BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

BAB I PENDAHULUAN. juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary instution), yaitu

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai roda kehidupan bagi perekonomian di seluruh negara-negara dunia. Sangat

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. menurun, tapi jika dilihat dari total asset mengalami kenaikan yaitu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/28/PBI/2005 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/11/PBI/2004 TENTANG SUKU BUNGA PENJAMINAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan teori yang perkembangannya dimulai sejak tahun 1950-an,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

DAFTAR PUSTAKA. Ascarya Akad dan produk banjk syariah, PT. Raja Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya harus sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Koperasi syariah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana disebut dengan debitur. satu, yang sering disebut dengan pooling of fund yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Khairunisa, 2001)

MURABAHAH ANUITAS DAN PENERAPANNYA MENURUT STANDAR AKUNTANSI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. krisis, perbankan syariah mulai dapat berdiri sedangkan sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis bagi pendorong

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tika Indah Kawuryan, 2015

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan bagian dari sistem perbankan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka (Oktriani, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Terbukti dengan bermunculannya bank umum syariah lainnya

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB I PENDAHULUAN. kantor, 24 Unit Usaha syariah (UUS) denga n 554 kantor, dan 160 Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebutan Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) An-Nuur merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diantara prinsip-prinsip tersebut yang paling utama adalah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi islam bertujuan mewujudkan tingkat pertumbuhan ekonomi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui kegiatan investasi atau tabungan, jual beli dan jasa lainya. Transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syariah Islam yang tidak menggunakan prinsip bunga dalam menjalankan kegiatan usahanya. Prinsip yang digunakan terbebas dari unsur riba dan hal-hal yang diharamkan. Prinsip pengambilan keuntungan yang diterapkan pada bank syariah ini adalah Profit And Loss Sharing (bagi hasil), yakni keuntungan serta kerugian yang di tanggung bersama. 1 Dalam bank syariah terdapat empat prinsip penyaluran dana yakni, jual beli yang menggunakan akad murabahah, salam dan, isthisna. Prinsip bagi hasil menggunakan akad pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Sedangkan prinsip sewa menggunakan akad ijarah dan ijarah mutahiya bit tamlik, dan prinsip pinjaman menggunakan akad qardh. 2 Meskipun banyak prinsip penyaluran dana yang dipakai oleh bank syariah namun, jual beli akad murabahah yang sering digunakan. Karena, produk murabahah ini sangat sering ditawarkan oleh bank syariah sehingga sangat dikenal di kalangan masyarakat luas. Menurut Wiroso, murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam jual beli 30 1 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 2 Ibid., hal. 1

murabahah, penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahanya. Dalam penetuan keuntungan ditentukan sesuai dengan kesepakatan antara pihak bank dengan pihak nasabah. 3 Mengenai pengambilan keuntungan, menurut pendapat Adiwarman A. karim terdapat beberapa pertimbangan yang telah ditetapkan dalam rapat ALCO (Asset-Liability Commite) bank syariah. Yakni, Indirect Competitor s Market Rate (ICMR) adalah tingkat suku bunga rata-rata bank konvensional dan Expected Competitive Return for Investors (ECRI) adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan akan diberikan kepada dana pihak ketiga. 4 Dengan pertimbangan penentuan keuntungan di atas, dapat diasumsikan secara langsung, keuntungan marjin murabahah ditentukan oleh besar atau kecil target nisbah bagi hasil yang akan diberikan pada dana pihak ketiga. Selanjutnya, jika penentuan nisbah bagi hasil mengacu pada suku bunga Bank Indonesia maka akan mengakibatkan pengaruh pada jumlah marjin murabahah yang diperoleh. Selain itu Adiwarman A. Karim juga menjelaskan jika suatu marjin murabahah dalam perbankan syariah diperoleh dari transaksi pembiayaan murabahah. Dari penjelasan tersebut dapat diasumsikan bahwa suatu marjin murabahah sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya suatu transaksi pembiayaan murabahah. Salah satu lembaga keuangan syariah yang memiliki kegiatan operasional seperti paparan di atas adalah PT. Bank Muamalat Indonesia. Bank ini merupakan salah satu perbankan syariah yang pertama kali berdiri di Indonesia, dan memiliki kinerja yang baik dan tentunya telah banyak menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan marjin dan 3 Wiroso, Akuntansi Transaksi Syariah, (Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia, 2011), hal. 73 4 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisa Fiqh dan Keuangan Cet. Ke7, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hal. 254

meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut narasumber salah satu karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Kcp. Blitar yakni Bayu Rama Sagita mengatakan, jika marjin murabahah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, tidak memempertimbangkan suku bunga Bank Indonesia melainkan menggunakan pertimbangan tingkat marjin rata-rata bank syariah atau competitor langsung, target bagi hasil yang akan diberikan kepada dana pihak ketiga sesuai dengan kesepakatan, biaya operasional dan jumlah pembiayaan yang tersalurkan. Berikut data suku bunga Bank Indonesia, pembiayaan murabahah dan marjin murabahah PT. Bank Muamalat Indonesia periode triwulan tahun 2013-2014. Tabel 1.1 Gambar Data Statistik Perkembangan Suku Bunga BI, Pembiayaan Murabahah dan jumlah Marjin Murabahah PT. Bank Muamalat Indonesia Kurva perkembangan Suku Bunga BI, Pembiyaan murabahah dan Jumlah Marjin Murabahah Bank Muamalat Indonesia 2013-2014 23187325 24464903 25106888 26233376 26921209 28328708 28783605 5460199 5878405 6051964 6326036 6751680 7358834 7577269 5.75% 6.00% 7.25% 7.50% 7.50% 7.50% 7.50% MARET 2013 JUNI 2013 SEP-13 DESEM 2013 MARET 2014 JUNI 2014 SEP-14 suku bunga BI pembiayaan murabahah jumlah marjin murabahah Berdasarkan pada kurva diatas dapat dijelaskan bahwa, suku bunga Bank Indonesia pada periode triwulan Maret 2013 sampai dengan periode triwulan September 2013 meningkat. Sedangkan pada periode triwulan Desember 2013

sampai dengan periode triwulan september 2014 tetap. Pada triwulan pertama tahun 2013 suku bunga Bank Indonesia sebesar 5.75%, dan pada triwulan kedua meningkat menjadi 6.00%. Kemudian pada triwulan ketiga tahun 2013 meningkat menjadi 7.25%. Selanjutnya pada periode triwulan keempat tahun 2013 sampai dengan periode triwulan ketiga suku bunga Bank Indonesia tetap yakni 7.50%. Selanjutnya, terlihat pada gambar 1.1 bahwa pembiayaan murabahah selalu meningkat. Dimana pada triwulan pertama tahun 2013 pembiayaan murabahah telah mencapai Rp. 23187325 (dalam jutaan rupiah), kemudian pada triwulan kedua mengalami peningkatan menjadi Rp. 24464903 (dalam jutaan rupiah). Dan pada triwulan ketiga tahun 2013 mampu mencapai Rp.25106888 (dalam jutaan rupiah) dan seterusnya jumlah pembiayaan murabahah PT. Bank Muamalat Indonesia ini selalu meningkat hingga triwulan ketiga 2014. Peningkatan pembiayaan murabahah ini selalu diikuti oleh jumlah marjin murabahah PT. Muamalat Indonesia, Tbk. Yakni pada triwulan pertama tahun 2013 jumlah marjin murabahah mencapai Rp. 5460199 (dalam jutaan rupiah), kemudian pada triwulan kedua tahun 2013 mencapai Rp. 5878405 (dalam jutaan rupiah). Sedangkan pada triwulan ketiga tahun 2013 telah mencapai Rp. 6051964 (dalam jutaan rupiah) dan jumlah marjin murabahah ini terus meningkat sampai dengan triwulan ketiga tahun 2014. Temuan awal ini mengindikasikan bahwa jumlah marjin murabahah tidak dipengaruhi secara langsung oleh suku bunga Bank Indonesia namun, secara langsung dipengaruhi oleh target nisbah bagi hasil yang akan diberikan pada dana pihak ketiga. Dimana dalam penentuan nisbah bagi hasil PT. Bank Muamalat Indonesia mempertimbangkan suku bunga Bank Indonesia. Selain itu pembiayaan murabahah sangat berpengaruh terhadap jumlah marjin murabahah.

Berdasarkan gambaran kurva perkembangan suku bunga Bank Indonesia serta pembiayaan murabahah terhadap jumlah marjin murabahah diatas maka, peneliti tertarik untuk membuktikan bagaimana pengaruh ketiganya. Selanjutnya, peneliti mengambil judul penelitian Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Jumlah Marjin Murabahah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. B. Rumusan Masalah 1. Apakah suku bunga Bank Indonesia berpengaruh terhadap jumlah marjin murabahah? 2. Apakah pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap jumlah marjin murabahah? 3. Apakah suku bunga Bank Indonesia dan pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap jumlah marjin murabahah? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga Bank Indonesia terhadap jumlah marjin murabahah. 2. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah terhadap jumlah marjin murabahah. 3. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga Bank Indonesia dan pembiayaan murabahah terhadap jumlah marjin murabahah. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Kegunaan secara teoritis ini, untuk mengetahui hubungan ketiga variabel. secara tidak langsung, marjin murabahah ditentukan oleh suatu target bagi hasil

yang akan diberikan pada dana pihak ketiga. Selanjutnya, jika penentuan nisbah bagi hasil mengacu pada suku bunga Bank Indonesia maka akan mengakibatkan pengaruh pada jumlah marjin murabahah. Sedangkan hubungan pembiayaan murabahah dan jumlah marjin murabahah adalah, terdapat hubungan secara langsung bahwa suatu marjin murabahah sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya suatu transaksi pembiayaan murabahah 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Institusi Penelitian ini, diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang pengaruh suku bunga Bank Indonesia dan pembiayaan murabahah terhadap jumlah marjin murabahah bagi seluruh Instansi pendidikan pada umumnya dan IAIN Tulungagung pada khususnya. b. Bagi Bank Syariah Penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan masukan dalam menentukan marjin untuk dunia perbankan syariah di Indonesia pada umumnya dan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk pada khususnya. c. Bagi Masyarakat Penelitian ini, diharapkan masyarakat terdorong untuk memilih bank syariah yang lebih menerapkan prinsip syariah dibanding bank konvensional. 3. Kegunaan Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang akan membahas mengenai tema yang sama.

E. Ruang Lingkup dan Pembatasan Penelitian 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penelitian ini hanya meliputi dua variable yang berpengaruh terhadap jumlah marjin pembiayaan murabahah. Meskipun banyak hal yang mempengaruhi jumlah marjin pada pembiayaan murabahah namun peneliti hanya mengambil variabel suku bunga Bank Indonesia (X1) dan pembiayaan murabahah (X2) variabel jumlah marjin murabahah (Y1). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kedua variabel tersebut yang manakah yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah marjin murabahah. 2. Pembatasan Penelitian Agar pembahasan skripsi jelas dan terarah apa yang hendak dicapai, maka peneliti perlu membatasi beberapa hal, yakni dalam dokumen data suku bunga Bank Indonesia akan diambil pada periode 31 Maret 2007 sampai dengan periode 31 Desember 2014. Dalam dokumen data laporan keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk., pembiayaan murabahah dan marjin murabahah yang digunakan dalam penelitian akan diambil dari laporan keuangan pada periode 31 Maret 2007 sampai dengan periode 31 Desember 2014. F. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, perlu diberikan definisi terhadap beberapa istilah secara teoritis dan operasional yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. Suku Bunga Bank Indonesia Secara teoritis suku bunga Bank Indonesia adalah suku bunga dengan tenor 1 bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk

jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal atau stance kebijakan moneter dengan menetapkan tingkat atau struktur bunga guna menjamin terciptanya kestabilan nilai rupiah. 5 Secara operasional dalam penelitian ini yang dimaksud dengan suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate adalah suku bunga kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Peneliti mengambil dari data website www.bi.go.id. BI Rate ini diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap rapat Dewan Gubernur setiap bulannya. 2. Pembiayaan Murabahah Secara teoritis pembiayaan murabahah merupakan transaksi penjualan barang yang menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahanya. 6 Sehingga pembiayaan murabahah adalah Pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung ninvestasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. 7 Secara operasional dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang disalurkan PT. Bank 5 Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Jakarta: Ghalia Indah, 2004) hal. 23 6 Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah, (Jakarta: Karya Unipress, 2002), hal. 66 7 Veithzal Rivai, Islamic Banking: Sebuah Teori, Praktik, Konsep, dan Aplikasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), hal. 681

Muamalat Indonesia Tbk kepada masyarakat. Dalam penelitian ini data pembiayaan murabahah untuk penelitian akan diambil dari laporan keuangan triwulan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Selanjutnya, pada laporan keuangan tersebut akan diambil data pada pos-pos aktiva piutang murabahah bagian terkait dengan bank dan tidak terkait dengan bank dan pos-pos bagian valuta asing murabahah yang telah dirupiahkan bagian terkait dan tidak terkait dengan bank. 3. Marjin Murabahah Secara teoritis margin murabahah merupakan prosentase tertentu yang diterapkan pertahun perhitungan marjin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan. 8 Secara operasional dalam penelitian ini yang dimaksud marjin murabahah adalah prosentase keuntungan dari pembiayaan murabahah yang disalurkan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk kepada masyarakat. Dalam penelitian ini data marjin murabahah untuk penelitian akan diambil dari laporan keuangan triwulan PT. bank Muamalat Indonesia Tbk selanjutnya, pada laporan keuangan tersebut akan diambil data pada pos-pos aktiva pendapatan marjin murabahah yang ditangguhkan bagian terkait dengan bank dan tidak terkait dengan bank. dan pos-pos bagian valuta asing pendapatan marjin murabahah yang ditangguhkan dan telah dirupiahkan bagian terkait dan tidak terkait dengan bank. 8 A. Karim, Bank Islam Analisis fiqih, hal. 254

G. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab menjelaskan hal-hal tersendiri. Bab pertama penelitian ini berisi pendahuluan, yang menjelaskan latar belakang penelitian. Bertujuan untuk mengungkap masalah yang akan dikaji sesuai dengan objek penelitian. Dalam bab ini terdiri dari beberapa sub bab pendahuluan, yaitu rumusan masalah, tujuan, kegunaan penelitian, ruang lingkup dan pembatasan penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan skripsi. Sedangkan pada bab dua berisi mengenai landasan teori. Landasan teori ini digunakan sebagai pijakan peneliti untuk menganalisis data hasil penelitian. Dalam bab landasan teori ini berisi beberapa sub bab, yaitu sub bab tentang bank syariah, suku bunga Bank Indonesia, pembiayaan murabahah, marjin murabahah, keterkaitan antara suku bunga Bank Indonesia dan pembiayaan murabahah terhadap jumlah marjin murabahah, kajian penelitian terdahulu dan hipotesis penelitian. Pada bab tiga membahas tenteng metode penelitian, yang menjelaskan mengenai cara memperoleh data, menganalisis data, dan menguji data. Dalam bab metode penelitian ini terdiri dari beberapa sub bab diantaranya, sub bab pendekatan dan jenis penelitian, populasi sampling dan sampel, sumber data dan variabel penelitian,teknik pengumpulan data, dan analisis data. Adapun pada bab empat berisi bab hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang obyek penelitian hingga penjelasan diskripsi data dan hasil analisis data. Bab ini mempunyai beberapa sub bab yakni sub bab

latar belakang obyek penelitian, deskriptif data penelitian, deskriptif hasil penelitian, dan pembahasan. Dan yang terakhir adalah bab lima yang berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian yang diperoleh serta saran yang dibuat berdasarkan pada hasil temuan dengan pertimbangan tertentu.