BAB I PENDAHULUAN. yang datang ke Yogyakarta untuk tujuan wisata, pendidikan, ataupun tinggal dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN dituangkan dalam Undang-Undang Pokok-pokok Agraria (UUPA). Pasal 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia terdapat banyak sungai yang menjadi sumber kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung. negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

BAB III PENUTUP. 1. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kali Code sudah

BAB I PENDAHULUAN. barang maka semakin besar pula volume sampah yang dihasilkan. 1. dan volumenya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menentukan bahwa: Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 merupakan peraturan dasar bagi pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat dan adanya hubungan timbal balik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan Hidup menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang semakin meningkat mengandung resiko pencemaran dan. yang menjadi pendukung kehidupan manusia telah rusak.

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Menurut isi dari Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun tentang Perindustrian, Industri adalah :

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Pariwisata juga merupakan suatu komponen dari pola

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa yang patut dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang baik bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan selalu difokuskan di daerah perkotaan melalui

karena harus mengorbankan aspek lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembangunan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan mengolah sumber daya alam dengan sebaik-baiknya yang meliputi

ANALISIS DAMPAK PARIWISATA TERHADAP TIMBULAN SAMPAH DI PULAU TIDUNG

BAB I PENDAHULUAN. serius, baik bagi individu maupun masyarakat bagi umumnya. Tidak dapat

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang. ketaatan kepada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Elsa Martini Jurusan PWK Universitas Esa Unggul, Jakarta Jl. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk Jakarta

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bali merupakan nama salah satu kota wisata di Indonesia. Kota ini

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang- undangan. 2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja baik antara pelanggan/klien (customer) dengan pengusaha jasa

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 8 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. berpenghasilan rendah (MBR) dapat juga dikatakan sebagai masyarakat miskin atau

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi manfaat maupun penggunaannya. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. ada sehingga setiap manusia diharapkan mampu menghadapi tantangan sesuai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. maupun nonlitigasi. Sejak dulu keberadaan advokat selalu ada semacam. penguasa, pejabat bahkan rakyat miskin sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Hak ulayat adalah hak penguasaan tertinggi masyarakat hukum adat

Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia saat ini banyak sekali mendatangkan komoditi yang sangat

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 1 Untuk mendapatkan data dan. menggunakan metode penelitian hukum sebagai berikut:

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB I PARTISIPASI PELAKU USAHA RESTORAN DALAM PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN MENURUT UU NO.23 TAHUN 1997

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang tanpa harus merugikan generasi yang akan datang. longsor dan banjir. Namun kekurangan air juga dapat menimbulkan masalah

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan sosial ekonomi sebagai salah satu pelaksanaan kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berdaulat, memiliki wilayah (daerah) tertentu, adanya rakyat yang hidup teratur,

dimana permasalahan perkotaan semakin mencuat ke permukaan. bertemu, melakukan transaksi perdangangan dan jasa. Tempat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia maka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang. Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa yang dimaksud pekerja/buruh adalah

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan

BAB I PENDAHULAUN. dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara,misalnya dengan mengadakan pameran seni dan budaya, pertunjukkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemenuhan akan sarana transportasi saat ini merupakan kebutuhan pokok

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dibawah ini adalah peta prakiraan cuaca di Indonesia pada awal musim

2015 ANALISIS POTENSI EKONOMI KREATIF BERBASIS EKOWISATA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Perlindungan terhadap tenaga kerja yang di maksudkan untuk

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

BAB I PENDAHULUAN. buatan dan peninggalan sejarah. Wilayah Kabupaten Sleman terdapat banyak

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. paling dominan adalah semakin terpuruknya nilai-nilai perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara bercorak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan kota budaya yang penduduknya sangat beragam karena tidak saja terdiri dari satu suku bangsa, akan tetapi terdiri dari berbagai macam suku bangsa. Hal ini bisa terjadi karena daya tarik Kota Yogyakarta berupa seni budaya, dan predikatnya sebagai kota pendidikan. Banyak orang yang datang ke Yogyakarta untuk tujuan wisata, pendidikan, ataupun tinggal dan hidup di kota ini. Pada musim liburan, banyak wisatawan yang datang berkunjung untuk menikmati seni budaya Jawa maupun menikmati keindahan alam yang ada di kota ini. Sedangkan pada tahun ajaran baru, banyak sekolah maupun universitas di Yogyakarta menerima pendaftaran siswa maupun mahasiswa/ mahasiswi yang berasal dari berbagai macam kota, propinsi yang ada di Indonesia. Akibat dari bertambahnya jumlah penduduk di Kota Yogyakarta, adalah semakin padatnya jumlah penduduk sehingga memunculkan permasalahan baru seperti sampah. Sampah dan polusi menjadi salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh masyarakat di dunia terutama dalam perkembangan masyarakat modern sekarang ini. 1 Permasalahan yang dapat ditimbulkan dalam bidang 1 Warga Didorong Mengelola Sampah Secara Mandiri, http:/www.kompas.com/index.php, 8 desember 2008. 1

2 lingkungan yakni pencemaran yang berakibat pada terganggunya kesehatan manusia, karena sampah yang menumpuk merupakan tempat hidup yang baik untuk berbagai jenis hewan dan parasit yang menularkan penyakit, antara lain nyamuk, lalat, tikus, cacing. Selain itu sampah bisa mengakibatkan penurunan keindahan lingkungan yang diikuti dengan bau yang tidak sedap, hal ini akan mengganggu peruntukan sumber daya untuk pariwisata. 2 Seperti yang tercantum dalam UUD RI 1945 Pasal 28 h ayat 1, Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu Negara harus menjamin kesehatan masyarakat, salah satu caranya yaitu dengan sistem pengelolaan sampah yang efektif. Mengelola sampah dengan baik akan berdampak baik juga bagi kesehatan masyarakat juga keadaan kondisi lingkungan sekitar sehingga lebih nyaman dan sehat sebagai tempat tinggal. Pemerintah daerah mempunyai peranan penting dalam menanggulangi permasalahan sampah yang ada di Kota Yogyakarta. Kinerja pemerintah tidak akan efektif apabila tidak didukung peran serta masyarakat, karena masyarakat merupakan elemen yang setiap harinya berhubungan langsung dengan sampah. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk dapat mengelola sampah secara mandiri. Salah satunya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya, ataupun dengan mengolah kembali sampah-sampah tersebut menjadi 2 Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan (Djambatan, Jakarta, 1988)hal 260.

3 sesuatu yang dapat menguntungkan secara ekonomis bagi masyarakat sekitarnya. Pengolahan kembali sampah-sampah tersebut misalnya dengan membuat komposter atau membuat kerajinan daur ulang. Selain dapat menimbulkan permasalahan lingkungan, sampah dapat menimbulkan permasalahan dalam bidang pariwisata. Kota Yogyakarta sebagai salah satu kota destinasi pariwisata di Indonesia memiliki banyak wahana pariwisata, salah satunya adalah kawasan Kali Code yang sedang gencargencarnya dikembangkan oleh Pemerintah Propinsi Yogyakarta menjadi kawasan pariwisata. Suatu kawasan wisata harus memiliki keadaan lingkungan yang bersih dan terawat karena akan berpengaruh pada kunjungan wisatawan yang akan datang. Jika kawasan wisata tersebut tidak terawat dan terjaga kebersihannya, maka tidak akan ada wisatawan yang berkunjung. Kawasan Kali Code adalah kawasan yang padat penduduk, jarak antara rumah penduduk hanya dibatasi dengan tembok. Akses penghubung berupa gang yang sempit menjadi masalah, karena tidak adanya sarana kebersihan baik berupa kendaraan pengangkut sampah, tempat pembuangan sampah sementara yang dimiliki oleh pemerintah kota yang dapat menjangkau ataupun ditempatkan di setiap kawasan tersebut. Program pemerintah harus didukung peran serta masyarakat, karena jika masing-masing komponen itu melaksanakan fungsinya dan bekerjasama dengan baik maka keteraturan ekosistem akan terjaga. 3 3 Supriadi, Hukum Lingkungan Indonesia sebuah pengantar (Jakarta; Penerbit Sinar Grafika, 2006), hlm.2.

4 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah Kali Code untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kota Yogyakarta? 2. Kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi oleh masyarakat dalam pengelolaan sampah untuk tujuan pariwisata di Kota Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah untuk tujuan pariwisata di Kota Yogyakarta. 2. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam pengelolaan sampah untuk tujuan pariwisata di Kota Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya, hukum lingkungan dan hukum pariwisata pada khususnya. 2. Memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Yogyakarta khususnya Badan Lingkungan Hidup, serta Dinas Pariwisata dalam pengembangan pariwisata. E. Keaslian Penelitian Dengan ini penulisan menyatakan bahwa penulisan hukum/skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, bukan meripakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya orang lain. Jika penulisan hukum/skripsi ini terbukti merupakan

5 duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku. F. Batasan Konsep Penulisan hukum ini terdapat batasan penelitian sesuai pengertian istilah dari obyek yang detiliti dengan batasan konsep: 1. Peran Serta Masyarakat Yang dimaksud peran serta masyarakat disini adalah proses dari individu masyarakat, kelompok masyarakat, maupun lembaga masyarakat untuk mengambil tanggung jawab, mengembangkan kemampuan, menjadi pelaku dan pemimpin dalam pengelolaan sampah berdasarkan kemandirian dan kebersamaan. 2. Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Sampah yang dikelola adalah sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik. 3. Kali Code Kawasan Kali Code yang dibahas dalam penulisan hukum ini adalah kawasan Kali Code bagian Tengah Kotamadya Yogyakarta, yang berbatasan dari: Bagian utara adalah jembatan Gondolayu,dan bagian selatan adalah jembatan sayidan. Sedangkan bagian timur-barat adalah sepanjang radius

6 500m atau berbatasan dengan jalan. Wilayah ini meliputi 4 (empat) kecamatan, 6 (enam) kelurahan, 29 (dua puluh sembilan) RW dan 77 (tujuh puluh tujuh) RT, yang dapat dilihat seperti pada tabel 1 dibawah ini 4 : Tabel 1.1 Kawasan Kali Code Bagian Tengah KECAMATAN KELURAHAN RW RT Jetis Kotabaru 2 2 Gowongan 7 22 Danurejan Suryatmajan 11 27 Tegalpanggung 5 11 Gondomanan Ngupasan 2 7 Pakualaman Purwokinanti 3 8 4 6 30 77 Sumber: BAPPEDA Kota Yogyakarta, 2009, diolah oleh: Tim Pelaksana KKN Tematik TA. 2009/2010 Periode 2 Tahun 1 4. Pariwisata Pariwisata menurut Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 4 Tim Pelaksana KKN Tematik dan Pusat Studi Energi Lingkungan, Buku Pnduan KKN Tematik TA. 2009/2010 periode 2 tahun I Kawasan Kali Code Menuju Lingkungan Yang Lestari dan Hemat Energi Sebagai Kawasan Wisata (Yogyakarta: Pusat Studi Energi dan Lingkungan (PSEL) dan Lmbaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), 2010), Hlm 18.

7 G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris yang berfokus pada perilaku masyarakat dengan menggunakan data primer sebagai data utama yang diperoleh langsung dilokasi penelitian, dan data sekunder sebagai pendukung. 2. Sumber Data Dalam penelitian hukum empiris data primer dipakai sebagai data utama dan data sekunder yang berupa bahan hukum dipakai sebagai pendukung : a. Data primer adalah diperoleh langsung dari responden dalam hal ini adalah warga yang tinggal di RW satu (1), dua (2) Ledok Macanan, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan di kawasan Kali Code, karena di daerah ini banyak terdapat permasalahan yang berkaitan dengan Kali Code. Nara sumber dari Kepala Bidang Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta serta Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. b. Data sekunder berupa : 1) Bahan hukum primer meliputi peraturan perundang-undangan; a) Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 Pasal 28 h. b) Pasal 9 ayat 3 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

8 c) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. d) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. e) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. f) Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. g) Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Kebersihan. 2) Bahan hukum sekunder meliputi buku, hasil penelitian dan sebagainya. 3. Metode Pengumpulan Data Observasi yaitu dengan turun langsung ke lokasi penelitian atau obyek yang akan diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan berkaitan dengan obyek yang diteliti. Studi lapangan dilakukan dengan cara: a. Wawancara Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab atau pembicaraan secara langsung dengan narasumber.

9 b. Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari bukti-bukti, peraturan-peraturan serta arsip-arsip yang ada hubungannya dengan objek penelitian. 4. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah kawasan Kali Code di kota Yogyakarta. 5. Populasi dan Metode Penentuan Sampel Populasi adalah suatu kelompok orang, kejadian, peristiwa, atau segala sesuatu yang mempunyai ciri atau karekteristik tertentu. Sampel adalah elemen-elemen yang akan diteliti, yang akan mewakili seluruh populasi. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling yaitu semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini populasi berjumlah 478 orang, diambil sampel 35 orang. 6. Responden dan Narasumber a. Responden 1) Ketua RW satu (1), dua (2), dan tiga (3) Ledok Tukangan, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan di kawasan Kali Code 2) Warga yang tinggal di RW satu (1), dua (2) Ledok Macanan, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan di kawasan Kali Code.

10 b. Narasumber Kepala Bidang Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta serta Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. 7. Metode Analisis Data Teknik metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, yaitu data yang didapatkan dari berbagai sumber dihubungkan dan dianalisis satu dengan yang lainnya. Proses penalaran dalam menarik simpulan menggunakan metode berpikir deduktif yang mendasarkan pada hal-hal yang bersifat umum ditarik kedalam hal-hal yang bersifat khusus. H. Sistematika Penulisan Data yang telah dikumpulkan oleh penulis dianalisis dan disusun secara sistematis sebagai berikut; BAB I : Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, lokasi penelitian, responden dan narasumber, metode analisis data, keaslian penelitian, tinjauan pustaka, batasan konsep dan sistemika penulisan. BAB II : Pembahasan Pada Bab ini akan diuraikan tentang pengertian masyarakat, bentuk peran serta masyarakat di Kali Code, tujuan peran serta masyarakat, pengertian sampah, jenis sampah, pengelolaan sampah di Kali Code, serta pengertian pariwisata dan kendala-kendala

11 apa saja yang dihadapi dalam peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kali Code untuk tujuan pariwisata di Yogyakarta. BAB III : Penutup A. Kesimpulan Kesimpulan ini bukan merupakan ringkasan isi penulisan hukum ini, akan tetapi berupa pernyataan singkat atas temuan hasil penelitian yang merupakan jawaban atas rumusan masalah yang telah dikemukakan oleh penulis pada awal penulisan. B. Saran Penulis memberikan beberapa saran yang diajukan berdasarkan jawaban dari rumusan maslah dalam penelitian hukum/skripsi ini.