KAJIAN VOLUME SAMPAH DI KOTA KEDIRI ( Lokasi TPA Klotok ) LUCIA DESTI KRISNAWATI, ST *) Pertumbuhan penduduk di kota Kediri, akan memberikan dampak pada permasalahan jumlah timbulan sampah. Sampah merupakan permasalahan pada kota yang berkembang dan maju, dan harus ditangani dengan tepat, agar dampak yang ditimbulkan pada lingkungan dapat diminimalisir. Tempat Pemrosesan Akhir Sampah ( TPA ) Klotok berada tidak jauh dari lingkungan perumahan, tempat wisata Goa Selomangleng dan Universitas Kadiri, dan pada musim penghujan menimbulkan bau yang tidak sedap. Pengolahan sampah yang saat ini dilakukan dengan sistem controlled landfill dengan lahan yang tersedia 2,5 ha dan rencana tinggi timbunan 10 m. Dengan kondisi permasalahan sampah dan keterbatasan lahan maka perlu di perkirakan jumlah sampah yang akan ditampung TPA sampai dengan tahun 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan langsung di TPA Pojok analisa data BPS dan DKP berupa jumlah penduduk, jumlah timbulan sampah, kemudian ditarik kesimpulan volume sampah di kota Kediri sampai dengan tahun 2025 dan kebutuhan lahan TPA tersebut. Setelah dilakukan analisa maka dapat diperoleh beberapa hasil antara lain jumlah sampah tereduksi sampai dengan tahun 2013 sebesar 362.812 m 3 dengan komulatif tinggi timbunan 9,67 m,prediksi jumlah Penduduk kota Kediri pada tahun 2025 adalah 292.386 jiwa dengan jumlah sampah yang dihasilkan 217.477, dan total komulatif sampah lima tahunan 1.074.235 m 3, TPA Pengembangan yang direncanakan dioperasikan mulai tahun 2016, sampai dengan tahun 2025 masih dapat digunakan dengan prediksi tinggi timbunan rencana 11,9 m. Dengan Jumlah timbulan sampah yang sedemikian besar dan membutuhkan lahan TPA yang luas, perlu dipikirkan alternatif pengelolaan pengolahan sampah yang tepat guna dan ramah lingkungan. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan lokasi lahan TPA pengembangan dan prediksi besarnya air lindi, karakteristiknya. Perlu adanya analisa secara periodik kualitas air penduduk di sekitar TPA Klotok, karena lokasi TPA yang dekat dengan lokasi pemukiman penduduk. Kata Kunci : Sampah, TPA, Kebutuhan Lahan. *) Dosen Fakultas Teknik, Universitas Kadiri. 35
1.1. Pendahuluan Sampah adalah sesuatu yang kehadirannya sangat dekat dengan manusia namun jarang yang rela untuk turut andil dan peduli menyelesaikan persoalan lingkungan akibat gundukan sampah yang tidak diolah. Memang disadari atau tidak sampahsampah itu ternyata memangmenciptakan polusi. Berdasarkan data yang diambil dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan, masyarakat Kediri setiap harinya menghasilkan 425 m3 sampai dengan 450 m3 sampah yang terdiri dari 56% sampah organik, 26% sampahanorganik dan 18% sampah beracun yang berasal dari tiga kecamatan yaitu:mojoroto, Kota, Pesantren. 1.2. Latar Belakang. Pada studi kajian ini, dengan perkembangan kota Kediri yang sedemikian pesat, maka perlu adanya proyeksi jumlah timbulan sampah untuk beberapa tahun yang akan datang, agar dapat direncanakan pola penangangan permasalahan akibat timbulan sampah di masa yang akan datang 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah ketersedian lahan TPA dengan jumlah sampah sampai dengan tahun 2013? 2. Bagaimanakah prediksi volume sampah di kota kediri sampai dengan tahun 2025? 3. Bagaimanakah kebutuhan lahan TPA dengan jumlah sampah sampai dengan tahun 2025? 1.4. Batasan Masalah Guna memberikan arahan yang lebih terfokus serta mempermudah analisa masalah tersebut, maka perlu adanya pembatasan permasalahan sebagai berikut: 1. Memproyeksikan jumlah timbulan sampah untuk tahun 2025. 2. Mengkaji kebutuhan lahan TPA dengan jumlah timbulan sampah untuk proyeksi tahun 2025. 3. Menggunakan data penduduk dari data BPS 1.5. Maksud dan Tujuan Penelitian. Maksud penelitian ini antara lain : 1. Mengetahui jumlah prediksi volume sampah untuk tahun 2025 2. Mengetahui kebutuhan lahan TPA tahun 2025 Tujuan dari penenelitian ini adalah dapat memberikan masukan bagi penangganan timbulan sampah di masa yang akan datang. 2. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan langsung Di TPA Pojok analisa data BPS dan DKP berupa jumlah penduduk, jumlah timbulan sampah, kemudian ditarik kesimpulan volume sampah di kota Kediri sampai dengan tahun 2025 dan kebutuhan lahan TPA tersebut. 3. LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Sampah Secara terbatas yang disebut sampah hanya merupakan tumpukan bekas dan sisa tanaman (daun-daun gugur, sisa sayuran, sisa pertanian) ataupun sisa dankotoran hewan, serta benda -benda lain yang setiap saat dibuang. Tetapi secara luas, segala benda yang akhirnya dibuang yang disebut sampah (Drs. Unus Suriawira, 1997 : 212). Beberapa pengertian sampah (Agung Suprihatin, 1999) antara lain : sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai/tidak berharga untuk maksud biasa/utama dalam pembikinan / pemakaian barang rusak / bercacat dalam pembikinan manufaktur / materi berlebihan / ditolak / buangan ; sampah adalah bahan yang terbuang / dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya / pemakai semula.
3.2. Sumber Sampah Berdasarkan kepada sumbernya, sampah digolongkan kepada dua kelompok besar yaitu : 1. Sampah domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh akibat kegiatan manusia secara langsung : dari rumah tangga, pasar, sekolah, pusat keramaian, pemukiman, rumah sakit, dan sebagainya. 2. Sampah non-domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung : dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, transportasi, dan sebagainya. 3.3.Bentuk Sampah Berdasarkan kepada bentuknya, sampah digolongkan kepada tiga kelompok besar, yaitu : 1.Sampah padat, yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan,kotoran ataupun benda-benda lain yang bentuknya padat. 2. Sampah cair, yaitu sampah yang berasal dari buangan pabrik, industri, pertanian, perikanan, peternakan ataupun manusia yang berbentuk cair, missal air buangan, air seni, dan sebagainya. 3.Sampah gas, yaitu sampah yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor, cerobong pabrik, dan sebagainya yang kesemuanya berbentuk gas atau asap. 3.4. Jenis Sampah Berdasarkan kepada jenisnya, dikenal ada dua kelompok sampah yaitu: 1. Sampah organik, yaitu jenis sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan ataupun kotoran). 2. Sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam, dan sebagainya). Adapun jenis-jenis sampah (Ir. Wied Harry Apriaji, 1990: 4). yaitu: 1. Sampah Lapuk (Garbage ) 2. Sampah tak lapuk dan sampah tak mudah lapuk (Rubbish ) 3.5. Sifat Sampah Dari jenis sampah dikenal pula sifatnya kedalam dua kelompok sampah yaitu: 1. Sampah bersifat degradabel 2. Sampah bersifat non degradabel Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah perkotaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah perkotaan, yaitu : 1. Kepadatan dan penyebaran penduduk 2. Karakteristik lingkungan dan ekonomi 3. Timbulan dan karakteristik sampah 4. Budaya dan sifat perilaku masyarakat 5. Jarak dari sumber sampah ketempat pembuangan akhir sampah 6. Rencana tata ruang dan pengembangan kota 7. Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhi sampah 8. Biaya yang tersedia 9. Peraturan daerah setempat Efek Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan Sampah adalah bahan buangan yang dapat menjadi polutan umum dan menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan, membawa berbagai penyakit, menurunnya nilai sumber daya, menimbulkan polusi, menyumbat sel air dan berbagai akibat negatif lainnya. 1. Dampak Terhadap Kesehatan 2. Dampak Terhadap Lingkungan 3.6. Pengumpulan Data 3.6.1 Data Diperoleh dari DKLH dan BPS antara lain: 1. Data jumlah penduduk dan luas daerah Kota Kediri 2. Lokasi TPA di Kota Kediri 3. Data jumlah sampah di Kota Kediri 3.6.2. Perhitungan Jumlah Penduduk Proyeksi Penduduk sampai dengan tahun 2025 mengunakan Metode Aritmatik, dengan angka pertumbuhan rata-rata 36
penduduk kota Kediri 0,75 % 3.6.3.1.Perhitungan jumlah Sampah Proyeksi jumlah sampah sampai dengan tahun 2025 menggunakan Regresi Linear. 3.7. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 3.7.1. Jenis dan Fungsi Fasilitas TPA Untuk dapat dioperasikan dengan baik maka TPA perlu dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang meliputi: 1. Prasarana Jalan Prasarana dasar ini sangat menentukan keberhasilan pengoperasian TPA Semakin baik kondisi jalan ke TPA akan semakin lancar kegiatan pengangkutan sehingga efisiensi keduanya menjadi tinggi. Dalam hal ini TPA perlu dilengkapi dengan: - Jalan masuk / akses, yang menghubungkan TPA dengan jalan umum yang tersedia. -Jalan penghubungkan, yang menghubungkan antara satu bagian dengan bagian lain dalam wilayah TPA. - Jalan operasi / kerja, yang diperlukan oleh kendaraan pengangkut menuju titik pembakaran. 2. Prasarana Drainase Drainase di TPA berfungsi untuk mengendalikan aliran limpasan air hujadengan tujuan untuk memperkecil aliran yang masuk ke timbunan sampah. Air hujan merupakan faktor utama terhadap debit lindi yang dihasilkan. Semakin kecil rembesan air hujan yang masuk ke timbunan sampah akan semakin kecil pula debit lindi yang dihasilkan yang pada gilirannya akan memperkecil kebutuhan unit pengelolaannya. 3.7.2. Analisa dan Pembahasan Dari Data Penduduk dari tahun 1990 2013 didapatkan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,75 %. Untuk prediksi jumlah penduduk menggunakan cara Arimatik. Tabel 1. Prediksi Jumlah Penduduk No Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) 1. 2013 267.310 2. 2014 269.315 3. 2015 271.335 4. 2016 273.370 5. 2017 275.420 6. 2018 277.486 7. 2019 279.567 8. 2020 281.664 9. 2021 283.776 10. 2022 285.904 11. 2023 288.049 12. 2024 290.209 13. 2025 292.386 Tabel 2. Prediksi Jumlah Sampah No Tahun Jumlah (m 3 ) Komulatif Sampah 5thn (m 3 ) 1. 2006 192.492 2. 2007 193.807 3. 2008 195.122 4. 2009 196.437 5. 2010 197.753 975.610 6. 2011 199.061 7. 2012 200.380 8. 2013 201.697 9. 2014 203.012 10. 2015 204.327 1.008.485 11. 2016 205.642 12. 2017 206.957 13. 2018 208.272 14. 2019 209.587 15. 2020 210.902 1.041.360 16. 2021 212.217 17. 2022 213.532 18. 2023 214.847 19. 2024 216.162 20. 2025 217.477 1.074.235 3.7.3. Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA Berdasarkan data sekunder, jumlah sampah sampai dengan tahun 2013 sebesar 201.697 m 3 /thn, sedangkan berdasarkan pengamatan 37
dilapangan, volume sebesar itu ada faktor pemadatan, reduksi oleh pemulung, pembusukan, sebesar 23,01 %. Dengan kondisi tersebut maka dapat proyeksikan kebutuhan lahan TPA sampai dengan tahun 2025 dengan tinggi rencana timbunan 10 m, disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3. Prediksi Tinggi Timbunan Sampah di TPA No Tahun Komulatif Sampah Reduksi (m3) Tinggi Timbunan ( m ) 1. 2006 44.292 2. 2007 44.595 3. 2008 44.898 4. 2009 45.200 5. 2010 45.503 5,99 6. 2011 46.805 7. 2012 46.108 8. 2013 46.410 9,67 9. 2014 46.713 10,9 10. 2015 47.016 12,2 11. 2016 47.318 12. 2017 47.621 13. 2018 47.923 14. 2019 48.226 15. 2020 48.529 16. 2021 48.831 17. 2022 49.134 18. 2023 49.436 19. 2024 49.739 20. 2025 50.041 Total 943.339 Kumulatif sampah yang tereduksi sampai dengan tahun 2013 sebesar 362.812 m 3, faktor padat 1,5 dengan ketersediaan lahan 2,5 ha dengan daya tampung 250.000 m 3 dengan komulatif tinggi timbunan 9,67 m. Pada akhir tahun 2014 prediksi ketinggian timbunan sudah mencapai 10,9 m yang melebihi ketinggian rencana 10 m, maka diperlukan pengembangan lahan TPA baru dan beberapa alternative penggelolaan sampah, karena dengan ketinggian lebih dari 10 m dikuatirkan terjadi longsoran dari timbunan sampah. Rencana pengelolaan sampah di TPA apabila sudah melebihi ketinggian 10 m, maka sampah yang sudah mengalami pembusukan akan di keruk setinggi 2m, dan digunanakan untuk mengguruk lahan-lahan tertentu. Hal ini dilakukan sampai dengan rencana pengembangan lahan TPA baru dilaksanakan Dari hasil prediksi jumlah sampah yang dikelola di TPA sampai dengan tahun 2015 melebihi batas layak sebesar 12 m, maka lahan TPA baru harus segera dioperasikan Apabila direncanakan tahun 2016 perencanaan TPA baru maka dapat diprediksikan bahwa sampai dengan tahun 2025 kondisi TPA baru yang dikembangkan seluas 2,1 ha mencapai ketinggian timbunan sebagai berikut : Tabel 4. Prediksi Tinggi Timbunan Sampah TPA Pengembangan No Tahun Komulatif Sampah Reduksi Tinggi Timbunan ( m ) (m3) 1. 2016 47.318 1,50 2. 2017 47.621 3,01 3. 2018 47.923 2,79 4. 2019 48.226 4,08 5. 2020 48.529 5,37 6. 2021 48.831 6,67 7. 2022 49.134 7,98 8. 2023 49.436 9,30 9. 2024 49.739 10,63 10. 2025 50.041 11,9 3. Kesimpulan. 1. Jumlah sampah tereduksi sampai dengan tahun 2013 sebesar 362.812 m 3 dengan komulatif tinggi timbunan 9,67 m 2. Prediksi jumlah Penduduk kota Kediri pada tahun 2025 adalah 292.386 jiwa dengan jumlah sampah yang dihasilkan 217.477, dan total komulatif sampah lima tahunan 1.074.235 m 3 3. TPA Pengembangan yang direncanakan dioperasikan mulai tahun 2016, sampai dengan tahun 2025 masih dapat digunakan dengan prediksi tinggi timbunan rencana 11,9 m 5. Saran 1. Dengan Jumlah timbulan sampah yang sedemikian besar dan membutuhkan lahan TPA yang luas, perlu dipikirkan alternatif pengelolaan pengolahan sampah yang tepat guna dan ramah 38
lingkungan. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan lokasi lahan TPA pengembangan dan prediksi besarnya air lindi, karakteristiknya. 3. Perlu adanya analisa secara periodik untuk kualitas air penduduk di sekitar TPA Klotok, karena lokasi TPA yang dekat dengan lokasi pemukiman penduduk. DAFTAR PUSTAKA 1. Apriaji, Harry, Wied, Ir, 1990, Memproses Sampah, Jakarta: Penebar Swadaya. 2. Marbun, B.N,SH, 1979, Kota Indonesia Masa Depan Masalah dan Prospek, Jakarta: Erlangga 3. Prawiro, H, Ruslan, 1988, Ekologi Lingkungan Pencemaran, Jakarta: Erlangga. 4. Suriawiria, Unus, Drs, 1996, Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar Pengelolaan Buangan Secara Biologis, Bandung: Alumni. 5. Suprihatin, A, Prihanto, Dwi, dan Gelbert, M, 1999, Sampah dan Pengelolaannya, Malang: Indah Offset. 6. Wardana, Arya, Wisnu, 1995, Dampak Pencemaran Lingkungan, Jakarta: Andi. 39