PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA HANDYCRAFT BESI MELALUI PENDIDIKAN MANAJERIAL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS LAY OUT USAHA HANDYCRAFT BERBAHAN BESI

KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) DAN EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA

PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PADA USAHA KERAJINAN BATU PUTIH GUNUNGKIDUL

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PRODUK PERAK

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI. 2}

DINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR. Oleh : SURYO PRATOMO L2D

IbM PENGRAJIN ROTAN DI KELURAHAN LEMBO

KERAJINAN LIMBAH DRUM BEKAS DAN PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI

Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVII, NO. 1 Januari 2017

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

PENINGKATAN EFISIENSI INDUSTRI KECIL POLA PENGECORAN LOGAM CEPER

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

Muhammad Tahwin 1 dan A. Aviv Mahmudi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus

IbM KELOMPOK PENGRAJIN GERABAH MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN, ALAT PRODUKSI DAN MANAJEMEN PEMASARAN DI KABUPATEN KLATEN

PEMBERDAYAAN USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK SRADHA DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (DP3A)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL DAN PEMASARAN BAGI UKM KOPI BALI

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI HOME INDUSTRI PAVING DAN BATAKO DI KABUPATEN MALANG

EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peningkatan Produktivitas Usaha Kerajinan Keramik di Daerah Bantul Guna Mendukung Pengembangan Produk Ekspor Non Migas

BAB I PENDAHULUAN. satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN BATOK KELAPA DI DESA TIYING GADING-TABANAN

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

PERAN ASPARTAN (ASOSIASI PASAR TANI) DALAM MENDORONG BERKEMBANGNYA UMKM DI KABUPATEN SLEMAN

Key words : Average Collection Period (ACP), Net Profit, Account Receivable, Sales.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO

PENINGKATAN KAPASITAS PENGUSAHA SEPATU DAN TAS KULIT DI MALANG UNTUK TEMBUS PASAR LUAR NEGERI Istutik 1, Bunyamin 211

Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan Jaket Kulit Di Kampung Sukaregang Kabupaten Garut

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING

STUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota Cianjur)

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

PENINGKATAN PRODUKSI DAN WAWASAN PENGERAJIN TALENAN DI DESA TEMESI, GIANYAR. Keywords: chopping board, wood, production, Balinese cuisines.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mencapai keinginan tersebut

BAB III TINJAUAN TEORI. A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat

PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI MANAJEMEN PEMBUKUAN PADA KELOMPOK TUKANG MEBEL KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk di Indonesia. Suatu usaha

BAB 1 KONSEP DASAR BISNIS

PENDAHULUAN. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup. penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan

2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

BAB 1 BAB 1 - PENDAHULUAN. Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR. Oleh. Putu Bagus Satya Nugraha

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

I b M PENJAHIT PAKAIAN PANTAI DI DESA SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works

ABSTRACT. (Key words: Cost of goods production, Standard Cost, Production Cost Efficiency) Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Di

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dianggap cukup representatif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Dalam

OPTIMALISASI PRODUKSI DAN PEMASARAN AKSESORIS JILBAB DARI KAIN PERCA DI DESA TAMBON BARU KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian

ANALISIS KINERJA INDUSTRI KETAK, TENUN, DAN GERABAH DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN RESERVASI PELAYANAN YUYUN CATERING VIA ONLINE BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI

PKU Pendampingan Manajemen Usaha Industri Limbah Perca Batik UMKM Batik Kebonpolo

IPTEK BAGI MASYARAKAT INDUSTRI KECIL ROBOT LINE FOLLOWER DI KELURAHAN WEDOMARTANI KABUPATEN SLEMAN

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha

STRATEGI DAN KEBIJAKAN INOVASI PENGEMBANAGAN AGROINDUSTRI ROTAN DI KALIMANTAN TENGAH

Peningkatan Produktivitas pada UKM melalui Iptek Bagi Masyarakat (Studi kasus di Sentra Pengrajin Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo)

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penjualan serta menganalisanya menggunakan analisa teori efektifitas, analisis

Transkripsi:

44 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA HANDYCRAFT BESI MELALUI PENDIDIKAN MANAJERIAL Ida Bagus Swaputra, I Wayan Wardita, I Made Purba dan Astakoni Sekolah Tinggi Ilmu Managemen Indonesia Handayani Denpasar Ringkasan Eksekutif Dari tahun 1990 di Kabupaten Badung telah terjadi perkembangan diversifikasi UKM yang mulai merambah bahan baku dari besi. Diantara pengrajin kerajinan dari besi yang berlokasi di Kabupaten Badung adalah UD. Adhi Yasa dan UD. Satelit. Ke dua UKM ini telah berdiri dari tahun 2005 berlokasi di Desa Abiansemal, Badung dan telah mulai ber secara kontinu dengan pangsa pasar baik lokal, nasional bahkan sering juga dipasarkan ke luar negeri (Ekspor). Walaupun secara kontinuitas produk kedua UKM ini cukup baik, akan tetapi dalam hal manajemen masih banyak mengalami kendala, salah satunya karena kemampuan manajerial yang masih rendah dari pengurusnya. Melalui progam ini telah dilakukan pelatihan dan pendampingan kemampuan manajerial seperti pembenahan pembukuan, perluasan pemasaran dan diversifikasi desain. Dari kegiatan ini telah berhasil dilakukan penyempurnaan manajemen pembukuan, diversifikasi desain dan pemasaran melalui website. Di samping itu untuk ke depan diaharapkan ke dua UKM ini akan mampu memasarkan produk secara mandiri dan mampu mengembangkan produk dengan desain-desain yang lebih menarik dan harga yang bersaing. Kata-kata kunci: produktivitas, kemampuan manajerial, manajemen Executive Summary Small enterprise is one of public industry that can be a compliment for Badung regency to gain better sources of budget. Since 1990 there are huge small enterprises in Badung. Almost all of them in handy craft industry especially with raw material such as wood, stone and only few of them use iron or metal for the raw material.. UD. Adhi Yasa and UD Satelit are few of small enterprises use metal raw material to produce handy craft and artificial lamp. UD. Satelit and UD. Adhi Yasa are located in Abiansemal village, Badung regency, was built in 2005. The production were sold to other region in Indonesia and also exported to many countries such as Australia, Japan, Canada and China. However the production of these industries were sold for many countries but because they manage the industry traditionally, they don not gain a good profit. The aims of IbM program are to trained about good management and drive the industry to rise the quality of their product. Other trainings were how to sold the product professionally and train to make more variety of product. The program also successfully encouraged the member of this small enterprise to more confident and sold their product by internet through website training. Key words: productivity, management, Handy craft, small enterprise

45 A. PENDAHULUAN Ekonomi kerakyatan merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pelaku ekonomi kecil dan menengah yang selama ini terlupakan. Minimnya sumber daya alam Bali membuat sebagian besar penduduknya beralih ke sektor pariwisata baik sebagai penyedia jasa maupun barang. Keberhasilan di sektor pembangunan pariwisata memberi motivasi bertumbuhnya sektor-sektor pendukung lainnya Badung merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup di sektor pariwisata. Namun demikian sebagian dari mereka banyak yang bergerak di sektor industri kecil (UKM) salah satunya adalah kerajinan dari besi. Sejak tahun 1990, banyak usaha kerajinan yang semula hanya merupakan usaha sampingan, tetapi dengan semakin sempitnya lapangan pekerjaan maka penduduk Badung telah mulai menjadikan kerajinan sebagai mata pencaharian pokok. Semakin banyaknya berkembang UKM ternyata tidak diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas serta pengetahuan manajemen (kemampuan manajerial) dari pengelola industri tersebut. Sehingga hal ini sangat berdampak pada angka-angka kemajuan hasil penjualan dari UKM seperti yang tercatat di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Badung yaitu pada bulan April 2008 jumlah Industi Kecil dan Industri Rumah Tangga sebanyak 789 unit usaha (1), jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 12.010 orang Jumlah investasi mencapai Rp.47,920M serta nilai Produksi mencapai Rp.192,300 M (1). Dari jumlah ini ternyata sampai pertengahan tahun 2010 walaupun terjadi peningkatan jumlah pengusaha besi akan tetapi dari sisi penjualan dan kuantitas ekspor masih sangat kecil. B. SUMBER INSPIRASI Desa Abiansemal Kecamatan Abiansemal terletak lebih kurang 20 km arah Utara kabupaten Badung. Di daerah ini sangat banyak berkembang UKM salah satunya adalah UKM yang bergerak di bidang kerajinan dari besi. Diantara pengrajin kerajinan dari besi yang berlokasi di daerah ini adalah UD. Adhi Yasa dan UD. Satelit. Walaupun ke dua UKM ini telah berdiri dari tahun 2005 dan telah mulai ber secara kontinu dan sering mendapat pesanan dari luar derah, akan tetapi beberapa hal yang masih manjadi kendala adalah a. Kontinuitas dan kuantitas produk yang sering tidak berkesinambungan. b. Modal kerja masih rendah c. Produksi terbatas d. Produk UKM sering kalah bersaing dengan produk lainnya karena minimnya variasi desain dan harga yang kurang bersaing. e. Harga lebih mahal dibandingkan produk UKM lainnya, hal ini disebabkan karena biaya masih mahal. f. Pemasaran produk UKM sangat tergantung kepada pemberi order, artinya UKM tidak bisa langsung melakukan akses penjualan kepada konsumen akhir baik didalam negeri maupun ekspor. Dampak dari kondisi tersebut UKM menjadi sangat terbatas pada perencanaan laba. Sering terjadi para pemberi order hanya sebagai perantara, sehingga UKM sangat tergantung pada pemberi order sehingga UKM diatur oleh pemberi order.

46 g. Teknologi yang digunakan masih sederhana. Hanya menggunakan alat-alat yang mampu ber secara manual, sehingga waktu lebih lama. Disamping itu masih terbatasnya tenaga kerja dan tempat usaha, sehingga agak menyulitksn apabila ada order yang lebih besar. h. Jumlah tenaga kerja masih sangat terbatas, dengan skill yang masih rendah baik dibidang desain maupun teknologi, jumlah tenaga 12 orang dengan tingkat ketrampilan yang berbeda, sehingga sering mengakibatkan keterlambatan dalam menyelesaikan order, tingkat pendidian tenaga kerja dari SD,SMU dan SMK. Tingkat pengalaman kerja karyawan masih rendah. i. Pengelolaan (manajemen) yang dilakukan pimpinan masih tradisional, masih belum menggunakan teori-teori manajemen dan pembukuan yang baik dan benar.pembukuan perusahaan yang dilaksanakan selama ini sangat sederhana terdiri dari : buku harian yang tergabung menjadi satu yang memuat catatan : pembelian bahan baku, pembayaran upah karyawan, ordrer, penyerahan order, penjualan, sehingga sering tidak memperhatikan harga pokok. j. Bangunan bengkel sudah sangat tidak memadai untuk menampung dan mengerjakan proses karena luasnya hanya 9x4 meter, terasa sempit untuk proses dan menempatkan persediaan bahan baku maupun persediaan barang setengah jadi maupun persediaan barang jadi. Dari sekian banyak permasalahan yang ada pada mitra UKM, yang menjadi prioritas yang akan ditangani meliputi manajemen operasi perusahaan, masalah pembukuan dan masalah pemasaran atau cara mendapatkan order dengan tujuan terjadi kontinuitas proses sehingga selanjutnya dalam mendapatkan order UKM bisa berhubungan secara langsung dengan konsumen sehingga UKM bisa lebih leluasa dalam menetapkan harga jual produknya. Di samping itu peningkatan kemampuan manajerial pimpinan UKM juga akan menjadi prioritas. Kemampuan manajerial sangat penting dalam menggerakkan sebuah organisasi (2). Pemimpin yang memiliki kemampuan manajerial yang baik mampu memimpin dengan hati dan membuat keputusan yang tepat bagi kemajuan perusahannya. Lebih lanjut dinyatakan oleh Indrawijaya (3) bahwa dalam sebuah organisasi seorang pemimpin akan menjadi inspirator dan motivator bagi karyawannya untuk mendorong kinerja perusahaan yang sehat. C. METODE Dalam penanganan masalah UKM maka program ini menggunakan beberapa pendekatan yaitu: a. Solusi permasalahan kontinuitas produk dan peningkatan penjualan dengan cara 1. Penganekaragaman desain produk melalui pengembangan desain melalui beberapa modifikasi baik dari segi bentuk maupun fungsi 2. Pembenahan pembukuan 3. Perluasan jaringan pemasaran baik lokal, nasional, dan ekspor dengan membuat katalog produk, mengadakan pameran pada event-event khusus. b. Penentuan target luaran yang disesuaikan dengan solusi yang ditawarkan yaitu: 1 Sesuai dengan kendala yang dihadapi oleh UKM dalam hal teknologi dan desain, maka akan dberikan pelatihan penggunaan alat-alat yang

47 lebih modern dan macam-macam desain yang lebih beragam. Kegiatan ini akan berupa ceramah dan praktek yang dilaksanakan pada 5-10 orang tenaga kerja dari masing-masing UKM. 2. Kendala pemasaran akan diatasi dengan pemasangan website UKM sehingga pemasaran selain melalui media cetak atau dari mulut kemulut, juga diharapkan akan dapat memasarkan produk melalui internet. Selain penyediaan perangkap internet dan unsur penunjang, juga akan dilakukan pelatihan dalam penggunaan sarana tersebut. Kegiatan ini juga menyangkut pembuatan katalog produk sehingga lebih mudah dalam pemasaran. 3. Peningkatan permodalan, dilaksanakan dengan perluasan jaringan baik dengan pemerintah daerah misalnya dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan tingkat provinsi dan kabupaten serta juga dilakukan pendekatan dan kerjasama dengan lembaga-lembaga finansial seperti bank dan investor yang bergerak dibidang terkait. 4. Kendala manajerial, akan diatasi dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan pembukuan, neraca, perhitungan rugi laba sehingga UKM lebih mengarah ke manajemen profesional. D. KARYA UTAMA Dari beberapa kegiatan IbM yang telah dilaksanakan pada ke dua UKM mitra maka dapat ditampilkan kondisi eksisting UKM sebelum dan setelah dilakukan pendampingan (Tabel 1). Uraian Bahan baku Perlatan Kapasitas per hari Tabel 1. Perkembangan UD. Adiyasa dan UD. Satelit UD. ADIYASA (Sebelum Plat besi (ezzer), kawat las, amplas,dempul Las pen 10 unit, Las listrik 4 unit, las asitelin 2 unit, bor duduk 2 unit, gerinda duduk 3 unit, sirkel 4 unit, kompresor 1 unit 13-15 unit UD. ADIYASA (Setelah Plat besi (ezzer), kawat las, amplas,dempul, dan kaca Las pen 15 unit, Las listrik6 unit. las asitelin 3 unit, bor duduk, gerinda duduk 5 unit, sirkel 5 unit, kompresor 2 unit 30-35 unit UD. SATELIT (Sebelum Plat besi (ezzer), kawat las, amplas, dempul Las pen 15 unit, Las listrik 6 unit, las asitelin 5 unit, bor duduk 4 unit, gerinda duduk 5 unit, sirkel,6 unit, kompresor 4 unit UD. SATELIT (Setelah Plat besi (ezzer), kawat las, amplas,dempul, dan kaca Las pen (las titik)5 unit, Las listrik 6 unit, las asitelin 4 unit, bor duduk 6 unit, gerinda duduk 5 unit, sirkel 6 unit, kompresor 5 unit 15-25 unit 40-50 unit Investasi Rp. 8.000.000,- Rp. 55.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 100.000.000 Omzet per Rp. 60.000.000 Rp. 110.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 150.000.000 bulan

48 Jenis produk Tempat lilin, tempat anggrek dari besi, kerajinan berupa binatang Tempat lilin, tempat anggrek dari besi, kerajinan berupa binatang, desain air mancur, lampu hias, gantungan baju Tempat lilin,tempat anggrek dari besi, kerajinan berupa binatang Tempat lilin, tempat anggrek dari besi, kerajinan berupa binatang, desain air mancur, lampu hias, gantungan baju Cara penjualan Manajemen Made to order (barang baru dibuat kalau ada pesanan). Melalui perantaraan pengepul Masih tradisional Mulai menjual sendiri dengan ikut pameran dan pemasaran melalui website http://adhiyasa@ ausindobiocom. net Sudah memiliki software pembukuan, mulai bekerjasama dengan lembaga finance Made to order (barang baru dibuat kalau ada pesanan) Melalui perantaraan pengepul Masih tradisional Mulai menjual sendiri dengan ikut pameran dan pemasaran melalui website Sudah memiliki software pembukuan, mulai bekerjasama dengan lembaga finance Dari Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa ke dua UKM sudah mengalami kemajuan baik dalam hal persediaan baha baku, peralatan, desain dan jenis produk. Demikian juga dengan proses pembukuan dan nilai investasi. Sebelum dilakukan pembinaan oleh tim program IbM maka kedua UKM masih menggunakan manajemen tradisional, dengan menggunakan modal yang sangat terbatas. Kedua UKM masih mengalami keraguan dalam berinvestasi pada usahanya, hal ini dapat dilihat dari belum adanya keberanian pemimpin perusahaan untuk mengambil kredit dari Bank maupun lembaga finance lainnya. Hal ini diduga karena pemimpin perusahaan masih belum memilki kemampuan mengelola usahanya secara profesional, dimana seharusnya perencanaan perusahaan harus menjadi perhatian utama. E. ULASAN KARYA Dengan adanya pelatihan dan pendampingan kemampuan manajerial kepada pempimpin perusahaan maka ke dua UKM akhirnya mulai menambah modal dengan menggunakan modal dari lembaga finance, dan pada akhir tahun 2010 terjadi peningkatan omzet yang signifikan pada ke dua UKM (Tabel 1). Walaupun dari Tabel 1 sudah terbukti bahwa adaya pengaruh yang positif dari kegiatan IbM yang dilakukan pada UD. Adiyasa dan UD. Satelit, tetapi tim IbM

49 masih merasa perlu untuk melakukan beberapa penjajakan untuk kegiatan dan pembinaan selanjutnya seperti: 1. Menjalin kerjasama dengan Departemen Perindustrian Kabupaten dan Propinsi, melobi kerjasama eksportir, lembaga perbankan. Untuk mangatasi ketergantungan mendapatkan order dari perantara dan perusahaan exportir besar maka UKM akan dilatih melakukan pemasaran melalui Website 2. Memfasilitasi UKM agar mampu memasarkan produk melalui website yang telah disediakan oleh program IbM 3. Memberikan pengetahuan bahasa Asing agar kegiatan pemasaran ke mancanegara tidak terkendala. Beberapa contoh produk UD. Adhiyasa dan UD. Satelit yang sudah dipasarkan ke luar negeri: Gambar 1. Hiasan Dinding Gambar 2. Tempat Lampu Taman F. KESIMPULAN Asumsi bahwa manusia tidak kan lepas dari kehidupan berorganisasi baik dalam aras rumah tangga, tempat kerja dan lingkup yang lebih luas yaitu perusahaan. Dalam sebuah orgnisasi akan selalu ada keterlibatan beberapa orang yang saling berinteraksi disamping juga terjadi interaksi dengan perlatan, keuangan dan fasilitas fisik lainnya. Dala perkembangannya banyak organisasi mempunyai orientasi bisnis. Untuk memaksimalkan pengahsilan sebuah organisasi maka sangat diperlukan integrasi antara modal manusia, dan modal fisik dalam perusahaan. Dalam program IbM yang dilakukan pada UD. Adiyasa dan UD. Satelit maka beberapa pelatihan dan pendampingan yang dilakukan pada tingkat manajemen, dan kemampuan manajerial pemimpin perusahaan terbukti berhasil meningkatkan kinerja perusahaan yang memberikan efek pada peningkatan keuntungan perusahaan secara signifikan. Beberapa hal yang menjadi bukti keberhasilan pembinaan program IbM dai UD.Adiyasa dan UD. Satelit adalah: 1. Pembukuan telah dilakukan secara kontinu dengan menggunakan software, sehingga lebih mudah untuk dilakukan pengawasan

50 2. Manajemen keuangan telah dilakukan secara profesional, hal ini ditunjukkan dengan memisahkan manajemen perusahaan dengan manajemen keluarga 3. Peningkatan kemampuan manajerial pemimpin perusahaan telah dibuktikan dengan telah dilakukannya perencanaan manajemen yang terencana dengan baik. G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN Kegiatan ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang pembukuan dan manajemen secara umum bagi ke dua UKM, sehingga pengelolaan UKM lebih profesional untuk mendapatkan leuntungan yang maksimal. Di samping itu dalam hal kualitas produk juga ditingkatkan dengan menggunakan bahan baku yang lebih baik serta dengan variasi desain yang lebih banyak. Pelatihan penggunaan website juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemasran secara online sehingga UKM terhindar dari pemasaran berantai dan UKM memiliki posisi tawar yang lebih baik. H. DAFTAR PUSTAKA (1) Disperindag 2010. Pemetaan UKM di Kabupaten Badung. (2) Arsyad, L 1993. Ekonomi Manajerial, Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis. BPEE. Yogyakarta. 460 hal. (3) Indrawijaya, A.I 1983. Perilaku Organisasi. Sinar Bari Press. Bandung. 255 hal. I. PERSANTUNAN Melalui tulisan ini kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti), Ketua Yayasan Stimi Handayani Denpasar melalui LPM STIMI Handayani, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung melalui SKPD terkait yang telah memfasilitasi pelaksanaan program IbM ini baik melalui bantuan moril dan materiil. Demikian juga kepada pimpinan UD. Satelit, pimpinan UD. Adiyasa dan Tim IbW serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah aktif mengikuti dan melaksanakan program dengan baik sehingga semua program yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan lancar.