BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. item soal.uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. a. Jumlah siswa di SMK Manajemen Penerbangan Medan cukup. dengan permasalahan yang diteliti.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mulai dari tenaga, media pembelajaran bahkan kurikulum yang akan digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di laksanakan di MTs Negeri Model Limboto.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang kenakalan siswa dan pola asuh orang tua di SMK Negeri 1 Bonepantai.

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

PROBLEM SOLVING STATISTIKA LANJUT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah pada saat itu adalah Bapak Wahab Moha. Kemudian Ibu Ulpa Pagau, S.Pd

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua )

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar Hubungan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X)

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan dua instrumen untuk mengumpulkan data (a) angket,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis validitas dan reliabilitas angket variabel X, uji analisis validitas dan reliabilitas angket variabel Y dan analisis data yakni : 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian terdiri atas deskripsi tentang manajemen konflik kepala sekolah dan deskripsi tentang motivasi kerja guru yakni : a). Gambaran hasil pengolahan statistik Deskriptif skor capaian responden variabel X Hasil Pengolahan deskriptif skor capaian responden pada variabel X sesuai data pada lampiran 4 kualitas capaian bahwa jumlah sampel 135 rata- rata skor capaian responden sebesar 66 dan standar deviasi 6.21. Instrumen pengumpulan data angket di peroleh bahwa pemberian skor serta penilaian data penelitian di peroleh rentang data terbesar dan data terkecil adalah 76 48, sedangkan banyaknya kelas interval dan panjang kelas masing-masing 8 dan 4, sehingga distribusi frekuensi pengamatan variabel X adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Pengamatan variabel X 38

39 No Kelas interval X i f 1 48 51 49.5 5 2 52 55 53.5 3 3 56-59 57.5 10 4 60 63 61.5 23 5 64-67 65.5 28 6 68 71 69.5 32 7 72 75 73.5 31 8 76-79 77.5 3 Jumlah 135 Keterangan: X i = Nilai Tengah f = Frekuensi Tabel di atas menunjukan bahwa responden paling banyak menjawab di atas dengan frekuensi 32. Untuk memperjelas distribusi frekuensi pengamatan tersebut dapat di lihat melalui grafik sebagai berikut: 35 30 25 23 28 32 31 20 15 10 5 10 5 3 3 0 48-51 52-55 56-59 60-63 64-67 68-71 72-75 76-79 Gambar 4.1 Histogram manajemen konflik

40 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan histogram mengenai skor hasil angket tentang manajemen konflik kepala sekolah di atas dapat di ketahui bahwa sebagian besar jawaban responden pada interval 68 71 dengan frekuensi sebanyak 32 responden. Sedangkan untuk skor hasil angket terendah berada pada interval 52 55 dan 76 79 masing- masing sebanyak 3 responden. Hasil pengolahan data hasil penelitian manajemen konflik kepala sekolah (lampiran 7) menunjukan bahwa nilai rata rata = 66.42 dengan simpangan baku = 6.42. selanjutnya median yang membatasi 50% distribusi frekuensi sebelah atas dan sebelah bawah adalah 67.31. Sedangkan nilai modus yang di peroleh skor 72.00.karena skor tersebut memiliki frekuensi lebih besar dari skor lain. b). Gambaran hasil pengolahan statistik Deskriptif skor capaian responden variabel Y Hasil Pengolahan deskriptif skor capaian responden pada variabel Y sesuai data pada lampiran 5 kualitas capaian bahwa jumlah sampel 135 rata- rata skor capaian responden sebesar 67 dan standar deviasi 7.52. Instrumen pengumpulan data angket di peroleh bahwa pemberian skor serta penilaian data penelitian di peroleh rentang data terbesar dan data terkecil adalah 78 42, sedangkan banyaknya kelas interval dan panjang kelas masing masing adalah 8 dan 5, sehingga distribusi frekuensi pengamatan variabel Y adalah sebagai berikut :

41 Tabel 4.2 Daftar Distribusi frekuensi pengamatan variabel Y No f Kelas interval Xi 1 42-46 44 2 2 47 51 49 4 3 52-56 54 6 4 57 61 58 14 5 62-66 64 25 6 67 71 69 37 7 72 76 74 40 8 77-81 79 7 Jumlah n = 135 Keterangan: Xi = Nilai Tengah f = Frekuensi Tabel di atas menunjukan bahwa responden paling banyak menjawab di atas dengan frekuensi 32. Untuk memperjelas distribusi frekuensi pengamatan tersebut dapat di lihat melalui grafik sebagai berikut : 37 40 40 35 25 30 25 20 14 15 4 10 5 6 7 2 0 42-46 47-51 52-56 57-61 62-66 Gambar 4.2 Histogram motivasi kerja 67-71 72-76 77-81

42 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan histogram mengenai skor hasil angket tentang Motivasi kerja guru di atas dapat di ketahui bahwa sebagian besar jawaban responden berada pada interval 72-76 dengan frekuensi masing sebanyak 40 responden. Sedangkan untuk skor hasil angket terendah pada interval 42-46 yaitu sebanyak 2 responden. Hasil pengolahan data hasil penelitian motivasi kerja guru (lampiran 8 ) menunujukan bahwa nilai rata-rata = 67.41 dengan simpangan baku = 7.52.selanjutnya median yang membatasi 50% distribusi frekuensi sebelah atas dan sebelah bawah adalah 68.95 sedangkan nilai modus di peroleh skor 71.92 karena skor tersebut memiliki frekuensi lebih besar dari skor lain. 4.1.2 Uji Analisis Validitas dan reliabilitas Angket variabel X Uji yang di lakukan untuk validitas dan reliabilitas pada variabel X yakni sebagai berikut : a) Uji analisis validitas angket variabel X Suatu butir instrument di nyatakan valid dan dapat di gunakan untuk mengukur hasil belajar jika r hitung > r tabel di mana dengan taraf nyata 5% dan n = 135 maka di dapatkan r tabel = r ( 0.95 )( 135 ) = 0.176. Selanjutnya harga r hitung setiap item soal perhitungannya dapat di lihat pada lampiran 2, di peroleh bahwa untuk semua item angket r hitung > r tabel. ini berarti semua item soal valid dan cukub baik sebagai alat pengumpul data.

43 b) Reliabilitas Angket variabel X Pengujian reliabilitas instrument ini di tempuh dengan menggunakan rumus alpha cronbach, sebagai berikut: r Menghitung varians butir Untuk mencari varians untuk setiap butir di gunakan rumus sebagai berikut: ( σ = X X) N N Hasil perhitungan varians seperti pada lampiran 5 Menghitung varians total Untuk menghitung varians total di gunakan rumus sebagai berikut: σ = ( y y) N N Dari hasil perhitungan pada lampiran 5 Pengujian reliabilitas Dari hasil perhitungan lampiran di peroleh reliabilitas tes sebesar dengan taraf signifikan α = 5% dan n = 135, maka di peroleh harga r tabel = r ( 0.95 )( 135 ) = 0.159

44 Dari hasil di atas di peroleh bahwa r hitung > r tabel dengan demikian dapat di simpulkan bahwa angket dapat di gunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini. 4.1.3 Uji Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Variabel Y Uji yang di lakukan untuk validitas dan reliabilitas pada variabel Y yakni sebagai berikut : a) Uji analisis Validitas Angket Variabel Y Suatu butir instrument di nyatakan valid dan dapat di gunakan untuk mengukur hasil belajar jika r hitung > r tabel di mana dengan taraf nyata 5% dan n = 135 maka di dapatkan r tabel = r ( 0.95 )( 135 ) = 0.176. Selanjutnya harga r hitung setiap item soal perhitungannya dapat di lihat pada lampiran 5, di peroleh bahwa untuk semua item angket r hitung > r tabel. ini berarti semua item soal valid dan cukub baik sebagai alat pengumpul data. c) Reliabilitas Angket variabel Y Pengujian reliabilitas instrument ini di tempuh dengan menggunakan rumus alpha cronbach, sebagai berikut: r Menghitung varians butir Untuk mencari varians untuk setiap butir di gunakan rumus sebagai berikut:

45 σ = ( X X) N N Hasil perhitungan varians seperti pada lampiran 6 Menghitung varians total Untuk menghitung varians total di gunakan rumus sebagai berikut: σ = ( y y) N N Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 Pengujian reliabilitas Dari hasil perhitungan lampiran 6 di peroleh reliabilitas tes sebesar.dengan taraf signifikan α = 5% dan n = 135, maka di peroleh harga r tabel = r (0.95)(135) = 0.176 Dari hasil di atas di peroleh bahwa r hitung > r tabel dengan demikian dapat di simpulkan bahwa angket dapat di gunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini. 4.1.4 Analisis data Dalam proses analisis data meliputi proses pengujian normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak dan sebagai peneliti dalam pengujian hipotesis,

46 uji linearitas, untuk mengetahui apakah regresi atas berbentuk linier atau non linier, dan proses penentu koefisien korelasi serta interpretasinya dan indeks determinasinya. 1. Pengujian normalitas data Pengujian normalitas data di maksudkan untuk mengetahui data hasil penelitian ini apakah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dengan taraf kepercayaan 99% ( =1% ) dengan hipotesis bahwa skor variabel X ( manajemen konflik kepala sekolah ) dan variabel Y ( motivasi kerja guru ) berdistribusi normal. 2. Uji Normalitas Data Manajemen Konflik Kepala Sekolah Berdasarkan hasil uji normalitas pada data variabel X ( manajemen konflik kepala sekolah) lampiran 7 diperoleh X 2 hitung = - 280.764 dengan derajat kebebasan = - 3 = 8 3 = 5 pada taraf nyata = 1% diperoleh X 2 tabel =15.1. karena X 2 hitung < X 2 tabel, maka hasil penelitian untuk variabel X ( manajemen konflik kepala sekolah ) berdistribusi normal a. Uji normalitas data motivasi kerja guru Berdasarkan hasil uji normalitas pada data variabel Y (motivasi kerja guru) lampiran 8 diperoleh X 2 hitung = -353.577 dengan derajat kebebasan = - 3 = 8 3 = 5 pada taraf nyata = 1% diperoleh X 2 tabel = 15.1 karena X 2 hitung < X 2 tabel, maka data hasil penelitian untuk variabel Y (motivasi kerja Guru) berdistribusi normal

47 a) Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian diadakan pengujian melalui persamaan regresi keberartian regresi, linearitas regresi dan koefisien korelasi. 1) Mencari persamaan regresi Untuk mencari persamaan regresi di gunakan persamaan Y = a + bx. dari hasil perhitungan lampiran 12 di peroleh persamaan regresi Y =25.77 + 0.63X. hal ini berarti setip terjadi perubahan sebsesar 1 (satu) unit pada variabel X ( manajemen konflik kepala sekolah) akan di ikuti oleh perubahan rata-rata sebesar 0.63 pada variabel Y (Motivasi kerja guru) 2) Uji keberartian dan linearitas Regresi Hasil pengujian keberartian dan linearitas persamaan regresi akan menggambarkan apakah terdapat pengaruh yang berarti/signifikan antara manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru serta melihat apakah model regresi Y atas X berpola linier atau tidak. Bardasarkan hasil perhitungan keberartian regresi (lampiran 7) di peroleh bahwa F sign( hitung ) = 49.25 sedangkan F tabel = F ( 1-0.05 ) ( [ 1 ] [ 135 ] ) = 3.92. criteria pengujian jika F sign( hitung ) F sign( tabel ), maka persamaan regresi signifikan dan jika F sign ( hitung ) < F sign( tabel ) maka persamaan regresi tidak signifikan. Karena F sign ( hitung ) > F sign( tabel ) maka dapat di simpulkan bahwa

48 terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru. Berdasarkan hasil perhitungan linieritas regresi (lampiran 12) di peroleh bahwa F linier ( hitung ) = - 0.04 sedangkan F linier( tabel ) = ( 0.95 ) ( 25.108 ) = 1.63. criteria pengujian jika F linier ( hitung ) F linier ( tabel ), maka persamaan regresi berpola linier dan jika F linier ( hitung ) > F linier ( tabel ), maka persamaan regresi tidak berpola linier. Karena F linier ( hitung ) < F linier ( tabel ) maka dapat di simpulkan bahwa model regresi Y atas X berpola linier. 3) Menghitung koefisien korelasi Hasil perhitungan koefisien korelasi ( lampiran 12 ) di peroleh hasil = 0.518 dan korelasi determinasi r 2 = 0.71 atau 71%. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif antara manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, dimana 71% motivasi kerja guru di pengaruhi oleh manajemen konflik kepala sekolah. 4) Menguji keberartian koefisien korelasi Berdasarkan hasil perhitungan keberartian koefisien korelasi (lampiran 12) di peroleh dari hasil perhitungan tersebut di peroleh t hitung = 6.95 sedangkan dari daftar di peroleh ( 0.99 ) ( 135 ) = 2.33 dan ( 0.95 ) ( 135 ) = 1.645. 0leh karena t hitung > t tabel dan t hitung tidak berada pada daerah penolakan Ho maka hipotesis Ho di terima dan Ha di tolak sehingga dapat di simpulkan bahwa penelitian ini benar- benar signifikan. Sehingga penerimaan dan penolakan Ho dapat di gambarkan sebagai berikut:

49 Daerah Penolakan H 0 Daerah penerimaan H 0 daerah penerimaan H 0 t tabel = -2.33 t tabel = 2.33 t hitung = 6.95 Gambar 4.3 Daerah penerimaan dan penolakan H 0 4.2 Pembahasan Kepemimpinan kepala sekolah yang baik dapat membuat anggota menjadi percaya, loyal, dan termotivasi untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi secara optimal. Untuk itu, keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat dari performansi anggota. Salah satu faktor yang menunjukkan performansi anggota adalah Motivasi kerja guru. Mulyasa (2003: 85), kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang: 1) mampu memberdayakan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif; 2) dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan; 3) mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan;

50 4) berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah; 5) bekerja dengan tim manajemen; 6) berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Model penghargaan menyajikan sejumlah implikasi bagi kepala sekolah mengenai cara memotivasi guru sebagai berikut ; 1) menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang ada di sekolah sebagai titik tolak dan untuk menentukan skala prioritas dalam upaya meningkatkan motivasi guru yang optimal; 2) menjalin hubungan komunikasi yang lebih baik dengan para guru sehingga setiap permasalahan yang muncul dapat segera di atasi dengan bijaksana Hasil pengolahan data yang mencerminkan bahwa kedua variabel ini akan di uraikan sebagai berikut: 4.2.1 Interpretasi hasil pengolahan data motivasi kerja guru Motivasi kerja guru adalah motivasi yang menyebabkan guru bersemangat dalam mengajar karena kebutuhannya terpenuhi. Kepala sekolah yang menyadari bahwa esensi kepemimpinan terletak pada hubungan yang jelas antara pemimpin dengan yang dipimpinnya dan memahami kepemimpinan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan kelompok akan berperilaku meningkatkan motivasi kerja guru di sekolah yang dipimpinnya. Begitu juga kepala sekolah sebagai supervisor, kemampuannya memilih pendekatan yang paling tepat dalam

51 melaksanakan supervisi sebagai upaya pembinaan dan bimbingan akan sangat berpengaruh pada motivasi kerja guru. Pernyataan Wiles yang dikutip Bafadal (Sarbini, 2004: 21) mengidentifikasikan 8 kebutuhan guru, yaitu: 1) rasa aman dan hidup layak; 2) kondiri kerja yang menyenangkan; 3) rasa diikutsertakan; 4) perlakuan yang jujur dan wajar; 5) rasa mampu; 6) pengakuan dan penghargaan; 7) ikut ambil bagian dalam pembuatan kebijakan sekolah, dan 8) kesempatan mengembangkan self respect. Kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat mempengaruhi motivasi para guru dalam menjalankan tanggung jawabnya. Untuk itu peranan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya di sekolah sebagai pemimpin dan supervisor sangat diperlukan. Berdasarkan surat keputusan Menpan Nomor 86 tahun 1993, ada empat bidang tugas yang harus dilaksanakan guru, yaitu tugas di bidang pendidikan, proses belajar mengajar dan bimbingan, pengembangan profesi, dan penunjang pendidikan. Berdasarkan beberapa landasan teoritis dan praktis ini, dalam penelitian ini motivasi kerja guru dalam melaksanakan tugas dibatasi pada tugas pokok guru, yaitu tugas di bidang pendidikan, tugas di bidang pengajaran dan bimbingan, serta tugas di bidang penunjang pendidikan. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata rata skor keseluruhan untuk pernyataan responden sebesar 67%. Hasil ini bila di

52 kaitkan dengan kualitas pernyataan responden ternyata memiliki kategori baik. Harga ini mendeskripsikan bahwa taraf motivasi kerja guru di sekolah menengah atas negeri sekota Gorontalo mempunyai kualitas yang baik, termasuk dengan demikian secara umum dapat di katakan bahwa gambaran motivasi kerja guru di SMA sekota Gorontalo dapat meningkat. 4.2.2 Interpretasi hasil pengolahan data manajemen konflik kepala sekolah Dalam dunia pendidikan, dibutuhkan seorang manajer yang mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di lembaganya. Manajemen konflik pendidikan dapat diartikan sebagai suatu langkah yang diambil oleh manajer untuk menghindari konflik yang terjadi sehingga tujuan pendidikan dapat terwujud secara optimal. Fungsi manajemen konflik pendidikan adalah untuk menghindari konflik, Mengakomodasi (memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain), kompetisi, kompromi atau negosiasi, memecahkan masalah atau kolaborasi. Sesuai hasil pengolahan data tentang variabel manajemen konflik kepala sekolah menunjukkan bahwa rata rata skor untuk pernyataan responden sebesar 66%. Hasil pengolahan data ini bila di kaitkan kriteria kualitas pernyataan responden ternyata berada pada taraf kualitas yang baik. Implikasi dari hasil pengolahan data ini mendeskripsikan bahwa rata rata

53 skor manajemen konflik kepala sekolah di SMA Negeri Sekota Gorontalo termasuk dengan kategori baik. Dengan kata lain, ternyata pengelolaan manajemen konflikoleh kepala sekolah memiliki kualitas yang baik dalam rangka meningkatkan motivasi kerja guru. 4.2.3 Pengaruh manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru Sesuai hasil pengolahan Sesuai hasil pengolahan data di peroleh suatu pola hubungan fungsional antara variabel motivasi kerja guru dengan manajemen konflik kepala sekolah dapat di tulis dalam bentuk persamaan regresi linier sederhana yaitu Y = 25.77 + 0.63X. uji kelinieran dan keberartian persamaan regresi tersebut memberikan petunjuk hubungan fungsional yang berarti antara motivasi kerja guru dengan manajemen konflik kepala sekolah. Penafsiran lebih lama lagi mengandung makna bahwa rata rata skor variabel manajemen konflik di perkirakan meningkat / menurun sebesar 0,63 untuk setiap peningkatan variabel motivasi kerja guru sebesar satu unit. Sebagai langkah akhir yakni pengujian hipotesis maka di lakukan pengujian keberartian koefisien korelasi r = 0.518. dalam pengujian keberartian koefisien di peroleh harga dari t hitung = 6.95 sedangkan dari daftar di peroleh t (0.99)(135) = 2.33 dan t (0.95)(135) =1.645. dengan demikian H 0 di terima dan Hi di tolak sehingga dapat di simpulkan bahwa koefisian korelasi di atas benar-benar signifikan.

54 Selanjutnya dari harga r = 0.518 di dapat koefisien determinasi sebesar 0.71 atau 71%. Hal ini berarti bahwa sebesar 71% variasi yang terjadi pada variabel Y (Motivasi Kerja Guru) dapat di jelaskan oleh variabel X (Manajemen Konflik Kepala sekolah ) dengan persamaan regresi Ý= 25.77 + 0.63 X Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari penelitian di atas maka dapat di simpulkan bahwa Manajemen Konflik kepala sekolah berpengaruh terhadap Motivasi kerja guru.