BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam menawarkan produk-produk yang berkualitas dengan harga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. iklim dunia bisnis diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Hal ini

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pendapatan nasional di era globalisasi seperti saat ini

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

Redaksi : Jln. Soekarno-Hatta No.77 Bandung Pos 1254, Telp. (022) ;

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I. sosial, hukum, kriminal, budaya, teknologi, olahraga ataupun hiburan tersaji didalamnya.

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minat besar seseorang dalam membaca (media cetak), mendengar (radio), dan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan kemajuan teknologi percetakan terus mengalami pertumbuhan.

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Timur dan Tenggara. Negara-negara dengan sebutan Newly Industrializing Countries

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SURAT KABAR KOMPAS. (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Kadipiro)

BAB 6. a. Fitur Produk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor

BAB IV GAMBARAN UMUM

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. juga sarana promosi. Pemilihan media official web ini di dasari karena

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No.20 pasal 51 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di dunia dan telah merubah proses bisnis yang ada. Persaingan

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini semakin tingginya kesadaran khalayak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

I. PENDAHULUAN. Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang.

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai macam produknya kepada masyarakat. Berkembangnya industri

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bimbingan Tridaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Singkat Harian Pagi Radar Bandung. sekarang dipimpin oleh Dahlan Iskan, memiliki sejarah yang sangat panjang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

2015 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang sampai saat ini. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah. Perkembangan ini dibuktikan dengan semakin banyaknya surat kabar yang

BAB I PENDAHULUAN. daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perjuangan politiknya. Pers telah dipakai sebagai alat

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)

Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. dalam perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

MODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER

Pertumbuhan belanja iklan di Indonesia cukup signifikan, dengan total

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

Hormat saya, Refata CIMAHI MALL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik. Persaingan dalam dunia bisnis antara perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Perkembangan teknologi komputer dalam hal ini internet, sangat. membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional (domestik) maupun di pasar internasional atau global, akibatnya timbul persaingan dalam menawarkan produk-produk yang berkualitas dengan harga yang mampu bersaing di pasaran. Berdasarkan tingkat kehidupan masyarakat yang semakin meningkat, maka kebutuhan masyarakat terhadap barang juga akan semakin meningkat. Hal ini membawa perngaruh terhadap perilaku mereka dalam memilih barang yang akan mereka beli ataupun yang mereka anggap paling sesuai dan benar benar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Salah satu produk yang kualitas produk dan harganya bersaing adalah surat kabar atau media cetak. Kondisi persaingan surat kabar tersebut, sebuah perusahaan harus mampu menyediakan produk yang mutunya lebih baik, harganya lebih murah, informasi lebih cepat, dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Informasi sangatlah dibutuhkan bagi kalangan manapun. Adapun media yang disediakan untuk mendapat informasi yaitu media elektronik berupa TV,radio, dan internet. Selain itu media cetak berupa koran, majalah, dsb. Walaupun memiliki fungsi yang sama yaitu menyajikan informasi, namun kedua jenis media tersebut memiliki keunggulan masing-masing yang dapat meningkatkan minat dari para pengguna informasi untuk memilih mana yang lebih baik antara media cetak dan media elektronik. 1

2 Perubahan zaman dan semakin meningkatnya teknologi menyebabkan berbagai kalangan memilih segala sesuatu secara praktis. Inilah yang terjadi pada saat sekarang terutama remaja. Dalam pengambilan informasi yang dibutuhkan, para remaja saat ini sangat enggan untuk membaca dalam bentuk kertas seperti koran dan majalah. Mereka cenderung hanya ingin mengakses apapun yang mereka inginkan melalui media elektronik. Hal ini menyebabkan media cetak secara perlahan mulai diabaikan di kalangan remaja. Berikut hasil survey antara penggunaan media cetak dan media elektonik : Grafik 1.1 Hasil Survey Antara Penggunaan Media Cetak Dan Media Elektonik Survey ini dilakukan terhadap 13 mahasiswa dan mahasiswi usia 19 sampai dengan 21 tahun. Dapat dilihat bahwa media elektronik sangat mendominasi minat para remaja khususnya mahasiswa dalam pencarian informasi yang mereka butuhkan. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan para remaja menggunakan media elektronik karena praktis dan menarik. Belum lagi dengan perkembangan jaman yang semakin maju. Dengan ada nya Jejaring sosial yang merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media

3 broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Untuk mengakses informasi misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses informasi mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Banyak perusahaan yang bergerak di indusrti media karena besarnya potensi pasar media. Merujuk pada data survei Media Partners Asia, industri media di indonesia merupakan salah satu industri yang tumbuh dengan cepat di kawasan Asia Pasifik. Pada 2010, Indonesia mengalami pertumbuhan pendapatan iklan bersih tertinggi di Asia, meningkat sebesar 19,5%. Di masa depan, pasar ini diperkirakan akan meningkat dengan rata-rata sebesar 111,8% per tahun pada periode 2010 2015, tertinggi di Asia. (Smbr:MPA,2010).

4 Menurut Media Partner Asia (MPA), pasar iklan Indonesia tumbuh sebesar 14,2% pada 2012. Pertumbuhan jangkauan media penting, termasuk media televisi nasional dan media on-line yang tumbuh diperkirakan meningkat dengan pesat. Pada 2012, Media Cetak khususnya Surat Kabar mendapat porsi sebesar 12% untuk belanja iklan bersih. Pertumbuhan pendapatan bersih iklan di Indonesia nilai nominalnya mengalami peningkatan namun secara prosentase mengalami penurunan, berikut adalah: Tabel 1.1 Pendapatan Iklan Bersih Indonesia 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 FTA (million 1593. 834.8 1,004.30 1160 1310.8 1458.9 US$) 1 1720.5 % Years/Years % 7.00 0.20 15.50 13.00 11.30 9.20 8.00 Pay TV (million US$) 21 26 31.3 39.7 46.9 53.6 60 % Years/Years % 23.50 23.80 19.20 29.00 17.50 14.90 11.10 Newspaper (million US$) 291 335 376.2 421 463.1 495.5 525.2 % Years/Years % 8.60 15.10 12.20 12.00 10.00 6.90 6.10 Magazine (million US$) 40 46 50.8 56.9 62.6 68 73.6 % Years/Years % 7.9 15 10.9 11.8 10.5 7.9 8.8 On-Line (million US$) 18.5 29.7 52 78.2 102.1 123.4 142.5 % Years/Years % 14.1 57.9 73.3 50 30.8 20.6 16.3 Outdoor (million US$) 26.6 33 38 45 50 54 57.8 % Years/Years % 2.30 22.20 15.20 18.40 11.10 8.00 7.40 Radio (million US$) 21.4 24 27 30 33 36 39.1 % Years/Years % 8.20 14.30 12.50 11.10 10.00 9.10 8.30 Total (million 1253. 1,735 1,981. 2,423 1,498.0 2,216.6 US$) 3.3 6.6 2,618.7 % Years/Years % 7.7 19.50 15.8 14.2 11.8 9.3 8.1 (Smbr:MPA,2010) Menurut Media Partner Asia (MPA), Iklan bersih pada media cetak, termasuk surat kabar dan majalah akan tumbuh sebesar CAGR (Compounded

5 Average Growth Rate) 9,5% dalam lima tahun ke depan dan meraih AS$599 juta pada 2015, dengan komposisi surat kabar sebesar AS$525 juta dan majalah sebesar AS$74 juta. Hal ini terlepas dari penurunan jangkuan dan pembaca pada surat kabar dan majalah akibat peningkatan harga bahan bakar dalam lima tahun terakhir. Menurut data MPA peredaran koran pada akhir 2010, Indonesia memiliki lebih-kurang 600 surat kabar yang terdiri dari 250 harian dan 350 non-harian, dengan tiras Sirkulasi 5,5 juta surat kabar harian, termasuk 3,2 juta sirkulasi surat kabar nasional dan 2,3 juta sirkulasi surat kabar regional dan daerah. Seperti yang diestimasikan oleh Media Partners Asia, tabel berikut ini menggambarkan tren dan pertumbuhan sirkulasi Koran di Indonesia dari tahun 2010-2014. (Smbr:MPA,2010) Grafik 1.2 Sirkulasi Koran di Indonesia 2010 2014 F (dalam Millions) Di Indonesia terdapat berbagai macam merek surat kabar yang tersebar di berbagai penjuru kota. PT. Pikiran Rakyat Bandung merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang media massa. Produk yang dihasilkan dari perusahaan yang telah eksis dari tahun 1966 ini berbagai macam, salah satunya adalah Koran Harian Pikiran Rakyat. Pergerakan dan pasar

6 dari Pikiran Rakyat meliputi wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Harian lokal terbatas pada wilayah daerahnya, namun biasanya mempunyai kesadaran branding yang cukup kuat di pikiran masyarakat. Dengan adanya kekuatan merek yang kuat masyarakat saat ini dapat mengetahui dan mengenali suatu merek Koran dengan mudah. Berikut adalah jenis-jenis surat kabar yang beredar di Indonesia yang telah disusun berdasarkan peringkat jumlah pembaca terbanyak. Tabel 1.2 Peringkat Surat Kabar Secara Nasional No. Media Pembaca Kota Segmentasi 1. Pos kota 20, 56% Jakarta Kota & Kriminal 2. Kompas 17,89% Nasional Umum 3. Jawa Pos 11,54% Jawa Timur Umum 4. Lampu Merah 11,23% Jakarta Kota & Kriminal 5. Media Indonesia 5,42% Jakarta Umum 6. Berita Kota 4,86% Jakarta Kota 7. Pikiran Rakyat 4,52% Bandung Umum 8. Kedaulatan Rakyat 4,19% Yogyakarta Umum 9. Pos Metro 3,41% Jakarta Kota & Kriminal 10. Republika 3,13% Jakarta Umum 11. Suara Merdeka 3,03% Jawa Tengah Umum 12. Memorandum 2,99% Jawa Timur Kota & Kriminal 13. Palembang Post 2,49% Palembang Kota & Kriminal 14. Radar Bogor 2,39% Bogor Kota 15. Pos Metro Medan 2,28% Medan Kota& Kriminal Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa Pikiran Rakyat menempati posisi ke-7 dalam peringkat surat kabar dengan jumlah pembaca terbanyak secara nasional.

7 Terlihat juga bahwa hanya Pikiran Rakyat lah yang satu-satunya koran harian Jawa Barat yang masuk di dalam nominasi tersebut. Hal ini membuktikan bahwa sebagian surat kabar yang telah melekat pada masyarakat Jawa Barat dan menguasai pasar di Jawa Barat, media ini tetap dapat menjaga konsistensi dan integritas dalam melayani informasi yang selalu up to date. PT. Pikiran Rakyat Bandung merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang media cetak. Harian umum (HU). Pikiran Rakyat merupakan salah satu media cetak yang terbit di kota Bandung Jawa Barat. HU Pikiran Rakyat bisa tetap eksis dan masih tetap mempertahankan prestasinya sebagai koran besar dan dianggap paling berpengaruh di jawa barat. Berbagai upaya terus dilakukan pengelolanya agar tetap bisa melayani masyarakat dengan isi sajian yang selalu dekat dengan masyarakat Bandung dan Jawa Barat. Hal ini tercermin dalam positioningnya yaitu sebagai Bacaan Utama Warga Jawa Barat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bacaan khusus, maka HU Pikiran Rakyat secara periodik mengeluarkan berbagai suplemen seperti Selisik, Teropong, Gelora, Kampus, Belia, Otokir, dan PR Kecil. Selain itu untuk bisa memuat informasi yang banyak, maka HU Pikiran Rakyat menambah halaman serta menempatkan iklan seserasi mungkin, Bentuk iklan akan dipadukan dengan informasi yang padat itu maka pembaca mendapat tambahan wawasan sebagai pengambil keputusan. (Sumber: Bagian Pengembangan Bisnis, Pikiran Rakyat,2014). Banyaknya koran harian yang beredar di Jawa Barat membuat persaingan semakin ketat dan penuh dengan persaingan. Dari Tabel 1.3 dapat terliat banyaknya Koran Harian yang beredar di Jawa Barat.

8 Tabel 1.3 Koran Harian yang ada di Kota Bandung Kompas Media Indonesia Galamedia Tribun Jabar Jakarta Pos Seputar Indonesia Radar Bandung Bisnis Indonesia Koran Tempo Pikiran Rakyat Inilah Koran Bandung Ekspres Kontan Republika Merdeka Top Skor Inilah Koran Koran Tempo Rakyat Merdeka Lampu Hijau Warta Kota Koran Jakarta Hu. Kontan Harian Merdeka Suara Pembaharuan Bisnis Indonesia The Jakarta Post Pos Kota Kabar Priangan Sumedang Ekspress Sumber : Agen, 2015 Sejauh ini Pikiran Rakyat masih menempati posisi sebagai pemimpin pasar (market leader) di bidang surat kabar di Kota Bandung dengan pangsa pasar terbesar di Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penjualan tertinggi setiap harinya di setiap agen penjual Koran Harian. Untuk mendukung pernyataan tersebut, didapat data penjalan Koran Harian dari salah satu agen eceran yang cukup besar di Kota Bandung. Tabel 1.4 Proporsi Koran Harian yang Terjual Jenis Rata-rata Penjualan per hari Surat Kabar Hari Biasa Hari Sabtu dan Minggu Pikiran Rakyat 5000 7000 Kompas 2500 3500 Tribun 2200 2700 Sumber : Agen Koran Mira Sari Cikapundung, 2015 Tabel 1.4 dapat terlihat banyaknya tiras dan distribusi koran Pikiran Rakyat, dapat di lihat sebagai berikut :

9 Tabel 1.5 Tiras Dan Distribusi Koran Pikiran Rakyat Tahun 2013-2015 Kota/Provinsi 2013 2014 2015 - Kota Bandung 87.000 85.500 81.380 - Kab. Bandung 13.400 13.000 13.300 - Kab. Bandung Barat 4.000 4.000 4.300 - Kota Cimahi 4.000 4.000 4.500 - Kab. Sumedang 5.500 5.400 5.400 - Kab. Garut 6.600 6.300 6.100 - Kota/Kab. Tasikmalaya 9.300 9.350 9.350 - Kab. Ciamis 3.700 3.700 3.700 - Banjar 2.370 2.150 2.150 - Kota/Kab. Cirebon 8.500 8.550 8.200 - Kab. Indramayu 2.580 2.500 2.500 - Kab. Kuningan 2.600 2.400 2.400 - Kab. Majalengka 2.550 2.300 2.300 - Kab. Subang 5.670 5.400 5.200 - Kab. Purwakarta 2.850 3.350 3.350 - Kab. Karawang 2.650 2.400 2.400 - Kota/Kab. Bogor 4.500 4.500 4.450 - Kota/Kab. Bekasi 2.600 2.400 2.350 - Kab. Cianjur 5.350 5.200 5.100 - Kota/Kab. Sukabumi 7.000 7.000 6.800 -DKI Jakarta 7100 7000 6500 - Banten 5000 4800 4200 - Jawa Tengah 500 500 500 - Yogyakarta 400 400 400 Sumber : Bagian pengembangan PT. Pikiran Rakyat Bandung 2015 (wawancara ) Dari tabel 1.5 di atas dapat terlihat penjualan koran Harian Pikiran Rakyat, dari tahun ketahun mengalami penurunan, meskipun tidak terlalu besar tiap tahun nya. Dan juga terlihat Kota Bandung memiliki porsi terbesar dalam penjualan koran harian Pikiran Rakyat. Hal ini dikarenakan tingkat persaingan surat kabar di Jawa Barat pada umumnya dan kota Bandung pada khususnya semakin ketat. Selama ini, persaingan Harian Umum Pikiran Rakyat lebih tertuju kebeberapa daerah Jawa Barat dengan terbitnya beberapa Koran lokal Group Jawa Pos dan

10 Kompas. Namun belakangan ini ancaman tersebut bukan hanya di daerah TK II Jawa Barat, tapi sudah mengarah pada jantung pasar yang betul-betul jadi nyawanya Pikiran Rakyat yakni, Kota Bandung dengan terbitnya Tribun Jabar. (Sumber: Bagian Pengembangan Bisnis, Pikiran Rakyat,2015). Berdasarkan hasil wawancara kepada pembaca HU. Pikiran Rakyat diperoleh data keluhan para pembaca HU. Pikiran Rakyat Bandung Pikiran Rakyat, antara lain HU. Pikiran Rakyat memiliki rubrik berita olahraga yang kurang lengkap, pengiriman Koran sering terlambat, kualitas cetak yang kurang baik terlihat dari warna yang gelap dan tulisan menjadi tidak tajam sehingga sulit dibaca, dan desain layout Koran yang kurang menarik. Selanjutnya untuk mengetahui produk dan harga HU. Pikiran Rakyat Bandung, maka dilakukan survei pendahuluan kepada 10 orang pelanggan, dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 1.6 Produk HU. Pikiran Rakyat Bandung No Pernyataan Produk Mean % Kriteria 1 Keanekaragaman jenis berita 3.4 68.00 Baik 2 Keakuratan berita 3.2 64.00 Cukup 3 Keaktualan berita 3.5 70.00 Baik 4 Kejelasan berita yang bersifat informative 3.5 70.00 Baik 5 Penggunaan gaya bahasa yang baik dan mudah dimengerti 3.1 62.00 Cukup Harga 6 Harga yang wajar dan terjangkau oleh pelanggan 3.5 70.00 Baik 7 Sistem pembayaran yang menguntungkan konsumen (mis: 3.3 66.00 Baik bayar dimuka dapat potongan) 8 Adanya harga khusus (mis:bagi guru, mahasiswa, dosen) 2.6 52.00 Cukup baik Rata-rata 3.27 Cukup

11 Pada tabel 1.6 diketahui bahwa nilai rata-rata keseluruhan dari produk dan harga HU. Pikiran Rakyat Bandung sebesar 3.27, ini artinya termasuk pada kriteria cukup baik. Nilai rata-rata tertinggi pada item pernyataan Keaktualan berita dan Kejelasan berita yang bersifat informative dengan nilai rata-rata sebesar 3.5 dan ratar-rata terendah pada item pernyataan Adanya harga khusus (mis:bagi guru, mahasiswa, dosen) dengan nilai rata-rata sebesar 2.6 Selanjutnya untuk mengetahui kepuasan pelanggan HU. Pikiran Rakyat Bandung, maka dilakukan survei pendahuluan kepada 10 orang pelanggan, dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 1.7 Kepuasan Pelanggan HU. Pikiran Rakyat Bandung No Pernyataan Mean % Kriteria 1 Saya merasa puas dengan berita-berita yang disajikan di 3.8 76.00 Puas HU.Pikiran Rakyat Bandung 2 Saya merasa puas dengan kelengkapan rubrikasi yang ada 3.1 62.00 Cukup di HU. Pikiran Rakyat Bandung 3 Saya akan mengatakan hal-hal yang baik tentang HU. Pikiran Rakyat Bandung kepada orang lain. 3.9 78.00 Puas 4 Setelah membaca HU.Pikiran Rakyat, saya merasa puas 3.2 64.00 Cukup 5 Saya tetap membaca HU.Pikiran Rakyat Bandung walaupun banyak informasi di 2.8 56.00 Cukup media lainnya Rata-rata 3.36 67.20 Cukup Pada tabel 1.7 diketahui bahwa nilai rata-rata keseluruhan dari kepuasan pelanggan HU. Pikiran Rakyat Bandung sebesar 3.26, ini artinya termasuk pada kriteria cukup puas. Nilai rata-rata tertinggi pada item pernyataan Saya akan

12 mengatakan hal-hal yang baik tentang HU. Pikiran Rakyat Bandung kepada orang lain dengan nilai rata-rata sebesar 3.9 dan rata-rata terendah pada item pernyataan Saya tetap membaca HU.Pikiran Rakyat Bandung walaupun banyak informasi di media lainnya dengan nilai rata-rata sebesar 2.8. Berdasarkan data dari Nielsen Media Researhc (NMR) bahwa jumlah pembaca HU. Pikiran Rakyat pada sepanjang tahun 2011. Jumlah pembaca HU. Pikiran Rakyat di kota Bandung pada tahun 2011 diketahui 96.000 pembaca. Jumlah ini telah terlampaui oleh pesaingnya, yaitu HU. Tribun Jabar yang telah memiliki pembaca sebanyak 128.000 di tahun 2011. Berdasarkan uraian diatas, maka sangat menarik untuk diteliti mengenai Produk dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan HU. Pikiran Rakyat Bandung 1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Penelitian Untuk memenuhi keinginan konsumen akan kualitas yang baik maka perusahaan harus melakukan pengendalian kualitas atas produk yang dihasilkan, tentu saja hal ini akan menimbulkan harga bagi perusahaan untuk tercapainnya kepuasan konsumen. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Harga produk HU. Pikiran Rakyat lebih mahal dibandingkan pesaing. 2. Kualitas bahan baku HU. Pikiran Rakyat kurang bagus. 3. Adanya persaingan dalam bidang perusahaan yang sama 4. Keluhan pelanggan bisnis 5. Promosi kurang tepat sasaran

13 6. Menurunnya pangsa pasar terhadap minat baca media cetak koran yang saat ini dikuasai oleh Internet. 7. Penjualan koran cenderung menurun 1.2.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibahas terbatas pada hal-hal sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kualitas produk HU. Pikiran Rakyat Bandung. 2. Bagaimana harga produk HU. Pikiran Rakyat Bandung. 3. Bagaimanakah kepuasan pelanggan HU. Pikiran Rakyat Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga terhadap kepuasan pelanggan di HU. Pikiran Rakyat Bandung. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Kualitas produk pada HU. Pikiran Rakyat Bandung. 2. Harga produk pada HU. Pikiran Rakyat Bandung. 3. Kepuasan pelanggan pada HU. Pikiran Rakyat Bandung. 4. Besarnya pengaruh kualitas produk dan harga terhadap kepuasan konsumen di HU. Pikiran Rakyat Bandung. 1.4. Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

14 1. Kegunaan Teoritis a. Untuk pengembangan ilmu, khususnya manajemen pemasaran melalui penerapan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan dan melakukan perbandingan dengan kenyataan yang terjadi di dunia usaha, serta melatih kemampuan berpikir secara sistematis. b. Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi para peneliti yang berminat dalam penelitian selanjutnya, khususnya mengenai pemasaran persurat kabaran Indonesia. 2. Adapun secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah : a. Sebagi rekomendasi bagi PT. Pikiran Rakyat dalam menganalisis masalah yang dihadapi oleh perusahaan, khususnya dalam mengelola kualitas produk dan harga terhadap kepuasan pelanggan. b. Diharapkan merupakan sumbangan pemikiran bagi perusahaan persurat kabaran lainnya yang memiliki permasalahan yang sama, serta dapat berguna sebagai tambahan wawasan dan informasi yang relevan bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.