PERSEPSI adalah proses yg memanfaatkan pengetahuan sebelumnya unt mengumpulkan dan memaknakan stimuli yg didaftar oleh organ penginderaan.

dokumen-dokumen yang mirip
PATTERN RECOGNITION (REKOGNISI POLA)

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

Manajemen Lingkup Proyek

Dasar Dasar Desain 1. Modul ke: 04FTPD. Unsur Rupa : Obyek Visual. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

BUKU: COGNITION 3rd Ed Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers STATUS PSIKOLOGI KOGNITIF K I N I. Sangat berpengaruh pada psikologi

PENGERTIAN. Pandemonium merupakan salah satu sistem atau metode dalam rekognisi pola (pattern

KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN

INFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF: PIAGET. Dr. J anprasetyo, SpKJ (K)

STATUS PSIKOLOGI KOGNITIF K I N I

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd

Kognisi Sosial. (Berpikir mengenai dunia sosial)

Sifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi. Logika Fuzzy

HAMBATAN INTERAKSI DAN KOMUNIKASI

PEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM05

Teknologi pengenalan pola mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.

PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung)

MBTI (Myers Briggs Type Indicator) Mengenali : -Kekuatan, keunikan, motivasi, potensi -Menghargai/berkomunikasi dg mereka yg berbeda dg kita

Pada dasarnya lebih sulit drpd classifier berdasar teori bayes, terutama untuk data dimensi tinggi.

Persepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan

Superposisi & Interferensi

BAKAT & INTELEGENSI. Cattel m coba menemukan perbedaan2 individu dlm hal: - ketajaman sensoris (indra) - kekuatan otot 10 aspek - kemampuan mental

KOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama

c. Politik Hukum Materiil 2/28/2013 2:03 PM

Perencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom.

KONSELING KELOMPOK.

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI

Selamat jumpa dalam mata kuliah PERKEMBANGAN & BELAJAR PESERTA DIDIK

1. DEFINISI : BELAJAR, ADALAH PROSES PERUBAHAN TINGKAH LAKU YANG ADA PADA DIRI INDIVIDU BAIK YANG BERKENAAN DENGAN ASPEK LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

Relasi Tolerans & Relasi Ekivalen. Logika Fuzzy

KONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI

ESTIMATOR FUNGSI PDF. Pertemuan 4

Sistem Proyeksi Peta. Arif Basofi PENS 2015

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF

REFRAKSI ENAM PRINSIP REFRAKSI 3/28/2017. Status refraksi yang ideal : EMETROPIA. Jika tdk fokus pada satu titik disebut AMETROPIA ~ kelainan refraksi

Rangkaian RL dan RC Dengan Sumber

Konseling Kelompok. Pertemuan ke-13

Masa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira-

STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan baha

PENERUSAN KEBUDAYAAN GENERASI LAMA MEWARISKAN KEBUD KPD GENERASI BARU MELALUI PENDIDIKAN FORMAL/INFORMAL KEBUDAYAAN: JAWABAN ATAS PERTANYAAN DAN

PERILAKU MENCARI BANTUAN

MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic

Meliputi: Konformitas (conformity): berperilaku yg wajar, dpt diterima oleh kelompok/masyarakat. Kesepakatan ( compliance): usaha utk membuat orang

Observasi dan Wawancara

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari

Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

Pengantar Biopsikologi

MASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest)

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RUANG LINGKUP DAN DASAR KOMUNIKASI

Jenis-Jenis dan Fungsi Peta Arif Basofi

MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY. Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma

---Sistem Pakar--- By Anjik Sukmaaji

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI

SILABUS PSIKOLOGI KOGNITIF 2014

BAKAT & INTELEGENSI. 2 Kemampuan Mental. Individual Differences

Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan

LATIHAN OTOT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL-NYA PERLU MENGGUNAKAN BEBAN BEBAN : BERAT BADAN SENDIRI BEBAN YG BERASAL DARI LUAR.

Keterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill) Oleh : Susiwi S.

Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS

SOFT SKILLS. Rizqie Auliana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

OTOMATISASI PERKANTORAN

METODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH. Topik ke-3

ANALISIS & SELEKSI AITEM

Proses manajemen. Suhada, ST., MBA

DESAIN KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KB NASIONAL

Sunardi, plb fip upi

Interaksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK

MASA AWAL ANAK-ANAK. Kuliah 6 Psikologi Perkembangan I

KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

H. DISAIN RISET KUALITATIF

PENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH Merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan di dalam kelas Brewer : Penilaian adl penggunaan s

Dra. Sri Hastuti Handayani, M.Si

Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY

THEORIES OF SYMBOLIC INTERACTION, STRUCTURATION, AND CONVERGENCE. Bagian II

Kelayakan Proyek dan Keputusan Investasi

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

Universitas Airlangga Fakultas Hukum Departemen Dasar Ilmu Hukum

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4

membangkitkan aktivitas neural

KETRAMPILAN MENGAJAR (Set Induction & Closure) (A. Suherman)

Perkenalan. Kuliah Kecerdasan Buatan Semester genap 2006/2007. Feb 28, KB-Slide-01

Sistem Informasi. Pengolahan Data Dan Prototyping

Viewing 3D. Tujuan: memberi kesan pada viewer bahwa ia melihat foto 3D dengan cara yg sama saat kita memotret obyek 3D ke film 2D.

PENGINDERAAN & PERSEPSI

LEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif)

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Manajemen Waktu Proyek & Penjadwalan Proyek. By Wiji Nurastuti,MT

ILMU ALAMIAH DASAR 3 DINI ROHMAWATI IPA dan PERKEMBANGAN DAYA ABSTRAKSI MANUSIA

KOMPENSATORIS ANAK AUTIS

MERANCANG DAN MENGELOLA JASA BY : DIANA MA RIFAH

PERENCANAAN STRATEGIS, PENGEMBANGAN BISNIS & PEMASARAN PELAYANAN KESAHATAN

LATAR BELAKANG Ketika karyawan baru dipekerjakan, mereka tidak mungkin mampu beradaptasi dgn pekerjaan secara sempurna meskipun mereka lolos seleksi y

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

TEST, PENGUKURAN, ASSESMEN, EVALUASI

Penulisan Naskah Non Berita

Transkripsi:

PENDAHULUAN PERSEPSI adalah proses yg memanfaatkan pengetahuan sebelumnya unt mengumpulkan dan memaknakan stimuli yg didaftar oleh organ penginderaan. Dua aspek persepsi yg relevan dg kognisi adalah rekognisi pola dan perhatian REKOGNISI POLA, mencakup pengidentifikasian serangkaian stimuli penginderaan yg kompleks (seperti tulisan alphabetis, wajah seseorang, pemandangan). Pada kesempatan ini akan dibahas 4 teori rekognisi pola. Dilanjutkan bahasan mengenai pengaruh konteks dan pengalaman masa lalu terhadap rekognisi pola. Bila kita belajar sambil mendengarkan obrolan seorang teman akan mengalami perhatian yg terbatas. Penelitian membuktikan: Kinerja sso akan menurun bila perhatiannya terbagi atas dua macam tugas sekaligus. Apabila scr selektif kita hanya memperhatikan satu macam tugas, maka kita akan memberikan recall yg minimal atas tugas-tugas lain yg tidak relevan. Pada PERHATIAN, akan membahas bbrp teori atensi, termasuk pembahasan feature-integration theory dan dasardasar biologis dari perhatian. Dibahas topik kesadaran (conciousness), tmsk kesadaran mengenai proses-proses kognitif dan ketegangan berpikir (thought suppression). Persepsi itu berlangsung dg amat mudah. Dibandingkan dg tugas-tugas kognitif seperti pemecahan masalah atau 1

pengambilan keputusan persepsi mrpk proses yg tidak memerlukan upaya apapun. Persepsi juga memanfaatkan pengalaman masa lalu unt mengumpulkan & memaknai stimuli yg telah didaftar oleh indera. Contoh: Memaknai setiap huruf pada kata /demonstrasi/ pada halaman buku Kita mengkombinasikan info yg didaftar oleh mata dg pengalaman masa lalu ttg apa yg terjadi, apabila sistem visual berhadapan dengan /demonstrasi/ Perhatikan pula: Persepsi menggabungkan aspek di luar diri (yaitu stimulus) dengan aspek di dalam diri (yaitu pengalaman masa lalu). 2

A. REKOGNISI POLA [PATTERN RECOGNITION] Ilustrasi: Demo 2.1 Melihat televisi dg volume 0. Pindah saluran sambil menutup mata. Segera buka mata, segera matikan tv. Perhatikan, bgm scr cepat kita dpt mengidentifikasi & memaknai imej yg ada pd layar TV, meskipun sebelumnya blm pernah melihat imej yg sama. Demo ini diprakarsai Irving Briederman (1990), katanya: - Man bisa memaknai arti tayangan TV dlm waktu 1/10 detik - Sso dpt merekognisi imej2 yg disajikan di layar TV scr cepat (5 tayangan perdetik). - Artinya: Scr cepat & efisien, man dpt merekognisi pola-pola Aplikasi: - Tempo film jadi cepat. Scene menjadi beragam. Videoklip lbh menarik. - Ritme film yg lambat, ditinggalkan orang. 1. Teori-Teori Rekognisi Pola (ada 4) Posisi empat teori: (1) TMT, secara umum teori ini diakui sudah tidak adekuat lagi, tetapi tetap akan dibahas karena mrpk teori modern pertama. Sedangkan (2)PM, (3)DFM, (4)KA, mewakili teori-teori yg sdh berkembang scr canggih. Setelah mengkaji keempat teori, kita tidak diminta ut memilih salah satu diantaranya yg terbaik. Sebab, pd dasarnya man adl makhluk fleksibel yg memerlukan pendekatan berlainan unt menelaah tugas-tugas merekognisi pola yg berbeda-beda. 3

Detail empat teori: 1.1 Teori Template-Matching Perhatikan gambar 2.1, dg segera kita bisa mengenalinya sebagai huruf Z. Menurut teori ini, sso akan membandingkan setiap stimulus dg seperangkat templates (yaitu pola-pola khusus yg telah tersimpan di dalam memori). Stl membandingkan stimulus dg sejumlah templates, maka kita akan mencatat templates yg derajat kemiripannya paling dekat. Q O karena ada garis tambahan di bagian bawah V U karena beda kelancipan dan kelengkungan Sistem templates ini dpt bekerja dg baik pada komputer yg dilengkapi dg angka-angka terstandarisasi. Namun mengapa scr keseluruhan templates ini tidak adekuat ut menjelaskan proses kompleks pola rekognisi pada manusia? Karena: a) Teori ini, secara ekstrim, tidak fleksibel. Kalau huruf diputar, bgm? b) Kita memerlukan jumlah templates yg tdk terbatas guna merekognisi seluruh peluang variasi simbol (huruf, angka, wajah, bentuk, logo). Menurut Jolicoeor & Landau: man memerlukan sekurangkurangnya 15 milisekon ut mengenali huruf yg telah diputar 180 derajat. Akhirnya dinyatakan: Teori template tidak dapat menangani kerumitan proses visual manusia. 4

1.2 Model Prototipe Model ini lebih fleksibel dibandingkan teori T-M Menurut model ini, kita menyimpan prototipe dalam ingatan (berbentuk abstrak dan pola ideal) shg setiap kali melihat suatu stimulus maka akan dibandingkan dg prototipenya. Kesamaan ciri antara stimulus dg prototipe ini tidak perlu persis sama, karena masih dimungkinkan adanya variasi kecil. Bila kepadanannya tidak adekuat, maka stimulus itu akan dibandingkan dg prototipe lain sampai diperoleh kesamaan yg adekuat. Contoh: - Prototipe wajah sahabat - Penelitian Franks & Branford (1971) disain, huruf, kartun. - Penelitian Reed (1972) Model prototipe -- rekognisi wajah Demo 2.2 (hal 30) Teori MP ini menarik dl merekognisi pola, sebab menggambarkan bgm suatu bentuk dg mudah direkognisi, walaupun sampai sejauh ini belum dikembangkan. Misalnya dalam menjawab apakah ada templates utk prototipe? 5

1.2 Model Perbedaan Bentuk Menurut model ini: Kita melakukan diskriminasi hurufhuruf berdasarkan karakteristik ttt. Karakteristik yg menjadi pembeda antara satu huruf dengan huruf lainnya disebut distinctive-feature (perbedaan bentuk). Karakter /bulat/ o.c Karakter /garis/ i.l. Karakter /bulat+garis/ b.d.p.q Karakter /garis miring/ w.v.x.z.a. dsb. Demo 2.3 (hal 32) Penelitian Eleanor Gibson (1969) Huruf P-R, G-M. Keuntungan model ini: Sesuai dng bukti-bukti fisiologis. Hal ini terlihat dari riset Hubel & Wiesel tentang mikroelektroda yg ditancapkan pada visualcortex binatang. Bila dibandingkan dng dua model sebelumnya, model ini mengutamakan perlunya mengenali bagian penting ttt dari suatu stimulus utk merekognisi. Sdk dua model sebelumnya lebih menekankan pentingnya keseluruhan dari suatu stimulus. Demo 2.2: Kategori 1 kepala bulat, mulut di atas Kategori 2 kepala oval, mulut di bawah O dan C T dan L Masih ada persoalan mendasar dari pendekatan DF/perbedaan bentuk. 6

1.4 Pendekatan Komputasional Pendekatan ini berisi penggabungan pendekatan prototipe dan pendekatan distinctive-features. Tujuan utama: mengembangkan dasar-dasar teori komputer yg dapat melakukan tugas-tugas kognitif manusia dengan cepat dan akurat mengenai bentuk-bentuk tiga dimensi. Penggunaan komputer unt menstimulasi proses-proses perseptual dikenal dg mesin-visual. Peneliti yang lebih menyukai pendekatan komputasional, secara khusus tidak mengukur aspek-aspek fisiologis dari pola rekognisi. David Marr (1982): usaha memahami persepsi dengan hanya menelaah saraf, adl sama halnya dengan mencoba memahami bagaimana seekor burung terbang dengan menggunakan pendekatan fisiologis dan mempelajari bulubulunya. Menurutnya: pendekatan ilmu saraf (neuroscience) hanya bisa menceritakan bagaimana saraf bekerja, akan tetapi bukan mengapa saraf bekerja dengan cara demikian. Perkembangan representasi tiga dimensi (D-3) oleh sistem visual. Menurut David Marr langkah pertama proses visual adl mengidentifikasi sisi-sisi suatu benda. Informasi mengenai sisi-sisi ini kemudian diorganisasikan kedalam representasi abstrak yg disebut sebagai primal sketch (sketsa utama). Tujuan sistem visual: menilai hubungan tiga dimensional, dan bukan semata-mata mengorganisasi kumpulan sisi-sisi. Primal sketch= 2½-D yg menggambarkan bagaimana permukaan yg visible itu diorientasikan dalam kaitannya dng viewer. 7

Akhirnya, 2½-D diganti menjadi sketsa 3-D, yg mampu melihat kedalaman lebih akurat serta mampu memperlihatkan kaitan antara satu dgn lainnya serta bersifat lebih abstrak. Irving Biedermen s melakukan eksplorasi bentuk 3-D yg disebut sebagai geon = geometrical ions = ion2 geometris. Geon menyerupai huruf2 alphabetis, karena dapat dikombinasikan utk membentuk sesuatu yg berarti. Figur 2.3 (h.32) memperlihatkan 5 di antaranya. 2. Top-Down Processing dan Rekognisi Pola Proses bottom-up atau proses data-driven menekankan pentingnya stimulus bagi rekognisi pola. Info mengenai stimulus diperoleh melalui reseptor/indera (melalui proses level bottom). Masuknya info ini akan menempatkan rekognisi pola ke dalam gerakan. Kombinasi info yg sederhana memungkinkan kita utk mengenali pola-pola keseluruhan. Proses top-down menekankan bagaimana konsep yg dimiliki indv dan proses level-tinggi mempengaruhi rekognisi pola. Contoh: Kita berharap menemukan bentuk ttt di suatu tempat ttt. Dan kita berharap akan menjumpai bentuk ttt karena pengalaman masa lalu. Harapan sedemikian akan membantu kita merekognisi pola-pola scr cepat. Dalam proses top-down, pola rekognisi dibantu oleh konteks di sekitar stimulus dan pengalaman masa lalu yg berhubungan dgn stimulus tsb. - Konteks Lihat demo 2.4 (h.38) - Pengalaman masa lalu Contoh: cangkir kopi 8

3. Ringkasan Rekognisi Pola (1) Rekognisi pola mencakup identifikasi serangkaian stimuli inderawi yg kompleks. (2) Telah dibahas empat teori rekognisi pola. Diantaranya, teori template-maching bisa kita tolak karena teori tersebut tidak bisa menangani kompleksitas dan kecepatan rekognisi pola. (3) Model prototipe menyatakan bahwa kita membandingkan setiap stimulus dgn suatu prototipe. Percobaan menunjukkan bahwa indv dapat membentuk prototipe yg didasari oleh kesamaan umum contoh, walaupun bukan contoh yg identik. (4) Model distinctive-features didukung oleh riset yg menunjukkan bahwa manusia memerlukan waktu lebih lama utk memutuskan huruf-huruf berbagai distinctive-features. (5) Pendekatan komputasional, yg berupaya mengembangkan teori dasar komputer, diperlihatkan oleh teori Marr s yg mengubah primal sketch menjadi 2½-D dan akhirnya sketsa 3-D dari Biederman dengan teori geons-nya. (6) Pada proses bottom-up, rekognisi pola diawali oleh datangnya stimulus. Sdk proses top-down lebih menekankan kepada peran konteks dan pengalaman masa lalu didalam mengidentifikasi suatu pola. Kedua proses tersebut diperlukan utk menjelaskan rekognisi pola. (7) Riset dgn gambar-gambar, huruf-huruf dalam suatu kata, dan kata-kata dalam suatu kalimat menunjukkan bahwa konteks membantu proses rekognisi pola. (8) Riset yg menggunakan teknik primiting memperlihatkan bahwa pengalaman sebelumnya bisa meningkatkan rekognisi pola, sekurang-kurangnya utk stimulus yg sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. 9

10