, yang tak bisa ditebak kapan dan mengapa mendatangi tidur lelap Daisy, kemudian membuatnya terjaga sampai pagi. 10