BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil uji coba instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. Nana Sudjana dan Ibrahim (16:2001) mengemukakan mengenai makna

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan semua proses yang dilakukan dalam perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil pengolahan data yang didapat digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian. 1. Data Variabel X Data variabel X berupa skor yang diperoleh dari hasil tes penguasaan teori. Melalui suatu tes akan diperoleh informasi seberapa baik pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan siswa dari materi pelajaran yang telah diajarkan. Data variabel X berupa tes penguasaan teori berbentuk pilihan ganda ini memiliki 35 item butir soal. Sebelum penyebaran terhadap responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada 20 responden. Hasil Uji coba menunjukkan ada 4 item yang tidak valid dari 35 item, yaitu nomor 32, 28, 23 dan 1. Ke empat item tersebut kemudian dilakukan penggantian soal. Hasil dari penyebaran tes soal pilihan ganda yang diberikan kepada 50 siswa sebagai sampel dan setelah pemberian bobot dan skor, maka diperoleh skor mentah bagi setiap responden. Selanjutnya sebelum langkah-langkah pengujian dilakukan, data skor mentah tersebut dikonversikan ke dalam skor baku dengan perhitungan konversi Z-skor dan T-skor yang hasil perhitungan konversi 74

75 lengkapnya dapat dilihat pada lampiran VII. Hasil konversi tersebut yang kemudian digunakan untuk perhitungan pengujian selanjutnya. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi terhadap data variabel X ini diperoleh hasil sebagai berikut : Banyak kelas interval = 7 Skor terbesar = 61 Skor terendah = 29 Skor rata-rata = 50 Simpangan baku = 9 Data dan proses perhitungan distribusi frekuensi dapat dilihat kesleuruhannya pada lampiran V. 2. Data Variabel Y Data variabel Y berupa skor nilai yang diperoleh dari tes performance siswa, pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR- 020-KK 004). Variabel Y berupa skor nilai tes performance yang telah dilakukan expert Judgement, maka pada variabel Y ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Secara rinci data-datanya dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi terhadap data variabel Y ini diperoleh hasil sebagai berikut : Banyak kelas interval = 7 Skor terbesar = 62 Skor terendah = 29

76 Skor rata-rata = 50,4 Simpangan baku = 10 Data dan proses perhitungan distribusi frekuensi dapat dilihat pada lampiran VI. B. Analisa Data Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik dan selanjutnya analisis data tersebut digunakan untuk menguji hipotesis. Cara yang digunakan dialakukan dengan menggunakan statistik non-parametrik dengan terlebih dahulu memenuhi asumsi normalitas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji normalitas Distribusi Frekuensi a. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi X Hasil perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel X dilakukan dengan uji Chi-kuadrat (Lampiran VIII) diperoleh harga X 2 hitung sebesar 17,634, dengan dk = k -3 = 4, α = 0,05 diperoleh X 2 tabel sebesar 9,49 dan dan p- value 0,045. Karena X 2 hitung > X 2 tabel dan p-value 0,046 < α = 0,05, maka variabel X berdistribusi tidak normal. b. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Variabel Y Hasil perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel Y dilakukan dengan uji Chi-kuadrat (Lampiran VIII) diperoleh harga X 2 hitung sebesar

77 25,077, dengan dk = k -3 = 4, α = 0,05 diperoleh X 2 tabel sebesar 9,49 dan dan p- value 0,047 Karena X 2 hitung > X 2 tabel dan p-value 0,047 < α = 0,05, maka variabel Y berdistribusi tidak normal. 2. Perhitungan Koefisien Kolerasi Analisa kolerasi dimaksudkan untuk mengungkapkan kadar hubungan dan arah variabel penelitian, seperti yang dikemukakan oleh Margono (2007: 204), bahwa : Kadar hubungan dinyatakan dalam indek koevisien kolerasi. Indek berada diantara -1 s/d + 1, bilangan negatif menunjukan kolerasi negatif, artinya berbading terbalik. Sedangkan bilangan positif menunjukan arah berbanding lurus atau kolerasi positif. Analisis korelasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X (penguasaan teori) dengan variabel Y (hasil praktikum). Di dalam penelitian ini jenis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik, karena data penelitian berdistribusi tidak normal. Analisis korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi non-parametrik tata jenjang Spearman. Hasil perhitungan koefesien korelasi berdasarkan metode r-spearman untuk rangking yang sama diperoleh harga r hitung = 0,98 (Lampiran IX). Angka ini menunjukkan derajat hubungan antara X (penguasaan teori pada kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin) dengan Variabel Y (hasil praktikum pada kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin). Cara mengetahui bagaimana

derajat keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut, maka nilai tersebut dikonsultasikan pada tabel kriteria penafsiran nilai r. 3. Perhitungan Koefisien Determinasi Cara untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan menggunakan rumus KD sebagai berikut : KD = r 2 x 100% KD = (0,98) 2 x 100% KD = 96% Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 96%. Artinya, variabel X mempunyai pengaruh tinggi sekali terhadap variabel Y. 4. Pengujian Hipotesis Langkah terakhir dari analisis data ini adalah menguji hepotesis yang berfungsi untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Untuk pengujian ini, penulis tentukan rumus tertentu, sesuai dengan apa yang telah dikemukakan dalam rangka pengolahan data. Disini hipotesis akan disimbolkan dengan Ho. Supaya ada dua pilihan, hipotesis ini perlu didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis tandingan untuk Ho, selanjutnya disebut alternatif dengan simbol H 1. Untuk Ho dan H 1 ini akan ditetapkan sebagai berukut : H 0 : ρ = 0 kemampuan teori tidak memberikan kontribusi terhadap kemampuan praktek H 1 : ρ 0 kemampuan teori memberikan kontribusi positip terhadap kemampuan praktek 78

79 Selanjutnya, penulis menentukan bentuk statistik yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis ini, yaitu rumus distribusi t-student. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Jika t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan t hitung t tabel, terima H 1 artinya tidak signifikan Berdasarkan perhitungan (Lampiran X), diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel, atau 34,12 > 1,675, maka Ho ditolak, artinya kemampuan teori memberikan kontribusi positip signifikan terhadap kemampuan praktek. Melihat dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara variabel X (kemampuan teori) dengan Variabel Y (kemampuan praktek), dengan kontribusi sebesar 96%. D. Deskripsi Penelitian Pembahasan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan kejelasan serta pemahaman atas hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa diterimanya H 1 menunjukkan adanya kontribusi yang positif antara hasil penguasaan teori dengan hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR- 020-KK 004) siswa XI di SMK Al-Farisi Garut. Deskripsi penelitian dikembangkan berdasarkan temuan-temuan dari hasil pengolahan data, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa secara umum atau ratarata siswa memiliki penguasaan teori dan hasil praktikum yang baik pada standar

kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004), hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata instrumen berupa tes pilihan ganda dan dilihat dari tes performance praktikum siswa. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari pengolahan data, maka: 1. Variabel X (Penguasaan Teori) Penguasaan teori siswa (Variabel X) ini diukur dengan membagi hasil yang diperoleh responden dengan skor pencapaian minimal (7,0). Tingkat penguasaan teori ini didapatkan melalui tes dalam bentuk pilihan ganda siswa. Gambaran tingkat kemampuan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel. 4.1 Tingkat Penguasaan Teori Siswa Program Keahlian Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) Kelas XI SMK Al-Farisi Garut No Nilai Benar Tes Lulus/Tidak Jumlah Jumlah PG Lulus (Orang) ( % ) 1 < 7,0 < 25 Tidak Lulus 16 32 2 7,0 25 Lulus 34 68 Jumlah - - 50 100 80 Melihat dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa jumlah siswa kelas XI program keahlian teknik otomotif (teknik kendaraan ringan) di SMK Al-Farisi Garut, yang memperoleh hasil yang tidak cukup untuk lulus sebanyak 16 orang atau 32 % atau sepertiga jumlah dari total 50 responden siswa. Sisanya sebanyak 34 orang atau 68 % dari total siswa mampu memperoleh nilai yang cukup untuk lulus.

81 2. Variabel Y (Hasil Praktikum) Hasil praktikum siswa (Variabel Y) ini diukur dengan membagi hasil yang diperoleh responden dengan skor pencapaian minimal (7,0). Tingkat hasil praktikum ini didapatkan melalui tes performance praktikum siswa. Gambaran tingkat hasil praktikum yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel. 4.2 Tingkat Kemampuan Praktek Siswa Program Keahlian Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) Kelas XI SMK Al-Farisi Garut No Nilai Benar Tes Lulus/Tidak Jumlah Jumlah Lulus (Orang) ( % ) 1 < 7,0 < 14 Tidak Lulus 17 34 2 7,0 14 Lulus 33 66 Jumlah - - 50 100 Melihat dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa jumlah siswa kelas XI program keahlian teknik otomotif (teknik kendaraan ringan) di SMK Al-Farisi Garut, yang memperoleh hasil yang cukup untuk lulus sebanyak 17 orang atau 34 % atau sepertiga jumlah dari total 50 responden siswa. Sisanya sebanyak 33 orang atau 66 % dari total siswa mampu memperoleh nilai yang cukup untuk lulus. 3. Hubungan Variabel X (penguasaan teori) terhadap Variabel Y (hasil praktikum) Berdasarkan hasil perhitungan penelitian diketahui besarnya hubungan, antara penguasaan teori terhadap hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004), dari siswa kelas XI

82 pada jurusan teknik otomotif (teknik kendaraan ringan) SMK Al-Farisi Garut berada pada tingkat korelasi tinggi sekali sebesar 0,98. Selanjutnya dari uji signifikansi diperoleh hasil bahwa H 0 ditolak, yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi penguasaan teori (X) terhadap hasil praktikum (Y) pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin, dengan nilai korelasi yang kuat. Artinya terdapat kaitan yang kuat antara variabel X dan Y, atau dapat dikatakan bahwa penguasaan teori memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin, pada siswa program keahlian Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) kelas XI SMK Al-Farisi Garut. D. Pembahasan Penelitian Pembahasan hasil penelitian mengacu pada tujuan, landasan teori dan rangkuman hasil pengolahan data penelitian tentang kontribusi penguasaan teori terhadap hasil praktikum, pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004) siswa program keahlian Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) kelas XI SMK Al-Farisi Garut. Pembahasan hasil penelitian secara keseluruhan akan diuraikan sebagai berikut : 1. Gambaran Penguasaan Teori Standar Kompetensi Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin (TKR-020-KK 004) Kegiatan pembelajaran standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004), merupakan salah satu standar kompetensi yang

83 diharapkan dapat memberikan bekal, pengetahuan, pemahaman dan pengalaman siswa dibidang otomotif. Lebih jauh lagi, siswa diharapkan mampu menumbuh kembangkan kreativitas dan kompetensi dalam menghadapi tuntutan dunia kerja. Kegiatan pembelajaran tersebut akan terkait dengan proses belajar seseorang, dalam upayanya memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan. Proses belajar yang terjadi pada individu, memiliki peranan yang penting dalam mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan kaitannya dengan lingkungan, individu akan memperoleh pengalaman sebagai hasil pengamatan persepsi mengenai situasi yang dihadapinya. Belajar berhubungan dengan setiap perubahan dalam diri individu, sebagai hasil pengalamannya di lingkungan. Perihal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003: 2) yang mengemukakan, bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Konsep dasar mengenai belajar menekankan pada tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan mengenai segenap aspek pribadi (pengalaman). Tingkatan pencapaian baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman tersebut tentulah berbeda-beda pada tiap individu. Apalagi mengingat bahwa proses

84 pembelajaran siswa tidak terlepas dari beragam faktor kondisii baik eksternal maupun internal. Guna mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan proses belajar, dalam hal ini pengetahuan teori siswa, maka dilakukanlah evaluasi dalam bentuk tes pilihan ganda. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada 16 siswa (32 %) yang tidak memiliki penguasaan teori yang tergolong cukup untuk lulus (nilai 70). Sisanya 34 siswa (68 %) dinyatakan memiliki penguasaan teori yang cukup untuk lulus. Prosentase Tingkat Penguasaan Teori Siswa 32% 68% Lulus tidak lulus Gambar 4.1: Grafik Prosentase Tingkat Penguasaan Teori Siswa Tingkat perolehan prosentase tingkat penguasaan teori siswa berbeda-beda dikarenakan selama berbeda-beda dalam oleh beragam faktor dalam proses belajar, tingkat kemampuan siswa itu sendiri menyerap teori yang diberikan kepadanya serta dipengaruhi yang ada (eksternal maupun internal). Keberbedaan faktor masing-masing individu siswa tersebut adalah alasan kenapa prestasi siswa (dalam

85 penguasaan teori) itu tidaklah sama. Selain itu, tingkat penguasaan teori ini nantinya akan berpengaruh terhadap praktikum siswa. Sebagaimana pendapat Sudjana, N (2009: 49), bahwa pencapaian tujuan belajar praktikum (motorik) oleh siswa dipengaruhi oleh pengaruh dari dalam dan luar. Salah satunya adalah penguasaan teori (dalam bentuk pemahaman dan penguasaan prosedur gerakan). 2. Gambaran Hasil Praktikum Standar Kompetensi Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin (TKR-020-KK 004) Berdasarkan data hasil penelitian mengenai hasil praktikum dapat standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin, dapat diketahui bahwa ada 17 siswa (34 %) yang memperoleh nilai 70 (tidak lulus). Sisanya sebanyak 33 siswa (66 %) mampu memperoleh nilai 70 (lulus). Prosentase Hasil Praktikum Siswa 34% 66% Lulus Tidak lulus Gambar 4.2: Grafik Prosentase Hasil Praktikum Siswa Sebagaimana disinggung dalam bab II, proses pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), siswa diarahkan untuk mengembangkan kemampuannya, baik pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan tata nilai,

86 maupun pada aspek sikap, guna menunjang pengembangan profesinya. Kemampuan-kemampuan yang muncul pada diri siswa seperti kemampuan praktikum, tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya penguasaan siswa terhadap teori yang didapat saat belajar, dengan kata lain bisa dikatakan bahwa dengan penguasaan teori yang baik maka hasil praktikum siswa juga akan berada pada tingkat yang memuaskan. 3. Hubungan Antara Penguasaan Teori Terhadap Hasil Praktikum Pada Standar Kompetensi Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin (TKR-020- KK 004) Korelasi atau hubungan antara penguasaan teori terhadap hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004) dalam penelitian ini dapat dilihat dari korelasi statistik parametrik melalui uji korelasi rank spearman dan uji t. Berdasarkan perhitungan korelasi didapat hubungan antara variabel, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,98. Nilai r = 0,98 ini diinterpretasikan bahwa hubungan antara kedua variabel sangat tingi. Hasil korelasi ini didapatkan dengan penggunaan uji t sebagai uji signifikansi hubungan antara kedua variabel tersebut. Pada hasil perhitungan didapat bahwa hasil t hitung = 34,12 yang ternyata lebih besar daripada t tabel sebesar 1,675. Berdasarkan hal tersebut maka H 0 ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan teori dengan hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin.

87 Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil praktikum standar kompetensi memelihara bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004) dipengaruhi oleh penguasaan teorinya.