BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. organisasi dipandang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia merupakan kunci utama dalam

BAB II DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. sesungguhnya tidaklah demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin Disciplina yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin discipline yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan secara adil kepada

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

I. PENDAHULUAN. material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK Judul Inovasi : Penerapan Sistem Manajemen Absensi Real Time (SMART) melalui Face Scan.

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Januardi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai (Sutrisno, 2009). Peningkatan prestasi kerja

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

M A N A J E M E N A S N

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal )

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Instansi pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang yang dipilih secara khusus untuk melaksankan tugas Negara, pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang berkedudukan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, dan merata. Pegawai Negeri Sipil harus bersifat netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam sebuah organisasi potensi Sumber Daya Manusia bisa dikatakan sebagai sumber daya utama karna dapat mengolah, menganalisis, dan mengerakan tujuan instansi secara efektif dan efisien. Peran manusia dalam instansi sebagai pegawai merupakan faktor penting dalam setiap instansi karna pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatian oleh setiap instansi, termasuk pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. Instansi harus dapat bekerja dengan lebih efektif, efisien dan 1

2 produktif. Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu, karena ditangan manusialah segala inovasi akan direalisasi dalam upaya mewujudkan tujuan instansi pemerintah.. Adapun visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang adalah terwujudnya aparatur pemerintah kabupaten serang yang berkualitas, profesional dan amanah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang didukung oleh 29 personil yang terdiri dari 1 orang Kepala Badan dibantu oleh 1 orang Sekretaris membawahi 3 orang Kasubag dan 3 orang Kepala Bidang masing-masing membawahi 2 orang Kasubid serta didukung oleh 15 orang Pelaksana dan 3 orang tenaga kerja kontrak. Kinerja yang merupakan gambaran umum mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Kinerja pegawai sangatlah harus diperhatikan karena merupakan salah satu kunci keberhasilan, apabila suatu instansi pemerintah dengan kinerja yang kurang baik maka citra instansi akan kurang baik. Menurut Mangkunegara (2014:09) kinerja pegawai yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh soerang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab diberikan kepadanya. Dalam melakukan kegiatan, pegawai memerlukan petunjuk kerja dari instansi agar pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan dan harus didukung dengan peraturan kerja instansi sehingga menciptakan disiplim kerja. Pelaksanaan disiplin kerja itu sendiri itu sendiri harus dikelola dengan baik oleh para

3 pegawaiannya karena dengan kurangnya kedisiplinan para pegawai akan bekerja kurang baik, kurang maksimal yang mengakibatkan kinerja instansi menjadi turun. Pada dasarnya instansi pemerintah harus mengedepankan pelayanan publik. Dalam hal ini ada juga yang harus diperhatikan oleh isntansi, yaitu mengenai kinerja pegawai. Pegawai harus mempunyai kesadaran bahwa disiplin kerja salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh masing-masing individu. Disiplin Kerja merupakan salah satu komponen yang turut menentukan baik buruknya kinerja seseorang karena dengan disiplin dalam bekerja akan cenderung melakukan segala aktivitasnya sesuai dengan tata aturan, standar maupun tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajibannya dan juga akan mencapai hasil kerja yang maksimal dalam instansi. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil maka sebagai unsur aparatur Negara dituntut untuk setia kepada Pancasila, Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan Pemerintah, bersikap disiplin, jujur, adil, transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas. Menurut Malayu (2013:193), Disiplin Kerja adalah Kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan-peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, seseorang akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas

4 paksaan. Sedangkan, kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh instansi adalah dengan menanamkan jiwa disiplin mulai dari pimpinan dengan tujuan memberikan contoh kepada bawahan, dengan demikian suatu kinerja pegawai dapat meningkat. Dengan adanya disiplin yang ditamankan diharapkan setiap pegawai memiliki kinerja yang baik agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam suatu instansi sehingga tercapainya tujuan instansi. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang mempunyai tugas yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang kepegawaian serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan pada keputusan Bupati Serang Nomor 83 Tahun 2004 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian. Dengan fungsi sebagai perencanaan, penyelenggaraan, pelaksanaan, pembinaan dan pengembangan Aparatur Negri Sipil, kesejahteraan Aparatur, status hukum Aparatur dan pensiun serta melayani administrasi kepegawaian. Kedudukan dan perannya yang penting menyebabkan pegawaipegawainya senantiasa dituntut suapaya memiliki kesetian dan ketaatan oenuh dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

5 Pada penjajagan yang peneliti lakukan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang menemukan beberapa masalah dalam kinerja pegawai di bidang program dan evaluasi yang belum optimal, sebagai berikut : 1. Pekerjaan tidak terselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan, yaitu paling lambat 30hari. Hal terjadi dalam membuat laporan anggaran program Diklat, pengembangan karir, mutasi dan kesekretariatan dilaksanakan oleh pegawai bidang program dan evaluasi. 2. pegawai bidang pengembangan karir kurang memiliki kesadaran akan waktu masuk kantor, hal ini terlihat dari masuk jam kerja pada pukul 07.30 namun masih ada yang sering terlambat. Berdasarkan permasalahan diatas, masalah tersebut di duga oleh adanya sebagai berikut : 1. Kurang tanggung pegawai terhadap pelaksanaan tugas laporan anggaran program Diklat, pengembangan karir, mutasi pegawai dan kesekretariatan pada bidang program dan evaluasi. 2. Rendahnya manajemen waktu pegawai bidang pengembangan karir yaitu terlambat masuk jam kantor.

6 Berdasarkan uraian latar belakang diatas terkait dengan masalah yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang yang menjadi fokus dalam kajian penelitian ini untuk memperoleh permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada badan kepegawaian daerah kabupaten serang. 2. Adakah hambatan-hambatan yang mempengaruhi kinerja pegawai pada badan kepegawaian daerah kabupaten serang. 3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan oleh badan kepegawaian daerah dalam mengatasi hambatan-hambatan kinerja pegawai. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian

7 1. Menemukan data dan informasi mengenai pengaruh disiplim terhadap kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. 2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambatan kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. 3. Menerapkan data dan informasi mengenai usaha-usaha yang dilakukan untuk menangulangi hambatan-hambatan dalam pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. 1.3.2 Kegunaan penelitian 1. Kegunaan teoritis, untuk mengembangkan wawasan ilmu administrasi negara. Khususnya mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di badan kepegawaian daerah kabupaten serang dan dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama peneliti kuliah. 2. Kegunaan praktis, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan pemikiran yang mengenai masalah yang menyangkut kedisiplinan terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. 1.4 Kerangka Pemikiran Peneliti memerlukan suatu kerangka pemikiran sebagi landasan teori dalam menyusun usulan penelitian, yaitu berupa pendapat para ahli yang tidak

8 diragukan lagi kebenarannya, sebagai pemikiran yang menjadi titik tolak langkah-langkah dalam memecahkan masalah penelitian disiplin kerja dan kinerja pegawai. Menurut Rivai (2004:444) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan mengemukakan bahwa Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Menurut Rivai (2008:444) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan terdapat komponen-komponen disiplin kerja, yaitu: 1. Kehadiran Hal ini menjadi komponen yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja. 2. Ketaatan pada peraturan kerja Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.

9 3. Ketaatan pada standar kerja Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya. 4. Tingkat kewaspadaan tinggi Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien. 5. Bekerja etis Beberapa karyawan mungkin melakukan tindakan yang tidak sopan ke pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini merupakan salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja etis sebagai salah satu wujud dari disiplin kerja karyawan. Dengan adanya komponen-komponen disiplin kerja pegawai akan sadar akan tugasnya dan bersedia menaati peraturan instansi. Cara mempermudah pemecahan masalah dalam penelitian, maka diperlukan suatu anggapan dasar yang bertitk tolak dari pendapat ahli Mangkunegara (2014:09) kinerja pegawai yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh soerang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab diberikan kepadanya.

10 Memudahkan pengkajian kinerja pegawai, lebih lanjut Mitchel dalam buku Sedarmayanti (2001:51) yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, mengemukakan aspek-aspek kinerja yaitu sebagai berikut : 1. Kualitas Kerja (Quality of work) kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya yang tinggi pada gilirannya akan melahirkan penghargaan dan kemajuan serta perkembangan organisasi melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara sistematis sesuai tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat. 2. Ketetapan Waktu (Pomptnees) yaitu berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan dengan target waktu yang direncanakan. Setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai dengan rencana agar tidak mengganggu pada pekerjaan yang lain. 3. Inisiatif (Initiative) yaitu mempunyai kesadaran diri untuk melakukan sesuatu dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab. Bawahan atau pegawai dapat melaksanakan tugas tanpa harus bergantung terus menerus kepada atasan.

11 4. Kemampuan (Capability) yaitu diantara beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, ternyata yang dapat diintervensi atau diterapi melalui pendidikan dan latihan adalah faktor kemampuan yang dapat dikembangkan. 5. Komunikasi (Communication) merupakan interaksi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan untuk mengemukakan saran dan pendapatnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Komunikasi akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik dan akan terjadi hubungan-hubungan yang semangkin harmonis diantara para pegawai dan para atasan, yang juga dapat menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan. Disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai, pernyataan ini diperkuat dengan adanya pendapat dari Hasibuan (2000:193) Semakin baik disiplin kerja seseorang, maka semakin tinggi hasil prestasi kerja (kinerja) yang akan dicapai. Dari pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin kerja metode untuk memelihara keteraturan. Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan

12 waktu dan energi yang disebabkan kemalasan dan keterlambatan sehingga semua itu berpengaruh kepada pekerjaan yang dihasilkan pegawai dan suasana kerja dalam pencapaian kinerja. 1.5 Hipotesis Berdasarkan strukturnya merupakan rangkaian dua variable yang hendak diuji peneliti, maka peneliti mengemukakan hipotesisnya sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. 2. Terdapat hambatan yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. 3. terdapat usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabuapten Serang. Berdasarkan hipotesis tersebut, maka peneliti akan mengemukakan definisi operasional, sebagai beikut : 1. Pengaruh adalah menujukan seberapa besar keterkaitan antara disiplin terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang. 2. Disiplin kerja adalah suatu keadaan pegawai dalam bersikap patuh terhadap aturan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang.

13 3. Kinerja pegawai adalah hasil kerja atas suatu tugas yang diberikan pada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang dan dilaksanakan untuk terciptanya tujuan. H 0 : S 0 H1 : S 0 1. H : 0 : disiplin kerja : Kinerja pegawai = 0, disiplin kerja ( X ) 0 S Kinerja pegawai ( Y ) artinya disiplin kerja terhadap kinerja pegawai tidak terdapat pengaruh. 2. H : 0 : disiplin kerja : Kinerja pegawai 0, disiplin kerja ( X ) 1 S Kinerja pegawai ( Y ) artinya disiplin kerja terhadap kinerja pegawai terdapat pengaruh. 1.6 Lokasi dan Lamanya penelitian 1.6.1 Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang Jl. Ustad Uzeir No. 1 Serang Telp. 0254-200341 Fax. 0254-200341.

14 1.6.2 Lamanya penelitian Lamanya penelitian yaitu pada tahap penjajagan yang dilakukan pada tanggal 9 januari 2016 dan tahap penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2016.