ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM DI DESA TINDAKI KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI TANAMAN CENGKEH DIDESA TONDO KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO

ANALISIS PRODUKSI KARET RAKYAT DI DESA PONTANGOA KECAMATAN LEMBO RAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KELAPA DALAM DI DESA LABUAN LELE KECAMATAN TAWAELI KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DAN USAHATANI LADA DI DESA LAMONG JAYA KECAMATAN LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DI DESA MALONAS KECAMATAN DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

PENGARUH PENJUALAN JAGUNG GILING SECARA ECERAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN POPAYATO KABUPATEN POHUWATO

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

IV. METODE PENELITIAN

Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS (Studi Kasus : Di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI KAKAO DI DESA KAWENDE KECAMATAN POSO PESISIR UTARA KABUPATEN POSO

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

Keywords: fertilizer, income, land area, rubber.

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CENGKEH (Studi Kasus di Kecamatan Ogodeide Kabupaten Tolitoli)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus : Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat) ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA HARAPAN JAYA KECAMATAN BUMI RAYA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI. Oleh :

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Abstract PENDAHULUAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

IV METODE PENELITIAN

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

III. METODE PENELITIAN. bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.

IV. METODE PENELITIAN

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 4 (2) :210-216, April 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM DI DESA TINDAKI KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis Production and Income of Local Coconut Farming invillagetindaki Sub District South Parigi, Parigi Moutong District Moh. Fajrin¹ ), Abdul Muis 2) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu 2) Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu e-mail : Fajrinmoh@rocketmail.com e-mail : Abdulmuis.oke11@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study was to determine the factors that affect the production and income local coconut farming in the village Tindaki Sub District South Parigi Parigi Moutong District, conducted in April to June 2015. Samples taken were 35 respondents from a population of 182 coconut farmers. Sampling used was Method (Simple Random Sampling). The analysis showed that simultaneously (together) factor Total plant (X1), fertilizer salts (X2) and lab or (X3) significantly affect coconut production, with the F-count> F-table (60.758 2.911) in 95% confidence level. The test results of t-test showed that the partial amount of the plant was highly significant with t count> t-table (9,722 2,039), salt fertilizer was highly significant with t count> t-table (7.178 2.039) at the rate of 95 %. and labor significantly with t count> t-table (1.914)> t- table (1,696) at the 90% confidence level. Revenue analysis results showed that the average income of coconut farmers in each harvest Rp. 1,703,957/107 trees. / 1.18 ha. Keywords: Production,Income, Local Coconut ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani kelapa dalam di Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. dilaksanakan pada Bulan April sampai dengan Juni 2015. Sampel yang diambil sebanyak 35 responden dari populasi petani kelapa sebesar 182 orang. Pengambilan sampel menggunakan Metode(Simple Random Sampling). Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) faktor Jumlah tanaman (X 1 ), pupuk garam (X 2 ) dan tenaga kerja (X 3 ) berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa, dengan nilai F-hitung > F-tabel (60,758 2,911) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengujian t-test menunjukan bahwa secara parsial Jumlah tanaman berpengaruh sangat nyata dengan t-hitung > t-tabel (9,722 2,039), pupuk garam berpengaruh sangat nyata dengan t-hitung > t-tabel ( 7,178 2,039) pada tingkat kepercayaan 95%. dan tenaga kerja berpengaruh nyata dengan t-hitung > t-tabel (1,914) > t- tabel (1,696) pada tingkat kepercayaan 90%.Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani kelapa dalam setiap kali musim panen sebesar Rp.1.703.957/107 pohon./ 1,18 ha. Kata Kunci : Produksi, Pendapatan, Kelapa Dalam 210

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sub sektor pelebur memegang peran penting bagi perekonomian nasional diantaranya adalah sub sektor kelapa dalam. Kelapa Dalam adalah sala satu komoditi perkebunan Indonesia yang cukp potensial dan strategis karena peranannya yang sangat besar bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan kelapa merupakan pohon yang serbaguna dan mempunyai nilai ekonomis sebagian sumber pendapatan. Kelapa (Cocos nucifera L) memiliki peran strategis bagi perekonomian marjinal karena disamping dapat dikonsumsi langsung juga dapat dijadikan bahan baku industri, yang penting bagi Indonesia disamping kakao, kopi, lada, dan vanili. Komoditi ini telah lama dikenal dan sangat berperan bagi kehidupan bangsa Indonesia baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek sosial budaya. peran strategis itu terlihat dari total luas perkebunan kelapa di Indonesia yang mencapai 3.712 juta hektar (31.4%) dan merupakan luas areal perkebunan kelapa terbesar di dunia. Produksi kelapa di Indonesia menempati urutan kedua didunia yakni sebesar 12.915 miliar butir (24.4% produksi dunia) (Alamsyah, 2005). Kelapa telah ditanam hampir diseluruh Indonesia dan luas arealnya pun terus meningkat. Kalau pada tahun 1986 luas areal perkebunan kelapa baru 3.113.000 ha, maka pada tahun 1990 telah mencapai 3.334.000 ha,dan diperkirakan pada tahun 1993 luas perkebunan kelapa mencapai 3.624.000 ha. Namun yang menjadi sentral produksinya adalah Aceh, Sumatra Utara, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawah Tengah, Jawa timut, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, NTT dan Maluku Warisno (2003) dalam Tuna (2013). Adanya potensi yang sangat besar ini harus dimanfaatkan agar tinggkat pendapatan petani juga dapat meningkat (Palungkun, 2007). Provinsi Sulawesi Tengah, merupakan salah satu daerah penghasil kelapa di Indonesia. Tahun 2013 produksi kelapa Sulawesi Tengah sebesar 189.572 ton denagn luas lahan 214.697 ha dan produktivitas 0,88 ton per hektar. Kabupaten Parigi Moutong merupakan daerah terbesar ketiga penghasil kelapa setelah Kabupaten Banggai dengan jumlah produksi sebesar 46.733ton, luas panen 54.267ha dan produktivitas sebesar 0,86ton/ha, Kabupaten Banggai Kepulauan dengan jumlah produksi sebesar 17.100ton, luas panen 32.366ha dan produktivitas sebesar 0,52ton/ha.Parigi Moutong merupakan salah satu daerah penghasil kelapa dalam di Sulawesi Tengah. Dilihat dari produksi kelapa dalam Kabupaten Parigi Moutong menempati urutan ke tiga dari 12 kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah dengan produksi sebesar 39.121 ton. Terlihat pada produktivitas Kab. Parigi Moutong menempati urutan pertama 1,35 ton. Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari 22 Kecamatan, sedangkan kecamatan yang menghasilkan produksi kelapa dalam hanya 20 kecamatan. Salah satu diantaranya adalah kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. KecamatanParigi Selatan merupakan daerah terbesar kedua penghasil kelapa dalam setelah Kecamatan Ampibabo dengan jumlah produksi sebesar 3.736ton, luas panen 2.491ha dan produktivitas sebesar 1,49ton/ha dan Parigi Selatansalah satu sentra produksi kelapa dalam yang ada di kabupaten Parigi Moutong dengan luas panen sebesar 2.268 ha dan dilihat dari produksi kecamatan Parigi Selatan memiliki produksi yang cukup tinggi sebesar 3.801 ton dengan produktivitas sebedar 1,67 ton/ha. Luas panen, produksi dan produktivitas dari tiap-tiap Kecamatan berbeda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jumlah tanaman, luas lahan, kesuburan tanah, faktor iklim serta SDM yang masih rendah. Salah satu penghasil kelapa dalam yang cukup besar di Kecamatan Parigi Selatan adalah Desa Tindaki. Desa Tindaki merupakan salah satu Desa yang mengusahakan tanaman kelapa dalam di Kecamatan Parigi Selatan dengan produksi 5.47 ton dan luas panen sebesar 3.51 ha. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dewasa ini menunjukkan bahwa kebutuhan/permintaan akan kelapa makin tinggi mengigat produknya merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok masyarakat. Dilain pihak produksi kelapa dalam perkembangannya cenderung tetap atau tidak seimbang dengan laju permintaannya. Produksi dan harga yang tidak stabil merupakan 211

penyebab berfluktuasinya pendapatan ditingkat petani (Tumoka, 2013). Hal ini diduga disebabkan oleh beberapa masalah antara lain: penebangan pohon kelapa untuk bahan bangunan sehinga jumlah tanaman yang ada berkurang tiap tahun, kurangnya peremajaan tanaman tua, ketersediaan lahan untuk ekstensifikasi semakin terbatas, kurangnya penggunaan sarana teknologi produksi seperti penggunaan pupuk, pemeliharaan tanaman yang kunrang intensif dan alih fungsi lahan menjadi perumahan dan lain-lain yang juga berpengaruh secara langsung pada pendapatan petani kelapa dalam (Lamusa, 2005). METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja ( purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan merupakan salah satu desa yang penduduknya mengusahakan tanaman kelpa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2015. Populasi dan Sampel. Responden dalam penelitian ini yaitu Berdasarkan data petani Kelapa yang berada di Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Data petani di Desa Tindaki dengan 182 populasi petani kelapa di ambil Penentuan jumlah sampel 35 responden. Penentuan responden dilakukan dengan metode sampel acak sederhana (Simpel Random Sampling Method)Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Hasan, 2002). sebagai berikut : N N= 1 + Ne 2 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Tingkat kesalahan (15%) Pengumpulan Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (quessionaire), sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur dan instansi yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Analisi Data. Analisis Fungsi produksi Cobb-Douglas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Jumlah Tanaman, pupuk dan tenaga kerja terhadap produksi kelapa dalam, dengan bentuk linier (Soekartawi, 2003). sebagai berikut : Y = b 0 X 1 b1. X 2 b2. X 3 b3. e µ Keterangan : Y = Produksi (Butir) X 1 = Jumlah Tanaman (Pohon) X 2 = Pupuk (Kg) X 3 = Tenaga Kerja (HOK) b0 = Konstanta b1-b3 = Koefisien regresi µ = Faktor pengganggu Berdasarkan tujuan penelitian kedua dapat dijawab dengan mengunakan analisis pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan (TR) dan semua biaya (TC) dimana penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dan harga jual, sedangkan biaya adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam suatu usahatani. Jadi rumus pendapatan dapat dituliskan sebagai berikut (Soekartawi, 2002). π = TR TC Keterangan: Π = Pendapatan TR = Total Revenue (Total Penerimaan) TC = Total Cost (Total Biaya) Rumusan Hipotesis: H 0 : b 1 = 0; artinya, variabel independen (jumlah tanaman, pupuk dan tenaga kerja) berpengaruh tidak nyata terhadap variabel dependen (Y). H a : b 1 0; artinya, variabel independen (jumlah tanaman, pupuk dan tenaga kerja) 212

berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (Y). HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Petani. Mayoritas umur responden petani kelapa berada pada tingkat usia produktif yaitu klasifikasi umur 30-41 Tahun, sebanyak 11 orang (31,43 %), umur 42-53 Tahun sebanyak 17 orang (48,57 %) dan usia 54-65 Tahun 7 orang (20 %). Sebagian besar umur responden petani kelapa di Desa Tindaki dikategorikan usia produktif yang masih dalam tingkat partisipasi kerja (BPS 2010). Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pendukung terhadap produksi kelapa di Desa Tindaki. Tingkat Pendidikan. Tingkat pendidikan terakhir petani responden di Desa Tindaki bahwa jumlah petani yang berpendidikan SD hanya 6 orang dengan presentase (17,14 %), kemudian jumlah petani yang berpendidikan SMP sebanyak 11 orang dengan presentase (31,43 %), petani yang berpendidikan SMA sebanyak 11 orang dengan presentase (31,43 %) dan jumlah petani yang berpendidikan S1 7 orang dengan presentase (20%). Berdasarkan uraian yang tidak dikemukakan,maka petani kelapa di Desa Tindaki didominasi oleh tingkat pendidikan SMP dan SMA. Jumlah Tanggungan Keluarga. Petani kelapa di Desa Tindaki memiliki tanggungan keluarga antara 1-2 sebanyak 17 orang (48,57%), jumlah tanggungan keluarga antara 3-4 orang sebanyak 17 orang ( 48,57%), dan jumlah tanggungan keluarga 5 sebanyak 1 orang atau (2,86%). Hal ini cukup menguntungkan karena pendapatan yang diperoleh tidak banyak untuk kebutuhan konsumsi keluarga dan dapat dialihkan untuk modal usahatani. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin tinggi interaksi didalam keluarga, sehingga semakin banyak pemikir untuk memecahkan masalah termasuk keputusan untuk merubah kegiatan dalam usahataninya. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin tinggi pula pengeluaran atau biaya, sehingga semakin kecil pendapatan usahatani yang akan didapatkan, oleh karena itu besarnya tanggungan keluarga berpengaruh pada kegiatan operasional usahatani. Pengalaman Usahatani. pengalaman berusahatani responden petani kelapa di Desa Tindaki antara 12-22 tahun berjumlah 22 orang (62,85%), dan pengalaman berusahatani 23-33 tahun 7 orang (20%) dan pengalama berusahatani 34 45 tahun 6 orang (17,15%) yang memiliki pengalaman berusahatani berada pada kisaran 10-45 tahun. Menjukkan bahwa petani responden di Desa Tindaki memiliki pengalaman yang cukup berpengalaman dan masih perlu membutuhkan arahan atau bimbingan dalam berusahatani. Sehingga dapat membantu dalam pengelolaan usahataninya. Analisi Fungsi Produksi Cobb-Douglas. Usaha untuk memaksimalkan produksi dalam usahatani yaitu dengan menggunakan faktor produksi secara optimal. Faktor-faktor yang diidentifikasi dapat mempengaruhi produksi kelapa dalam adalah jumlah tanaman, pupuk, dan tenaga kerja.menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa dalam dilakukan dengan menggunakan analisis fungsi produksi. Analisis faktor produksi ini menggunakan pendekatan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas yaitu suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua variable, yaitu variabel dependen atau yang menjelaskan (Y) dan variabel Independen atau yang menjelaskan (X), dengan analisis ragam regresi linear berganda. Dalam penelitian inifaktor-faktor produksi yang dianalisis adalah Jumlah Tanaman (X 1 ), Pupuk (X 2 ), dan Tenaga Kerja (X 3 ). Tahap pertama pengujian hasil analisis regresi linear berganda yaitu dengan menggunakan uji statistik untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel independen digunakan dalam penelitian ini. Tingkat signifikansi ditunjukan masing-masing nilai koefisien regresi parsial variabel independen tersebut terhadap variabel dependen. Pengujian dengan uji statistik ini dapat dilakukan dengan R 2, F dan Uji t. Hasil analisis regresi linier berganda terhadap penggunaan input produksi dapat terlihat dalam Tabel 1. 213

Tabel 1. Hasil Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung Manis di Desa Maku Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi, 2015. Variabel Koefisien t hitung Signifikan Regresi (Constanta) 7,059 27,630.000 Jumlah Tanaman(X 1 ) 0,405 9,722**.000 Garam (X 2 ) 0,264 7,178**.000 Tenaga Kerja (X 3 ) 0,080 1,914*.0,065 F-hitung 60,758 Adjusted R- 0,841 Square F tabel α5% = 2,911** t tabel α5% = 2,039** α5% = 2,039** α 10% = 1,696* Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015 Pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap produksi usahatani kelapa dalam di Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong adalah sebagai berikut : Jumlah Tanaman Kelapa Yang Berproduksi (X 1 ). Hasil analisis menunjukan bahwa jumlah tanaman kelapa yang berproduksi (X 1 ) berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa di Desa Tindaki. Hal ini diindikasikan oleh nilai t hitung (9,722) > t tabel (2,039) pada tingkat kepercayaan 95%, Artinya bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga variabel bebas jumlah tanaman kelapa yang berproduksi (X 1 ) berpengaruh nyata terhadap produksi (Y) usahatani kelapa dalam. Penggunaan Pupuk (X 2 ). Hasil analisis menunjukan bahwa garam (X 2 ) berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa di Desa Tindaki. Hal ini diindikasikan oleh t hitung (7,178) > t tabel (2,039) pada tingkat kepercayaan 95%. Membuktikan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya secara parsial variabel bebas pupuk (X 2 ) berpengaruh nyata terhadap produksi (Y) usahatani kelapa di wilayah penelitian. Nilai koefisien regresi pupuk (X 2 ) sebesar 0,264 hal tersebut memberikan makna bahwa bila penggunaan pupuk ditambah dalam 1 %, maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,264 %. Penggunaan pupuk petani responden rata-rata sebanyak 43,9393 kg/1,18ha dengan produksi 2,139 butir 107 pohon/ 1,18ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian fungsi K (KCl) di dalam tanaman dapat digantikan Natrium garam dapur (NaCl) Nimbalkar (1975) dalam Anwar (2008). Penggunaan Tenaga Kerja (X 3 ). Hasil analisis menunjukan bahwa tenaga kerja (X 3 ) berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa di Desa Tindaki. Hal ini ditunjukkan oleh t hitung (1,914) > t tabel (1,696) pada tingkat kepercayaan 90%, artinya bahwa secara parsial variabel bebas penggunaan tenaga kerja (X 3 ) berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani kelapa di Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Pendapatan Usahatani Kelapa Dalam. Analisis pendapatan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani responden kelapa di Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong selama satu musim panen dengan cara menghitung selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang digunakan. Penerimaan Usahatani Kelapa Dalam. Penerimaan dalam penelitian ini adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Rata-rata produksi kelapa di Desa Tindaki adalah 2,139 butir/107/1,18 ha pohon dengan harga jual Rp. 1000/butir, Sehingga rata - rata penerimaan yang diperoleh responden kelapa di Desa Tindaki adalah sebesar Rp 2.138,571/1,18ha. Biya Produksi. Biaya produksi seluruh pengorbanan yang di keluarkan dalam satukali proses produksi baik biaya variabel maupun biaya tetap. Biaya bias dijelaskan menjadi dua, yaitu : Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar dapat memproduksi barang atau jasa. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk atau jasa yang dihasilkan, nilainya tetap dan tidak berubah. Rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani kelapa dalam di Desa Tindaki sebesar Rp 28,900/107 pohon/1,18 ha. 214

Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung dari sedikit atau banyaknya produk dan jasa yang akan dihasilkan. Semakin besar produk yang ingin dihasilkan, biaya tidak tetap akan semakin tinggi dan sebaliknya. Biaya variabel dalam penelitian ini meliputi: pupuk dan tenaga kerja.rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan petani responden kelapa di Desa Tindaki sebesar Rp.405.714 /107pohon/1,18 ha Pendapatan. Menurut Hernanto (1996 ) dalam Widarti (2014), kegia tan usahatani bertujuan untuk mencapai produksi di bidang pertanian yang pada akhirnya akan dinilai dengan unang yang diperhitungkan dari nilai produksi setelah dikurangi atau diperhitungkan biaya yang telah dikeluarkan. Pendapatan dalam penelitian ini adalah pendapatan yang diterima oleh petani responden dari selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu kali musim panen. rata-rata pendapatan petani responden Kelapa di Desa Tindaki ialah sebesar Rp. 1.703.957/ 107pohon/1,18ha. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah Tanaman (X 1 ), pupuk (X 2 ), dan tenaga kerja (X 3 ) secara simultan (bersamasama) berpengaruh sangat nyata terhadap produksi atau variabel (Y) pada taraf Hasil analisis faktor produksi menunjukkan bahwa nilai F-hitung > F-tabel (60,758 > 2,911) tingkat α 5%. Sehingga H 1 diterima H 0 ditolak. berarti secara bersama-sama variabel yang diamati berpengaruh sangat nyata pada usahatani kelapa pada taraf α 5 %. Sedangkan Hasil uji-t menunjukan bahwa secara parsial ketiga variabel yaitu jumlah tanaman, garam berpengaruh sangat nyata pada tingkat kepercayaan 95% dan tenaga kerja, berpengaruh sangat nyata terhadap usahatani Kelapa di Desa Tindaki pada tingkat kepercayaan 90%. 2. Berdasarkan perhitungan hasil usahatani responden petani kelapa di Desa Tindaki memperoleh Penerimaan rata-rata Rp 2.138.571/107 pohon/1,18ha, diperoleh rata-rata total biaya sebesar Rp 434.614/107 pohon/1,18ha dan Pendapatan rata-rata selama satu kali musim panen sebesa Rp. 1.703.957/107 pohon/1,18 ha. Saran Disarankan kepada petani kelapa dalam di Desa Tindaki melakukan pengoptimalan lahan dengan menambah jumlah tanaman dan melakukan perawatan tanaman secara intensif agar produksi kelapa yang dihasilkan dapat maksimal. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, A.N., 2005. Virgin Coconut Oil Penakluk Aneka Penyakit. Penerbit Agromedia Pustaka. Jakarta Anwar, S., 2008. Kapasitas Subtitusi KCI Dengan Garam Dapur (NaCI) Pada Teknologi Pemupukan Tanaman Rumut Pakan. [Jurnal] Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. J Indon.Trop. Anim.Agric.33(3) :223-230. Badan pusat statistik 2010, Tenaga Kerja. Badan Pusat Statistic Provinsi Sulawesi Tengah. Hasan, Ikbal M. 2002. Metodologi penelitian dan aplikasinya. Gahlia Indonesi. Hernanto, 1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta Lamusa, A., 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kelapa Dalam Di Desa Labuan Lele Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala. J.Agroland 12 (3) : 254-260. Nimbalkar, J.D. and G.V. Joshi. 1975. Effect of increasing salinity on germination, growt handmineral metabolism of Sugarcane var Co.740. J.Biol.Sci. 18:55-63. Palungkun, R., 2007. Aneka produksi olahan kelapa. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Press, Jakarta., 2003. Teori Ekonomi Produksi: Dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb Douglas. Rajawali Pers: Jakarta Tumoka, 2013. Analisis Pendapatan Usahatani Tomat di Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen Bisnis. 1 (3) : 212-223. 215

Tuna, R., 2013. Analisis Pendapatan Rumah Tangga Petani Kelapa di Desa Timbualo Kecamatan Batupingge Kabupaten Bone Bolongo. [Jurnal Ilmiah] Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo. Widarti S., Sunarli L. E., 2014. Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Dalam di Desa Jeruju Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupatan Kubu Raya. Jurnal Ilmiah AgrIBA 1 (2) :36-44 216