ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PPKn FKIP

dokumen-dokumen yang mirip
AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK MACAM MACAM PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA SISWA KELAS VII SMP KUSUMA BANGSA BARON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

ARTIKEL ILMIAH OLEH: HERMIN NOVITA INGGAR SARI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Suroso Prawiroharjo sebagaimana dikutip Raka Joni (1984 : 5), salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter manusia. Hal itu sejalan dengan Undang-Undang tentang. dan negara. Menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan mental/karakter seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kurikulum pada awal kemerdekaan di tahun 1946 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah yang diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. depan suatu bangsa karena kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Progam Studi PPKn OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun. Soenarjo Siska Diana Sari Dwijayanto

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya tujuan pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan dan

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Setelah melakukan penelitian dan observasi yang dilakukan pada SMA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program PGSD FKIP UNP KEDIRI.

JURNAL. Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Oleh MOCH. RIZKI FAUZI NPM :

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI PADA MATERI SPLDV DAN SPtLDV

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VII SMP KUSUMA BANGSA BARON NGANJUK TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PPKn FKIP OLEH : WAHYU WINARKO NPM. 11.1.01.03.0011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA 2015 FKIP- PPKn 1

FKIP- PPKn 2

FKIP- PPKn 3

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VII SMP KUSUMA BANGSA BARON NGANJUK TAHUN AJARAN 2014/2015 Wahyu Winarko NPM : 11.1.01.03.0011 Email : wahzua@yahoo.com Dr. Suryanto,M.Si dan Etty Andyastuti,SH.,MH Universitas Nusantara PGRI Kediri ABSTRAK WAHYU WINARKO : Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Mata Pelajaran PKn Terhadap Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Pada Siswa Kelas VII SMP Kusuma Bangsa Nganjuk Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi, PPKN, FKIP UNP Kediri, 2014. Kata kunci : STAD, PKn, Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan penelitian pada pembelajaran di SMP yang menyatakan masih banyak guru yang menerapkan model pembelajaran ceramah saat pembelajaran PPKN, sehingga banyak siswa yang bosan dan cenderung untuk tidak fokus ketika pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada rasa Kesadaran Kemerdakaan Mengemukakan Pendapat yang rendah Penelitian ini bertujuan pokok untuk mengungkapkan Ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) mata pelajaran PKn terhadap kesadaran kemerdekaan mengemukakan pendapat siswa. Oleh karena itu berdasarkan hasil kajian teori dan diajukan rumusan hipotesisnya: Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) mata pelajaran PKn terhadap Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat pada siswa Kelas VII SMP Kusuma Bangsa Baron Nganjuk Tahun Ajaran 2014/2015 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kontrol. Kelas eksperimen dilaksanakan pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Untuk kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil proses pembelajaran ini adalah perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dari Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan FKIP- PPKn 4

Pendapat. Dari hasil pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) berpengaruh sangat signifikan terhadap Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat pada siswa Kelas VII SMP Kusuma Bangsa Baron Nganjuk Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarnya simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan guru hendaknya dapat menetukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan peserta didik, terutama Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). I. LATAR BELAKANG Indonesia memerlukan sumber daya manusia bermutu baik dengan jumlah yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Lailatul Haniah dalam artikel www.inisnutarbiyah.blogspot.co m yang diunduh pada tanggal 9 Juli 2013. Seorang guru dalam pendidikan memegang peranan yang penting saat terjadinya proses belajar-mengajar, karena guru adalah figur sentral dalam dunia pendidikan. Guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. Agar dapat mengajar secara efektif, guru harus memberikan kesempatan belajar bagi peserta FKIP- PPKn 5

didik (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya. Kesempatan belajar peserta didik dapat ditingkatkan, dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Peran guru yang lain yaitu tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengalaman teoretis tapi juga harus memiliki kemampuan praktis. Kedua hal ini sangat penting karena seorang guru dalam pembelajaran bukanlah sekedar menyampaikan materi semata tetapi juga harus berupaya agar mata pelajaran yang disampaikan menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami bagi siswa. Apabila guru tidak dapat menyampaikan materi dengan tepat dan menarik, dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa, sehingga mengalami ketidaktuntasan dalam belajarnya. Untuk menjadi Warga Negara yang demokratis dan luhur maka Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi Warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education) juga merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Pembelajaran PKn ini diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi dan mengetahui, juga mengerti, serta melaksanakan peraturan yang berlaku dalam menggunakan kemerdekaan mengemukan pendapat. Namun selama ini dalam proses pembelajaran PKn kebanyakan siswa kurang menyadari akan hakikat kemerdekaan mengemukakan FKIP- PPKn 6

pendapat. Siswa masih cenderung hanya mendengarkan penjelasan dari guru saat proses kegiatan belajar mengajar. Dan guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal ( 3DCH ), siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Pembelajaran konvensional kurang berkontribusi pada siswa secara aktif dan dalam kenyataanya siswa cenderung hanya melaksanakan kewajiban tanpa memanfaatkan haknya untuk berani bertanya ataupun mengemukakan pendapat. Anak cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar PKn siswa di sekolah. Masalah utama dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ialah penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang memenuhi muatan tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan pada diri siswa serta mengimplementasikan hakekat pendidikan nilai dalam kehidupan sehari-hari belum memenuhi harapan seperti yang diinginkan. Hal ini berkaitan dengan kritik masyarakat terhadap materi pelajaran PKn yang tidak bermuatan nilai-nilai praktis tetapi hanya bersifat politis atau alat indoktrinasi untuk kepentingan kekuasaan pemerintah. Metode pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) terkesan sangat kaku, kurang fleksibel, kurang demokratis, dan guru cenderung lebih dominan (one way method). Di samping masih menggunakan model konvensional yang monoton, aktivitas guru lebih dominan daripada siswa, akibatnya guru seringkali mengabaikan proses FKIP- PPKn 7

pembinaan tatanan nilai, sikap, dan tindakan; sehingga mata pelajaran PKn tidak dianggap sebagai mata pelajaran pembinaan warga negara yang menekankan pada kesadaran akan hak dan kewajiban tetapi lebih cenderung menjadi mata pelajaran yang jenuh dan membosankan. Selain itu pembelajaran PKn juga cenderung kurang bermakna karena hanya berpatokan pada penilaian hasil bukan pada penilaian proses. Guru PKn mengajar lebih banyak mengejar target yang berorientasi pada nilai ujian akhir. Hal ini berkaitan pada pembentukan karakter, moral, sikap serta perilaku murid yang hanya menginginkan nilai yang baik tanpa dimbangi dengan perbaikan karakter, moral, sikap serta perilaku dari anak tersebut. jika anak tersebut telah belajar tentang mata pelajaran PKn yang seharusnya dapat memperbaiki sikap, perilaku dan moral bagi para peserta didik namun sebaliknya malah berbanding terbalik dengan sikap, perlaku dan moral peserta didik yang cenderung menurun. Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dalam pengajaran PKn dilakukan suatu inovasi. Jika dalam pembelajaran yang terjadi sebagian besar pembelajaran dengan metode konvensional, maka dalam penelitian ini akan diupayakan dapat menumbuhkan kesadaran kemerdekaan mengemukakan pendapat melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achiement Division). Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pengajaran yang efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan, khususnya dalam Keterampiln Interpersonal siswa (Badeni, 1998). Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak FKIP- PPKn 8

II. bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Berdasarkan hal diatas mendorong penulis mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Mata Pelajaran PKn Terhadap Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Pada Siswa Kelas VII SMP Kusuma Bangsa Baron Nganjuk Tahun Ajaran 2014/2015 METODE Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis variabel Model STAD (X) dan variabel Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat (Y). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan eksperimen dengan memberikan Model STAD kepada siswa. Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah setelah diberikan Model STAD Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat siswa dapat meningkat. Dalam penelitian ini pengukurannya menggunakan dua kelompok. Kelompok pertama di berikan Model STAD. Kelompok kedua di berikan model Konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD efektif untuk menumbuhkan Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat siswa. III. HASIL DAN KESIMPULAN Dalam penelitian ini telah dilakukan pemberian Model Pembelajaran Kooperatif FKIP- PPKn 9

Tipe STAD untuk menumbuhkan Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat siswa untuk kelompok pertama dan telah dilakukan pemberian Model Konvensional untuk menumbuhkan menumbuhkan Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat siswa untuk kelompok kedua. Setelah diberikan Model STAD dan Model Konvensional tersebut diperoleh data tingkat Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat siswa. Kemudian hasil dari data tersebut dibandingkan dan menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini terbukti dari hasil analisis uji-t, yang mana didapat thitung sebesar 3,334 sementara ttabel dengan db (nx - 1) + (ny 1) = 62 dan taraf signifikasi 1% sebesar 2,660. Hasil penelitian ini secara nyata menunjukkan bahwa Model STAD efektif untuk menumbuhkan Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat siswa kelas VII SMP IV. Kusuma Bangsa Baron Nganjuk tahun ajaran 2014/2015. Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang diberikan kepada siswa dengan materi yang berkaitan dengan Kesadaran Mengemukakan Kemerdekaan Pendapat membuktikan bahwa Kesadaran Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat mampu ditingkatkan melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Dimyati,Mudjiono. 2013, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, Rineka Cipta. Hadi Sutrisno. 1986, Metodologi Reseach jilid 1. Yogyakarta, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Hamalik, Oemar. 1983, Metode Belajar dan Kesulitankesulitan belajar. Bandung, Tarsito. Koesmiati. 1991, Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Moral Pancasila. IKIP Surabaya. FKIP- PPKn 10

Muchji, Achmad dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Gunadarma, Jakarta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : ALFABETA,CV. https://milalanasution.word press.com/2013/04/22/pengertia n-hak-kewajiban-dan-warganegara/ (diakses tanggal 23 Juli 2015) https://rosyiedrai.wordpress. com/makalah/peranan-persdalam-masyarakat demokrasi/ (diakses tanggal 23 Juli 2015) Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitastif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutikno. M Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica Winkel, W.S.,1991. Psikologi Pengajaran, jakarta: Gramedia. https://agustinema18.wordpr ess.com/2014/12/28/caramengemukakan-pendapatdengan-baik-dan-benar/ (diakses tanggal 6 Juli 2015) https://asefts63.wordpress.c om/materi-pelajaran/pkn-kls- 7/kemerdekaan mengemukakanpendapat/ (diakses tanggal 21 Juli 2015) https://kurniawanbudi04.wordpr ess.com/2013/05/27/model pembelajaran kooperatifcooperative-learning/ (diakses tanggal 23 Juli 2015) http://www.pendidikanekon omi.com/2012/10/modelpembelajaran-kooperatif tipe.html (diakses tanggal 23 Juli 2015) FKIP- PPKn 11