daya manusia adalah guru melalui proses pendidikan. Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kemampuan profesional guru yang ada pada bangsa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BABI PENDAHULUAN. Salah satu kajian perilaku organisasi yang mendapatkan perhatian untuk

BABI PENDAHULUAN. Sekolah merupakan sebuah organisasi atau lembaga pendidikan yang di

A. Latar Belakang Masalab

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Guru memiliki kedudukan sebagai figur sentral dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BABY KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kepemimpinan Transfonnasional Kepala Sekolah, Komunikasi lnterpersona~

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB-1 PENDAHULUAN. terhadap keberbasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ikhwannul Ikhsan, 2014 Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Di Smk Se-Kota Cimahi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi tentang kepemimpinan yayasan berpengaruh langsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju. peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan:

BAB I PENDAHULUAN . Latar Belakang

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BABI PENDAHULUAN. Pengawasan pendidikan sebagai salah satu rangkaian yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang ikut menentukan kemajuan suatu negara. Pendidikan juga

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dunia menjadi tanpa batas, kemajuan iptek serta aplikasinya terhadap

BABI PENDAHULUAN. Peran kepemimpinan di berbagai lembaga, institusi, dan organisasi bisa

Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. sebuah komunitas, dan komunitaslah yang membentuk masyarakat. Substansi ini

BAB I PENDAHULUAN. signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperoleh kesimpulan :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BABJ PENDAHULUAN. adalah Jembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Selfi Yugastiyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pustakawan, komite sekolah dan lain-lain yang satu sama lain harus saling. meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal pula.

BABl PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan ini, terjadi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dibidang peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan tertutama

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB 2 LANDASAN TEORI

namun kualitas lulusan yang dihasilkan pada umumnya diduga merupakan alasan

guru. Persepsi terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ini memberikan

BABI PENDAHULUAN. sehingga muncul paradigma baru pendidikan dengan berbagai konsep

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap ikut menjadi anggota organisasi. Komitmen seseorang dalam

BABI PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kata kunci untuk peningkatan kualitas Sumber Daya

BABI PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan tidak terlepas dari mutu lulusan dan mutu

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Human Development Index (HDI) atau Indek Pembangunan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan

BABI PENDAHULUAN. Pendidikan kejuruan merupakan salah satu subsistem pendidikan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasamya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang mampu melahirkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kompetitif dengan mendorong sebuah lingkungan kerja yang positif (Robbins dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Komponen penting yang sangat menentukan dalam meningkatkan sumber daya manusia adalah guru melalui proses pendidikan. Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai nilai yang diinginkan. Dari demensi tersebut peranan guru sulit digantikan dengan yang lain. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan guru disekolah tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang sangat cepat. Dimensi-dimensi pendidikan atau lebih khusus lagi proses pembelajaran yang diperankan oleh guru tidak dapat digantikan oleh teknologi {Boediono Soeyadi, 1990:31 ). Dengan demikian guru di hadapan murid sangat dinantikan kehadirannya, atau keberadaannya, karena kehadiran guru tersebut sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Demikian juga keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran karena guru yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran dikelas. Peran guru pada posisi sebagai pemegang kendali dalam menciptakan dan mengembangkan interaksinya dengan peserta didik agar terjadi proses pembei.yaran yang efektif dan efisien. Dedi Supriadi (1998:42) mengungkapkan studi di 29 negara bahwa guru merupakan penentu paling besar terhadap prestasi

bei!uar siswa Peran guru semakin penting ditengah keterbatasan sarana dan prasarana seperti dialami negara-negara yang sedang berkembang. Memperllatikan peranan guru yang sangat strategis dalam proses pembelajaran dapat dikatakan bahwa kualitas pendidikan sangat berhubungan dengan kualitas pendidikan guru dan kinerjanya, meskipun ada faktor-fliktor yang terkait Konsekuensinya, apabila kualitas pendidikan ingin dicapai, maka kualitas guru perlu ditingkatkan sehingga kinejja guru maksimal. Keberllasilan guru dalam proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kinerja guru sebagai pendidik. Untuk itu kinerja guru memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan pengajaran secara optimal. Mengingat pentingnya peranan kirieija guru. maka sekolah perlu meningkatkan kinerja guru tersebut agar tujuan pendidikan yang telah dirumuskan tercapai. Realita basil pendidikan yang dicapai oleh bangsa Indonesia belum sensuai denagan apa yang diharapkan. Berdasarkan data survey dan penelitian yang diperoleh baik dari sumber luar negeri maupun dalam negeri kulaitas basil pendidikan kita masih rendah seperti catatan UNDP, pada tahun 2008 HDI (Human DevelopmenJ Index) Indonesia menempati peringkat 109, bandingkan dengan Brunai peringkat ke 27, Singapura peringkat ke 28, Malaysia peringkat ke 63, Thailand ke 81, dan Srilangka peringkat ke104 (http://hdr.undp.org/en/ statistics/ April 20 1 0 Kemampuan guru yang rendah ini dapat dilihat dari kelayakan guru meng~uar. Menurut data Balitbang Depdiknas (2003), guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD negeri 21,07%, swasta 28,94 %. Guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SMP negeri 54,12 %dan SMP swasta 60,99 o/o, guru 2

SMA Negeri 65,29 % dan SMA swasta 64,73 %, sedangkan untuk guru-guru SMK yang layak mengajar adalah guru SMK negeri 55,91 % dan guru SMK swasta 58,26 %. Menurut data Dinas Pendidikan Kota Binjai (2010) guru SMP negeri yang mempunyai kualifakasi pendidikan ~ Sl 88,12%. Untuk meningkatkan kualitas guru sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan sebagaimana yang diharapkan bukanlah pekeljaan yang mudah. Dalam hal ini sejumlah aspek yang terkait yang melekat pada diri guru seperti: mora~ kemampuan, pengalaman, motivasi dan sebagainya, maupun yang berada diluar guru seperti kesejahteraan, iklim kelja, kepemimpinan kepala sekolah, gaji, kurikulum, sarana dan prasarana, peran orang tua perlu ditingkatkan. Tanpa mengurangi arti dari masing-masing aspek tersebut, iklim kerja dan kepemimpinan kepala sekolah merupakan aspek penting dalam meningkatkan kinerja guru. Dengan demikian aspek tersebut perlu mendapatkan perhatian jika ingin meningkatkan kinelja guru, khususnya dengan melakukan penelitian. Berusaha agar para guru merasa senang dengan lingkungan kerja adalah penting untuk dilakukan agar kinejja guru meningkat. Bila pada suatu lingkungan kelja terbentuk iklim kelja yang hannonis dan kondusit maka ~ diartikan bahwa sebagian kebutuhan orang yang berada dalam lingkungan kelja tersebut terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan seseorang dapat melahirkan kepuasan tersendiri. Suasana atau iklim kerja yang penuh tekanan, tidak hannonis, tidak kondusif tidak akan meningkatkan kinerja guru yang berimplikasi pada proses pembel~ yang kurang efektif dan efisien. Ada beberapa faktor yang dapat mendorong seseorang untuk bekerja, yaitu: kcsempatan untuk maju dalarn karir, rasa aman bahwa pekerjaan tersebut 3

akan terus dimiliki, atasan yang dapat memenuhi kebutuhan bekerja dan memperlakukannya dengan adil, penghasilan yang memadai, teman kerja yang kompak, lingkungan kerja yang menyenangkan karena sesuai dengan bakat, minat, kemampuan sena aspirasi dan sebagainya. Hal ini berarti bahwa untuk menghasilkan prestasi yang baik sehingga kinerja juga baik, maka banyak faktor yang mempengaruhinya baik yang berasal dari dalam diri seseorang maupun faktor dari luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Annstrong dan Baron dalam Wibowo ( 2009: 99) sebagai berikut : (1) Persona/foetor, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang dlmiliki, motivas~ dan komitmen individu. (2) Leadershhip foctor,ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan dukungan, yang dilakukan manajer dan team leader. (3) Team factors, dituqjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan sekerja. ( 4) System factors, ditunjukan oleh adanya sistem kerja, pelibatan anggota dan fasilitas yang diberikan oleh organisasi. (S) Contextuo/1 situotiona/foctor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan linkungan internal dan eksternal. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Annstrong dan Baron, secara garis besar dapat dikelompokkan me!uadi faktor internal dan eksternal. Jika dikaitkan dengan kinerja guru maka faktor internal seperti motivasi guru untuk berprestasi, komitmen guru untuk berprestas~ keinginan untuk maju dan berkembang, keinginan guru untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala se~olah, rasa tanggung jawab terhadap tugas dan sebagainya. Sementara itu faktor cksternal seperti kepuasan kerja, penghargaan, kepemimpinan kepala sekolah, supervisi kepala sekolah, disiplin kerja, komunukasi interpesona~ budaya dan lingkungan sekolah. 4

Kepala sekolah sebagai pimpinan pada satuan pendidikan harus memiliki strategi yang tepat untuk mcmberdayakan tenaga pcndidik dan tenaga kcpcndidikan mclalui kcrjasama atau kopcratif. membcri kcsempatan kepada tcnaga pcndidik/ kcpcndidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mcndorong keterlibatan scluruh tenaga pendidik lkepcndidikan dalam berbagai kcgiatan yang menunjang program sckolah. Strategi pelaksanaan tugas dan fungsi kepala sckolah scbagai manajer di sekolah ditetapkan mclalui pemberdayaan tenaga yang ada, mulai dari tenaga guru, pegawai, pekerja honorer, komite sckolah dan siswa. Sebagai kepala sckolah pcmberdayaan maksudnya, kemampuan kepala sckolah memamfaatkan potensi, keahlian dan keterampilan tenaga kepcndidikan kcdalam program pcmbangunan di segala sektor dengan memberikan kepcrcayaan pada mereka berbuat positif untuk sckolah, mewujudkan visi dan misi yang telah digariskan bersama dengan berpikir analitik dan konseptual sehingga dapat memberikan kepuasan bekerja untuk semua. Guru scbagai investasi yang besar dalam kehidupan atau kelangsungan dan peningkatan kualitas pcndidikan, apabila memiliki motivasi berprestasi akan dapat dikembangkan potensi yang ada dalam dirinya dapat diarahkan dan dimanfaatkan ke suatu tujuan dan kepcntingan organisasi/sekolah. Dengan adanya motivasi berprestasi, guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik mengajar dan mclatih perserta didik akan selalu berusaha meningkatkan ilmu pengctahuan dan kcterampilan yang berbubungan dengan tugasnya. Partisipasi guru dalam mengambtl keputusan sesungguhnya lahir dari desakan kcbutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu. Kcinginan 5

untuk berperan serta. Menurut Archbol dalam salosu (2002:69) partisipasi didorong oleh kebutuhan akan kekuasaan, ingin memperoleh hasrat dan pengakuan. Manusia ingin berpcranserta karena ingin dipandang sebagai milik dari suatu kelompok, ingin memperlihatkan dirinya mempunyai pendapat, tidak menjadi soal apakah pendapat itu diterima atau tidak serta ingin memperoleh penghargaan bahwa dirinya mampu memberikan pendapat. Peranserta dalam mengambil keputusan sangat penting dalam situasi pencabutan keputusan (decisional deprivation) yaitu situasi ketika keputusan yang dibuat menyebabkan timbulnya kerugian atau kesulitan bagi orang tertentu. Guru adalah salah satu unsur dari pihak yang berkepentingan dan bertanggung jawab atas usaha peningkatan kualitas pendidikan maka aspirasi guru perlu diakomodasikan dalam berbagai kepentingan untuk meninkatkan kinerja guru Kinerja guru menurut Robbins dalam Molan (2006:685) memiliki tiga perangkat kriteria yang paling populer adalah basil tugas, perilaku, dan ciri keperibadian individu. Pandangan ini memberi pengertian yang lebih terarah ' tentang kinerja, bahwa kinerja berhubungan dengan basil kerja, perilaku diri sendiri, dan keperibadian. Guru yang memiliki kinerja tinggi senantiasa melakukan pengembangan diri. Dia berupaya meningkatkan kualitas dan kompetensi dirinya agar mampu menghadapi permasalahan yang dihadapi serta menghasilkan karya dan basil kerja yang lebih baik lagi. Disamping itu guru juga harus mampu berkomunikasi dengan santun bekerja sama dengan orang lain di dalam organisasi. Bila proses kerja dilaksanakan dengan prosedur yang tepat, maka akan diperolah basil kerja sebagaimana yang diharapkan 6

B. ldeatifilwi Masalab Terdapat banyak variabel yang berhubungan dengan kinelja guru. Berdasarkan Jatar belakang masalah, maka dapat diidentiftkasi sejumlah masalah penelitian ini yang didasarkan pada diri guru sebagai pihak pelak.sana pendidikan di sekolah. IGnelja guru dapat diidentifikasi berdasarkan berbagai pertanyaan berikut: (1) apakah ada hubungan motivasi guru untuk be~prestasi dengan kinelja guru? (2) apakahada hubungan komitmen guru unutk berprestasi dengan kinelja guru? (3) apakah ada hubungan, keinginan untuk maju dan berkembang dengan kinelja guru? (4) apakah hubungan pencapaian tujuan pendidikan dengan kinelja guru? (S) apakah ada hubungan partisipasi dalam pengambilan keputusan dengan kinelja guru? (6) apakah ada hubungan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan kinelja guru? (7) apakah ada hubungan tanggung jawab terhadap tugas dengan kinelja guru? (8) apakah ada hubungan kepuasan kelja dengan kinelja guru? (9) apakah ada hubungan pemberian penghargaan dengan kinerja guru? (10) apakah ada hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinelja guru? (II) apakah ada hubungan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru? (12) apakah ada hubungan disiplin kerja dengan kinelja guru? (13) apakah ada hubungan komunukasi interpersonal dengan kinelja guru? (14) apakh ada hubugan budaya dan lingkungan sekolah dengan kinerja guru? C. Bablaa Mualah Berdasarkan identifikasi pennasalahan diatas, untuk memberikan gambaran yang jelas, disamping juga karena berbagai keterbatasan yang ada. Penelitian dibatasi dalam masatah yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala 7

sekolah,, motivasi berprestasi dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan dengan kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan binjai Utara Kota Binjai. D. Rumusaa Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Jatar belakang, identiftkasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah berhubungan positif dengan kinerja guru SO Negeri di Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai.? 2. Apakah motivasi berprestasi berhubungan positif dengan kinerja guru SO Negeri di Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai? 3. Apakah partisipasi guru dalam mengambil keputusan berhubungan positif dengan kinerja guru SO Ncgeri di Kccamatan Binjai Utara, Kota Binjai? 4. Apakah kepemimpinan kcpala sekolah, motivasi berprestasi dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan sccara bersama-sama berhubungan positif dcngan kinerja guru SO Negeri di Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai? E. Tujuaa Peaelitiaa Berdasark.an rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penclitian ini bertujuan untuk mengetahui : I. Tingkat hubungan kepemimpinan kcpala sekolah dengan kinerja guru SO Negeri di Kecamatan Binjai Utara- Kota Binjai 2. Tingkat ]hubungan motivasi bcrprestasi dcngan kinerja guru SO Ncgcri di Kccamatan Binjai Utara- Kota Binjai 8

3. Tingkat hubugan hubungan partisipasi guru dajam mengambil keputusan dengan kinerja guru SD Negeri di Kecarnatan Binjai Utara- Kota Binjai 4. Tingkat hubungan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan secara bersama-sama dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Binjai Utara -Kota Binjai F. Maafaat PeaeUtian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan sekaligus manfaat praktis. Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dalam penguatan pendekatan konsep teoritis terkait Selain itu diharapkan munculnya pengetahuan baru atau dukungan terhadap pengetahuan sebelumnya yang berkisar pada variabel yang menjadi objek penelitian ini yaitu: kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi dan disiplin kinerja dengan kinerja guru. SelaJUutnya, basil penelitian ini dapat dijadikan landasan empiris atau kerangka acuan bagi penelitian-penelitian berikutnya. Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) bagi guru, dalam rangka peningkatan kinerja dengan memperhatikan kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, dan motivasi kerja., 2) bagi kepala sekolah bahwa tingginya kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap pelajaran dipengaruhi kinerja yang dimiliki oleh guru; 3) bagi lembaga pengelola pendidikan khususnya dinas pendidikan setempat dalam rangka pembinaan dan peningkatan kompetensi kegun.um. 9