BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... xi. A. Latar Belakang Masalah...

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. sekarang (Arikunto, 2010:245). Hal yang digambarkan pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Berpikir kreatif siswa adalah kemampuan siswa untuk menghasilkan gagasan atau

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, karena bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan kemampuan kognitif siswa setelah digunakannya self-assessment dalam kegiatan pembelajaran. Metode deskriptif berusaha untuk mendeskripsikan data yang ada, mengenai kondisi dan hubungan yang ada, proses yang sedang berlangsung akibat efek yang tengah terjadi atau kecenderungan yang tengah berkembang. Metode deskriptif yang digunakan berjenis survey cross sectional dengan cara pengambilan data variabel independen dan variabel independen dilakukan pada saat yang bersamaan sehingga partisipan yang terlibat memiliki dua data sekaligus. Desain penelitian yang digunakan adalah one-shot case study, yaitu dengan mengobservasi hasil setelah treatment dilakukan pada suatu kelompok. B. Partisipan Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 24 orang yang merupakan siswa kelas VIII-10 yang direkomendasikan oleh guru. C. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas dari keseluruhan populasi yang dipilih secara purposive sampling. D. Prosedur Penelitian Langkah-langkah penelitian meliputi beberapa tahapan yaitu: tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahap pengolahan data. Secara garis besar prosedur penelitian tergambar dari diagram di bawah ini:

30 Tahap persiapan Studi Pendahuluan RumusanMasalah Studi Literatur SolusiPermasalahan Studi Kurikulum Pembuatan Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran JudgmentInstrumenPenelitian Uji coba dan AnalisisInstrumenPenelitian Tahap pelaksanaan Penanaman konsep Pelatihan self Implementasi self Angket Kegiatan pembelajaran Penggunaan self assesment pada pembelajaran Feedback Analisis Data Test Refleksi Tahap akhir Pengolahan dan Analisis Data Pelaporan akhir Gambar 3.1 Tahap Penelitian

31 E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Lembar self assessment Kriteria Kemampuan Kognitif Mengingat (Remembering) Memahami (Understanding) Lembar ini yang digunakan untuk mengungkap kemampuan kognitif siswa pada setiap kegiatan pembelajaran, lembar self assessment ini berupa checklist yang diisi oleh siswa di setiap akhir pembelajaran. Adapun kisi-kisi self assessment dapat dilihat di tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Kisi-kisi Self-Assessment Indikator Kompetensi Mengingat kembali pengertian miopi Item/ Pertemuan 1/1 Mengingat kembali konsep cacat mata astigmatisma 4/1 Mengingat kembali pengertian akomodasi mata Mengidentifikasi penyebab cacat mata presbiopi Mengidentifikasi fungsi teleskop Mengklasifikasikan bendabenda yang termasuk teleskop bias 6/1 10/1 14/2 3/2 Item Saya pikir saya ingat apa yang dimaksud dengan miopi ketika dihadapkan pada suatu fenomena. (+) Saya pikir saya tidak tahu mengapa seseorang disebut menderita astigmatisma. (-) Saya pikir saya bisa menjelaskan pengertian akomodasi mata. (+) Saya pikir saya mampu mengidentifikasi penyebab yang sering terjadi pada seseorang yang menderita presbiopi. (+) Saya pikir saya tahu fungsi dari teleskop. (+) Saya pikir saya bisa mengklasifikasikan benda-benda yang termasuk teleskop bias. (+)

32 Memperkirakan penggunaan kacamata yang tepat untuk penderita miopi Menjelaskan perbedaan teleskop bias dan teleskop pantul berdasarkan komponen yang digunakan 5/1 8/2 Saya mampu memperkirakan penggunaan kacamata yang tepat untuk penderita miopi. (+) Saya merasa kesulitan menemukan perbedaan antara teleskop bias dengan teleskop pantul. (-) Tabel 3.1 Kisi-kisi Self-Assessment (Lanjutan) Kriteria Kemampuan Kognitif Memahami (Understanding) Menerapkan (Applying) Indikator Kompetensi Mendeskripsikan kegunaan lensa cembung pada lup berdasarkan sifatnya Menafsirkan konsep cacat mata miopi berdasarkan gambar Mencocokkan bagian pada mata dan kamera yang memiliki fungsi hampir sama Menjelaskan fungsi lensa cembung pada kamera Menghitung jarak titik jauh penderita miopi Menghitung pembesaran bayangan pada lup pada saat mata tidak berakomodasi Menghitung ukuran kekuatan kacamata untuk Item/ Pertemuan 9/2 11/1 12/1 16/1 7/1 13/2 15/1 Item Jika dihadapkan pada sebuah fenomena, saya tidak tahu fungsi lensa cembung pada lup. (-) Saya tidak bisa menerjemahkan konsep cacat mata miopi dari gambar yang disediakan. (-) Berdasarkan data yang diberikan, saya pikir bisa menunjukkan bagian pada mata dan kamera yang memiliki fungsi yang hampir sama. (+) Saya tidak tahu fungsi lensa cembung pada kamera. (-) Saya pikir saya mampu menghitung titik terjauh untuk penderita miopi. (+) Saya merasa kesulitan menghitung pembesaran bayangan pada lup ketika mata tidak berakomodasi. (-) Saya pikir saya mampu menghitung kekuatan kacamata

33 Menganalisis (Analyzing) penderita hipermetropi Menemukan kegunaan lensa cekung pada penderita miopi Menemukan koherensi pada konsep cacat mata hipermetropi dengan fenomena yang disediakan 17/1 2/1 untuk penderita hipermetropi. (+) Saya pikir saya mengerti mengapa lensa cekung dapat digunakan untuk penderita miopi. (+) Saya tidak bisa menemukan koherensi konsep cacat mata hipermetropi dengan fenomena yang disediakan. (-) Tabel 3.1 Kisi-kisi Self-Assessment (Lanjutan) Kriteria Kemampuan Kognitif Menganalisis (Analyzing) Indikator Kompetensi Menyimpulkan pengertian cacat mata hipermetropi Membedakan karakteristik mikroskop dengan teleskop Menganalisis karakteristik mikroskop sebagai alat optik Item/ Pertemuan 18/1 19/2 20/2 Item Saya pikir saya bisa menjelaskan mengapa seseorang dikatakan menderita hipermetropi. (+) Saya merasa kesulitan menemukan perbedaan karakteristik mikroskop dengan teleskop. (-) Saya pikir saya bisa menjelaskan karakteristik mikroskop sehingga disebut alat optik. (+) b) Tes Kemampuan Kognitif Tes ini berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Instrumen untuk tes ini mencakup ranah kognitif pada aspek (C1/mengingat, C2/memahami, C3/mengaplikasikan dan C4/menganalisis). Kisi-kisi tes kemampuan kognitif ini dapat dilihat di tabel 3.2 di bawah ini: Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Kognitif Indikator Materi Indikator Soal Tingkat

34 Pembelajaran Kognitif Soal 1 Mengingat kembali pengertian miopi C1 1 2 Menemukan koherensi pada konsep cacat mata hipermetropi dengan C4 2 Mendeskripsikan fenomena yang disediakan 3 mata sebagai alat Mata Mengingat kembali konsep optik cacat mata astigmatisma C1 4 4 Memperkirakan penggunaan kacamata yang C2 5 tepat untuk penderita miopi 5 Mengingat kembali pengertian akomodasi mata C1 6 Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Kognitif (Lanjutan) 6 7 8 9 10 11 12 Indikator Pembelajaran Menjelaskan konsep cacat mata Menyelidiki ciriciri kamera sebagai alat optik Materi Mata Kamera Indikator Soal Menghitung jarak titik jauh penderita miopi Mengidentifikasi penyebab cacat mata presbiopi Menafsirkan konsep cacat mata miopi berdasarkan gambar Menghitung ukuran kekuatan kacamata untuk penderita hipermetropi Menemukan kegunaan lensa cekung pada penderita miopi Menyimpulkan pengertian cacat mata hipermetropi Mencocokkan bagian pada mata dan kamera yang memiliki fungsi hampir sama Tingkat Kognitif Soal C3 7 C1 10 C2 11 C3 15 C3 17 C4 18 C2 12

35 13 Menjelaskan fungsi lensa cembung pada kamera 14 Mendeskripsikan kegunaan lensa cembung pada lup Menjelaskan berdasarkan sifatnya 15 pembentukan Lup Menghitung pembesaran bayangan pada lup bayangan pada lup pada saat mata tidak berakomodasi 16 Membedakan karakteristik Menganalisis mikroskop dengan teleskop 17 prinsip kerja Mikroskop Menganalisis karakteristik mikroskop mikroskop sebagai alat optik C2 16 C2 9 C3 13 C4 19 C4 20 Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Kognitif (Lanjutan) Indikator Pembelajaran Materi Indikator Soal Mengklasifikasikan bendabenda 18 yang termasuk teleskop bias 19 Mendeskripsikan Menjelaskan perbedaan fungsi dan prinsip Teleskop teleskop bias dan pantul kerja teleskop berdasarkan komponen yang digunakan 20 Mengidentifikasi fungsi teleskop Tingkat Kognitif Soal C2 3 C2 8 C1 14 c) Angket Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi mengenai tanggapan siswa terhadap pelaksanaan self-assessment dalam mengungkap kemampuan kognitif.

36 Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Tujuan Pertanyaan 1 Saya mengetahui apa yang dimaksud dengan selfassessment. 2 Saya mengetahui tujuan pelaksanaan self-assessment. 3 Mengetahui informasi tentang Apakah anda mengetahui manfaat pelaksanaan selfassessment. 4 self-assessment. Saya mengetahui prosedur pelaksanaan selfassessment. 5 Saya mengetahui kriteria penilaian yang digunakan untuk self-assessment. 6 Mengetahui Self-assessment merupakan hal yang baru untuk saya. 7 tanggapan siswa tentang Saya merasa pembelajaran yang dilaksanakan dengan self-assessment sangat menyenangkan. 8 pelaksanaan selfassessment yang dilakukan Saya merasa dengan penggunaan self-assessment pada pembelajaran membuat saya termotivasi untuk mengikuti pembelajaran secara sungguh-sungguh. Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket (Lanjutan) Tujuan Pertanyaan 9 Saya merasa tidak mengerti bagaimana cara mengisi Mengetahui lembar self-assessment. kesulitan siswa 10 Saya merasa kesulitan mengisi lembar selfassessment. dalam mengisi lembar selfassessment Saya merasa pernyataan pada lembar self-assessment 11 tidak saya mengerti. 12 Saya merasa dapat menilai kemampuan berpikir saya setelah melaksanakan self-assessment. 13 Mengetahui Saya merasa kegiatan pembelajaran yang tanggapan siswa dilaksanakan melatih kemampuan saya dalam hal setelah pelaksanaan kerjasama dan berkomunikasi. 14 self-assessment Saya merasa dapat melakukan self-assessment sendiri tanpa bimbingan dari guru untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikir saya.

37 d) Catatan Peneliti Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan penggunaan self assessment dalam pelaksaan penelitian. F. Teknik Pengolahan Data Tes yang digunakan yaitu tes objektif dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Analisis uji coba instrumen meliputi: a. Analisis Validitas Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut. Untuk mengetahui validitas butir soal dari suatu tes dapat menggunakan koefisien korelasi biserial. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan perumusan : { }{ }...( 3.1 ) Keterangan: = Koefisien Korelasi antara variabel X dany =Skor total hasil tes tiap butir soal = Skor total yang diperoleh siswa =Jumlah siswa Interpretasi koefisien korelasi yang menunjukkan ditujukkan oleh tabel di bawah ini (Arikunto, 2012): nilai validitas Tabel 3.4 Klasifikasi Validitas Butir Soal Nilai r xy Kriteria 0,80-1,00 Sangat Tinggi

38 0,60-0,80 Tinggi 0,40-0,60 Cukup 0,20-0,40 Rendah 0,00-0,20 Sangat Rendah b. Analisis Reliabilitas Relibilitas suatu tes behubungan dengan masalah ketetapan perangkat tes tersebut. Reliabilitas merupakan salah satu syarat yang penting bagi suatu perangkat tes. Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes yaitu metode belah dua (pembelahan awalakhir) dengan menentukan koefisien korelasi product moment menggunakan rumus berikut:... ( 3.2 ) { }{ } Keterangan: = Koefisien Korelasi antara variabel X dany =Skor total hasil tes tiap butir soal = Skor total yang diperoleh siswa =Jumlah siswa Reliabilitas tes dapat dihitung dengan mneggunakan perumusan:... ( 3.3 ) Keterangan: =reliabilitas instrument = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

39 Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan pada kategori berikut ini (Arikunto, 2012): Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas r 11 0,81 r 11 1,00 0,61 r 11 0,80 0,41 r 11 0,60 0,21 r 11 0,40 0,00 r 11 0,20 Kriteria reliabilitas sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah c. Analisis Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2012). Seluruh pengikut tes dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas (upper group) dan kelompokm bawah (lower group). Untuk kelompok kecil, seluruh pengikut tes dibagi dua sama besar, 50 % kelompok atas dan 50 % kelompok bawah. Sedangkan untuk kelompok besar, diambil 27% dari kelompok atas dan 27% dari kelompok bawah. Kemudian hitung daya pembeda dengan menggunakan rumus : DP B J A A B J B B P A P B... ( 3.4 ) Keterangan: DP = indeks daya pembeda J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok atas

40 B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Nilai daya pembeda (DP) yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan pada kategori berikut ini : Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda Indeks DP Klasisfikasi Soal 0,00 0,20 Jelek 0,20 0,40 Cukup 0,40 0,70 Baik 0,70 1,00 Baik Sekali Negatif Tidak baik, harus dibuang (Arikunto, 2012) d. Analisis Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mnegetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:... ( 3.5 ) Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

41 JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Nilai tingkat kesukaran (TK) yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan pada kategori berikut ini (Arikunto, 2012): Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran Nilai TK Interpretasi 0,00 0,29 Sukar 0,30 0,69 Sedang 0,70 1,00 Mudah Sedangkan untuk menentukan kemampuan kognitif siswa melalui lembar self assessment, analisis uji coba instrumen meliputi: 1. Lembar self assessment yang digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa, pengolahan datanya dilakukan dengan cara: a. Penjumlahan skor yang diperoleh siswa pada setiap skala dari masingmasing kriteria, b. Pengubahan skor mentah siswa ke dalam nilai presentase dengan menggunakan rumusan berikut:... ( 3.6 ) Dengan: NP = nilai persen yang dicari f = banyaknya siswa pada tiap kemampuan kognitif N = total siswa 100 = nilai tetap c. Hasil perhitungan persentase jumlah siswa ditafsirkan berdasarkan harga persentase menurut Koentjaraningrat, seperti pada tabel berikut. Tabel 3.8 Interpretasi tafsiran jumlah siswa Harga % Tafsiran 0 Tidak ada 1-25 Sebagian kecil

42 26-49 Hampir sebagian 50 Sebagiannya 51-75 Sebagian besar 76-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya 2. Data dari hasil tes tertulis a. Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode tanpa denda, jawaban benar diberi skor satu, jawaban yang salah atau tidak menjawab diberi skor nol. Pemberian skor dihitung menggunakan rumus berikut.... ( 3.7 ) Dengan: S = skor yang diperoleh R = jawaban yang betul b. Untuk mengetahui nilai persentase kemampuan kognitif siswa digunakan rumus berikut,... ( 3.8 ) Dengan: S = nilai yang dicari R = jumlah skor dari item yang dijawab benar N = skor maksimum tes c. Kemudian hasil perhitungan yang telah diperoleh digunakan untuk menentukan kategori kemampuan kognitif siswa terhadap materi berdasarkan skala kategori pada tabel berikut. Tabel 3.9 Kategori Kemampuan Kognitif Skala (%) Kategori 80-100 Sangat baik 66-79 Baik 56-65 Cukup 40-55 Kurang

43 30-39 Kurang sekali 3. Data yang diperoleh dari angket a. Persentase jumlah siswa yang menjawab tiap pertanyaan dalam angket ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:... ( 3.9 ) Dengan: NP = nilai persen yang dicari f = banyaknya siswa pada pertanyaan angket N = total siswa 100 = nilai tetap b. Hasil perhitungan tersebut ditafsirkan berdasarkan harga persentase pada saat menghitung persentase dari lembar self assessment, c. Masing-masing jawaban dari pertanyaan pada angket dikelompokkan sesuai dnegan indikator dan informasi yang diinginkan. d. Masing-masing jawaban yang telah dikelompokkan tersebut kemudian dianalisis dan dihubungkan dengan data lainnya yang relevan. G. Analisis Data Lembar tes kemampuan kognitif yang akan dijadikan alat ukur untuk penelitian yang terdiri dari 20 butir soal yang disusun berdasarkan pada Kompetensi Dasar 6: Memahami konsep penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari dengan Kompetensi Dasar 5.4 : Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan seharihari, diujikan terlebih dahulu di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung yaitu di SMP Negeri 52 Bandung kelas VIII-10. Dari hasil uji instrumen yang telah dilakukan, didapat skor mentah siswa yang kemudian dihitung dan dianalisis sehingga didapat validitas butir soal,

44 daya pembeda butir soal dan tingkat kesukaran butir soal, serta reliabilitas secara keseluruhan. Adapun rekapitulasi hasil analisis uji coba instrumen ditunjukkan oleh tabel 3.10 berikut : Soal Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Validitas Butir Soal Kognitif Daya Pembeda Butir Soal 1 Cukup Jelek Mudah 2 Rendah Jelek Mudah 3 Cukup Cukup Mudah 4 Cukup Baik Sedang 5 Tinggi Jelek Mudah 6 Cukup Baik Sedang 7 Cukup Cukup Mudah 8 Cukup Baik Sedang 9 Cukup Cukup Mudah 10 Cukup Cukup Mudah 11 Rendah Jelek Sedang 12 Sangat Rendah Cukup Sukar 13 Rendah Baik Sedang 14 Tinggi Cukup Mudah 15 Rendah Jelek Sukar 16 Rendah Cukup Sedang 17 Sangat Rendah Jelek Sukar 18 Cukup Cukup Mudah 19 Sangat Rendah Jelek Sukar 20 Rendah Cukup Sedang Tingkat Kesukaran Butir Soal Reliabilitas Tes Tinggi Setelah dilakukan analisis terhadap hasil uji coba instrumen yang merupakan alat ukur ketercapaian kompetensi, soal tidak banyak mengalami perubahan. Jumlah soal tetap 20 butir soal tetapi hanya mengalami perubahan dari segi konten, nomor urut dan bahasa yang digunakan. Soal-soal tersebut akan digunakan sebagai alat ukur kemampuan siswa pada tiap tingkat kognitif pada materi alat optik. Soal-soal yang digunakan dalam penelitian disusun kembali dalam kisi-kisi yang ditunjukkan oleh tabel 3.11 berikut :

45 Tabel 3.11 Kisi-kisi Tes Kemampuan Kognitif (2) Indikator Pembelajaran Materi Indikator Soal 1 Mengingat kembali pengertian miopi 2 Menemukan koherensi pada konsep cacat mata hipermetropi dengan fenomena yang disediakan Mendeskripsikan 3 Mengingat kembali mata sebagai alat konsep cacat mata optik astigmatisma 4 Memperkirakan penggunaan kacamata yang tepat untuk penderita miopi 5 Mata Mengingat kembali pengertian akomodasi mata 6 Menghitung jarak titik jauh penderita miopi 7 Mengidentifikasi penyebab cacat mata 8 presbiopi Menjelaskan Menafsirkan konsep konsep cacat mata cacat mata miopi berdasarkan gambar 9 Menghitung ukuran kekuatan kacamata untuk penderita hipermetropi Tingkat Kognitif Soal C1 1 C4 2 C1 4 C2 5 C1 6 C3 7 C1 10 C2 11 C3 15 Tabel 3.11 Kisi-kisi Tes Kemampuan Kognitif (2) (Lanjutan)

46 10 11 12 Indikator Pembelajaran Menjelaskan konsep cacat mata Materi Mata Indikator Soal Menemukan kegunaan lensa cekung pada penderita miopi Menyimpulkan pengertian cacat mata hipermetropi Mencocokkan bagian pada mata dan kamera yang memiliki fungsi hampir sama Menyelidiki ciriciri kamera Kamera 13 sebagai alat optik Menjelaskan fungsi lensa cembung pada kamera 14 Mendeskripsikan kegunaan lensa cembung pada lup Menjelaskan berdasarkan sifatnya pembentukan 15 Lup Menghitung bayangan pada lup 16 pembesaran bayangan pada lup pada saat mata tidak berakomodasi Menganalisis teleskop prinsip kerja Mikroskop 17 Menganalisis mikroskop 18 Mendeskripsikan fungsi dan prinsip kerja teleskop Teleskop Membedakan karakteristik mikroskop dengan karakteristik mikroskop sebagai alat optik Mengklasifikasikan benda-benda yang termasuk teleskop bias Tingkat Kognitif Soal C3 17 C4 18 C2 12 C2 16 C2 9 C3 13 C4 19 C4 20 C2 3

47 Tabel 3.11 Kisi-kisi Tes Kemampuan Kognitif (2) (Lanjutan) Indikator Pembelajaran 19 Mendeskripsikan fungsi dan prinsip kerja teleskop 20 Materi Teleskop Indikator Soal Menjelaskan perbedaan teleskop bias dan pantul berdasarkan komponen yang digunakan Mengidentifikasi fungsi teleskop Tingkat Kognitif Soal C2 8 C1 14 Sedangkan untuk lembar self-assesssment, setelah melewati tahap bimbingan dari dosen pembimbing dan konsultasi dari dosen ahli program studi psikologi, maka dilakukan uji coba kepada sejumlah siswa sehingga diperoleh hasil rekapitulasi lembar self-assesssment sebagai mana ditunjukkan oleh tabel berikut: Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Analisis Lembar Self-Assessment Tingkat Kognitif 1 C1 2 C2 3 C3 4 C4 Soal/ Pertemuan Validitas Soal 1/1 Tinggi 4/1 Rendah 6/1 Cukup 10/1 Cukup 14/2 Cukup 3/2 Sangat Rendah 5/1 Cukup 8/2 Cukup 9/2 Rendah 11/1 Cukup 12/1 Rendah 16/1 Rendah 7/1 Cukup 13/2 Cukup 15/1 Cukup 17/1 Rendah 2/1 Tinggi 18/1 Rendah Reliabilitas Tinggi

48 19/2 Rendah 20/2 Rendah Setelah dilakukan analisis terhadap hasil uji coba lembar selfassessment, pernyataan self-assessment tidak banyak mengalami perubahan. Perubahan hanya dilakukan pada segi tata bahasa yang digunakan agar maksud dari setiap pernyataan mudah dipahami oleh siswa sehingga kisi-kisi self-assessment yang digunakan adalah lembar self-assessment yang ditunjukkan pada tabel 3.1. Adapun bagian yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah hasil dari lembar self-assesssment dan tes kemampuan kognitif yang dikerjakan siswa untuk kemampuan kognitif siswa dalam tiap tingkat kognitif.