BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (2001) dalam bukunya Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa memasuki era globalisasi serta perdagangan bebas, bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang (Assauri, 2004:1) Assauri (2004:95) Tampubolon (2004:251)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan selalu berupaya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga memicu dunia usaha untuk turut menerapkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menyebabkan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berupaya guna memenangkan persaingan yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, membawa dampak yang besar

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan disebut sebagai kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kepada orang tertentu, mulai dari mengirim utusan (kurir), lewat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB I PENDAHULUAN. adalah manfaat penelitian serta lingkup penelitian. terhadap permintaan, namun juga dapat mengurangi keuntungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

BAB 1 PENDAHULUAN. usahanya. Hal tersebut menuntut perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang selalu up to date dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang karena setiap fasilitas mempunyai tata letak. Tata letak yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini kemajuan di segala bidang terlihat pesat sekali

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan beberapa alasan utama mengenai pentingnya suatu perusahaan menerapkan manajemen operasi, yaitu : 1. Manajemen operasi adalah satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi, dan juga sangat berhubungan dengan fungsi-fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi menjual, menghitung dan memproduksi, dan sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana segmentasi manajemen operasi pada fungsifungsi organisasi. 2. Kita mempelajari manajemen operasi karena kita ingin tahu bagaimana cara memproduksi barang dan jasa. Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat kita yang membuat produk yang kita pakai. 3. Kita mempelajari manajemen operasi karena ini adalah bagian termahal dari suatu organisasi. Persentase pendapatan yang besar dari kebanyakan perusahaan digunakan untuk fungsi manajemen operasi. Memang benar, manajemen operasi menyediakan kesempatan yang besar bagi organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan memperbaiki pelayanan mereka kepada masyarakat. 1

Seiring dengan semakin cepatnya penyebaran teknologi saat ini dan diiringi pula dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, maka kebutuhan akan manajemen operasi semakin hari menjadi semakin besar. Kehadiran manajemen operasi ini diharapkan akan memberikan suatu kontribusi yang membawa hasil positif dalam perkembangan perusahaan mereka di masa yang akan datang. Dalam proses operasi pada suatu perusahaan, dibutuhkan input-input yang akan diolah atau diubah menjadi output sesuai dengan keinginan dan kepentingan perusahaan. Salah satu input yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah mesin, karena mesin-mesin ini akan membantu perusahaan dalam melakukan proses transformasi input-input lainnya menjadi output. Mesin-mesin ini sangat dibutuhkan dalam proses operasi, karena mesin dapat bekerja dengan lebih cepat dan lebih kuat daripada tenaga manusia. Agar mesin-mesin tersebut dapat bekerja secara efektif dalam jangka panjang, maka dibutuhkan kegiatan perawatan dan pemeliharaan terhadap mesin-mesin tersebut. Kegiatan perawatan dan pemeliharaan mesin-mesin akan sangat bermanfaat, karena kondisi mesin yang terawat dan terpelihara dengan baik merupakan kunci utama kelancaran dan kelangsungan produksi dalam perusahaan. Selain itu, kondisi mesin yang terawat dan terpelihara dengan baik akan dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, harga yang sesuai dan penyerahan barang kepada konsumen dapat dilakukan tepat pada waktunya. Suatu perusahaan harus dapat mempertahankan kelancaran dan kelangsungan produksinya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan 2

lain dalam industri yang sejenis. Karena itu timbul tuntutan untuk meningkatkan kelancaran proses produksi dan meningkatkan efisiensi perusahaan. Apabila perusahaan kurang memberikan perhatian terhadap pemeliharaan mesin, maka suatu saat mesin-mesin tersebut dapat mengalami kerusakan yang dapat menghambat kelancaran proses produksi perusahaan tersebut. Karena adanya kepentingan setiap perusahaan untuk melakukan kegiatan perawatan dan pemeliharaan dalam proses operasinya, penulis mencoba melakukan penelitian pada sebuah perusahaan garmen, yaitu PT. Multi Garmenjaya. PT. Multi Garmenjaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen, yang menghasilkan produk kaos, kemeja, celana, dan jaket dengan merek dagang Cardinal. Perusahaan ini menggunakan mesin obras sebagai salah satu aset utama operasi dari perusahaan tersebut. Sebagai aset utama operasi, maka sudah sepantasnya jika PT. Multi Garmenjaya ini mempertimbangkan kebijakan untuk menekan biaya pemeliharaan mesin sebagai salah satu aktivitas terpenting bagi perusahaan. Mengingat begitu pentingnya kegiatan pemeliharaan mesin dalam suatu perusahaan manufaktur untuk meningkatkan efisiensi biaya pemeliharaan, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan pengamatan dan penelitian pada PT. Multi Garmenjaya yang bergerak dalam industri garmen dengan judul : ANALISIS KEBIJAKAN MAINTENANCE MESIN OBRAS DALAM USAHA MENEKAN KERUSAKAN MESIN PADA PT. MULTI GARMENJAYA, BANDUNG. 3

1.2 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi pembahasan masalah pada kegiatan pemeliharaan mesin obras. Pada perusahaan tempat dilakukannya penelitian terdapat mesin obras dalam jumlah yang banyak yaitu 200 unit, yang dapat mengeluarkan biaya perbaikan yang mahal jika mesin tersebut mengalami kerusakan. Oleh karena itu, dibutuhkan perawatan yang memadai namun efisien agar mesin-mesin itu dapat terus bekerja dengan baik sehingga tidak mengganggu kelancaran proses produksi perusahaan. Berikut ini adalah data jumlah kerusakan mesin obras pada semester ke-2 tahun 2005 : Tabel 1.1 Jumlah kerusakan mesin obras semester ke-2 tahun 2005 Bulan Jumlah mesin rusak Persentase kerusakan mesin Juli 12 6 % Agustus 14 7 % September 16 8 % Oktober 17 8,5 % November 15 7,5 % Desember 16 8 % Sumber : IFA Department ( Inventory Fixed Assets ) PT. Multi Garmenjaya 4

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa selama semester ke-2 tahun 2005, terdapat persentase kerusakan jumlah mesin yang cukup besar. Dalam tabel itu dapat dilihat bahwa rata-rata persentase jumlah kerusakan mesin obras adalah di atas 5 %. Dari kondisi yang ada penulis mengidentifikasi masalahnya adalah: 1. Bagaimana kebijakan maintenance mesin obras yang telah dilaksanakan oleh perusahaan saat ini dan berapa besar biayanya? 2. Apa jenis kerusakan yang sering terjadi pada mesin obras di perusahaan? 3. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kerusakan mesin obras di perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjelaskan kebijakan maintenance mesin obras yang telah digunakan oleh PT.Multi Garmenjaya selama ini serta menghitung besar biayanya. 2. Untuk menjelaskan jenis kerusakan yang sering terjadi pada mesin obras di perusahaan. 3. Untuk menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan mesin obras. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk melakukan perbaikan dan perubahan yang dianggap 5

perlu, untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemeliharaan mesin di masa yang akan datang. 2. Bagi penulis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan meningkatkan kemampuan dalam menganalisis suatu masalah secara sistematis, selain itu juga memberi kesempatan bagi penulis untuk mencoba menerapkan apa yang sudah diperoleh di bangku kuliah pada dunia nyata. 3. Bagi rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan menambah pengetahuan serta wawasan pemikiran. 1.5 Kerangka Pemikiran Suatu perusahaan harus mampu menghindarkan diri dari adanya kegagalan dalam suatu proses produksi, terutama yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau pemogokan mesin produksi. Akibat kerusakan tersebut dapat menimbulkan adanya gangguan terhadap proses produksi dan biaya yang mahal. Kegagalan produksi dan mesin dapat berpengaruh besar terhadap operasi, reputasi, dan profitabilitas suatu perusahaan. Di pabrik-pabrik modern dengan peralatan dan mesin yang serba canggih, suatu proses produksi yang terhambat atau suatu kerusakan mesin dan peralatannya bisa mengakibatkan pengangguran karyawan dan fasilitas, kehilangan pelanggan, serta penurunan keuntungan. Suatu strategi pemeliharaan yang baik dapat melindungi kinerja perusahaan dan investasinya. 6

Dengan adanya perawatan dan pemeliharaan yang terarah, fasilitas-fasilitas produksi dapat dipergunakan sesuai dengan rencana produksi dan frekuensi kerusakan dapat ditekan sampai ke level terendah. Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut, akan dijabarkan terlebih dahulu mengenai pengertian maintenance: Maintenance is all activities involved in keeping a system s equipment in working order (Jay Heizer & Barry Render, 2004). Artinya bahwa kegiatan pemeliharaan mencakup semua aktivitas yang difokuskan untuk menjaga dan memelihara agar fasilitas produksi selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Tujuan pemeliharaan adalah untuk memelihara kemampuan sistem dan mengendalikan biaya. Sistem harus dirancang dan dipelihara untuk mencapai standar mutu dan kinerja yang diharapkan. (Render & Heizer, 2001) Menurut Jay Heizer & Barry Render (Render & Heizer, 2001), pemeliharaan dibagi menjadi dua kategori yaitu : 1. Preventive maintenance Yaitu pemeliharaan yang melibatkan pelaksanaan pemeriksaan rutin dan service yang menjaga fasilitas-fasilitas dalam kondisi yang baik. Pemeliharaan pencegahan ini bertujuan untuk membangun sistem yang mengetahui kerusakan potensial dan membuat pergantian atau perbaikan yang akan mencegah kerusakan. Pemeliharaan pencegahan jauh lebih besar biayanya daripada sekedar menjaga mesin dan peralatan tetap berjalan. Ini 7

juga melibatkan perancangan sistem manusia dan teknik yang menjaga proses produktif tetap bekerja dalam toleransi. 2. Breakdown maintenance Yaitu pemeliharaan yang melakukan suatu perbaikan terhadap fasilitas atau peralatan hanya ketika fasilitas atau peralatan tersebut mengalami kerusakan dan kemudian harus diperbaiki atas dasar prioritas atau emerjensi. Dalam kategori pemeliharaan jenis ini, hanya fasilitas atau peralatan yang dianggap memiliki fungsi sangat vital saja yang akan diprioritaskan untuk diperbaiki terlebih dahulu. Kemacetan dan pemogokan produksi dapat disebabkan oleh adanya faktor ketergantungan dari fasilitas atau peralatan lainnya terhadap fasilitas atau peralatan yang dianggap memiliki fungsi sangat vital jika mengalami kerusakan. Dalam menentukan jenis kegiatan pemeliharaan yang akan dilakukan oleh perusahaan terlebih dahulu harus dilakukan analisis dan evaluasi terhadap banyaknya jumlah kerusakan mesin yang terjadi setiap bulan dalam satu tahun dan berapa biaya yang akan dianggarkan serta berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan. Setelah mengetahui jenis kegiatan pemeliharaan mana yang mempunyai biaya yang paling efisien, maka perusahaan dapat menggunakannya agar efisiensi biaya pemeliharaan dalam perusahaan tersebut tercapai, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan mesin dapat digunakan secara efektif dan efisien. 8

Selanjutnya perlu dilakukan upaya untuk mencari kerusakan yang paling sering terjadi serta faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan sehingga dapat dilakukan penanggulangan kerusakan mesin di masa yang akan datang. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif analisis, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 1999). Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini, penelitian berfokus pada pemecahan masalah aktual dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas obyek yang diteliti untuk kemudian ditarik kesimpulan serta diajukan saran yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah : Penelitian Kepustakaan (library Research) Pengumpulan data dilakukan berdasarkan studi literatur, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang bersifat ilmiah dan berbagai sumber data lainnya di dalam perpustakaan, khususnya yang berkaitan dengan pemeliharaan mesin sehingga dapat diperoleh data informasi yang ilmiah dan teoritis. 9

Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan tinjauan langsung ke perusahaan agar mengetahui masalah yang ada dalam perusahaan serta memperoleh informasi dan data secara konkrit. Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Wawancara (Interview) Adalah teknik yang melakukan tanya jawab langsung dengan bagian produksi dan karyawan perusahaan guna memperoleh penjelasan mengenai keadaan perusahaan sebenarnya dan mendapatkan data akurat yang diperlukan untuk penelitian. 2. Pengamatan (Observation) Adalah teknik dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti, bertujuan untuk mendapatkan informasi secara aktual. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Perusahaan yang menjadi tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah PT. Multi Garmenjaya yang bergerak dalam bidang industri garmen, berkantor pusat di Jalan Karawang no.1 Bandung, dengan alamat pabrik di Jalan Soekarno- Hatta no.578 Bandung, Indonesia. Penelitian mulai dilakukan pada tanggal 20 Januari 2006 sampai dengan 23 Mei 2006. 10

1.8 Sistematika Pembahasan Sub bab ini menjelaskan secara garis besar sistematika pembahasan yang terdapat di dalam penulisan skripsi, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang pentingnya kebijakan pemeliharaan mesin dalam usaha meningkatkan efisiensi biaya pemeliharaan dalam suatu perusahaan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori-teori manajemen operasi dan pemeliharaan mesin yang akan digunakan dalam analisis dan pembahasan. BAB III : OBYEK PENELITIAN Dalam bab ini akan dikemukakan gambaran umum perusahaan serta kegiatan yang dilakukan perusahaan. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang analisis pembahasan mengenai masalah pemeliharaan mesin, penyebab terjadinya kerusakan mesin dalam perusahaan tersebut serta upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya pemeliharaan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir ini akan diberikan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan. Di samping itu, akan diberikan saran-saran untuk usaha perbaikan dan sebagai bahan 11

pertimbangan perusahaan dalam rangka mengurangi jumlah kerusakan mesin dalam perusahaan tersebut. 12