Diajukan Oleh : Nama : Angga Chandraresmi Nim : C4C

dokumen-dokumen yang mirip
(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

SKRIPSI. Oleh : ARIFAH NUR SABRINA B

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

ABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup

TINDAKAN SUPERVISI, MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAJA JAYA NUSANTARA DI SURABAYA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Keterlibatan Kerja terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

BAB I PENDAHULUAN. memburuk, yang berdampak pada krisis ekonomi dan krisis kepercayaan serta

PROFITABILITAS EKUITAS DAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (Studi Empiris Pada KUD di Kabupaten Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya dengan ukuran keuangan. Pengukuran dengan aspek keuangan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan politik di Indonesia saat ini mewujudkan administrasi negara yang

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. PAL INDONESIA (Persero) DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengendalian organisasi karena pengukuran kinerja diperkuat dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN PENDELEGASIAAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat

BAB II. individu atau suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Menurut Stoner (1996 :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pesat terhadap akses yang dapat dilakukan masyarakat untuk. masyarakat akan adanya suatu pengukuran kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. KARYA ANUGERAH MANDIRI SURABAYA SKRIPSI

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh. Nama : Harman Setiyawan NIM : C4C

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. membuka jalan bagi munculnya reformasi total di seluruh aspek kehidupan

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur saya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter kegiatan usaha perekonomian di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. AVIA AVIAN

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK, DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA KOTA KEDIRI SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

PENDAHULUAN. lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam perusahaan baik dari perusahaan kecil, perusahaan menengah, dan

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan hakpublik (Mardiasmo, 2002). Menurut Mahsun

Kata kunci: budaya organisasi, stress kerja, kepuasan kerja, kinerja pegawai.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan hak dan kewajiban serta untuk melaksanakan tugas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah

BAB I PENDAHULUAN. bidang agar good governance yang dicita-citakan dapat tercapai. Untuk

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. HARMONI MITRA UTAMA DI SURABAYA Oleh : FELICIA DWI R.

BAB I PENDAHULUAN. maksimalisasi laba tetapi lebih kepada publik service orientif (Suhayati,2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber usaha ekonomi nasional di kalangan masyarakat, tiga pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

PENGARUH PEMBERIAN UPAH, JAMINAN SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PO. ROSALIA INDAH PALUR

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

GAYA KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERPENGARUH POSITIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT TELKOM HR AREA V SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM UDARA JAWA TIMUR DI SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi sektor publik adalah system akuntansi yang dipakai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penggunaan komputer. Perkembangan teknologi informasi. bisnis yang baik agar kinerja manajerial dapat meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

FARIDA NUR HIDAYATI B

Transkripsi:

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS VISI ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, KETERLIBATAN KERJA MANAJER TERHADAP KINERJA MANAJERIAL, DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATOR (Studi Kasus pada Perum Bulog Divre Jatim) T E S I S Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi Diajukan Oleh : Nama : Angga Chandraresmi Nim : C4C 003 093 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2008

ABSTRAKSI Berlatar belakang pada persepsi-persepsi manajerial terhadap perusahaan, serta keterlibatan langsung pada perusahaan yang akan berpengaruh pada kinerja manajerialnya. Ditambah dengan ketidakpastian lingkungan yang ada, maka penelitian ini dilakukan pada Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur yang memiliki cakupan kegiatan terbesar dan terlengkap, serta permasalahan lebih kompleks dibanding 25 Perum Bulog Divisi Regional lain yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara persepsi manajer atas visi organisasi, komitmen organisasi, keterlibatan kerja terhadap kinerja manajerialnya. Serta ditambah ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderatingnya. Sampel penelitian sebanyak 78 orang Kepala Kantor, Kepala Bidang, Kepala Seksi, dan para Manajer Bidang Komersial, diambil secara purposive dari karyawan pada Kantor Divisi Regional Jawa Timur di kota Surabaya, dan 13 (tiga belas) Kantor Sub Divisi Regional yang tersebar pada kota-kota bekas karisidenan yang ada di Provinsi Jawa Timur. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan alat analisis regresi linier berganda. Dengan sebelumnya terdapat pengguguran data variabel untuk perbaikan formula regresi, maka sebagian besar menunjukkan ada pengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial. Hanya variabel moderating ketidakpastian lingkungan dari keterlibatan kerja manajer (KK*KL) yang berpengaruh negatif tidak signifikan berpengaruh pada kinerja. Sebelum regresi berganda, telah dilakukan pula uji validitas reliabilitas dan uji asumsi klasik. Hasil nilai F hitung sebesar 26,144 artinya bahwa Kinerja Manajerial dapat dijelas secara signifikan oleh Persepsi atas Visi Organisasi, Komitmen organisasi, Keterlibatan Kerja masing-masing dengan Ketidakpastian Lingkungan. Relasi antar variabelnya (R 2 ) cukup tinggi. Dan Kinerja Manajerial dapat dijelaskan sebesar 69.6% oleh variabel lainnya. Hasil uji statistik di atas menunjukkan adanya pengaruh postif dari Persepsi Manajer atas Visi Organisasi, Komitmen Organisasi, serta Keterlibatan Keja Manajer terhadap Kinerja Manajerial. Serta ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh negatif terhadap Kinerja Manajerial, sehingga harus diminimalisir.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dikenal 3 jenis sektor usaha sebagai pelaku utama perekonomian dan tulang punggung perputaran uang dan permodalan negara, penghasil devisa besar bagi negara, serta secara langsung maupun tidak langsung melibatkan masyarakat umum sebagai pelaku maupun penggabungan usaha. Ketiga sektor usaha tersebut antara lain lembaga sektor publik (Pemerintah), lembaga sektor swasta, serta koperasi. Ketiganya memiliki perbedaan-perbedaan mencolok yang cukup signifikan. Mulai dari karakteristik, tujuan usaha, kewenangan, kebijakan yang berlaku, cara kerja yang dikerjakan, penganggaran, serta berbagai lingkup aktivitas lainnya. Di dalam penguasaan dan pengaturan asset serta permodalan, sektor pemerintah menguasai asset terbesar yang dimiliki oleh negara. Kemudian urutan kedua ditempati oleh perusahaan-perusahaan sektor publik, di mana asset dan permodalan diperoleh dari modal sendiri, dikelola untuk tujuan orientasi laba bagi kemajuan dan pengembangan usaha. Sedangkan penguasaan permodalan terkecil adalah sektor koperasi, dengan prinsip kekeluargaan untuk tujuan kesejahteraan bersama bagi para anggotanya. Penelitian ini hanya akan dibatasi kepada lembaga sektor publik, yang biasa disebut pula dengan lembaga milik Pemerintah. Mengingat akhir-akhir ini lembaga milik Pemerintah di segala bidang, banyak disorot oleh masyarakat

terutama bila dihubungkan dengan transparansi pada segi pembiayaan, serta cara kerja, dan birokrasinya. Apalagi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi mengenai kualitas Good Coorporate Governance (GCG), yang wajib diberikan oleh perusahaan-perusahaan sektor publik, ditambah dengan persaingan bebas dari sektor swasta untuk mencari customer dalam satu pangsa pasar masyarakat yang sama. Lembaga milik Pemerintah memiliki sifat-sifat khusus yang berbeda dengan perusahaan sektor swasta. Diungkapkan secara umum karakteristik lembaga sektor publik antara lain sebagai berikut : 1. Keinginan mengejar laba tidak termasuk dalam tujuan usaha dan kegiatannya. 2. Tidak dimiliki secara pribadi, namun kolektif oleh seluruh warga negara. 3. Sumbangan masyarakat (pajak) kepada Pemerintah tidak memiliki kontribusi langsung dengan dengan jasa yang diterima oleh masyarakat. Selain itu terdapat pula karakteristik yang membedakan antara Lembaga Pemerintahan dengan Sektor Swasta menurut antara lain: 1. Heterogenitas organisasinya dimulai dari yang bersifat komersial, sampai dengan non profit tergantung dari sistem Pemerintah yang berkuasa di negara tersebut. 2. Skala operasionalnya dimulai dari yang sangat kecil sampai dengan yang sangat besar, yang hanya melibatkan beberapa pegawai sampai lembaga yang mempekerjakan banyak karyawan.

3. Diversitas aktivitas organisasi yang berimplikasi pada beragamnya praktek pencatatan dan pengelolaan asset keuangan lembaga Pemerintahan. Oleh karena karakter-karakter yang dibawa oleh Pemerintah itu sendiri, terlihat jelas bahwa pelayanan masyarakat merupakan tujuan utamanya sehingga penilaian masyarakat terhadap perbaikan kinerja birokrasi pelayanan publik berperan penting dalam segi keefektifan, keefisienan, dan keekonomisan performa kinerja dalam mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini sesuai dengan prinsip Good Coorporate Governance, yang merupakan kisi-kisi kinerja yang ideal. Ditambah dengan diberlakukannya Undang-undang terbaru tentang Pemerintah Daerah (UU No. 22 Tahun 1999) dan Undang-undang tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah (UU No. 25 Tahun 1999) karena adanya otonomi daerah. Maka Pemerintah Pusat memberi kewenangan dan keleluasaan kepada Pemerintah Kota maupun Kabupaten untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Keadaan tersebut memaksa para aparatur daerah, baik tingkat menengah maupun tingkat bawah di lingkungan sektor publik untuk ikut terlibat dalam menentukan arah dan kebijakan pembangunan daerahnya. Perubahanperubahan lain yang juga terjadi pada lingkungan bisnis usaha itu sendiri, serta teknologi informasi bisnis yang mengikutinya. Dengan cara melakukan perbaikan eksternalitas dan internalitas dalam perusahaan mulai dari manajemen tingkat atas sampai dengan para karyawannya. Selain itu manajemen perusahaan juga perlu melakukan perubahan radikal dalam sistem pengendalian manajemennya, agar mampu menghasilkan produk/jasa yang

relevan dengan tuntutan kebutuhan customer yang juga telah berubah sesuai dengan tingkatan perubahan itu sendiri. Dengan pertimbangan keadaan tersebut di atas, manajemen organisasi publik sebagaimana yang dilakukan oleh karyawan perusahaan swasta, mulai berlomba-lomba untuk dapat cepat tanggap menghadapi perubahan tersebut. Strategi digunakan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang besar kemungkinan muncul mengikuti perubahan yang terjadi. Lingkungan bisnis yang telah dan akan berubah secara pesat, radikal, dan persuasif dengan semakin meningkatnya proses globalisasi menimbulkan ketidakpastian yang tinggi. Keberhasilan penyusunan dan implementasi strategi yang dicapai dengan adanya komitmen dan keterlibatan para manajer dan karyawan di semua level, karena di dalam pengoperasionalan usaha, para staf merupakan orang-orang yang berhadapan langsung dan terlibat dalam kegiatan operasional tersebut. Karyawan sebagai sumber informasi dan membantu bagi para atasan dalam proses pengambilan keputusan manajerial. Sedangkan karyawan tingkat bawah biasanya akan lebih termotivasi secara psikologis bila dapat bekerjasama dengan para atasan, yang juga menguasai pekerjaan lapangan serta bertanggung jawab atas keseluruhan pekerjaan tim. Performa kinerja tim dapat pula dijadikan salah satu indikator baik atau tidaknya performa manajerial sebagai leader dalam tim tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Oswal, Massholder, dan Harris (1997) yang menyatakan bahwa tingkat yang diperoleh dari persepsi manajer terhadap lingkungan organisasi berpengaruh pada keterlibatan strategik mereka.

Hubungan keduanya lebih baik apabila visi organisasi dipersepsikan sebagai visi yang jelas. Sedangkan sedangkan komitmen pada suatu strategi akan meningkatkan kinerja organisasi dengan adanya keterbukaan informasi dan visi strategik yang jelas (Oswal, 1997). Telah ada penelitian yang membuktikan secara empiris bahwa keterbukaan informasi strategik dan visi organisasi yang jelas memiliki pengaruh pada keterlibatan strategik manajer atau karyawan dan beberapa sikap kerja seperti komitmen organisasional dan kepuasan kinerja karyawan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan strategik nantinya akan berpengaruh pada keterlibatan kerja seseorang. Perbedaan penelitian yang dilakukan kali ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada pengurangan salah satu variabel Keterlibatan Strategik, dan menggantinya dengan Komitmen Organisasi. Hal ini dilakukan pertimbangan bahwa objek penelitian yang diambil adalah salah satu perusahaan sektor publik di Indonesia sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih jauh mengenai komitmen manajer sebagai karyawan perusahaan terhadap organisasinya mengingat sistem reward and punishment pada perusahaan sektor publik di Indonesia, kurang begitu tegas dipraktekkan. Sedangkan faktor Keterlibatan Strategik manajer dalam perusahaan, dapat sekaligus dilihat dari faktor-faktor Keterlibatan Kerja Manajer dalam perusahaan sebagai variabel yang berpengaruh terhadap variabel dependen yang dituju. Dengan demikian penelitian ini, akan menguji pengaruh persepsi visi perusahaan, komitmen organisasi, serta keterlibatan kerja manajer dan persepsi manajer atas ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderator terhadap kinerja manajerial pada perusahaan BUMN (Perum Bulog Divre Jawa Timur).

1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini mengajukan rumusan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah persepsi atas visi organisasi, komitmen organisasi, dan keterlibatan kerja manajer berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah persepsi atas visi organisasi, komitmen organisasi, dan keterlibatan kerja manajer yang dikaitkan dengan ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh (hubungan kausal) antara persepsi manajer terhadap visi organisasi, komitmen organisasi, keterlibatan kerja manajer terhadap kinerja manajerial serta; 2. Menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh (hubungan kausal) persepsi manajer atas visi organisasi, komitmen organisasi, keterlibatan kerja manajer, yang dikaitkan dengan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. 1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi praktisi dalam perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan pemikiran dan gambaran sudut pandang terhadap pentingnya hubungan langsung maupun tidak langsung dari persepsi manajer atas ketidakpastian lingkungan terhadap performa kinerjanya di dalam perusahaan. 2. Bagi dunia akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bukti empiris tentang hubungan persepsi manajer terhadap ketidakpastian lingkungan, persepsi manajer terhadap visi organisasi, komitmen organisasi, dan keterlibatan kerja manajer dengan pengaruhnya terhadap performa kinerja manajerial organisasi. Serta diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi penelitian akuntansi berikutnya sebagai acuan untuk mengembangkannya lebih lanjut.