PERENCANAAN PROSES CAD PRODUK BERKEPALA BAUT UNTUK APLIKASI CAM DENGAN MENERAPKAN METODE TO CORNER

dokumen-dokumen yang mirip
AUTOCAD Pengertian CAD Kemampuan komputer mendukung aplikasi dalam bidang design: Siklus Hidup Produk :

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

PENGARUH KECEPATAN MAKAN PADA GERAKAN INTERPOLASI LINIER DALAM PROSES PEMESINAN MILLING CNC

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal.

OPTIMASI JALAN PAHAT DAN ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROSES PEMESINAN CNC LATHE PEMBUATAN PISTON MASTER CYLINDER REM SEPEDA MOTOR YAMAHA MENGGUNAKAN CAM

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

Bab II Teori Dasar Gambar 2.1 Jenis konstruksi dasar mesin freis yang biasa terdapat di industri manufaktur.

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Pendahuluan. Keyword : Semi automated manufacture, Make to order, CNC, Fixed Layout

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMASI JALAN PAHAT PROSES PEMESINAN CNC LATHE DAN ANALISA BIAYA PRODUKSI PEMBUATAN DEAD CENTER BERBANTUKAN CAD/CAM

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

Studi Eksperimental tentang Pengaruh Parameter Pemesinan Bubut terhadap Kekasaran Permukaan pada Pemesinan Awal dan Akhir

BAB II LANDASAN TEORI

TORSI ISSN : Jurnal Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Vol. IV No. 1 Januari 2006 Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI PPM APLIKASI FUNGSI G02 DAN G03 MESIN BUBUT CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal. 1-8 ISSN , e-issn

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 38-43

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR

PEMROGRAMAN CNC. Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin.

PEMBUATAN ADAPTER MILLING CNC MENGGUNAKAN CNC FANUC SERIES OI MATE TC BERBASIS SOFTWARE

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MAKALAH MANUFAKTUR 2 Dosen : Ir. Parman Sinaga MT. Disusun Oleh : Urfan Ramadhan :

ANALISIS PENGARUH CUTTING SPEED DAN FEEDING RATE MESIN BUBUT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA DENGAN METODE ANALISIS VARIANS

PENGARUH TEKNIK PENYAYATAN PAHAT MILLING PADA CNC MILLING 3 AXIS TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BERKONTUR

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA 22 TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN

2 Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 3 Departemen FISIKA FMIPA USU

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK CAM UNTUK MESIN CNC FREIS 3 SUMBU PADA AutoCAD

TE Pengantar Pemrograman Mesin NC

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BAB IV SIMULASI PROSES PERMESINAN

Disusun Oleh : BAIYIN SHOLIKHI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA JUNI 2012

TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS

MODIFIKASI MESIN BUBUT DENGAN PENAMBAHAN ALAT BANTU CEKAM UNTUK MEMBUAT KOMPONEN YANG MEMBUTUHKAN PROSES FREIS

PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT BAJA AISI 1045

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ANALISA SUMBU Z PADA PROSES KALIBRASI DAN PERGERAKAN MESIN CNC ROUTER

PENGARUH KECEPATAN POTONG TERHADAP TEMPERATUR PEMOTONGAN PADA PROSES PEMBUBUTAN

PENGARUH JUMLAH MATA SAYAT END MILL CUTTER MENGGUNAKAN KODE PROGRAM G 02 Dan G 03 TERHADAP KERATAAN ALUMUNIUM 6061 PADA MESIN CNC TU-3A

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :

Dasar Pemrograman Mesin Bubut CNC Type GSK 928 TE

MATERI PPM PEMROGRAMAN MESIN CNC INTERPOLASI MELINGKAR (FUNGSI G02)

Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Mesin Perkakas Konvensional

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Optimisasi Proses Freis dengan Nicholas Baskoro. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung

Gambar 2.1 Sumbu-sumbu pada mesin NC [9]

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli

LAPORAN TUGAS COMPUTER NUMERICAL CONTROL

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DARMA PERSADA BIDANG AJAR : PELATIHAN DESAIN MESIN DENGAN SOFTWARE CATIA BAGI SISWA SMK SE JAKARTA TIMUR

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING

BAB VI Mesin Shaping I

PERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN ABSTRACT

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

Pembuatan Benda Kerja Menggunakan Mesin Bubut CNC Fanuc Series Oi Mate TC Berbasis Software AutoCAD

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60

BAB I. Pengenalan Perangkat Lunak CAD/CAM dan Mastercam versi 9

B A B I I LANDASAN TEORI

Week 10 CAD/CAM & CIM

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

Transkripsi:

PERENCANAAN PRSES CAD PRDUK BERKEPALA BAUT UNTUK APLIKASI CAM DENGAN MENERAPKAN METDE T CRNER leh: HENRI VIKI BARAPA NRI. 5 24 4 Pembimbing I : RUD PENG, ST, MT NIP. 96684 9943 2 Pembimbing II : RMELS LUMINTANG, ST, MT NIP. 97422 5 3 ABSTRAK Dengan perkembanngan semakin pesat dunia komputerisasi yang bukan hanya sebagai alat bantu perkantoran sebagai pengganti mesin ketik namun juga dibidang disain grafis, olah data, animasi recording termasuk juga dalam bidang teknik Computer Aided Design (CAD). Hasil disain produk pemesinan dengan menggunakan CAD dapat diaplikasikan pada Computer Aided Manufacturing (CAM) untuk disimulasikan menjadi kerja proses pemesinan yang optimal, yaitu menggunakan komputer untuk melakukan pemrograman, pengarahan dan pengendalian peralatan produksi berdasarkan hasil disain produk tersebut. penelitian ini adalah bagaimana melakukan proses CAD pada produk berbentuk kepala baut dengan menggunakan software autocad sebagai suatu proses perencanaan dengan bantuan komputer. Tujuan penelitian ini merencanakan produk proses pemesinan freis dan mendapatkan gambar proses CAD dari produk yang direncanakan sebagai informasi untuk aplikasi CAM. Hasil yang didapat dari perencanaan ini, yaitu produk yang dijadikan obyek berbentuk kepala baut berukuran 5x5 mm, dan diperoleh informasi ukuran koordinat lintasan dari gerakan pahat freis tegak dalam memproses produk tersebut yang dapat dijadikan data kode geomeotik untuk aplikasi CAM dengan menerapkan metode To Corner. Kata Kunci: Perencanaan Proses CAD, Produk Berkepala Baut, Aplikasi CAM ABSTRACT Computer is not just, a replacement for a typewriter, but also in the scope of graphic design, process data, animated recording is including in the art Computer Aided Design (CAD). Results of product design using CAD can be applied in Computer Aided Manufacturing (CAM) to simulate the machining process to work optimally, in using a computer to do programming, directing and controlling the production equipment based on the design of the product. This research is a study on how to simulate the process of CAD in shaping head bolt using AutoCAD software as a planning process. The purpose of this study is to plan

machining processes using shaping machine to get the CAD drawings as information for CAM applications. The results of this planning, the product is used as an object shaped head bolts (size 5x5 mm, and the size of the coordinates information obtained from motion trajectories Freis chisel upright in processing these products can be geomeotik code data for CAM applications by applying To Corner. Keywords: CAD Planning Process, Product Head Bolts, for CAM. I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Dengan perkembangan semakin pesat dunia Komputerisasi yang bukan hanya sebagai alat bantu perkantoran sebagai pengganti mesin ketik namun juga dibidang disain grafis, olah data, animasi recording termasuk juga dalam bidang teknik Computer Aided Design (CAD). Hasil disain produk pemesinan dengan menggunakan CAD dapat diaplikasikan pada Computer Aided Manufacturing (CAM) untuk disimulasikan menjadi kerja proses pemesinan yang optimal, yaitu menggunakan komputer untuk melakukan pemograman, pengarahan dan pengendalian peralatan produksi berdasarkan hasil disain produk tersebut. Proses pemesinan (aplikasi) yang dapat dilakukan pada CAM, yaitu gurdi, Bubut, freis multy tool. Sehubungan dengan itu, ada keinginan untuk melakukan perencanaan proses CAD untuk produk berkepala baut, sehingga didapatkan informasi lintasan ukuranukuran koordinat dari gerakan pahat freis tegak sebagai data geometrik yang dapat dilakukan simulasi pada aplikasi CAM dengan menerapkan metode To Corner..2 Rumusan Masalah Masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana melakukan proses CAD pada produk berbentuk kepala baut dengan menggunakan software autocad sebagai suatu proses perencanaan dengan bantuan komputer..3 Tujuan Perencanaan Tujuan perencanaan penulisan ini adalah:. Merencanakan produk proses pemesinan freis. 2. Mendapatkan informasi ukuranukuran koordinat lintasan dari gerakan pahat freis tegak sebagai kode geometrik untuk simulasi aplikasi CAM..4 Batasan Masalah Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah dan jelas, perlu adanya pembatasan masalah yang dibatasi pada beberapa hal berikut :. Produk yang direncanakan untuk proses CAD, yaitu produk berbentuk kepala baut dengan ukuran kunci 5 mm dan ketebalan 5 mm. 2. Proses CAD dari produk yang direncanakan menggunakan software autocad. 3. Aplikasi proses pemesinan yang dilakukan dibatasi pada proses mengefreis tegak. 4. Metode yang dipilih untuk memperoleh ukuran koordinat lintasan dari gerekan pahat freis untuk aplikasi CAM menerapkan metode To Corner..5 Manfaat Penulisan. Hasil penulisan ini dapat memberi manfaat yang berguna, untuk:. Memberikan pengetahuan cara mengambar teknik dengan bantuan komputer menggunakan software autocad. 2

2. Memahami proses pemesinan freis tegak. 3. Mengetahui cara membuat informasi untuk aplikasi CAM. II. LANDASAN TERI 2. Pengertian Computer Aided Design (CAD) CAD meupakan bagian dari system manufaktur yang banyak digunakan dewasa ini. CAD singkatan dari Computer Aided Design, adalah proses merancang gambar benda kerja dengan bantuan komputer untuk memecahkan problemproblem disain. (http://tutorialautocad.blogspot.com/9/ /pengertian-autocad.html) Perkembangan sistem otomatisasi. Computer Aided Design (CAD) Menggunakan komputer untuk membatu design produk 2. Computer Aided Manufacturing (CAM) Menggunakan komputer untuk melakukan pemrograman 3. Computer Numerical Control (CNC) Menggunakan komputer untuk mengendalikan operasional mesin 4. Computer Aided Production Planning (CAPP) Menggunakan computer untuk perencanaan produksi 5. Industrial Robotic Penggunaan tenaga robot dalam dunia industri 6. Flexible Manufacturing System (FMS) Kumpulan dari komputer mesin CNC, yang mengendaliakan workstation (stasiun kerja) yang terkoneksi secara otomatis oleh system pengendalian material dan dikontrol oleh komputer pusat. Aplikasi CAD di Dunia Manufaktur. Untuk Perancangan Mesin (Manufaktur) o Industri tomotif o Industri Pesawat Terbang o Industri Alat Rumah Tangga o Industri Permesinan o Industri Alat Pertanian. 2. Untuk Arsitektur, Engineering, Kontruksi o Perancangan Arsitektur o Perancangan Teknik Sipil o Pemetaan. 3. Untuk Perancangan Elektronik o Printed Circuit Board (PCB) o Computerized Testing o Integrated Circuit (IC) 4. Bidang Lain o Industri Film o Design Tekstil o Reklame 2.2 Proses Mengefreis (Milling) Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis. Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin freis atau biasa juga disebut mesin Milling. Mesin freis adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu pemesinan permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin freis dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus. Proses freis adalah proses yang menghasilkan chips (geram). freis 3

menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan. Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin freis dimulai dengan mencekam benda kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya. (Rochim, 4) 2.3 Kode Program Geometrik Numerical Control / NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan di media penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik 2.4 Kode G Beberapa kode lintasan dan mesin dapat dibuat untuk diedit pada CAM menjadi program suatu poses pemesinan. Adapun kode G yang sering digunakan pada aplikasi CAM adalah: G = Gerak tanpa pemakan G = Gerak pemakanan lurus (horizontal, vertical dan diagonal) G2 = Gerak pemakanan melingkar searah jarum jam (cw) G3 = Gerak pemakanan melingkar berlawanan jarum jam (ccw) G4 = Kompensasi radius pahat batal G42 = Identifikasi lintasan pahat batal G64 = Fungsi penyetelan kondisi pahat dengan titik referensi. 2.5 Perhitungan Titik Bantu ang dimaksud dengan perhitungan titik bantu adalah titik-titik tujuan atau akhir dari gerakan lintasan pahat freis yang diperhitungkan pada kontur benda kerja. Dimana koordinatnya harus dihitung dengan menggunakan aljabar biasa dan trigonometri. Dari hasil perhitungan titik Bantu tersebut, maka dengan mudah dibuat program aplikasi CAM. Program tersebut dapat dilakukan dengan metode, yaitu: Metode To Corner Metode ini displikasikan untuk mengefreis membuat benda kerja persegi (segi tiga, segi empat dsb). Artinya lintasan pahat freis hanya didefinisikan kearah memanjang, melintang dan diagonal dari benda kerja. Dari gambar 2. diketahui, dan r. Hendak dicari 2. Untuk mendapatkan harga yang dimaksud tersebut yaitu: r S sin 3 r r S cos3 cos3 sin 3 2 r L r r r L cos3 sin 3 + L 2 2 Gambar 2. Aplikasi CAM Metode To Corner (Poeng, ) r r 3 III. METDE PENELITIAN 3. Prosedur Penelitian Tugas akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan struktur + 4

pelaksanaannya dengan prosedur penelitian seperti pada gambar 3.. 5 MULAI Tahap Persiapan Penentuan Produk Proses CAD Proses CAD Apakah Memenuhi Aplikasi CAM? A Informasi Simulasi Aplikasi CAM SELESAI Gambar 3. Diagram Alir Prosedur Penelitian TIDAK Gambar 3.2 Produk Pemesinan Freis Tegak Bentuk Kepala Baut Data yang digunakan untuk merencanakan proses CAD, adalah sebagai berikut: Produk Material 7 = Kepala Baut = Pelat Baja 7x7x5 mm Jari-jari pahat = 5 mm Posisi tinggi pahat = 3 mm Posisi jarak sumbu x titik referensi ke ujung benda kerja = mm Posisi jarak sumbu y titik referensi ke ujung benda kerja = mm Posisi jarak sumbu x titik referensi ke pahat = mm Posisi jarak sumbu y titik referensi ke pahat = mm. Untuk lebih jelasnya posisi awal proses CAD penyetelan kondisi pahat freis, benda kerja dan titik referensi dapat dilihat pada gambar 3.3. 3.2 Pengolahan Data 3.2. Perencanaan Produk Proses CAD Produk proses CAD yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini yaitu produk berbetuk kepala baut yang merupakan hasil proses pemesinan freis tegak yang banyak dijumpai di pasaran. Adapun produk tersebut direncanakan seperti pada gambar 3.2. Gambar 3.3 Posisi Awal Proses CAD 3.4. Perencanaan Proses CAD Dalam perencanaan proses CAD untuk produk berbentuk kepala baut, 5

direncanakan aplikasi CAM dengan menerapkan metode To Corner. Diterapkan metode ini karna bentuk benda kerja dapat dilintasi tool (pahat freis tegak) hanya didefinisikan kearah memanjang, melintang atau diagonal dari benda kerja yang akan diproses. Metode ini, pengukurannya berdasarkan titik pusat pahat freis sebagai acuannya dengan mode ukuran penulisan aplikasi CAM dapat dilakukan mode ukuran absolut. Fungsi Penyetelan Kondisi Pahat Berdasarkan gambar 3.3, diperoleh informasi posisi pahat freis di titik bantu dan titik referensi sebelum melakukan proses, yaitu: = mm = mm = 3 mm. Gerak Tanpa Pemakanan Geraka tanpa pemakanan, yaitu gerak pahat freis yang melakukan proses tanpa melakukan proses pengerjaan pada benda kerja. Pada perencanaan ini pahat freis melalui titik bantu dan titik bantu yang diukur melalui titik referensi seperti pada gambar 3.5. Gambar 3.5 Gerak Tanpa Pemakanan Pahat Freis Berdasarkan gambar 3.5, diperoleh informasi ukuran untuk gerakan pahat freis tanpa pemakanan melintasi titik bantu menuju titik bantu, yaitu: = mm = 5 mm = 3 mm. Gerak Pemakanan Geraka dengan pemakanan, yaitu gerak pahat freis yang melakukan proses pengerjaan pada benda kerja. Pada perencanaan ini pahat freis melalui titik bantu, titik bantu 2, titik bantu 3, titik bantu 4, titik bantu 5, titik bantu 6, titik bantu 7, titik bantu 8 dan kembali ke titik bantu, yang diukur melalui titik referensi. Secara keseluruhan seperti diperlihat pada gambar 3.6. 7 8 6 57.4 75 5 2 4 3 5 5 7 & 8 & 6 2 & 5 3 & 4 Gambar 3.6 Pemakanan Pahat Freis dari Titik Bantu sampai Titik Bantu 8 Berdasarkan gambar 3.6, diperoleh informasi ukuran untuk gerakan pahat freis, sebagai berikut: Pemakanan melintasi titik bantu menuju 2, yaitu: = 57.4 mm = 5 mm Pemakanan melintasi titik bantu 2 menuju 3, yaitu: = 75 mm = mm Pemakanan melintasi titik bantu 3 menuju 4, yaitu: = 75 mm = 57.4 mm Pemakanan melintasi titik bantu 4 menuju 5, yaitu: = 57.4 mm = 75 mm 57.4 66 6

Pemakanan melintasi titik bantu 5 menuju 6, yaitu: = mm = 75 mm Pemakanan melintasi titik bantu 6 menuju 7, yaitu: = 5 mm = 57.4 mm Pemakanan melintasi titik bantu 7 menuju 8, yaitu: = 5 mm = mm Pemakanan melintasi titik bantu 8 menuju, yaitu: = mm = 5 mm Gerakan Akhir Proses Gerakan ini merupakan gerakan pahat akan kembali ke posisinya dengan melakukan tanpa pemakanan pada benda kerja karena telah menjadi produk yang dikehendaki. Pada perencanaan ini pahat freis melalui titik bantu dan titik bantu yang diukur melalui titik referensi seperti pada gambar 3.7 dan 3.8. o Gerak Pahat Freis Akhir Pemakanan 7 8 5 57.4 6 75 5 2 4 3 7 & 8 & 6 5 57.4 75 2 & 5 3 & 4 Gambar 3.7 Gerak Akhir Proses Pahat Freis pada Titik Bantu Berdasarkan gambar 3.7, diperoleh informasi ukuran untuk gerakan pahat freis untuk mengakhiri proses tanpa pemakanan pada titik bantu, yaitu: = mm = 5 mm = 3 mm. o Gerak Pahat Freis dari Titik Bantu ke Titik Bantu Gambar 3.8 Gerak Akhir Proses Pahat Freis dari Titik Bantu ke Titik Bantu Berdasarkan gambar 3.8, diperoleh informasi ukuran untuk gerakan pahat freis untuk kembali ke posisinya semula dengan tanpa pemakanan melintasi titik bantu menuju kembali ke titik bantu, yaitu: = - mm = - mm = 3 mm. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang didapatkan dari penelitian perencanaan proses CAD (Computer Aided Design) produk berkepala baut untuk aplikasi CAM (Computer Aided Manufacturing) dengan menerapkan metode To Corner, adalah sebagai berikut:. Benda kerja yang digunakan untuk proses pemesinan dengan freis tegak untuk aplikasi CAM yaitu pelat baja berukuran 7x7x5 mm. 2. Benda kerja tersebut direncanakan akan diproses menjadi produk berbentuk kepala baut berukuran 5x5 mm. 7

3. Proses CAD yang dilakukan dengan menggunakan software autocad untuk mengetahui ukuran lintasan dari gerakan pahat freis dalam memproses produk berkepala baut berdasarkan asumsi posisi pahat freis dan titik referensi terhadap benda kerja yang ditetapkan. Hasil dari proses CAD ini dapat digunakan sebagai informasi berupa ukuranukuran koordinat tiga dimensi lintasan dari gerakan pahat freis tegak dalam memproses produk berkepala baut yang dapat dijadikan data kode geomeotik untuk aplikasi CAM selanjutnya dengan menerapkan metode To Corner. 4.2 Hasil Pengolahan Data Dari pengolahan data perencanaan proses CAD untuk pembuatan produk berbentuk kepala baut dengan proses pemesinan freis tegak, diperoleh hasil proses CAD yang telah dilakukan dapat dijadikan data informasi berupa ukuran yang hendak dilakukan aplikasi CAM selanjutnya, seperti diperlihatkan pada tabel 4.. Tabel 4. Lintasan Pahat Freis Proses CAD Produk Kepala Baut Lintasan Koordinat Pahat Freis G-Code -P 3 G64 P- 5 - G - - -5 G -2 57.4 - - G 2-3 75 - G 3-4 - 57.4 - G 4-5 57.4 75 - G 5-6 - - G 6-7 5 57.4 - G 7-8 - - G 8-5 - G - - 3 G - - - - G 4.3 Pembahasan Dari perencanaan proses CAD pada produk berbentuk kepala baut yang dapat diaplikasikan pada CAM dengan pemesinan freis tegak, pembahasannya sebagai berikut:. Sebenarnya informasi ukuran koordinat pada setiap lintasan dari gerakan pahat freis dapat dilakukan perhitungan dengan aljabar matematika trigonometri, akan tetapi memerlukan kepastian dan perhitungan secara benar. 2. Jika menggunakan software autocad, informasi ukuran koordinat secara langsung dapat diperoleh dengan menggunakan fasilitas garis ukuran dan tidak memerlukan perhitungan. 3. Hasil yang didapat dengan menggunakan software untuk proses CAD yaitu memberikan beberapa keuntungan: o Lebih cepat dan lebih akurat o Relatif lebih aman o Kinerja perhitungan yang berulang-ulang dapat dihindari o Mudah untuk berfikir o Dapat dengan mudah berkomunikasi o Hasil dari obyek dapat disimpan. 4. Hasil proses CAD pada produk berbentuk kepala baut, yaitu berupa informasi ukuran koordinat sebagai data kode geometrik (Tabel 4.) yang dapat dibuat aplikasi CAM sederhana dengan menerapkan metode To Corner tanpa menggunakan kode mesin (M-Code) dan aturan-aturan lainnya yang berhubungan dengan automatik pemesinan, yaitu: G64 3 G 5 3 G -5 4 G 57.4 5 G 75 6 G 8

7 G 5 57.4 8 G 9 G 5 G 3 G - - V. PENUTUP 5. Kesimpulan Hasil proses CAD (Computer Aided Design) pada produk berbentuk kepala baut yang dapat diaplikasikan pada CAM (Computer Aided Manufacturing) dengan menerapkan metode To Corner, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:. Produk yang dijadikan obyek untuk proses CAD, yaitu produk berbentuk kepala baut berukuran 5x5 mm dan aplikasi proses pemesinan yang digunakan membuat produk tersebut dengan proses mengefreis tegak. 2. Hasil dari proses CAD berupa informasi ukuran koordinat lintasan dari gerakan pahat freis tegak dalam memproses produk berbentuk kepala baut yang dapat dijadikan data kode geomeotik untuk aplikasi CAM dengan menerapkan metode To Corner. 3. Perlu dilakukan proses CAD dengan menggunakan sofeware yang lain selain AutoCAD DAFTAR PUSTAKA Infotek, S.2. Menguasai AutoCAD, Wahana Komputer, Semarang. Poeng, R.. Bahan Kuliah CAD/CAM, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsarat, Manado. Rochim, T. 4. Proses Pemesinan, Laboratorium Teknik Produksi Mesin ITB Bandung. Soemantri, S. 2. Perkembangan Aplikasi CAD/CAM di Industri, Teknik Mesin ITB Bandung. http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/s earchkatalog/byid/33555 http://tutorialautocad.blogspot.com/ 9//pengertian-autocad.html 5.2 Saran Perencanaan proses CAD ini belum sempurna. Saran yang diberikan untuk pengembangan ini adalah:. Dapat dilakukan pengembangan lenih lanjut untuk menerapkan aplikasi CAM dengan mempertimbangkan kode mesin automatik (M-Code), sehingga diperoleh perncanaan yang lebih akurat. 2. Perlu dilakukan proses CAD untuk menggunakan obyek produk lain dan menerapkan aplikasi CAM metode lain seperti Radius Tool Compensation, Follow Elemen dan Multy Tool, agar mampu untuk proses CAD produk kerja lainnya denagn metode yang berbeda. 9