ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA GODARD

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN FOURTH BASED POWER OF TWO QUANTIZER (LMF-PTQ)

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO

Perancangan MMSE Equalizer dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO

Perancangan Zero Forcing Equalizer dengan modulasi QAM berbasis perangkat lunak

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Intersymbol Interference (ISI)

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. satu simbol mengganggu simbol berikutnya. ISI biasanya disebabkan oleh propagasi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Inter Symbol Interference (ISI)

Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading

ANALISIS UNJUK KERJA TEKNIK MIMO STBC PADA SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING

SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori

PENGUJIAN TEKNIK FAST CHANNEL SHORTENING PADA MULTICARRIER MODULATION DENGAN METODA POLYNOMIAL WEIGHTING FUNCTIONS ABSTRAK

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC

1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:

Analisis Unjuk Kerja Decision Feedback Equalizer Pada Sistem SCFDMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1. Blok SIC Detektor untuk Pengguna ke-1 [4]

Analisa Kinerja Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) Berbasis Perangkat Lunak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA SPHERE DECODING PADA SISTEM MULTIPLE INPUT MULTIPLE OUTPUT

STUDI BIT ERROR RATE UNTUK SISTEM MC-CDMA PADA KANAL FADING NAKAGAMI-m MENGGUNAKAN EGC

Analisa Kinerja Alamouti-STBC pada MC CDMA dengan Modulasi QPSK Berbasis Perangkat Lunak

PENGARUH ERROR SINKRONISASI TRANSMISI PADA KINERJA BER SISTEM MIMO KOOPERATIF

ESTIMASI KANAL MIMO 2x2 DAN 2x3 MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN

ANALISIS KINERJA MODULASI ASK PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN)

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016

ANALISIS KINERJA SPEKTRUM SENSING MENGGUNAKAN METODE ENERGY DETECTION PADA COGNITIVE RADIO

BAB II KANAL WIRELESS DAN DIVERSITAS

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Visualisasi dan Analisa Kinerja Kode Konvolusi Pada Sistem MC-CDMA Dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000

ANALISIS KINERJA SISTEM MIMO-OFDM PADA KANAL RAYLEIGH DAN AWGN DENGAN MODULASI QPSK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING PADA SISTEM DVB-T (DIGITAL VIDEO BROADCASTING TERRESTRIAL)

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA

ANALISIS UNJUK KERJA CODED OFDM MENGGUNAKAN KODE CONVOLUTIONAL PADA KANAL AWGN DAN RAYLEIGH FADING

BAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX

BAB II LANDASAN TEORI

Politeknik Negeri Malang Sistem Telekomunikasi Digital Page 1

PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION.

BAB II POWER CONTROL CDMA PADA KANAL FADING RAYLEIGH

ANALISIS KINERJA OSTBC (Orthogonal Space Time Block Code) DENGAN RATE ½ DAN ¾ MENGGUNAKAN 4 DAN 3 ANTENA MODULASI M-PSK BERBASIS PERANGKAT LUNAK

ANALISA UNJUK KERJA 16 QAM PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

KINERJA SISTEM MULTIUSER DETECTION SUCCESSIVE INTERFERENCE CANCELLATION MULTICARRIER CDMA DENGAN MODULASI M-QAM

Peningkatan Kinerja Sistem Komunikasi Digital Di Lingkungan Kanal AWGN Dan Derau Impuls Menggunakan Teknik Multicarrier

TUGAS AKHIR PEMODELAN DAN SIMULASI ORTHOGONAL FREQUENCY AND CODE DIVISION MULTIPLEXING (OFCDM) PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS OLEH

Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Successive Interference Cancellation Multiuser Detection CDMA Dengan Modulasi QPSK Berbasis Perangkat Lunak

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB III MODEL SISTEM CLOSED-LOOP POWER CONTROL PADA CDMA

ANALISA KINERJA ESTMASI KANAL DENGAN INVERS MATRIK PADA SISTEM MIMO. Kukuh Nugroho 1.

ABSTRAK. 2. PERENCANAAN SISTEM DAN TEORI PENUNJANG Perencanaan sistem secara sederhana dalam tugas akhir ini dibuat berdasarkan blok diagram berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang 1.2. Perumusan Masalah

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Matched Filter & Correlator

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Multi Input Single Output Orthogonal Frequency Division Multiplexing (MISO OFDM) Menggunakan WARP

Analisis Penanggulangan Inter Carrier Interference di OFDM Menggunakan Zero Forcing Equalizer

BAB I PENDAHULUAN. Modulation. Channel. Demodulation. Gambar 1.1. Diagram Kotak Sistem Komunikasi Digital [1].

Presentasi Tugas Akhir

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 2.1 Skema CDMA

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

Analisis Kinerja Sistem MIMO-OFDM pada Kanal Rayleigh dan AWGN dengan Modulasi QPSK

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Successive Interference Cancellation Multiuser Detection CDMA Dengan Modulasi QPSK Berbasis Perangkat Lunak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Pemancar dan Penerima Sistem MC-CDMA [1].

Pengujian Teknik Channel Shortening Pada Multicarrier Modulation Dengan Kriteria Minimum Mean Squared Error (MMSE). ABSTRAK

Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi

ANALISIS KINERJA TEKNIK DIFFERENTIAL SPACE-TIME BLOCK CODED PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713

KINERJA TEKNIK SINKRONISASI FREKUENSI PADA SISTEM ALAMOUTI-OFDM

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T

MODULASI DELTA ADAPTIF

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi

PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI 16-QAM DAN 64QAM MENGGUNAKAN LABVIEW

Analisis Kinerja Jenis Modulasi pada Sistem SC-FDMA

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK (1) Dimana : Gambar 1. Blok SIC Detektor untuk Pengguna ke-1 [4] Sinyal yang diterima berdasarkan gambar 1. dapat ditulis:

KINERJA MODULASI DIGITAL DENGAN METODE PSK (PHASE SHIFT KEYING)

Sistem Telekomunikasi

PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA SINGLE CARRIER FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) Endah Budi Purnomowati, Rudy Yuwono, Muthia Rahma 1

HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Successive Interference Cancellation Multiuser Detection CDMA dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak

TUGAS AKHIR UNJUK KERJA MIMO-OFDM DENGAN ADAPTIVE MODULATION AND CODING (AMC) PADA SISTEM KOMUNIKASI NIRKABEL DIAM DAN BERGERAK

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Transkripsi:

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA GODARD Butet Nata M Simamora, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 155 INDONESIA e-mail: butetnatasimamora@students.usu.ac.id or nata.simamora@gmail.com Karakteristik kanal komunikasi yang tidak ideal dapat menimbulkan terjadinya interferensi pada sinyal informasi yang melewatinya. Pada sistem telekomunikasi saat ini, gangguan Inter Symbol Interference (ISI) dan juga noise merupakan bentuk distorsi sinyal dimana satu simbol dapat menganggu simbol berikutnya. Distorsi tersebut dapat mengakibatkan kenaikan Symbol Error Rate (SER) data informasi yang diamati di sisi penerima. Paper ini akan membahas ekualizer Godard yang dapat mengurangi interferensi. Agar ekualizer adaptif dapat bekerja dengan baik, maka parameter-parameter ekualizer perlu diatur terlebih dahulu. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan diperoleh besarnya SER untuk sinyal yang dipengaruhi oleh AWGN dan Fading Rayleigh pada SNR = sampai 41 adalah.7164 sampai.799. Untuk panjang filter (N) mulai sampai 41 maka nilai SER yang dihasilkan adalah.767 sampai.783. Untuk step size mulai dari.1 sampai.35 maka nilai SER yang dihasilkan adalah.791. sampai.784. Kata Kunci: Symbol Error Rate (SER), Godard, ekualizer, Intersymbol Interference (ISI) 1. Pendahuluan Pada sistem telekomunikasi, gangguan intersimbol (ISI) merupakan bentuk distorsi sinyal dimana satu simbol mengganggu simbol berikutnya. Hal ini dapat terjadi karena pantulan sinyal (refleksi) yang menyebabkan penerimaan sinyal informasi berulang dengan waktu yang berbeda (delay), sehingga mengakibatkan pelebaran pulsa yang memungkinkan terjadinya interferensi antar simbol. Distorsi-distorsi yang terjadi dapat mengakibatkan nilai error pada sisi penerima semakin besar. Sehingga perlu diminimalisasi dengan menggunakan ekualizer. Pada paper ini menggunakan algoritma Godard yang merupakan salah satu algoritma untuk aplikasi adaptif ekualizer. berarti bahwa sebagian atau seluruh simbol tertentu akan menyebar ke simbol berikutnya, sehingga mengganggu deteksi yang benar dari simbol-simbol. Untuk menghilangkan ISI dapat dilakukan dengan memberikan filter ekualizer disisi penerima. Selain gangguan yang berupa ISI, gangguan lain yang biasanya terjadi adalah noise. Gambar 1 menunjukkan sinyal yang dikirimkan mengalami banyak peristiwa pada kanal yang mengakibatkan sinyal tersebut tercampur dengan noise dan mengalami ISI sehingga pada saat diterima simbol-simbol melebar dan mengganggu simbol yang lain.. Intersymbol Interference (ISI) ISI dapat menyebabkan kesalahan penerjemahan bit dari informasi yang diterima. Hal ini terjadi karena adanya penerimaan sinyal informasi yang berulang dengan waktu yang berbeda, sehingga memungkinkan sebuah sinyal bertumpuk dengan sinyal berikutnya [1]. Salah satu penyebab gangguan Intersymbol Interference (ISI) adalah propagasi multipath dimana sinyal nirkabel dari pemancar mencapai penerima melalui banyak jalur yang berbeda. Ini Gambar 1. Intersymbol Interference[].1 Konsep Modulasi Quadrature Ampiltude Modulation (QAM) Modulasi adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadi suatu sinyal yang mampu membawa sinyal -18- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 4 NO. 1/Oktober 13 informasi[3]. Quadrature Amplitude Modulation (QAM) merupakan salah satu teknik modulasi digital yang merupakan gabungan antara modulasi phasa dan modulasi amplitudo, dimana beberapa bit dibawa oleh sinyal carrier dalam bentuk perubahan fasa dan beberapa bit yang lainnya dalam bentuk amplitudo. Orde QAM yang sering dinyatakan sebagai M-ary QAM menunjukkan jumlah simbol QAM yang dapat dihasilkan (M = n ), dengan n adalah jumlah bit penyusun satu simbol. Bentuk sinyal modulasi QAM dapat ditunjukkan pada Gambar. Gambar. Bentuk sinyal 8-QAM untuk jumlah bit = 3. Fading Rayleigh Fading dapat didefinisikan sebagai perubahan fasa, polarisasi dan atau level dari suatu sinyal terhadap waktu. Untuk sistem komunikasi bergerak terdapat gangguan khusus berupa komponen multipath dari sinyal yang dipancarkan. Lingkungan kanal multipath ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 Lingkungan kanal multipath.3 AWGN (Additive White Gaussian Noise) AWGN merupakan salah satu jenis noise yang ada pada sistem komunikasi adalah noise thermal. Noise thermal disebabkan oleh pergerakan-pergerakan elektron didalam yang ada pada sistem telekomunikasi, contohnya pada perangkat penerima. Persamaan Distribusi Gaussian AWGN: z e f ( n) (1) Dimana: σ = standar deviasi, z = nilai data..4 Filter Finite Impulse Response (FIR) Filter Finite Impulse Response (FIR) merupakan salah satu filter digital yang mempunyai unit sample response yang berhingga. Filter FIR (nonrecursive) sering digunakan pada aplikasi filter adaptif dari ekualizer adaptif pada sistem komunikasi digital sistem pengontrol noise adaptif. Filter digital FIR dapat dituliskan dengan Persamaan () dan (3): N 1 k y ( n) h( k) x( n k) () N 1 1 H ( z) h( k) z (3) k Dimana : k =,1,.,N-1 adalah respons impuls atau koefisien dari filter, H(z) adalah fungsi alih dari filter, N adalah panjang dari filter yang merupakan jumlah dari koefisien filter..5 Ekualizer Ekualizer merupakan filter digital yang dipasang pada sisi penerima yang bertujuan agar sinyal yang masuk pada sisi penerima tidak lagi berupa sinyal yang mengalami interferensi.ada beberapa jenis ekualizer diantaranya : 1. Maximum Likelihood (ML) Sequence Detection, ekualizer jenis ini bekerja secara optimal namun tidak ada dalam praktik.. Linear Equalization, ekualizer jenis ini bekerja tidak begitu optimal namun sederhana. 3. Non-Linear Equalization, ekualizer jenis ini digunakan untuk beberapa jenis ISI. Struktur ekualizer jenis Linear Equalization seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4[]. Gambar 4 Struktur Ekualizer.6 Algoritma Godard Algoritma Godard adalah salah satu algoritma untuk sistem adaptif yang baru dan belum banyak digunakan. Sistem adaptif ini adalah sistem yang dirancang untuk mengatasi -19- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 4 NO. 1/Oktober 13 gangguan dari berbagai sumber yang berubahubah dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Algoritma Godard ini diperkenalkan oleh Godard pada tahun 198. Fungsi nilai dari algoritma Godard adalah[8]: J(k) = E ( y(k) R ) (4) Dimana y(k) adalah keluaran filter transversal, p adalah suatu bilangan bulat positif dan, Rp adalah suatu bilangan konstan rill positif yang ditentukan oleh Persamaan (5). R = ( ) [ ( ) ] (5) Dimana E menandakan ekspetasi nilai rata-rata yang diharapkan, x (k) adalah input data random. Kesalahan isyarat dapat dihitung seperti Persamaan (6). e(k) = y(k) y(k) R y(k) (6) Pada iterasi k, akualisasi adaptif untuk algoritma Godard diberi oleh: y(k) = u(k) w (k) (7) e(k) = y(k) y(k) R y(k) w (k + 1) = w (k) + μe(k)u(k) (8) Dimana u(k) adalah input filter, w (k + 1) adalah koefisien vektor, dan µ adalah step size. 3. Permodelan Ekualizer Dan Sistem Komunikasi 3.1 Asumsi-Asumsi Yang Digunakan Asumsi atau landasan awal untuk digunakan pada pemrograman ini antara lain adalah: 1. Modulasi yang digunakan QAM. Pengkodean menggunakan Godard code 3. Noise yang digunakan adalah AWGN, yaitu noise yang terdapat pada semua spektrum frekuensi dan merupakan noise thermal yang sifatnya menjumlah. 3. Parameter Kinerja Sistem Parameter kinerja dari sistem ini sangat diperlukan karena akan membantu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Parameter lainnya yang akan dilibatkan dalam simulasi mencakup: a. Jumlah bit data b. Jumlah Simbol c. Panjang Filter d. Step size e. Panjang Kanal 3.3 Flowchart Keseluruhan Sistem Flowchart untuk simulasi kinerja sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 6 Penganalisisan suatu sistem yang efektif adalah dengan cara memodelkan dan menjalankan sistem tersebut. Permodelan merupakan penggambaran dari sistem yang sebenarnya. Penganalisisan kinerja ekualizer dapat dimodelkan seperti Gambar 5. Gambar 5 Permodelan Sistem Ekualizer Gambar 6 Flowchart Keseluruhan Sistem -- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 4 NO. 1/Oktober 13 3.4 Flowchart Algoritma Godard Untuk Gambar 7 merupakan flowchart dari algoritma Godard secara tersendiri, yang mana nilai masukannya adalah sinyal output dari AWGN. 4. Pengaruh Step Size Terhadap Nilai SER Dengan MMSE Tabel 1 Pengaruh Nilai Step Size Terhadap SER Menggunakan Ekualizer Godard. No mu SER 1.1.784.3.7815 3.5.7581 4.7.7567 5.1.7591 6.13.7554 7.15.7396 8..7433 9.3.757 1.5.75 11.3.7135 1.35.791 Gambar 7 Flowchart Algoritma Godard 4. Hasil Simulasi dan Analisis Dari hasil simulasi yang telah dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Matlab, berikut adalah hasil analisis untuk melihat kinerja SER pada sistem komunikasi menggunakan algoritma Godard. Dari Tabel 1 dapat diamati pengaruh besarnya nilai step size yang digunakan terhadap SER. Semakin besar nilai step size yang digunakan maka nilai SER dengan menggunakan ekualizer Godard akan semakin kecil.. Untuk nilai mu =.1 memberikan SER.784. Gambar 8 menunjukkan hasil simulasi Ekualizer Godard. 1-1 simbol yang ditransmisikan 4 - Sampel yang diterima 4.1 Analisis Unjuk Kerja Ekualizer Pada Sistem Komunikasi Analisis ini dilakukan untuk mengetahui besarnya probabilitas error (SER) yang terjadi pada sistem komunikasi dengan menggunakan algoritma Godard. Adapun nilai parameter sebagai masukan untuk simulasi ini adalah sebagai berikut: - - -1 1 1-1 (a) dengan ekualizer - - -1 1 (c) -4-4 - 4 (b) a. Jumlah data : 4 bit b. Jumlah bit : 5 c. SNR : 7 db d. Panjang Filter : e. Panjang Kanal : 5 Gambar 8 Scatter Plot Pengaruh Nilai Step Size Pada Saat mu =.35 Gambar 8 (a) adalah sinyal yang akan ditransmisikan, Gambar 8 (b) adalah adalah sinyal yang sudah ditambahkan noise atau AWGN dan Gambar 8 (c) adalah output sinyal dengan menggunakan ekualizer Godard. -1- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 4 NO. 1/Oktober 13 4.3 Pengaruh Panjang Filter Terhadap Nilai SER Menggunakan Ekualizer Godard Tabel Pengaruh Jumlah Panjang Filter No N SER 1.7169 1.767 3 3.7345 4 5.7456 5 7.7478 6 9.7533 7 31.7578 8 33.7611 9 35.7645 1 37.7734 11 39.781 1 41.783 Dari Tabel dapat diamati pengaruh besarnya panjang filter yang digunakan terhadap SER. Semakin besar panjang filter yang digunakan maka nilai SER akan semakin besar pula. Untuk nilai N= memberikan SER.7169. Gambar 9 menunjukkan hasil simulasi Ekualizer Godard. 4.4 Pengaruh Nilai SNR Terhadap Nilai SER Menggunakan Ekualizer Godard Tabel 3 Pengaruh nilai SNR terhadap SER menggunakan ekualizer Godard No SNR SER 1.7376 1.793 3 3.7376 4 5.7866 5 7.7718 6 9.7386 7 31.75 8 33.758 9 35.7517 1 37.7164 11 39.799 1 41.764 Dari Tabel 3 dapat diamati pengaruh besarnya panjang filter yang digunakan terhadap SER. Untuk nilai SNR=37 memberikan SER =.7164. Gambar 1 menunjukkan hasil simulasi Ekualizer Godard. simbol yang ditransmisikan 4 Sampel yang diterima simbol yang ditransmisikan 4 Sampel yang diterima 1 1-1 - 1-1 -1 - - -1 1 (a) dengan ekualizer - - -1 1 (c) -4-4 - 4 (b) Gambar 9 Scatter Plot Perubahan Panjang Filter Pada Saat Panjang Filter = Gambar 9 (a) adalah sinyal yang akan ditransmisikan, Gambar 9 (b) adalah adalah sinyal yang sudah ditambahkan noise atau AWGN dan Gambar 9 (c) adalah output sinyal dengan menggunakan ekualizer Godard. - Im age - - -1 1 1-1 (a) dengan ekualizer - - -1 1 (c) -4-4 - 4 (b) Gambar 1 Scatter Plot Pengaruh Nilai SNR Pada Saat SNR = 41 Gambar 1 (a) adalah sinyal yang akan ditransmisikan, Gambar 1 (b) adalah adalah sinyal yang sudah ditambahkan noise atau AWGN dan Gambar 1 (c) adalah output sinyal dengan menggunakan ekualizer Godard. -- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 4 NO. 1/Oktober 13 5. Kesimpulan Dari hasil simulasi yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan diantaranya adalah: 1. Dalam sistem komunikasi dibutuhkan sebuah ekualizer adaptif yang bisa memperkecil / mengurangi interferensi dan noise.. Nilai Symbol Error Rate (SER) yang dihasilkan pada ekualizer Godard dipengaruhi oleh nilai step size, panjang filter dan besarnya nilai SNR, dimana SNR adalah perbandingan daya sinyal dan daya noise. 3. Semakin besar nilai SNR yang digunakan maka semakin kecil nilai SER. 4. Semakin besar nilai step size yang digunakan pada ekualizer Godard maka nilai SER akan semakin kecil. 5. Semakin besar panjang filter yang digunakan pada ekualizer Godard maka nilai SER akan semakin besar pula. 6. Ucapan Terimakasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada T. Simamora dan M. Purba selaku orang tua penulis, Rahmad Fauzi, ST.MT selaku dosen pembimbing yang sudah membimbing penulis dalam menyelesaikan paper ini, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 7. DAFTAR PUSTAKA [4] P. Hwei Hsu, Ph.D. (5) Analog and Digital Communications ( nd ed) [Komunikasi Analog dan Digital]. Jakarta: Penerbit Erlangga. [5] Ekoaji, Data Communication and Data Transmission http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/medi a%transmisi%dan%mo dulasi.pdf (diakses pada tanggal 1 Desember 1). [6] Transmitter Precoding And Code-Sharing Techniques Using Block Transmission System.pdf (diakses pada tanggal Januari 13). [7] Gurrapu O (9) Adaptive Filter Algorithms For Channel Equalization. University College Of Borås, Sweden.pdf (diakses pada tanggal 1 Januari 13). [8] Blind Channel Equalization with Amplitude Banded Godard and Sato Algorithms JOURNAL OF COMMUNICATIONS, VOL. 4, NO. 6, JULY 9 (diakses pada tanggal 18 Desember 1) [9] Salman. M, 9, Analisa Performasi Sistem Diversitas Alamouti menggunakan Teknik Estimasi Kanal, Skripsi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara. (diakses pada tanggal 18 Desember 13). [1] Analisa Kinerja Transmisi Citra Menggunakan Transformasi Wavelet Melalui Kanal Multipath.pdf (diakses pada tanggal Januari 13). [] Aulia Dewi Winda, Yoedy Moegiharto, Perancangan MMSE Equalizer Dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak, Skripsi Jurusan Teknik Telekomunikasi, Institut Teknologi Surabaya. www.eepisits.edu/.../downloadmk.php?id (diakses pada tanggal 4 Desember 1). [3] Modulasi dan Demodulasi http://sekaranindya.wordpress.com/11/1 1/8/modulasi-dan-demodulasi/ (diakses pada tangaal 3 April 13). -3- copyright @ DTE FT USU