STRATEGI PENINGKATAN MODEL AIR TO FUEL RATIO (AFR) DAN BRAKE CONTROL SYSTEM PADA MESIN BENSIN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies

Karakteritik Linearization System Dan Data Acqusition Pada Pengembangan Engine Control Unit-(ECU) Pada EFI Engine Dengan Drive Train

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

Karakteristik Emisi Gas Buang Kendaraan Berbahan Bakar LPG untuk Mesin Bensin Single Piston

HUBUNGAN ANTARA POSISI THROTTLE, PUTARAN MESIN DAN POSISI GIGI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA BEBERAPA KENDARAAN PENUMPANG

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

PERANCANGAN ENGINE CONTROL UNIT BERBASIS KNOWLEDGE BASED UNTUK PENGATURAN SISTEM INJEKSI DAN SISTEM PENGAPIAN MOTOR BAKAR

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

Oleh: Galih Priyo Atmojo. Dosen Pembimbing: Dr. M. Nur Yuniarto, S.T. JUMAT, 01 JULI 2011

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

DESAIN KONTROLER PID ADAPTIF BERBASIS ANFIS UNTUK PENGATURAN RASIO PERBANDINGAN UDARA DAN BAHAN BAKAR (AFR) PADA MODEL MESIN BENSIN 4 LANGKAH

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

ANALISA PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MOTOR DIESEL SATU SILINDER

Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum Mohammad Adhitya

PENINGKATAN EFISIENSI BAHAN BAKAR DENGAN DESAIN DAN IMPLEMENTASI AIR TO FUEL RATIO (AFR) DAN BRAKE CONTROL SYSTEM PADA MESIN BERBAHAN BAKAR BENSIN

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI WAKTU PADA SAAT AKSELERASI MESIN TOYOTA 4 AFE DENGAN MEMANIPULASI MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE (MAP)

DESAIN SISTEM KONTROL RASIO PERBANDINGAN UDARA DAN BAHAN BAKAR (AFR) PADA MESIN 4 LANGKAH DENGAN METODE PENALAAN PID BERBASIS LOGIKA FUZZY

BAB II TINJAUAN LITERATUR

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

Ahmad Nur Rokman 1, Romy 2 Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau 1

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner Mesin Bensin Menggunakan Kontroler PID

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

KARAKTERISTIK PERFORMA MOTOR BENSIN PGMFI (PROGAMMED FUEL INJECTION) SILINDER TUNGGAL 110CC DENGAN VARIASI MAPPING PENGAPIAN TERHADAP EMISI GAS BUANG

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

KARAKTERISASI PERFORMA MESIN DIESEL DUAL FUEL SOLAR-CNG TIPE LPIG DENGAN PENGATURAN START OF INJECTION DAN DURASI INJEKSI

PERANCANGAN AIR TO FUEL RATIO

ABSTRAK. Kata kunci : Mesin diesel, minyak solar, Palm Methyl Ester, simulasi. 1. Pendahuluan

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Sudut Injektor pada System EFI Terhadap Performa Motor 4 Langkah

Skema Pendanaan : Penelitian Revitalisasi Visi Institusi (PRVI)

PENGARUH PROSENTASE ETANOL TERHADAP TORSI DAN EMISI MOTOR INDIRECT INJECTION DENGAN MEMODIFIKASI ENGINE CONTROLE MODULE

: ENDIKA PRANNANTA L2E

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

Karakterisasi dan Pengembangan Awal Sistem Kontrol pada Mesin Otto Satu Silinder Empat Langkah Berkapasitas 65 cc

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

ANALISA DAN PEMBUATAN SISTEM WATER COOLANT INJECTION PADA MOTOR BENSIN TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

PENGARUH PERUBAHAN SUDUT PENYALAAN (IGNITION TIME) TERHADAP EMSISI GAS BUANG PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 (EMPAT) LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

OLEH: Nama : DAYANG NRP :

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS PADA MESIN SEPEDA MOTOR DITINJAU DARI ASPEK DAYA dan TORSI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor


Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DARI VARIASI CAMPURAN ETHANOL-GASOLINE (E30-E50) TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH FUEL INJECTION 125 CC

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

BAB III METODE PENELITIAN

LATAR BELAKANG. Alternatif pengganti bahan bakar minyak. Nilai Emisi LPG. Converter Kit Manual yg Brebet. Converter Kit

Optimasi Pengaktifan Motor Penggerak pada Prototipe Sepeda Motor Hibrid untuk Menurunkan Konsumsi Bahan Bakar

STUDI SIMULASI KONVERSI MOTOR BAKAR OTTO MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CNG DENGAN VARIASI AIR FUEL RATIO DAN IGNITION TIMING

Sistem Pengaturan Injeksi Bahan Bakar Mesin Mitsubishi 4g63 Menggunakan Metode Fuzzy

OPTIMASI DAYA MESIN DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN TOYOTA SERI 5K MELALUI PENGGUNAAN PENGAPIAN BOOSTER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

ABSTRAK. : I Made Sumaryanta

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGGUNAAN PORT FUEL INJECTION (PFI) SEBAGAI SISTEM SUPLAI BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN DUA-LANGKAH SILINDER TUNGGAL

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

PERUBAHAN BENTUK THROTTLE VALVE KARBURATOR TERHADAP KINERJA ENGINE UNTUK 4 LANGKAH

LAPORAN PENELITIAN DOSEN

performa perubahan mesin diesel menjadi CNG Engine berbasis pada simulasi pemodelan menggunakan software GTPOWER. Diharapkan, dapat diketahui dari

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Transkripsi:

STRATEGI PENINGKATAN MODEL AIR TO FUEL RATIO (AFR) DAN BRAKE CONTROL SYSTEM PADA MESIN BENSIN Suroto Munahar 1, Aris Triwiyatno 2, Joga Dharma Setiawan 3 1 Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang E-mail: surotomnhr@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini mempelajari tentang strategi peningkatan model pada mesin bensin untuk mengendalikan AFR dengan Brake Control System. Model yang dibuat digunakan untuk pendekatan dalam penerapan kontrol AFR secara nyata. Brake Control System digunakan untuk memprediksi dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan menaikkan campuran AFR pada saat dilakukan pengereman pada kendaraan mesin injeksi. Parameter seperti posisi pedal gas, posisi pengereman digunakan sebagai inputan model kontrol AFR yang dirancan. AFR digunakan sebagai acuan kontrol bahan bakar dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar sesuai dengan kondisi mesin. Pemodelan AFR dibuat dalam software MATLAB SIMULINK yang dilengkapi dengan analisa proses. Data AFR diambil dengan mengukur AFR pada kendaraan nyata. Data yang diperoleh dari pengukuran dijadikan acuan dalam membandingkan antara modeling AFR yang dirancang terhadap AFR secara nyata untuk membuat prediksi peningkatan efisiensi bahan bakar terutama saat terjadi pengereman dalam kendaraan. Hasil penelitian berupa nilai AFR dengan berbagai posisi kecepatan putaran mesin maupun posisi pengereman. Hasil yang didapatkan dari model AFR yang dirancang, menunjukkan kenaikkan nilai AFR pada saat dilakukan pengereman, jika dibandingkan dengan nilai AFR yang sebenarnya. Dengan naikknya nilai AFR, campuran bahan bakar dengan udara mengalami penurunan sehingga efisiensi bensin meningkat. Kata kunci : AFR, efisiensi bahan bakar, Brake Control System, mesin bensin. 1. PENDAHULUAN Perkembangan sistem kontrol dibidang teknologi internal combustion engine otomotif dunia selama 30 tahun terakhir berorientasi pada emisi gas buang, kinerja dan efisiensi bahan bakar (Karagiorgis, Glover & Collings, 2007). Hal ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan kendaraan tiap tahun mengalami kenaikan cukup pesat, sehingga kebutuhan minyak semakin meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2013 jumlah kendaraan telah mencapai 104.118.969 unit (Badan Pusat statistik, 2015). Teknologi transportasi pada kendaraan mesin bensin untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar ada beberapa metode diantarannya pengaturan Air to Fuel Ratio - AFR atau rasio antara campuran bahan bakar dengan udara (Ebrahimi, Tafreshi, Masudi, Franchek, & Mohammadpour, 2012). Metode kontrol AFR merupakan salah satu dalam meningkatkan efisiensi bensin dengan mengatur AFR untuk pencapaian pembakaran optimal (sesuai stoichiometri) pada posisi AFR sekitar 14,67. Penelitian peningkatan efisiensi bahan bakar dengan kontrol AFR dapat juga dilakukan dengan optimalisasi algoritma genetic (Zhao & Xu, 2013). Adapun perkembangan sistem kontrol AFR mengalami kemajuan cukup pesat diantaranya pengembangan Adaptive Neural Network (Wang, Yu, Gomm, Page, & Douglas, 2006). Dengan Adaptive Radial Basis Function (RBF) neural network Wang melakukan training mengunakan metode recursive least squares untuk pendekatan modeling AFR dinamic pada SI engine. Hasilnya dengan metode model predictive control ditambah metode Hessian mampu mengendalikan AFR dan menyelesaikan masalah optimasi nonlinear dengan lebih baik. Sistem injeksi merupakan sistem yang memiliki kelebihan untuk mencapai rasio antara udara dan bahan bakar pada kondisi ideal dapat mudah tercapai. Teknologi pengaturan AFR saat ini masih memiliki permasalahan diantaranya teknologi bersifat black box, proses pengaturan dilakukan dalam ruang lingkup internal engine, belum mengintegrasikan dengan sistem ekternal engine. Melihat permasalahan di atas

perlu diadakan penelitian untuk mengembangkan teknologi pengaturan AFR dengan mengintegrasikan ekternal sistem engine. Brake Control System merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang digunakan untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan saat bergerak. Pada dasarnya ketika kendaraan sistem rem (Brake Control System) diaktifkan mesin tidak berfungsi sebagai penggerak tetapi hanya kondisi stanby. Bahkan pada kondisi tertentu mesin digunakan untuk memperlambat kendaraan. Berdasarkan kondisi ini Brake Control System dapat dijadikan sebagai salah satu mengendalikan AFR pada engine. Dalam merancang kontrol AFR pada kondisi sebenarnya perlu adanya pembuatan modeling AFR, untuk meminimalisir kesalahan dan memberikan gambaran secara jelas terhadap sistem kontrol yang dibuat. Penelitian ini fokus pada pembuatan modeling AFR yang dikendalikan dengan Brake Control System untuk melakukan prediksi peningkatan efisiensi bahan bakar pada mesin bensin. 2. METODOLOGI DAN TEORI Efisiensi bahan bakar mesin bensin merupakan salah satu topik yang sangat krusial pada saat ini. Pengaturan AFR merupakan salah satu metode peningkatan efisiensi bahan bakar mesin bensin (Ebrahimi, Tafreshi, Masudi, Franchek, & Mohammadpour, 2012). Brake control system merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang digunakan untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan saat bergerak. Pada dasarnya ketika kendaraan sistem rem (Brake Control System) diaktifkan mesin tidak berfungsi sebagai penggerak tetapi hanya kondisi stanby. Kondisi tertentu mesin digunakan untuk memperlambat kendaraan. Berdasarkan kondisi ini Brake Control System dapat dijadikan sebagai salah satu mengendalikan AFR pada engine. Table I. Spesifikasi Mesin Item Specification Kendaraan Toyota Soluna Jumlah Silinder 4 Tipe 4 tak, sistem injeksi Volume 1500 cc 2.1 Air to Fuel Ratio (AFR) AFR merupakan perbandingan antara udara dengan bahan bakar/bensin dengan perbandingan tertentu. AFR secara ideal memiliki perbandingan 14,67 : 1. Kondisi ini memiliki karakteristik yaitu pembakaran dalam engine yang paling optimal, performa engine baik, dan emisi gas buang rendah (Heywood, 1988). Perbandingan 14,67 : 1 memiliki arti yaitu perbandingan antara 14,67 satu satuan udara dan 1 satu satuan bahan bakar. AFR pada engine kendaraan dinyatakan dengan simbol lamda (λ). Lamda (λ) adalah jumlah udara / jumlah syarat udara menurut teori. Lamda (λ) = 1 adalah jumlah udara masuk ke.dalam silinder engine sama dengan jumlah syarat udara dalam teori. Lamda (λ)< I jumlah udara yang masuk lebih kecil dari jumlah syarat udara dalam teori, pada situasi ini engine kekurangan udara, campuran gemuk, dalam batas tertentu dapat meningkatkan daya engine. Lamda (λ)> 1 jumlah udara yang masuk lebih banyak dari syarat udara teoritis, saat ini engine kelebihan udara, campuran kurus dan daya kurang. Lamda (λ) > 1,2 dalam situasi seperti ini campuran bahan bakar dan udara sangat kurus sehingga pembakaran dimungkinan tidak dapat terjadi pada tempat yang lebih luas. 2.2 Stoichiometry Stoichiometry merupakan kondisi sitem campuran yang ideal antara udara dengan bahan bakar bensin. Kondisi ini memiliki perbandingan 14,7 : 1. Campuran bahan bakar dengan udara pada kondisi ini tenaga mesin menjadi optimal, emisi gas buang rendah serta efisiensi bahan bakar dapat meningkat. Berdasarkan pengukuran, AFR Stoichiometry pada kendaraan nyata dapat tercapai saat mesin sudah tercapai suhu kerja, kendaraan berjalan dijalan rata serta kecepatan kendaraan berkisar 50 km/jam. Hal ini dipengaruhi oleh masa kendaraan, kondisi jalan maupun cara mengemudi.

2.3 Brake Control System Sistem rem / brake system merupakan sistem yang penting dari suatu kendaraan. Sistem rem berfungsi sebagai alat pengaman pada kendaraan yang didesain untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Pada sistem rem,secara umum tenaga pengereman diperoleh dari gaya gesek brake shoes pada bidang gesek yang berputar bersama-sama dengan roda. Prinsip kerja sistem rem yaitu merubah energi gerak menjadi energi panas. Dalam sistem teknologi hybrid sistem rem digunakan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar melalui state of charging. Ketika kendaraan direm generator akan melakukan charge batery dalam jumlah besar, sehingga batery cepat terisi. Dengan kondisi batery terisi maka motor listrik dapat menggerakkan kendaraan dalam waktu lebih lama. 2.4 Efisiensi bahan bakar Konsumsi bahan bakar adalah banyaknya bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin dalam tiap menitnya. Dalam mengontrol efisiensi bahan bakar dengan mengendalikan AFR pada kondisi campuran kurus / lean saat pengereman menjadi target dalam penelitian ini. Dengan campuran kurus maka bahan bakar bensin dikurangi yang masuk ke engine. Mesin bensin dapat beroperasi dengan campuran kurus dengan aman jika mesin tidak beroperasi pada kondisi membutuhkan tenaga besar. 2.5 Engine model a. Temperatur dan tekanan intake maniflold. Persamaan yang dapat menjelaskan kondisi dalam intake manifold dinamics (MatchWork, 2015) dijabarkan dengan Q = N Vcd.v Pm = Cpump (N,Pm)N.Pm = Aliran masa intake (1) 4π R.T N = Kecepatan sudut mesin (rad/sec) Vcd = Volume langkah mesin V = Efisiensi volumetrik Pm = Tekanan manifold R = Spesifik gas kontant T = Temperatur gas. b. Diagram block AFR control pada mesin. Diagram block AFR control merupakan penjelasan secara general tentang cara kerja yang terjadi AFR control pada mesin bensin. Brake Control System Throttle Valve Position Air Pressure and Temperature Manifold Dynamics Air Fuel Ratio Measurement Fuel Flow Dynamics Crankshaft Dynamics Vechicle Speed Controller Gambar 1. Diagram block AFR control.

c. Crankshaft dinamics. Putaran mesin dapat dijabarkan dengan integral dari torsi engine inertia (Jansri & Sooraksa, 2012) yang dijabarkan dengan Dimana N adalah putaran crankshaft, torsi engine inertia. d. Modeling AFR control pada mesin. Modeling ini dibuat dengan software MATLAB Simulink untuk prediksi pada AFR control. (2) Gambar Diagram block AFR control. Gambar 2. Modeling AFR control. 2.6 Pengambilan data Pengambilan data mesin berupa data AFR maupun data gas buang menggunakan Engine Gas Analyser ketika kendaraan beroperasi dilakukan ketika kendaraan berhenti maupun kendaraan berjalan. Proses pengambilan data mesin merupakan proses pengambilan data yang berasal dari fenomena yang terjadi pada mesin bensin yang diukur dengan alat ukur. Data yang diperoleh dilakukan analisa, yang selanjutnya menjadi acuan dalam membuat modeling AFR dalam meningkatkan prediksi efisiensi bahan bakar. Gambar 3. Grafik AFR terhadap putaran mesin ketika ketika terjadi pengereman. Gambar 4. Grafik gas CO terhadap putaran mesin ketika terjadi pengereman. Gambar 5. Data AFR terhadap putaran mesin ketika tidak terjadi pengereman. Gambar 6. Data gas CO terhadap putaran mesin ketika tidak terjadi pengereman.

Gambar 7. Pengambilan data dengan pada kendaraan Gambar 8. Engine gas analyser display. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 9. Simulasi AFR saat posisi akselerasi. Gambar 10. Simulasi putaran mesin (rpm) saat posisi akselerasi. Gambar 11. Simulasi kecepatan kendaraan saat akselerasi.. Gambar 12. Simulasi AFR saat pedal gas diinjak secara bervariasi. Gambar 13. Simulasi putaran mesin (rpm) saat pedal gas diinjak secara bervariasi. Gambar 14. Simulasi kecepatan kendaraan saat pedal gas diinjak secara bervariasi.

Gambar 15. Simulasi AFR saat saat direm. Gambar 16. Simulasi putaran mesin (rpm) saat direm. Gambar 17. Simulasi kecepatan kendaraan saat direm. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil simulasi menunjukan terjadinya kenaikan AFR pada saat dilakukan pengereman pada kondisi campuran kurus. Dengan tercapainya kondisi ini maka bahan bakar yang diinjeksikan ke mesin menjadi berkurang sehingga efisiensi bahan bakar meningkat. Berdasarkan data pengukuran AFR pada kendaraan nyata saat dilakukan pengereman AFR tercapai maksimal berkisar 15:1. sedangkan hasil simulasi menunjukkan AFR mencapai melebihi kondisi 18:1, oleh karena itu prediksi efisiensi bahan bakar bensin pada kontrol AFR dengan Brake Control System sangat memungkinkan dapat tercapai. Melihat hasil prediksi ini sangat besar keberhasilannya dalam kontrol aplikasi nyata. 5. REFERENSI Badan Pusat statistik, 2015, "Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 1987-2013," diakses 26 Maret 2015, http://www.bps.go.id. Ebrahimi, B., Tafreshi, R., Masudi, H., Franchek, M., & Mohammadpour, J., 2012, "Control Engineering Practice A parameter-varying filtered PID strategy for air fuel ratio control of spark ignition engines, "Control Engineering Practice, 20(8), 805 815. Heywood, B., J., 1988, "Internal Combustion Engine Fundamental," McGraw-Hill, Inc, United States of America. Jansri, A., & Sooraksa, P.,2012, "Enhanced model and fuzzy strategy of air to fuel ratio control for spark ignition engines," Computers and Mathematics with Applications, 64(5), 922 933. Karagiorgis, S., Glover, K., & Collings, N., 2007, "Control Challenges in Automotive Engine Management," European Journal of Control, 13(2-3), 92 104. MatchWork, 2015, Modeling a Fault-Tolerant Fuel Control System,. Diakses 9 Mei 2015, http://www.mathworks.com,). Wang, S.W., Yu, D.L, Gomm, J.B., Page, G. F., & Douglas, S. S.,2006," Adaptive neural network model based predictive control for air fuel ratio of SI engines," Engineering Applications of Artificial Intelligence, 19(2), 189 200. Zhao, J., & Xu, M., 2013, "Fuel economy optimization of an Atkinson cycle engine using genetic algorithm," Applied Energy, 105, 335 348.

.