Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri [An-Naml : 40]



dokumen-dokumen yang mirip
Beberapa Manfaat dan Keutamaan Istighfar

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Amalan-Amalan Yang Mendatangankan Rezeki

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Motivasi Agar Istiqomah

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan)

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Merasakan Manisnya Keimanan

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Beramal Untuk Bekal Hari Pembalasan

Bukti Cinta Kepada Nabi

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Manusia Sangat Tamak dan Rakus Terhadap Harta dan Jabatan

Surat Untuk Kaum Muslimin

Janganlah Berlaku Zalim

Mengimani Kehendak Allah

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Sifat Surga dan Penghuninya

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa

E٤٢ J٣٣ W F : :

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Keistimewaan Hari Jumat

Umur Untuk Amal Shaleh

Dosa-dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Perdamaian Itu Lebih Baik

Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

Hujan, Nikmat Yang Dikufuri

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Bimbingan Islam di Musim Hujan

RISALAH DOA. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Berkawan dengan Orang Shalih

dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka

Meraih Kebahagiaan Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar

Zakat Adalah Bukti Islam Mengajarkan Peduli Sesama

Tiga Nasihat Berharga

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Pilar-pilar Muhasabah

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? *** Fitnah Akhir Zaman

Islam Adalah Agama Wahyu

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Memahami Takdir Secara Adil

3 Wasiat Agung Rasulullah

Perhitungan Amal di Hari Pembalasan

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Begitu Singkatnya Umur Manusia

Ajari Anak Untuk Berdoa

*** Syarat Amal Diterima

Ebooks. ا ا ا ل ال

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Kewajiban Haji dan Beberapa Peringatan Penting dalam Pelaksanaannya

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

Persiapan Menuju Hari Akhir

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Takwa dan Keutamaannya

Mutiara Introspeksi Diri

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

DI BULAN SUCI RAMADHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Pintu-Pintu Kebaikan dan Kewajiban Menjaga Lisan

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Kiat Kiat Untuk Mendapatkan Keluasan Rezki

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Motivasi Untuk Bertaubat

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

Transkripsi:

Apakah Anda sudah puas dengan keadaan hidup saat ini? Apakah keinginan Anda sudah terpenuhi? Apakah anda sudah bisa membahagian semua orang yang pernah berjasa kepada Anda? Apakah anda sudah jadi orang yang istimewa dan diistimewakan seisi rumah Anda, masyarakat sekitar dan orang-orang yang mengenal anda? Jika anda belum puas dan belum mencapai apa yang anda dambakan. Jika anda siap belajar dari orang sukses. Jika anda terbuka untuk menerima masukan orang lain. Jika anda siap untuk bersabar dan istikomah. Jika anda siap bersinergi dalam kebaikan. Sesungguhnya sudah cukup untuk memulai menerima dan meraih pancarahan cahaya kebaikan dan kebenaran Allah SWT. Maka marilah kita ikuti langkah-langkah sukses berikut ini. Bismillahirra hmanirrahim Pertama : Mensyukuri Segala Nikmat Tiada kenikmatan, apapun wujudnya yang dirasakan menusia, melainkan datang dari Allah Subhanahu wa Ta ala. Atas dasar itu, Allah Subhanahu wa Ta ala mewajibkan manusia untuk senantiasa bersyukur kepada-nya. Dengan cara senantiasa mengingat bahwasanya kenikmatan tersebut datang dari Allah Subhanahu wa Ta ala, diteruskan mengucapkan hamdalah, dan selanjutnya menafkahkan sebagai kekayaannya di jalan-jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta ala. Seseorang yang telah mendapatkan taufik untuk bersyukur, ia akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, sehingga Allah akan senantiasa melipatgandakan kenikmatan baginya. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman. Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku) maka sesungguhnya adzab-ku sangat pedih [Ibrahim : 7] Pada ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman. Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri [An-Naml : 40] Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata : Manfaat bersyukur tidak akan dirasakan, kecuali oleh pelakunya sendiri. Dengan itu, ia berhak mendapatkan kesempurnaan dari nikmat yang telah ia dapatkan, dan nikmat tersebut akan kekal dan bertambah. Sebagaimana syukur, juga 1 / 5

berfungsi untuk mengikat kenikmatan yang telah didapat serta menggapai kenikmatan yang belum dicapai [8] Sebagai contoh nyata, Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman. Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan) : Makanlah olehmu dari rizki yang (dianugrahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atsel (cemara) dan pohon bidara [Saba : 15-16] Tatkala bangsa Saba masih dalam keadaan makmur dan tenteram, Allah subhanahu wa Ta ala hanya memerintahkan kepada mereka agar bersyukur. Ini menunjukkan, dengan bersyukur, mereka dapat menjaga kenikmatan dari bencana, dan mendatangkan kenikmatan lain yang belum pernah mereka dapatkan. Kedua : Membayar Zakat (Sedekah) Zakat, baik zakat wajib maupun sunnah (sedekah), merupakan salah satu amalan yang menjadi faktor yang dapat menyebabkan turunnya keberkahan. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah [Al-Baqarah : 276] Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah satunya berkata (berdo a) : Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang berinfak, sedangkan yang lain berdo a : Ya Allah, timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfak) kehancuran [Muttafaqun alaih] Ketiga : Bekerja Mencari Rizki Dengan Hati Qona ah, Tidak Dipenuhi Ambisi dan Tidak Serakah Sifat qona ah dan lapang dada dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta ala, merupakan kekayaan yang tidak ada bandingannya. Dengan jiwa yang dipenuhi dengan qona ah, dan keridhaan dengan segala rizki yang Allah turunkan untuknya, maka keberkahan akan datang kepadanya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta ala, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan diberkahi [HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani] 2 / 5

Al-Munawi rahimahullah menyebutkan : Penyakit ini (yaitu tidak puas dengan apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta ala karuniakan kepadanya, pent) banyak dijumpai pada pemuja dunia. Hingga engkau temui salah seorang dari mereka meremehkan rizki yang telah dikaruniakan untuknya ; merasa hartanya sedikit, buruk, serta terpana dengan rizki orang lain dan menganggapnya lebih bagus dan banyak. Oleh karena itu, ia akan senantiasa membanting tulang untuk menambah hartanya, sampai umurnya habis, kekuatannya sirna ; dan ia pun menjadi tua renta (pikun) akibat dari ambisi yang digapainya dan rasa letih. Dengan itu, ia telah menyiksa tubuhnya, menghitamkan lembaran amalannya dengan berbagai dosa yang ia lakukan demi mendapatkan harta kekayaan. Padahal, ia tidak akan memperoleh selain apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta ala tentukan untuknya. Pada akhir hayatnya, ia meninggal dunia dalam keadaan pailit. Dia tidak mensyukuri yang telah ia peroleh, dan ia juga tidak berhasil menggapai apa yang ia inginkan [9] Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga kehormatan agama dan diri dalam setiap usaha yang ditempuhnya guna mencari rizki. Sehingga, seorang muslim tidak akan menempuh, melainkan jalan-jalan yang telah dihalalkan dan dengan telah menjaga kehormatan dirinya. Keempat : Bertaubat Dari Segala Perbuatan Dosa Sebagaimana perbuatan dosa menjadi salah satu penyebab terhalangnya rizki dari pelakunya, maka sebaliknya, taubat dan istighfar merupakan salah satu faktor yang dapat mendatangkan rizki dan keberkahannya. Allah Subhanahu wa Ta ala menceritakan tentang Nabi Hud Alaihissallam bersama kaumnya. Dan (Hud berkata) : Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-nya, niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuta dosa [Hud : 52] Akibat kekufuran dan perbuatan dosa kaum Ad berdasarkan keterangan para ulama tafsirmereka ditimpa kekeringan dan kemandulan, sehingga tidak seorang wanita pun yang bisa melahirkan anak. Keadaan ini berlangsung selama beberapa tahun lamanya. Oleh karena itu, Nabi Hud Alaihissallam memerintahkan mereka untuk bertaubat dan beristighfar. Sebab, dengan taubat dan istighfar itu, Allah Subhanahu wa Ta ala akan menurunkan hujan, dan mengaruniai mereka anak keturunan. [10] Kelima : Menyambung Tali Silaturahmi Di antara amal shalih yang akan mendatangkan keberkahan dalam hidup, yaitu menyambung tali silaturrahim. Ini merupakan upaya menjalin hubungan baik dengan setiap orang yang akan terkait hubungan nasab dengan kita. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim [Muttafaqun alaih] 3 / 5

Yang dimaksud dengan ditunda ajalnya, ialah umurnya diberkahi, diberi taufiq untuk beramal shalih, mengisi waktunya dengan berbagai amalan yang berguna bagi kehidupannya di akhirat, dan ia terjaga dari menyia-nyiakan waktunya dalam hal yang tidak berguna. Atau menjadikan nama harumnya senantiasa dikenang orang. Atau benar-benar umurnya ditambah oleh Allah Subhanahu wa Ta ala. [11] Keenam : Mencari Rizki Dari Jalan Yang Halal. Merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya keberkahan harta, ialah memperolehnya dengan jalan yang halal. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Janganlah kamu merasa bahwa rizkimu datangnya terlambat. Karena sesunguhnya, tidaklah seorang hamba akan meninggal, hingga telah datang kepadanya rizki terakhir (yang telah ditentukan) untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram [HR Abdur-Razaq, Ibnu Hibbanm dan Al-Hakim] Salah satu yang mempengaruhi keberkahan ini ialah praktek riba. Perbuatan riba termasuk faktor yang dapat menghapus keberkahan. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah [Al-Baqarah : 276] Ibnu Katsir rahimahullah berkata : Allah Subhanahu wa Ta ala mengabarkan bahwa Dia akan memusnahkan riba. Maksudnya, bisa saja memusnahkannya secara keseluruhan dari tangan pemiliknya, atau menghalangi pemiliknya dari keberkahan hartanya tersebut. Dengan demikian, pemilik riba tidak mendapatkan manfaat dari harta ribanya. Bahkan dengan harta tersebut, Allah Subhanahu wa Ta ala akan membinasakannya dalam kehidupan dunia, dan kelak di hari akhirat Allah Subhanahu wa Ta ala akan menyiksanya akibat harta tersebut [12] Bila mengamati kehidupan orang-orang yang menjalankan praktek riba, niscaya kita dapatkan banyak bukti bagi kebenaran ayat dan hadits di atas. Betapa banyak pemakan riba yang hartanya berlimpah, hingga tak terhitung jumlahnya, akan tetapi tidak satu pun dari mereka yang merasakan keberkahan, ketentraman dan kebahagiaan dari harta haram tersebut. Begitu pula dengan meminta-minta (mengemis) dalam mencari rizki, termasuk perbuatan yang diharamkan dan tidak mengandung keberkahan. Dalam salah satu hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan sebagian dampak hilangnya keberkahan dari orang yang meminta-minta. Tidaklah seseorang terus-menerus meminta-minta kepada orang lain, hingga kelak akan datang pada hari Kiamat, dalam keadaan tidak ada secuil daging pun melekat di wajahnya [Muttafaqun alaih] Ketujuh : Bekerja Saat Waktu Pagi. 4 / 5

Di antara jalan untuk meraih keberkahan dari Allah, ialah menanamkan semangat untuk hidup sehat dan produktif, serta menyingkirkan sifat malas sejauh-jaunya. Caranya, senantiasa memanfaatkan karunia Allah Subhanahu wa Ta ala dengan hal-hal yang berguna dan mendatangkan kemaslahatan bagi hidup kita. Termasuk waktu yang paling baik untuk memulai bekerja dan mencari rizki, ialah waktu pagi. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah memanjatkan do a keberkahan. Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka [HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani] Hikmah dikhususkannya waktu pagi dengan doa keberkahan, lantaran waktu pagi merupakan waktu dimulainya berbagai aktifitas manusia. Saat itu pula, seseorang merasakan semangat usai beristirahat di malam hari. Oleh karenanya, beliau Shallallahu alaihi wa sallam mendo akan keberkahan pada waktu pagi ini agar seluruh umatnya memperoleh bagian dari doa tersebut. Sebagai penerapan langsung dari doa ini, bila mengutus pasukan perang, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melakukannya di pagi hari, sehingga pasukan diberkahi dan mendapatkan pertolongan serta kemenangan. Contoh lain dari keberkahan waktu pagi, ialah sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Shakhr Al-Ghamidi Radhiyallahu anhu. Yaitu perawi hadits ini dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Shakhr bekerja sebagai pedagang. Usai mendengarkan hadits ini, ia pun menerapkannya. Tidaklah ia mengirimkan barang dagangannya kecuali di pagi hari. Dan benarlah, keberkahan Allah Subhanahu wa Ta ala dapat ia peroleh. Diriwayatkan, perniagaannya berhasil dan hartanya melimpah ruah. Dan berdasarkan hadits ini pula, sebagian ulama menyatakan, tidur pada pagi hari hukumnya makruh. Masih banyak lagi amalan-amalan yang akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan seorang muslim. Apa yang telah saya paparkan di atas hanyalah sebagai contoh Semoga Allah Subhanahu wa Ta ala senantiasa melimpahkan taufiq dan keberkahan-nya kepada kita semua. Dan semoga pemaparan singkat ini dapat berguna bagi saya pribadi dan setiap orang yang mendengar atau membacanya. Tak lupa, bila pemaparan diatas ada kesalahan, maka hal itu datang dari saya dan dari setan, sehingga saya beristighfar kepada Allah. Dan bila ada kebenaran, maka itu semua atas taufik dan inayah-nya 5 / 5