SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

dokumen-dokumen yang mirip
SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

c. besar c. besar Figure 1

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

MESIN BOR. Gambar Chamfer

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

ASatuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian : Teknik Pemesinan

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

Parameter Pemotongan pada Proses Pembubutan

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Materi 6. Gambar 1. Ragum Biasa

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA )

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

M O D U L T UT O R I A L

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

SOAL LATIHAN 5 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

KISI- KISI PAKET KEAHLIAN: TEKNIK PEMESINAN. No. Kompetensi Utama. Standar Kompetensi Guru Indikatorn Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

2. Mesin Frais/Milling

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGGERINDA TOOLS (PISAU/PAHAT)

Proses Gerinda. Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY

BAHAN AJAR BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

MODUL PROSES PEMESINAN LANJUT

RODA GIGI LURUS. 1. Dapat menyiapkan bahan dasar (blank) roda gigi lurus dengan mesin bubut sesuai dengan ukuran gambar kerja.

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

Job Sheet Pemesinan Bubut

Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais

PEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA 22 TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK)

TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI MEKANIK I PEMBUATAN RODA GIGI CACING

BAB II Mesin Bubut I II. 1. Proses Manufaktur II

PROSES SEKRAP ( (SHAPING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT Mesin FT UNY

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Mesin Perkakas Konvensional

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI

PROSES PEMBUATAN PIRINGAN PISAU PADA MESIN PERAJANG SINGKONG

PROSES PEMBUATAN POROS TETAP, POROS GESER DAN ROLLER PADA ALAT/MESIN PENGEROLL PIPA PROYEK AKHIR

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

Transkripsi:

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673

SOAL NAS: F018-PAKET A-08/09 1. Sebuah poros kendaraan terbuat dari bahan St 40 harus menahan beban tarik sebesar 1.000 kg dan faktor keamanaan v 3, maka besar diameter poros tersebut adalah. A. 1,3 cm D. 3,7 cm B. 1,5 cm E. 5,0 cm C. 1,9 cm 2. Sebuah batang bulat dengan diameter 20 mm harus menahan beban tarik sebasar 2.000 kg, maka besar tegangan tarik yang terjadi. A. 318,47 kg/cm 2 D. 1.273,88 kg/cm 2 B. 636,94 kg/cm 2 E. 1.723,88 kg/cm 2 C. 638,94 kg/cm 2 3. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan batu gerinda karena adanya bidang singgung kecil, adalah dipilihnya jenis batu gerinda yang. A. lunak B. keras C. besar D. sedang E. kecil 4. Apabila sudut potong (baji) dibuat besar, maka pahat tersebut digunakan untuk mengerjakan jenis benda kerja. A. lunak B. sedang C. besar D. kecil E. keras 5. Cara-cara menyimpan alat-alat perkakas tangan yang benar adalah sebagai berikut, kecuali. A. alat perkakas disimpan dan ditempatkan secara baik, rapi dan teratur sehingga tidak bertumpuk dan bergesekan satu sama lainnya B. alat perkakas tangan disimpan atau ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah untuk pemeriksaan dan pengeontrolan C. penyimpanan alat perkakas selalu dikelompokkan menurut jenis dan macam alat perkakas yang sama D. ruang alat (tool room) selalu terhindar dari zat kimia yang mungkin akan menimbulkan karat E. penjaga alat (tool man) di samping melayani peminjaman alat, setiap saat selalu aktif mengatur penempatan alat sebagaimana mestinya 6. Perhatikan gambar skala pengukuran mistar sorong berikut ini. Pada gambar terbaca ukuran sebesar. A. 1,00 mm B. 2,31 mm C. 9,32 mm D. 19,25 mm E. 31,00 mm

7. Penunjukan gambar secara berantai pada gambar di bawah ini yang paling tepat adalah. 8. Gambar berikut yang merupakan proyeksi isometric adalah. 9. Pada saat proses pengetapan, agar diperoleh hasil yang optimal, dilakukan kecuali. A. mengatur ketegaklurusan tap terhadap lubang B. mengatur kelurusan tap terhadap lubang C. memilih nomor tap yang sesuai dengan jenis bahan D. membuat champer pada lubang E. memberikan pelumas

10. untuk menggerinda bagian sisi sudut pahat alat potong agar tepat dan rata dibutuhkan batu gerinda berbentuk. A. D. B. E. C. 11. Center Drill digunakan untuk. A. menitik benda kerja yang akan dibor B. menggaris benda kerja yang akan dipotong C. mengebor pusat benda kerja D. mengukur kecepatan putar E. menahan benda kerja yang akan dibubut 12. Hasil pengukuran micrometer dengan ketelitian 0,01 mm yang ditunjukkan oleh gambar berikut adalah. A. 63,13 mm B. 62,63 mm C. 63,13 mm D. 65,53 mm E. 63,63 mm 13. Pembubutan benda bertingkat seperti pada gambar di samping dapat dibentuk dengan menggunakan pahat. A. radius B. potong C. pinggul (champer) D. rata muka (facing) E. alur 14. Kecepatan potong untuk mengebor baja lunak Cs 25 meter/menit dan diameter bor yang digunakan 20 mm, secara teoritis putaran mesinnya adalah. A. 398,08 putaran /menit D. 1.250 putaran /menit B. 450,78 putaran /menit E. 3.140 putaran /menit C. 531,78 putaran /menit 15. Salah satu teknik pembubutan tirus adalah dengan cara memiringkan. A. dudukan pahat D. eretan atas B. pahat E. eretan bawah C. benda kerja

16. Bagian micrometer yang ditunjukkan oleh tanda panah pada gambar di samping, berfungsi sebagai. A. landasan B. rachet C. silinder tetap D. rangka E. pengunci 17. Bahan logam akan difrais dengan cutter dengan diameter 40 mm, dan dipakai Cs 24 m/menit. Kecepatan putar mesin yang digunakan secara teoritis sebesar. A. 82,16 putaran /menit D. 960 putaran /menit B. 116,77 putaran /menit E. 1.320,67 putaran /menit C. 191,08 putaran /menit 18. Bahan paduan logam yang digunakan untuk mendapatkan sifat tahan korosi adalah. A. bismut D. kromium B. wolfram E. kobalt C. tantalum 19. Simbol kualitas permukaan yang ditunjukkan sebagaimana gambar di bawah secara ekonomis dapat dicapai dengan pengerjaan. A. sand blasting B. gergaji tangan C. gerinda mesin D. gergaji mesin E. bubut 20. Langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bor meja adalah. A. memasang bor memasang benda menentukan putaran mengebor B. memasang benda menentukan putaran memasang bor C. memasang benda menentukan putaran mengebor menentukan putaran D. memasang benda mengebor menentukan putaran memasang bor E. memasang benda mengebor menentukan putaran memasang bor 21. Apabila akan dilaksanakan pembuatan benda kerja poros eksentrik seperti pada gambar, jarak pergeseran dari sumbu utama ke sumbu poros sebesar. A. 7,5 mm B. 6,5 mm C. 5,0 mm D. 5,5 mm E. 4,5 mm 22..Alur seperti pada gambar di samping, dibuat dengan mesin frais menggunakan cutter A. sudut B. alur C. alur T D. ekor burung E. jari 23. Cara membuat tirus pada lubang yang pendek, dapat dikerjakan dengan jalan. A. memiringkan eretan memanjang D. memiringkan benda kerja B. memiringkan tool holder E. memiringkan tool post C. memiringkan eretan atas

24. Batu gerinda yang digunakan untuk menggerinda baja keras dibuat dari bahan. A. aluminium oksida dengan perekat lunak B. aluminium oksida dengan perekat keras C. silicon karbit dengan perekat lunak D. silicon karbit dengan perekat keras E. silicon karbit dengan perekat sedang 25. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses menghaluskan permukaan benda kerja dengan penggerindaan adalah, kecuali. A. kecepatan potong D. kecepatan putaran B. tekanan penyayatan E. pendingin yang digunakan C. ukuran batu gerinda 26. Pada proses pengasahan alat potong, sudut tatal pada pahat rata kanan adalah. A. 8 0-9 0 B. 8 0-12 0 C. 30 0-40 0 D. 35 0 E. 25 0 27. Sebuah roda gigi lurus akan dibuat dengan ukuran modul 2, dan jumlah gigi 38. Besar diameter luar (DL) roda gigi tersebut adalah. A. 38 mm D. 78 mm B. 72 mm E. 80 mm C. 76 mm 28. Suatu gambar mempunyai ukuran φ 15 H7/k6, pengertian tersebut adalah. A. diameter nominal 15 dengan daerah toleransi poros k6, lubang H7 B. diameter nominal 15 dengan daerah toleransi poros H7, lubang k6 C. diameter nominal dengan daerah toleransi poros H7, lubang k6 D. diameter nominal 15 dengan daerah toleransi poros H, lubang k E. diameter nominal 15 dengan daerah toleransi H7-k6 29. Kondisi permukaan penampang benda kerja yang dihasilkan apabila penyetelan pahat bubut tidak setinggi senter adalah. A. permukaan rata D. permukaan cembung B. permukaan menonjol di tengah E. permukaan bergelombang C. permukaan cekung 30. Endmill φ10 mm dengan jumlah gigi 4 buah, dipergunakan menyayat almunium pada kecepatan potong 30 m/menit, kecepatan pergigi 0,2 mm. Kecepatan putaran yang dipergunakan adalah. A. 500 mm/menit B. 550 mm/menit C. 770 mm/menit D. 870 mm/menit E. 960 mm/menit 31. Kepala pembagi dengan rasio (i) 40, dipakai untuk pembagian 50 bagian. Jumlah putaran kepala engkol pembagi (n k ) jika lubang piringan yang digunakan 20 adalah. A. 3 putaran ditambah 16 lubang D. 1 putaran ditambah 8 lubang B. 2 putaran ditambah 6 lubang E. 16 lubang C. 1 putaran ditambah 16 lubang

32. Prinsip kerja mesin milling CNC pada sumbu X, Y, Z dengan kaidah. A. tangan kiri 3 jari menghadap ke atas D. tangan kanan 3 jari menghadap ke B. tangan kiri 3 jari menghadap ke bawah bawah C. tangan kanan 3 jari menghadap ke atas E. tangan kanan, ibu jari menghadap ke atas 33. Apabila akan terjadi program mesin CNC tabrakan akibat kesalahan program, maka cara menyelamatkan menekan tombol. A. saklar utama (main switch) D. Saklar layanan posisi mesin B. Emergensi E. Saklar operasi mesin (operation switch) C. Saklar kecepatan putar 34. Gambar penempatan referensi terhadap benda kerja (zero point) pada mesin milling CNC tersebut adalah. A. bottom side-left, front workpart corner B. top side-left, front workpart corner C. bottom side-left, back workpart corner D. top side-left, back workpart corner E. top side-workpart, corner center point 35. Perintah G84 pada mesin TU-2A adalah perintah siklus pembubutan memanjang (longitudinal turning cycle). Arti parameter H pada G84 adalah. A. kedalaman penyayatan tatal D. kecepatan pemakanan B. kedalaman penyayatan setiap kali E. jumlah penyayatan tiap kali penyayatan penyayatan C. kecepatan penyayatan 36. Perhatikan gambar. Posisi pahat mula-mula pada titik A, maka untuk program gerakan inkrimental dari titik A ke B adalah N. A. G01 X6,5 Z-12 B. G01 X21 Z-18 C. G01 X8 Z-6 D. G01 X21 Z-10 E. G01 X25 Z-8

37. Gambar posisi pahat di titik A menuju titik B dengan jarak radius (R14,33) terhadap senter, maka kode G02 dengan sistim absolute adalah N. A. G02 X6,5 Z-12 I0 K14,33 B. G02 X8 Z-18 I0 K14,33 C. G02 X21 Z-18 I14,33 K0 D. G02 X21 Z-12 I0 K14,33 E. G02 X25 Z-8 I0 K14,33 38. Gerak lurus cepat pada pemprograman fungsi kode G00 juga disebut. A. zero point D. rapid B. offset point E. JOG C. menu data 39. Dalam pembubutan tirus diketahui, D 50 mm. d 34 mm, panjang ketirusan l 60 mm, rumus pergeseran eretan atas adalah. A. sinα D. ctgα B. cosα E. c secα C. tgα 40. Sebuah benda akan difrais menjadi segi 16 beraturan. Apabila perbandingan transmisi antara roda gigi cacing dengan ulir cacing 40 : 1 dan tersedia piring pembagi berlubang 20, maka putaran engkol pembaginya adalah. A. 2 putaran + 4 lubang B. 2 putaran + 6 lubang C. 2 putaran + 8 lubang D. 2 putaran + 10 lubang E. 2 putaran + 16 lubang SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES