Pada saat ini dunia sedang berada pada masa transisi dari era persaingan. perusahaan ditentukan oleh keberhasilan dalam memanfaatkan berbagai sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. metode tradisional dalam menghitung harga pokok produksi. Metode tradisonal atau

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Susu olahan adalah salah satu jenis minuman yang. telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sudah sejak lama dan dikenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai. dengan kemampuan manajemen dalam melihat kemungkinan dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

BABI PENDAHULUAN. Pada saat ini terdapat 4 keadaan yang sangat berpengaruh atas dunia

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I. PENDAHULUAN. perusahaan asing yang mampu menghasilkan produk dan jasa dengan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mengendalikan biaya operasional dengan baik agar tetap

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan penentuan harga jual merupakan hal penting untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

untuk membuat dan mengantarkan barang ke pelanggan tersebut memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I. PENDAHULUAN. globalisasi. Perkembangan ini mendorong dengan cepat perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang berdampak pada ketatnya persaingan dunia usaha. Hal ini. terutama di perkembangan industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan saat ini sedang berlomba-lomba dalam memanfaatkan teknologi

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PERHIASAN PERAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DI PT. X SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan timbulnya persaingan di dalam perkembangan dunia usaha. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. (survive) dan tumbuh (grow). Bertahan artinya perusahaan tidak merugi dan tumbuh artinya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Banyak badan usaha yang mengalami krisis dalam menjalankan usahanya karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern dan globalisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi biaya tradisional yang selama ini

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi 1998 banyak bidang industri, baik itu dari skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

ABTSRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi

BAB I. PENDAHULUAN. global harus memiliki strategi dan kebijakan yang tepat. Salah satu strategi dan

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin ketat. Dengan semakin ketatnya persaingan, para pengusaha harus UKDW

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BABI PENDAHULUAN. di perusahaan dan akuntan manajemen merasa bahwa manajemen biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Penentuan Harga Pokok Produksi Fiberglass Berdasarkan Sistem Activity Based Costing Pada PT. Barata Pratama Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X) SKRIPSI

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini persaingan di dunia kerajinan batik semakin

NRP : Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Moses Laksono Singgih, M.Sc, M.Reg.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia sedang berada pada masa transisi dari era persaingan industri ke em persaingan informasi. Pada era persaingaan industri, keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keberhasilan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien. Meningkatnya teknologi membantu dalam memberikan kemungkinan untuk memproduksi dalam jumlah besar produk standar secara efisien. Dengan adanya kemajuan teknologi perusahaan tidak dapat memperoleh keunggulan bersaing hanya dengan menambah teknologi b a dengan ~ cepat. Keunggulan bersaing perusahaan juga dipengaruhi faktor perubahan lingkungan usaha sepexti adanya deregulasi dan pencabutan proteksi oleh pemerintah. Adanya kedua faktor tersebut menyebabkan perusahaan harus benar-benar bersaing dalam ha1 efisiensi, inovasi, penetapan harga, pengembangan usaha dan sebagainya. Dengan demikian perusahaan memerlukan kemampuan baru untuk dapat berhasil dalam persaingan, misalnya dengan menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, memiliki konsumen yang loyal, menghasilkan inovasi yang baru, penetapan harga yang bersaing dan lain-lain. Industri fiunitur merupakan salah satu industri dengan tingkat persaingan ketat. Untuk dapat bertahan dalam industri ini, perusahaan hams selalu mampu mengikuti perkembangan harga, inovasi model, kualitas produk, pelayanan dan lain-lain. Perusahaan yang tidak memiliki keunggulan cendrung tersingkir. Hal ini terlihat dari perkembangan industri furniture di Indonesia yang berfluktuasi.

Tabel 1. Perkembangan Industri Furniture Indonesia menurut Golongan Barang ISIC sejak 1999-2003 Sumber data : Biro Pusat Statistik I I Perkembangan produksi furniture rata-rata selama 5 periode meningkat sebesar 7,61% dimana pada tahun 2000 produksi bertumbuh sebesar 18,99%, namun tahun 2001 terjadi penurunan sebesar 4,26% demikian pada periode berikutnya. Penurunan tersebut &pat dipengaruhi oleh model, kualitas maupun harga yang tidak bersaing, untuk dapat mempertahankan maupun meningkatkan maka setiap perusahaan memerlukan strategi. Strategi merupakan suatu kumpulan tindakan yang diarahkan untuk menjamin keunggulan bersaing yang terus menerus dapat dipertahankan. Suatu perusahaan dapat dikatakan memiliki keunggulan bersaing apabila perusahaan tersebut dipandang lebih dari para pesaingnya oleh masyarakat, misalnya dalam ha1 kualitas produk, harga lebih murah. Keberhasilan suatu usaha dapat dicapai dengan syarat keunggulan bersaing dimiliki dan dipertahankan. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan untuk menghadapi ini, menurut Porter (1992) Setiap perusahaan hams memiliki minimal satu dari tiga strategi generik yaitu diferensiasi, cost leadership, dan focus. Cost leadership merupakan salah satu strategi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan besar dalam upaya memperbesar pangsa pasar yang ingin dikuasai.

Strategi cost leadership menekankan keunggulan dalam biaya, dalam arti mereka yang menggunakan strategi ini yakin bahwa perusahaannya beroperasi dengan biaya rendah sehingga &pat menawarkan harga produk atau jasanya lebih murah daripada pesaing. Bahkan jika harganya sama dengan pesaing, mereka akan berkesempatan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Seringkali perusahaan manufaktur dalam negeri dihadapkan kepada masalah penentuan harga pokok produk, agar hasil produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan perusahaan luar negeri. Pada umumnya perusahaan dalam negeri masih menggunakan metode konvensional untuk menentukan harga pokok produknya. Secara tradisional atau konvensional, sistem biaya perusahaan hanya akan memperhatikan tingkat profitabilitas melalui selisih antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut. Untuk mendapatkan laba yang diinginkan, perusahaan memerlukan informasi harga pokok produksi yang akurat guna menentukan barga jual kepada pelanggan. Konsep tradisional dalam alokasi biaya membebankan overhead berdasarkan satu pool (misalnya jam mesin atau jam kerja karyawan) kepada semua produk, dimana untuk produksi yang bermacam-macam maka pembebanan tersebut menjadi tidak adil, karena produk-produk tersebut dipaksa untuk menerima biaya yang bukan menjadi bebannya. Dengan pembebanan biaya overhead hanya berdasarkan jam mesin, mengakibatkan perusahaan tidak dapat mengidentifikasi mengetahui aktivitas-aktivitas yang menyebabkan sumber daya digunakan, sehingga tidak dapat rnengkalkulasi biaya atas aktivitas-aktivitas tersebut. Hal ini mengakibatkan perusahaan sulit &lam pengambilan keputusan dalam penenmaan pekerjaan maupun pengembangan produk.

Lebih jauh Supriyono (1997) mengemukakan bahwa sistem akuntansi dan biaya manajemen (SABM) konvensional sangat sulit diterapkan dalam era teknologi maju dan globalisasi saat ini. SABM konvensional menimbulkan kesenjangan yang semakin lebar antara inforrnasi yang disajikan oleh SABM dengan informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam menghadapi persaingan global, termasuk menghadapi perubahan lingkungan. Suatu sistem biaya yang baik harus &pat mencerminkan proses produksi dan aktivitas pendukung yang berkaitan dan dapat mengkuantifikasikan produknya satu per satu. Oleh karena itu perusahaan perlu mengembangkan sebuah sistem biaya produk baru. Sistem i~ harus mampu mengidentifikasikan aktivitas yang dikonsumsi oleh produk dan melalui suatu proses yang logis, dapat diandalkan dan konsisten sehingga sistem ini dapat menentukan biaya yang terkait secara memadai ke setiap produk. PT. Multi Line Furniture &lam penentuan harga pokok produksi berdasarkan persentase nilai bahan yang digunakan tanpa melihat perlakuan atau aktivitas operasi produksi. Perusahaan yang memproduksi 19 jenis produk dimana proses produksi masing-masing produk berbeda sehingga pembebanan biaya overhead berdasarkan persentase nilai bahan yang digunakan kepada setiap jenis produk dinilai kurang tepat, karena aktivitas yang dikonsumsi oleh setiap produk berbeda. Perusahaan sering mengalami kegagalan dalam penawaran harga jual, satu salah penyebabnya adalah perhitungan harga pokok produksi yang tidak akurat akibat pembebanan biaya overhead tidak berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi oleh masing-masing produk. Pembebanan biaya overhead kepada masing-masing produksi barus dilakukan dengan pemicu biaya yang sesuai dengan aktivitas yang

dikonsumsi oleh masing-masing produk sehingga sistem perhitungan yang direkomendasi dapat mengakomodasi ha1 tersebut dikenal dengan sistem Activity Bused Costing. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka menarik untuk dilakukan studi atas sistem akuntansi biaya konvensional dan melakukan perbandingan dengan cara melakukan simulasi sistem ABC dalam penetapan harga pokok produksi pada PT. Multi Line Furniture yang bergerak dalam industri furniture. 1.2 Perurnusan Masalah 1. Bagaimana harga pokok produksi secara sistem konvensional yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Bagaimana harga pokok produksi secara sistem Activity Based Costing. 3. Bagaimana perbandingan harga pokok antara hasil perhitungan metode konvensional dengan metode Activity Based Costing. 4. Bagaimana dampak terhadap perolehan laba kotor per pesanan, atas perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan dan perhitungan dengan metode berbasis aktivitas. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisa harga pokok tiap produk yang diterapkan perusahaan secara konvensional. 2. Menganalisa harga pokok tiap produk dengan menggunakan metode ABC.

3. Membandingkan harga pokok tiap jenis produk menggunakan metode konvensional dengan metode ABC. 4. Menganalisa besarnya laba atau rugi setiap pesanan terkait dengan perhitungan harga pokok. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemsahaan Penelitian diharapkan &pat memberikan gambaran bagi pihak manajemen perusahaan mengenai penerapan sistem activity based costing dalam menganalisa biaya produksi serta perbedaannya dengan sistem konvensional. Perusahaan akan memperoleh informasi biaya produksi yang akurat yang dapat digunakan dalam fimgsi perencanaan, pengendalian serta pengambilan keputusan secara akurat, sehingga perusahaan diharapkan mampu menghadapi persaingan dunia usaha secara optimal. 2. Bagi penulis Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana teori-teori yang diperoleh dapat diterapkan dalam praktek serta mengetahui praktek nyata dalam dunia usaha. 1.5 Ruang Lingkup Sistem Activity based costing dapat diterapkan baik untuk pemsahaan manufaktur maupun untuk perusahaan jasa. Perusahaan yang menjadi obyek

penelitian adalah perusahaan manufaktur sehingga pembahasan hanya dibatasi pada penerapan sistem ABC pada perusahaan manufakhu. Ruang lingkup penelitian yang dilakukan terbatas pada analisis perbandingan manfaat dan akurasi metode ABC dibandingkan dengan sistem konvensional yang diterapkan oleh PT. Multi Line Furniture dalam penetapan harga pokok produksi untuk produksi selama 1 (satu) tahun. Data yang digunakan sebagai data studi kasus adalah data keuangan perusahaan tahun 2003, dimana data tersebut merupakan tahun buku terakhir dan dari beberapa tahun sebelumnya penetapan harga pokok produksi tetap berdasarkan nilai bahan yang digunakan.