REKAYASA LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN KERJA SAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (HIBAH PEKERTI) TAHUN Ke-1 PENINGKATAN KUALITAS MATERI PEMBELAJARAN TEKNOLOGI BAHAN MELALUI STUDI PROSES PENGECORAN PADUAN ALUMINIUM UNTUK PEMBUATAN VELG DI INDUSTRI Tim Peneliti: Drs. Sunaryo, ST., MT. 0024045502 (Ketua TPP) Drs. Burhan Ibnu Mubtadi, ST., M.Pd.- 0016125701 (Anggota TPP) Dr. Eng. Priyo Tri Iswanto, ST.,M.Eng.- 0011067005 (Ketua TPM) Dr. Ir. Viktor Malau, DEA.- 0012085702 (Anggota TPM) Penelitian ini dibiayai oleh Koordinator Kopertis Wilayah VI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Multi Tahun TA 2013, No. : 049/K6/KL/SP/2013 Tanggal 16 Mei 2013 JURUSAN MESIN OTOMOTIF POLITEKNIK PRATAMA MULIA SURAKARTA 2 0 1 3
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Ringkasan... iii Capaian Indikator Kinerja... iv Prakata... v Daftar Isi... vi Daftar Tabel... vii Daftar Gambar... viii Daftar Lampiran... ix I PENDAHULUAN... 1 II. TUJUAN PENELITIAN... 2 III. METODE PENELITIAN... 9 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 13 V. KESIMPULAN... 15 LAMPIRAN-LAMPIRAN iii
RINGKASAN Proses pembuatan velg sepeda motor bisa dilakukan dengan proses pengecoran gravitasi maupun pengecoran sentrifugal, untuk memproduksi velg tersebut industri pengecoran lokal biasanya menggunakan metode pengecoran gravitasi, tetapi ternyata kualitas produknya masih lebih rendah bila dibandingkan dengan produk velg pabrikan. Sehingga masih memerlukan upaya-upaya untuk peningkatan kualitas produk, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu pengecoran dilakukan dengan metode pengecoran sentrifugal, penambahan unsur penghalus butiran Al-TiB dan perlakuan panas T6, sehingga diharapkan kualitas produk yang dihasilkan dapat meningkat dan mampu bersaing di pasaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar, penambahan unsur penghalus butiran Al-TiB dan perlakuan panas T6 terhadap sifat fisismekanis dan perambatan retak. Material yang digunakan adalah paduan aluminium A356 dengan unsur paduan utama Silikon dengan kisaran prosentase kandungan 6.55% dan Magnesium dengan kisaran prosentase kandungan 0.40%. Proses pengecoran dilakukan dengan temperatur pouring 750 o C dan temperature mould 250 o C, pengecoran sentrifugal dengan variasi putaran 450, 750, dan 1250 rpm, variasi penambahan inokulan Al-TiB dengan bagian berat unsur B (Boron) : 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm, dilanjutkan perlakuan panas T6 dengan siklus temperatur solution heat treatment 540 o C dengan waktu tahan selama 4 jam dan variasi temperatur artiificial aging 160 o C, 180 o C, 200 o C dengan waktu tahan selama 4 jam, mengacu kepada standar ASTM (2004). Dengan keterbatasan peralatan uji material untuk melakukan uji terhadap spesimen yang meliputi uji komposisi, uji densitas, uji struktur mikro, uji kekerasan, uji ketangguhan Impak, uji tarik dan uji perambatan retak, maka TPP perlu menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi yang memiliki peneliti yang kompeten dan peralatan laboratorium yang mampu untuk melaksanakan uji-uji tersebut dan yaitu Jurusan Teknik Mesin dan Industri (JTMI) Universitas Gadjah Mada, dengan melaksanakan penelitian yang bertujuan melakukan studi tentang kualitas hasil proses pengecoran paduan aluminium sebagai upaya peningkatan mutu materi pembelajaran Teknologi Bahan serta mengembangkan dan merancang teknik pengecoran di industri pengecoran lokal dengan inovasi teknik pengecoran yang baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode literatur, metode studi lapangan di industri kecil dan menengah pengecoran di wilayah Klaten, metode uji material di laboratorium material JTMI UGM serta metode analisis data. Penelitian ini akan mendapatkan manfaat selain terjalin kemitraan antara JTE Politama dengan industri pengecoran di wilayah Klaten juga akan memberikan manfaat peningkatan mutu, kapasitas dan kompetensi peneliti TPP dengan bimbingan dan arahan dari peneliti TPM serta masukan dari industri. Sekaligus TPP/ JTO-Politama dapat mengadopsi dan mencontoh budaya pengelolaan laboratorium dan penelitian dari TPM/ JTMI UGM, sehingga TPP dapat mengembangkan materi pengecoran logam paduan aluminium yang relevan dengan kebutuhan industri, serta terbentuknya kelompok peneliti bidang teknik pengecoran yang kompeten di JTO Politama agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan di industri pengecoran lokal. Kata kunci : Paduan Al. A 356, Pengecoran Sentrifugal, Al Ti B, Heattreatment T6 iv
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA Indikator keberhasilan yang menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian dan telah tercapai dalam kurun waktu Mei sampai dengan 30 September 2013 meliputi: A. Indikator Keberhasilan dari kinerja di industri a. Dapat terjalin kemitraan dengan industri khususnya industri pengecoran logam lokal di wilayah Ceper Klaten dan Yogyakarta serta industri raw material di Mojokerto. b. Dengan telah terjalinnya kemitraan tersebut maka TPP banyak mendapatkan informasi dan data tentang proses pengecoran paduan aluminium untuk pembuatan velg sepeda motor. B. Indikator Keberhasilan dari kinerja di UGM a. Dapat terjalin kemitraan dalam pengembangan penelitian dengan Universitas Gadjah Mada khususnya JTMI UGM sebagai TPM. b. Sehingga atas dasar kemitraan tersebut dapat mengadopsi dan mencontoh budaya pengelolaan laboratorium dan penelitian dari JTMI UGM C. Indikator keberhasilan dari kinerja di JTMO Politama a. Mendapatkan materi atau bahan untuk penyusunan Modul dan Media pembelajaran Teknologi Bahan tentang pengecoran paduan aluminium A 356 dan proses pemeriksaan serta pengujian tentang sifat fisis dan mekanis. b. Terbangunnya model teknik pengecoran sentrifugal untuk paduan aluminium dengan inovasi baru. c. Terbentuknya kelompok peneliti bidang/ cluster Mekanika Bahan. 1
I. PENDAHULUAN Penggunaan paduan aluminium pada industri manufaktur otomotif terus meningkat, khususnya pembuatan komponen dengan proses pengecoran/ casting misalnya untuk pembuatan blok mesin, kepala silinder dan velg. Seiring dengan semakin bertambahnya kepemilikan sepeda motor dari masyarakat Indonesia, maka membawa konsekuensi akan kebutuhan suku cadang sepeda motor. Penggunaan bahan untuk pembuatan suku cadang sepeda motor saat ini telah semakin berkembang salah satunya adalah paduan aluminium, karena mempunyai sifat ringan, ulet, mudah dibentuk, mudah dikerjakan dengan mesin, konduktivitas panas dan listrik tinggi, tahan terhadap korosi dari berbagai macam bahan kimia, ratio terhadap beban tinggi, tidak beracun, memantulkan cahaya dan tidak bersifat magnetik. Paduan aluminium yang biasa disebut Aluminium alloy merupakan bahan Aluminium murni yang dipadu dengan logam-logam lainnya seperti Tembaga, Magnesium, Silikon, Mangan dan seng dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan aluminium murni. Paduan aluminium dengan unsur paduan utama Silikon dan Magensium sering digunakan pada suku cadang sepeda motor seperti blok mesin, piston dan velg/ castwheel, seiring dengan peningkatan kebutuhan suku cadang tersebut telah memacu industri pengecoran lokal yang ada di wilayah Yogyakarta memanfaatkan bahan velg aluminium bekas/ skrap untuk dicairkan ulang (remelting) dan dibentuk kembali menjadi velg sepeda motor. Proses produksi velg bisa dilakukan dengan proses pengecoran, metoda yang dapat digunakan adalah gravity casting, centrifugal casting atau pressure casting. Metode pengecoran yang banyak digunakan pada industri lokal menggunakan metode pengecoran gravitasi (gravity casting), karena metode ini mudah dan murah dalam pelaksanaannya. Kualitas hasil pengecoran dapat ditinjau dari sifat fisis dengan melihat struktur mikro yang dihasilkan dan sifat mekanik dengan uji kekerasan, uji tarik dan uji impak, dan hasilnya adalah kualitas hasil pengecoran gravitasi lebih rendah dibandingkan dengan hasil pengecoran sentrifugal (Undiana Bambang, 2010). Oleh karenanya masih memerlukan berbagai upaya untuk menaikkan kualitas hasil pengecoran, agar kualitasnya menyamai atau bahkan melampaui dari hasil pengecoran pabrikan yang menggunakan material ingot aluminium murni ditambah dengan unsur-unsur logam lainnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan sifat fisis dan mekanis/ penguatan pada paduan aluminium adalah dengan penambahan unsur/ inokulan Ti-B (Brown JR., 1999), penggunaan metode pengecoran sentrifugal (Chirita G. dkk., 2006) dan perlakuan panas T6 (heat treatment) (Pio L.Y., 2011) II. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan studi pengecoran paduan aluminium A356 di Industri sebagai upaya peningkatan mutu materi pembelajaran dan mengembangkan serta merancang inovasi baru tentang teknik pengecoran paduan aluminium guna peningkatan kualitas hasil coran. Studi pengembangan teknik pengecoran paduan aluminium yang dapat diaplikasikan di industri dan dapat diterapkan sebagai bahan/media pembelajaran di perguruan tinggi diperlukan tahapan-tahapan penelitian yang terstruktur, untuk itu perumusan dan batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana teknik dan hasil pengecoran paduan aluminium di industri pengecoran lokal untuk pembentukan velg sepeda motor. 2
2. Bagaimana melakukan pengujian material yang dapat menghasilkan data yang valid dan memenuhi standar pengujian material yang baku di Laboratorium JTMI UGM, sebagai perguruan tinggi mitra yang memiliki peralatan laboratorium material yang standar dan lengkap. 3. Bagaimana mutu materi pembelajaran JTO Politama untuk mata kuliah Teknologi Bahan dapat ditingkatkan dan yang relevan dengan kebutuhan industri setelah penelitian ini dapat diselesaikan. 4. Bagaimana mengembangkan dan merancang teknik pengecoran paduan aluminium yang dapat menghasilkan hasil coran yang berkualitas di industri pengecoran lokal dengan inovasi metode pengecoran yang baru. III. METODE PENELITIAN Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian atau tahapan yaitu : A. Metode dan Prosedur Pengambilan Data 1. Metode Literatur a. Mempelajari hasil penelitian yang dimuat di jurnal penelitian tentang proses pembuatan benda coran dengan material paduan aluminium dan analisa kualitas hasil coran listrik untuk memperoleh informasi tentang perkembangan teknik pengecoran paduan aluminium di industry b. Mempelajari literatur yang memuat dasar-dasar teknik pengecoran paduan aluminium, standar material untuk velg dan standar pengujian sifat fisis, sifat mekanis dan perambatan retak. 2. Metode studi lapangan a. Pengamatan lapangan tentang proses pengecoran velg di industri pengecoran lokal di wilayah Batur, Klaten b. Mendapatkan data tentang bahan/ material paduan aluminium yang digunakan industri pengecoran lokal di wilayah Batur, Klaten 3. Metode Studi Laboratorium a. Melakukan praktek laboratorium tentang pengujian sifat fisis dan mekanis material paduan aluminium di laboratorium JTMI UGM yang memiliki jenis-jenis peralatan laboratorium material yang lengkap b. Mengadopsi materi dan strategi pembelajaran praktek JTMI UGM c. Memperbaiki dan membuat modul praktek tentang pengecoran dan pengujian material paduan aluminium tentang sifat fisis dan mekanis yang akan diterapkan pada proses pembelajaran di JTO Politama d. Memperbaiki dan membuat modul praktek pengujian material paduan aluminium tentang sifat perambatan retak yang akan diterapkan pada proses pembelajaran di JTO Politama 4. Metode Analisis Data a. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis data mengenai proses pengecoran, pengujian densitas, pengujian komposisi, pengujian struktur mikro, pengujian kekerasan, pengujian tarik, pengujian ketangguhan impak dan pengujian perambatan retak. 3
b. Hasil analisa proses dan pengujian akan digunakan ebagai dasar perbaikan modul/ materi pembelajaran untuk mata kuliah Teknologi Bahan di JTO Politama 5. Metode Pengambilan Kesimpulan Hasil kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis data hasil pengujian di Laboratorium JTMI UGM B. Diagram Alir Penelitian (Kegiatan Penelitian Tahun I) Mulai Studi Lapangan Studi Literatur Studi Laboratorium Desain Moulding (centrifugal Casting) Pembuatan Mesin Cetakan Laboratory (Mould Centrifugal Casting Lab) Centrifugal Casting (450, 850, 1250 rpm) 750 O pouring temp., 250 O C mould temp. Pembuatan Spesimen Solution Heat Treatmen 540 O C, 4 jam Non Treatmen Natural Aging Artificial Aging, 4 jam (160 O C, 180 O C, 200 O C) Uji Komposisi Pengujian Density Hardness Micro Structure Strengh Impact A 4
A ANALISA DATA KESIMPULAN PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN Perbaikan Desain Mould (centrifugal Casting) Th II IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Selesai penandatanganan kontrak penelitian pada bulan Mei 2013, maka jadwal penelitian yang pernah diajukan menagalami sedikit penyusaian sesuai alokasi waktu yang tersedia sbb. : Tabel 4.1. Jadwal Penelitian Tahun I N Bulan Jenis Kegiatan o 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Studi lapangan di industri untuk memperoleh informasi / data proses pengecoran paduan aluminium A 356 2 Analisis informasi dan data yang diperoleh dari industri 3. Studi pengujian material dengan magang di JTMI-UGM 4. Pembuatan Disain Laboratory Centrifugal Casting Machine 5. Implementasi Disain / pembangunan Laboratory Centrifugal Casting Machine 4 Proses Pengecoran Sentrifugal Velg Paduan Aluminium 5 Pembuatan spesimen : Uji Struktur Mikro, Uji Density,Uji Kekerasan, Uji Tarik, Uji Impak 6 Pelaksanaan Heat Treatmen T6 6 Pelaksanaan Pengujian 7 Analisa Hasil Pengujian 8 Pembuatan laporan,diseminasi dan penyusunan modul pembelajaran Tempat Industri Pengecora n Lokal JTMI UGM / JTMO Politama JTMI UGM JTMI UGM / JTMO Politama Industri Pengecora n Lokal L. Material JTMI-UGM L. Material JTMI-UGM L. Material JTMI-UGM JTMI UGM / JTMO Politama JTMI UGM / JTMO Politama Keterlibatan TPP dan TMP Kegiatan dilakukan oleh TPP TPP dengan bimbingan TPM TPP dengan bimbingan TPM TPP dengan bimbingan TPM TPP dengan bimbingan TPM TPP dengan bimbingan TPM TPP dengan bimbingan TPM TPP dengan bimbingan TPM TPP dengan bimbingan TPM TPP dengan bimbingan TPM 5
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kemitraan dengan kelompok peneliti (TPM) Jurusan Teknik Mesin Industri (JTMI), Fakultas Teknik, penentuan Tim Peneliti Mitra (TPM) didasarkan atas beberapa hal diantaranya: 1. TPM memiliki track record penelitian dan publikasi hasil penelitian dalam cluster Mekanika Bahan baik skala Nasional maupun Internasional, sehingga diharapkan TPM dapat memberikan motivasi dan bimbingan ke TPP dalam hal penelitian sesuai dengan judul pada proposal ini, sehingga TPP dapat mengadopsi dan meniru budaya dan good practice dalam melaksanakan penelitian dan publikasi hasil penelitian dari TPM. 2. TPM memiliki fasilitas laboratorium pengujian material yang bermutu dan sesuai dengan standar, sehingga hasil pengujian mempunyai tingkat keakuratan dan kepresisian yang tinggi meliputi antara lain : alat uji kekerasan, uji densitas, uji tarik, uji impak, mikroskop dan furnace untuk heat treatmen. 3. TPM memiliki suasana akademik yang lebih konduksif dibanding TPP, sehingga TPP dapat mengadopsi dan meniru budaya akademik TPM 4. TPM telah banyak memiliki kelompok-kelompok peneliti sesuai bidang/ clusternya, sehingga TPP dapat meniru adanya pembentukan kelompok peneliti yang diaplikasikan di TPP. DAFTAR PUSTAKA Annual Book of ASTM Standards, 1998, Section 3, Volume 03.01, ASTM. Ashby, M.F., Jones, D. R. H, 1998, Engineering Materials 2-An Introduction to Microstructures, Processing and Design, 2 nd Ed., Butterworth-Heinemann, Oxford. Askeland, D. R., Fulay, P.P., Wright, W. J, 2010, The Science and Engineering of Materials 6 th Ed, Stamford, USA ASM International, Volume 15, Casting Handbook ASM International, Volume 2, Properties and Selection : Non Ferrous Alloys and Special Purpose Handbook Bambang, U, 2010, Pengaruh Kecepatan Putar Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Centrifugal Casting Aluminium Alloy Velg Sepeda Motor, Tesis S-2, Teknik Mesin, UGM. Bintoro, W. M, 2010, Pengaruh Temperatur Cetakan, Bentuk Produk dan Inokulan Al-Ti-B Pada Proses Pengecoran Sentrifugal Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Paduan Aluminium, Tesis S-2, Teknik Mesin, UGM. Brandes E. A., Brook G.B. 1998 Smithells Light Metals Handbook, Butterworth- Heinemann, Linacre House, Jordan Hill, Oxford. Brown JR., 1999, Foseco- Non Ferrous Foundryman s Hand Book, Butterworth Heinemann, 11th Edition, Oxford 6
Caceres C.H.; 2000, Microstructure Design and Heat Treatment Selection for Casting Alloys Using the Quality Index. Journal of Materials Engineering and Performance, volume 9:215-221 Callister, W.D. Jr, 2004, Material Science and Engineering: An Introduction, John Wiley & Sons. Cardarelli, F., 2005, Materials Handbook, A Concise Desktop Reference 2 ed., Springer. Chirita, G., Stefanescu, I., Soares, D., Silva, F.S., 2006, Centrifugal versus Gravity Casting Techniques Over Mechanical Properties, Anales de Mecánica de la Fractura, 1, 317, 322 Ginting, I, 1998, Penguatan Dengan Penghalusan Butir pada Paduan Hypoeutektik Al-Si 9,4 % Si, Buletin IPT, No. 5, Vol III. Herring, D.H., 2010, Heat Treating of Aluminium Castings heattreat doctor@industrialheating.com Jacob M.H, 1999, Introduction to Mechanical Properties, Solidification and Casting, Joining and Corrosion of Aluminium and its Alloys, European Aluminium Association, UK. Joshi, A. M. 2011, Centrifugal Casting, Dept. of Metallurgical Engg. & Material Science, Indian Institute of Technology, Bombay, India. www.metalwebnews,.com/howto/ casting/casting.pdf Khomamizadeh, F., Ghasemi, A, Evaluation of Quality Index of A356 Aluminium Alloy by Microstructural Analysis, Scientia Iranica, Vol. 11, No.4, pp. 386-391 Kuncahyo, 2010, Sifat Fisis Dan Mekanis Velg Kendaraan Roda Dua 14 Poduksi Lokal Dan Produksi Pabrikan Skripsi S-1 Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada. Kuntongkum, S., Wisutmethangoon, S., Plookphol, T., Wannasin, J, 2008, Influence of Heat Treatment Processing Parameters on the Hardness and the Microstructure of Semi Solid Aluminium Alloy A356, Journal of Metals, Materials and Minerals, Vol. 18, No. 2, pp.93-97. Masy ari, 2011, Pengaruh Kecepatan Putar, Perlakuan Panas T6 dan Penambahan Inokulan Al-TiB pada Centrifugal Casting Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Paduan Aluminium Cor A356 velg Sepeda Motor, Tesis S-2, Teknik Mesin, UGM. Moller, H., Govender, G., Stumpt, W. E, 2008, Optimisation of The T6 Heat Treatment of Rheocast Alloy A356, Material Science and Metallurgical Engineering, CSIR, South Africa. Moller, H., Govender, G., Stumpt, W. E, 2008, The T6 Heat Treatment of Semi Solid Metal Alloy A356, Material Science and Metallurgical Engineering, CSIR, South Africa. Mukunda P.G., Shailesh, R. A., Shrikantha S. R, 2010, Inflence of Rotational Speed of Centrifugal Casting Process on Appearance, Microstructure, and Sliding Behavior of Al-2Si Cast Alloy,Met. Mater. Int., Vol. 16, No.1, pp 137-143. 7
Pio, L. Y, 2011, Effect of Heat Treatment on the Mechanical Properties of Gravity Die Cast A356 Aluminium Alloy, Journal of Applied Sciences 11, 2048-2052 Purwanto, H., Respati, S.M.B., 2010, Pengaruh Penambahan Ti-B Terhadap Struktur Mikro Kekerasan pada Paduan Aluminium Dengan Cetakan logam, Seminar Basional Tahunan Teknik Mesin IX, Palembang. Shackelford, J. F, 1992, } Introduction to Material Science for Enginers, Macmillan Publishing Company, New York. Sigworth, G. K., Smith, C. L., Easton, M. A., Baressi, J., Kuhm, T. A, 2007, The Grain Refinement of Al-Si Casting Alloys, The Mineral, Metal & Materials Society, Australia Surdia, T., Saito, S, 1992, Pengetahuan Bahan Teknik, PT Pradnya Paramita, Jakarta. 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Rekapitulasi Anggaran Penelitian No Jenis Pengeluaran Biaya Yang Diusulkan (Rp x 1000) Tahun 1 Tahun 2 1. Gaji dan Upah 24.000 24.000 2. Bahan habis pakai dan peralatan 35.000 35.000 3. Perjalanan dan Akomodasi 14.700 14.700 4. Biaya Seminar Nasional 1.300 1.300 JUMLAH 75.000 75.000-2 -
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Penelitian A. Biaya Tahun 1 1. Biaya Tim Peneliti Pengusul (TPP) 1. Honorarium a. Ketua b. Anggota 1 Uraian 2. Biaya Operasional a. ATK b. Sewa Cetakan Sentrifugal c. Pembuatan specimen - Uji Tarik - Uji Impak - Uji Struktur Mikro & Kekerasan d. Biaya administrasi industry 3. Biaya Perjalanan a. Ketua b. Anggota 1 4. Bantuan Biaya hidup a. Ketua b. Anggota 1 5. Biaya Lain-Lain a. Seminar Nasional b. Publikasi c. Transportasi dan Akomodasi Seminar Vol 10 bln 10 bln 4 paket 2 hari 180 bh 180 bh 180 bh 12 bh 1 kali 1 kali 4 bln 4 bln 1 x 1 x 1 x Harga Satuan 600 600 250 700 15 20 15 300 100 100 1.500 1.250 500 300 500 (dalam ribuan rupiah) Besarnya 6.000 6.000 1.000 1.400 2.700 3.600 2.700 3.600 100 100 6.000 5.000 Jumlah 12.000 15.000 200 11.000 500 300 500 1.300 Jumlah 39.500 2. Biaya Tim Peneliti Mitra (TPM) 1. Honorarium a. Ketua b. Anggota 1 Uraian 2. Biaya Operasional a. ATK b. Sewa Laboratorium c. Biaya administrasi d. Bahan Habis pakai Vol 6 bln 6 bln 4 paket 6 bln 6 Bln 1 paket Harga Satuan 1.000 800 250 1.500 1.500 1.000 (dalam ribuan rupiah) Besarnya 6.000 4.800 1.000 9.000 9.000 1.000 Jumlah 12.000 20.000 3. Biaya Perjalanan dan Akomodasi a. Ketua 7 hari 500 3.500 3.500 Jumlah 35.500-3 -
B. Biaya Tahun II 1. Biaya Tim Peneliti Pengusul (TPP) Uraian 1. Honorarium a. Ketua b. Anggota 1 2. Biaya Operasional a. ATK b. Pembuatan specimen - Uji Perambatan Retak c. Pembuatan sentrifugal casting d. Biaya adminsitrasi Industri 3. Biaya Perjalanan a. Ketua b. Anggota 1 4. Bantuan Biaya hidup c. Ketua d. Anggota 1 5. Biaya Lain-Lain d. Seminar Nasional e. Publikasi f. Transportasi dan Akomodasi Seminar Vol 10 bln 10 bln 4 paket 30 bh 1 paket 1 paket 1 kali 1 kali 4 bln 4 bln 1 x 1 x 1 x Harga Satuan 600 600 250 150 100 100 1.500 1.250 500 300 500 (dalam ribuan rupiah) Besarnya 6.000 6.000 1.000 Jumlah 12.000 4.500 10.000 4.500 20.000 100 100 6.000 5.000 200 11.000 500 300 500 1.300 Jumlah 44.500 3. Biaya Tim Peneliti Mitra (TPM) Uraian 1. Honorarium a. Ketua b. Anggota 1 2. Biaya Operasional e. ATK f. Sewa Laboratorium g. Biaya administrasi h. Bahan Habis pakai Vol 6 bln 6 bln 4 paket 6 bln 6 Bln 1 paket Harga Satuan 1.000 800 250 1.000 1.000 2.000 (dalam ribuan rupiah) Besarnya 6.000 4.800 1.000 6.000 6.000 2.000 Jumlah 12.000 15.000 3. Biaya Perjalanan dan Akomodasi b. Ketua 7 hari 500 3.500 3.500 Jumlah 30.500-4 -
Lampiran 3 Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian Fasilitas Laboratorium Material di TPM N Jenis Gambar Alat o Peralatan 1. Alat Uji Impak Charphy Kapasitas Beban 10 N dan 98 N 2. Timbangan Digital Uji Density 3. Furnace- Proses Perlakuan Panas T6-5 -
4.. Universal Testing Machine- Uji Tarik 5. Micro Hardness Tester Uji Kekerasan - 6 -
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas TPP No N a m a NIDN 1. Drs. Sunaryo, ST.,MT. 2. Drs. Burhan Ibnu Mubtadi, ST., M.Pd. 3. Drs. Ardi Widyatmoko 0024045502 0016125701 0604016201 Bidang Ilmu Permesinan, Material, Motor Bakar Permesinan, Material, Kependidikan Material, Pemrograman NC Alokasi Waktu (jam/mg) 8 8 Uraian Tugas Koordinator Tim Peneliti Anggauta Tim Peneliti 8 Asisten Tim Peneliti 4. Suranto - Permesinan 16 Asisten Tim Peneliti 5. Aji S. - Kelistrikan 16 Asisten Tim Peneliti - 7 -
Lampiran 5 Foto Dokumentasi Kegiatan : Pembuatan Cetakan Pasir di Industri - Cetakan Pasir, Gravity Casting - - 8 -
Lampiran 6 Rancang Bangun Mesin Cetakan Sentrifugal Pengelasan Konstruksi Penyangga Cetakan Pemasangan motor penggerak dan instalasi kelistrikan Mesin Centrifugal Casting Laboratory - 9 -
Lampiran 7. Proses Pengecoran Velg di Industri Proses peleburan paduan aluminium dengan furnace BBM Pemasukan paduan Al cair ke cetakan Pembukaan Cetakan Hasil pengecoran - 10 -