Penerapan Strategi Belajar Peta Konsep Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VI SDN No 1 Ogoamas II

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS IV SDN NO. 3 PANII

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH KELAS V SDN 1 BANGGA

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD INPRES 2 KAYUMALUE NGAPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Kasimbar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Nadirah ABSTRAK. Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Kooperatif tipe NHT, PKn

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

(Mahasiswa Magister Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Tadulako) 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DI KELAS V SD INPRES 03 TERPENCIL BAINA A

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Transkripsi:

Penerapan Strategi Belajar Peta Konsep Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VI SDN No 1 Ogoamas II Hajar, Yusuf Kendek, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan strategi belajar peta konsep sains siswa kelas VI SDN NO 1 Ogoamas II. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan desain penelitian model Kemis dan Mc Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil observasi aktivitas guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN No.1 Ogoamas II yang berjumlah 32 orang. Tes hasil tindakan siklus I diperoleh persentase kentuntasan klasikal sebesar 59,37%, persentase daya serap klasikal 67,03% dan observasi aktivitas guru mencapai 64,28%, observasi aktivitas siswa mencapai 68,18%. Pada siklus II hasil tes tindakan meningkat. Siklus II diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 87,50%, persentase daya serap klasikal sebesar 79,06%, dan observasi aktivitas guru mencapai 95,45%, observasi aktivitas siswa mencapai 100%. Berdasarkan hasil tes dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi belajar peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VI SDN No. 1 Ogoamas II. Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Belajar Peta Konsep. ABSTRACT The purpose of this research is to improve student learning outcomes through the implementation of strategies to learn science concept maps sixth grade students of SDN No. 1 Ogoamas II. This research is a classroom action research was conducted in two cycles using a model of research design Kemis and Mc. Taggart. The stages in this study include the planning, action, observation, and reflection. The data obtained in this study include the observation of the teacher activities and observation of student activity sheet. The subjects were students of class VI SDN No. 1 Ogoamas II amoung to 32 peoples. Test result obtained by the action cycle I classical completeness percentage of 59,37%, the percentage of absorption of 67,03%, and a classical teacher 46

observation activity reached 64,27%, observation of student activity reached 68,18%. In the second cycle test result increased action. Cycle II obtained by classical completeness percentage of 87, 50%, the persentage of classical absorption 79,06%, and observation of teacher activity reached 95,45%, observation of student activity reaches 100%. Based on the test results it canbe concluded that the application of the concept map of learning strategies to improve learning outcomes of students in class VI SDN No. 1 Ogoamas II. Key Words: Learning Outcomes, Learning Strategy Map Concept. I. PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar (SD) yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa, agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, mandiri, kreatif, serta dapat memahami keberadaan makhluk hidup di lingkungannya. Potensi ini diharapkan dapat membentuk siswa berfikir kritis dalam mengembangkan minatnya serta dapat terlibat secara aktif terhadap materi pelajaran. Mata pelajaran IPA, sehingga perlu mendapat perhatian, khususnya pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang menjadi landasan pada pendidikan selanjutnya. Permasalahan yang guru alami dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) pada SDN NO 1 Ogoamas II, dimana kegiatan belajar mengajar masih di dominasi oleh guru dan hanya menerapkan penggunaan metode ceramah dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) di dalam kelas, kegiatan belajar mengajarnya masih berpusat pada guru. Aktifitas siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dengan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Kondisi ini ternyata berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran yang di sampaikan sehingga hasil pembelajaran siswa tidak optimal. Fenomena tersebut menyebabkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA relatif rendah, hal ini dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA belum memenuhi target ketuntasan belajar individu (KKM) yang dipersyaratkan oleh sekolah yaitu 65. Hal ini dapat di ketahui dari nilai rata-rata yang di peroleh siswa pada hasil belajar IPA semester 1 hanya 45, sedangkan pada semester II nilai rata-rata yang dicapai siswa pada 47

tahun pelajaran 2011/2012 yaitu ketuntasan klasikal mencapai 61 (Sumber:Data Kelas VI SDN NO 1 Ogoamas II). Adapun kriteria nilai tersebut belum mencapai target nilai KKM, yaitu bahwa hasil belajar SAINS semester 1 dan II tahun ajaran 2011-2012 kelas VI SDN NO 1 Ogoamas II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, akan tetapi belum tercapai. Oleh karena itu perlu dicari pemecahan masalah tersebut sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dan ketuntasan belajar dapat tercapai. Menurut Samatowa (2011: 3) Ilmu penegetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, yaitu ilmu yang mempelajari peristiwaperistiwa yang terjadi di alam ini. Dari pengertian tentang IPA tersebut, maka IPA merupakan pelajaran yang sangat berperan untuk menyiapkan siswa supaya dapat menguasai dan memahami tentang alam dan segala isinya serta dapat menyiapkan para siswa Sekolah Dasar (SD) untuk dapat mengikuti perkembangan IPTEK. Pelajaran IPA di SD merupakan pelajaran dasar bagi siswa untuk mempelajari IPA dijenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni SMP, SMA dan perguruan tinggi. Pengertian hasil belajar di atas, jika dihubungkan dengan mata pelajaran IPA maka hasil belajar IPA merupakan sesuatu yang diperoleh dari siswa sebagai hasil proses pembelajaran IPA yang ditandai dengan perolehan tingkah laku baru yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik kearah yang lebih baik dalam rangka menyiapkan siswa untuk menguasai dan mengikuti perkembangan IPTEK. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Faktor interen adalah suatu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksteren adalah faktor yang berasal dari luar individu. Menurut Slameto (2010: 54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu adalah: Faktor Intern a) Faktor jasmaniah, terdiri dari: faktor kesehatan dan cacat tubuh. 48

b) Faktor psikologis, terdiri dari: intellegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. c) Faktor kelelahan, terdiri dari: kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Faktor Ekstern a) Faktor keluarga, terdiri dari: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. b) Faktor sekolah, terdiri dari: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, model dan metode belajar, dan tugas rumah. c) Faktor masyarakat, terdiri dari: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya penggunaan model atau metode mengajar. Dalam hal ini keberhasilan belajar siswa salah satunya tergantung dari cara guru memberikan atau menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan berbagai model atau metode pembelajaran yang ada. Ausubel (1960) dalam (Dahar, 2011:106) sangat menekankan agar para guru mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki para siswa (advance organizer) supaya belajar bermakna dapat berlangsung, tetapi dia belum menyediakan suatu alat atau cara bagi para guru yang dapat digunakan untuk mengetahui apa yang telah diketahui para pebelajar. Novak, dalam (Dahar, 2011:106) dalam bukunya Learning How to Learn mengemukakan bahwa hal itu dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep atau pemetaan konsep. Gagasan ini didasarkan pada teori Ausubel itu sendiri. Peta konsep dibuat untuk menyatakan hubungan antara konsep-konsep dalam bentuk proposi-proposi. Proposi-proposi merupakan dua atau lebih konsepkonsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit semantic. Misalnya daun mengandung klorofil akan terdiri dari dua konsep yaitu daun dan klorofil yang dihubungkan dengan kata mengandung. Hanya dengan menyatakan beberapa proposi yang mengandung konsep daun maka meningkatlah arti dan ketelitian arti 49

bagi konsep daun itu. Proposi itu antara lain adalah daun itu hijau, daun itu adalah salah satu organ tumbuhan, daun itu merupakan bagian tumbuhan yang didalamnya terdapat sel-sel tempat berlangsungnya fotosintesis dan seterusnya, (Dani, 2003: 27-28). II. METODE PENELITIAN Pendekatan yang dilakukan dalam guruan ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menghasilkan data secara tertulis maupun lisan dan aktivitas atau perilaku subyek yang diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam proses guruan sejak awal sampai dengan akhir yang berupa laporan hasil guruan. Rancangan penelitian ini mengacu pada model penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam Purnaningtyas (2010) yang masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahap, seperti tampak pada gambar di bawah ini: Refleksi c Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Perencanaan Siklus II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 1. Diagram alur PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam Purnaningtyas (2010). 50

Penelitian ini dilakukan di SDN NO.1 Ogoamas II. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN NO NO.1 Ogoamas II Tahun Ajaran 2013-2014, yang berjumlah 32 orang siswa terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Kegiatan guruan ini terdiri dalam dua tahap, yaitu tahap pra tindakan dan tahap pelaksanaan tindakan. Pada kegiatan pratindakan yaitu memberikan tes awal (pretest). Tes awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa dan memudahkan dalam pembagian kelompok pada siswa. Pelaksanaan tindakan direncanakan akan dilakukan lebih dari satu siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahap. Adapun kegiatan-kegiatan dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut: Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA pokok bahasan tata surya dengan menggunakan strategi belajar peta konsep. b) Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama proses belajar mengajar di kelas. c) Membuat lembar kegiatan dan menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan strategi belajar peta konsep. d) Menyiapkan tes akhir tindakan. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini didasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan, yaitu dengan menerapkan strategi belajar peta konsep, yang disesuaikan dengan skenario pembelajaran penyajian materi pembelajaran berdasarkan pembelajaran IPA. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap proses kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa maupun guru yang dilakukan oleh teman sejawat (guru) di SDN NO.1 Ogoamas II. Refleksi 51

Pada tahap ini seluruh hasil dan data yang diperoleh dari beberapa sumber dianalisis dan direfleksikan, apakah kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN NO.1 Ogoamas II pada pokok tata surya melalui penggunaan strategi belajar peta konsep. Pada tahap refleksi juga dilakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa pada saat proses pembelajaran IPA. Hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan yang lebih efektif pada siklus berikutnya. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif: 1) Data kuantitatif yaitu berupa kemampuan siswa menyelesaikan soal tentang tata surya yang terdiri dari hasil tugas siswa, hasil tes awal dan tes akhir. 2) Data kualitatif yaitu data aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA pada materi tata surya serta data kesulitan siswa dalam memahami materi. Observasi adalah berupa lembar pegamatan yang harus diisi oleh observer/pengamat. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui data keaktifan siswa dan guru secara langsung ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data dilakukan dengan mengevaluasi keaktifan siswa dan guru dalam mengeluarkan pendapat, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan, kemampuan siswa dalam memahami konsep dalam materi, kemampuan siswa dalam bekerja sama dalam kelompok dan kemampuan siswa menanggapi jawaban dari kelompok lain. Data kuntitatif diperoleh dari tes awal dan tes akhir Data tersebut kemudian diolah dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sumber: KKM SDN No. 1 Ogoamas II) Adapun tahap-tahap analisis data yaitu sebagai berikut: 1) Mereduksi Data Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian Data 52

Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel dan diberi nama kualitatif. Sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3) Verifikasi/Penyimpulan Penyimpulan adalah proses penampilan intisari, dari sajian yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau informasi yang singkat dan jelas. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah apabila hasil belajar siswa Kelas VI SDN No.1 Ogoamas II selama proses pembelajaran masing-masing siklus mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan daya serap individu minimal 65 dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dari jumlah siswa yang ada. Ketentuan ini sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN No. 1 Ogoamas II. Sedangkan hasil observasi siswa dan guru berkriteria baik (B) dan sangat baik (SB). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini diawali dengan melaksanakan tes awal pada siswa kelas VI SDN NO. 1 Ogoamas II yang berjumlah 32 orang siswa, yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Hasilnya ditemukan bahwa pada kondisi awal pembelajaran pemahaman siswa dengan menggunakan strategi belajar peta konsep, secara umum diketahui masih rendah.ntahapan perbaikan pembelajaran pada siklus I, terdiri atas: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus senantiasa mengikuti tahapan tersebut. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan tes evaluasi. a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus I yaitu menyu-sun rencana perbaikan pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, lembar observasi dan strategi belajar peta konsep yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Pembelajaran pada siklus ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. 53

b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, diamati oleh teman sejawat. Pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu. c. Observasi Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan. Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru belum berhasil dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata kegiatan guru pada pembelajaran memperoleh nilai 64,28% berada dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa kegiatan siswa pada pembelajaran belum berhasil dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I memperoleh nilai 68,18% berada dalam kategori cukup. Nilai rata-rata siswa mencapai 67,03 dan daya serap klasikal 67,03% serta ketuntasan belajar klasikal 59,37%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil kegiatan pembelajaran siklus I belum berhasil. d. Refleksi Setelah menelaah, mempelajari, dan mendiskusikan hasil observasi bersama dengan teman sejawat. Berdasarkan hasil refleksi di atas, pembelajaran pada siklus I siswa belum dapat memahami materi sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. Dengan kata lain tujuan pembelajaran pada siklus I belum tercapai sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar. Oleh karena itu peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan memperhatikan (a) Memaksimalkan penggunaan strategi belajar peta konsep dalam penyampaian materi pembelajaran, (b) Siswa yang berkemampuan rendah, (c) Meningkatkan aktivitas siswa dan (d) Memberikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan soal materi tata surya. Tahapan yang dilaksanakan pada siklus II tidak berbeda dengan siklus I. Pelaksanaan siklus II, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan tes evaluasi. a. Perencanaan 54

Perencanaan yang dilakukan pada siklus II yaitu menyusun rencana perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan pembelajaran, lembar observasi dan starategi belajar peta konsep yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Pembelajaran pada siklus ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, diamati oleh teman sejawat. Pembelajaran yang dilaksanakan, mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Jadwal pelajaran Sains di kelas VI SDN No. 1 Ogoamas II dilaksanakan pada hari Rabu. c. Observasi Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan. Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran berhasil dengan baik. Hal ini didasarkan atas nilai rata-rata yang diperoleh guru 85,71 dalam kategori baik. Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II dapat disimpulkan bahwa kegiatan siswa dalam pembelajaran pada siklus II berhasil dengan baik. Hal ini didasarkan atas nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam pembelajaran pada siklus II memperoleh nilai 95,45 dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tes evaluasi pada pembelajaran siklus II, nilai rata-rata siswa mencapai 79,06 dan daya serap klasikal 79,06% serta ketuntasan belajar klasikal 87,50%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil kegiatan pembelajaran siklus II telah berhasil d. Refleksi Setelah menelaah, mempelajari, dan mendiskusikan hasil observasi bersama dengan teman sejawat. Pembahasan 1. Hasil belajar siswa 55

Hasil belajar siswa merupakan nilai ranah kognitif yang diperoleh siswa berupa nilai hasil tes dengan soal yang sama pada siswa Kelas VI SDN No. 1 Ogoamas II. Nilai evaluasi tersebut diperoleh setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen. Nilai terendah di kelas VI secara berturut-turut yaitu siswa yang mendapatkan nilai terendah adalah 3 orang pada siklus I dengan nilai 40. Dan nilai tertinggi di kelas VI SDN No. 1 Ogoamas II siklus I berjumlah 1 orang dengan nilai 100 dan pada siklus II nilai tetinggi ada 3 orang dengan nilai 100. Hal ini dikarenakan belum terbiasa dengan strategi peta konsep secara efektif dan efisien, padahal saat pembelajaran berlangsung merupakan kesempatan yang baik bagi siswa untuk menanyakan tentang sesuatu yang belum dipahaminya. Akibatnya, saat mengerjakan soal siswa menjadi tidak bias menjawab dengan baik. Namun banyak siswa yang telah berhasil mencapai hasil belajar secara individual, sehingga pada akhirnya mendapatkan ketuntasan belajar klasikal 59,37% pada siklus I dan 87,50% pada siklus II. Indikator kinerja yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah apabila msiswa mencapai hasil belajar ranah kognitif secara individual 75% siswa telah mencapai ketuntasan belajar individual. Sehingga siswa dianggap ketuntasan belajarnya meningkat dan kompetensi dasar yang diinginkan tercapai serta kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran meningkat. 2. Aktivitas dalam kegiatan pengamatan Indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian karena secara klasikal > 75% siswa aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian, kemahiran keterampilan saja tidak cukup menghasilkan ketermpilan belajar yang tinggi, namun diperlukan umpan balik aktivitas yang relevan. Dengan aktivitas yang cukup dalam berinteraksi dengan lingkungan, maka sisw akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bertahan lama dalam ingatannya. Oleh karena itu, dengan demikian hasil belajar siswapun akan lebih optimal. 3. Pengaruh penerapan strategi belajar peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran SAINS 56

Walaupun telah dijelaskan pada pembahasan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara efektif dan efisien berpengaruh positif terhadap motivasi belajar SAINS di Kelas VI SDN No. 1 Ogoamas II. Namun pembahasan tersebut terasa belum lengkap apabila analisis terhadap hasil evaluasi yang diperoleh siswa terhadap hasil evaluasi yang diperoleh siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep secara efktif dan efisien. Hal ini di perkuat dengan adanya teori yang dikemukakan oleh Ausubel (1960) dalam (Dahar, 2011:106) sangat menekankan agar para guru mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki para siswa (advance organizer) supaya belajar bermakna dapat berlangsung, tetapi dia belum menyediakan suatu alat atau cara bagi para guru yang dapat digunakan untuk mengetahui apa yang telah diketahui para pebelajar. Berdasarkan hasil tes PTK ini, dari 32 siswa yang diobservasi, ada 32 murid yang dinyatakan telah tuntas belajar. Kenyataan ini menceritakan 2 hal yaitu: (1) ketuntasan yang dialami oleh siswa menceritakan tingginya hasil belajar mereka di Kelas VI SDN No.1 Ogoamas II (2) perbandingan jumlah siswa yang tidak tuntas menyiratkan bahwa penerapan strategi peta konsep secara efektif dan efisien yang diterapkan oleh guru SAINS dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, hal ini perlu terus dipupuk dan dikembangkan kea rah yang lebih baik. Beberapa item yang telah dikategorikan baik perlu dipertahankan agar keinginan yang hendak dicapai dapat diwujudkan dengan baik pula. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di kelas VI SDN No.1 Ogoamas II melalui strategi belajar peta konsep, diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan strategi belajar peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN No. 1 Ogoamas II pada mata pelajaran Sains. Hal dapat dibuktikan bahwa pada siklus I dengan jumlah siswa 32 orang diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 19 orang dan 14 orang belum tuntas 57

dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 59,37% dan daya serap klasikal sebesar 67,03%. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, dikemukakan beberapa saran-saran berikut: 1. Guru, kepala sekolah dan pengawas yang bertanggung jawab langsung kepada pendidikan/pembelajaran disarankan untuk menjadikan penerapan strategi belajar peta konsep sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran. 2. Guru yang menerapkan strategi belajar peta konsep disarankan selama siswa berprestasi di kelas, siswa didudukan dalam kelompoknya, sehingga siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran ketika disajikan dapat segera memperoleh bantuan dari teman yang lebih pintar. Hal ini lebih mengguntungkan karena siswa sering tidak berani bertanya kepada guru kalau mengalami kesulitan. 3. Guru yang menerapkan strategi belajar peta konsep disarankan hendaknya mengadakan tes untuk setiap akhir kajian dan menggumumkan hasil tes serta memberi penghargaan kepada siswa yang lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini siswa berlomba untuk memberikan sumbangan yang terbaik dalam setiap pembelajaran yang sedang berlangsung DAFTAR PUSTAKA Dani. (2003). Analisis Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran. Jakarta: Bina Aksara. Depdiknas. (2002). Evaluasi Hasil Belajar Siswa. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Erni Purnaningtyas. (2010). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pad Siswa Kelas VI SD Inpres 8 Mamboro. Skripsi Sarjana pada FKIP Universitas Tadulako Palu: Tidak diterbitkan. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 58

Igak Wardhani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Nur, M. (2000). Strategi-strategi Belajar. Edisi I. Surabaya: Pusat Studi Matematika dan IPA Unesa. University Pres Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Samatowa Usman, (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. 59