Rayendra AMIK Kosgoro Solok

dokumen-dokumen yang mirip
Research of Science and Informatic

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat

Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 2, Desember 2014 ISSN :

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

PENERAPAN DATA MINING SEBAGAI MODEL SELEKSI PENERIMA BEASISWA PENUH (STUDI KASUS: STIE PERBANAS SURABAYA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

Kecerdasan Buatan Materi 6. Iterative Dichotomizer Three (ID3)

ANALISA KINERJA ALGORITMA C.45 DALAM MEMPREDIKSI PENCAPAIAN PROFIT

Decision Tree Penentuan Masa Studi Mahasiswa Prodi Teknik Informatika (Studi Kasus: Fakultas Teknik dan Komputer Universitas Harapan Medan)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN DATA MINING UNTUK PREDIKSI PENJUALAN WALLPAPER MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5. Juna Eska. STMIK Royal, Ksiaran

Manfaat Pohon Keputusan

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PROMOSI (Studi kasus Universitas Bina Darma Palembang)

PENERAPAN DATA MINING KLASIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITNMA C 4.5 PADA DATA NASABAH KREDIT KOPERASI SIMPAN PINJAM GRAHA MANDIRI TEGAL

PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

ANALISIS DATA MINING UNTUK MENENTUKAN VARIABEL VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KELAYAKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH MENGGUNAKAN TEKNIK KLASIFIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan fakor-faktor penyebab masalah tersebut bisa terjadi diantaranya. dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi yang memungkinkan data dalam jumlah besar terakumulasi. Hampir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data warehouse


JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE

BAB III METODOLOGI 3.1. Prosedur Penelitian Identifikasi Masalah

Klasifikasi Nasabah Menggunakan Algoritma C4.5 Sebagai Dasar Pemberian Kredit

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

KONVERSI DATA TRAINING TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI MENJADI BENTUK POHON KEPUTUSAN DENGAN TEKNIK KLASIFIKASI MENGGUNAKAN TOOLS RAPID MINER 4.

ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENGETAHUI PERILAKU SESEORANG DALAM MEMBELI ALAT PANAHAN

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom

Penerapan Algoritme C4.5 Pada Klasifikasi Produksi Ubi Jalar di Pulau Jawa

JURNAL IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN DI SMK PEMUDA PAPAR KEDIRI

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITME C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN SISWA SMA NEGERI 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI MASA STUDI MAHASISWA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PROGRAM BANTU PEMILIHAN PAKAIAN DAN BAHAN BATIK BAGI KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN DECISION TREE Studi Kasus : Toko InBATIK

Klasifikasi Penerima Bantuan Kredit Koperasi Dengan Metode ID3

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

PERBANDINGAN DECISION TREE

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

Analisis Perbandingan Algoritma ID3 Dan C4.5 Untuk Klasifikasi Penerima Hibah Pemasangan Air Minum Pada PDAM Kabupaten Kendal

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI STT HARAPAN MEDAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI BIDANG KERJA ALUMNI DI STMIK LPKIA BANDUNG

DATA MINING POTENSI AKADEMIK SISWA BERBASIS ONLINE

Educational Data Mining untuk Mengetahui Pola Minat Kerja Mahasiswa

Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PEMBAYARAN PINJAMAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PRIMKOVERI BINA BAKTI PEMALANG

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE DECISION TREE ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI MAHASISWA BERPRESTASI

Classification. Decision Tree. Decision Tree. Konsep Decision Tree. Penggunaan Decision Tree. When To Consider Decision Tree?

ANALISA DAN PERANCANGAN PENENTUAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE (Studi kasus SMA XYZ)

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

PENERAPAN DECISION TREEALGORITMA C4.5 DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUNIAN TEMPAT TINGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

IMPLEMENTASI TEKNIK DATA MINING CLASSIFICATION DENGAN METODE DECISSION TREE UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5

Terbit online pada laman web jurnal : JURNAL RESTI. ( R e k a y a s a S i s t e m d a n T e k n o l o g i I n f o r m a s i )

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

SISTEM REKOMENDASI PENENTUAN JUDUL SKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA DECISION TREE

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENENTUAN JUMLAH SKS MENGGUNAKAN DECISION TREE

ANALISA TEKNIK PENENTUAN ATRIBUT DALAM MEMBUAT POHON KEPUTUSAN PADA PENAMBANGAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

Burhanudin Junardi Karim Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc

APLIKASI DATA MINING DENGAN METODE CLASSIFICATION BERBASIS ALGORITMA C4.5

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU

KAJIAN PERANCANGAN RULE KENAIKAN JABATAN PADA PT. ABC

IMPLEMENTASI DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

Pengolahan Data. Algoritma C4.5 Menghitung entropi : Data Training (75%) = 220 data Data Testing (25%) = 73 data

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IMPLEMENTASI ALGORITMA ID3 UNTUK KLASIFIKASI PERFORMANSI MAHASISWA (STUDI KASUS ST3 TELKOM PURWOKERTO)

Penerapan Algoritma C5.0 Pada Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Penerimaan Beras Masyarakat Miskin

BAB II LANDASAN TEORI

MENGIDENTIFIKASI DATA REKAM MEDIS. (Studi Kasus Penyakit Diabetes Mellitus di Balai Kesehatan Kementerian. Perindustrian, Jakarta) SKRIPSI

PENERAPAN ALGORITMA ID3 UNTUK PREDIKSI MINAT STUDI MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. Abstrak

PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK PENJURUSAN SISWA (STUDI KASUS: SMA NEGERI 1 PONTIANAK)

PREDIKSI KETEPATAN KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE BERBASIS PARTICLE SWARM OPTIMATION (PSO)

TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember Koko Handoko Universitas Putera Batam (cooresponding author)

SNIPTEK 2014 ISBN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

TEKNIK KLASIFIKASI PENYUSUTAN VOLUME PUPUK TERHADAP PENYIMPANAN DI GUDANG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : GUDANG PERSEDIAAN PUPUK PT. PUSRI KOTA SOLOK) Rayendra AMIK Kosgoro Solok Email : rayzha1206@gmail.com Abstrak Data mining adalah proses eksplorasi dan analisa terhadap data yang berjumlah besar untuk menentukan pola atau aturan yang berarti. Algoritma C4.5 adalah algoritma klasifikasi data bertipe pohon keputusan. Pohon keputusan algoritma C4.5 dibangun dengan beberapa tahap yang meliputi pemilihan atribut sebagai akar, membuat cabang untuk tiaptiap nilai dan membagi kasus dalam cabang memiliki kelas yang sama. Dari penyelesaian pohon keputusan maka akan didapatkan beberapa rule suatu kasus. Dalam hal ini penulis akan menerapakan algoritma C4.5 dalam penyusutan volume pupuk di gudang penyimpanan. Penerapan algoritma C4.5 ini dapat membantu pencarian keputusan dalam menentukan klasifikasi penyusutan volume pupuk di gudang penyimpanan. Kata kunci : Algoritma C4.5, Data Mining, Klasifikasi, Rapidminer Abstract Data mining, as we use the term, is the exploration and analysis of large quantities of data in order to discover meaningful patterns and rules. The algorithm is a classification algorithm C4.5 decision tree data type. C4.5 decision tree algorithm is built with several stages that include the selection of an atribut as root, create a branch for each value and devide the cases in the branch. Chase-resistant will be repeated for each branch until all cases the branches have the same class. From the completion of the decision tree it will get some rule of a case. In this case I would apply the C4.5 algorithm in the application of C4.5 Algorithm to Classify Manure Volume Shrinkage In Storage. With the method of C4.5 algorithm will be able to help with the search of decision in determining to classify manure volume shrinkage in storage. Keywords : Algoritma C4.5. Classification, Data Mining, Rapidminer

I. Pendahuluan Gudang adalah tempat untuk menyimpan barang, baik bahan baku yang akan dilakukan proses manufakturing maupun barang jadi yang siap untuk dipasarkan (Purnomo, 2004). Menurut Hadiguna dan Setiawan (2008), salah satu macam gudang menurut karakteristik material yang disimpan adalah gudang penyimpanan produk jadi. Dalam penyimpanan produk jadi, produk tersebut tidak mengalami penambahan nilai tambah. Produk jadi yang disimpan diharapkan mempunyai kualitas sesuai dengan awal ketika produk tersebut selesai diproduksi dan diterima bagian gudang. Terjadi penurunan kualitas atau perubahan bentuk dari produk yang disimpan di gudang merupakan kerugian bagi perusahaan atau pelanggan. PT. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Untuk menjaga ketersediaan Pupuk, perusahaan telah memiliki Gudang Persediaan Pupuk (GPP) di masingmasing Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, sebanyak 108 Unit, belum termasuk gudang sewa. Salah satu permasalahan yang sering terjadi di GPP adalah terjadinya penyusutan volume penyimpanan yang tidak diketahui oleh pihak manajemen. Dalam penyusutan volume pupuk ini, penulis ingin menerapkan algoritma C4.5 untuk membantu dalam pengambilan keputusan manajemen. Dari semua data yang ada akan diklasifikasikan dan diprediksi, dari hasil klasifikasi akan mempresentasikan aturan sehingga dapat dengan mudah dipahami dengan bahasa alami. Dalam penelitian ini penyusutan volume pupuk akan dianalisis menggunakan pendekatan data mining dengan algoritma jenis pohon keputusan (decision tree) yaitu algoritma C4.5 dikarenakan jenis ini secara umum lebih cepat, mudah diinterpretasikan dan dipahami pengguna walaupun pengguna tersebut tidak mempunyai pengetahuan dalam bidang Artificial Inteligence, matematika, statistika atau machine learning. Algoritma C4.5 adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk melakukan klasifikasi data dengan membentuk pohon keputusan (Xindong, at al, 2007). Berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa performansi C4.5 lebih konsisten dibandingkan beberapa algoritma klasifikasi jenis pohon keputusan lainnya (Santosa, 2007).

Algoritma C4.5 merupakan kelompok algoritma decision tree. Algoritma ini mempunyai input berupa training samples dan samples. Training samples berupa data contoh yang akan digunakan untuk membangun sebuah tree yang telah diuji kebenarannya. Sedangkan samples merupakan field-field data yang nantinya akan kita gunakan sebagai parameter dalam melakukan klasifikasi data (Sunjana, 2010). Secara umum, pohon keputusan (decision tree) adalah suatu gambaran permodelan dari suatu persoalan yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah kepada solusi yang dihasilkan. Peranan pohon keputusan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan telah dikembangkan oleh manusia sejak perkembangan teori pohon yang dilandaskan pada teori graf. Seiring dengan perkembangannya, pohon keputusan kini telah banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai macam sistem pengambilan keputusan (Dennis et al, 2013). II. Metode Penelitian Dalam metoe penelitian ada urutan kerangka kerja yang harus diikuti, urutan kerangka kerja ini merupakan gambaran dari langkah langkah yang harus dilalui agar penelitian ini bisa berjalan dengan baik. Kerangka kerja yang harus diikuti bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

Identifikasi Masalah Analisis Masalah Mempelajari Literatur Mengumpulkan Data Mengubah Data Menjadi Model Tree Mengubah Model Tree Menjadi Rule Pengujian dengan Rapid Miner 5.3 III. Hasil dan Pembahasan A. Analisa Data Pengambilan Keputusan Untuk melakukan proses analisa dan klasifikasi, sampel data yang digunakan adalah data penyusutan volume pupuk di Gudang Persediaan Pupuk (GPP) PT. Pusri Kota Solok. Dari data-data yang telah diperoleh maka ditentukan satu variabel yang menjadi variabel keputusan yaitu status keputusan ada penyusutan dan tidak ada penyusutan, sedangkan yang menjadi variabel penentu dalam pembentukan pohon keputusan adalah Penyimpanan, Waktu Penyimpanan dan Susunan Penyimpanan, serta Gancu. Beberapa atribut yang diperlukan dalam menentukan kebijakan untuk penyusutan volume pupuk pada gudang penyimpan dapat dilihat pada tabel 1 : Tabel 1 Atribut Penyusutan Volume Pupuk No Nama Data Atribut Kategori 1 Penyimpanan String Lembab, Panas, Kering 2 Waktu Penyimpanan Integer 1, 2, 3 3 Susunan Penyimpanan String Biasa, Prosedur 4 Gancu String Pakai Gancu, Tidak Gancu Atribut-atribut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Penyimpanan

Yang termasuk ke dalam tempat penyimpanan adalah : a. Lokasi Lembab b. Lokasi Panas c. Lokasi Kering 2. Waktu Penyimpanan Atribut waktu penyimpanan dikategorikan sebagai berikut: a. 1 : lama penyimpanan pupuk pada gudang hari berkisar antara 1 hari sampai 6 hari. b. 2 : lama penyimpanan pupuk pada gudang hanya berkisar 1 minggu sampai 3 minggu. c. 3 : lama penyimpanan pupuk pada gudang hanya berkisar 1 bulan sampai 11 bulan. 3. Susunan Pupuk Atribut susunan pupuk dikategorikan sebagai berikut: a. Susunan Biasa : Penyusunan pupuk pada gudang penyimpanan di buat sejajar. b. Susunan Prosedur : penyusunan pupuk pada gudang penyimpanan dibuat teratur dengan deretan yang searah. 4. Gancu atau Alat Bantu Atribut Gancu yang dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Pakai Gancu : waktu pemindahan pupuk dari mobil ke gudang atau dari gudang ke mobil, pupuk dalam karung kena Gancu sehingga sering terjadi bocor atau tumpah. b. Tidak Gancu : pimindahan pupuk yang dilakukan dari mobil ke gudang penyimpanan atau dari gudang ke atas mobil kembali, karung/goni pupuk aman atau tidak terjadi kebocoran atau pupuk yang tumpah. Analisa kebutuhan data berikutnya yaitu bentuk output yang akan dihasilkan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Akhir Kelayakan Penyusutan Volume Pupuk No Keputusan 1 2 Tidak Hasil dari kegiatan filtering tersebut dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Contoh Data Dari Hasil Filtering Waktu Penyimpanan Penyimpanan Susunan Pupuk Pakai Gancu Penyusutan Lokasi Lembab Minggu Susunan Biasa Pakai Gancu Lokasi Lembab Minggu Susunan Biasa Tidak Gancu Tidak Lokasi Kering Minggu Susunan Biasa Pakai Gancu Lokasi Panas Bulan Susunan Biasa Pakai Gancu Tidak

Lokasi Panas Hari Susunan Prosedur Pakai Gancu Lokasi Panas Hari Susunan Prosedur Tidak Gancu Tidak Lokasi Kering Hari Susunan Prosedur Tidak Gancu Lokasi Lembab Bulan Susunan Biasa Pakai Gancu Tidak Lokasi lembab Hari Susunan Prosedur Pakai Gancu Lokasi Panas Bulan Susunan Prosedur Pakai Gancu Lokasi Lembab Bulan Susunan Prosedur Tidak Gancu Lokasi Kering Bulan Susunan Biasa Tidak Gancu Lokasi Kering Minggu Susunan Prosedur Pakai Gancu Lokasi Panas Bulan Susunan Biasa Tidak Gancu Tidak Setelah data ada di dalam filtering di atas, kemudian dilakukan pemrosesan dengan mengelompokan data-data seperti berikut ini : 1. Mengelompokan nilai Penyimpanan, seperti pada tabel 4. Tabel 4 Klasifikasi Nilai Penyimpanan Penyimpanan Klasifikasi Lokasi Lembab LL Lokasi Kering LK Lokasi Panas LP 2. Mengelompokan nilai waktu penyimpanan, seperti pada tabel 5. Tabel 5 Klasifikasi Nilai Waktu Penyimpanan Waktu Penyimpanan Nilai Baru 1 Hari 2 Minggu 3 Bulan 3. Mengelompokan nilai susunan pupuk, seperti pada tabel 6. Tabel 6 Klasifikasi Nilai Susunan Pupuk Susunan Pupuk Nilai Baru Susunan Biasa Susunan Prosedur SP 4. Mengelompokan nilai pakai gancu, pengelompokan nilai pakai gancu ini berdasarkan gancu yang digunakan sehingga nilai tersebut dapat dikelompokan seperti pada tabel 7. Tabel 7 Klasifikasi Nilai Pakai Gancu Mengunakan Gancu Nilai Baru Pakai Gancu PG Tidak Gancu TG Format data akhir setetah dilakukan pra proses tampak pada tabel 8 : Table 8 Format Data Akhir Penyusutan Pupuk No Penyimpanan Waktu Penyimpanan Susunan Pupuk Pakai Gancu Penyusutan 1 LL Minggu PG Tidak 2 LL Minggu TG Tidak 3 LK Minggu PG 4 LP Bulan PG 5 LP Hari SP PG 6 LP Hari SP TG 7 LK Hari SP TG 8 LL Minggu PG Tidak

9 LL Hari SP PG 10 LP Bulan SP PG 11 LL Bulan SP TG 12 LK Bulan TG 13 LK Minggu SP PG 14 LP Bulan TG Tidak B. Pohon Keputusan Langkah-langkah pembentukan pohon keputusan (decision tree) dalam algoritma C4.5 adalah sebagai berikut : 1. Pilih atribut sebagai akar. 2. Buat cabang untuk tiap-tiap nilai. 3. Bagi kasus dalam cabang. 4. Ulangi proses untuk tiap cabang sampai semua kasus pada cabang memilik kelas yang sama. Dalam kasus yang tertera pada tabel 8 di atas akan dibuat pohon keputusan untuk menentukan klasifikasi status penyusutan volume pupuk (ada atau tidak) dengan melihat nilai Penyimpanan, Waktu Penyimpanan dan Susunan Penyimpanan serta mengunakan Gancu. Untuk memilih atribut sebagai akar, didasarkan pada gain tertiggi dari atribut-atribut yang ada. Langkah-langkah pembuatan pohon keputusan (decision tree) dalam algoritma C4.5 untuk menentukan penyusutan volume pupuk adalah: 1. Menghitung jumlah kasus untuk keputusan ada dan jumlah kasus untuk keputusan tidak ada serta entropy dari semua kasus berdasarkan atribut tempat penyimpanan, waktu penyimpanan dan susunan penyimpanan 2. Setelah nilai entropy didapatkan kemudian dilakukan perhitungan nilai gain untuk masing-masing atribut. Setelah nilai entropy dan nilai gain di hitung, kemudian hasil dari perhitungan tersebut dimasukan ke dalam tabel 9 : Tabel 9 Perhitungan Node 1 Node Jumlah Tidak kasus (S) (S1) (S2) Entropy Gain 1 Total 14 4 10 0,86312056 Penyimpanan 0,2585210 LK 4 0 4 0,00000000 LP 5 1 4 0,72192809 LL 5 3 2 0,97095059 Waktu Penyimpanan 0,20619876 Hari 4 0 4 0,00000000

Minggu 4 2 2 1,00000000 Bulan 6 2 4 0,91829583 Susunan Penyimpanan 0,37050650 7 4 3 0,98522813 SP 7 0 7 0,00000000 Gancu 0,00597771 PG 8 2 6 0,81127812 TG 6 4 2 0,91829583 Dari hasil tersebut dapat digambar pohon keputusan sementara tampak pada gambar 4. 1 Susunan SP 1.1? Gambar 4 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1 Berdasarkan hasil keputusan sementara yang terbentuk pada gambar 4, maka Susunan Penyimpanan rule yang terbentuk adalah If Susunan Penyimpanan = SP then Status Penyusutan ada. 3. Selanjutnya adalah menyelesaikan untuk menghitung Node 1.2 sebagai akar, sama Node dengan cara yang di atas dengan nilai entropy dari atribut yang tersisa yaitu Penyimpanan dan Waktu Penyimpanan sehingga dihitung entropy kemudian menghitung gain untuk tiap-tiap atribut Setelah nilai entropy dan nilai gain dihitung, kemudian hasil dari peritungan tersebut dimasukan ke dalam tabel 10. 1.1 Susunan Penyimpanan Tabel 10 Perhitungan Node 1.1 Jumlah Tidak Entropy kasus (S) (S1) (S2) 7 4 3 0,9852281 Gain Penyimpanan 0,699513 LK 2 0 2 0,0000000 LP 2 1 1 1,0000000 LL 3 3 0 0,0000000 Waktu Penyimpanan 0,020224 Hari 0 0 0 0,0000000 Minggu 3 2 1 0,9182958 Bulan 4 2 2 1,0000000 Gancu 0,020244

PG 4 2 2 1,0000000 TG 3 2 1 0,9182958 Berdasarkan hasil perhitungan node 1.1 pada tabel 10 di atas, dapat digambarkan pohon keputusan sementara tampak seperti gambar 5. 1 Susunan SP 1.1 LK LP LL 1.1.2? Tidak Gambar 5 Pohon Keputusan Hasil Pehitungan Node 1.1 Berdasarkan gambar yang terbentuk pada gambar 4.2 di atas maka aturan Penyimpanan rule yang terbentuk adalah If Susunan Penyimpanan = SP then status Penyusutan, If Susunan Penyimpanan = and Penyimpanan = LK then status Penyusutan =, If Susunan Penyimpanan = and Penyimpanan = LL then status penyusutan = Tidak. 4. Selanjutnya adalah menyelesaikan untuk menghitung Node 1.1.2 sebagai akar sama Node 1.1.2 dengan di atas dengan menghitung nilai entropy dari atribut yang tersisa yaitu Penyimpanan. Setelah dihitung entropy, kemudian menghitung gain untuk tiap-tiap atribut. Setelah nilai entropy dan nilai gain dihitung, kemudian hasil dari peritungan tersebut dimasukan ke dalam tabel 11. Susunan- Dan Penyimpanan LP Waktu Penyimpanan Tabel 11 Perhitungan Note 1.1.2 Hari Minggu Bulan Jumlah Kasus (S) Tidak (S1) (S2) Entropy 2 1 1 1 0 0 2 0 0 2 1 0 1 0 0 1 Gain 0,0000000 Gancu 1,0000000 PG 1 0 1

TG 1 1 0 Dari hasil perhitungan node 1.1.2 pada tabel 11, terdapat tiga nilai atribut dari Gancu yaitu nilai atribut PG =, dan nilai atribut TG = Tidak, sudah diklasifikasikan penyusutan yang dapat dilihat pada gambar 6. 1 Susunan SP 1.1 LK LL LP Tidak 1.1.2 Gancu PG TG Tidak Gambar 6 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1.1.2 Berdasarkan pohon keputusan terakhir yang terbentuk pada gambar 6 di atas, maka aturan status rule yang terbentuk adalah sebagai berikut: 1. If Nilai Susunan Penyimpanan = SP then status Penyusutan =. 2. If Nilai Susunan Penyimpanan = and Nilai Penyimpanan = LK then status Penyusutan =. 3. If Nilai Susunan Penyimpanan = and Nilai Penyimpanan = LL then status Penyusutan = Tidak. 4. If Nilai Susunan Penyimpanan = and Nilai Penyimpanan = LP and Nilai Gancu =PG then status Penyusutan =. 5. If Nilai Susunan Penyimpanan = and Nilai Penyimpanan = LP and Nilai Gancu = TG then status Penyusutan = Tidak. Berdasarkan gambar 6, dengan 14 data yang dimasukan, dapat dijelaskan bahwa penilaian penyusutan volume pupuk pada gudang penyimpanan berdasarkan klasifikasi dengan algoritma C4.5, nilai output penyusutan volume pupuk yang diperoleh secara manual sama besarnya dengan nilai output yang ditargetkan, sebagai berikut: a. Susunan Penyimpanan = dan = Kering, penyusutan (Tidak = 0, = 2).

b. Susunan Penyimpanan = dan = lembab, penyusutan (Tidak = 3, = 0). c. Susunan Penyimpanan = dan = Panas, kemudiaan Gancu = PG penyusutan (tidak = 0, ada = 1) d. Susunan Penyimpanan = dan = Panas, kemudiaan Gancu = TG penyusutan (tidak = 1, ada = 0) e. Susunan Penyimpanan = SP, penyusutan ( tidak = 0, ada =7). Atau Susunan = = Kering : ada ( tidak =0, ada = 2) = Lembab : tidak ( tidak =3, ada = 0) = Panas Gancu = PG : ada ( tidak =0, ada = 1) Gancu = TG : ada ( tidak =1, ada = 0) Susunan = SP : ada ( tidak = 0, ada = 7) Jadi dari 14 data yang dimasukan tidak terjadi penyusutan 4 dan ada penyususutan 10. C. Pengujian dengan RapidMiner 5.3. Gambar 7 merupakan tampilan data yang disimpan dalam Microsoft Excel. Data tersebut yang akan diproses kedalam Rapidminer untuk membentuk pohon keputusan. Gambar 7 Data dalam Microsoft Excel Hasil klasifikasi dengan software Rapidminer dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Hasil Pohon Keputusan Di mana rule yang dihasilkan setelah dilakukan proses dengan Rapidminer pada gambar 8 adalah sebagai berikut: 1. If Nilai Susunan Penyimpanan = SP then status Penyusutan =. 2. If Nilai Susunan Penyimpanan = and Nilai Penyimpanan = LK then status Penyusutan =. 3. If Nilai Susunan Penyimpanan = and Nilai Penyimpanan = LL then status Penyusutan = Tidak. 4. If Nilai Susunan Penyimpanan = and Nilai Penyimpanan = LP and Nilai Gancu = PG then status Penyusutan =. 5. If Nilai Susunan Penyimpanan = and Nilai Penyimpanan = LP and Nilai Gancu = TG then status Penyusutan = Tidak. Berdasarkan gambar 8, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Untuk penyusutan volume pupuk pada gudang penyimpanan dengan nilai tidak ada penyusutan. a. Susunan Penyimpanan dan tempat penyimpanan LL. Susunan LL Tidak Gambar 9 Pohon Keputusan kelayakan Penyimpanan

Untuk klasifikasi penyusutan pada gambar 9 ini tidak perlu lagi mencek penyusutan yang ada, karena penyusutan tersebut akan dinyatakan tidak jika susunan penyimpanan = dan tempat penyimpanan LL. Dengan kata lain apapun jenis penyusutannya. Jika kedua syarat tersebut sudah terpenuhi maka akan dinyatakan tidak ada penyusutan. b. Susunan Penyimpanan =, tempat penyimpanan = LP, jenis alat bantu gancu = TG. Susunan LL Gancu TG Tidak Gambar 10 Pohon Keputusan kelayakan Alat Gancu Untuk penyusutan klasifikasi pada gambar 10, dilihat dari alat bantunya, jika jenis alat bantu atau gancu = TG, maka akan dinyatakan tidak ada penyusutan, sedangkan jenis alat bantu PG tetap dinyatakan ada penyusutan. 2. Untuk penyusutan yang tidak ada berdasarkan pohon keputusan dengan algoritma C4.5 tenyata terdapat 3 kondisi penyusutan yang bisa dijelaskan pada gambar 11. a. Untuk adanya penyusutan, susunan penyimpanan = SP. Susunan SP Gambar 11 Pohon Keputusan Penyusutan Dengan SP

Root pertama yang dibuat dari pohon keputusan yaitu susunan penyimpanan, apabila susunan penyimpanan = SP maka penyusutan dinyatakan ada. b. Untuk penyusutan, jika susunan = dan tempat penyimpanan = LK. Susunan LK Gambar 12 Pohon Keputusan Penyusutan dengan LK Dalam klasifikasi penyusutan jenis pada gambar 12, penyusutan ada karena memiliki susunan = tetap tempat penyimpanan = LK. c. Untuk ada penyusutan, jika susunan penyimpanan =, tempat penyimpanan = LP, alat bantun gancu = PG Susunan LK Gancu PG Gambar 12 Pohon Keputusan Penyususutan dengan PG Sama halnya dengan klasifikasi susunan dan tempat penyimpanan LP, dan alat bantu gancu PG. Hal ini menyebabkan penyusutan volume pupuk ada. Penyusutan dengan

klasifikasi ada berikutnya adalah penyusutan yang susunan penyimpanan, tempat penyimpanan LP, mengunakan alat bantu gancu PG yang menyebabkan ada penyusutan. Berdasarkan gambar 12, dengan 14 data yang dimasukan, dapat dijelaskan bahwa penilaian penyusutan volume pupuk di gudang berdasarkan klasifikasi dengan algoritma C4.5, nilai output penyusutan volume pupuk yang diperoleh secara manual sama besarnya dengan nilai output yang ditargetkan. Melihat hasil pengujian yang sudah dilakukan yaitu pengujian secara menual dan pengujian dengan software Rapidminer, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pegujian yang dilakukan sangat baik karena rule yang dihasilkan hampir sama. Secara umum rule yang dihasilkan dapat dilihat bahwa penyimpanan pupuk yang baik, bila susunan penyimpanan = dan tempat penyimpanan = LL maka tidak terjadi penyusutan. Serta bila susunan penyimpanan = dan tempat penyimpanan = LP, Gancu = TG maka tidak terjadi penyusutan. Dari hasil pengolahan dengan Performance Vector atau binominal Classification Performance didapatkan nilai Performance Vector level AUC sebesar 0,969 yang menurut Surjeet (2012) tergolong Excellent Classification. IV. Simpulan Dari uraian yang sudah dibahas sebelumnya dapat ditarik simpulan : 1. Algoritma C4.5 dengan metode pohon keputusan dapat memberikan informasi eksekutif dan sistem digunakan untuk mengambarkan proses yang terkait dengan pengklasifikasian penyusutan volume pupuk pada Gudang Persediaan Pupuk (GPP) PT. Pusri Kota Solok 2. Algoritma C4.5 diangap sebagai algoritma yang sangat membantu dalam melakukan klasifikasi data karena karakteristik data yang diklasifikasikan dapat diperoleh dengan jelas, baik dalam bentuk struktur pohon keputusan (decision tree) maupun aturan atau rule-if-then, sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan penggalian informasi terhadap data yang bersangkutan. 3. Hasil perhitungan Algoritma C4.5 mengunakan Rapidminer dalam pengolahan data penyusutan volume pupuk sama dengan perhitungan manual. V. Daftar Kepustakaan

Dennis, et al. (2013). Belajar Data Mining dengan Rapid Miner. Jakarta; UI Press. Hadiguna, Rika Ampuh & Setiawan, Heri. (2008). Tata Letak Pabrik. Yogyakarta: Andi Publisher. Santosa, B. (2007). Data Mining : Teknik Pemanfaatan Data untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta; Graha Ilmu. Sunjana. (2010). Form Data Mining to Knowledge Discovery in Databases. Yogyakarta: Andi Publisher. Surjeet. (2012). Data Mining A Prediction for Performance Improvement of Engineeing Students using Classification. World of computer Science and Information Technology Jurnal (WCSIT),Vol. 2 No.2. 51-56. Xindong. (2008). Top 10 Algoritma In Data Mining. Knowledge Information System, Vol. 10, No. 7.