PENGARUH PENGGUNAAN GAMES METHOD OF ENVIRONMENT (GMOE) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN PKN MATERI ORGANISASI LINGKUNGAN MASYARAKAT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA 1

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS KONSEP SIFAT BANGUN DATAR

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY

Yekti Fajar Hutami, Amir, Hadiyah.

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

BAB III METODE PENELITIAN

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

PENGARUH MODEL KOOPERATIF CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Group Investigation (GI), hasil belajar IPA, Science Learning Result

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS DIPONEGORO, COLOMADU, KARANGANYAR

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKN

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

PRESTASI BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT MAPPING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

PENGARUH PENERAPAN MODEL ACCELERATED LEARNING TIPE MASTER TERHADAP PENCAPAIAN NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

Pengaruh Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition Terhadap. apabila hasil belajar Bahasa Indonesia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SD

SKRIPSI. Oleh: PRISKILA DWINANDO MARINDASARI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman


KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN COURSE REVIEW HORRAY TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Elementary Education

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEKNIK CATATAN TULIS DAN SUSUN DALAM PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI POKOK BUNYI DI SMP NEGERI 1 MOJOKERTO

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

THE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN GAMES METHOD OF ENVIRONMENT (GMOE) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Yohan Mahendra 1), Siti Kamsiyati 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail: jjoestar.mahendra@gmail.com Abstract: The purpose of this research is to find out the effect of the use of Games Method of Environment (GMOE) on the science learning achievment in natural change and natural resources relation in 5th grade students of elementary school III target area Matesih, Karanganyar academic year 2012/2013. This research is quantitative research the type of experiment using method of Quasi Experimental Design. Design of this research was the Control Group Pre-test Post-test. The population of this research was all of 5th grade students of elementary school III target area Matesih, Karanganyar academic year 2012/2013. Cluster Random Sampling technique was used to take the sample. The data collection technique through observation, documentation and test. The data analysis technique was used pre-requirement test and hypothesis test. To pre-requirement test consist of normality test with chi-squared method and homogeneity test with Bartlett method. Based on the results of the analysis of the t-test shows t hitung > t tabel (-0,54 > 2.00030), so that H 0 is accepted. Therefore there are positive significant effect on the science learning achievement of fifth grade who were taught by Games Method of Environment (GMOE). The conclusion of this research there was a positive significant effect on the science learning achievment in natural change and natural resources relation of student who were taught by Games Method of Environment (GMOE) is better than students who were taught by cooperative learning type STAD. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan Games Method of Environment (GMOE) terhadap hasil belajar IPA dalam materi perubahan yang terjadi di alam dan hubunganya dengan sumber daya alam pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-dabin III Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis eksperimen menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Design penelitian yang digunakan adalah Control Group Pre-tets Post-test. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri sedabin III Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. Cluster Random Sampling digunakan dalam pengambilan sampel. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji prasyarat analisis data dan uji hipotesis. Untuk uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan metode chi-kuadrat dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Berdasarkan hasil analisis terhadap uji t menunjukkan t hitung > t tabel (-0,54 > 2,00030), sehingga H 0 diterima. Dengan demikian terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V yang diajar menggunakan Games Method of Environment (GMOE). Simpulan penelitian ini adalah hasil belajar IPA dalam materi perubahan yang terjadi di alam dan hubunganya dengan sumber daya alam pada siswa yang diajar dengan Games Method of Environment (GMOE) lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kata kunci: game method of environment, hasil belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan di Sekolah Dasar. Pembelajaran IPA memerlukan keterampilan siswa guna menemukan sejumlah konsep-konsep yang dipelajari, sehingga peran aktif dari siswa sangat dibutuhkan. IPA merupakan ilmu yang membahas tentang fakta dan gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadian pembelajaran IPA tidak hanya menyuguhkan teori belaka. Menurut Sukarjo, dkk. Menyatakan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari a- lam dengan segala isinya, atau secara sederhana merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam (2005: 1). Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep dari mata pelajaran IPA. Hal tersebut disebabkan karena metode pembelajaran yang dilakukan guru masih monoton dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct instruction) dan tidak tepatnya metode yang digunakan guru dalam memberikan materi IPA, adanya pandangan bahwa IPA merupakan pelajaran yang sulit, kurang minat siswa dalam mempelajari IPA. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus maka siswa akan cenderung pasif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran di dalam kelas menjadi kurang efektif dan siswa kurang mampu menerima materi yang disampaikan oleh guru. GMOE merupakan metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk ikut berpartisipasi aktif dalam belajar. Metode ini memiliki banyak permainan yang dapat diguna- 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

kan sebagai alternatif untuk mengembangkan pengetahuan dan keaktifan siswa. Nirarita (2003), Bermain merupakan kegiatan paling disukai anak anak dapat dipakai sebagai sarana untuk untuk mencapai tujuan, dengan mempergunakan cara cara dan halhal yang sudah anak kenal, sehingga akan lebih mudah mengkomunikasikan pesan-pesan yang diinginkan (hlm. 33). Jonny (2002), mengemukakan bahwa, Suasana gembira dan pengalaman yang diperoleh anak anak selama bermain akan menimbulkan bekas yang lebih dalam dari pada pemberian pesan dalam suasana yang tegang dan asing bagi mereka (hlm: 33). Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh GMOE adalah permainan menumbuhkan kegembiraan dan tidak melelahkan dalam belajar, kompetisi dan ingin menang dirasakan oleh para peserta, dapat menggunakan alat-alat yang mudah didapatkan di daerah setempat serta murah dan mudah didapat, hadiah bagi pemenang dirasakan langsung, penilaian bersama oleh para pengamat dan pemain. Tahapan games method of environment atau permainan lingkungan hidup berjudul Secukupnya Saja: 1. Siapkan alat dan bahan berupa: - kerikil/kacang/permen - meja/kotak 2. Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok yang beranggota 4-5; 3. Siswa berbaris menurut kelompoknya masing-masing; 4. Guru meminta siswa setiap kelompok melewati halang rintang yang telah dibuat untuk mengambil permen yang ada diseberangnya; 5. Cara pengambilan permenya harus satu demi satu; 6. Tunggulah sampai semua siswa selesai mengambil semua permen yang telah disediakan; 7. Kemudian guru menjelaskan bahwa permen tersebut diibaratkan hasil alam yang terdapat disekitar kita (misal ikan di dalam kolam atau sungai, rusa di hutan, pohon, dll sesuai situasi) dan para siswa itu diibaratkan penduduk kampung yang memanen hasil alam tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka. 8. Setelah permainan tersebut siswa diberi tugas kelompok tentang sumber daya macam-macam sumber daya alam 9. Perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (hlm. 87-89). METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Sedabin III Kecamatan Matesih, Karanganyar. Subjek penelitian adalah siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 6 bulan yaitu dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi exsperimental research) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel. Penelitian ini menggunakan desain Control Group Pre-test Post-test, dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, ke-mudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol diberi perlakuan berupa model pembelajaran yang berbeda. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010: 102). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V semester II SD Negeri Se-dabin III Kecamatan Matesih, Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. Sedangkan Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 104). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas V SD Negeri Se-dabin III Kecamatan Matesih, Karanganyar tahun ajaran 2012/2013 yang diambil tiga SD sebagai kelas kontrol, kelas eksperimen dan kelas uji coba. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dimana sampel dipilih dalam kelompok-kelompok tertentu secara random. Sebelum instrumen penelitian dapat digunakan kepada sampel, maka diteliti terlebih dahulu kualitasnya melalui uji coba. Dari hasil ujicoba, dihitung validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran soal. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal. Rumus untuk mengukur vali-

ditas instrumen adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Untuk menguji reliabilitas soal tes menggunakan rumus KR-20. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data meliputi uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji keseimbangan dan uji hipotesis. Sebagai langkah awal dilaksanakan pre-test untuk melakukan uji keseimbangan dengan menggunakan uji t. Setelah diberi perlakuan, kemudian dilaksanakan post-test. Untuk uji normalitas menggunakan metode chi-kuadrat, uji homogenitas menggunakan metode bartlett. Untuk uji hipotesis digunakan uji-t. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Games Method of Environment (GMOE) untuk kelas eksperimen, dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas kontrol. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA. HASIL Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas soal diketahui r tabel Product moment pada taraf signifikasi 5% dengan n = 32 adalah 0,349. Soal yang valid kriterianya adalah jika rhitung> rtabel. Uji validitas instrument tes uji coba awal yang berbentuk pilihan ganda se-banyak 50 butir soal menunjukkan 41 soal valid dan 9 soal tidak valid. Hasil uji reliabilitas terhadap 50 soal uji coba menggu-nakan KR-20 dengan n-32 pada taraf sig-nifikasi 5% diperoleh = 0,81. Karena 0,7 maka instrument tes tersebut dapat disimpulkan reliabel. Untuk uji daya beda soal diketahui 15 soal dengan daya beda jelek, 4 soal dengan daya beda cukup baik, 6 soal dengan daya beda baik, dan 25 soal dengan daya beda baik sekali. Berdasar hasil uji indeks kesukaran terhadap 50 soal uji coba tes, diperoleh 7 soal mudah, 40 soal sedang dan 3 soal sukar. Soal yang kesukarannya terlalu sukar atau terlalu mudah tidak dipakai atau perlu direvisi. Dari uji validitas, uji reliabilitas, uji daya beda, dan uji tingkat kesukaran soal, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 41 soal yang valid dan 9 soal yang masuk dalam kriteria tidak valid yaitu soal nomor 4, 6, 31, 37, 40, 41, 43, 44, dan soal nomor 48. Agar dapat dipakai lagi untuk mengetahui kemampuan kelompok eksperimen dan kontrol maka soal-soal yang tidak valid tersebut direvisi kembali. Hasil pre-test kelompok eksperimen dapat dideskripsikan pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen 1 38 44 2 6,66% 2 43 51 5 16,66% 3 52 58 8 26,66% 4 59 65 6 20,00% 5 66 72 6 20,00% 6 73 79 3 10,00% Jumlah 30 100,0% Berdasar data hasil pre-test kelompok eksperimen, nilai terendah siswa adalah 38, sedangkan nilai tertingginya adalah 78. Dari total hasil keseluruhan data diperoleh rata-rata nilai hasil pre-test siswa kelompok eksperimen adalah 59,2. Hasil pre-test kelompok kontrol dapat dideskripsikan pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test Kelompok 1 32 39 2 6,25% 2 40 47 5 15,625% 3 48 55 10 31,25% 4 56 63 6 18,75% 5 64 71 5 15,625% 6 72 79 4 12,50% Jumlah 32 100,0% Berdasar data hasil pre-test kelompok kontrol, nilai terendah siswa adalah 32, sedangkan nilai tertingginya adalah 78. Dari total hasil keseluruhan data diperoleh rata-rata nilai hasil pretest siswa kelompok eksperimen adalah 56,25. Uji keseimbangan diambil dari nilai pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yang disajikan dalam tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Keseimbangan dengan Uji t-test Kelompok t hitung t tabel Keterangan Eksperimen dan -0,54 2,00030 H 0 diterima

Pada uji keseimbangan dengan uji t diatas thitung adalah -0,54 dan ttabel adalah 2,00030 dengan DK = t I t < 2,00030 atau t > 2,00030 dan t hitung = -0,54 atau -2,00030 < -0,54 < 2,00030. Sehingga diterima karena thitung berada di antara -2.00030 sampai 2.00030 dan bukan anggota daerah kritik. Dengan demikian kedua sampel (eksperimen dan kontrol) tersebut dapat disimpulkan mempunyai kemampuan awal yang sama. Berdasar data di atas, maka dilakukan uji normalitas hasil pre-test menggunakan chikuadrat, hasil uji tersebut dideskripsikan pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-test dengan Chi-kuadrat Kelompok Keterangan Eksperimen 0,654 7,815 H 0 diterima 1,959 7,815 H 0 diterima Berdasar uji normalitas hasil pre-test dengan chi-kuadrat, untuk kelas eksperimen diperoleh xhitung sebesar 0,654 dan xtabel sebesar 7,815. Dan untuk kelas kontrol xhitung sebesar 1,959 dan xtabel sebesar 7,815. Sehingga dapat disimpulkan sampel dari kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas hasil pretest dilakukan dengan uji bartlett, selengkapnya dideskripsikan dalam tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Nilai Pre-test dengan Bartlett Kelompok x hitung x tabel Keterangan Eksperimen dan 0,553 3,841 H 0 diterima Dari hasil uji homogenitas di peroleh xhitung sebesar 0,553, dan xtabel diketahui 3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua populasi berasal dari populasi yang homogen karena xhitung < xtabel atau 0,553 < 3,841. Setelah pemberian tindakan menggunakan Games Method of Environment (GMOE) pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelompok kontrol, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data hasil post-test siswa. Hasil post-test kelompok eksperimen dapat dideskripsikan pada tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen 1 44 51 2 6,66% 2 52 59 4 13,33% 3 60 67 8 26,67% 4 68 75 6 20,00% 5 76 83 5 16,67% 6 84 91 5 16,67% Jumlah 30 100,0% Berdasarkan data hasil post-test kelompok eksperimen, nilai terendah siswa adalah 44, dan nilai tertingginya adalah 90. Dari keseluruhan data di atas, rata-rata nilai hasil posttest siswa kelompok eksperimen adalah 69,63. Hasil post-test hasil belajar IPA pada materi perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan sumber daya alam pada kelompok kontrol dapat dideskripsikan pada tabel 7 sebagai berikut: Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok 1 36 43 3 9,375% 2 44 51 3 9,375% 3 52 59 8 25,00% 4 60 67 7 21,875% 5 68 75 6 18,75% 6 76 83 5 15,625% Jumlah 32 100,0% Dari data hasil post-test kelompok kontrol, nilai terendah siswa adalah 36, dan nilai tertingginya adalah 82. Dari keseluruhan data di atas, rata-rata nilai hasil post-test siswa kelompok kontrol adalah 61,75. Berdasar data di atas, maka dilakukan uji normalitas hasil post-test menggunakan chikuadrat, hasil uji tersebut dideskripsikan pada tabel 8. Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest dengan Chi-kuadrat Kelompok Keterangan Eksperimen 4,191 7,815 H 0 diterima 4,981 7,815 H 0 diterima Berdasar uji normalitas hasil posttest dengan chi-kuadrat, untuk kelas eksperimen diperoleh xhitung sebesar 4,191 dan xtabel sebesar 7,815. Dan untuk kelas kontrol xhitung sebesar

4,981 dan xtabel sebesar 7,815. Sehingga dapat disimpulkan sampel dari kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas hasil post-test dilakukan dengan uji bartlett, selengkapnya dideskripsikan dalam tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Nilai Post-test dengan Bartlett Kelompok x hitung x tabel Keterangan Eksperimen dan 0,086 3,841 H 0 diterima Dari hasil uji homogenitas di peroleh xhitung sebesar 0,086, dan xtabel diketahui 3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua populasi berasal dari populasi yang homogen karena xhitung < xtabel atau 0,553 < 3,841. Hasil uji hipotesis data dengan menggunakan uji t-tes dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Uji t-tes Kelompok t hitung t tabel Keterangan Eksperimen dan -0,54 2,00030 H 0 diterima Pada uji hipotesis dengan uji t diatas, thitung adalah -0,54 dan ttabel adalah 2,00030. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dari penggunaan Games Method of Environment (GMOE) terhadap hasil belajar IPA daripada yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams- Achievement Divisions (STAD). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dari penggunaan Games Merthod of Environment (GMOE) terhadap hasil belajar IPA materi perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan sumber daya alam jika dibandingkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sebelum perlakuan diberikan, kedua kelompok sampel diberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal masing-masing kelompok. Setelah data pretest terkumpul, peneliti melakukan uji keseimbangan pada data hasil pre-test tersebut. Hasil uji keseimbangan ini menunjukkan bahwa kedua sampel seimbang, atau kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Rata-rata nilai dari masing-masing kelompok pada mulanya juga hampir sama, bahkan dapat dikatakan lebih tinggi kelompok eksperimen yaitu dengan nilai 59,2. Sedangkan kelompok kontrol hanya memiliki rata-rata nilai 56,25. Setelah kelompok eksperimen dan kontrol diberi perlakuan dan selanjutnya diberi tes akhir (post test), hasil tes menunjukkan adanya perbedaan nilai dari kedua kelompok. Kelompok eksperimen memperoleh nilai yang cukup bagus dengan rata-rata nilai 69,63. Sedangkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata nilai 61,75. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t juga menunjukkan bahwa H0 diterima atau dengan kata lain terdapat pengaruh positif dari penggunaan GMOE jika dibandingkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sujana (2001) mengatakan bahwa, Permainan (games) digunakan untuk menyajikan informasi kepada para peserta didik dengan menggunakan symbol-simbol atau alat komunikasi lainya, permainan dapat bersifat kompetitif yang ditandai dengan adanya pemain yang menang dan yang kalah, permainan dapat pula memperlihatkan situasi atau masalah kepada para siswa (hlm.138). Sedangkan Nirarita (2003) mengatakan bahwa, Bermain merupakan kegiatan paling disukai anak anak dapat dipakai sebagai sarana untuk untuk mencapai tujuan, dengan mempergunakan caracara dan hal-hal yang sudah anak kenal, sehingga akan lebih mudah mengkomunikasikan pesan-pesan yang diinginkan (hlm. 33). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian dilakukan pengolahan data tentang pengaruh penggunaan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD se-dabin III di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar bahwa hasil uji hipotesis diketahui sebesar 2,61 dan yakni 2,00030 sehingga ditolak, hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan menggunakan GMOE untuk kelompok eksperimen dengan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelompok kontrol.

Perolehan rata-rata nilai hasil belajar IPA siswa pada kelompok eksperimen setelah mendapatkan perlakuan yakni 69,63, nilai tersebut lebih tinggi dari nilai sebelum mendapatkan perlakuan yang hanya memperoleh 59,2. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar IPA siswa kelompok kontrol setelah mendapatkan perlakuan yakni sebesar 61,75 sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai sebelum mendapatkan perlakuan yang hanya sebesar 56,25. Dari rata-rata perolehan nilai tersebut, dapat dikatakan bahwa GMOE memiliki pengaruh yang lebih besar yakni sebesar 10,43 atau sebesar 14,98% daripada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang hanya memiliki pengaruh sebesar 5,50 atau sebesar 8,90% terhadap hasil belajar IPA. Besarnya pengaruh tersebut didapat dari selisih antara rata-rata nilai post-test dan rata-rata nilai pre-test dari masing-masing kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif dari penggunaan Games Method of Environment (GMOE) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD se-dabin III di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Jonny Purba. (2002). Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Nirarita, Endah. (2003). Pendidikan Lingkungan Untuk Sekolah Dasar. Biodiversity Consevation Project. Sudjana, H.D. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production Sukardjo, JS., dkk. (2005). Ilmu Kealam Dasar. Surakarta: UPT. MKU UNS & UNS Press.