BAB III ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 3.1 Permasalahan Pembangunan 3.1.1 Permasalahan Kebutuhan Dasar Pemenuhan kebutuhan dasar khususnya pendidikan dan kesehatan masih diharapkan pada permasalahan. Adapun permasalahan tersebut adalah : A. Pendidikan 1. Kualitas proses belajar mengajar masih belum merata karena terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan. 2. Masih didapati kondisi fisik bangunan sekolah yang tidak layak digunakan lagi. 3. Anak usia sekolah masih didapati yang tidak sekolah dan putus sekolah. 4. Alokasi guru dan tenaga pendidik yang berkualitas belum merata antar daerah khususnya di pedesaan. 5. Belum meratanya sebaran kualitas pendidikan di setiap daerah khususnya di pedesaan. B. Kesehatan 1. Profesionalisme tenaga para medis (bidan dan perawat) masih rendah dalam memberi layanan medis kepada masyarakat. III - 1
2. Ketersediaan obat dan infrastruktur kesehatan yang berkualitas masih terbatas. 3. Layanan kesehatan pada rumah sakit, puskesmas dan puskesmas pembantu belum memenuhi standar pelayanan minimum. 3.1.2 Permasalahan Infrastruktur Daerah Ketersediaan infrastruktur daerah yang baik masih dihadapkan pada permasalahan yaitu : 1. Ketersediaan jalan aspal dengan kualitas baik belum merata untuk semua daerah sehingga masih didapati masyarakat yang belum menikmati jalan yang beraspal khususnya di pedesaan. 2. Terbatasnya infrastruktur pendukung dermaga yang baik untuk transportasi sungai. 3. Masih terkonsentrasi ketersediaan infrastruktur di perkotaan sedangkan di daerah potensi untuk berkembang belum tersedia dengan baik. 4. Rendahnya rasio kelistrikan dan penyediaan air bersih untuk masyarakat khususnya di pedesaan. 5. Kualitas perumahan dan lingkungan pemukiman di pedesaan masih didapati yang tidak layak huni. 3.1.3 Permasalahan Sumberdaya Pertanian dan Lingkungan Dalam pengelolaan sumberdaya pertanian dan lingkungan masih dihadapi permasalahan yaitu : A. Pertanian 1. Produktivitas pertanian tanaman pangan yang relatif rendah akibatnya banyaknya lahan pangan berubah fungsi menjadi lahan perkebunan dan tambang. III - 2
2. Kualitas infrastruktur pertanian kurang baik akibatnya biaya transportasi hasil pertanian meningkat dan nilai tukar petani turun. 3. Ketersediaan bibit unggul yang bermutu, alat dan mesin pertanian serta pupuk masih terbatas dan harganya juga masih tinggi. 4. Alokasi anggaran untuk pembangunan pertanian belum mendapat mencukupi kebutuhan yang mendorong tumbuhkembang pertanian lebih cepat. 5. Aksesbilitas petani terhadap perbankan masih terbatas terutama di pedesaan. 6. Minat swasta untuk membangun pertanian tanaman pangan masih rendah karena keuntungannya masih kecil. B. Lingkungan Hidup 1. Pendayagunaan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestarian lingkungan hidup akibatnya kerusakan lingkungan hidup meningkat dan ketersediaan sumberdaya alam semakin menipis. 2. Kualitas daya dukung lingkungan menurun dan ketersediaan sumberdaya alam juga berkurang. 3. Mitigasi iklim telah berdampak terhadap produktivitas pertanian karena kekeringan dan kebanjiran. 3.1.4 Permasalahan Perekonomian Daerah Pengembangan perekonomian daerah diharapkan pada berbagai permasalahan yaitu : A. Sumberdaya Ekonomi 1. Investasi daerah oleh pihak swasta dan mayarakat belum maksimal pengembangannya karena daya dukung infrastruktur dan sistim pelayanan perizinan yang belum prima. 2. Pengembangan agroindustri untuk peningkatan nilai tambah komoditas unggulan pertanian, masih terbatas. III - 3
3. Biaya transportasi dari sentra industri ke daerah pemasaran masih tinggi akibatnya posisi tawar petani rendah karena biaya produksi masih tinggi. 4. Pengangguran terdidik cenderung meningkat karena diwarnai oleh rendahnya kemampuan daya serap tenaga kerja dan ketidaksesuaian latar belakang pendidik pencari kerja, serta kompetensi yang dimiliki juga rendah. 5. Penduduk miskin cenderung meningkat karena terjadinya peningkatan biaya hidup yang terindikasi meningkatnya laju inflasi. 6. Kemiskinan pada petani tanaman pangan cenderung meningkat karena nilai tukar petani masih rendah. 7. Kontribusi koperasi dalam ekonomi daerah karena terbatasnya sumberdaya manusia yang profesional. 8. Belum maksimal tumbuh kembang usaha mikro, kecil dan menengah karena rendahnya kemampuan sumberdaya manusia dalam mengakses permodalan dan berinovasi untuk perluasan pasar. B. Keuangan Daerah 1. Masih rendahnya derajad desentralisasi fiskal akibatnya cenderung tingginya ketergantungan keuangan daerah terhadap pemerintah pusat. 2. Kontribusi/penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah masih belum optimal karena masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah. 3. Objek pajak dan retribusi yang dipungut masih terbatas dalam rangka peningkatan PAD. 4. Pemanfaatan asset daerah belum dilakukan secara optimal dalam rangka peningkatan PAD. III - 4
3.1.5 Permasalahan Tata Pemerintahan Dalam tata pemerintahan juga didapati permasalahan seperti berikut ini. A. Politik 1. Keterwakilan perempuan dalam DPRD dan partisipasi politik perempuan juga masih rendah. 2. Pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam berpolitik masih terbatas pada simbol-simbol fisik. 3. Kematangan politisi dalam mengelola kelembagaannya masih rendah sehingga masih didapati ketidakharmonisan diantara pengelola politik. B. Pemerintahan Umum 1. Peran pengawasan internal dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah belum optimal. 2. Kualitas pelayanan publik oleh aparatur pemerintah daerah belum semua memenuhi standar pelayanan minimum. 3. Masih rendahnya kesadaran hukum masyarakat khususnya dalam mentaati peraturan daerah. 4. Peran sistem e-government dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah belum optimal. 3.2 Isu Isu Strategis 3.2.1 Isu Strategis Kebutuhan Dasar A. Pendidikan 1. Serapan dunia usaha untuk menerima tenaga kerja terdidik karena kurang terampil dan kurang profesional dalam bekerja dan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. 2. Keinginan masyarakat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 3. Distribusi infrastruktur pendidikan yang berkualitas belum memadai khususnya di pedesaan. III - 5
4. Sebaran tenaga pendidik yang berkualitas antar daerah maupun antara sekolah masih belum merata. 5. Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang masih rendah kualitasnya karena masih rendahnya kompetensi guru, dan keterbatasan infrastruktur pendidikan. B. Kesehatan 1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan mengalami peningkatan tetapi belu dibarengi dengan peningkatan ketersediaan layanan kesehatan yang baik. 2. Layanan kesehatan dan ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas masih terbatas khususnya di pedesaan. 3. Kondisi kesehatan masyarakat masih belum baik yang ditandai masih didapatinya gizi buruk dan rendahnya daya tahan masyarakat terhadap penyakit menular. 3.2.2 Isu Strategis Infrastruktur 1. Infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak/buruk baik di perkotaan maupun di pedesaan harus diperbaiki agar menjadi baik. 2. Distribusi jalan dengan kualitas baik dengan permukaan aspal masih belum merata untuk semua daerah. 3. Ketersediaan listrik dan air yang cukup dan berkualitas untuk masyarakat luas harus segera disiapkan. 4. Ketersediaan infrastruktur pertanian seperti waduk dan irigasi harus ditingkatkan guna mendukung peningkatan produksi pertanian. 3.2.3 Isu Strategis Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan A. Pertanian 1. Pengembangan perkebunan kelapa sawit berdampak terhadap pengurangan luasan tanaman pangan. III - 6
2. Agroekosistem daerah potensial untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura serta agrowisata. 3. Pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan menjadi fokus perhatian untuk masa depan. 4. Nilai tukar petani (NTP) masih rendah, diperlukan campur tangan pemerintah untuk peningkatannya. B. Pertambangan 1. Permintaan BBM semakin meningkat searah dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. 2. Pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan masih terabaikan akibatnya terjadi kerusakan ekosistem. 3.2.4 Isu Strategis Perekonomian Daerah 1. Ketersediaan sumberdaya manusia berbasis kompetensi daerah dan berorientasi kebutuhan pasar masih rendah. 2. Peningkatan investasi daerah untuk menggerakan perekonomian daerah masih terbatas karena daya tarik masih minimal. 3. Penumbuhkembangkan industri hilir untuk komoditas unggulan berbasis kompetensi daerah belum optimal. 4. Ketersediaan infrastruktur dasar yang berkualitas masih terbatas untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat dan menjadi daya tarik investor. 5. Kondisi transportasi dari kawasan sentra produksi pertanian ke daerah pemasaran belum baik. 6. Kesejahteraan petani masih rendah dan angka kemiskinan masih tinggi pada petani tanaman pangan. 7. Alih fungsi lahan tanaman pangan dan hortikultura menjadi perkebunan sawit, mengurangi produksi pangan. 8. Persentase penduduk miskin cenderung meningkat, kendatipun pertumbuhan ekonomi tinggi. III - 7
9. Kualitas kelembagaan koperasi masih sangat rendah karena keterbatasan sumberdaya manusia yang bermutu. 10. Usaha mikro, kecil dan menengah belum berkembang dengan baik karena keterbatasan modal dan sumberdaya manusia. 3.2.5 Isu Strategis Tata Pemerintahan A. Politik 1. Partai politik belum optimal dalam melaksanakan artikulasi politik, komunikasi politik, dan pendidikan politik. 2. Internal partai politik belum kondusif sehingga masih didapati konflik internal partai. 3. Peran politisi perempuan dalam lembaga politik masih rendah karena daya saing yang rendah dan budaya patriakal yang menempatakan posisi laki-laki lebih tinggi. 4. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengawasan pemerintahan, dan pembangunan masih belum optimal. B. Pemerintahan Umum 1. Kelembagaan instansi pemerintah daerah tidak efisien berakibat besarnya belanja tidak langsung khususnya belanja pegawai. 2. Pelayanan publik yang berkualitas masih terbatas sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. 3. Regulasi dan sistem pelayanan investasi masih lambat dan mahal sehingga mengurangi minat investor. 4. Pencegahan korupsi masih belum maksimal karena kapasitas pengelolaan dan pengawasan keuangan masih terbatas. 5. Kesadaran hukum masih rendah sehingga masih banyaknya kasus pelanggaran hukum. III - 8