TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERAJINAN TANGAN KAYU HITAM (EBONY) PADA UD. KRISNA KARYA EBONY DI KOTA PALU

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA C.V DUTA AGROLESTARI DI KOTAPALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN BIJI KEMIRI DI DESA PANGGOI KECAMATAN MUARA DUA KOTA LHOKSEMAWE (Studi Kasus Usaha Ibu Asmiati) ABSTRAK

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON IKAN PADA CV. DUTA AGRO LESTARI DI KOTA PALU

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PADA UKM PENGAIS JAYA DI DESA AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA MARTABAK TELUR DI MATANGGLUMPANGDUA KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

ANALISIS PENDAPATAN USAHA MEUBEL ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR CV. MENARA DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK BANUA COKELAT PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENDAPATAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI JENIS PRODUK BANUA COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

Mastaulina Siagian 1) M. Ramli 2) and Firman Nugroho 2) ABSTRACT

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

Irving C.K. Putri, Analisis Pendapatan Petani Kakao. ANALISIS PENDAPATAN PETANI KAKAO DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Oleh: Irving Clark Kaiya Putri

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

ANALISIS EFISIENSI DAN PENDAPATAN USAHA PEMBIBITAN KARET PADA PTPN III KEBUN RAMBUTAN TEBING TINGGI, SUMATERA UTARA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis (3) : 95-30, Juni 04 ISSN : 338-30 TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU Break Even Point of Processed Chocolate Product At Industry Sa'adah Agency In Palu City Mansur Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu ABSTRACT The purpose of this research was to determine the total cost expensed, the revenue and income, the production break even point and the price break even point at Sa adah Agency Industry in the business of processed chocolate in Palu City. This research is conducted at Sa adah Agency Industry in Palu city. The sample was determined purposively. Respondents of the research were head of Sa ad Agency Industry and production labors. Data was analyzed using analyses of total cost, revenue and income, and break even points of production and price. The results of the research indicated that the total cost of production of Chocolate Bar was IDR 7,84,750 with the revenue of IDR 0,500,000 month - at income of IDR,658,50 month -, the production break even point of packages and the price break even point of IDR 5,7.83 package -. The total cost of Praline Chocolate production was IDR 4,856,750 with the revenue of IDR 7,00,000 month - at the income level of IDR,343,50 month -, the production break even point of 48.3 packages and the price break even point of IDR 5,396.38 package -. The total cost of Chocolate Candy production was IDR,890,875 with revenue of IDR 3,600,000 month - at the income level of IDR,709,5 month -, the production break even point of 43 packages and the break even point of IDR,57.7 package -. Key Words: Analysis of Break Even Point of Chocolate Compound. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya total biaya yang dikeluarkan, besarnya penerimaan dan pendapatan serta besarnya titik pulang pokok produksi dan titik pulang pokok harga pada Industri Sa adah Agency dalam usaha produk olahan cokelat di Kota Palu.Penelitian ini dilaksanakan pada Industri Sa adah Agency di Kota Palu. Penentuan sampel dilakukan secara sengaja (Purpossive). Responden merupakan pimpinan Industri Sa adah Agency dan tenaga kerja bagian produksi. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis total biaya, penerimaandanpendapatan serta titik pulang pokok produksi dan harga. Hasil penelitian menunjukkan, total biaya produksi untuk produk Cokelat Bar sebesar Rp 7.84.750, penerimaan sebesar Rp 0.500.000/bulan dengan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp.658.50 / bulan, titik pulang pokok produksi sebanyak kemasan dan titik pulang pokok harga sebesar Rp 5.7,83/kemasan. Total biaya produksi untuk produk Cokelat Praline sebesar Rp 4.856.750, penerimaan sebesar Rp 7.00.000/bulan dengan tingkat keuntungan sebesar Rp.343.50/bulan, titik pulang pokok produksi sebanyak 48,3 kemasan dan titik pulang pokok harga sebesar Rp 5.396,38 per kemasan. Total biaya produksi untuk produk Cokelat Candy sebesar Rp.890.875, penerimaan sebesar Rp 3.600.000/bulan, dengan tingkat keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.709.5/bulan, titik pulang pokok produksi sebanyak 43 kemasan dan titik pulang pokok harga sebesar Rp.57,7/kemasan. KataKunci : Titik Pulang Pokok, Produk Olahan Cokelat. 95

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Ditinjau dari segi produktivitasnya, Indonesia masih berada dibawah produktivitas rata-rata negara lain penghasil kakao. Selama ini kakao lebih banyak diekspor dalam wujud biji kering dibandingkan hasil olahannya, sehingga nilai tambahnya terhadap perekonomian bangsa sangat rendah (Ditjen Perkebunan Indonesia, 0). Perkebunan kakao berperan penting sebagai sumber devisa negara, mendorong pengembangan wilayah, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, serta mendorong agribisnis dan agroindustri. Pengembangan ekspor pertanian difokuskan pada produk-produk olahan hasil pertanian yang dapat memberikan nilai tambah lebih besar bagi perekonomian nasional melalui pengembangan agroindustri (Ditjen Perkebunan Indonesia, 0). Salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Palu yang sedang berkembang saat ini ialah Industri Rumah Tangga Sa adah Agency.Industri ini memproduksi beberapa macam produk dari olahan cokelat yakni Cokelat Bar, Cokelat Candy dan Cokelat Praline. Berdasarkan manajemen produksi, maka perusahaan harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelancaran usaha seperti halnya biaya tetap, biaya variabel, tingkat volume produksi dan harga jual produk. Penentuan tingkat volume produksi dan penetapan harga suatu produk sangat diperlukan dalam suatu usaha. Penentuan volume produksi dan harga produk dapat dihitung dengan menggunakan Analisis Titik Pulang Pokok yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya total biaya produksi, volume produksi, harga per unit produk dan penerimaan saat titik pulang pokok, agar usaha yang dijalankan tidak menderita kerugian (Saputro, 000). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya total biaya produksi, Titik Pulang Pokok volume produksi fisik dan Titik Pulang Pokok harga, serta besarnya penerimaan dan pendapatan yang diperoleh Industri Sa adah Agency dalam usaha produk olahan cokelat di Kota Palu. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Industri Sa adah Agency di Jalan Otista No.70 Kota Palu. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Industri Sa adah Agencymerupakan salah satu industri yang menghasilkan produk olahan cokelat di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus Tahun 03. Responden yang dijadikan objek penelitian ialah pemilik dan juga tenaga kerja pada bagian produksi Industri Sa adah Agency, agar lebih mendapatkan data yang lebih nyata dan benar. Data yang terkumpul dari responden akan dianalisis dan dijelaskan secara deskriptif dari fakta-fakta yang diperoleh dari penelitian. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung pada pemilik serta tenaga kerja pada bagian produksi Industri Sa adah Agency di Kota Palu, dengan menggunakan daftar pertanyaan (Questionaire).Data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan literatur yang relevan pada penelitian ini. Ada tiga alat analisis yang akan digunakan dalam menganalisis data yang dikumpulkan dari responden yaitu: Analisis Biaya,Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya total biaya produksi yang dikeluarkan Industri Sa adah Agency dalam usaha produk olahan cokelat di Kota Palu. Yogi (006), mengakumulasikan rumus persamaannya sebagai berikut : TC = FC + VC Keterangan: TC = Total Biaya FC = Biaya Tetap VC = Biaya Variabel Soekartawi (00), menyatakan rumus pendapatan dapat dituliskan dalam bentuk matematis sebagai berikut : π =TR-TC Keterangan : π = Pendapatan TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya Analisis Titik Pulang Pokok, Analisis ini digunakan untuk mencari besarnya titik pulang 96

pokok volume produksi (Q) dan titik pulang pokok harga (P), usaha produk olahan cokelat pada Industri Sa adah Agency di Kota Palu. Noor (007) menyatakan rumus persamaanya sebagai berikut: a. Analisis TPP produksi (Q) TPP(P) TC FC VC P Q AVC = Titik pulang pokok harga = Total biaya = Biaya tetap = Biaya tidak tetap = Harga produk = Titik Pulang Pokok produksi = Rata-rata biaya variabel HASIL DAN PEMBAHASAN Industri Sa adah Agency setiap harinya melakukan produksi, dengan menghabiskan 5 kg b. Analisis TPP harga (P) cokelat Compound atau cokelat setengah jadi sebagai bahan baku utama dalam usaha produk olahan cokelat. Lima kg cokelat Compound TC tersebut dibagi dalam tiga komponen jenis TPP (P) = produk, dimana kg digunakan pada Q produk Cokelat Bar yang menghasilkan 50 kemasan, kg pada produk Cokelat Praline yang bisa menghasilkan 30 kemasan dan kg pada Keterangan : produk Cokelat Candy yang menghasilkan 40 kemasan, hal ini dapat dilihat pada Tabel. TPP(Q) = Titik pulang pokok produksi Tabel. Jumlah Kebutuhan Bahan Baku, Produksi Per Hari dan Per Bulan untuk Ketiga Jenis Produk Olahan Cokelat Industri Sa adah Agency, 03 No Jenis produk Kebutuhan cokelat/hari (kg) 3 TFC TPP (Q) = P - AVC Cokelat Bar Cokelat Praline Cokelat Candy Produksi yang dihasilkan per hari (kemasan) 50 30 40 Produksi per bulan (kemasan).500 900.00 Jumlah 5 0 3.600 Sumber : Industri Sa adah Agency,03 Biaya produksi, merupakan besarnya dana yang dikeluarkan sebagai modal usaha produk olahan cokelat pada Industri Sa adah Agency. Biaya produksi pada industri meliputi biaya tetap dan biaya variabel.biaya tetap merupakan biaya yang tidak mempengaruhi besar kecilnya volume produksi yang dihasilkan, sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubahubah sesuai dengan besar kecilnya volume produksi.berdasarkan data yang diperoleh ada beberapa komponen biaya tetap yang dikeluarkan yaitu biaya pajak, nilai penyusutan alat, biaya listrik dan telepon. Biaya variabel meliputi biaya pembelian bahan baku dan biaya upah tenaga kerja. Berdasarkan uraian diatas, bahwa biaya tetap dalam penelitian ini terdiri atas biaya penyusutun alat, pajak, listrik dan telepon, dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Jenis Biaya Tetap dan Nilai Rupiah per Bulan Usaha Produk Olahan Cokelat Industri Sa adah Agency, 03. 97

No 3 Jenis biaya Nilai (Rp/bulan) tetap Penyusutan 36.875 Alat 37.500 Pajak 600.000 Listrik dan Telepon Jumlah.54.375 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 03. Data pada Tabel menunjukkan, besarnya biaya tetap yang harus dikeluarkan Industri Sa adah Agency dalam usaha produk olahan cokelat tersebut ialah sebesar Rp.54.375. Biaya tersebut terdiri atas biaya penyusutan alat sebesar Rp 36.875 per bulan. Nilai pajak sebesar Rp 37.500 per bulan,,serta besarnya biaya untuk listrik dan telepon yaitu Rp 600.000 per bulan. Biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh Industri Sa adah Agency dalam usaha produk olahan cokelat meliputi, biaya bahan baku utama dan penunjang serta biaya tenaga kerja bagian produksi dan pemasaran yang seluruhnya diperhitungkan selama satu bulan. Biaya variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3. Jenis Produk, Biaya Bahan Baku, Harga Satuan dan Nilai Rupiah per Bulan Produk Olahan Cokelat Industri Sa adah Agency, 03 No Jenis produk Jumlah kebutuhan bahan baku utama dan penunjang Harga satuan Nilai (Rp/Bulan) (Rp) 35.000 75.000.500 Cokelat Bar a. Cokelat compound 60 kg b. Mente 0 kg c. Kemasan bar.54 buah.00.000 750.000 3.80.000 Sub total 6.660.000 Cokelat Praline a. Cokelat compound 60 kg b. Kertas metalik.050 lembar 35.000.500.00.000.575.000 Sub total 3.675.000 3 Cokelat Candy a. Cokelat compound 30 kg b. Plastik OPP 400 lembar c. Stick 600 buah 35.000 50 50.050.000 00.000 50.000 Sub total.300.000 Jumlah (sub total.635.000 ++3) Sumber: Data Primer Setelah Diola, 03 Tabel 4. Biaya Variabel Upah Tenaga Kerja untuk Jenis Produk Cokelat Bar, Cokelat Praline dan Cokelat Candy Per Bulan, 03 No Tenaga Kerja Upah Per Bulan (Rp) Jumlah (Rp) Bagian produksi orang Bagian pemasaran orang 650.000 500.000.300.000 500.000 Jumlah.800.000 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 03 Data pada Tabel 3 menunjukkan, Industri Sa adah Agency untuk memproduksi dari ketiga jenis produk yang dihasilkannya membutuhkan 50 kg Cokelat Compound atau Cokelat setengah jadi setiap bulannya sebagai bahan baku utama dan ditambahkan bahan baku penunjang lainnya seperti mente, kemasan bar, kertas metalik, plastik OPP dan stick sehingga besarnya biaya variabel untuk pembelian bahan baku yang dikeluarkan selama satu bulan ialah sebesar Rp.635.000, sedangkan data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa ada dua tenaga kerja yang bergerak dibagian produksi untuk ketiga jenis produk yang dihasilkan yaitu cokelat Bar, Cokelat Praline dan Cokelat Candy, dengan upah per bulannya untuk masing-masing tenaga kerja 98

sebesar Rp 650.000 dan upah pada bagian pemasaran per bulannya sebesar Rp 500.000, sehingga besarnya upah yang dikeluarkan untuk biaya variabel tenaga kerja ialah Rp.800.000 per bulan. Penerimaan dan Pendapatan, penerimaan dan pendapatan usaha produk olahan cokelat pada Indsutri Sa adah Agency di Kota Palu, hasil analisis menunjukkan penerimaan dan pendapatan pada ketiga jenis produk yang dihasilkan Industri Sa adah Agency yaitu Cokelat Bar, Cokelat Praline dan Cokelat Candy, ternyata memiliki tingkat keuntungan yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat pendapatan tersebut dapat ditunjukkan dalam Tabel 5. Tabel 5. Penerimaan dan Pendapatan Produk Olahan Cokelat pada Industri Sa adah Agency, Tahun, 03 No Jenis Produk Penerimaan (Rp/Bulan) Total Biaya (Rp/Bulan) Pendapatan (Rp/Bulan) Persentase Pendapatan (%) 3 Cokelat Bar Cokelat Praline Cokelat Candy 0.500.000 7.00.000 3.600.000 7.84.750 4.856.750.890.875.658.50.343.50.709.5 40 35 5 Jumlah.300.000 4.589.375 6.70.65 00 Sumber : Data Primer Setelah Diola,03 Tabel 5 menunjukkan, bahwa tingkat pendapatan yang diperoleh Industri Sa adah Agency dari setiap jenis produk yang dihasilkan berbedabeda, pendapatan tertinggi pada produk Cokelat Bar yakni sebesar Rp.658.50 per bulan atau dengan persentase keuntungan mencapai 40%, kemudian diikuti produk Cokelat Praline yakni sebesar Rp.343.50 per bulan atau dengan persentase keuntungan mencapai 35% dan pendapatan terkecil pada produk Cokelat Candy yakni sebesar Rp.709.5 per bulan atau dengan persentase keuntungan mencapai 5%. Pendapatan keseluruhan dari semua jenis produk yang dihasilkan yakni sebesar Rp 6.70.65 per bulan atau dengan persentase keuntungan mencapai 46% dari total biaya produksi yang dikeluarkan yakni sebesar Rp 4.589.375 per bulan, hal ini berarti bahwa tingkat keuntungan yang dicapai Industri Sa adah Agency lebih tinggi dari standar dalam etika bisnis, yang memberi toleransi keuntungan sebesar 30% bagi setiap usaha agribisnis. Sehubungan dengan hal tersebut, jika Industri Sa adah Agency ingin menetapkan keuntungan sebesar 30% dari total biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 4.589.375, maka keuntungan yang dicapai sebesar Rp 4.376.8,50 per bulan dalam usaha produk olahan cokelat di Kota Palu. Titik Pulang Pokok, titik pulang pokok dalam usaha produk olahan cokelat pada Industri Sa adah Agency meliputi dua hal, yaitu dengan mencari titik pulang pokok produksi dan titik pulang pokok harga. Berikut rekapitulasi titik pulang pokok produksi dan harga pada Industri Sa adah Ageny di kota Palu, dapat dilihat pada Tabel 6, Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 6. Rekapitulasi Titik Pulang Pokok Produksi dan Harga Produk Cokelat Bar Industri Sa adah Agency Per Bulan, 03 No Uraian Satuan Jumlah Produksi (Q) Kemasan.500,00 Harga (P) Rp/kemasan 7.000,00 3 Biaya tetap (FC) Rp 46.750,00 4 Biaya variabel (VC) Rp 7.380.000,00 5 Total biaya (TC) Rp 7.84.750,00 6 Penerimaan (TR) Rp 0.500.000,00 7 Biaya variabel per kemasan (4 : )(AVC) Rp 4.90,00 8 Titik Pulang Pokok Produksi [ 3 / ( - 7) ] Kemasan,00 9 Titik Pulang Pokok Harga (5 : ) Rp/kemasan 5.7,83 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 03 Tabel 6 menunjukkan, jumlah produksi cokelat bar sebanyak.500 kemasan per bulan 99

dengan harga jual Rp 7.000 per kemasan, total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 7.84.750 dengan rata-rata biaya per kemasan sebesar Rp 4.90,titik pulang pokok volume produksi sebanyak kemasan, apabila harga jual dianggap tetap yaitu Rp 7.000 per kemasan maka penerimaan yang diperoleh saat titik pulang pokok volume produksi sebesar Rp.554.000. Total biaya yang dikeluarkan Industri Sa adah Agency untuk produk Cokelat Bar sebesar Rp 7.84.750 dengan produksi sebanyak.500 kemasan. Titik pulang pokok harga sebesar Rp 5.7,8333 per kemasan, dimana volume produksi dianggap tetap yaitu sebanyak.500 kemasan maka penerimaan yang diperoleh saat titik pulang pokok harga sebesar Rp 7.84.750, dalam hal ini bila Industri Sa adah Agency menjual produknya kurang dari harga titik pulang pokok yaitu (< Rp 5.7,8333 per kemasan) maka industri akan mengalami kerugian, sebaliknya jika industri menjual produknya lebih besar dari harga titik pulang pokok (> Rp 5.7,8333 per kemasan) maka industri akan memperoleh keuntungan, jika industri menjual produknya dengan harga titik pulang pokok Rp 5.7,8333 per kemasan maka industri akan kembali pokok atau dimana penerimaan sama besarnya dengan total biaya yang dikeluarkan. Tabel 7. Rekapitulasi Titik Pulang Pokok Volume Produksi dan Harga Produk Cokelat Praline per bulan, 03 No Uraian Satuan Jumlah Produksi (Q) Kemasan 900,00 Harga (P) Rp/kemasan 8.000,00 3 Biaya tetap (FC) Rp 46.750,00 4 Biaya variabel (VC) Rp 4.395.000,00 5 Total biaya (TC) Rp 4.856.750,00 6 Penerimaan (TR) Rp 7.00.000,00 7 Biaya variabel per kemasan (4 : )(AVC) Rp 4.883,33 8 TPP Produksi [ 3 / (P (AVC) ] Kemasan 48,3 9 Titik Pulang Pokok Harga (5 : ) Rp/kemasan 5.396,38 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 03 Tabel 7 menunjukkan, jumlah produksi Cokelat Praline sebanyak 900 Kemasan per bulan dengan harga jual Rp 8.000 per kemasan, total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 4.856.750, dengan rata-rata biaya per kemasan sebesar Rp 4.883,33 titik pulang pokok volume produksi sebanyak 48,3 kemasan, apabila harga jual dianggap tetap yaitu Rp 8.000 per kemasan maka penerimaan yang diperoleh saat titik pulang pokok produksi yakni sebesar Rp.85.040. Total biaya yang dikeluarkan Industri Sa adah Agency untuk produk Cokelat Praline sebesar Rp 4.856.750 dengan produksi sebanyak 900 kemasan. Titik pulang pokok harga sebesar Rp 5.396,3889 per kemasan, dimana volume produksi dianggap konstan yaitu sebanyak 900 kemasan maka penerimaan yang diperoleh saat titik pulang pokok harga sebesar Rp 4.856.750, dalam hal ini bila Industri Sa adah Agency menjual produknya kurang dari harga titik pulang pokok yaitu (< Rp 5.396,3889 per kemasan) maka industri akan mengalami kerugian, sebaliknya jika industri menjual produknya lebih besar dari harga titik pulang pokok (> Rp 5.396,3889 per kemasan) maka industri akan memperoleh keuntungan, jika industri menjual produknya dengan harga titik pulang pokok Rp 5.396,3889 per kemasan maka industri akan kembali pokok atau dimana penerimaan sama besarnya dengan total biaya yang dikeluarkan. 300

Tabel 8. Rekapitulasi Titik Pulang Pokok Volume Produksi dan Harga Produk Cokelat Candy per bulan, 03 No Uraian Satuan Jumlah Produksi (Q) Kemasan.00,00 Harga (P) Rp/kemasan 3.000,00 3 Biaya tetap (FC) Rp 30.875,00 4 Biaya variabel (VC) Rp.660.000,00 5 Total biaya (TC) Rp.890.875,00 6 Penerimaan (TR) Rp 3.600.000,00 7 Biaya variabel per kemasan (4 : )(AVC) Rp.383,33 8 TPP Produksi [ 3 / ( 7) ] Kemasan 43,00 9 Titik Pulang Pokok Harga (5 : ) Rp/kemasan.575,7 Sumber : Data Primer Setelah Diola, 03 usaha dimana jumlah penerimaan penjualan sama besarnya dengan jumlah pengeluaran (biaya), dengan kata lain usaha tersebut tidak mendatangkan laba tapi tidak juga menderita kerugian, apabila perusahaan bekerja dalam skala produksi yang lebih kecil dari volume pada saat pulang pokok maka akan menderita kerugian, sebaliknya jika produksi lebih tinggi dari volume saat pulang pokok, maka perusahaan akan mendapatkan laba atau keuntungan. Tabel 8 menunjukkan, jumlah produksi Cokelat Candy sebanyak.00 kemasan per bulan dengan harga jual Rp 3.000 per kemasan, total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.890.875, dengan rata-rata biaya per kemasan sebesar Rp.383,33, titik pulang pokok volume produksi sebanyak 43 kemasan, apabila harga jual dianggap tetap yaitu Rp 3.000 per kemasan maka penerimaan yang diperoleh saat titik pulang pokok produksi yakni sebesar Rp 49.000. Total biaya yang dikeluarkan Industri Sa adah Agency untuk produk Cokelat Praline sebesar Rp.890.875 dengan produksi sebanyak.00 kemasan. Titik pulang pokok harga sebesar Rp.575,79 per kemasan, dimana volume produksi dianggap konstan yaitu sebanyak.00 kemasan maka penerimaan yang diperoleh saat titik pulang pokok harga sebesar Rp.890.875, dalam hal ini bila Industri Sa adah Agency menjual produknya kurang dari harga titik pulang pokok yaitu (< Rp.575,79 per kemasan) maka industri akan mengalami kerugian, sebaliknya jika industri menjual produknya lebih besar dari harga titik pulang pokok (> Rp.575,79 per kemasan) maka industri akan memperoleh keuntungan, jika industri menjual produknya dengan harga titik pulang pokok Rp.575,79 per kemasan maka industri akan kembali pokok atau dimana penerimaan sama besarnya dengan total biaya yang dikeluarkan (TR = TC). Suratiyah (006) menyatakan, bahwa analisis titik pulang pokok adalah analisis untuk mengetahui apakah luas produksi yang dibuat perusahaan sudah mendatangkan keuntungan atau justru merugikan. Keadaan pulang pokok adalah keadaan produksi atau penjualan hasil KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk produk Cokelat Bar pada Industri Sa adah Agency sebesar Rp 7.84.750 per bulan. Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk produk Cokelat Praline yaitu sebesar Rp 4.856.750 per bulan. Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk produk Cokelat Candy sebesar Rp.890.875 per bulan. Penerimaan dan pendapatan produk Cokelat Bar yaitu penerimaan sebesar Rp 0.500.000 per bulan dan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp.658.50 per bulan.penerimaan Produk Cokelat Praline sebesar Rp 7.00.000 per bulan dan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp.343.50 per bulan.penerimaan produk Cokelat bar sebesar Rp 3.600.000 per bulan dan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp.709.5 per bulan. Titik pulang pokok volume produksi Cokelat Bar sebanyak kemasan dan titik pulang pokok harga sebesar Rp 5.7,83 per kemasan. Titik pulang pokok volume produksi Cokelat Praline sebanyak 48,3 kemasan dan 30

titik pulang pokok harga sebesar Rp 5.396,38 per kemasan. Titik pulang pokok volume produksi Cokelat Candy sebanyak 43 kemasan dan titik pulang pokok harga sebesar Rp.575,7 per kemasan. Melihat bahwa Industri Sa adah Agency berproduksi diatas titik pulang pokok diharapkan untuk mempertahankan volume produksinya atau lebih meningkatkan kemampuan produksinya serta memperluas jaringan pemasaran di Kota Palu sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar lagi dari yang diperoleh sekarang. DAFTAR PUSTAKA Ditjen Perkebunan Indonesia, 0. Kebijakan Pengembangan Komoditas Perkebunan Strategis. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta- Indonesia. Noor, H. F., 007. Ekonomi Manajerial. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soekartawi, 00.Agribisnis Teori dan Aplikasinya. CV. Rajawali Press, Jakarta. Saputro, A., 000. Proses Produksi. Edisi revisi.lpfe-ui, Jakarta. Suratiyah, K., 006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta. Yogi, M.S., 006. Ekonomi Manajerial. Edisi kedua. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. 30