KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Automotive Science and Education Journal

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 6 NO. 1 pissn : Sari, DP., Djulia, E. eissn : Halaman :

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA FISIKA SMP

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Hesti Noviyana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Rotating Trio Exchange (RTE) model, Mathematics learning achievements.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENGARUH METODE PRAKTIKUM MENGGUNAKAN KIT OPTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRABUMULIH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SATU ATAP KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Nanda Dwi Prasepty dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 1 MEDAN Esti Nora Limbong dan Juniar Hutahaean Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan email:limbongesti@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Medan T.A.13/14. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 13 kelas paralel yang masing-masing berjumlah 3 orang siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah two group pretestposttest design. Sampel penelitian diambil kelas dengan cara cluster random sampling yaitu kelas VIII-L sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas VIII-M sebagai kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen tes yang digunakan adalah tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa pada materi pokok cahaya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Medan termasuk kategori cukup aktif. Hasil statistik menggunakan uji t pada taraf signifikan α=. menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Medan T.A.13/14. Kata kunci : kooperatif tipe STAD, hasil belajar, aktivitas ABSTRACT The aims of this research was to find out the effect of Student Team Achievement Division (STAD) cooperative learning model to students learning outcomes and the increased activity in radiance concept in the eighth grade of the second semester of SMP 1 Medan in academic year 13/14. The population in this research were all of eighth grade, from 13 parallel class in each class consist of 3 students. Type of research is two group pretest-posttest design. Sample were taken from population which used cluster random sampling with class VIII-L as experimental class which teachable of STAD cooperative learning model and class VIII-M as control class which teachable of conventional model. Test instrument used is the achievement test which used to measure the cognitive abilities of 73

students and observation sheets used to see the students learning activities. The increased activity in radiance concept which used of STAD cooperative learning model of eighth grade of the second semester of SMP 1 Medan included of category active. Based on the hypothesis test calculation using test t with α=. can be concluded that there are significant differences in learning outcomes which used of STAD cooperative learning model in radiance concept in the eighth grade of the second semester of SMP 1 Medan in academic year 13/14. Key Words: STAD cooperative learning model, outcomes learning, activities PENDAHULUAN Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan, pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menjawab tantangan zaman yang pada akhirnya dapat mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa. Mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah hal ini dapat kita perhatikan dalam berbagai penjelasan di media massa, baik media cetak atau elektronika. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan penyempurnaan proses belajar mengajar, diantaranya proses pembelajaran fisika. Pelajaran fisika pada jenjang pendidikan menengah pertama merupakan hal yang penting sebab jenjang ini merupakan pondasi yang sangat menentukan dalam membentuk kecerdasan, dan untuk menanamkan konsep-konsep awal tentang fisika tersebut. Di masa inilah pembelajaran fisika harus ditanamkan dengan cara yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat menanamkan pandangan pada siswa bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang menyenangkan. Namun kenyataan menunjukkan banyaknya keluhan dan pernyataan dari siswa tentang pelajaran fisika yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Keluhan ini secara langsung maupun tidak langsung akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika pada setiap jenjang pendidikan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 1 Medan dengan mewawancarai salah seorang guru IPA kelas VIII dan dengan memberikan angket kepada siswa. Disimpulkan bahwa siswa lebih dominan tertarik kepada pelajaran yang berbau hal-hal yang berkenaan dengan praktek seperti Olahraga, Kesenian, B.Indonesia, B.Inggris. Diperoleh data bahwa 4% mengatakan fisika biasa saja dalam arti tidak terlalu menarik 37% menyatakan membosankan karena pembelajaran cenderung berpusat pada guru, sedangkan 3% mengatakan fisika sulit dipahami karena banyak menggunakan rumusrumus dan 17% menyatakan menyenangkan karena merasa tertantang untuk mengenal pelajaran Fisika lebih dalam. Saat guru ditanya lebih lanjut tentang hasil belajar siswa selama ini, beliau menyatakan hasil belajar siswa masih rendah, dimana siswa belum mencapai nilai KKM, dimana KKM di sekolah tersebut adalah 7. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan model 74

pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah pembelajaran fisika di SMP Negeri 1 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Medan T.A.13/14. () Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di di kelas VIII SMP Negeri 1 Medan T.A.13/14. (3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Medan T.A.13/14. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Medan pada T.A. 13/14 di kelas VIII semester II. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N 1 Medan yang terdiri dari 13 kelas paralel dengan jumlah masing-masing siswa 3 orang disetiap kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik sampel kelas (cluster random sampling), sampel diambil dari populasi yaitu sebanyak dua kelas. Kelas VIII-L sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas VIII- M dijadikan sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui pembelajaran konvensional. Rancangan penelitian mengenai hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan, ditunjukkan pada Tabel 1 Tabel 1 : Two Group Pretest-Postest Design (Arikunto, 6) Kelas Pretest Perlakuan Postest T T Eksperimen Kontrol T 1 X1 T 1 X Keterangan : X 1 = Pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD. X = Pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional. T 1 = Pretest diberikan sebelum perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. T = Postest diberikan setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes berbentuk pilihan berganda untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Soal digunakan terlebih dahulu soal divalidkan dengan menggunakan validitas ramalan dan isi. Jumlah soal yang valid item dan yang tidak valid sebanyak item dengan reliabilitas tinggi. Uji hipotesis yang menggunakan uji t dilakukan dengan membandingkan rata-rata skor hasil belajar yang dicapai baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data yang diperoleh ditabulasikan kemudian dicari rata-ratanya. Sebelum dilakukan penganalisisan data, terlebih dahulu ditentukan skor masing-masing kelompok sampel lalu dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku b) Uji normalitas c) Uji homogenitas d) Uji kesamaan rata-rata pretes 7

Uji t digunakan untuk mengetahui kesamaan aan kemampuan awal siswa pada kedua kelompok sampel. Hipotesis yang diuji berbentuk : H o : : Kemampuan mpuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal siswa swa pada kelas kontrol. H a : : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen en tidak sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. e) Pengujian hipotesiss Uji t juga digunakan untuk mengetahui perbedaan dari suatu perlakuan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD hasil belajar siswa. Hipotesis yang diuji berbentuk: Ho : µ = µ Ha : µ > µ Keterangan : µ > µ : Tidak ada perbedaan akibat pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran aran model kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa. swa. µ > µ : Ada perbedaan akibat pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran aran model kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa. swa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian diawali dengan memberikan pretes untuk mengetahui hasil belajar pada ranah kognitif (pengetahuan). Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni mengingat, mengaplikasikan, memahami, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Anderson dan Krathwohl, 1). Hasil pretes diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen 1,8 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas kontrol,, data perbandingan pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol ditampilkan pada Tabel. Tabel. Perbandingan Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Nilai Pretes f SD Nilai Pretes 4 4 4 6 4 6 4 6 7 1,8 7, 6 6 7 6 4 6 6 Jumlah 3 3 Nilai pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam bentuk diagram batang ditunjukkan pada Gambar 1. f r e k u e n s i 8 6 4 4 X 1 6 4 4 7 6 6 Kelas Kontrol Gambar 1. Diagram Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah memperoleh data hasil pretes siswa dari kedua sampel, maka dilakukan pengujian analisis data dengan menggunakan uji kesamaan rata-rata pretes dimana syaratnya harus berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji normalitas, f 6 X SD, 7,7 Eksperimen Kontrol 7 4 6 6 Nilai 76

homogenitas dan kesamaan an rata-rata pretes ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Kesamaan Ratarata Pretes Kelas Ratarata L hit L tab F hit F tab t hit t tab Eksperimen 1.8.149.16 1.16 1.69.66. Kontrol..13 Kemampuan Kesimpulan Normal Homogen awal siswa sama Berdasarkan tabel 4 data pretest kedua kelas normal, homogen dan tidak ada perbedaan secara signifikan, maka pada kedua kelas sampel diberikan perlakuan yang berbeda, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sedangkan pada keals kontrol diberikan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kedua kelas diberikan postes untuk melihat adanya perbedaan akibat penerapan model pembelajaran yang berbeda. Hasil postes kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 74,3 sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 66,7, ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Nilai Pretes f 6 6 SD Nilai Pretes 8 3 73, 8,3 7 6 Kelas Kontrol 3 7 6 3 7 8 6 4 8 6 9 7 Jumlah 3 8 3 8 1 Jumlah 3 Nilai postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam bentuk diagram batang ditunjukkan pada Gambar. 9 f 8 r e 7 k 6 u e n 4 s 3 i 1 X 1 3 3 Eksperimen Kontrol 4 6 6 6 6 6 7 7 8 8 9 Nilai Gambar. Diagram Nilai Postes pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol f 8 X SD 66,7 9,7 3 3 1 Hasil uji normalitas, homogenitas dan hipotesis siswa ditunjukkan pada Tabel. 77

Kelas Tabel. Hasil Uji Ratarata Eksperimen 74.3.18 Kontrol 66.67.88 L hit L tab F hit F tab t hit t tab.16 1.3 1.69 3.7 1.67 Kesimpulan Normal Homogen Normalitas, Homogenitas dan Hipotesis Siswa Ada perbedaan yang signifikan Berdasarkan Tabel diperoleh bahwa data postess kedua kelas normal, homogen dan nilai t hitung > t tabel yaitu 3.7 > 1.67, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa. Persentase pengingkatan aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat berbeda. Dalam penelitian ini, peningkatan aktivitas yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus N-Gain. Pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD peningkatan aktivitas untuk pertemuan I dan II termasuk kategori sedang dan untuk pertemuan II dan III termasuk kategori sedang. Peningkatan aktivitas pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran konvensional untuk pertemuan I dan II termasuk kategori sedang dan untuk pertemuan II dan III termasuk kategori rendah. Peningkatan aktivitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 3. 4 3 3 1 1 11,8 Gambar 3. Peningkatan Aktivitas pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pembahasan 8,9 g perti&ii 1,1 3,3 g pertii&iii Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Penelitian diawali dengan memberikan pretes terhadap kedua kelas sampel dengan jumlah soal 17 butir dalam bentuk pilihan berganda dengan 4option yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pretes kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 1,8 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah,. Hasil tersebut menyatakan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak jauh berbeda dengan kemampuan awal kelas kontrol sebelum diberi perlakuan. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda yaitu di kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan di kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional kedua kelas diberikan postes untuk melihat adanya perbedaan akibat diberikan perlakuan pembelajaran yang berbeda. Hasil rata-rata postes kelas eksperimen memperoleh nilai rata- rata 74,3, 78

sedangkan nilai rata-rata postes kelas kontrol adalah 66,7. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas untuk kedua sampel diperoleh bahwa nilai pretes berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji hipotesis untuk postes menggunakan uji t diperoleh bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Medan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Perhitungan menggunakan uji N-Gain untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa. Pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan nilai persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan I dan II= 8,4% dan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan II dan III = 3,3% dengan kategori sedang dan pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran konvensional diperoleh persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan I dan II = 11,8% dan persentase N-Gain aktivitas untuk pertemuan II dan III = 1,1% dengan kategori rendah. Penilaian sikap siswa pada kelas eksperimen, rata-rata persentase penilaian sikap kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 9,3% yang termasuk dalam kategori cukup baik. Selanjutnya, untuk penilaian keterampilan siswa pada kelas eksperimen yang mengalami peningkatan disetiap pertemuannya. Rata-rata persentase penilaian keterampilan kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 64,7% yang termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang menggunakan model pembelajaran kooperatiif tipe STAD, diantaranya (Nadeak, 11) di kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing Tinggi pada pokok bahasan bunyi diperoleh nilai ratarata pretes kelas eksperimen sebesar 46,8 dan nilai rata-rata postes sebesar 68,9 sedangkan dikelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 4,3 dan nilai rata-rata postes sebesar 9,1, setelah dilakukan analisis uji t diperoleh ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan bunyi diperoleh skor rata-rata aktivitas siswa mencapai 68,9 dengan kategori cukup aktif. Peneliti selanjutnya (Wulandari, 1) di kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan nilai ratarata pretes kelas eksperimen sebesar 41,43 dan nilai rata-rata postes sebesar 68,38, sedangkan dikelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 39,4 dan nilai rata-rata postes sebesar 6,, setelah dilakukan analisis uji t diperoleh ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan bunyi diperoleh skor rata-rata aktivitas siswa mencapai 7,8 dengan kategori cukup aktif. 79

Penelitian ini lebih mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Nadeak karena penelitian yang dilakukan Nadeak juga mengacu pada pengamatan terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Terdapat pula persamaan lain dalam pelaksanaan model atau lebih tepatnya mengenai kendala yang dialami peneliti dalam pelaksanaan model dimana subjek yang akan diteliti siswa SMP diantaranya : penggunaan waktu yang tidak maksimal, pengenalan model kepada siswa yang tergolong masih kurang, dan masalah pengecekan alat sehingga dalam pelaksanaan praktikum kurang maksimal karena tidak adanya ketersediaan alat secara lengkap. Disamping persamaan tadi ada pula perbedaan antara kedua penelitian yang dilakukan perbedaannya terdapat pada penggunaan media dimana peneliti Nadeak menggunakan mind mapping sebagai pendukung dari model yang digunakan, dengan penggunaan mind mapping ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi dengan meringkas dan menuangkannya dalam media gambar sehingga lebih memudahkan siswa untuk memahami materi dan lebih menarik. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut disebabkan oleh kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu memberi peluang yang sama kepada semua siswa, baik siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang maupun tinggi untuk melakukan yang terbaik bagi kelompoknya. Hal ini dapat terlihat pada saat pelaksanaan diskusi dan praktikum tiap kelompok dimana setiap siswa memiliki tugas masingmasing, baik untuk merangkai alat percobaan, menganalisis data percobaan dan menyimpulkan hasil diskusi serta membacakannya kedepan kelas sebagai perwakilan dari tiap kelompok. Model kooperatif STAD juga mengajarkan kepada siswa untuk belajar lebih bertanggungjawab melakukan yang terbaik bagi keberhasilan kelompok. Siswa termotivasi untuk saling membantu dan mempersiapkan diri menguasai pelajaran yang diberikan. Selain itu, model ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka (Surbakti, 1), karena setiap individu memiliki kompetensi yang berbeda, siswa yang sudah mengerti akan mengajarkan kepada anggota kelompoknya yang belum mengerti dari sini akan terlihat semangat kerja sama siswa untuk saling membagikan ide-ide. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi langsung pengetahuan mereka melalui setiap kegiatan yang telah dirancang pada fase kooperatif tipe STAD. Antara lain pada Fase I guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, hal ini dapat memberikan semangat kepada siswa untuk belajar. Fase II guru menyampaikan informasi atau materi pelajaran, sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa tertarik terhadap materi yang dipelajari. Fase III guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar, pada fase inilah yang dapat menciptakan kerja sama antara siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif. Fase IV guru membimbing kelompok belajar dan bekerja. Pada fase ini siswa saling berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengisi setiap soal yang ada pada LKS. Siswa yang berkemampuan tinggi atau yang sudah paham terhadap materi akan 8

saling membantu terhadap teman kelompoknya yang belum mengerti. Berdasarkan perolehan data persentase skor rata-rata peningkatan aktivitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat berbeda. Hal ini dikarenakan pada kelas ekperimen menggunakan metode eksperimen yang dapat membuat pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri secara aktif dapat melalui proses personal maupun sosial. Peningkatan aktivitas yang paling tinggi ada pada aspek melakukan diskusi. Hal ini terjadi karena model kooperatif tipe STAD dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling memberikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Hal tersebut sejalan dengan teori belajar kontruktivisme sosial yang dikemukakan oleh Vygotsky yang menekankan interaksi sosial. Siswa sebaiknya belajar melalui interaksi dengan teman sebaya yang lebih mampu, interaksi ini memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya pengembangan intelektual siswa (Turnip, 7). Pada setting belajar dengan model STAD siswa dihadapkan pada proses berpikir teman sebaya saat siswa belajar kelompok sehingga dapat membuat proses berpikir siswa menjadi terbuka serta lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh keaktifan siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran. Biasanya, siswa yang aktif dalam proses pembelajaran akan memiliki hasil belajar yang tinggi. Tetapi, dalam penelitian ini tidak semua siswa yang aktif dalam pembelajaran memiliki hasil belajar yang tinggi dan sebaliknya. Fase V evaluasi yang dilakukan oleh guru kegiatan tersebut dapat memberikan gambaran kepada siswa, sejauh mana kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran sehingga siswa mengetahui kelebihan atau bahkan kekurangan selama proses pembelajaran, sehingga untuk pertemuan selanjutnya kelemahan tersebut dapat diminimalisir dan terakhir fase VI guru memberikan penghargaan kepada siswa, baik berupa tepukan tangan terhadap kelompok yang memperoleh nilai tertinggi, maupun berupa alat tulis yang diberikan oleh guru. Hal ini berdampak positif bagi siswa, selain menghargai atas apa yang telah dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran, juga dapat menumbuhkan semangat kepada siswa untuk terus belajar. Berdasarkan penelitian ini penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa, tetapi dalam pembelajaran masih ada kendala yang dihadapi yaitu ketika tidak semua siswa aktif dalam kegiatan kelompok, sehingga kegiatan kelompok selalu didominasi oleh orang yang sama. Peneliti juga mengalami kendala dalam mengawasi siswa dalam setiap kelompok karena observer yang dilibatkan masih terbatas hanya dua orang sehingga kurang dapat mengamati keseluruhan kelas secara efektif. Selain itu peneliti tidak mempersiapkan terlebih dahulu ketersediaan alat dan bahan praktikum. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis dengan uji-t satu pihak diperoleh bahwa ada pengaruh 81

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Medan dengan peningkatan aktivitas belajar dalam kategori cukup aktif. Saran Saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD: (1) Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe STAD tidak semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika namanya dipanggil oleh guru sebagai perwakilan dari tiap kelompok. () Lebih meningkatkan kemampuan dalam membimbing kelompok melalui kerja sama dengan guru bidang studi sehingga tercapai pembelajaran yang efektif di dalam kelas karena dengan kooperatif tipe STAD siswa taraf SMP masih belum siap untuk bertanggung jawab bila namanya dipanggil sebagai perwakilan kelompok. (3) Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan simulasi model pembelajaran tipe STAD agar dalam proses pelaksanaan lebih mudah untuk menerapkannya. (4) Memberikan nuansa yang berbeda dengan menambahkan media berbantu untuk memberikan kesan yang lebih menarik terhadap model pembelajaran tipe STAD. () Memeriksa kesediaan alat-alat praktikum yang akan dipergunakan, kondisi dari setiap alat yang akan digunakan. (6)Lebih menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari agar siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang akan disampaikan sehingga tidak menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengulang materi pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Anderson, L. W. and Krathwohl, D. R. (eds). (1). A. Taxonomy for Learning Teaching and Assessing. A. Revision of Bloom s. Taxonomy of Education Objectives.New York; Addition Wesly. Arikunto, S., (6), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Nadeak, J., (11), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bunyi di Kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing Tinggi T.A.11/1, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan Surbakti, J., (1), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Negeri Kabanjahe T.A.1/11, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan Turnip, Charles., (7), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII SMP Swasta GKPI di Medan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan 8

Wulandari, S., (1), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan T.A.1/11, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan 83