STANDARPERPUSTAKAANKHUSUS

dokumen-dokumen yang mirip
Taman Perpustakaan Cengkareng Arsitektur Hijau

ST ANDAR PERPUST AKAAN UMUM

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan umum kabupaten/kota

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009

SNI 7496:2009. Standar Nasional Indonesia. ICS Badan Standardisasi Nasional 1!!J'Ii!I'I)

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

Perpustakaan sekolah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA PENGANTAR. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU):

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

PSN PSN. Pedoman Standardisasi Nasional. Tenaga Ahli Standardisasi untuk Pengendali Mutu Perumusan SNI. Badan Standardisasi Nasional

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN MENUJU PERPUSTAKAAN TERAKREDITASI. Disampaikan pada acara MUNAS IPI

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

MANAJEMEN KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN oleh : Arlinah I.R.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

PUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

BAB IV PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

Manajemen Perpustakaan Khusus 1. Arif Surachman 2

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN MADRASAH TINGKAT KOTA SEMARANG TAHUN 2016

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013

Bab II. Perpustakaan USU Sebelumnya selama delapan belas tahun, USU hanya memiliki

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (BAPERASDA) PROPINSI SUMATERA UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

Kuesioner INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT SLTA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN)

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

DEWAN PIMPINAN PUSAT KORPS INSPEKTUR TAMBANG INDONESIA

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

2014, No.31 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL. BAB I K

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

Transkripsi:

STANDARPERPUSTAKAANKHUSUS. PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional Tahun 2002

f \ DAFT AR 151 DAFTARISI PRAKATA i ii 1. RUANG LINGKUP 1 1.1. ACUAN 1 1.2. Definisi 2 2. ORGANISASI DAN MANAJEMEN,.".". 5 2.1. Organisasi 5 2.2. Sistem Manajemen 6 3. SUMBER DAYA MANUSIA."..."'."'.."'.."'.""'.""'." ".. 8 3.1. Kebutuhan Jumlah 8 3.2. Kebutuhan Mutu/Kualifikasi 9 3.3. Kebutuhan Pengembangan 10 4. ANGGARAN '" 10 5. SARANA DAN PRASARANA 11 5.1. Gedung Perpustakaan Umum 11 5.2. Perlengkapan 12 5.3. Alat komunikasi 13 6. KOLEKSI DAN PENGOLAHAN 13 7. JASA 15 8. PUBLIKASI 17 I

-- PRAKATA Standar ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis Perumusan Standar Nomor 46 S bidang Perpustakaan dan Kepustakaan berdasarkan Ketetapan Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) nomor 1637/BSN-1/HK.74/10/99. Panitia Teknis ini sebagai organisasi adhoc di lingkungan Perpustakaan Nasional RI, beranggotakan sepuluh (10) orang yang terdiri dari berbagai!embaga terkait dan pemerhati Perpustakaan Khusus. Standar ini sebelum ditetapkan menjadi SNI telah memperoleh kesepakatan melalui rapat konsensus yang dihadiri oleh para waki! dari unsur pemerintah, pengelola Perpustakaan, pustakawan, akademisi (teoritisi) bidang perpustakaan dan pengguna perpustakaan. Dalam standar ini hanya memberikan norma/kriteria dasar mengenai pengelolaan Perpustakaan Khusus. Untuk ketentuan yang lebih rinci dan operasional perlu disusun standar teknis. Apabila dalam penerapan standar ini terdapat hal-hal yang kurang jelas, dapat menghubungi Badan Standarisasi Nasiona! (BSN) Gedung Manggala Wanabakti Blok 4 Lt. 3 JI. Gatot Subroto, Senayan Jakarta, Telp. (021) 5747043, e-mail bsn@bsn.or.id atau Perpustakaan Nasional RI Cq. Pusat Pengemban'gan Perpustakaan dan Pengkajian Minat SaGa, Ja!an Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat. Telepon (021) 3448812, e-mail marsela@indo.net.id. ii

~' " TIM PENYUSUN 1. DR. Soekarman K. 2. Drs. Bambang Supriyo Utamo, M. Lib 3. Dra. Nurasih Suwahyono, M.Lib. 4. Drs. Idris Kamah 5. Dra. B. Rohingah, MM 6. Drs. Djuharno 7. Dra. Titiek Kismiyati 8. Prof. Dr. Sulist)TO Basuki 9. Utami Hariyadi, MLS, 111

1. RUANG LlNGKUP. Standar Perpustakaan Khusus ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan persyaratan pengelolaan perpustakaan khusus, dengan pembahasan meliputi : 1). Definisi/Pengertian. yang memuat batasan istilah yang digunakan dalam menyusun standar. 2) Organisasi dan Manajemen berisi hal-hal yang mengatur tentang kelembagaan, ruang iingkup, struktur organisasi, tug as pokok dan fungsi organisasi serta tata hubungan organisasi dengan lingkungannya, 3) Sumber daya Manusia meliputi pengaturan kebutuhan jumlah, mutu/kualifikasi tenaga kerja perpustakaan dan pengembangannya. 4) Anggaran. yang mengatur tentang pengendalian, prosedur dan pertanggung jawaban anggaran, 5). Sarana dan Prasarana. yang membahas tentang persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh perpustakaan seperti gedung dan perlengkapannya, alat komunikasi serta lokasi, 6). Koleksi dan Pengolahan mengatur tentang manajemen koleksi yang meliputi jurnlah, program pengembangan. keterkinian, program penyiangan & pe!estarian, pengolahan, pengorganisasian, penggunaan dan pendistribusiannya. 7) Jasa membahas tentang persyaratan jasa perpustakaan, apabila perpustakaan terbuka bagi pemakainya, mencakup model/jenis jasa, jam buka, sarana dan prasarana, jasa prima dan pengembangarlnya. 8). Publikasi mengatur tentang jenis-jenis publikasi yang diterbitkan sebagai alat untuk pendistribusian maupun akses informasi yang menjadi koleksi perpustakaan. 1.1. ACUAN Roberts, Norman and Konn, Tania (1994). Librarian and profesional status. London, Librarf Association Press Sistem Standarisasi Nasional. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (1999), Jakarta, Perpustakaan Nasional R.I... I

, 1.2. PENGERTIAN/DIFINISI -Fasilitas baca, adalah perlengkapan perpustakaan yang disediakan di ruang baca untuk keperluan pejasa pengunjung Perpustakaan seperti meja baca, kursi baca dan study carrel. -Koleksi perpustakaan adalah semua pustaka baik dalam bentuk buku, film, majalah, dan sejenisnya yang dikumpulkan dan di proses berdasarkan aturan tertentu untuk disajikan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pengguna, mencakup koleksi umum, koleksi referensi, dan koleksi inti. \' -Koleksi Umum adalah koleksi perpustakaan yang diperuntukkan bagi pemakai perpustakaan tidak terbatas hanya pada kalangan sendiri, tetapi juga dapat digunakan oleh pemakai dari lembaga/organisasi/ perorangan yang bergerak daiam bidang yang sarna. Koleksi umum meliputi monografi, majalah dan jurnal yang dilayankan dalam bentuk akses terbuka. -Koleksi referensi adalah koleksi pe:-pustakaan yang mencakup ensiklopedia, kamus, literatur kelabu (tesis, disertasi, laporan hasi! penelitian, statistik) yang dengan berbagai pertimbangan dalam ha! kelangkaan dan/atau cakupan yang sangat spes!fik dilayankan dalam bentuk akses tertutup. -Koleksi inti adalah koleksi utama perpustakaan yang digunakan untuk mendukung misi organisasi/instansi induk perpustakaan. -Transaksi pinjaman adalah setiap penggunaan koleksi perpustakaan, baik dilakukan di tempat dan atau proses peminjaman untuk dibawa pulang. 2

-Jasa perpustakaan adalah kegiatan penyediaan dan pendayagunaan informasi berbasis pustaka yang ditujukan untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan dan terkait dengan waktu Uam buka perpustakaan), jenis jasa, pelayanan prima dan fasilitas yang tersedia. -Pelayanan prima adalah jasa perpustakaan yang berorientasi mengutamakan kepuaskan pemakainya serta bersifat proaktif untuk memperoleh nilai tambah (added value services) melalui pemanfaatan teknologi informasi. -Perpustakaan Khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/s'llasta) atau perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka'informasi di lingkungannya dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia. -Standardisasi adalah proses merumuskan,menetapkan, menerapkan dan merivisi standar sesuai dengan kebutuhan untuk dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama semua pihak. -Standar adalah spesifikasi teknis atau suatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesnsus semua pihak yang terkait (stake holder) dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. -Tenaga profesional adalah pustakawan yang memiliki kompetensi untuk menge~akan tugas-tugas perpustakaan yang memerlukan 3

pendekatan ilmiah dan sistematis yang berkaitan dengan misi perpustakaan. -Tenaga para profesional adalah pustakawan yang diberi tug as untuk mengerjalc.an pekerjaan kepustakawanan yang memerlukan ketrampilan khusus yang diperolehnya melalui pendidikan. -T enaga teknis adalah tenaga perpustakaan yang bertugas mengerjakan pekerjaan teknis perpustakaan sehari -hari. -Tenaga admimstrasi adalah tenaga perpustakaan yang bertugas mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan kesekretariatan perpustakaan yang berhubungan dengan kepegawaian, keuangan, pengetikan dan pemeliharaan rumah tangga perpustakaan. 2. ORGANISASI DAN MANAJEMEN 2.1 Organisasi 2.1.1 Organisasi perpustakaan harus memiliki kepastian kelembagaannya yang ditetapkan berdasarkan peratuian perundang-undangan yang ada atau keputusan pimpinan institusi (Iembaga/perusahaan) yang berwenang serta memiliki kejelasan tentang status kewenangan koordinasi, komunikasi dengan unit kerja lain, pengelolaan anggaran, pertanggung jawaban kebijakan maupun program organisasi. 2.1.2 Misi dan ruang lingkup kegiatan perpustakaan harus diwadahi dalam struktur organisasi formal. 2.1.3 Struktur organisasi perpustakaan minimal disusun berdasarkan misi, ruang lingkup tugas pokok dan fungsi (tupoksi) perpustakaan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan 4

efisiensi, efektivitas, dan daya/hasilguna organisasi dengan mengedepankan pengembangan profesionalisme sumberdaya manusia yang a~,an menjalankan. 2.1.4 Organisasi perpustakaan harus mencakup minimal fungsifungsi teknis seperti pengadaan, pengorganisasian, pemeiiharaan/pengawetan. pendokumentasian dan pendayagunaan bahan pustaka. 2.1.5 Kepala perpustakaan berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan unit kerja setingkat di atasnya yang minimal mempunyai kewenangan atau terlibat dalam pengambilan keputusan institusi induk. 2.1.6 Tata kerja dan hubungan fungsional antar unit kerja dalam organisasi perpustakaan harus diatur dan dideskripsikan secara jelas, tidak ada tumpang tindih yang bersifat menghambat dan dituangkan dalam pedoman tertulis. 2.1.7 Organisasi perpustakaan membentuk forum komunikasi pustakawan internal sebagai wadah pembinaan kemampuan fungsional dan profesionalisme pustakawan yang keberadaannya langsung dibina pimpinan perpustakaan. 2.1.8 Organisasi perpustakaan harus mewadahi dan memiliki pembagian kerja secara jelas tugas jabatan fungsional dan struktural.\ 2.2 Sistem Manajemen 2.2.1 Perpustakaan perlu didukung sistem administrasi dan manajemen yang profesional dan berorientasi pad a efisiensi dan integritas seluruh aspek perpustakaan. 5

2.2.2 Perpustakaan harus menetapkan kebijakan dan rencana strategis yang berorientasi kepada pengguna untuk menghasilkan jasa prima. 2.2.3 Perpustakaan menetapkan program umum yang meiiputi visi, misi, tujuan. sasaran, kebijakan mutu dan moto Perpustakaan, seita po!a umum perencanaan jangka panjang dan menengah. 2.2.4 Perpustakaan menyusun dan menetapkan tata tertib penyelenggaraan perpustakaan dengan pendekatan manajemen sistem mutu untuk menghasi!kan pejasa prima di semua sektor yang ada di lingkungan perpustakaan. 2.2.5 Perpustakaan harus memiliki anggaran yang jelas dan memadai untuk melaksanakan misi perpustakaan dan peruntukannya 60% untuk pengadaan koleksi. 2.2.6 Untuk penyelenggaraan perpustakaan, pimpinan perpustakaan harus menetapkan program kerja strategis (5 tahunan) dan program tahunan termasuk jaminan memperoleh anggaran perpustakaan minimal untuk pengembangnan koleksi, pengorganisasian, pendokumentasian dan pendayagunaan bahan pustaka serta penyelenggaraan jasa perpustakaan. 2.2.7 Perpustakaan menetapkan uraian tugas secara tertulis (job description) dari masing-masing fungsi dan atau kegiatan serta membagi sumberdaya manusia yang ada secara proporsional kedalam masing-masing job description. 2.2.8 Perpustakaan menetapkan sistem dan format pelaporan yang harus dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja dan atau fungsi kegiatan untuk keperluan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja organisasi. 6

2.2.9 Perpustakaan dipimpin oleh seorang pustakawan profesional yang sekurang-kurangnya harus berijazah formal Strata 1 (S- 1) perpustakaan, atau bidang lain ditambah pelatihan penyetaraan atau pelatihan perpustakaan setara 728 jam atau menurut peraturan perundang-undangan. 2.2.10 Perpustakaan perlu menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dan lembaga terkait lainnya dalam rangka penyelenggaraan jasa perpustakaan. 2.2.11 Perpustakaan harus menyelenggarakan program pengembangan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang ada di lingkungan perpustakaan, baik dari aspek peningkatan kemampuan kepustakawanan maupun jenjang karir pustakawan melalui pelatihan, pendidikan dan pengembangan potensinya. 2.2.12 Untuk meningkatkan kinerjanya, perpustakaan perlu menyelenggarakan pertemuan berkala antara pengguna (anggota) dan stat senior pejasa perpustakaaan minimal 1 kali setahun dalam bentuk diskusi, seminar atau sejenisnya. 3. SUMBER DAY A MANUSIA 3.1. Kebutuhan jumlah., 3.1.1. Agar pelaksanaan tugas perpustakaan dapat berjalan secara proporsional, perpustakaan wajib memiliki tenaga profesional, tenaga semi profesional dan tenaga non profesional perpustakaan. Perbandingan jumlah tenaga profesional dengan tenaga semi profesional dan non profesional, memenuhi rasio 1 : 2 :4. 7

3.1.2. Untuk menyelenggarakarl perpustakaan segars optimal, perpustakaan harus memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) orang tenaga perpustakaan, dan ditambah segars bertahap sesuai dengan volume kerja perpustakaan dalam upaya untuk menciptakan jasa perpustakaan. 3.2. Kebutuhan Mutu (kualifikasi) 3.2.1. Tenaga semi profesional perpustakaan sekurang-kurangnya harus berijazah formal D II perpustakaan atau D II bidang lain ditambah pelatihan penyetaraan perpustakaan atau pelatihan perpustakaan setara 728 jam atau menurut peraturan perundang-undangan. 3.2.2. Tenaga non professional perpustakaan terdiri dari 2 (dua) kategori yaitu tenaga teknis perpustakaan dan tenaga pendukung perpustakaan (administrasi). a. Tenaga teknis perpustakaan sekurang-kurangnya harus berpendidikan SL TA ditambah pelatihan teknis perpustakaan minimal 480 jam atau menurut peraturan perundang-undangan. b. Tenaga pendukung perpustakaan (administrasi) sekurangkurangnya harus berpendidikan SL TP ditambah pelatihan administrasi perpustakaan minimal 100 jam atau menurut peraturan perundang-undangan. 3.3. Kebutuhan Pengembangan, 3.3.1. Perpustakaan perlu memiliki kebijakan pengl1nbangan sumber.~ daya manusia perpustakaan sesuai dengan volume kegiatan dan kebutuhan keahlian cakupan bidang tugasnya. 8

r- Contoh : Spesiaiis subyek bidang hukum Spesialis subyek bidang kesehatan 3.3.2. Pengembangan sumber daya manusia di!akukan me!alui pendidikan berlanjut, pendidikan informal, dan atau keikutsertaan secara aktif dalam berbagai seminar, lokakarya yang sesuai dengan substansi tugas sehari-hari minimal 1 (satu) tahun sekali. 3.3.3. Sumber daya manusia perpustakaan perlu menjadi anggota dan didorong untuk berperan secara aktif dalam keanggotaan organisasi profesi kepustakawanan dan organisasi internasional untuk meningkatkan wawasan dan membina kerjasama. 4. ANGGARAN 4.1. Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan perpustakaan berjalan secara optimal, setiap perpustakaan harus memiliki anggaran yang cukup untuk menjalankan penyelenggaraan perpustakaan dan dituangkan ke dalam pol a anggaran tahunan organisasi. 4.2. Perpustakaan perlu menggali sumber dana lain melalui pengenaan nilai jasa perpustakaan tidak mengikat. dan atau donasi dari berbagaj pihak yang 4.3. Untuk keperluan akuntabilitas dan sistem pengawasan penggunaan anggaran, perpustakaan perlu memiliki sistem dan prosedur pertanggungjawaban anggaran. 4.4. Perpustakaan perlu mengalokasikan anggarannya untuk pemeliharaan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak. 9

I 5. SARANA DAN PRASARANA 5.1 Gedung dan ruang 5.1.1. Perpustakaan harus memiliki gedung sendiri, atau sekurangkurangnya memiliki ruangan sendiri secara terpisah dari ruang kegiatan non Perpustakaan. 5.1.2. Perpustakaan harus memiliki ruangan yang sekurangkurangnya dapat menampung koleksi bahan perpustakaan, ruang baca yang berkapasitas minimal 10 orang pembaca, ruang jasa/sirkulasi dan ruang kegiatan operasional stat perpustakaan. 5.1.3. Lokasi dan posisi ruang perpustakaan harus mudah diketahui dan dijangkau penggunanya serta memperoleh pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup efektif dan nyaman. 5.1.4. Ruang perpustakaan harus memiliki lantai yang mampu mendukung beban minimal 300kg per meter persegi. 5.1.5. Perpustakaan perlu memiliki ruangan khusus untuk menunjang operasional teknologi. 5.1.6. Denah tata ruang (layout) perpustakaan perlu dipaparkan pad a tempat yang mudah terlihat oleh pengunjung perpustakaan. 5.2. Perlengkapan 5.2.1. Perpustakaan harus memiliki perlengkapan meja dan kursi kerja, meja dan kursi baca, rak untuk buku, rak majalah dan surat kabar, lemari buku serta meja pejasa yang jumlahnya 10

-~ disesuaikan dengan kebutuhan. Semua perlengkapan di atas harus memenuhi standar baik konstruksi maupun jumlahnya. 5.2.2. Fasilitas rak harus mengikuti standar dan dapat menampung jumlah dan jenis koleksi yang dimiiiki. I 5.2.3. Perpustakaan juga harus memiliki perlengkapan pendukung minimal 1 buah zice (kursi tamu), alat pengolah data mesin ketik atau komputer dan kendaraan operasional. 5.2.4. Fasilitas baca harus dapat menampung jumlah pengunjung rata-rata perhari dan memenuhi standar yang berlaku. 5.3. Alat Komunikasi 5.3.1. Perpustakaan harus memiliki alat komunikasi minimal pesawat telephon, faximile. 5.3.2. Bagi perpustakaan yang sudah berkembang minimal mempunyai jaringan internet. 6. KOLEKSI DAN PENGOLAHAN 6.1. Jumlah koleksi perpustakaan diacu pada SK Menpan 33 tahun 1998 yaitu 1000 judul/2000 eksemplar. 6.2. Perpustakaan harus mempunyai program pengembangan koleksi tahunan yang menunjang "isi dan misi, tugas pokok dan fungsi, program serta pemakai potensialnya. 6.3. Koleksi perpustakaan minimal 10 % dari jumlah koleksinya merupakan koleksi mutakhir yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan bidang yang dilayani perpustakaan. 11

6.4. Perpustakaan harus memiliki program penyiangan untuk seluruh koleksi perpustakaan yang minimal disiangi setiap 5 tahun sekali. 6.5. Perpustalc.aan minimal harus melanggan 1 (satu) judul majalah yang berkaitan dengan kekhususan misinya untuk setiap tahunnya. 6.6. Setiap koleksi yang ada di perpustakaan harus dideskripsikan untuk memenuhi system simpan dan temu kembali, minimal menggunakan AACRII. 6.7. Setiap ko:eksi diklasifikasi menggunakan Dewey Decimal Classification (DOC) atau klasifikasi lain yang berlaku internasional, regional atau nasional sesuai kebutuhan perpustakaan. 6.8. Kata!og subyek minimal menggunakan salah satu dari acuan tersebut dibawah ini: -Daftar tajuk Subyek -Library of Congress Subyect Heading (LCSH) -Tesaurus yang berlaku secara internasional, regional atau nasional sesuai cakupan bidang perpustakaan atau jenis perpustakaan khusus 6.9. Dalam hai perpustakaan berkehendak melakukan kerjasama jasa secara one line (terpasang) wajib merujuk pada standar INDOMARC atau standar MARC yang berlaku ditingkat internasional atau regional sesuai kebutuhan sistem kerjasama jaringan yang dibangun. 6.10. Perpustakaan harus mempunyai program pelestarian bahan perpustakaan minimal satu kali setahun 6.11. Penempatan buku di rak dijajar secara sistematis dengan memperhatikan kenyamanan dan kesehatan pengguna dan kemudahan akses dalam upaya pemeliharaan bahan pustaka. 12

6.12. Koleksi perpustakaan juga mencakup dokumen/literature/bahan perpustakaan cetak, multimedia dan digital. 7 JASA 7.1. Apabila jasa perpustakaan menganut system terbuka untuk pemakainya. maka perpustakaan yang bersangkutan harus menyediakan semua basis jasa perpustakaan. 7.2. Semua jenis jasa perpustakaan harus mengikuti azas jasa perpustakaan prima bagi pemakainya. 7.3. Wak1u jasa perpustakaan sesuai dengan kebutuhan instansi/r:,erusahaan dan pemakainya 7.4. Sebagai sarana untuk menyelenggarakan jasa perpustakaan yang efektif, perpustakaan minimal harus menyediakan katalog dari seluruhi koleksi, 1 (satu) mesin fotokopi. 1 (satu) saluran komunikasi. 7.5. Dalam hal penyelenggaraan jasa perpustakaan, perpustakaan wajib memberikan semua basis jasa perpustakaan berdasarkan kepuasan pemakai dengan menyediakan fasilitas pemandu untuk jasa referensi dan pembaca, jasa referensi melalui telepon pada jam buka jasa perpustakaan, petunjuk penggunaan semua fasilitas perpustakaan, basis data untuk penelusuran koleksinya dan jasa referensi melalui e- mail atau fax serta menerapkan TQM (Total Quality Management). 7.6. Untuk peningkatan penyelenggaraan jasa perpustakaan perlu mengikuti perkembangan teknologi informasi serta diupayakan rea!isasinya dalam program penyelenggaraan jasa perpustakaan. Perlu juga memperhatikan azas dan kaidah manajemen mutu yang dapat diacu pada ISO 11620. 13

7.7. Untuk meningkatkan kinerja jasa, perpustakaan perju membina kerjasama dengan perpustakaan lain dengan tetap memperhatikan keamanan dan ketersediaan koleksi. 8. PUBLIKASI 8.1. Sebagai luaran dan upaya pendayagunaan koleksi, perpustakaan harus menerbitkan dan mempublikasikan literature sekunder seperti katalog perpustakaan, daftar koleksi tambahan. bibliografi subyek, daftar koleksi terbaru dan 8.2. Perpustakaan harus mendistribusikan semua terbitannya baik secara manual maupun elektronik kepada lembaga induknya, perpustakaan lain dan pemakai perpustakaan yang dianggap potensial. 8.3. Perpustakaan perlu menerbitkan suatu terbitan berkala minimal setahun sekali 14