HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI PADA METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STHL BERBASIS PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 KEPIL

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I JUWANGI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

PROSIDING ISBN :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGKONSTRUKSIAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA MELALUI TES TULIS DAN TES LISAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI NASKAH PUBLIKASI

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

ABSTRAK. Oleh: Wakhid Hidayat Program Studi Pendidikan Matematika Uiversitas Muhammadiah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian

Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Minarsih 1) TK DHARMA WANITA DUWET TULUNGAGUNG Isna Alfi 2) IKIP PGRI MADIUN

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

PENGARUH PENGETAHUAN ALAM TERHADAP PEMAHAMAN MATAPELAJARAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, KECERDASAN EMOSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA

JURNAL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

TAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 9 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB III METODE PENELITIAN

` 1 BAB I PENDAHULUAN

*keperluan Korespondensi, no. HP ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Matematika, Matematika Realistik, komunikasi matematika.

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA. Ika Gita Nurliana Putri; Rustono, WS.; Edi Hendri Mulyana

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DINA FITMILINA A1A110053

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Transkripsi:

Jurnal Formatif 4(): 157-16, 014 ISSN: 088-351X HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI PADA METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA YULISTIANA yulistinabio@gmail.com Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas Indraprasta PGRI Abstrak. Tujuan penelitiaan ini yaitu 1) mengetahui hubungan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar Biologi siswa, ) mengetahui hubungan persepsi siswa pada metode pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar Biologi siswa, 3) mengetahui pengaruh motivasi berprestasi dan persepsi siswa pada metode pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar Biologi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dan survei. Sampel berukuran 56 siswa yang terdiri atas 8 siswa kelas eksperimen dan 8 siswa kelas kontrol, dengan teknik sampling yang digunakan yaitu cluster sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes hasil belajar Biologi bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban, sebanyak 30 soal yang telah diuji validitasnya dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,88; dan angket motivasi berprestasi sebesar 0,89. Setelah melalui uji prasyarat data, yaitu normalitas dan regresi, kemudian data dianalisis dengan menggunakan konsep product moment diperoleh r1 = 0,600, ry1 = 0,7397, ry = 0,78, dan ry1 = 0,8516. Menunjukkan adanya pengaruh langsung sebesar 36,4% untuk r1, 54,71% untuk ry1 (cukup tinggi), 61,18% untuk ry (cukup tinggi) dan 7,5% untuk ry1 (tinggi). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Biologi, walaupun dalam hal ini penggabungan antara motivasi berprestasi dan metode pembelajaran problem solving yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi siswa. Kata kunci: motivasi berprestasi, metode pembelajaran, problem solving, hasil belajar Biologi. PENDAHULUAN Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan warga negara dan memiliki akhlak mulia. Dengan akhlak mulia, kecerdasannya akan dimanfaatkan untuk pembagunan dan kemajuan bangsa dan negara. Jadi, kecerdasan siswa ini didapatkan dari suatu proses belajar-mengajar di kelas walaupun dipengaruhi juga oleh tingkat Intelligence Qualitynya (IQ), di mana masing-masing siswa mempunyai motivasi belajar (dalam hal ini motivasi berprestasi) yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Kemajuan ilmu dan teknologi sebagai hasil dari karya sumber daya manusia yang handal, tidak dapat dipisahkan dari peran penting aplikasi Biologi. Melalui kemampuan yang dimiliki dalam Biologi, membuat seseorang mengekplorasi segala kemampuan dan kreativitasnya melalui berpikir logis, analitis, sistimatis, dan kritis. Penemuan-penemuan dari hasil eksplorasi kemampuan manusia dalam bidang Biologi telah bermanfaat dalam menjawab kebutuhan manusia. Penemuan-penemuan itu sebagai bentuk perkembangan ilmu dan teknologi. Biologi dapat membuat ilmu dan teknologi mengalami perkembangan yang dapat mensejahterakan kehidupan umat manusia. Namun, masalah besar yang dihadapi oleh dunia pendidikan pada saat ini adalah adanya krisis paradigma yang berupa kesenjangan dan ketidaksesuaian antara tujuan yang ingin dicapai dan paradigma yang dipergunakan (Sumadi, 005). Berbagai pendekatan, gagasan atau inovasi dalam dunia pendidikan Biologi yang sampai saat ini diterapkan - 157 -

Jurnal Formatif 4(): 157-16, 014 ISSN: 088-351X secara luas ternyata belum dapat memberikan perubahan positif yang berarti, baik dalam proses pembelajaran di sekolah maupun dalam meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya. Perkembangan Biologi tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja (produk ilmiah) tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Maka kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang serta mampu bersaing dengan bangsa lain, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia pendidikan. TINJAUAN PUSTAKA Metode Pembelajaran Problem Solving Salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh para pendidik pada saat sekarang ini adalah metode ekspositori. Keterampilan siswa selama pembelajaran dengan metode ekspositori belum memuaskan karena pembelajaran berlangsung satu arah saja. Guru tidak mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran. Jika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali yang melakukannya. Hal ini karena siswa masih takut atau bingung mengenai apa yang akan ditanyakan. Selain itu siswa kurang terlatih dalam mengembangkan ide-idenya di dalam memecahkan masalah. Siswa masih minder atau pasif, belum mampu berpikir kritis dan berani mengungkapkan pendapat. Dan dalam pembelajarannya kurang memperlihatkan motivasi berprestasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa, khususnya mata pelajaran Biologi adalah dengan menerapkan model pembelajaran problem solving atau pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan bagian dari metode ilmiah sebagai konsep dasar yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyesuaian, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam mempelajari, mencari, dan menemukan sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip atau simpulan. Secara akademis, pendekatan pembelajaran dapat dikategorikan secara dikotomis sebagai metode yang berdasarkan keterampilan proses dan konvensional. Diasumsikan pendekatan pembelajaran konvensional (umumnya menggunakan metode ceramah) cenderung berpusat pada aktivitas guru (teacher oriented), sebagaimana yang selama ini berlangsung dalam kegiatan pembelajaran konvensional, sedangkan pendekatan pembelajaran keterampilan proses cenderung berpusat pada aktivitas siswa (student oriented). Realitas yang ada di sekeliling penulis ini, mendorong pentingnya pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi serta sikap siswa di sekolah. Dalam penelitian ini pendekatan yang akan dikaji adalah pendekatan pemecahan masalah (Problem Solving) digabungkan dengan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar Biologi siswa. Penggabungan dengan motivasi berprestasi karena adanya pandangan baik untuk melihat dorongan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran masing-masing. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang ada pada seseorang sehubungan dengan prestasi, yaitu dorongan untuk menguasai, memanipulasi serta mengatur lingkungan sosial maupun fisik, mengatasi rintangan-rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melalui usaha-usaha untuk melebihi perbuatan di masa lalu serta untuk mengungguli perbuatan orang lain. - 158 -

Jurnal Formatif 4(): 157-16, 014 ISSN: 088-351X Motivasi berprestasi juga dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk mencapai sukses atau memperoleh apa yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki (Gunarsa dan Gunarsa, 1995). Keinginan untuk mencapai kesuksesan atau tujuan akhir tersebut akan dianggap sebagai pendorong dari setiap kegiatan yang dilakukan. McClelland dan Atkinson juga mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi adalah kecenderungan umum untuk berusaha meraih kesuksesan dan memiliki orientasi tujuan, aktivitas sukses, atau gagal. Seorang individu dengan tingkat motivasi berprestasi yang tinggi juga cenderung untuk mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi, mempunyai tanggung jawab dan selalu berusaha untuk memperoleh nilai yang baik, aktif dalam kehidupan sosial, dalam memilih teman cenderung memilih teman yang ahli daripada seorang sahabat, serta tahan dengan tekanan-tekanan yang ada dalam masyarakat. Mereka senang mengambil resiko, mempunyai sifat-sifat yang ambisius dan keras kepala. Selanjutnya McClelland mengemukakan tingkah laku yang paling menonjol dari individu berprestasi yang tinggi adalah: (1). Sangat menyayangi pekerjaan-pekerjaan yang menuntut tanggung jawab pribadi, (). Selalu bekerja dengan memperhitungkan resiko dari segala tindakan yang dilakukannya. Ia tidak senang melakukan pekerjaan yang terlampau mudah, karena hal ini tidak mendatangkan kepuasaan bagi dirinya, (3) lebih menyukai untuk menggunakan pemikiran sendiri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, (4) mempunyai dorongan yang kuat untuk segera mengetahui hasil yang konkret dari segala tindakan yang dilakukannya. Dari uraian tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan motivasi berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk lebih unggul dalam kelompoknya. Hasil Belajar Biologi Sedangkan biologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Pemberian materi Biologi di sekolah menengah bertujuan agar siswa paham dan menguasai konsep makhluk hidup dan lingkungannya. Pembelajaran ini juga bertujuan agar siswa dapat menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Dan ada akhirnya, materi Biologi memiliki tujuan agar siswa dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar yang kemudian dapat dikembangkan menjadi suatu ilmu yang baru. Hasil belajar Biologi dapat diartikan sebagai perwujudan dari proses keberhasilan pembelajaran Biologi yang dicerminkan dengan perubahan tingkah laku dalam bentuk kognitif, afektif maupun psikomotor seseorang setelah mendapatkan pengalaman belajar Biologi. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sudjana (004: ) yang mengatakan bahwa, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah memiliki pengalaman belajarnya. Maka diperlukan penyusunan tes hasil belajar agar tes tersebut benar-benar dapat mengukur tujuan pelajaran yang telah diajarkan, atau mengukur kemampuan dan atau keterampilan siswa yang diharapkan setelah siswa menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu. Untuk itu perlunya diadakan penelitian guna mengukur hubungan motivasi berprestasi dan metode pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar biologi siswa, sehingga para guru mampu memberi fondasi dasar kepada murid untuk menghadapi masa mendatang yang gemilang. METODE Berdasarkan perspektif cara pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis korelasional yang digunakan adalah Product Moment. Untuk meneliti kuatnya hubungan antara variabel bebas dan terikat - 159 -

Jurnal Formatif 4(): 157-16, 014 ISSN: 088-351X menggunakan uji keberartian t-rxy, dengan variabel-variabelnya: motivasi berprestasi (X1) dan metode pembelajaran problem solving (X) dengan hasil belajar Biologi siswa (Y). Konstelasi hubungan ketiga variabel ini, dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Konstelasi Variabel-variabel Penelitian Keterangan: X 1 = Motivasi berprestasi X = Persepsi siswa pada Metode pembelajaran problem solving Y = Hasil belajar Biologi siswa Populasi sasaran penelitian adalah siswa SMA Daarul Ma arif kelas X sebanyak 180 siswa. Menurut Sasmoko (004: 54) populasi merupakan wilayah generalisasi penelitian yang terdiri atas subyek atau obyek amatan yang ditetapkan peneliti untuk pengambilan kesimpulan. Maka diambillah sampel berukuran 56 siswa yang terdiri atas 8 siswa kelas eksperimen dan 8 siswa kelas kontrol, dengan teknik sampling yang digunakan yaitu cluster sampling. Untuk menghitung besarnya koefisien korelasi antar variabel, digunakan rumus sebagai berikut: n xy ( x)( y) r xy { n x ( x) }{ n y ( y) } Sedangkan untuk mengukur koefisien korelasi ganda, yaitu hubungan antara dua variable bebas dengan satu variable terikat, digunakan rumus : r y1 = r y1 r y r y1. r y. r 1 r1 Keterangan : r = korelasi X 1 dan X dengan Y y1 r 1 = korelasi X 1 dengan X r = korelasi X 1 dengan Y y1 r = korelasi X dengan Y y 1 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Motivasi Berprestasi Dari hasil angket yang diterima untuk variabel motivasi berprestasi siswa untuk sampel penelitian yang terdiri dari 8 orang siswa diperoleh nilai tertinggi 135 dan nilai terendah 996. Selanjutnya rata-rata motivasi berprestasi adalah 1078,90 dengan simpangan baku 69,619 dan didukung pula oleh median 1051,50 dan modus sebesar 1044. Untuk koefisien reliabilitasnya adalah 0,89. - 160 -

Jurnal Formatif 4(): 157-16, 014 ISSN: 088-351X Analisis Persepsi Siswa pada Metode Pembelajaran Problem Solving Dari pemberian angket/ kuesioner untuk variabel motivasi berprestasi siswa untuk sampel penelitian yang terdiri dari 8 orang siswa diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 66. Selanjutnya rata-rata motivasi berprestasi siswa pada pelajaran Biologi adalah 8,0 dengan simpangan baku 7,836 dan didukung pula oleh median 81 dan modus sebesar 78. Untuk koefisien reliabilitasnya adalah 0,88. Analisis Hasil Belajar Biologi Dari pemberian tes dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal untuk mengukur hasil belajar Biologi siswa untuk sampel penelitian yang terdiri dari 8 orang siswa diperoleh nilai tertinggi 84 dan nilai terendah 68. Selanjutnya rata-rata hasil belajar kimia siswa adalah 76,80 dengan simpangan baku 4,97 dan didukung pula oleh median 76 dan modus sebesar 7. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Semakin tinggi motivasi berprestasi, makin tinggi hasil belajar Biologi. Dengan demikian apabila motivasi berprestasi siswa kian ditingkatkan, maka akan berdampak lurus dengan hasil belajar Biologi siswa, hal ini dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji t dimana t h > t t (17,357 > 1,70). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus koefisien korelasi product moment dapat diketahui bahwa r h > r t (0,7397 > 0,54) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi terhadap hasil belajar Biologi siswa, dengan koefisien determinasi sebesar r X1y = 0,839. Hal ini berarti sebesar 83,9% variasi Hasil belajar Biologi (Y) dipengaruhi oleh Motivasi berprestasi (X1).. Semakin tinggi persepsi siswa pada Metode pembelajaran problem solving, makin tinggi Hasil belajar Biologi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas Metode pembelajaran problem solving akan semakin mempertinggi Hasil belajar Biologi siswa, hal ini dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji t dimana t h > t t (59,597 > 1,70). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus koefisien korelasi product moment dapat diketahui bahwa r h > r t (0,78 > 0,54) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif Metode pembelajaran problem solving terhadap Hasil belajar Biologi, dengan koefisien determinasi sebesar r Xy = 0,984. Hal ini berarti sebesar 98,4% variasi Hasil belajar Biologi(Y) dipengaruhi oleh Metode pembelajaran problem solving (X). 3. Hasil belajar Biologi siswa dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivasi berprestasi dan persepsi siswa pada metode pembelajaran problem solving dengan kata lain motivasi berprestasi dan persepsi siswa pada metode pembelajaran problem solving merupakan varian dari Hasil belajar Biologi, hal ini dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji t dimana t h > t t (3,613 > 1,70). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus koefisien korelasi product moment dapat diketahui bahwa r h > r t (0,99 > 0,54) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif motivasi berprestasi dan persepsi siswa pada metode pembelajaran problem solving bersamasama terhadap hasil belajar Biologi, dengan koefisien determinasi sebesar r X1y = 0,8516. Hal ini berarti sebesar 85,16% variasi Hasil belajar Biologi (Y) dipengaruhi secara bersama-sama oleh motivasi berprestasi (X1) dan persepsi siswa pada metode pembelajaran problem solving (X). - 161 -

Jurnal Formatif 4(): 157-16, 014 ISSN: 088-351X DAFTAR PUSTAKA Ackinson, Rita DKK, 1991. Pengantar Psikologi Edisi ke 8 Editor Agus Dharma, Jakarta Arikunto. Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Dikti. 005.. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 00. Mulyani Sumantri.,Johar Permana. 1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas. Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. 00.. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. 003.. Metode Penelitian. Bandung: Tarsito. 008. Sudjana, Nana. 1990. Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: FEUI. Suryabrata, Sumadi. 000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi. Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo. Nasution, Wahyudin Nur. Efektivitas Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Ekspositori terhadap Hasil Belajar Sains ditinjau dari Cara Berpikir. Didownload 31 Juli 013. dari http://www.wikipedia.com. - 16 -