OPTIMISASI BENTUK BULBOUS BOW DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI (LINK) ANTARA MAXSURF DAN MICROSOFT EXCEL (STUDI KASUS : KAPAL TANKER 6500 DWT)

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Dosen Pembimbing : Ahmad Nasirudin, S.T.,M.Eng

Analisa Hambatan Kapal dengan Bulbous Bow dan tanpa Bulbous Bow di Perairan Dangkal

BAB V PENUTUP. dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

STUDI HAMBATAN DAN KECEPATAN KAPAL TIPE LAMBUNG SERIES 60 DITINJAU DARI TIGA BENTUK HALUAN KAPAL

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP POLA ALIRAN DAN POWERING PADA KAPAL PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT

Pengaruh Bulbous bow Terhadap Pengurangan Tahanan Kapal Kayu Tradisional

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER

Analisa Hambatan Kapal dengan Bulous Bow dan tanpa Bulbous Bow di Perairan Dangkal. Dr. Ir. I Ketut Suastika, M. Sc.

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

PENGEMBANGAN METODOLOGI PEMBUATAN MODEL 3D KONSTRUKSI KAPAL UNTUK PRODUCTION DRAWING BERBASIS AUTOCAD

ANALISA KINERJA HULL FORM METODE FORMDATA KAPAL IKAN TRADISIONAL 28 GT KM. SIDO SEJATI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

OPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT

ANALISA GERAKAN SEAKEEPING KAPAL PADA GELOMBANG REGULER


Penilaian Hambatan Total Kapal Transportasi Antar Pulau Tipe Longboat

MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN CADIK PADA KAPAL NELAYAN 3 GT DITINJAU DARI POWER ENGINE

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) G-47

ANALISA ALIRAN DAN TEKANAN PADA BULBOUS BOW DENGAN DIMPLE (CEKUNGAN) MENGGUNAKAN PENDEKATAN CFD

ANALISA ENGINE PROPELLER MATCHING PADA KAPAL PERINTIS BARU TYPE 200 DWT UNTUK MEDAPATKAN SISTEM PROPULSI YANG OPTIMAL

Analisis CFD Pengaruh Penambahan Elliptical Bulb Terhadap Hambatan Viskos dan Gelombang Pada Kapal Monohull

Optimasi Kinerja Propulsi pada Kapal Ikan Studi Kasus : Kapal Ikan di Perairan Brondong, Lamongan

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

Studi Kasus : Penerapan Energy Saving Device dalam Rangka Menaikkan Efisiensi Thrust pada Kapal Tanker Pertamina Ltdw

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ELLIPTICAL BULB TERHADAP HAMBATAN VISKOS DAN GELOMBANG PADA KAPAL MONOHULL DENGAN PENDEKATAN CFD

Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

RANCANG BANGUN AIRBOAT SEBAGAI ALAT ANGKUT PENANGGULANGAN BENCANA TAHAP II

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal

Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar

Bilge keel. Bilge keel. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) G-174

ANALISA HAMBATAN KAPAL AKIBAT PENAMBAHAN STERN TUNNELS PADA KAPAL TROPICAL PRINCESS CRUISES MENGGUNAKAN METODE CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC)

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN)

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Studi Eksperimental Tahanan dan Momen Melintang Kapal Trimaran Terhadap Variasi Posisi Dan Lebar Sidehull

PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Investigasi Efisiensi Propeler Kapal Ikan Tradisional

Perancangan Self Unloading Coal Carrier Untuk Alternatif Distribusi Batubara Dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa

Perancangan Propeler Self-Propelled Barge

HAMBATAN, PROPULSI & MOTOR INDUK KAPAL

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Pengembangan Alat Ukur Berbasis Loadcell Untuk Pengujian Tahanan Model Kendaraan Tempur Amphibi

ANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Perhitungan Wave Making Resistance pada Kapal Katamaran dengan Menggunakan CFD

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

PERUBAHAN BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP KINERJA MOTOR INDUK. Thomas Mairuhu * Abstract

KAJIAN TEKNIS KINERJA SISTEM PENGGERAK KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIODIESEL PADA KAPAL KM. LABOAR

ANALISA KOMPONEN HAMBATAN KAPAL IKAN TRADISIONAL DI PERAIRAN CILACAP

ANALISA PERUBAHAN SISTEM PROPULSI DARI SCHOTTLE MENJADI TWIN SCREW PADA KAPAL PENUMPANG KMP NIAGA FERRY II

PERFORMA DESIGN STRIPSHIELD SEA CHEST KAPAL BASARNAS TIPE FRP36 BERDASARKAN WATER INTAKE DAN TAHANAN TAMBAHAN

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT


ASSALAMUALLAIKUM WR.WB

Prediksi Gerak Terhadap Desain Awal Ferry 600, 500 dan 300 GRT Untuk Pelayaran Antar Pulau

PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 1500 DWT RUTE PELAYARAN JAKARTA-SURABAYA

III. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada minggu awal Mei sampai dengan bulan Juni

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. displacement dari kapal tersebut. Adapun hasil perhitungan adalah : 2. Coefisien Blok (Cb) = 0,688

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Stadion Apung Dengan Kapasitas Penonton Untuk Wilayah Teluk Jakarta

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) G-133

ANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING.

STUDI HALUAN KAPAL SELAM BENTUK KAPSUL UNTUK MEMINIMALISIR HAMBATAN GESEK TERHADAP AIR LAUT

Presentasi Tugas Akhir Surabaya, 25 Januari 2012 Jurusan Teknik Kelautan FTK - ITS

DESAIN DAN ANALISA STATIK SISTEM PENGGERAK ITS AUV-01 (AUTONOMUS UNDERWATER VEHICLE)

SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB)

ANALISA TEKNIS PENGGANTIAN MESIN INDUK KAPAL PATROLI KP. PARIKESIT 513

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL

STUDI PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 2000 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - MAKASAR

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

STUDI PERANCANGAN KAPAL FERRY TIPE CATAMARAN 1000GT

PERANCANGAN PERAHU BERBAHAN FIBER GLASS BERLAPIS KARET UNTUK EVAKUASI BENCANA BANJIR

Perancangan Kapal Kontainer 8500 DWT Pada Software Maxsurf Enterprise V8i

Kajian Unjuk Kerja Mesin Induk Kapal Cepat Pasca Re-Powering

ANALISA HAMBATAN DAN SEAKEEPING PADA FAST RESCUE BOAT

Tugas Propeller dan Sistem Perporosan

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

PERBAIKAN DESAIN KAPAL PERIKANAN PADA TAHAP PLERIMINARY DESAIN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR

STUDI KOMPARASI KINERJA HULLFORM METODE FORMDATA DENGAN HULLFORM KAPAL KAYU TRADISIONAL TIPE BATANG

P3 SKRIPSI (ME ) ERICK FEBRIYANTO

USULAN BIDANG MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD) Oleh: Hanifuddien Yusuf NRP

PREDIKSI TAHANAN KAPAL CEPAT DOLPIN DENGAN METODE EKSPERIMEN

MODIFIKASI BENTUK BURITAN PADA SHALLOW DRAFT BULK CARRIER UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI SISTEM PROPULSI

Perancangan Kapal Trimaran Untuk Kapal Puskesmas Keliling Di Daerah Kepulauan : Studi Kasus Kepulauan Kangean, Madura

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

STUDI MOTOR PENGGERAK KEMUDI KMP. SULTAN MURHUM SETELAH MENGALAMI PERUBAHAN DIMENSI DAUN KEMUDI

KAJIAN TEKNIS DISAIN BADAN KAPAL UNTUK PERAIRAN DANGKAL DI KAWASAN LAHAN GAMBUT

STUDI PERANCANGAN SISTEM PROPULSI WATERJET PADA KAPAL PENUMPANG 200 PAX TIPE WAVE PIERCHING CATAMARAN

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN KAPAL KATAMARAN DAN MONOHULL SEBAGAI KAPAL RISET DIPERAIRAN BENGKALIS RIAU

Transkripsi:

OPTIMISASI BENTUK BULBOUS BOW DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI (LINK) ANTARA MAXSURF DAN MICROSOFT EXCEL (STUDI KASUS : KAPAL TANKER 6500 DWT) Febriyanto (1) dan A Nasirudin, S.T., M.Eng (2) (1) Mahasiswa, Jurusan Teknik Perkapalan, FTK, ITS Surabaya (2) Dosen, Jurusan Teknik Perkapalan, FTK, ITS Surabaya E-mail:febriyanto@na.its.ac.id Abstrak Bulbous bow merupakan tambahan lambung pada bagian ujung depan kapal yang tercelup air berguna untuk memperkecil hambatan kapal. Dengan melihat grafik Cb Fn dapat diperkirakan tingkat keefektifan penggunaan bulbous bow. Namun desainer kapal tidak dapat memprediksi bentuk dan besarnya bulbous bow yang tepat yang dapat mereduksi hambatan yang paling besar hanya dengan melihat grafik tersebut. Sebuah lembaga penelitian yang bergerak dibidang perkapalan dan kelautan di Jerman telah mengembangkan suatu software yang digunakan untuk mengoptimasi bentuk hull kapal dengan menarik ulur lambungnya. Hal tersebut yang menginspirasi dibuatnya tugas akhir ini untuk mengoptimisasi bentuk bulbous bow dari suatu kapal, namun dengan menggunakan software-software yang familiar di Indonesia, yaitu dengan Maxsurf yang dihubungkan (interface) dengan Microsoft Excel memanfaatkan fasilitas automation yang terdapat pada Maxsurf. Dari proses optimisasi tersebut didapatkan kapal Tanker 6500 DWT dengan bentuk bulbous bow awal yang ternyata memperbesar hambatan sebesar 1,931% dibandingkan kapal tanpa bulbous bow dan untuk kapal dengan bulbous bow optimal dapat mereduksi hambatan sebesar 2,221% terhadap kapal tanpa bulbous bow. Sedangkan dengan perhitungan menggunakan Hullspeed, bentuk bulbous bow awal memperbesar hambatan sebesar 3,457% dibandingkan kapal tanpa bulbous bow dan untuk kapal dengan bulbous bow optimal dapat mereduksi hambatan sebesar 1,379% terhadap kapal tanpa bulbous bow. Kata kunci: Bulbous bow, Interface 1. Pendahuluan Bulbous bow sudah digunakan sejak awal abad 20, yang awalnya digunakan pada kapal perang. Baru pada tahun 1920 dua kapal penumpang dari Jerman yaitu Bremen dan Europa di desain menggunakan bulbous bow. Kedua kapal tersebut beroperasi di North Atlantic dengan kecepatan 27,9 knots. Selanjutnya pada tahun 1931 Amerika mulai melakukan terobosan dengan mendesain bulbous bow pada dua buah kapal penumpangnya yang memiliki ukuran sedang yaitu kapal President Hoover dan President Coolidge. Kemudian pada tahun 1935 didesain kapal Normandie dengan menggunakan bulbous bow yang kecepatannya mencapai 30 knots. Pada tahun 1940 di Asia, kapal angkatan laut Jepang telah menggunakan bulbous bow. Namun hal tersebut di atas hanya sebuah ekserimen pemilik kapal dan galangan tanpa disertai dengan analisa pendukungnya Baru pada tahun 1950 dilakukan suatu penelitian untuk membuktikan bahwa kapal dengan menggunakan bulbous bow dapat menghemat daya mesin induk sebesar 22,86%, yaitu kapal dengan ukuran dan type yang sama berlayar dengan kecepatan yang sama 20 knot ternyata digerakkan dengan daya motor yang berbeda. Yang satu

digerakkan dengan daya 13500 HP sedangkan yang lain digerakkan dengan daya 17500 HP. Hal tersebut dikarenakan kapal dengan daya 13500 HP didesain dengan menggunakan bulbous bow sedangkan kapal yang digerakkang dengan daya 17500 HP tidak menggunakan bulbous bow (didesain dengan bentuk bow biasa). (www.mar.ist.utl.pt n.d.) Sampai saat ini belum ada formula yang digunakan untuk mendesain bentuk bulbous bow yang optimal. Desainer kapal hanya dapat memprediksi tingkat keefektifan penggunaan bulbous bow pada suatu kapal. Hal tersebut dapat dibaca dengan menggunakan grafik Coeffisient Block Froude Number. Sementara itu bulbous bow sendiri memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Dengan berbagai jenis bulbous bow dan tidak adanya formula yang pasti, maka dalam mendesain bulbous bow perlu dilakukan optimisasi. Hamburgische Schiffbau-Versuchsantalt (HSVA) yang merupakan perusahaan penyedia jasa untuk penelitian dan pengembangan teknologi di Jerman telah membuat software untuk mengoptimisasi bentuk hull kapal. Prinsip dasar kerjanya adalah dengan menarik-narik hull kapal. Namun software tersebut belum ada di Indonesia sehingga untuk mengoperasikannya perlu mendatangkan tenaga ahli. (www.hsva.de) Oleh karena itu, penulis ingin memanfaatkan aplikasi automation pada maxsurf untuk melakukan interface dengan microsoft excel yang nantinya digunakan untuk mengoptimisasi bentuk bulbous bow dari studi kasus kapal Tanker 6500 DWT. Hal tersebut lebih mudah dilakukan daripada harus menggunakan software yang belum familiar di Indonesia. 2. Metodologi Penelitian Pada penelitian ini yang dilakukan adalah menganalisa secara matematis hambatan yang terjadi pada suatu kapal dengan bentuk bulbous bow yang berbeda-beda dan bulbous bow tersebut berubah secara otomatis sesuai dengan jumlah interpolasi yang diinginkan. Begitu juga dengan perhitungan hambatan kapalnya yang berubah seiring dengan perubahan bentuk bulbous bow tersebut. Yang diperlukan dalam penelitian ini adalah desain bentuk bulbous bow dalam format Maxsurf sebagai bentuk bulb awal dan akhir yang nantinya akan diinterpolasi dari titik-titik yang membentuknya. Maka jumlah titik-titik bentuk bulb awal dan akhir haruslah sama. Bentuk bulb awal dan akhir dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. Gambar 1. BentukBulb Awal Kapal yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanker 6500 DWT dengan ukuran utama yang tertera pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Ukuran Utama Kapal Tanker 6500 DWT LWL B D H C B V (kn) 103.8 19.2 6 11 0.763 12 Kemudian perhitungan yang dilakukan dari optimisasi tersebut dibandingkan dengan perhitungan pada software hullspeed. 3. Hasil Penelitian Gambar 2. Bentuk Bulb Akhir 3.1. Hasil Perhitungan Manual Dari hasil optimisasi yang dilakukan dengan formula Holtrop & Mennen secara manual, maka didapatkan hasil seperti pada Tabel 2 sebagai berikut:

A BT Tabel 2. Hasil Perhitungan Manual h bulb Wave Viscous Total S (10 3 m²) (kn) (kn) (kn) (m²) 13.327 3.166 2.708 28.589 114.712 170.616 12.146 3.219 2.701 27.900 114.417 169.526 10.607 3.287 2.694 26.893 114.134 168.135 9.349 3.383 2.688 27.319 113.864 168.195 7.673 3.515 2.682 27.685 113.608 168.212 5.771 3.709 2.676 28.483 113.368 168.679 3.571 3.996 2.671 27.683 113.144 167.569 1.558 4.356 2.666 24.041 112.960 163.667 1.323 4.408 2.666 24.211 112.940 163.809 0.004 4.965 2.662 28.544 112.757 167.880 0.000 0.007 2.658 28.580 112.597 167.686 0.000 0.007 2.655 28.488 112.460 167.384 3.2. Hasil Perhitungan Hullspeed Sebagai perbandingan dari hasil perhitungan manual, maka dilakukan perhitungan menggunakan software hullspeed. Dari hasil perhitungan tersebut, didapatkan hasil seperti pada Tabel 3 sebagai berikut: hambatan viskosnya seperti yang terlihat pada Gambar 3 sebagai berikut: Gambar 3. Grafik WSA vs Viscous Resist Ada 2 komponen bulbous bow yang mempengaruhi besarnya hambatan gelombang, yaitu luasan bulb di FP dan tinggi titik berat bulb di FP. Pengaruh kedua komponen tersebut terhadap hambatan gelombang dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Perhitungan Hullspeed A BT h bulb Wave Viscous Total S (10 3 m²) (kn) (kn) (kn) (m²) 13.327 3.166 2.708 32.973 114.586 174.770 12.146 3.219 2.701 32.307 114.236 173.610 10.607 3.287 2.694 31.226 113.899 172.170 9.349 3.383 2.688 31.625 113.576 172.160 7.673 3.515 2.682 31.920 113.267 172.060 5.771 3.709 2.676 32.585 112.922 172.360 3.571 3.996 2.671 31.529 112.647 170.970 1.558 4.356 2.666 27.412 112.463 166.600 1.323 4.408 2.666 27.512 112.391 166.650 0.004 4.965 2.662 30.588 112.210 169.490 0.000 0.007 2.658 30.597 111.999 169.230 0.000 0.007 2.655 30.509 111.761 168.930 Gambar 4. Grafik ABT vs Wave Resist 4. Pembahasan Dari kedua hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pengaruh bulbous bow terhadap hambatan viskos adalah berbanding lurus, dimana semakin besar bentuk bulbous bow semakin besar pula Gambar 5. Grafik hb vs Wave Resist Dari Gambar 4&5 menunjukkan bahwa secara kuantitas, semakin besar bentuk bulb belum tentu

dapat menurunkan hambatan gelombang paling maksimal. Sehingga pengaruh dari perubahan bentuk bulbous bow terhadap hambatan total dapat dilihat pada Gambar 6 sebagai berikut: Tabel 3. Bentuk Bulbous Bow Optimal Perubahan Bentuk Bulb ABT h bulb (%) (m²) 31 1.558 4.356 Daftar Pustaka Gambar 6. Perubahan Bentuk Bulb vs Total Resist 5. Kesimpulan Dari penelitian ini didapatkan bentuk bulbous bow optimal yang dapat menghasilkan hambatan paling kecil. Bentuk bulbous bow tersebut dapat dilihat pada Gambar 7 & 8 dan Tabel 3 sebagai berikut: Gambar 7. Potongan Memanjang Bulb pada Center Line Gambar 8. Potongan Melintang Bulb pada FP Bijl, Art (1985), An Approach to Design Theory, Design Theory for Cad, Procedings of the IFIP WG 5.2 Working Conference on Design Theory for CAD, Tokyo. Brayard, J (1973), estimation de la puissance propulsive, Departement Constuctions Navales, Paris, Prancis. French, Michael J (1985), Conceptual Design for Engineers 2nd edition, The Design Council, London. Harvald, S A (1983), Resistance and Propulsion of Ships, John Wiley and Sons, Toronto, Canada. Hasanudin (2008), Modul Pelatihan Maxsurf, FTK, ITS, Surabaya. Holtrop, J and Mennen, G G J (1982), An Approximate Power Prediction Method, International Shipbuilding Progress, Vol. 29. Kawashima, H., and Hino, T., 2004. A Hull Form Generation Methode on Initial Design Stage. 9th Symposium on Practical Design of Ships and Other Floating Structures. Lewis, Edward V (1980), Principles of Naval Architecture Second Revision, Volume II, Resistance, Propulsion and Vibration, The Society of Naval Architects & Marine Engineers, Jersey City, NJ Manfaat, Djauhar (2008), Diktat Kuliah Perancangan Kapal Dibantu Komputer, Materi CAD, FTK-ITS, Surabaya. Maxsurf, (2005). Maxsurf Windows Version 11.1 User Manual. Pahl, G and Beitz, W (1997), Engineering Design: A Systematic Approach Third Edition Edited by Ken Wallace, Springer-Verlag, The Design Council, London. Parsons, Michael G (2001), Parametric Design, Chapter 11, Departement of Naval Architecture and Marine Engineering, University of Michigan.

Suh, N P (1990), The Principles of Design, Oxford University Press, Inc, New York.