BAB 1 PENDAHULUAN. untuk kesehatan termasuk senam. Sedikit demi sedikit senam terus berkembang sampai pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ludwig Jahn yang disebut sebut sebagai bapak senam. keterampilan dan menanamkann nilai-nilai mental spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut buku Petunjuk Lengkap GIMNASTICS Newton C Loken & paling mendasar, juga mencakup ketermapilan keterampilan yang telah ada.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut-sebut sebagai Bapak senam. Hidayat (2004 : 1) mengatakan Senam merupakan suatu latihan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. DISPORA (2004:3), menjelaskan : dalam olahraga senam ada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia olahraga, senam merupakan cabang olahraga yang paling

SENAM. Design Yuas and R2 Bramistra

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

SISTEM SENAM INDONESIA KETENTUAN KLASIFIKASI DAN MEKANISMENYA PADA SELURUH TINGKAT KEPENGURUSAN ===================================================

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Rujukan. tubuh tanpa gangguan dari pakaian yang dipakai (Agus Mahendra, 1999: 8).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gaya bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani).

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

: LANTAI PERINGKAT 1

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan Penulisan. 1.3 Metode penulisan

senam Merupakan terjemahan dari kata: 1. Gymnastiek Belanda 2. Gymnastics Inggris Asal kata Gymnos Yunani berarti telanjang

BAB I PENDAHULUAN. adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA KULIAH

Perbedaan Pengaruh Pengunaan Alat Bantu Tali Dan Bantuan Teman Terhadap Peningkatan Keterampilan Back Handspring

II.Tinjauan Pustaka. terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap. adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Senam Lantai (Flour Exercise) merupakan satu bagian dari cabang

1. PENDAHULUAN. Handspring merupakan gerakan yang dilakukan dengan bertumpu pada kedua

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA KULIAH

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA KULIAH

TUGAS OLAHRAGA SENAM IRAMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang

Ratih Langenati Program Studi Psikologi, FIP, Unesa.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

Materi Pendidikan Wasit Senam Artistik Putra

II. TINJAUAN PUSTAKA. melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai. tujuan tertentu.dalam Muhajir (2006: 88)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam suatu kurikulum pendidikan terdapat macam-macam model

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sunarto ( 1999), menyatakan bahwa masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gulat merupakan salah satu jenis olahraga yang tertua. Perkembangannya

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak anak mengalami proses pertumbuhan fisik yang berbeda

2 1- PERSYARATAN UMUM

Metodik Senam. Pengampu: Tim Senam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

Senam Ritmik/ Irama (Lanjutan)

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PELATIHAN CABOR SENAM

Materi Pendidikan Wasit Senam Artistik Putra

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. minggu. Dalam kegiatan ektrakurikuler ini diajarkan lima nomor gaya renang

STRUKTUR AKREDITASI PERWASITAN SENAM ARTISTIK PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkumpulan renang Bina tirta Medan merupakan salah satu Club renang

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

MAKALAH SENAM LANTAI

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

Teknik Bantuan Dan Faktor Keselamatan

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sering dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Abdul Wahid (2006: 75)

BAB I PENDAHULUAN. Club Bina Tirta Medan merupakan salah satu Club renang yang ada dikota

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

Palang Bertingkat Untuk Pemula Pos Waktu Istirahat Untuk Menunjang Gerakan Glide: Angkat tungkai ke depan (Prone Leg Lifts)

BAB I PENDAHULUAN. dan waktu reaksi latihan daya tahan, kelentukan dan kelincahan.

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

I PENDAHULUAN. keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Senam lahir dari Yunani kuno tepatnya pada abad kelima sebelum masehi. Semua latihan badan yang dilakukan oleh bangsa Yunani termaksud dapat istiadatnya dan untuk kesehatan termasuk senam. Sedikit demi sedikit senam terus berkembang sampai pada abad ke 18, seorang bangsa Jerman bernama Friederich Ludwig Jahn yang disebut-sebut sebagai Bapak senam. Senam juga dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, serta control tubuh. DISPORA (2004 : 3), dalam olahraga senam ada beberapa jenis senam yang diorganisir oleh FIG ( Federation Internationale de Gymnastique) yang dibagi menjadi 6 (enam) kelompok yaitu: 1. Senam Umum, 2. Senam Ritmik Sportif, 3. Senam Akrobatik, 4. Senam Aerobik Sport, 5. Senam Trampolin, 6. Senam Artistik. Pada senam artistic terbagi 2 nomor yaitu nomor putra dan nomor putrid. Adapun nomor alat putera terbagi 6, yaitu: 1. Kuda-kuda pelana (pammel horse), panjang 1,60m dan tinggi 1,110m. 2. Palang sejajar (paraller bar) panjang 3,50m, jarak 0,48-0,52m dan tinggi 1,75m. 3. Gelang-gelang (rings), tinggi 2,255m. 4. Meja lompat (horse vault), panjang 1,60m dan tinggi 1,35m. 5. Palang tungggal (horizontal bar), panjang 2,40m dan tinggi 2,25m. 6. Lantai (floor exercise), ukuran 12x12m. Adapun nomor putrid terbagi menjadi 4, yaitu:

1. Kuda-kuda lompat (horse) tinggi 1,20m. 2. Palang bertingkat (uneven bars) panjang 2,40m, tinggi bawah palang 1,50m, tinggi palang atas 2,30m. 3. Balok keseimbangan (balance beam) panjang 500m, tinggi 1,20m. 4. Lantai (floor exercise) ukuran 12x12m. Pada cabang olahraga senam kekuatan otot lengan mutlak diperlukan karena dalam pelaksanaan gerakkan rangkaian senam pada nomor senam lantai misalnya. Menurut Friederich Ludwig Jahn gerakkan seperti: Handspring, Handstand, Run-off, dan Flick-flack banyak menggunakan dengan beserta otot-otot yang terdapat pada lengan untuk melakukan gerakkan tersebut. Begitu juga pada saat melakukan gerakkan berayun pada palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang, pesenam harus memiliki kekuatan otot lengan yang baik untuk dapat menahan tubuhnya pada saat berayun agar tidak terjatuh. Begitu juga pada saat melakukan gerakkan handspring pada nomor meja lompat kekuatan otot lengan sangat mutlak dibutuhkan agar dapat melakukan tolakkan pada saat tangan menyentuh meja lompat. Selain dari pada otot lengan otot-otot pendukung lainnya juga dibutuhkan oleh seoarang pesenam untuk melakukan setiap gerakkan. Seperti otot perut pada saat melakukan handstand, otot tungkai pada saat melakukan tolakkan pada saat salto, kelentukkan pinggang pada saat melakukan roll gulung depan dan roll gulung belakang lurus dan juga otot punggung pada saat melakukan gerakkan flick-flack. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada atlet senam putra tingkat junior Pengcab Kota Medan, pada saat itu atlet sedang mengikut event PORKOT Medan 2011 pada tanggal 18 s.d 20 November 2011 di gedung Prof. Drs. Jepta Hutabarat, masih banyak atlet yang belum memiliki kekuatan otot lengan yang baik. Ini terlihat pada saat atlet melakukan gerakkan handstand berjalan dengan tangan kurang lama 3 detik bertahan dan posisi tubuh

yang goyang, dan juga pada saat melakukan gerakkan pada nomor meja lompat (dulunya kuda-kuda lompat) dimana atlet tidak dapat melakukan tolakkan pada meja lompat sehingga gerakkan handspring pada meja lompat juga nampak tidak indah. Dari hasil wawancara dan pendekatan dengan pelatih senam bersertifikat nasional bernama Safrizal, peneliti melihat ada masalah pada kekuatan otot lengan Atlet Senam Putra Tingkat Junior Pengcab Persani Kota Medan. Peneliti memperoleh data hasil tes kekuatan otot lengan yang dilakukan pelatih Syaprizal setiap 3 bulan sekali melalui test handynamometer (pulldynamometer). Tabel 1.1 : Daftar Nama Atlet Senam Putra Tingkat Junior Persani Kota Medan Yang Dibina: NO. Nama Atlet Tgl Lahir Umur Lama Latihan Prestasi 1. Josua Putra Naibaho 16-5-1999 15 Tahun 5 Tahun Popnas 2. Apni Alfajri 6-10-1998 15 Tahun 4 Tahun Daerah 3. Rudiansyah 18-7-1996 12 Tahun 4 Tahun O2SN 4. Ilham Pulungan 13-1-1999 14 Tahun 4 Tahun Daerah 5. Rizal 10-2-1995 11 Tahun 3 Tahun Daerah 6. Aria Pulungan 13-3-1995 11 Tahun 3 Tahun Daerah 7. Fazar Deniel Silaen 16-4-1999 16 Tahun 5 Tahun Nasional 8. Duan Sinambela 15-11-1998 13 Tahun 3 Tahun Daerah 9. Muel Hutahuruk 28-3-1997 10 Tahun 5 Tahun Daerah 10. Khairul Fahmi 23-4-1998 15 Tahun 3 Tahun Daerah

11. Putra 28-2-1999 15 Tahun 3 Tahun Nasional 12. Joehan 10-10-1998 16 Tahun 5 Tahun Daerah Sumber: club Persani Teladan, Medan Tabel 1.2 : Data Hasil Tes Kekuatan Otot Lengan Atlet Senam Putra Tingkat Junior Persani Kota Medan Bulan 06 September 2011 Melaui Test Handynamometer (pulldynamometer). NO Nama Atlet Tgl/Bln/ Usia Hasil Test. Thn Lahir (Tahun) (Kg) Kategori 1. Josua Putra 16-5-1999 15 Tahun 30 kg C Naibaho 2. Apni Alfajri 6-10-1998 15 Tahun 22 kg K 3. Rudiansyah 18-7-1996 12 Tahun 20 kg K 4. Ilham Pulungan 13-1-1999 14 Tahun 23 kg K 5. Rizal 10-2-1995 11 Tahun 21 kg K 6. Aria Pulungan 13-3-1995 11 Tahun 20 kg K 7. Fazar Deniel Silaen 16-4-1999 16 Tahun 24 kg K 8. Duan Sinambela 15-11-1998 13 Tahun 22 kg K 9. Muel Hutahuruk 28-3-1997 10 Tahun 19 kg K 10. Khairul Fahmi 23-4-1998 15 Tahun 22 kg K 11. Putra 28-2-1999 15 Tahun 32 kg C 12. Joehan 10-10-1998 16 Tahun 24 kg K Keterangan: Tes yang dilakukan adalah tes Handynamometer (pulldynamometer) yang setiap orang diberi kesempatan masing-masing dua kali percobaan dan kategori berdasarkan norma dari buku Sistem Monitoring Evaluasi Dan Pelaporan (SMEP 1999). No. Norma Kategori 1. Baik Sekali 44.00 keatas 2. Baik 35.00-43.50 3. Cukup 26.00-34.50 4. Kurang 18.00-25.50

5. Kurang sekali Sd-17.50 Tabel 2: Norma Handynamometer (Sistem Monitoring Evaluasi Dan Pelaporan 1999 : 34). Dari data hasil tes kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012 yang dilakukan pelatih pada setiap 3 bulan sekali, atlet masih berada di kategori kurang sekali dan kurang. Dapat membantu memecahkan masalah yang dialami atlet Dari pengamatan peneliti, sarana dan prasarana latihan Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012 sudah memadai dan berstandar nasional. Dimana dapat dilihat dengan adanya peralatan senam seperti: arena senam lantai, palang sejajar, meja lompat, gelang-gelang, palang tunggal, kuda-kuda pelana (peralatan untuk atlet putra), dan arena senam lantai, palang bertingkat, balok keseimbangan, meja lompat (peralatan untuk atlet putri). Dilihat dari sarana dan prasarana latihan sudah sangat mendukung untuk meningkatkan prestasi atlet senam yang berlatih di Pengcab Persani Kota Medan. Berdasarkan fakta yang diperoleh peneliti pada saat melakukan pengamatan ini, peneliti tertarik untuk membuat suatu penelitian agar dapat membantu memecahkan masalah yang dialami atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012 yang mengarah kepada kekuatan otot lengannya. Maka dari itu perlu diupayakan langkah-langkah strategis untuk memecahkan masalah tersebut secara ilmiah, khususnya dalam bentuk latihan meningkatkan kekuatan otot lengan. Ada beberapa bentuk latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot lengan seperti: pull-up, naik turun tambang, handstand berjalan, caterpillar push-up, whell barrow dan paralal bar dip. Akan tetapi dalam proposal ini peneliti memilih bentuk latihan handstand berjalan dan whell barrow sebagai bentuk latihan yang dianjurkan untuk melatih kekuatan otot lengan.

Dari penjelasan diatas itu utama dalam penelitian ini adalah latihan handstand berjalan dengan whell barrow untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka dapat didentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: factor-faktor apa saja yang mempengaruhi kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan? Apakah latihan handstand berjalan dapat meningkatkan kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan? Apakah latihan whell barrow dapat meningkatkan kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan? Apakah kedua bentuk latihan tersebut dapat meningkatkan kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan? Apakah latihan handstand berjalan dapat meningkatkan hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan? Apakah latihan whell barrow dapat meningkatkan hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan? Apakah kedua bentuk latihan tersebut dapat meningkatkan hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan? C. Pembatasan Masalah. Mengingat luasnya masalah yang tercantum pada identifikasi masalah, maka peneliti ini dibatasi pada perbedaan pengaruh latihan handstand berjalan dengan latihan whell barrow terhadap kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan. D. Rumusan Masalah.

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut yaitu: 1. Apakah ada pengaruh latihan handstand berjalan terhadap kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan tahun 2012? 2. Apakah ada pengaruh latihan whell barrow terhadap kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan tahun 2012? 3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan handstand berjalan dengan latihan whell barrow terhadap kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan tahun 2012? 4. Apakah ada pengaruh latihan handstand berjalan terhadap hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012? 5. Apakah ada pengaruh latihan whell barrow terhadap hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012? 6. Apakah kedua bentuk latihan tersebut dapat meningkatkan hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penjelasan dalam permasalahan yang dikemukakan diatas yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan handstand berjalan terhadap kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan tahun 2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan whell barrow terhadap kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan tahun 2012.

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan handstand berjalan dengan latihan whell barrow terhadap kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan tahun 2012. 4. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan handstand berjalan terhadap hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012? 5. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan whell barrow terhadap hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012? 6. Untuk mengetahui manakh yang lebih besar pengaruhnya kedua bentuk latihan tersebut dapat meningkatkan hasil kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2012? F. Manfaat Penelitian Bila penelitian yang dilakukan ternyata menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara bentuk latihan handstand berjalan dan latihan whell barrow terhadap kekuatan otot lengan atlet senam putra tingkat junior Pengcab Persani Kota Medan tahun 2012/2013, maka penelitian ini bermanfaat bagi: 1. Menjadi bahan informasi dan menanbah khasanah dan pengetahuan bagi penelitian dalam mengembangkan ilmu kepelayihan yang telah diperoleh selama perkuliahan. 2. Bagi pelatih senam, sebagai sumbangan alternative pilihan melatih bentuk latihan handstand berjalan dan latihan whell barrow untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atlet senam,

3. Sebagai bahan masukkan untuk meneliti dalam menyusun karya ilmiah bagi mahasiswa/i lain dengan bentuk latihan yang berbeda yang juga dapat meningkatkan kekuatan otot lengan atlet senam. 4 Sebagai masukan dan pertimbangan bagi pelatih dan Pembina Olahraga, khususnya Olahraga Senam Lantai, bahwa Latihan Handstand Berjalan maupun Latihan Whell Barrow dapat diprioritaskan pada Program latihannya untuk mendukung peningkatan Power Otot Lengan dan hasil Kekuatan Gerakkan Handspring. 5 Di jadikan sebagai salah satu acuan untuk kegiatan penelitian selanjutnyan untuk menambah serta memperluas wawasan penulis dalam meningkatkan kekuatan otot lengan dan hasil gerakkan handspring. 6 Memberikan motivasi kepada atlet untuk meningkatkan kemampuan kekuatan otot lengan dan hasil kekuatan gerakkan Handspring