HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA FIK UNM.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMK NEGERI 1 SAMARINDA

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Oleh : M. Syahrul Saleh, FIK Universitas Negeri Makassar Abstrak

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU.

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR FKIP UNP Kediri.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

Oleh : SASONO AJI NUGROHO NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta pada tanggal April 2015 jam WIB selesai.

ANALISIS KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

ANALISIS KORELASI KECEPATAN REAKSI KAKI DAN DAYA LEDAK TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LARI 100 METER SISWI SMK NEGERI 6 MAKASSAR.

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

ANALISIS KEMAMPUAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

KONTRIBUSI PANJANG RENTANG LENGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Ichsani. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti.

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Hakikat Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli

Journal of Physical Education, Health and Sport

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA FIK UNM

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP LONCATAN VERTIKAL SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU. Moh.

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktif, sistematis dan intregativ untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan olahraga prestasi ditanah air sehingga dalam berbagai pertandingan dan kejuaraan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

Amlan Lateke, Kekuatan Otot Lengan, Servis Atas, Permainan Bola Voli

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek

Transkripsi:

1 HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA FIK UNM Oleh : Ahmad Adil Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban permasalahan : (1) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan Passing atas pada permainan bolavoli? (2) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli? (3) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli? Penelitian ini bersifat deskriptif terhadap dua variabel bebas dan dan satu variabel terikat. populasi dan sampel adalah siswa SMK Negeri 2 Makassar secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 60 orang. tehnik analisis data adalah uji T (Korelasional) berdasarkan analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa : (1) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai koefisien person (r) = 0,543 (P < 0,05). (2) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai (r) 0,538 (P < 0,05). (3) ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai F= 21, 496 (P < 0,05). Kata Kunci : Daya Ledak Lengan, Daya Ledak Tungkai, Kemampuan Passing Atas.

2 PENDAHULUAN Melihat perkembangan olahraga bola voli dewasa ini cukup besar harapan untuk berprestasi pada masa yang akan datang. Itu kita dapat lihat dari banyaknya peminat dan cukup populer di kalangan masyarakat. Pemain ini dapat di mainkan oleh anak- anak, orang dewasa, orang tua baik laki- laki maupun perempuan. Namun dalam hal pencapaian prestasi ada saja kendala, hambatan, dan tantangan yang kita hadapi. Itu terbukti dari prestasi yang telah dicapai masih kurang memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat kita lihat dan beberapa kejuaraan antar daerah yang pernah di laksanakan dimana atlet- atlet sering kali gagal dalam meraih prestasi. Padahal faktor- faktor penunjang untuk menjadi lebih baik sudah diupayakan semaksimal mungkin, seperti pengadaan fasilitas yang memadai, dan alat yang bermutu, pelatih yang berkualitas, pembentukan organisasi yang baik, latihan yang cukup serta adanya suasana dorongan dari masyarakat maupun pemerintah. Melihat kondisi seperti di atas itu merupakan suatu permasalahan yang harus dicarikan jalan keluarnya salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penelitian. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan kualitas permainan bolavoli khususnya dalam pencapaian prestasi dan dapat pula diperoleh informasi yang dapat menunjang keberhasilan 1 maupun penyebab kegagalan dalam pembinaan ke arah peningkatan prestasi yang lebih baik. Dalam permainan bolavoli untuk meningkatkan kualitas permainan maka perlu adanya penguasaan tehnik dasar yang baik atlet maupun pemain yang menguasai tehnik dasar dengan baik dan didukung dengan kemampuan fisik yang memadai akan dapat menampilkan permainan bolavoli secara terampil. Adapun tehnik dasar yang perlu di kuasai adalah servis, passing atas, passing bawah.smash dan block. Salah satu tehnik dasar permainan bolavoli yang perlu mendapat perhatian khusus terutama dalam membangun serangan dan menjadi titik lemah pada saat bermain adalah kemampuan passing atas. Dimana passing atas memegang peranan sentral dalam menunjang serangan smash untuk mendapatkan suatu kemenangan,

3 sehingga dapat dikatakan passing atas pemain. Sehingga yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian bolavoli adalah passing atas. Tehnik passing atas merupakan kemampuan dasar yang sangat penting dalam permainan bolavoli. Passing atas merupakan awal pembentukan serangan /smash, sehingga untuk mendapatkan serangan yang baik maka di perlukan penguasaan teknik, passing atas yang baik pula. Dan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan passing atas maka diperlukan kemampuan fisik yang prima disertai dengan latihan yang cukup. Dalam melakukan gerakan passing atas terutama untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan daya ledak lengan yang baik sehingga menghasilkan daya dorong bola menjadi stabil dan itu memudahkan teman untuk melakukan smash. Begitupun sebaliknya jika daya ledak lengan yang kurang baik, maka menyebabkan lemahnya daya dorong bola, menyusahkan teman dalam melakukan smash. Selain itu daya ledak tungkai mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan gerakan passing atas. Dalam daya ledak otot lengan terdapat dua komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan penunjang utama gerakan yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot untuk mengarahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan dalam waktu yang relatif singkat. Daya ledak tungkai diambil dari suatu istilah yang berasal dari kata eksplosif power dari kata ekspolosien (Inggris) yang artinya letusan, dan di terjemahkan di dalam bahasa Indonesia untuk membahasakan tentang suatu kejadian yang sifatnya ada unsur letusan atau ledakan dari anggota tubuh dimana hal ini melibatkan unsur kekuatan dan kecepatan. Permainan bola voli merupakan permainan yang banyak menuntut ketekunan untuk berlatih sampai mencapai prestasi yang dibanggakan setiap pemain harus memiliki kesiapan fisik dan kemantapan mental yang baik, terlebih lagi dalam menerapkan keterampilan yang telah dimilikinya. Setiap latihan harus dirasakan sebagai hal yang sangat penting dan bermanfaat memiliki arah tujuan latihan yang

4 jelas. Hal yang terpenting dari latihan adalah intensitas latihan bermutu atau berkualitas. Harsono (1988:110) mengemukakan : latihan yang bermutu adalah apabila latihan dril-dril yang diberikan memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pemain, apabila koreksi-koreksi yang konstruktif sering diberikan, apabila pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail-detail gerakan, dan apabila prinsip-prinsip overload diterapkan baik dalam segi fisik maupun mental pemain. Selain itu, latihan juga diungkapkan oleh Kasiyo Dwijowinoto (1993 : 317) mengemukakan bahwa : latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional dan daya tahan latihan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa : latihan adalah proses yang sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang- ulang dengan sekian hari bertambah beban atau kerjanya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa gerakan yang berulang- ulang tetap dilakukan secara konsisten pada dasar gerakan dalam suatu bentuk gerakan seperti pada penambahan beban. Hal ini di maksudkan agar proses pelaksanaan latihan dapat efektif dan efisien. Dengan demikian kondisi fisik menjadi salah satu faktor yang sangat esensial dalam menunjang prestasi atlet dan ini berarti bahwa dengan adanya kondisi fisik yang baik maka pelaksanaan teknik passing atas akan dapat di lakukan secara terampil. Dengan melihat uraian di atas, maka timbullah dugaan bahwa ada hubungan yang erat antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai yang dimiliki seseorang terhadap kemampuan melakukan passing atas dengan baik dalam permainan bolavoli. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian guna mengetahui secara pasti dan dugaan tersebut. RUMUSAN MASALAH

5 Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan sebelumnya, maka hal tersebut perlu adanya batasan dalam merumuskan suatu masalah agar tidak terlalu meluas. Adapun masalah yang dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli? 2. Apakah ada hubungan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli? 3. Apakah ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli? TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kemampuan Passing Atas Bolavoli Dalam permainan bolavoli adalah merupakan salah satu cabang olahraga permainan besar yang dimainkan oleh dua regu yang masing- masing regu terdiri dari 6 orang pemain. Dasar pengertian permainan bolavoli adalah memainkan bola dengan memvoli dan berusaha menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring. Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang dilakukan dalam tempo yang cepat, seperti apa yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992 :68) bahwa : Permainan bolavoli adalah permainan tempo 9 yang cepat, sehingga waktu untuk memainkan bola sangat terbatas. Dan bila tidak menguasai teknik dasar secara sempurna akan memungkinkan kesalahan- kesalahan teknik yang lebih besar. Kemampuan untuk dapat melakukan passing yang akurat, dua komponen utama yaitu kecepatan dan kekuatan yang tentunya akan terpadu menjadi daya ledak. Latihan kemampuan passing atas bolavoli merupakan latihan yang ditujukan untuk mempermahir gerakan awalan yaitu posisi sikap siap, kedua kaki terbuka selebar bahu, lutut ditekuk dengan badan merendah, kedua tangan diangkat lebih tinggi dari

6 dahi, dan gerakan lanjutan setelah melakukan passing atas bolavoli maupun gerakangerakan tipuan dari badan dan lengan. Passing bolavoli yang khusus adalah untuk membentuk kebiasaan- kebiasaan motorik atau perkembangan muscular khususnya otot halus, otot yang kuat akan membuat kerja otot dalam melakukan aktivitas olahraga lebih efisien. Tehnik dasar bermain bolavoli sebagai penunjang dan harus di kuasai dengan baik dan sempurna oleh pemain, Menurut Suharno HP (1982 :17-18), sebagai berikut: 1. Service yang terdiri dari : a. Menurut putaran bola b. Service tangan bawah c. Service atas 2. Passing yang terdiri dari : a. Pass bawah 1) Dua tangan 2) Satu tangan b. Pass atas 1) Pass atas setinggi dada 2) Pass atas setinggi muka 3. Umpan 4. Smash 5. Block/Bendungan Dan sekian banyaknya teknik dasar permainan bolavoli teknik passing ataslah yang memiliki peranan sentral dalam menunjang serangan untuk mendapatkan suatu kemenangan. Dengan adanya passing atas yang baik, maka akan memudahkan teman untuk melakukan serangan /smash. Dan yang menjadi perhatian khusus dalam penelitian ini adalah tertuju pada teknik passing atas. Adapun pengertian passing, menurut M. Yunus (1992 :79 ) Bahwa Passing adalah mengoper bola kepada teman sendiri dalam satu regu dalam suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal menyusun pola serangan kepada regu lawan.

7 Teknik dasar passing dalam permainan bolavoli terbagi atas dua macam, yaitu passing atas dan passing bawah, akan tetapi yang akan diteliti adalah passing atas. Untuk dapat menguasai teknik dasar passing atas, maka perlu memahami hal- hal sebagai berikut : a. Posisi tangan dan jari- jari tangan Kedua tangan terangkat seakan- akan hendak menangkap bola lebih tinggi dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti setengah lingkaran bola, pada saat perkenaan bola pada bagian jari- jari lengan membentuk sudut kurang lebih 45 0, ujung jari- jari kedua tangan saling dihadapkan. Jarak kedua siku lengan sedikit lebih besar dari bahu, jari tangan dan telapak tangan membentuk mangkok, ibu jari dan kedua jari telunjuk membentuk segitiga. b. Tahap tahap pelaksanaan passing atas Menurut M. Yunus (1992 :24 ) mengemukakan bahwa : Passing atas terdiri dari tiga tahap yaitu : sikap permulaan (posisi siap), gerakan pelaksanaan, dan gerakan lanjutan. 1. Sikap permulaan (posisi siap) Ambil posisi sikap siap normal, yaitu kedua kaki berdiri terbuka selebar bahu, berat badan menumpu pada tapak kaki, lutut ditekuk dengan badan merendah, tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua tangan diangkat lebih tinggi dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti setengah lingkaran bola. 2. Gerakan pelaksanaan Tepat saat bola berada di atas dan sedikit di depan dahi, lengan diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola. Perkenaan bola pada permukaan jari- jari ruas pertama dan dua, dan yang dominan mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Pada waktu perkenaan dengan bola, jari- jari agak ditegangkan, kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan tangan agar bola dapat memantul dengan baik. 3. Gerakan lanjutan

8 Setelah bola memantul dengan baik, dilanjutkan dengan meluruskan lengan ke depan atas sebagai suatu gerakan lanjutan, selanjutnya tungkai diluruskan pada saat menyongsong bola. Tangan dan jari- jari tangan dalam keadaan rileks atau tidak boleh kaku dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali. Setelah melihat penjelasan di atas, maka untuk dapat menguasainya dengan baik harus melalui latihan latihan yang teratur, sistematis dan berkesinambungan serta harus didukung dengan kondisi fisik yang memadai seperti daya ledak lengan dan daya ledak tungkai, serta kemampuan berfikir secara tepat merupakan persyaratan untuk menjadi pemain atau pemain yang dapat diandalkan. 2. Daya Ledak Lengan Daya ledak atau power sangat dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga yang menuntut aktifitas yang berat dan cepat atau kegiatan yang harus di lakukan dalam waktu sesingkat mungkin dengan beban berat. Untuk mampu melakukan aktifitas, penggabungan antara kekuatan dan kecepatan otot lengan yang di kerahkan secara bersama- sama dalam mengatasi beban dalam waktu yang relatif singkat. Secara umum kemampuan daya ledak lengan dikenal sebagai salah satu komponen fisik yang sangat dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga, namun kemampuan daya ledak lengan bukan unsur penentu satu- satunya dalam melakukan aktifitas olahraga agar nampak terampil dalam pencapaian prestasi puncak, akan tetapi saling menunjang satu sama lain dari berbagai unsur potensi fisik. Para ahli dalam bidang olahraga mendefinisikan daya ledak atau power cukup bervariasi. Akan tetapi pada umumnya memberikan pengertian yang sama. Dalam usaha meningkatkan prestasi yang harus mendapat perhatian utama adalah kondisi fisik karena setiap cabang olahraga memiliki kondisi fisik yang berbeda- beda. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemampuan fisik haruslah di rencanakan secara sistematis dan terarah dengan tujuan kemampuan fungsional dari system tubuh meningkat, sehingga dalam melakukan gerakan olahraga khususnya passing atas dalam permainan bolavoli dapat di lakukan secara efektif dan efisien.

9 Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan gerakan passing atas maka kondisi fisik yang paling di butuhkan adalah daya ledak. Nur ichsan Halim (2004: 18) mengemukakan bahwa : Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kemampuan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Daya ledak (power) merupakan penggabungan antara kekuatan dan kecepatan. Hakekatnya bahwa power lengan merupakan salah satu komponen fisik di mana kekuatan dan kecepatan otot di kombinasikan dalam satu pola gerak.latihan daya ledak lengan tidak boleh hanya menekankan pada beban. Daya ledak yang di kembangkan pada cabang olahraga bolavoli khususnya passing atas adalah kemampuan lengan untuk melakukan passing dengan tempo yang cepat.pada cabang olahraga bolavoli ini sangat di butuhkan karena berkaitan dengan kontraksi otot-otot lengan secara cepat. Sedangkan Menurut Harre D. (1982: 59) mengemukakan bahwa power adalah the ability an athlete overcoma reistance by a hight speed of contraction. Secara babas diterjemahkan bahwa power adalah merupakan kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan beban dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi. Menurut Abdul Kadir Ateng (1992 :140) seseorang dapat dikatakan bertenaga penuh (kemampuan daya ledak) adalah individu yang memiliki : a. Tingkat kekuatan otot yang tinggi b. Tingkat kecepatan yang tinggi c. Kelincahan kemampuan yang tinggi dalam mengintegrasi kecepatan dan kekuatan otot. Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa power merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan. Sehingga dalam proses pengembangannya dilakukan dengan melatih unsur kekuatan dan kecepatan. Kedua komponen fisik power yakni kekuatan dan kecepatan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Karena pengembangannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan dan dapat dilakukan secara bersama- sama.

10 Sehingga dikatakan bahwa kekuatan dan kecepatan dapat menunjukkan taraf tingkat power pada setiap atlet. Pada cabang olahraga bolavoli khususnya passing atas, daya ledak lengan sangat di butuhkan karena berkaitan dengan kontraksi otot- otot lengan secara cepat. Ucup Yusuf (2000 :27) mengemukakan bahwa : Menurut teori gesekan filament bahwa pada suatu kontraksi otot, panjang filamen actin dan myosin tidak berubah.jadi pada saat suatu otot berkontraksi atau mengerut, yang terjadi adalah saling bergesernya atau saling mendekat dan merapatnya filament actin dan myosin. Suatu kontraksi otot di perlukan dari proses penguraian senyawa kimia yang di sebut Adenosin Tri Posfat (ATP). Proses ini terj dimetokondria serabut otot. Jumlah ATP dalam serabut otot terbatas. Pada awal aktifitas fisik, energi untuk kontraksi otot adalah berasal dari ATP yang tersedia pada serabut- serabut otot.pada proses selanjutnya, kegiatan fisik atau olahraga di lanjutkan, maka energi untuk kontraksi otot dari ATP di bentuk melalui proses glikogen protein, lemak dan dari asam laktat. ATP bersumber dari karbohidrat, protein dan lemak. 3. Daya Ledak Tungkai Daya ledak (explosive power) merupakan unsur penting bagi seseorang agar dapat dikatakan memiliki kemampuan fisik yang prima, sebab daya ledak sangat dibutuhkan untuk kegiatan fisik sehari- hari yang memerlukan tenaga explosive seperti lompat lari cepat, mendorong, memukul, menendang, mengangkat, melempar dan lain- lain. Para ahli dalam bidang olahraga mendefinisikan daya ledak atau power cukup bervariasi, akan tetapi pada umumnya memberikan pengertian yang sama, seperti yang di kemukakan oleh Abdul Kadir Ateng (1992 :140) bahwa tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalanm waktu yang sangat singkat. Hal yang senada dikemukakan Mochammad Sajoto (1988 :17 ) bahwa : Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu yang sependekpendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (power) = kekuatan

11 (force) x kecepatan (velocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru, serta gerak lain yang bersifat explosive. Lebih lanjut Willmore yang dikutip oleh Harsono (1988 :60) mengatakan bahwa power adalah product of force and velocity. Maksudnya. Bahwa power adalah hasil dari kekuatan. Fox. E.L..dkk (1988 :64) mengemukakan bahwa power is the used to express work done in unit of time. Pendapat tersebut dapat diartikan secara bebas bahwa power adalah kemampuan seseorang untuk menampilkan kerja maksimal perunit waktu. Kedua komponen fisik power yakni kekuatan dan kecepatan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Karena pengembangannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan dan kecepatan dapat menunjukkan taraf tingkat power pada setiap atlet. Kekuatan dan kecepatan sangat menentukan tenaga eksplosif, maka kedua unsur tersebut akan di uraikan sebagai berikut: a. Kekuatan (strength) Kekuatan merupakan salah satu unsur penentu dalam kemampuan tenaga eksplosif yang merupakan kekuatan otot untuk dapat menguasai tahanan dan bebas dalam menjalankan suatu aktifitas, sehingga dapat dipergunakan untuk mencapai prestasi maksimal dalam suatu cabang olahraga. Kemudian menurut Jonath, Haag dan Krempe. (1988:23) membagi kekuatan menjadi dua yaitu : 1. Kekuatan statistik adalah kekuatan yang dapat ditimbulkan oleh sekolompok otot terhadap suatu tahanan yang tetap 2. Kekuatan dinamis yaitu kekuatan otot yang terdapat oleh sekelompok otot dalam kelangsungan gerak terhadap suatu tahanan. Di samping unsur- unsur fisiologi yang dimiliki seseorang ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan otot. Menurut sajoto (1988:108) mengemukakan sebagai berikut: a. Faktor biomekanik

12 b. Faktor pengungkit c. Faktor pengukuran d. Faktor jenis kelamin e. Faktor usia Uraian-uraian tentang kekuatan yang telah dijelaskan, ternyata menunjukkan tujuan dan fungsi yang sama dan menyatakan bahwa kekuatan adalah kapasitas dari otot atau sekelompok otot untuk mengerahkan tenaga maksimal untuk menahan beban dalam tuntutan factor kekuatan, seperti kekuatan yang di butuhkan dalam cabang olahraga bolavoli, sehingga memerlukan alat kekuatan yang khusus sesuai dengan tuntutan gerakan pada cabang olahraga yang digelutinya untuk mencapai penampilan. b. Kecepatan (speed) Kecepatan merupakan seseorang dalam melakukan gerakan yang berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Harsono (1988:216) sebagai berikut: Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan- gerakan sejenis secara berturut- turut dalam waktu yang sesingkat- singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh jarak dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kecepatan sangat berpengaruh dalam melakukan passing atas pada permainan bolavoli. Kecepatan tidak dapat dipisahkan dengan kekuatan otot, ini berarti bahwa kecepatan dengan kekuatan otot merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya. Menurut O Shea yang diterjemahkan oleh Rachimi Ruma (1992:22) mengatakan bahwa : Kontraksi otot dibedakan atas dua macam kekuatan masingmasing : (1) kekuatan statis dan (2) kekuatan dinamis. Kekuatan statis adalah kekuatan efektif maksimal yang dilakukan oleh orang dalam kegiatan terhadap benda yang tidak bergerak. Dan kekuatan dinamis adalah kekuatan daya otot- otot, untuk memindahkan posisi suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain.

13 Menurut Harsono (1988: 199) bahwa Explosive power adalah suatu konsep yang sangat penting bagi olahragawan pada waktu melakukan kerja yang kuat dan cepat. Explosive power atau daya ledak merupakan komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktifitas yang sangat berat dan singkat, karena ia menentukan seberapa melempar, memukul, menendang, kecepatan berlari, mengangkat dan sebagainya. Oleh sebab itu seorang pemain bolavoli tidak cukup sekedar berlatih meningkatkan kekuatan tungkai saja, akan tetapi kekuatan yang dijumpai bahwa atlet yang mempunyai kekuatan saja atau yang kuat ototnya, belum tentu dengan sendirinya akan dapat berprestasi dalam olahraga atlet tersebut tidak pula memiliki otot- otot yang cepat. Karena bolavoli khususnya dalam melakukan passing atas membutuhkan daya ledak, kekuatan dan kecepatan otot tungkai terutama dalam melakukan passing atas yaitu kedua kaki berdiri terbuka selebar bahu, berat badan menumpuk pada telapak kaki, lutut ditekuk dengan badan merendah, tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua tangan diangkat lebih tinggi dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka melebar membentuk cekungan seperti setengah lingkaran bola guna dapat mencapai hasil yang baik. 4. Hubungan Antara Daya Ledak Lengan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas Pada Permainan Bolavoli. Permainan bolavoli adalah salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri dari beberapa tehnik dasar, yang harus diterapkan kedalam permainan, sehingga permainan tersebut lebih hidup dan menarik dan pada akhirnya dapat bermain secara terampil. Tehnik bermain bolavoli seperti servis, passing, umpan, block, dan smash yang direalisasikan kedalam bentuk permainan, memerlukan pola gerak yang terampil, sesuai dengan tuntutan tehnik dasar masing- masing. Gerakan- gerakan yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan tehnik dasar tersebut membutuhkan dukungan dari berbagai kondisi fisik seperti daya ledak lengan dan daya ledak tungkai. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik daya ledak lengan dan daya ledak tungkai tidak dapat dipisahkan dari permainan bolavoli.

14 Daya ledak ini mempunyai dua komponen yang tidak dapat juga dipisahkan yaitu kekuatan dan kecepatan otot dalam menghasilkan passing yang keras dan cepat. Tanpa adanya daya ledak lengan dan daya ledak tungkai yang baik mustahil seorang pemain dapat memperoleh hasil yang baik. Oleh sebab itu daya ledak lengan dan daya ledak tungkai yang perlu dikembangkan pada permainan bolavoli adalah unsur fisik daya ledak lengan dan daya ledak tungkai. B. Kerangka Berpikir Adapun yang menjadi kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jika seseorang memiliki daya ledak lengan yang baik, maka diduga akan memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik. 2. Jika seseorang memiliki daya ledak tungkai yang baik, maka diduga akan memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik. 3. Jika seseorang memiliki daya ledak lengan dan daya ledak tungkai yang baik, maka diduga akan memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. C. Hipotesis Penelitian Dari pokok- pokok pemikiran, yang diturunkan dari teori- teori yang berhubungan dengan variabel penelitian, maka berikut dugaan- dugaan tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis, antara lain : 1. Ada hubungan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. 2. Ada hubungan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. 3. Ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini memuat hasil-hasil analisis data penelitian, meliputi deskriptif data dan pengujian hipotesis. Hasil tersebut hanya merupakan rangkuman hasil analisis saja, sedangkan perhitungan statistik secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Dan juga dikemukakan pembahasan hasjl penelitian.

15 A. Penyajian hasil analisis data Data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran yang terdiri atas, daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan pengujian selanjutnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan teknik statistik inferansial. Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data, meliputi; rata-rata, standar deviasi, varians, data maksimum, data minimum, range, tabel frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji Korelasional Product Moment. Uji korelasi Pearson jika data berdistribusi normal dan uji korelasional Spearman jika data tidak berdistribusi normal. 1. Analisis deskriptif Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Deskriptif data dimaksudkan untuk dapat menafsirkan dan memberi makna dengan mudah pada data tersebut secara berturut-turut seperti tertera pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Rangkunan hasil analisis deskriptif tiap Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DLL 60 2,00 3,65 2,7188,40645 DLT 60 1,20 2,77 2,1553,37216 KPABV 60 2 9 6,88 1,878 Valid N (listwise) 60 Keterangan : DLL : Daya ledak lengan DLT : Daya ledak tungkai KPA : Kemampuan passing atas

16 Dari tabel 1 tersebut di atas yang merupakan gambaran data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Daya ledak lengan dengan nilai rata-rata = 2,719 meter, Standar deviasi = 0,406 meter, nilai maksimum = 2 meter, dan nilai minimum = 3,65 meter. 2. Daya ledak tungkai dengan nilai rata-rata = 2,155 meter, Standar deviasi = 0,372 meter, nilai maksimum = 1,20 meter, dan nilai minimum = 2,70 meter. 3. Kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar dengan nilai rata-rata = 6,88 poin, Standar deviasi = 1,878 poin, nilai maksimum = 2 poin, dan nilai minimum = 9 poin. 2. Uji Normalitas Data Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat dalam menganalisis data penelitian adalah data harus mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis statistik yang harus digunakan adalah analisis statistik non nilai rata-rata nilai maksimum parametrik. Untuk mengetahui apakah data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar mengikuti sebaran normal atau tidak, maka akan dilakukan uji normalitas data, menggunakan metode uji Korlmogorov-Smirnov. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Rangkuman hasil uji normalitas data tiap variabel. DLL DLT KPABV N 60 60 60 Normal Mean 2,7188 2,1553 6,88 Parameters(a,b) Std. Deviation,40645,37216 1,878 Most Extreme Absolute,115,152,158 Differences Positive,098,079,130 Negative -,115 -,152 -,158 Kolmogorov-Smirnov Z,891 1,178 1,225 Asymp. Sig. (2-tailed),405,124,100

17 Berdasarkan tabel 2 di atas, maka dapat terlihat bahwa dari hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-SZ), menunjukkan, bahwa : 1. Untuk data daya ledak lengan, diperoleh nilai K-SZ = 0,891 (P = 0,405 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data daya ledak lengan siswa SMK Negeri 2 Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. 2. Untuk data daya ledak tungkai diperoleh nilai K-SZ = 1,178 (P = 0,124 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data daya ledak tungkai siswa SMK Negeri 2 Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. 3. Untuk data kemampuan passing atas pada permainan bolavoli, diperoleh nilai K- SZ = 1,225 (P =0,100 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Oleh karena data penelitian berdistribusi normal maka sarah satu persyaratan untuk menggunakan analisis statistik parametrik terpenuhi sehingga untuk pengujian hipotesis akan digunakan uji statistik parametrik, yaitu; uji korelasi Pearson. 3. Analisis Korelasi Pengujian hipotesis dalam penelitian ini perlu uji melalui data yang diperoreh di lapangan dari hasil tes dan pengukuran terhadap variabel penelitian ini. Adapun pengujian hipotesis tersebut dilakukan baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Uji statistik yang digunakan uji statistik parametrik. Untuk pengujian hipotesis tersebut, rnaka dilakukan uji korelasi antara data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson (r). a. Analisis korelasi sederhana antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas siswa SMK Negeri 2 Makassar dilakukan analisis koefisien

18 korelasi Pearson. Adapun rangkuman hasil anarisisnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Rangkuman hasil analisis korelasi antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Variabel N r P Keterangan Daya Ledak Lengan (X 1 ) 60 0,543 0.000 Signifikan Kemampuan Passing Atas (Y) Keterangan: r P N : Koefisien korelasi pearson : Probabilitas : Banyaknya data Berdasarkan tabel 3 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien korelasi menggunakan uji-r dari Pearson, diperoleh nilai r = 0,543 (P = 0.00), berarti ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. b. Analisis korelasi sederhana antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar dilakukan analisis koefisien korelasi. Adapun rangkuman hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Rangkuman hasil analisis korelasi antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Variabel N r P Keterangan Daya Ledak Tungkai (X 2 ) Kemampuan Passing Atas (Y) 60 0,538 0.000 Signifikan

19 Keterangan: r : Koefisien korelasi Pearson P : Probabilitas N : Banyaknya data Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien korelasi menggunakan uji-r dari Pearson, diperoleh nilai r = 0,538 (P = 0,00) berati ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. c. Analisis korelasi ganda antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas dalam permainan bo1a voli mahasisra FIK UNM. Analisis korelasi ganda dilakukan untuk mengetahui hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Adapun rangkuman hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Rangkuman hasil analisis korelasi ganda antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai dan kaki dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Variabel N R R 2 F P Keterangan DLL (X 1 ) dan DLT (X 2 ) 60 0,656 0,430 21,496 0.000 Signifikan KPA (Y) Keterangan: DLL : Daya Ledak Lengan DLT : Daya Ledak Tungkai KPA : Kemampuan Passing Atas Berdasarkan tabel 6 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien korelasi ganda menggunakan uji-r regresi, diperoleh nilai R = 0,656 dan nilai Rsquare (R 2 ) sebesar = 0,430, dengan nilai F = 21,496 (P = 0.00) berati ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-

20 sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. 4. Pengujian hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini akan diuji kebenarannya apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji koefisien korelasi dari Pearson (Uji-r), diperolah hasil sebagai berikut : a. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji : H 0 : x 1y = 0 H 1 : x 1y 0 Kriteria pengujian : Jika r (P > = 0,05), rnaka terima H 0 dan tolak H 1. Jika r (P < = 0,05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Hasil pengujian : Dari hasil analisis korelasi antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh nilai r = 0,543 (P < 0,05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hal ini mengandung makna, bahwa apabila siswa memiliki nilai daya ledak lengan yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila siswa memiliki daya ledak lengan yang kurang, maka akan diikuti pula dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang kurang baik.

21 2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji : H 0 : x 2y = 0 H 1 : x 2y 0 Kriteria pengujian: Jika r (P > = 0,05), maka terima H 0 dan tolak H 1. Jika r (P < = 0,05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Hasil pengujian : Dari hasil analisis korelasi antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh nilai r = 0,538 (P < 0,05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hal ini mengandung makna, bahwa apabila siswa memiliki nilai daya ledak tungkai yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila siswa memiliki daya ledak tungkai yang kurang, maka akan diikuti pula dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang kurang baik. 3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas dalam pemainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji : H 0 : Rx 1.2y = 0 H 1 : Rx 1.2y 0 Kriteria pengujian : Jika R (P > =0,05), maka terima H 0 dan tolak H 1.

22 Jika R (P < = 0,05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Hasil pengujian : Dari hasi analisis korelasi antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai F = 21,496 (P < 0,05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersamasama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh = 0,430, hal ini berarti bahwa 43% kemampuan passing atas pada permainan bolavoli dijelaskan oleh daya ledak lengan dan daya ledak tungkai, sedangkan sisanya 57% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Hal ini mengandung makna, bahwa setiap perubahan nilai daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama, maka akan diikuti pula perubahan yang searah dengan perubahan nilai kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. B. Pembahasan Hasil Analisis Hasil-hasil analisis hubungan antara kedua variabel bebas dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli sebagai variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan kajian teori-teori dalam penelitian ini. Kajian teori ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. 1. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK 2 Makassar Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Dimana nilai r yang diperoleh sebesar r = 0,543 (P <

23 0,05). Hasil- tersebut bila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan kajian teorinya yang medasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa apabila seseorang siswa memiliki daya ledak lengan di atas rata-rata, maka akan memperoleh hasil kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik pula. 2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Nilai r yang diperoleh sebesar r = 0,538 (P < 0,05). Hubungan ini nampak karena unsure kemampuan kondisi fisik tertentu yang mempunyai keterkaitan antara kedua variabel ini. Salah satu diantaranya adalah daya ledak tungkai seseorang. Hal ini membuktikan, bahwa hipotesis ini diterima. Dengan demikian dapat dikemukakan, bahwa daya ledak tungkai merupakan salah satu komponen fisik yang sangat diperlukan dan turut menentukan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Semakin baik daya ledak tungkai seseorang, maka akan menghasilkan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang lebih baik pula. 3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas dalan permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas dalarn permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hasil analisis koefisien korelasi ganda diperoleh nilai sebesar R = 0,656 dengan nilai Rsquare sebesar = 0,430 (P < 0,05) atau korelasinya sebesar 43%. Hal ini membuktikan, bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama mempunyai

24 korelasi yang signifikan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli pada siswa SMK Negeri 2 Makassar. Dan diperoleh nilai Fhitung = 21,496 (P < 0,05) hal ini membuktikan, bahwa hipotesis ini diterima. Dengan demikian dapat dikemukakan, bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai merupakan komponen-komponen fisik yang sangat diperlukan dan turut menentukan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Semakin baik daya ledak lengan dan daya ledak tungkai seseorang siswa, maka akan menghasilkan kemampuan passing atas yang lebih baik pula. PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bab ini dikemukakan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan,.untuk itu kesimpulan penelitian disusun sebagai berikut : 1. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. 2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dalam dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. 3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai kaki dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar B. Saran-Saran 1. Dalam kegiatan pembinaan cabang olahraga bolavoli khususnya pada kemampuan passing atas, sedapat mungkin mengetahui peran unsur kondisi fisik yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan hasil kemampuan passing atas dalam permainan boravoli dari siswa, seperti daya ledak lengan dan daya ledak tungkai baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.

25 2. Diharapkan agar dalam proses belajar atau latihan dalam cabang olahraga bolavoli khususnya pada kemampuan passing atas pada permainan bolavoli, diharapkan para pembina/guru untuk meningkatkan unsur kondisi fisik seperti; daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara optimal, agar hasil kemampuan passing atas dapat lebih baik lagi. 3. Diharapkan pada penelitian yang akan datang, khususnya penelitian yang relevan dengan penelitian ini disarankan melibatkan lebih banyak lagi unsur kondisi fisik lainnya dan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil yang dicapai lebih sempurna lagi. DAFTAR PUSTAKA Rani, Abd. Asib, 1993. Pengembangan Prestasi R Ujung Pandang : Koni Kotamadia Ujung Pandang. Ateng, Abd. Kadir, 1992. Asas dan landasan Pendidikan Jasmani, Dirjen Dikti, Jakarta, Halaman 40 Harsono, 1998. Coaching dan Aspek- aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Dwijowinoto, Kasiwo, 1993. Dasar- dasar Ilmu kepelatihan IKIP Semarang Press, Semarang. Yunus M. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan, Jakarta. H. P. Suharno, 1882. Dasar- dasar Permainan Bolavoli, FPOK IKIP, Yogyakarta. Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam OR. Depdikbud Dikti LPTK, Jakarta. Harre, D. 1982. Principle Of Sport Trainning Introduction To Theory And Methode Of Trainning. Sport Verlag. Berlin. Jansen, CR. Gordon, W and Bengester. BL. 1983. Aplied Kinesiology And Biomechanics 3 ed. Mc Graw Hil Book Company. New York. Fox. E.L. Bower, R.W. Foss. M.L. 1988. The Physiological Basis Of Physical Eduration And Athletics. Sounders Collega Publishing. New York. 54 Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sugiono, 2000. Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung Ridwan dan Akdon, 2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung : Alfabeta Johson, B.L. dan J.K Nelson. 1986. Practikal Measurement For Evaluation in Physical Education. New York : Maemillan Publishing Company. Halim Ichsan, Nur. 1991. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi dalam Bidang Olahraga FIK UNM Makassar.

Nur Ichsan, 2004. Tes dan Pengukuran kesegaran jasmani. Makassar, Universitas Negeri Makassar Yusup ucup, 2000. Anatomi Fungsional. Jakarta, Departemen Jasmani. Makassar, UNM. 26