Sri Teti Setiawati Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA KADER PKK DALAM MENINGKATKAN GIZI KELUARGA MELALUI PENYULUHAN PENCAPAIAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA DI POSYANDU

PENTINGNYA PENYULUHAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TPA AL HIDAYAH KELURAHAN UTAMA KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI.

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PUPU PUJIAWATI NINGRUM yahoo.co.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

RENDANYA PARTISIPASI PEMUDA TERHADAP PROGRAM KEGIATAN PKBM DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT

PERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pihak, dan ditingkatkan melalui berbagai macam kegiatan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya

PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maya Juariah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006

MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama bagi suksesnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF. Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

ALIF MUHLIS NIM ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

B A B I P E N D A H U L U A N

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU KELUARGA RAMAH ANAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Makalah By UNKNOWN. March 26. Edit Ms Word by Zahrotun Nisa PTIK_

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

Oleh: Nursyamsi. Program Studi PLS ABSTRAK

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI Taman Bermain dan Taman Bacaan Forum Anak Pada Kecamatan Pontianak Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1991 TENTANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYELENGGARAAN KELOMPOK BERMAIN DI KB IDAMAN DESA SOGU KECAMATAN MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

KONSEP, FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuni Gantini, 2014

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

BAB I PENDAHULUAN. suatu wadah atau tempat yang memberikan pelayanan secara cepat dan murah,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

Transkripsi:

UPAYA PENIGKATAN KADER POSYANDU MELALUI PELATIHAN DALAM MEMBINA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KELURAHAN DUNGUSCARIANG KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG Sri Teti Setiawati sritetis@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang besarnya upaya peningkatan kader melalui pelatihan dalam membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai PAUD di Kelurahan Dunguscariang, untuk memperoleh informasi mengenai berbagai upaya yang dilakukan kader melalui pelatihan dalam membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir Kota Bandung, untuk mengetahui langkah langkah yang dilakukan oleh kader dalam membina PAUD. Penelitian menggunakan metode deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasidan studi dokumentasi. Hasil penelitian dan temuan kondisi PAUD yang berada di kelurahan Dunguscariang merupakan PAUD yang baru didirikan, jumlah warga belajar sementara ini tidak terbatas dari anggota posyandu, kurikulum baru difokuskan pada kurikulum penanaman saja, upaya yang dilakukan kader posyandu dalam membina PAUD di kelurahan Dunguscariang yaitu dengan memilih kader yang berkualitas yang diikutsertakan dalam berbagai pelatihan, selain itu berdasarkan ijazah dan kapabilitas yang dimiliki, langkah langkah yang dilakukan kader dalam membina PAUD yaitu kepengurusan dibentuk berdasarkan musyawarah dan penugasan diatur oleh ketua. Kesimpulan bahwa PAUD melalui posyandu telah berjalan dengan baik dan partisipasi responden dalam mengikuti kegiatan tersebut memiliki persepsi yang positif terhadap kegiatan tersebut. Kata kunci : Kader, Pelatihan, PAUD. PENDAHULUAN Dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidupnya, karena dengan pendidikan dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia serta akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya diperlukan upaya sejak manusia masih dini, artinya manusia masih berusia sangat muda. Dimana pada usia dini ini anak mengalami masa peka, artinya masa yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga sangat menentukan kepribadian, watak serta keadaan jasmaninya kelak dikemudian hari. Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. Tahun 3 Pasal 1 ayat 14 menyebutkan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Masih rendahnya layanan pendidikan dan perawatan bagi anak usia dini saat ini, antara lain disebabkan masih terbatasnya jumlah lemabaga yang memberikan layanan bagi anak usia dini jika dibandingkan dengan jumlah anak usia 6 tahun yang seharusnya memperoleh layanan tersebut. Pusat pendidikan yang pertama dan utama adalah keluarga. Yang menjadi permasalahan apakah semua orang tua terutama ibu mengetahui dan memahami cara, metode atau teknik untuk melakukan pendidikan terhadap anaknya? Nampaknya masih banyak dilingkungan kita orang tua yang belum memahami dengan sesungguhnya cara dan teknik pembinaan yang harus dilakukan terhadap anaknya. Untuk itu diperlukan suatu pembinaan terhadap orang tua khususnya ibu yang seharihari mendidik dan membina anaknya. Kader posyandu merupakan salah satu alternatif dalam melakukan pembinaan terhadap para ibu dalam melaksanakan aktifitas dan pembinaan terhadap anaknya. Hal ini dimungkinkan karena merupakan gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor penggeraknya untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat guna

menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan dan membina keluarganya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah yang hendak dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana keadaan atau kondisi PAUD di kelurahan Dunguscariang? Upaya apa saja yang dilakukan kader posyandu melaui pelatihan dalam membina PAUD di kelurahan Dunguscariang? Bagaimana langkahlangkah kader posyandu dalam membina PAUD? LANDASAN TEORI A. Program Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat sekaligus dapat memperoleh pelayanan keluarga berencana dan kesehatan. Adapun tujuan dari penyelenggaraan posyandu adalah untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi anak balita dan angka kelahiran dan agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lainnya yang bisa menunjang peningkatan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Sasaran posyandu diantaranya, yaitu Bayi (usia kurang dari satu tahun), Anak Balita (usia satu sampai empat tahun), ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu menyusui, serta Wanita PUS atau WUS ( wanita usia subur ). Programprogram posyandu yang diberikan meliputi gizi, imunisasi, kesehatan ibu dan anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB). Kegiatan posyandu dilaksanakan 1 kali dalam sebulan. B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Pengertian Pendidikan Anak Udia Dini dalam Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. tahun 3 pasal 1 ayat 14 menyebutkan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukakn melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Satuan PAUD antara lain : a. Taman Penitipan Anak (TPA) b. Kelompok Bermain c. Satuan PAUD Sejenis berupa sanggarsanggar/sarana pembinaan anak, pendidikan keluarga, pospos pelayanan pendidikan, kesehatan maupun gizi dengan cara diluar TPA dan kelompok bermain. C. Konsep PAUD Melalui Pada dasarnya tujuan didirikannya PAUD melalui posyandu adalah untuk memberikan rangsangan bagi perkembangan anak karena anak memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini. D. Pendidikan Anak Usia Dini Sebagai Wilayah Kajian Pendidikan Luar Sekolah Menurut Djudju Sudjana (1993:34), Pendidikan Luar Sekolah adalah kegiatan pendidikan yang terorganisir diluar sistem persekolahan, dilaksanakan secara tersendiri atau merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih luas dengan maksud memberikan layanan khusus kepada warga belajar dalam mencapai tujuan belajarnya.. Berdasarkan PP No.73 tahun 1991 dikemukakan 3 tujuan pokok pendidikan luar sekolah, antara lain : a) Melayani warga belajar agar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya. b) Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. c) Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) yaitu komponen pendidikan luar sekolah yang berfungsi mewujudkan pemerataan dan mutu penyelenggaraan pendidikan anak usia dini melalui kegiatan merawat, kesehatan, pemberian gizi yang memadai dan pengembangan psikososialnya. E. Konsep Pembelajaran Menurut D.Sudjana (:6), Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Belajar dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu belajar sebagai proses dan belajar sebagai hasil. Sebagai proses, belajar dapat diartikan upaya yang wajar melalui penyesuaian tingkah laku (Travers, 1972; Delker, 1974; Gage dan Berliner, 1984). Sebagai hasil, belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari kegiatan belajar (Cagne, 1972 ; Coombs, 1985). Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu mencakup ranah (domain) afeksi, kognisi, dan psikomotor (Bloom, 1965). Prosedur Penelitian A. Populasi dan Sampel Penelitian Sudjana (1985 ; 5), mengemukakan pengertian populasi sebagai berikut : Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif karakteristik tertentu

mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya. Sehubungan dengan masalah diatas, yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini, adalah semua kader posyandu yang dibina posyandu di Kelurahan Dunguscariang. Karena jumlah populasi dari kegiatan penelitian ini relatif kecil, maka pengambilan sampel penelitian adalah seluruh dari populasi. Dengan demikian penelitian menggunakan penelitian. Artinya seluruh populasi yang ada di daerah penelitian dijadikan sampel penelitian. Sesuai dengan pengambilan sampel dari keseluruhan populasi, maka penelitian ini menggunakan responden keseluruhan populasi, yang berjumlah orang. B. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam rangka membahas permasalahan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah menggunakan Metode Deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah : Observasi Wawancara Angket (Kuisioner) Studi Literatur 5. Studi Dokumentasi C. Prosedur Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan data ini dimaksudkan agar data hasil penelitian dapat mengungkap permasalahan yang diteliti. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Winarno Surachad (199 : 9) bahwa, pengolahan data adalah usaha yang kongkrit untuk membuat data itu berbicara. Langkahlangkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut ; Seleksi dan klasifikasi data Klasifikasi Data Tabulasi Data Analisa dan Interpretasi Data 5. Melakukan analisa dan penafsiran Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Objektif dan Masyarakat Kelurahan Dunguscariang Kelurahan Dunguscariang merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Andir Kota Bandung, jarak dari kelurahan ke ibukota kecamatan 1 km, ke ibukota Kota Bandung 2 km dan ke ibukota provinsi 3 km. wilayah Kelurahan Dunguscariang merupakan daratan dengan ketinggian 1 m di atas permukaan laut, curah hujan 2 mm, dan suhu ratarata berkisar C. Berdasarkan catatan yang terdapat di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir Kota Bandung jumlah penduduk seluruhnya adalah 16.539 orang, yang terdiri dari 831 orang perempuan, dan 8238 orang lakilaki. Dari data yang telah kami peroleh memberikan indikasi bahwa tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir Kota Bandung tersebut cukup tinggi, berkat usaha wajib belajar yang sudah dilaksanakan. Untuk itu, di dalam usaha pendidikan seyogyanya dapat lebih ditingkatkan, baik dengan pengadaan fasilitas sarana maupun prasarana yang memadai guna kemajuan di bidang pendidikan di kelurahan tersebut. Penduduk Kelurahan Dunguscariang ini, seperti halnya di daerahdaerah lain mempunyai mata pencaharian yang berbedabeda. Sekalipun demikian, sesuai dengan lingkungan di Kelurahan ini, maka mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai karyawan swasta dan pedagang. B. Hasil Analisis Data Hasil Analisis data Tentang Keadaan atau Kondisi PAUD di Kelurahan Dunguscariang Berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan secara tertutup kepada 5 orang responden, maka kondisi PAUD di Kelurahan Dunguscariang mendapat tanggapan seperti yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 4 Tanggapan Responden Tentang Pendiri PAUD No. Alternatif Jawaban Ƒ % Ketua bersama Tokoh 27 54 Masyarakat Keinginan Ketua RW Keinginan Ketua 23 46 sendiri Instruksi Pemerintah JUMLAH 5 Dengan demikian dapat diambil kesimpulan lebih dari setengahnya tanggapan responden menyatakan pendiri PAUD adalah ketua posyandu bersama tokoh masyarakat. Tabel 5 Tanggapan Responden Tentang Dukungan Masyarakat Mengenai Gagasan PAUD No. Alternatif Jawaban Ƒ % Masyarakat memberi dukungan penuh Hanya didukung oleh tokoh masyarakat saja Kurang memperoleh dukungan dari masyarakat Tidak memperoleh dukungan dari 5 5 4 masyarakat JUMLAH 5

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dukungan masyarakat mengenai gagasan posyandu setengahnya responden menyatakan bahwa masyarakat memberi dukungan penuh. Tabel 6 Tanggapan Responden Tentang Jumlah Peserta PAUD Pada Saat Didirikan No. Alternatif Jawaban Ƒ % Seluruh Anggota Sebagian besar Anggota Hanya sebagian kecil Anggota Hanya Keluarga Ketua 13 27 26 54 JUMLAH 5 Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa jumlah peserta PAUD pada saat didirikan hanya sebagian kecil anggota posyandu, Hasil Analisis Data Tentang Upaya Kader melalui Pelatihan dalam Membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang Komponen komponen sebagai daya dukung dalam berjalannya PAUD di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir yang diperlukan bagi anakanak usia dini mendapat tanggapan dari responden adalah sebagai berikut: Tabel Tanggapan Responden Tentang Tujuan Didirikan PAUD Memberikan dasar pendidikan dan sarana bermain Mempersiapkan anak untuk bersekolah Supaya anak pintar Tujuannya tidak jelas 14 28 28 56 8 16 Jumlah 5 Tabel 11 Tanggapan Responden Tentang Perekrutan Kader di PAUD Kader direkrut dari masyarakat berdasarkan kriteriakriteria tertentu Kader direkrut dari Pengurus Kader direkrut dari tokoh masyarakat Siapa yang mau 5 5 Jumlah 5 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa perekrutan kader di PAUD dilakukan dengan cara terbuka atau siapa saja yang mau jadi pengurus PAUD tersebut. Tabel 12 Tanggapan Responden Tentang Upaya Yang Dilakukan Dalam Memperoleh Kader Yang Berkualitas Berdasarkan ijazah dan kapabilitas yang dimiliki Diikutsertakan dalam berbagai pelatihan Diberi pengarahan khusus Belum ada upaya 13 27 26 54 Jumlah 5 Tabulasi di atas menunjukan upaya yang dilakukan dalam memperoleh kader yang berkualitas lebih dari setengahnya (54%) responden menyatakan diikutsertakan dalam beerbagai pelatihan, kurang dari setengahnya (26%) responden menyatakan berdasarkan ijazah dan kapabilitas yang dimiliki, kurang dari setengahnya (%) responden menyatakan diberi pengarahan khusus dan tidak seorangpun (%) responden yang menyatakan belum ada upaya. Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan tujuan didirikannya PAUD di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir pada intinya adalah untuk mempersiapkan anak/memberikan dasar awal untuk masuk jenjang sekolah.

Hasil Analisis Data Tentang Langkahlangkah Kader dalam Membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang Tabel 17 Langkah Kepengurusan PAUD Kepengurusan dibentuk berdasarkan musyawarah seluruh masyarakat Kepengurusan ditentukan oleh penggagas Kepengurusan diatur oleh Ketua Tidak ada pengurus yang jelas 27 18 5 54 36 Jumlah 5 Dari tabulasi di atas dapat disimpulkan bahwa proses kepengurusan PAUD sebagai langkah pengorganisasian PAUD dibentuk berdasarkan musyawarah seluruh masysrakat. Tabel 18 Tanggapan Responden Tentang Proses Pembagian Kerja Sesama Kader Pembagian kerja didasarkan pada tanggungjawabnya Pembagian kerja ditentukan berdasarkan kemampuan pengurus Pembagian kerja hanya dilakukan oleh pengurus inti Tidak ada pembagian kerja 15 3 5 yang jelas Jumlah 5 Dari data diatas dapat disimpulkan ternyata proses pembagian kerja sesama pengurus ditentukan berdasarkan kemampuan pengurus dengan didasarkan pada tanggungjawabnya. Tabel 19 Tanggapan Responden Tentang Upaya Pelimpahan Wewenang Dalam Realisasi PAUD Pelimpahan wewenang didasarkan pada tugas dan tanggung jawabnya Wewenang berada pada timpendiri Wewenang sepenuhnya pada ketua Tidak ada pembagian wewenang yang jelas 15 3 5 Jumlah 5 Dari tabulasi di atas dapat disimpulkan bahwa upaya pelimpahan wewenang dalam realisasi PAUD bahwa wewenang sepenuhnya pada ketua. Kesimpulan Bagian akhir dari penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang penulis ambil didasarkan pada pertanyaan sebagai berikut : Kondisi PAUD yang berada di Kelurahan Dunguscariang, merupakan PAUD yang baru didirikan. Secara umun responden menyatakan bahwa yang mendirikan PAUD tersebut adalah ketua posyandu dan tokoh masyarakat, jumlah warga belajar sementara ini tidak terbatas dari anggota posyandu (tabel 6). Upaya yang dilakukan kader posyandu dalam membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang yaitu memilih kader yang berkualitas yang akan diikutsertakan dalam berbagai pelatihan yang dimiliki (tabel 12). Teknik perekrutan warga belajar, yaitu seluruh anggota diwajibkan. (tabel 13). Dalam menentukan tempat penyelenggaraan PAUD lebih dari setengahnya responden mengemukakan pendapatnya untuk dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan masyarakat (tabel 15). Langkahlangkah yang dilakukan kader posyandu dalam membina PAUD yaitu kepengurusan dibentuk berdasarkan musyawarah dan penugasan diatur oleh ketua (tabel 17). Proses pembagian kerja sesama pengurus ditentukan berdasarkan kemampuan pengurus dengan didasarkan pada tanggungjawabnya (tabel 18). Upaya pelimpahan wewenang dalam realisasi PAUD bahwa wewenang sepenuhnya pada ketua (tabel 19). DAFTAR PUSTAKA Depdiknas, (3), UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional No. Tahun 3, Jakarta: Depdiknas., (1991), Peraturan pemerintah No. 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Depdikbud. Faisal Sanafiah, (1981), Pendidikan Luar Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional. Gerungan. W. A, (2), Psikologi Sosial, Bandung: Refika. Hasibuan. R, (1997), Pengembangan Program Pendidikan Anak Dini Usia Menyongsong Abad 21, Surabaya: Usaha Nasional. Hidayat. T, (1997), Identifikasi dan Intervensi Potensi Peserta Didik Usia Dini: Surabaya: Usaha Nasional

Kartono Kartini, (199), Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju., (1995), Peranan Keluarga Memandu Anak, Jakarta: Rajawali Press. Kurniawan. Y, (1993), Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, Jakarta: Firdaus. Koeswara, (1984), Motivasi, Teori dan Penelitiannya, Bandung; Angkasa., (199), Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung: Mandar Maju. Munandar. U, (1999), Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua, Jakarta: PT. Gramedia. Sudjana. D, (1991), Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan, Sejarah perkembangan, Falsafah dan teori Pendukung Asas, Bandung: Nusantara Press. Surachmad Winarno, (199), Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik, Bandung: Tarsito., (1992), Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Nusantara Press., (1993), Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Nusantara Press.