KAJIAN VOLUME SAMPAH DI KOTA KEDIRI ( Lokasi TPA Klotok )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I- 1

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

Gambar 2.1 organik dan anorganik

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB III STUDI LITERATUR

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik

SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pencemaran Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Disamping itu, pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

PENDAHULUAN Latar Belakang

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dan memberikan pengaruh satu sama lain, mulai dari keturunan,

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

BAB. Kesehatan Lingkungan

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

PROSPEK PENGELOLAAN SAMPAH NON-KONVENSIONAL

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan hidup, sampah merupakan masalah penting yang harus

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

KINERJA KEGIATAN DAUR ULANG SAMPAH DI LOKASI DAUR ULANG SAMPAH TAMBAKBOYO (Studi Kasus: Kabupaten Sleman)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk perkotaan di Indonesia akhir-akhir ini mengalami tingkat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Derajat kesehatan merupakan

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BRIKET ARANG DAN ASAP CAIR

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BAB 1 : PENDAHULUAN. 2010), dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49%. Tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MALANG TAHUN

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Potong Hewan yang telah dibangun merupakan satu-satunya RPH

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Pada satu sisi pertambahan jumlah kota-kota modern menengah dan

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PENERAPAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA TLEKUNG KOTA BATU

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

BAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP),

Transkripsi:

KAJIAN VOLUME SAMPAH DI KOTA KEDIRI ( Lokasi TPA Klotok ) LUCIA DESTI KRISNAWATI, ST *) Pertumbuhan penduduk di kota Kediri, akan memberikan dampak pada permasalahan jumlah timbulan sampah. Sampah merupakan permasalahan pada kota yang berkembang dan maju, dan harus ditangani dengan tepat, agar dampak yang ditimbulkan pada lingkungan dapat diminimalisir. Tempat Pemrosesan Akhir Sampah ( TPA ) Klotok berada tidak jauh dari lingkungan perumahan, tempat wisata Goa Selomangleng dan Universitas Kadiri, dan pada musim penghujan menimbulkan bau yang tidak sedap. Pengolahan sampah yang saat ini dilakukan dengan sistem controlled landfill dengan lahan yang tersedia 2,5 ha dan rencana tinggi timbunan 10 m. Dengan kondisi permasalahan sampah dan keterbatasan lahan maka perlu di perkirakan jumlah sampah yang akan ditampung TPA sampai dengan tahun 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan langsung di TPA Pojok analisa data BPS dan DKP berupa jumlah penduduk, jumlah timbulan sampah, kemudian ditarik kesimpulan volume sampah di kota Kediri sampai dengan tahun 2025 dan kebutuhan lahan TPA tersebut. Setelah dilakukan analisa maka dapat diperoleh beberapa hasil antara lain jumlah sampah tereduksi sampai dengan tahun 2013 sebesar 362.812 m 3 dengan komulatif tinggi timbunan 9,67 m,prediksi jumlah Penduduk kota Kediri pada tahun 2025 adalah 292.386 jiwa dengan jumlah sampah yang dihasilkan 217.477, dan total komulatif sampah lima tahunan 1.074.235 m 3, TPA Pengembangan yang direncanakan dioperasikan mulai tahun 2016, sampai dengan tahun 2025 masih dapat digunakan dengan prediksi tinggi timbunan rencana 11,9 m. Dengan Jumlah timbulan sampah yang sedemikian besar dan membutuhkan lahan TPA yang luas, perlu dipikirkan alternatif pengelolaan pengolahan sampah yang tepat guna dan ramah lingkungan. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan lokasi lahan TPA pengembangan dan prediksi besarnya air lindi, karakteristiknya. Perlu adanya analisa secara periodik kualitas air penduduk di sekitar TPA Klotok, karena lokasi TPA yang dekat dengan lokasi pemukiman penduduk. Kata Kunci : Sampah, TPA, Kebutuhan Lahan. *) Dosen Fakultas Teknik, Universitas Kadiri. 35

1.1. Pendahuluan Sampah adalah sesuatu yang kehadirannya sangat dekat dengan manusia namun jarang yang rela untuk turut andil dan peduli menyelesaikan persoalan lingkungan akibat gundukan sampah yang tidak diolah. Memang disadari atau tidak sampahsampah itu ternyata memangmenciptakan polusi. Berdasarkan data yang diambil dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan, masyarakat Kediri setiap harinya menghasilkan 425 m3 sampai dengan 450 m3 sampah yang terdiri dari 56% sampah organik, 26% sampahanorganik dan 18% sampah beracun yang berasal dari tiga kecamatan yaitu:mojoroto, Kota, Pesantren. 1.2. Latar Belakang. Pada studi kajian ini, dengan perkembangan kota Kediri yang sedemikian pesat, maka perlu adanya proyeksi jumlah timbulan sampah untuk beberapa tahun yang akan datang, agar dapat direncanakan pola penangangan permasalahan akibat timbulan sampah di masa yang akan datang 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah ketersedian lahan TPA dengan jumlah sampah sampai dengan tahun 2013? 2. Bagaimanakah prediksi volume sampah di kota kediri sampai dengan tahun 2025? 3. Bagaimanakah kebutuhan lahan TPA dengan jumlah sampah sampai dengan tahun 2025? 1.4. Batasan Masalah Guna memberikan arahan yang lebih terfokus serta mempermudah analisa masalah tersebut, maka perlu adanya pembatasan permasalahan sebagai berikut: 1. Memproyeksikan jumlah timbulan sampah untuk tahun 2025. 2. Mengkaji kebutuhan lahan TPA dengan jumlah timbulan sampah untuk proyeksi tahun 2025. 3. Menggunakan data penduduk dari data BPS 1.5. Maksud dan Tujuan Penelitian. Maksud penelitian ini antara lain : 1. Mengetahui jumlah prediksi volume sampah untuk tahun 2025 2. Mengetahui kebutuhan lahan TPA tahun 2025 Tujuan dari penenelitian ini adalah dapat memberikan masukan bagi penangganan timbulan sampah di masa yang akan datang. 2. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan langsung Di TPA Pojok analisa data BPS dan DKP berupa jumlah penduduk, jumlah timbulan sampah, kemudian ditarik kesimpulan volume sampah di kota Kediri sampai dengan tahun 2025 dan kebutuhan lahan TPA tersebut. 3. LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Sampah Secara terbatas yang disebut sampah hanya merupakan tumpukan bekas dan sisa tanaman (daun-daun gugur, sisa sayuran, sisa pertanian) ataupun sisa dankotoran hewan, serta benda -benda lain yang setiap saat dibuang. Tetapi secara luas, segala benda yang akhirnya dibuang yang disebut sampah (Drs. Unus Suriawira, 1997 : 212). Beberapa pengertian sampah (Agung Suprihatin, 1999) antara lain : sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai/tidak berharga untuk maksud biasa/utama dalam pembikinan / pemakaian barang rusak / bercacat dalam pembikinan manufaktur / materi berlebihan / ditolak / buangan ; sampah adalah bahan yang terbuang / dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya / pemakai semula.

3.2. Sumber Sampah Berdasarkan kepada sumbernya, sampah digolongkan kepada dua kelompok besar yaitu : 1. Sampah domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh akibat kegiatan manusia secara langsung : dari rumah tangga, pasar, sekolah, pusat keramaian, pemukiman, rumah sakit, dan sebagainya. 2. Sampah non-domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung : dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, transportasi, dan sebagainya. 3.3.Bentuk Sampah Berdasarkan kepada bentuknya, sampah digolongkan kepada tiga kelompok besar, yaitu : 1.Sampah padat, yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan,kotoran ataupun benda-benda lain yang bentuknya padat. 2. Sampah cair, yaitu sampah yang berasal dari buangan pabrik, industri, pertanian, perikanan, peternakan ataupun manusia yang berbentuk cair, missal air buangan, air seni, dan sebagainya. 3.Sampah gas, yaitu sampah yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor, cerobong pabrik, dan sebagainya yang kesemuanya berbentuk gas atau asap. 3.4. Jenis Sampah Berdasarkan kepada jenisnya, dikenal ada dua kelompok sampah yaitu: 1. Sampah organik, yaitu jenis sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan ataupun kotoran). 2. Sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam, dan sebagainya). Adapun jenis-jenis sampah (Ir. Wied Harry Apriaji, 1990: 4). yaitu: 1. Sampah Lapuk (Garbage ) 2. Sampah tak lapuk dan sampah tak mudah lapuk (Rubbish ) 3.5. Sifat Sampah Dari jenis sampah dikenal pula sifatnya kedalam dua kelompok sampah yaitu: 1. Sampah bersifat degradabel 2. Sampah bersifat non degradabel Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah perkotaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah perkotaan, yaitu : 1. Kepadatan dan penyebaran penduduk 2. Karakteristik lingkungan dan ekonomi 3. Timbulan dan karakteristik sampah 4. Budaya dan sifat perilaku masyarakat 5. Jarak dari sumber sampah ketempat pembuangan akhir sampah 6. Rencana tata ruang dan pengembangan kota 7. Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhi sampah 8. Biaya yang tersedia 9. Peraturan daerah setempat Efek Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan Sampah adalah bahan buangan yang dapat menjadi polutan umum dan menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan, membawa berbagai penyakit, menurunnya nilai sumber daya, menimbulkan polusi, menyumbat sel air dan berbagai akibat negatif lainnya. 1. Dampak Terhadap Kesehatan 2. Dampak Terhadap Lingkungan 3.6. Pengumpulan Data 3.6.1 Data Diperoleh dari DKLH dan BPS antara lain: 1. Data jumlah penduduk dan luas daerah Kota Kediri 2. Lokasi TPA di Kota Kediri 3. Data jumlah sampah di Kota Kediri 3.6.2. Perhitungan Jumlah Penduduk Proyeksi Penduduk sampai dengan tahun 2025 mengunakan Metode Aritmatik, dengan angka pertumbuhan rata-rata 36

penduduk kota Kediri 0,75 % 3.6.3.1.Perhitungan jumlah Sampah Proyeksi jumlah sampah sampai dengan tahun 2025 menggunakan Regresi Linear. 3.7. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 3.7.1. Jenis dan Fungsi Fasilitas TPA Untuk dapat dioperasikan dengan baik maka TPA perlu dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang meliputi: 1. Prasarana Jalan Prasarana dasar ini sangat menentukan keberhasilan pengoperasian TPA Semakin baik kondisi jalan ke TPA akan semakin lancar kegiatan pengangkutan sehingga efisiensi keduanya menjadi tinggi. Dalam hal ini TPA perlu dilengkapi dengan: - Jalan masuk / akses, yang menghubungkan TPA dengan jalan umum yang tersedia. -Jalan penghubungkan, yang menghubungkan antara satu bagian dengan bagian lain dalam wilayah TPA. - Jalan operasi / kerja, yang diperlukan oleh kendaraan pengangkut menuju titik pembakaran. 2. Prasarana Drainase Drainase di TPA berfungsi untuk mengendalikan aliran limpasan air hujadengan tujuan untuk memperkecil aliran yang masuk ke timbunan sampah. Air hujan merupakan faktor utama terhadap debit lindi yang dihasilkan. Semakin kecil rembesan air hujan yang masuk ke timbunan sampah akan semakin kecil pula debit lindi yang dihasilkan yang pada gilirannya akan memperkecil kebutuhan unit pengelolaannya. 3.7.2. Analisa dan Pembahasan Dari Data Penduduk dari tahun 1990 2013 didapatkan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,75 %. Untuk prediksi jumlah penduduk menggunakan cara Arimatik. Tabel 1. Prediksi Jumlah Penduduk No Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) 1. 2013 267.310 2. 2014 269.315 3. 2015 271.335 4. 2016 273.370 5. 2017 275.420 6. 2018 277.486 7. 2019 279.567 8. 2020 281.664 9. 2021 283.776 10. 2022 285.904 11. 2023 288.049 12. 2024 290.209 13. 2025 292.386 Tabel 2. Prediksi Jumlah Sampah No Tahun Jumlah (m 3 ) Komulatif Sampah 5thn (m 3 ) 1. 2006 192.492 2. 2007 193.807 3. 2008 195.122 4. 2009 196.437 5. 2010 197.753 975.610 6. 2011 199.061 7. 2012 200.380 8. 2013 201.697 9. 2014 203.012 10. 2015 204.327 1.008.485 11. 2016 205.642 12. 2017 206.957 13. 2018 208.272 14. 2019 209.587 15. 2020 210.902 1.041.360 16. 2021 212.217 17. 2022 213.532 18. 2023 214.847 19. 2024 216.162 20. 2025 217.477 1.074.235 3.7.3. Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA Berdasarkan data sekunder, jumlah sampah sampai dengan tahun 2013 sebesar 201.697 m 3 /thn, sedangkan berdasarkan pengamatan 37

dilapangan, volume sebesar itu ada faktor pemadatan, reduksi oleh pemulung, pembusukan, sebesar 23,01 %. Dengan kondisi tersebut maka dapat proyeksikan kebutuhan lahan TPA sampai dengan tahun 2025 dengan tinggi rencana timbunan 10 m, disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3. Prediksi Tinggi Timbunan Sampah di TPA No Tahun Komulatif Sampah Reduksi (m3) Tinggi Timbunan ( m ) 1. 2006 44.292 2. 2007 44.595 3. 2008 44.898 4. 2009 45.200 5. 2010 45.503 5,99 6. 2011 46.805 7. 2012 46.108 8. 2013 46.410 9,67 9. 2014 46.713 10,9 10. 2015 47.016 12,2 11. 2016 47.318 12. 2017 47.621 13. 2018 47.923 14. 2019 48.226 15. 2020 48.529 16. 2021 48.831 17. 2022 49.134 18. 2023 49.436 19. 2024 49.739 20. 2025 50.041 Total 943.339 Kumulatif sampah yang tereduksi sampai dengan tahun 2013 sebesar 362.812 m 3, faktor padat 1,5 dengan ketersediaan lahan 2,5 ha dengan daya tampung 250.000 m 3 dengan komulatif tinggi timbunan 9,67 m. Pada akhir tahun 2014 prediksi ketinggian timbunan sudah mencapai 10,9 m yang melebihi ketinggian rencana 10 m, maka diperlukan pengembangan lahan TPA baru dan beberapa alternative penggelolaan sampah, karena dengan ketinggian lebih dari 10 m dikuatirkan terjadi longsoran dari timbunan sampah. Rencana pengelolaan sampah di TPA apabila sudah melebihi ketinggian 10 m, maka sampah yang sudah mengalami pembusukan akan di keruk setinggi 2m, dan digunanakan untuk mengguruk lahan-lahan tertentu. Hal ini dilakukan sampai dengan rencana pengembangan lahan TPA baru dilaksanakan Dari hasil prediksi jumlah sampah yang dikelola di TPA sampai dengan tahun 2015 melebihi batas layak sebesar 12 m, maka lahan TPA baru harus segera dioperasikan Apabila direncanakan tahun 2016 perencanaan TPA baru maka dapat diprediksikan bahwa sampai dengan tahun 2025 kondisi TPA baru yang dikembangkan seluas 2,1 ha mencapai ketinggian timbunan sebagai berikut : Tabel 4. Prediksi Tinggi Timbunan Sampah TPA Pengembangan No Tahun Komulatif Sampah Reduksi Tinggi Timbunan ( m ) (m3) 1. 2016 47.318 1,50 2. 2017 47.621 3,01 3. 2018 47.923 2,79 4. 2019 48.226 4,08 5. 2020 48.529 5,37 6. 2021 48.831 6,67 7. 2022 49.134 7,98 8. 2023 49.436 9,30 9. 2024 49.739 10,63 10. 2025 50.041 11,9 3. Kesimpulan. 1. Jumlah sampah tereduksi sampai dengan tahun 2013 sebesar 362.812 m 3 dengan komulatif tinggi timbunan 9,67 m 2. Prediksi jumlah Penduduk kota Kediri pada tahun 2025 adalah 292.386 jiwa dengan jumlah sampah yang dihasilkan 217.477, dan total komulatif sampah lima tahunan 1.074.235 m 3 3. TPA Pengembangan yang direncanakan dioperasikan mulai tahun 2016, sampai dengan tahun 2025 masih dapat digunakan dengan prediksi tinggi timbunan rencana 11,9 m 5. Saran 1. Dengan Jumlah timbulan sampah yang sedemikian besar dan membutuhkan lahan TPA yang luas, perlu dipikirkan alternatif pengelolaan pengolahan sampah yang tepat guna dan ramah 38

lingkungan. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan lokasi lahan TPA pengembangan dan prediksi besarnya air lindi, karakteristiknya. 3. Perlu adanya analisa secara periodik untuk kualitas air penduduk di sekitar TPA Klotok, karena lokasi TPA yang dekat dengan lokasi pemukiman penduduk. DAFTAR PUSTAKA 1. Apriaji, Harry, Wied, Ir, 1990, Memproses Sampah, Jakarta: Penebar Swadaya. 2. Marbun, B.N,SH, 1979, Kota Indonesia Masa Depan Masalah dan Prospek, Jakarta: Erlangga 3. Prawiro, H, Ruslan, 1988, Ekologi Lingkungan Pencemaran, Jakarta: Erlangga. 4. Suriawiria, Unus, Drs, 1996, Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar Pengelolaan Buangan Secara Biologis, Bandung: Alumni. 5. Suprihatin, A, Prihanto, Dwi, dan Gelbert, M, 1999, Sampah dan Pengelolaannya, Malang: Indah Offset. 6. Wardana, Arya, Wisnu, 1995, Dampak Pencemaran Lingkungan, Jakarta: Andi. 39