PENGGUNAAN BARCODE UNTUK SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN BARCODE UNTUK TRANSAKSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS

MENCETAK BARCODE DENGAN PROGRAM QUICKSTART BARCODE PRINTER PRO. B. Mustafa atau

1. Persiapan. Pita magnetik (magnetic tape)

PANDUAN RINGKAS MENJALANKAN PROGRAM SIPISIS Oleh : B. Mustafa

Berikut ini contoh jenis-jenis peripheral dengan berbagai tugasnya:

LEBIH DEKAT DENGAN BARCODE

Panduan Praktis Pengelolaan Data Anggota Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

PEMANFAATAN FASILITAS UTILITY UNTUK CDS/ISIS VERSI DOS Oleh : B. Mustafa

PENELUSURAN EFEKTIF PADA WINISIS Oleh: B. Mustafa

KLINIK TI. Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1 MENGOPTIMALKAN PROGRAM LAWAS WINISIS

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

ONSCREENKEYS 5. Windows XP / Windows Vista / Windows 7 / Windows 8 / Windows 10

BARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI DAN AKSES ADMINISTRASI PERKULIAHAN MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI7

TEKNIK MEMBUAT BASIS DATA PADA PROGRAM WINISIS

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEBSITE DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMK NEGERI 3 KENDAL

APLIKASI KOMPUTER. Microsoft Word 2010 (Bag.1) Ida Farida, M.Kom. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi MKCU.

MEMBUAT MENU YANG BERBEDA PADA CDS/ISIS DOS Oleh: B. Mustafa

Microsoft Word Bagian I

Memahami apa itu cell Cell adalah kotak pertemuan tegak lurus antara kolom (A,B,C ) dan baris (1,2,3 ) seperti contoh gambar berikut:

Tugas Pengantar Sistem Operasi (PSO) How It Works

MENCETAK BIBLIOGRAFI PADA WINISIS Oleh : B. Mustafa

APLIKASI KOMPUTER MICROSOFT WORD 2010 (BAGIAN 1) Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen

Mengenal Microsoft Word 2010

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Senin Kamis : Jam WIB. Jumat : Jam WIB. Dengan jadwal praktek kerja lapangan sebagai berikut:

BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka

3. Setting Data Master

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

Konversi Data CDS/ISIS ( tulisan pertama dari seri konversi data beragam program ) Oleh B. Mustafa

MEMBUAT PICK-LIST UNTUK PEMASUKAN DATA PADA WINISIS

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1. MANFAAT FITUR PivotTable DARI MICROSOFT OFFICE EXCEL UNTUK PENGOLAHAN DATA STATISTIK PERPUSTAKAAN

FUNGSI TOMBOL-TOMBOL KEYBOARD PADA KOMPUTER

Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

KONVERSI DATA VTLS KE DALAM CDS/ISIS

TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MANAJEMEN ARSIP DIGITAL

PANDUAN SINGKAT. PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BARANG PERSEDIAAN (Sembarangan V1.4)

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya

SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006

MENYIAPKAN PRESENTASI DENGAN MULTIMEDIA 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

MENGOPERASIKAN SOFTWARE SPREADSHEET

PANDUAN MENGGUNAKAN LAYANAN SIRKULASI BAGI PENGGUNA BERBASIS SLIMS 7 CENDANA (TELAH DIMODIFIKASI OLEH PERPUSTAKAAN UNIV

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text)

BlackBerry Messenger. Panduan Pengguna. Versi: 6.2

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Komputer. Pengenalan tentang Ms. Word 2010 serta fungsi-fungsi dasarnya (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

BAB I PENDAHULUAN. beberapa proses yang dilakukan yaitu proses peminjaman buku, proses

PEMBUATAN SOFTWARE PENCATAT PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN BARCODE DAN MYSQL BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0

CARA PRAKTIS MEMBUAT LABEL BUKU (NOMOR PANGGIL) DENGAN WINISIS. Azizah 1 dan Fery Siswadi 2 1. Pustakawan Muda IPB

BUKU PANDUAN (Reference Manual) SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa

Microsoft Word Teori dan fungsi yang digunakan dalam MS. Word Rahma Farah Ningrum, M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

Modul ke: Aplikasi Komputer. Microsoft Word. Fakultas TEKNIK. Muhammad Rifqi, S.Kom, M.Kom. Program Studi. Ilmu Komputer.

Eksplorasi Gradien Menggunakan Geogebra. Muh. Tamimuddin H

PENGENALAN KOMPUTER. PENGABDIAN MASYARAKAT Lokasi : The Learning Farm Perkebunan Teh Maleber Kp. Maleber, Ciherang Pacet, Cianjur, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang

PENGENALAN VISUAL FOXPRO

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS) PANDUAN BAGI OPERATOR. Disampaikan oleh: Rasiman

SIGNIFIKANSI OTOMASI PERPUSTAKAAN DALAM MENSUKSESKAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI : PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMASUKI ERA MILLENIUM KE TIGA

MENGENAL PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA

Menggunakan Browser dan Mesin Pencari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek

Panel navigasi Tekan Ctrl+F untuk memperlihatkan Panel Navigasi. Anda bisa menata ulang dokumen dengan menyeret judulnya ke dalam panel ini.

PANDUAN SOFTWARE PENJUALAN 3 LEVEL HARGA

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003

Membuat dan mendemonstrasikan penggunaan

PENGENALAN SPSS & PEMBUATAN FILE DATA

Written by Administrator Thursday, 08 October :00 - Last Updated Sunday, 20 November :03

Ketika jendela Microsoft Word dibuka, maka secara otomatis akan disediakan 1 buah dokumen baru. Untuk menambahkan dokumen baru, caranya :

Modul 2. Pokok Bahasan: Alat Masukan (Input Devices)

3. MENGGUNAKAN CONTOH BASISDATA Oleh: B. Mustafa

LASERJET PRO M1530 MFP SERI. Panduan Ringkas

Mengelola Data Excel dengan Sort dan Filter

MENGELOLA DATABASE KOLEKSI BUKU DENGAN GREENSTONE UNTUK ORANG AWAM

MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN

MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI

COMPUTER TROUBLESHOOTING VOSCO PEREIRA. Prepared by Vosco

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

PERANTARAMUKAAN SENSOR BARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

Lampiran I SE-06/PJ.6/1997 Tanggal 19 Maret 1997

PELAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN SISTEM JARINGAN

a. Menyiapkan database

Belajar Dasar Microsoft Word 2003

BAB III LANDASAN TEORI

: Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi : Menginstal Tema dan Menulis Artikel (Pos) MENGINSTAL TEMA DAN MENULIS ARTIKEL (POS)

PROSEDUR SEDERHANA KONVERSI DATA WINISIS KE EXCEL Oleh : Ruhimat atau

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

OpenOffice Writer Aplikasi perkantoran OpenOffice.org Writer

Modul 12 Open Office Calc

Modul ke: Aplikasi komputer. Microsoft Word 2010 bagian 2. 05Fakultas FASILKOM. Wardhana., S.Kom., S.T., MM. Program Studi MKCU

Data Entri pada Basisdata WINISIS Menggunakan ISISMarc

1. CDS/ISIS VERSI WINDOWS Oleh: B. Mustafa

BAB I PENDAHULUAN Pengantar Bahasa ISETL

Panduan Praktis Proses Pendaftaran Anggota Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2

Transkripsi:

PENGGUNAAN BARCODE UNTUK SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: B. Mustafa Anggota Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia mus@ipb.ac.id atau mustafa_smada@yahoo.com Barcode adalah suatu kode dalam bentuk sejumlah baris tegak. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga kode baris atau kode batang atau sandi lurik. Ada pula yang hanya menuliskan barkod. Dalam tulisan ini akan digunakan saja istilah barcode dengan cetak miring. Kode berbentuk baris tegak ini dapat dibaca dengan suatu alat baca tertentu (barcode reader) untuk kemudian hasilnya dapat disalurkan ke komputer untuk diolah selanjutnya. Barcode dapat dibuat dengan menggunakan alat cetak barcode khusus atau menggunakan alat cetak biasa (printer) dengan bantuan software pembuat barcode tertentu. Jika untuk pencetakan barcode digunakan alat cetak khusus barcode, maka diperlukan kertas khusus pula, yang hanya dibuat khusus untuk mencetak barcode. Sedangkan jika pencetakan barcode menggunakan alat cetak biasa (printer dotmatrix, deskjet atau laser) kertas yang digunakan dapat lebih beragam misalnya kertas HVS, kertas duplikator atau kertas label berlem yang biasa digunakan untuk membuat label buku di perpustakaan. Contoh tampilan barcode dapat dengan mudah ditemukan pada kemasan produk barang komersil, misalnya pada kemasan mie instan, sabun, rokok, halaman belakang buku terbitan luar negeri, kartu surat izin mengemudi (SIM) dan sebagainya. Barcode pada kemasan produk komersil ini digunakan sebagai identifikasi produk, misalnya identifikasi mengenai ukuran kemasan, cita-rasa, jenis dan sebagainya. Berikut adalah dua buah contoh Barcode: Tipe Barcode Ada beberapa tipe atau jenis barcode yang sering digunakan, menyangkut karakter yang bisa digunakan serta panjang/jumlah digitnya, yaitu: 1. Code 39 barcode yang dapat mewakili abjad (A-Z) dan angka (0-9) serta beberapa karakter lain misalnya: $, /, +, %, titik dan spasi. Jumlah digit maksimal 16. Tipe ini yang paling cocok digunakan untuk unit PUSDOKINFO. Baik untuk kode barcode buku maupun untuk kode barcode angota perpustakaan. 19

2. 2 of 5 (Interleaved) - hanya untuk angka (0-9), maksimum 32 digit. 3. 2 of 5 (Matrix) - hanya untuk angka (0-9), maksimum 23 digit. 4. UPC version A - hanya angka (0-9) namun barcode harus mempunyai panjang tepat 11 atau 12 digit. Kurang atau lebih dari angka itu, tidak bisa digunakan. 5. EAN-12 - hanya numerik (0-9), namun barcode harus mempunyai panjang 12 atau 13 digit. 6. EAN-8 - hanya numerik (0-9), namun barcode harus mempunyai panjang 7 atau 8 digit. 7. Code 93 - alfanumerik, semua karakter ASCII boleh digunakan. 8. Codabar numerik (1-9), huruf A-E, +,-,/,*,=, $, titik, huruf T dan N, maksimum 20 digit. 9. Text Only - digunakan hanya untuk mencetak baris teks Setiap ujung semua jenis barcode selalu diberi ciri atau kode baris standar yang berarti START dan END of code. Oleh karena itu, jika suatu barcode disorot dengan alat baca barcode untuk membaca kodenya, maka tidak perlu harus tegak, tetapi dapat saja terbalik. Kode tetap dapat dibaca dengan benar, walau barcode diletakkan bolak-balik. Alat baca barcode selalu dapat mengenali kode awal dan kode akhir barcode. Bahkan ada alat baca barcode yang dapat membaca barcode dalam berbagai posisi (miring, tegak, terbalik dsb). Manfaat Barcode untuk Bidang PUSDOKINFO Dalam bidang PUSDOKINFO barcode antara lain dapat digunakan untuk mempercepat dan mempertepat proses transaksi sirkulasi dokumen. Barcode dapat dicetak pada kartu anggota perpustakaan. Kode ini akan menunjukkan kode khusus nomor identifikasi anggota untuk memudahkan input data pengguna jika pengguna akan melakukan transaksi peminjaman atau pengembalian buku. Barcode juga dicetak atau ditempelkan pada buku untuk memudahkan input data buku jika sebuah buku akan dipinjam atau dikembalikan oleh seorang pengguna. Penggunaan barcode terbukti sangat mempercepat dan mempertepat transaksi sirkulasi, karena tidak akan terjadi lagi kesalahan ketik nomor anggota atau nomor kode buku pada level proses transaksi. Kesalahan hanya mungkin timbul pada tahap input data awal kode pengguna atau kode buku pada bagian pemasukan data. Gambar kartu anggota perpustakaan berbarcode dan buku berbarcode Alat Baca Barcode (barcode reader) Untuk membaca barcode diperlukan suatu alat khusus yang biasa disebut barcode reader 20

atau barcode scanner. Salah satu tipenya adalah yang disebut CCD atau Closed Contact Device. Bentuk alat baca barcode ini bermacam-macam. Ada yang berbentuk seperti pulpen, biasa disebut lightpen. Ada yang berbentuk seperti stempel. Ada pula yang bertipe statis dan terpasang tetap di suatu tempat (meja atau dinding). Tipe ini disebut Wand. Barang berbarcode yang akan dibaca menggunakan alat tipe wand harus dilewatkan didepan sensor alat ini. Ada alat pembaca barcode yang disebut Barcode Reader Slider. Dengan alat ini barcode digesekkan agar kode barcode dapat dibaca. Tipe lain adalah LR (Long Range). Alat baca ini dapat membaca barcode dalam jarak yang cukup jauh, misalnya 30 sentimeter. Biasanya sinar lasernya terlihat jelas bagai cahaya benang. Berikut adalah gambar barcode scanner: Program Pencetak Barcode Pada saat ini banyak sekali program aplikasi yang dapat digunakan untuk mencetak barcode. Ada yang harus dibeli ada pula yang dapat diperoleh dsecara gratis dengan mendownload dari internet. Ada yang berbasis Windows namun ada pula yang masih berbasis DOS. Kebanyakan software ini digunakan untuk mencetak barcode produk komersil. Sehingga memudahkan mencetak barcode identik dalam jumlah yang sangat banyak. Sedangkan untuk keperluan PUSDOKINFO barcode yang digunakan harus unik (khas) untuk setiap barcode. Jadi setiap anggota dan dokumen yang akan diberi barcode harus memiliki kode barcode yang berbeda. Lain halnya dengan barcode untuk produk komersil. Setiap barcode untuk produk komersil akan sama untuk jenis produk dan kemasan yang sama, walaupun jumlah barangnya puluhan ribu. Karena itu program pencetak barcode yang sesuai untuk keperluan PUSDOKNFO adalah program aplikasi yang salah satu fiturnya adalah dapat mencetak secara increment (bertambah berurutan). Artinya dapat mencetak barcode berbeda dengan kode yang berurutan, misalnya dari nomor kode 001 sampai dengan 100. Dewasa ini para pengembang software aplikasi untuk keperluan PUSDOKINFO mulai mencoba mengintegrasikan modul pencetak barcode di dalam aplikasi otomasi PUSDOKINFOnya. Sebagai contoh SIPISIS versi Windows mengintegrasikan dalam modulnya, fitur untuk mencetak langsung barcode dari cantuman yang ada dalam suatu basisdata. Demikian juga dengan aplikasi NCI Bookman. Pilihan Kertas untuk Mencetak Barcode Kertas untuk mencetak barcode dapat menggunakan kertas HVS biasa ataupun menggunakan kertas label berlem. Kedua pilihan ini ada untung ruginya. Mencetak barcode pada kertas HVS selain sangat ekonomis, juga tidak memerlukan pengaturan yang sulit pada saat proses pencetakan. Namun untuk dapat ditempelkan ke buku atau ke kartu anggota hasil cetakan barcode perlu dipotong sesuai ukuran dan diberi lem. 21

Sebaliknya jika mencetak barcode pada kertas label berlem diperlukan pengaturan posisi label pada baki (tray) printer sedemikian rupa sehingga barcode yang dicetak tepat berada di tengah-tengah setiap kotak kertas label. Namun keuntungannya adalah bahwa label yang dicetak sudah berukuran sesuai keinginan dan hanya perlu dilepas (dikupas) dari kertas alasnya kemudian langsung ditempelkan pada buku atau pada kartu anggota. EZ2 Sebagai Contoh Program Pencetak Barcode Salah satu program aplikasi yang cukup efektif dan murah serta mudah digunakan untuk mencetak barcode Adalah EZ2 Barcode II versi 2.26. Software ini walau sudah berumur lama, namun sampai saat ini masih banyak yang menggunakan karena kesederhanaan dan efektifitasnya. Mungkin versi baru dari aplikasi ini sudah ada, namun belum ditemukan oleh penulis pada saat tulisan ini dibuat. Aplikasi yang dibuat oleh TimeKeeping Systems, Inc. tahun 1988 ini berbasis DOS. Berkas utama program ini adalah EZ2.EXE. Apabila berkas ini dieksekusi (dijalankan) kemudian beberapa parameter diisikan dan dilakukan penyimpanan, maka akan muncul berkas baru yaitu OPTIONS.TXT. Berkas ini menyimpan nilai-nilai parameter yang ditentukan oleh pengguna untuk mengatur hasil pencetakan barcode. Selain itu masih ada berkas lain yang berfungsi sebagai petunjuk pencetakan dengan menggunakan berkas misalnya: multi.txt, chain1.txt, chain2.txt. Menggunakan berkas tersebut dapat dicetak barcode melalui berkas yang kodenya dibuat pada program lunak lain. Untuk menjalankan program ini pada mode MS-DOS, ketik EZ2 lalu tekan ENTER, atau melalui jendela Windows Explorer dengan mengklik-ganda berkas EZ2.EXE. Selanjutnya akan muncul menu program tersebut yang terdiri atas dua jendela. Dengan menekan tombol TAB, kursor dapat dipindah-pindahkan antara dua jendela. Agar hasil cetakan barcode dapat dibaca dengan baik oleh alat baca barcode, disarankan mencetak dengan laser printer. Namun menggunakan printer dotmatrix dengan tinta yang baik juga cukup memadai. Kalau menggunakan pita dotmatrix yang masih baru, sering hasil cetakan barcode tidak terbaca dengan benar, karena tinta masih meluber. Sehingga ketebalan garis barcode terganggu. Seperti diketahui prinsip pembacaan terhadap barcode berdasarkan ketebalan garis, bukan berdasarkan tinggi garisnya. Pilihan jenis printer hanya ada tiga tipe yaitu Laser, 24-pin-type dan dotmatrix. Ada beberapa jenis printer yang tidak bisa mencetak barcode pada EZ2 dengan baik, misalnya beberapa printer tipe deskjet tertentu. Program EZ2 dapat menerima langsung berkas kode yang dibuat oleh CDS/ISIS. Dengan demikian angka-angka dapat diambil dari salah satu ruas dalam database CDS/ISIS untuk kemudian dicetak barcodenya menggunakan EZ2. Sehingga tidak perlu mengulang mengetik nomr-nomor yang akan dibuat barcodenya. Berikut adalah tampilan awal ketika EZ2 sudah dijalankan 22

Uraian lebih rinci mengenai cara menggunakan program EZ2 dapat dibaca dalam panduan yang sudah dibuat khusus untuk itu. Selain program EZ2 yang banyak digunakan, contoh program untuk mencetak barcode untuk keperluan perpustakaan adalah program Barcode 97. Program ini dapat didownload gratis dari Internet. Lihat tulisan lain penulis mengenai panduan mencetak barcode dengan progam Barcode97. Program pencetak Barcode 97 hanya berfungsi membuat kode barcode pada clipboard, tetapi tidak bisa langsung mencetak barcode ke kertas. Gambar menu pembuatan barcode dengan Program Barcode 97. Karena itu, kode barcode yang dihasilkan oleh Barcode 97, harus dipindahkan (dipaste) ke program yang akan berfungsi mencetak barcode tersebut, misalnya MSWinword. Pencetakan barcode kemudian dilakukan menggunakan pengolah kata MSWinword. 23