BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio keuangan selama empat tahun maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas data, uji multikolonieritas, uji heteroskedasitas, dan uji autokorelasi output dari uji diatas adalah sebagai berikut: B. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskriptif dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, standar deviasi dari masing-masing variabel. Variabel dari penelitian ini terdiri dari suku bunga, likuiditas, struktur modal sebagai variabel bebas dan risiko investasi sebagai variabel terikat. 60

61 Tabel 4.1. Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimu m Maximu m Mean Std. Deviation SBI 36 6,48 7,54 6,7708,45365 CR 36,45 6,99 2,8871 1,86592 LTDER 36,03 1,22,3101,31058 RISIKO 36,04,17,0985,03040 Valid N (listwise) 36 Tabel 4.1. menunjukan bahwa dari 36 sampel data risiko investasi, nilai minimum sebesar 0,04 dan nilai maksimum sebesar 0,17 sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,0985 dengan standar deviasi sebesar 0,03040. Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari data risiko investasi. Tabel 4.1. menunjukan bahwa dari 36 sampel data suku bunga, nilai minimum sebesar 6,48 dan nilai maksimum sebesar 7,54 sedangkan nilai rata-rata sebesar 6,7708 dengan standar deviasi sebesar 0,45365. Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup dari data suku bunga. Tabel 4.1. menunjukan bahwa dari 36 sampel data likuiditas, nilai minimum sebesar 0,45 dan nilai maksimum sebesar 6,99 sedangkan nilai rata-rata sebesar 2,8871 dengan standar deviasi sebesar 1,86592. Standar

62 deviasi yang lebih kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup dari data likuiditas. Tabel 4.1. menunjukan bahwa dari 36 sampel data struktur modal, nilai minimum sebesar 0,03 dan nilai maksimum sebesar 1,22 sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,3101 dengan standar deviasi sebesar 0,31058. Standar deviasi lebih besar atau adanya kesenjangan yang cukup dari data struktur modal. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya terdistribusi normal atau salah satu. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik. Uji normalitas data dengan menggunakan SPSS 21 menghasilkan gambar Histogram dan Normal Probability Plots sebagai berikut: Gambar 4.1. Histogram

63 Dari Gambar 4.1. dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal, tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Namun demikin dengan melihat histogram dinilai kurang memberikan hasil yang maksimal sehingga perlu melihat normal probability plot dimana pada grafik mormal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar diagonal serta penyebarannya mengikuti arah diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2. sebagai berikut: Gambar 4.2. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Berdasarkan grafik normal plot, menunjukan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain menggunakan grafik histrogram dan grafik normal plot, uji statistik yang dapat dilakukan dalam uji normalitas adalah uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan jika

64 nilai signifikan Kolmogorov Smirnov lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan maka data terdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas pada uji Kolmogorov Smirnov terlihat dalam tabel 4.2. berikut: Tabel 4.2. Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters a,b Std.,02389026 Mean,0000000 Most Extreme Differences Deviation Absolute,118 Positive,118 Negative -,067 Kolmogorov-Smirnov Z,700 Asymp. Sig. (2-tailed),711 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Diolah (Output 21) Berdasarkan Tabel 4.2. menunjukan bahwa hasil Kolmogorov Smirnov sebesar 0,700 dan signifikan sebesar 0,711. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan tingkat signifikansi 0,05 data terdistribusi normal, karena nilai signifikansi pada Kolmogorov Smirnov sebesar 0,700 lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan (0,05). b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitaas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance

65 inflation factor (VIF). Nilai yang menunjukan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam output SPSS 21 maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.3. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 SBI_1,981 1,019 CR_1,961 1,040 LTDER_1,977 1,024 a. Dependent Variable: RISIKO_1 Berdasarkan Tabel 4.3. hasil perhitungan tolerance menunjukan ketiga variabel independen tidak ada yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Sedangkan hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah pada model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

66 Untuk menguji ada atau tidaknya problem autokorelasi dapat dilakukan uji Durbin-Watson sebagai berikut: Model R R Square Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,433 a,187,111,02866 1,016 Berdasarkan hasil uji Durbin Watson memberikan nilai DW 1,016, nilai ini akan dibandingkan dengan tabel DW dengan jumlah observasi (n) = 36, jumlah variabel independen (k) = 3 dan tingkat signifikansi 0,05 di dapat nilai dl = 1,2953 dan nilai du = 1,6539. Oleh karena DW 1,016 berada dibawah dl = 1,2953 dan diatas 0, maka dari tabel keputusan H0 yang menyatakan tidak ada autokorelasi positif ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi positif. Karena data menunjukan terdapat autokorelasi. Maka dilakukan pengobatan dengan mencari koefisien korelasi dengan cara meregresikan Resid dengan Lagresid tanpa konstanta atau secara formulasi dinyatakan dengan: RESID = ρ LAGRESID Dimana ρ = koefisien autokorelasi

67 Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Autokorelasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T B Std. Error Beta 1 (Constant),000,004,035 LAG_RES,483,155,476 3,108 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual Berdasarkan Tabel 4.5. diperoleh nilai ρ sebesar 0,483 setelah itu ditransformasikan kesemua variabel Tabel 4.6. Hasil Uji Autokorelasi Setelah Dimasukkan Nilai Koefisien Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,498 a,248,175,02502 2,030 a. Predictors: (Constant), LTDER_1, SBI_1, CR_1 b. Dependent Variable: RISIKO_1 Dengan N = 36 dan K = 3 maka jika dilihat di tabel nilai Durbin Watson, didapat dl = 1,2953 dan nilai du = 1,6539 sehingga nilai 4 du sebesar 4 1,6539 = 2,3461 dan nilai 4 dl sebesar 4 1,2953 = 2,7047. Berdasarkan tabel diatas, nilai Durbin Watson sebesar 2,030 dan berada daerah antara du dan 4 du (1,6539 < 2,030 < 2,3461) maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala autokorelasi baik secara positif atau negatif.

68 d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara residualnya (SRESID) dan nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Yprediksi Ysesungguhnya) yang telah di studentized. Grafik scatterplot ditunjukan pada gambar 4.3. berikut: Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data Diolah (Output SPSS 21) Berdasarkan Gambar 4.3. terlihat titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

69 3. Analisis regresi berganda Analisis regresi linier berganda adalah cara-cara mengolah data yang terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menunjukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut: Tabel 4.7. Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -,014,060 -,228,821 1 SBI_1,017,017,157,999,325 CR_1 -,001,002 -,061 -,385,703 LTDER_1,038,012,485 3,074,004 a. Dependent Variable: RISIKO_1 Berdasarkan Tabel 4.7. diatas, model analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e = (-0,014) + 0,017X1 + (-0,001)X2 + 0,038X3 + e Interpretasi dari persamaan regresi berganda tersebut adalah sebagai berikut: a. Jika diasumsikan nilai dari variabel X1 (tingkat suku bunga), X2 (likuiditas) dan X3 (struktur modal) adalah konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabel Y (risiko investasi) adalah -0,014.

70 b. Variabel tingkat suku bunga (X1) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,017 yang artinya jika terjadi peningkatan variabel tingkat suku bunga (X1) sebesar 1%, maka risiko investasi (Y) akan bertambah sebesar 0,017. Dengan catatan bahwa variabel lain tetap atau konstan. c. Variabel likuiditas (X2) mempunyai koefisien regresi sebesar -0,001 yang artinya jika terjadi peningkatan variabel likuiditas (X2) sebesar 1%, maka risiko investasi (Y) akan bertambah sebesar 0,001. Dengan catatan bahwa variabel lain tetap atau konstan. d. Variabel struktur modal (X3) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,038. Yang artinya jika terjadi peningkatan variabel struktur modal (X3) sebesar 1%, maka risiko investasi (Y) akan bertambah sebesar 0,038. Dengan catatan bahwa variabel lain tetap atau konstan. 4. Pengujian Hipotesis Setelah pengujian persyaratan analisis dan asumsi dasar regresi, langkah selanjutnya melakukan pengujian signifikan model dan interpretasi model regresi, untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu dan secara simultan. Secara statistik dapat diukur dari nilai statistik Uji t, Uji F dan Uji Koefisien Determinasi (R 2 ).

71 a. Uji Hipotesis (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan output SPSS versi 21 secara parsial pengaruh dari ketiga variabel independen yaitu suku bunga, likuiditas dan struktur modal terhadap variabel dependen risiko investasi ditujukan pada Tabel 4.8. sebagai berikut: Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Hipotesis Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Consta nt) -,014,060 -,228,821 1 SBI_1,017,017,157,999,325 CR_1 -,001,002 -,061 -,385,703 LTDER _1,038,012,485 3,074,004 a. Dependent Variable: RISIKO_1 Berdasarkan pengujian pada tabel 4.8. diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pengaruh variabel tingkat suku bunga terhadap risiko investasi dimana nilai t hitung (0,999) dan signifikansi sebesar 0,325 > α = 5% (0,05), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel risiko investasi.

72 2) Pengaruh variabel likuiditas terhadap risiko investasi dimana nilai t hitung (-0,385) dan signifikan sebesar 0,703 > α = 5% (0,05), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel risiko investasi. 3) Pengaruh variabel struktur modal terhadap risiko investasi dimana nilai t hitung (3,074) dan signifikan sebesar 0,004 < α = 5% (0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktur modal berpengaruh signifikan terhadap variabel risiko investasi. b. Uji Hipotesis (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Dapat dilihat pada tabel 4.9. sebagai berikut: Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Regresi Simultan ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regressio,006 3,002 3,399,030 b 1 n Residual,019 31,001 Total,026 34 a. Dependent Variable: RISIKO_1 b. Predictors: (Constant), LTDER_1, SBI_1, CR_1 Hasil uji F pada tabel 4.9. diatas menunjukan nilai F hitung sebesar 3,399 dengan nilai signifikansi 0,030 lebih kecil dari α = 5% (0,05),

73 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara tingkat suku bunga, likuiditas, dan struktur modal terhadap risiko investasi. c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai (R 2 ) yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependennya. Hasil perhitungan koefisien determinasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.10. sebagai berikut: Tabel 4.10. Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,498 a,248,175,02502 2,030 a. Predictors: (Constant), LTDER_1, SBI_1, CR_1 b. Dependent Variable: RISIKO_1 Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.10. diatas besarnya nilai Adjusted R Square dalam model regresi diperoleh sebesar 0,175 atau 17,5%. Hal ini menunjukan bahwa besar kemampuan variabel independen yaitu tingkat suku bunga, likuiditas, dan struktur modal terhadap Risiko Investasi yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 17,5%. Sedangkan sisanya sebesar 82,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian ini.

74 C. Pembahasan 1. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Risiko investasi Pengaruh variabel tingkat suku bunga (SBI) terhadap risiko investasi signifikan dimana nilai t hitung sebesar (0,999) dan signifikansi sebesar 0,325 > α = 5% (0,05), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel risiko investasi. Salah satu pertimbangan untuk investasi adalah biaya dana atau tingkat bunga dari modal. Semakin tinggi bunga akan semakin kecil jumlah investasi, sebaliknya apabila tingkat bunga turun, jumlah investasi akan bertambah. 1 Hasil ini mendukung penelitian Nucifera Julduha dan Indra Kusumawardhani yang berjudul pengaruh net profit margin, current ratio, debt to asset ratio dan tingkat suku bunga terhadap beta (risiko) saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta islamic index. Hasil penelitiannya didapat tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap beta (risiko) investasi. 2 2. Pengaruh Likuiditas terhadap Risiko Investasi Pengaruh variabel likuiditas (CR) terhadap risiko investasi signifikan dimana nilai t hitung sebesar (-0,385) dan signifikansi sebesar 1. Herman Darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 189 2. Nucifera Julduha dan Indra Kusumawardhani, Pengaruh Net Profit Margin, Current Ratio, Debt To Asset Ratio dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Beta (Risiko) Saham Syariah Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (Yogyakarta: Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18, No. 2, Agustus 2013).

75 0,703 > α = 5% (0,05), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel risiko investasi. Bagi pihak manajer perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi dianggap baik, bahkan bagi para kreditur dipandang perusahaan tersebut berada dalam keadaan yang kuat. Namun bagi para pemegang saham ini dianggap tidak baik, dalam artian para manajer perusahaan tidak mendayagunakan likuiditas secara baik dan efisien atau dengan kata lain tingkat kreativitas manajer perusahaan adalah rendah. 3 Hasil ini mendukung penelitian Makaryanawati dan Misbachul Ulum yang berjudul pengaruh tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi saham yang terdaftar pada Jakarta islamic index. Hasil penelitiannya didapat likuiditas tidak berpengaruh terhadap risiko investasi. 4 3. Pengaruh Struktur Modal terhadap Risiko Investasi Pengaruh variabel struktur modal (LTDER) terhadap risiko investasi signifikan dimana nilai t hitung sebesar (3,074) dan signifikansi sebesar 0,004 < α = 5% (0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktur modal berpengaruh signifikan terhadap variabel risiko investasi. 3. Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Teori dan Soal Jawab) (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 69 4. Makaryanawati dan Misbachul Ulum, Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Likuiditas Perusahaan terhadap Risiko Investasi Saham yang Terdaftar pada Jakarta Islamic Index (Malang: Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun 14, Nomor 1, 2009).

76 Struktur modal menggambarkan masalah yang menyangkut komposisi pendanaan yang digunakan perusahaan yaitu penentuan berapa banyak utang yng digunakan untuk mendanai aktivanya. Bila semua dana yang digunakan untuk mendanai aktiva perushaan berasal dari pemilik dalam bentuk saham biasa, perusahaan tidak terikat pada kewajiban tetap berupa bunga. Suatu perusahaan yang menggunakan utang dalam berinvestasi akan lebih berisiko dari pada perusahaan tanpa utang, karena selain mempunyai risiko bisnis, perusahaan yang menggunakan utang mempunyai risiko keuangan. 5 Risiko suatu perusahaan salah satunya dapat dilihat dari struktur modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi tingkat utang yang dimiliki perusahaan, maka semakin berisiko perusahaan tersebut, sebaliknya semakin rendah tingkat pengembalian utangnya maka risikopun semakin rendah. 6 Hasil ini mendukung penelitian Helena Oktaviana Simamora dan I Gusti Bagus Wiksuana yang berjudul variabel yang mempengaruhi risiko saham pada perusahaan farmasi di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian didapatkan likuiditas berpengaruh terhadap risiko investasi. 7 5. Ni Putu Ayu Dewi Yanti dan Ni Ketut Rasmin, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Risiko Investasi Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi (Bali: Jurnal ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.3 (2014): 569-583, hlm. 579 6. Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Teori dan Soal Jawab) (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 190 7. Helena Oktaviana Simamora dan I Gusti Bagus Wiksuana, Variabel Yang Mempengaruhi Risiko Saham Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia (Bali: Skripsi Universitas Udayana, 2014).